Disclaimer : KHR punya Amano Akira,

Warning: EYD tidak benar, bahasa kaku,

Jam istirahat adalah jam yang paling ditunggu oleh semua siswa, mereka pun meninggalkan kelas untuk memakan bekal mereka dan hanya tersisa beberapa orang yang masih ada di dalam kelas. Seorang siswa laki-laki berambut hitam sedang akan berjalan keluar kelas saat ia melihat sebuah bangku yang biasanya selalu terisi menjadi kosong. Diapun berjalan ke arah bangku di belakangnya, di bangku itu duduk siswa lain dengan rambut perak mirip gurita

"yo, Gokudera!" panggil anak tersebut pada pemuda dihadapannya yang bernama Gokudera "kau tahu kemana Tsuna? apakah dia sakit?"

"mana kutahu yakyuu bakka!" bentak Gokudera pada pemuda berambut hitam yang bernama Yamamoto. "tadi aku pergi ke rumah Juudaime, tapi ibu Juudaime bilang bahwa Juudaime sudah berangkat sendirian"

"tapi nyatanya dia tidak pergi ke sekolah kan?" tanya Yamamoto lagi

"aku juga tahu itu! Kau pikir aku tidak tahu kalau kursi Juudaime kosong dari jam pertama?" bentak Gokudera lagi, dia merasa kesal, marah karna Tsuna pergi tanpa ia ketahui

"bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita pergi ke rumahnya?" tawar Yamamoto

"tentu saja itu tujuanku dari tadi" sekali lagi Gokudera berusaha untuk tidak meledakkan orang di depannya ini. Dia sudah berjanji pada Tsuna dia tidak akan menyakiti orang tidak bersalah dengan dinamitnya

"anu.. kalian mau pergi ke rumah Tsuna-kun?" tanya seseorang di belakang mereka. Dan saat Gokudera dan Yamamoto berbalik mereka mendapati sasagawa Kyoko berdiri dengan wajah penuh kecemasan "tidak biasanya Tsuna-kun menghilang seperti ini" terdengar dari nada suaranya yang penuh dengan kekhawatiran, tidak seperti biasanya

"aku juga ingin tahu keadaan bossu!" kali ini chrome yang mengatakannya juga dengan nada penuh kecemasan

"baiklah, setelah pulang skolah kita akan pergi ke rumah Tsuna!" ucap Yamamoto dan dijawab dengan anggukan oleh semua orang yang ada disana


(pulang sekolah, kediaman sawada)

Terdengar bel pintu depan berbunyi dan seorang anak laki-laki berambut pirang kecoklatan membukakan pintu "hayato-nii, takeshi-nii! Selamat datang!" ucap anak tersebut yagternyata adalah fuuta.

"yo, fuuta! Apa Tsuna ada?" tanya Yamamoto langsung bertanya kepada fuuta

"Tsuna-nii?" ulang fuuta dengan kebingungan "tapi Tsuna-nii belum pulang dari sekolah" ucapnya dengan sedikit kebingungan

"ada apa fuuta?" seorang bayi laki-laki dengan jas dan fedora hitam muncul dari belakang fuuta melihat wajah kebingungan dari tamu mereka

"Reborn-san, tapi Juudaime tidak pergi kesekolah!" ucap Gokudera menjawab pertanyaan Reborn

"apa kau tahu dia dimana? Kodzou? Biasanya kau bersama dia kan?" ali ini Yamamoto yang bertanya

"dia tidak pergi ke sekolah? Sama sekali?" Reborn bertanya dengan nada tidak percaya

"Tsuna-kun sudah tidak ada sejak jam pelajaran pertama, bahkan tasnya pun tidak ada" kali ini Kyoko yang mejawab

"karna itu kami ingin tahu apabila bossu kembali karna merasa sakit atau alasan lain karna dia tidak mengirim surat izin sakit" jelas chrome

"Tsuna bilang ada hal yang harus dia lakukan di sekolah, jadi dia melarangku dengang keras untuk mengikutinya!" jelas Reborn yang jelas-jelas tampak kebingungan memikirkan kemana muridnya itu akan pergi

"ja..jadi Juudaime menghilang?" ucap Gokudera dengan pucat, dia sangat khawatir dengan keadaan Juudaimenya tersebut

"tenanglah Gokudera, Tsuna bukan orang yang akan berbuat nekat" ucap Reborn mencoba menenangkan orang-orang didepannya sedangkan dia sendiri juga panik "mungkin saja dia dikejar oleh anjing saat berangkat sekolah dan akhirnya sampai ke kota sebelah" ucap Reborn sambil mengingat betapa bodoh muridnya itu

"Reborn san, bukankah ini milik Tsuna-nii?" tiba-tiba I-pin berlari dari arah pagar sambil membawa sebuah tas yang diyakini oleh semua orang yang ada disana adalah tas milik Tsuna

"I-pin, jangan lari cepat-cepat!" teriak anak berambut afro yang berusaha mengejar I-pin dari belakang dan terkejut saat melihat semua orang berada disana "kenapa semua orang disini? Apa akan ada pesta? Kalau begitu lambo-san akan ikut berpesta! Lambo-san suka pesta" ucap lambo kegirangan tidak bisa melihat raut khawatir dari semua orang yang ada disana

"I-pin, dimana kamu menemukan tas ini?" ucap Reborn sambil mendekati I-pin

"di sebuah gang kecil di bagian sana!" ucap I-pin sambil menunjuk ke arah yang harusnya berlawanan dengan sekolah

"bukannya arah itu berlawanan dengan namimorichuu?" Kyoko yang pertama kali menyadari hal tersebut

"jadi, Tsuna memang tidak pergi ke sekolah?" Yamamoto mulai khawatir dengan keadaan Tsuna

"Reborn-san, kita harus apa?" tanya Gokudera yang melihat Reborn menundukkan topinya sedang berpikir keras. Dia ingat dengan perkataan Tsuna pagi itu

/Flashback On\

"Reborn, hari ini aku ingin melakukan sesuatu disekolah. Jadi untuk hari ini saja bisa kau tidak membuntutiku?" tanya Tsuna pada Reborn di meja makan

"apa yang akan kau lakukan Tsuna-nii?" fuuta bertanya, saat ini Nana sedang menjemur pakaian sehingga dia tidak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka

"itu rahasia, aku tak bisa mengatakannya sekarang, tapi kumohon Reborn" kali ini Tsuna menepukkan kedua tangannya memohon dengan sangat kepada Reborn,

"aku tak bisa membiarkannya dame-Tsuna!" ucapan Reborn membuat Tsuna menatapnya dengan tatapan 'kenapa'? "pertama aku adalah tutormu! Jadi aku harus tahu segala hal mengenai dirimu, kedua kau itu sangat ceroboh, jadi aku harus selalu mengawasimu!"

"hanya kali ini Reborn, kumohon! Kau boleh memintaku melakukan apapun asalkan kau membiarkan ku sendiri" ucap Tsuna dengan nada memohon yang sangat dalam. I-pin, fuuta dan lambo memilih untuk diam daripada mereka celaka nantinya

"baiklah, aku tak akan mengikutimu!" ucap Reborn yang membuat Tsuna senang "namun dengan satu syarat.." dan Tsuna hanya mengangguk sambil menatap dengan tatapan 'apa itu?' kepada Reborn. "latihanmu akan dilipatgandakan selama seminggu mulai besok!"

Tsuna yang sebelumnya ber-hieee ria segera menjawab dengan tegas "baiklah, aku tidak masalah dengan hal itu" lalu melanjutkan sarapannya

Reborn sempat berpikir hal apa yang sampai membuat Tsuna mau menjalani latihan ganda seperti itu? Seingatnya Tsuna membenci latihan dengan Reborn lebih dari apapun, namun sesuatu yang penting itu menurut Tsuna membuatnya dengan mudah menyetujui syarat Reborn. Dan saat itu perasaan aneh menyelimutinya saat Reborn menatap kearah Tsuna

\Flashback Off/

"sudah kuduga Juudaime dalam bahaya! Aku akan mencarinya" ucap gokuder hendak berlari keluar pagar sebelum Reborn menghentikannya

"tunggu Gokudera!" Gokudera segera berhenti "jangan khawatir, Tsuna pasti akan kembali saat makan malam!" Reborn berusaha meyakinkan "dia tidak pernah melewatkan makan malam" ucap Reborn kembali

"tapi Reborn-san?"

"tenang saja, kembalilah! Aku akan memberitahu kalian semua kalau Tsuna sudah pulang!" ucap Reborn "dan Kyoko, tolong kau jangan beritahu ryohei dulu sebelum Tsuna kembali"

"baiklah, tapi Reborn-chan! Tsuna-kun benar baik-baik saja kan?" tanya Kyoko

"percayalah, apa kalian meragukanku?" tanya Reborn

"ti..tidak. bukan itu maksudku Reborn-san!"Gokudera berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"atau kau meragukan Tsuna?" ucap Reborn sekali lagi

"ti..tidak Reborn-san. Aku tak pernah meragukan anda ataupun Juudaime!" ucap Gokudera

"baiklah, sekarang kalian pulang lah! Aku yakin Tsuna akan kembali sebelum makan malam" ucap Reborn dan meminta semua yang ada disana untuk membubarkan diri


(di suatu tempat)

Seorang anak tampak berlari menyusuri pepohonan dengan memegangi tangan kirinya yang tampak mengeluarkan darah. Pakaian yang dipakainya sudah lusuh oleh air, tanah dan juga darah. Lama kelamaan kecepatan anak itu menurun, napasnya sudah tak beraturan, dia menyenderkan punggungnya ke pohon terdekat sambil sesekali melihat ke belakang.

Dia sudah tak sanggup berlari, seluruh tenaganya sudah habis dia ingin memejamkan matanya tapi dia tak bisa melakukannya.

'tidak dalam keadaan sekarang' ucapnya dalam hati 'aku tak boleh tertidur atau dia akan menangkapku!' ucapnya sambil memegang kepalanya yang sakit saat sebuah asap pink mengeliingi dirinya

"shimatta!" ucapnya panik dan hendak berlari lagi namun luka yang serius di punggungnya kembali terasa dan mencegahnya untuk bergerak"aku harus keluar dari asap ini atau mereka akan menangkapku" ucapnya merusaha berjalan meskipun terpincang-pincang. Dia terus bergerak sejauh yang dia bisa namun rupanya pengaruh asap itu lebih cepat dari gerakannya.

"aku harus pergi dari sini, aku tak boleh sampai tertang.." namun sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya dia jatuh tertidur. Matanya terpejam dan dia tidak ingat apa-apa lagi


Reborn termenung di kamar Tsuna, hari sudah sore tapi bocah itu masih belum juga pulang. Mungkin para guardian Tsuna benar, pasti terjadi sesuatu dengan Tsuna, apakah dia harus mencari Tsuna? tidak mencari berarti sama saja dengan meragukan keputusannya, pasti ada sesuatu yang terjadi, karna Tsuna tidak mungkin pergi tanpa suatu alasan. Dia adalah orang yang penakut, tidak ungkin dia melakukan sesuatu yang berbahaya

Pintu kamar terbuka, Reborn berharap itu adalah muridnya namun dia harus kecewa karna Nana, ibu sang decimo lah yang membuka pintu tersebut "ara..Reborn-kun? Dimana Tsu-kun?" ucap Nana setelah tidak melihat sang putra tunggal dimanapun

"Tsuna sedang menginap di rumah temannya mama, dan dia bilang dia akan kembali besok pagi" ucap Reborn karna dia juga meragukan kalau Tsuna akan pulang saat makan malam

"oh, begitu ya? kalau begitu baiklah, aku tidak akan masak banyak!" ucap Nana tidak terlalu khawatir dan turun menuju dapur. Reborn tidak bisa mengatakan kalau Tsuna sedang menghilang sampai...

"tadaima!" sebuah suara pintu terbuka terdengar dari arah bawah

"ah, Tsu-kun, okaeri!" jawab suara yang Reborn yakin adalah suara Nana. "Reborn-kun bilang kau akan menginap di rumah teman?" tanya Nana yang senang anak tunggalnya itu sudah pulang ke rumah

"ah, iya! Tapi tidak jadi. Temanku mendadak sakit, jadi tidak mungkin kan aku mengnap di rumah orang sakit?"tanya Tsuna berusaha menyambungkan dengan alasan Reborn.

"baiklah sebaiknya kau segera ganti baju, kaa-san akan menyiapkan makan malam" ucap Nana senang sambil berjalan menuju dapur


Sore itu seprti biasa Hibari berpatroli di namimorichuu, dan saat memastikan tidak ada lagi anak di kawasan sekolah Hibari bersiap untuk pulang ketika melihat seorang gadis yang dibencinya berlari ke ke arah sekolah

"herbivore, apa yang kau lakukan disini?" tanya Hibari pada gadis tersebut

"aku menjatuhkan antingku disuatu tempat dan aku sedang mencarinya" jawab gadis dengan penutup mata di salah satu matanya

"dilarang berkeliaran di lingkungan sekolah!" ucap Hibari tegas

"tapi kumo no hito! Aku harus menemukan anting itu! Mukuro-sama memintaku menjaganya sementara dia sedang pergi" ucap gadis itu atau bisa disebut salah satu penjaga kabut vongola, chrome dokuro.

"maksudmu ini?" tanya Hibari sambil melemparkan anting dengan lambang vongola kepada chrome

"kali ini kau kumaafkan, tapi sebagai gantinya lain kali ajaklah si Nanas itu untuk bertanding dengan ku. Atau kau yang ku kamikorossu!" ucap Hibari sambil mengeluarkan salah satu tonfanya

"baiklah, kumo no hito, aku akan coba bicara dengan mukuro-sama!" ucap chrome hendak meninggalkan Hibari sebelum Hibari menghentikan langkah chrome

"tunggu, kelihatannya kau belum pulang. Kemana kau barusan?" tanya Hibari

"aku dan sugosha yang lainnya baru saja ke rumah bossu untuk mencarinya, dia tidak datang ke kelas jadi kami khawatir dan mencarinya di rumah tapi ternyata bossu juga tidak ada disana " jelas chrome

"he, jadi herbivore itu menghilang?" tanya Hibari tertarik

"be..begitulah! a..aku permisi kumo no hito! Terima kasih atas bantuanmu" teriak chrome sambil berlari dan mendapati Hibari tersenyum penuh arti menanggapinya

Setelah chrome menghilang dari pandangan, Hibari hendak kembali ke kelasnya setelah menyadari ada sesuatu yang tertinggal, dan saat dia berbalik dia mendapati seorang herbivore bermata coklat dan berambut coklat yang mencuat kemana-mana sedang menatap langit sore. Hibari yang menyadarinya terkaget karna dia tidak bisa merasakan kehadirannya

"dilarang berkeliaran di lingkungan sekolah atau kamikorossu!" ucap Hibari sambil mengeluarkan kedua tonfanya

"ah, Hibari-san! Kau disini?" tanya anak itu yang sepertinya juga tidak menyadari keberadaan Hibari

"gadis Nanas tadi mencarimu, dia bilang kau tidak masuk ke kelas, jaadi apa yang kau lakukan disini?" tanya Hibari setelah yakin bahwa pemuda dihadapannya adalah Tsuna

"aku baru saja selesai melakukan sesuatu yang penting dan berniat kembali ke sekolah, tapi ternyata sudah sore" ucap Tsuna santai membuat Hibari sedikit terkejut karna biasanya Tsuna akan berteriak saat melihatnya

"apapun alasanmu kau sudah melanggar peraturan sekolah, jadi bersiaplah" Hibari mengambil kuda-kuda

"tapi tadi kau membiarkan chrome bukan?" ucapan Tsuna membuat Hibari seperti kehabisan kata-kata

"itu karna dia tidak menginjakkan kaki ke dalam sekolah" ucap Hibari cepat

"benarkah? Atau rumor yang beredar memang benar? Seorang Hibari Kyoya takhluk di hadapan seorang gadis pinda.." ucapan Tsuna terhenti saat Hibari berlari kearahnya dan mengayunkan tonfanya. Tentu saja Tsuna segera menghindar yang membuat Hibari semakin geram dan ingin mecabiknya sekarang juga


Mochida baru saja pulang dari pertokoan saat dia melewati bangunan namimorichuu yang gerbangnya masih terbuka, dia bingung karna biasanya jam segini Hibari sudah pulang dan menutup terkejut saat melihat Tsuna keluar dari sekolah

"dame-Tsuna, kenapa kau ada di sekolah?" tanya Mochida bingung melihat adik kelasnya baru keluar dari namimorichuu dengan keadaan lengkap tanpa terluka

"ah, Mochida-senpai!" sapa Tsuna saat menyadari namanya disebut

"apa yang baru saja kau lakukan dame-Tsuna? kenapa kau bisa lolos dari Hibari?" biasanya setiap murid yang pulang terlambat akan keluar dengan setidaknya luka gores. Tapi, orang didepannya bisa keluar dengan selamat yang tentu saja membuat Mochida terkejut

"Hibari-san baru saja memintaku untuk mengerjakan laporannya karna aku merusuh!" ucap Tsuna "Mochida senpai kau mau pulang kan? Bagaimana kalau kita pulang bersama? Rumah kita searah kan?" tawar Tsuna sambil tersenyum

"heh, jangan harap aku mau pulang denganmu! Aku tak mau disangka berteman dengan orang sepertimu" ucap Mochida ketus sambil berjalan meninggalkan Tsuna mencari jalan memutar. Mochida lebih baik mengambil jalan memutar daripada dia berjalan bersama Tsuna

"baiklah kalau begitu senpai, sampai besok!" ucap Tsuna sambil berjalan kearah sebaliknya dan melangkah pulang sambil bergumam tidak jelas

Tsuna terus berjalan sampai di pagar rumahnya,saat hendak membukanya dia melihat ke arah jendela rumahnya dan mendapati Reborn sedang berbicara kepada Nana. Samar-samar dia mendengar Reborn memberitahu Nana bahwa dia sedang menginap di rumah temannya dan dengan itu Tsuna mencari alasan yang tepat untuk membuat Nana percaya.

Saat Tsuna merasa Nana sudah turun dari kamarnya dia memutar gagang pintu dan melepas sepaatu "tadaimaa!" ucapnya melihat Nana turun dari tangga dan segera menyambutnya. Mereka mulai berbincang-bincang sampai Nana menyuruh Tsuna untuk mengganti pakaiannya dan makan malam

Tsuna berjalan keatas tangga, tapi baru setengah jalan dia menemukan Reborn menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.