I'LL DO THE BEST FOR YOU

Cho Kyuhyun, Lee Sungmin

Genderswicth

Hurt Romance

Story One

"Pulang bersama?" Kyuhyun menghampiri bangku Nara

"Tidak. Maaf Kyuhyun hari ini aku berjanji akan datang membantu eomma. Jadi kita tidak bisa pulang bersama" Tanpa menghiraukan keberadaan Kyuhyun, Nara masih berusaha merapikan buku-bukunya

"Eoh" Raut kecewa seketika menghiasi wajah rupawan Kyuhyun. Entah kenapa rasa-rasanya meraka semakin jauh

"Maaf Kyuhyun aku pulang dulu" Nara menepuk sebentar lengan Kyuhyun sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu kelas. Kyuhun menghela nafas malasnya, dengan ogah-ogahan Kyuhun melangkahkan kakinya menuju pintu keluar kelas. Tanpa Nara dirinya tetap harus pulang bukan.

Bruk!

"Yak! Cho Kyuhyun!" Sebenarnya tanpa menolehpun Kyuhyun tahu suara siapa itu.

"hah! Mian" seperti tak iklas Kyuhyun menyampaikan kata maaf pada teman yang ia tabrak tersebut. Setelah itu Kyuhyun benar-benar pergi

"aish" Kyuhyun masih bisa mendengar gadis itu berdesis dibelakang sana. Dan sejenak Kyuhyun menoleh. Disana gadis itu, Lee Sungmin sedang berjongkok mengambil satu kamus yang terjatuh. Sepertinya itu kamus perpustakaan yang harus ia kembalikan. Tanpa peduli apa yang selanjutnya terjadi Kyuhyun kembali berjalan pulang.

K&M

Tidak seperti hari-hari sebelumnya dimana Kyuhyun pulang sekolah tanpa Nara, akhirnya hari ini mereka kembali pulang bersama. Berjalan beriringan setelah turun dari bus yang berhenti dihalte terdekat rumah mereka. Kyuhyun dan Nara adalah teman sejak kecil. Rumah mereka dikawasan yang sama, rumah Kyuhyun berada beberapa meter lebih jauh dari rumah Nara, jika dihitung dari halte bus tadi.

"Jadi kapan kau bertanding?" Sejak turun dari bus obrolan mereka tak pernah putus, selalu saja ada bahan untuk dibicarakan. Itulah alasan kenapa hubungan pertemanan meraka yang sejak kanak-kanak masih berlanjut hingga sekarang. Setidaknya itulah yang ada dipikiran Nara. Berbeda dengan Kyuhyun. Bagi Kyuhyun, Nara adalah cinta pertamanya. Sejak kanak-kanak hingga saat ini gadis yang ada dalam kehidupan seorang Cho Kyuhyun hanyalah Jang Nara, gadis disampingnya tersebut.

"Jika tidak ada halangan selasa depan" Kyuhyun menanggapi pertanyaan Nara dengan nada santainya.

"Dimana?"

"Disekolah mereka, kau akan ikut kan?" Kyuhyun bertanya antusias, berharap Nara ikut mendukungnya

"Sepertinya tidak. Untuk apa aku ikut?"sejujurnya jawaban Nara begitu mengecewakan untuk Kyuhyun, tapi pria itu bisa memahaminya. Jang Nara adalah gadis pemilik nilai tertinggi dikelasnya, dibandinkan menonton pertandingan basketnya pasti dia akan lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam diperpustakaan sekolah. Sekolah memang memberikan ijin untuk beberapa siswa ikut memberikan dukungan untuk team basket mereka.

"Aku akan mendukungku dan mendoakanmu, kalian pasti berhasil" Cukup dengan kata-kata seperti itu dan senyuman Kyuhyun bisa menerimanya. Sudah cukup baginya.

"Kyuhyun aku masuk dulu"

"Ah geurae, deureoga" Setelah saling melempar senyum, Nara mulai memasuki rumahnya, tersisa Kyuhyun yang masih berdiri didepan pagar rumah Nara. Sampai kapan Kyuhyun akan terus bertahan dengan perasaan sendiri seperti ini. Apakah ia masih harus bertahan apakah harus menyerah, Nara tidak pernah melihat Kyuhyun lebih dari teman kecilnya saja. Yang ada dipikiran gadis itu hanyalah belajar dan menjadi nomor satu. Dialah Jang nara.

Kyuhyun menghela nafas lalu melanjutkan langkahnya, ia ingin istirahat sesampai dirumahnya nanti.

K&M

Sesuai jadwal sebelumnya, hari ini Kyuhyun dan rekan-rekan satu team basket serta pelatihnya akan menuju sekolah lawan untuk pertandingan basket. Bus sekolah sudah siap didepan gerbang, Kyuhyun sudah akan melangkah masuk kedalam bus kalau saja teriakan teman sekelasnya ini tidak mengganggunya.

"CHO KYUHYUN. FIGHTING!" Lee Sungmin yang sepertinya kebetuan melihatnya sebelum masuk area sekolah meneriakinya. Kyuhyun tersenyum melihat tingkah teman sekelasnya yang super activ itu

"Geurae. Gomawo" Sugmin tersenyum lalu melambaikan tangannya

Kyuhyun bukan termasuk type yang mudah bergaul, dikelas teman dekat Kyuhyun sudah pasti Nara, dengan yang lain hanya sekedar-sekedar saja. Kyuhyun dan Sungmin pernah mendapat hukuman yang sama dihari yang sama, Karena Kyuhyun telat masuk kelas dan Sungmin yang meninggalkan PR nya dirumah. Saat itu meraka dihukum bersama mengelap kaca sekolah yang sudah ditentukan oleh guru piket. Dan karena bosan Sungmin melakukan tingkah-tingkah isengnya untuk menarik perhatian Kyuhyun. Dan walaupun Kyuhyun bukan type mudah bergaul, Kyuhyun bukanlah orang yang sama sekali cuek. Kyuhyun menanggapi sikap jail sungmin dengan jail pula, maka terjadilah aksi mengelap kaca yang main-main, dan buruknya itu diketahui guru piket. Akhirnya mereka mendapat hukuman tambahan, dan bukannya kesal meraka malah melakukan dengan senang-senang saja.

"Cha!" Sungmin menyerahkan satu kaleng cola pada Kyuhyun setelah acara maengelap kaca benar-benar selesai. Saat itu mereka duduk di pinggir taman sekolah, akhirnya hukuman mereka selesai dijam istirahat kedua.

"Gomawo" Kyuhyun meraih kaleng cola tersebut lalu membuka penutupnya, meneguh isinya dengan rakus. Saat itu Sungmin mencibirnya, tapi Kyuhyun sama sekali tidak tersinggung. Malah sejak hari itu mereka sedikit dekat. Ingat hanya sedikit.

Kabar kemenangan team basket Kyuhyun sudah menyebar disekolah, hal pertama yang ingin Kyuhyun dengar adalah ucapan selamat dari Nara. Tapi Kyuhyun harus kecewa saat berangkat sekolah Kyuhyun tak menemukan Nara dihalte bus. Saat Kyuhyun mengiriminya pesan singkat, gadis itu bilang sudah berangkat duluan bersama eommanya. Dan kekecewaan itu kembali Kyuhyun dapatkan saat berpapasan dengan Nara dikelasnya, Nara hanya menyapanya dengan satu kata "annyeong" lalu keluar kelas, entah kemana Kyuhyun juga tidak tahu.

"ya! Cho Kyuhyun Chukhahae" Lee Sungmin menepuk pundak Kyuhyun semangat. Kyuhyun tersenyum lalu mengucakan terimakasih, gadis ini dimanapun dan kapanpun selalu saja bersemangat.

"Geurae" Sungmin kembali menepuk-nepuk pundak Kyuhyun, lalu beranjak kebangkunya. Kyuhyun menatap tubuh Sungmin yang sudah duduk dibangkunya.

Kadang orang yang kita harapkan sama sekali tak peduli dengan kita, dan justru orang yang tak kita duga dengan sikap apa adanya menunjukan simpatinya. Kyuhyun tersenyum, dia merasa beruntung mengenal Sungmin.

K&M

Hari ini turun hujan dan Kyuhyun tidak membawa payung, tadi Nara bilang dia dijemput eommanya. Jadi gadis itu beranjak duluan meninggalkan Kyuhyun. Kini Kyuhyun berdiri dengan kesal di depan pintu keluar sekolahnya. Hujan begitu deras, jika ia nekat maka ia akan basah kuyub. Beberapa siswa berseliweran didepan Kyuhyun, dan lama kelamaan semakin sepi. Apa iya dirinya harus menembus hujan. Itulah yang dipikrikan Kyuhyun saat ini. Tapi nyatanya badannya sama sekali tak begerak dari posisi awal.

"Ya Cho kyuhyun" Kyuhyun menoleh saat mendengar suara Sungmin disamping kirinya. Gadis itu tampak heran

"Neo wae yeogi isseo?(kenapa kau ada disini?) Anganya?(tidak pulang?)" Sungmin bertanya sambil menggelengkan kepalanya menunjukan intonasi tidak didalamnya, pasalnya sekolah mulai sepi. Tadi Sungmin harus mengurus beberapa hal ke kantor jadilah ia pulang terlambat, bahkan Eunhyuk sahabatnya saja enggan menunggunya karena hujan turun, jadi kenapa Kyuhyun justru betah berada disini.

"Aku tidak membawa payung" Kyuhyun masih memperhatikan hujan yang tak berubah dari tadi, tetap sama derasnya. Jika seperti ini terus dirinya bisa bermalam disekolah sungguhan.

"Aku akan mengantarmu" Kyuhyun menoleh saat Sungmin menawarkan bantuan padanya, gadis disebelah kiri Kyuhyun itu kini telah membuka payung merah hatinya.

"Ayo" Sungmin sudah siap tapi Kyuhyun masih diam ditempat.

"Ayo Cho Kyuhyun, aku akan mengantarmu sampai halte" Kyuhyun tidak yakin, pasalnya halte bus nya berlawanan dengan halte bus Sungmin. Jika halte bus yang ia tuju harus belok kiri dari gerbang sekolah, lalu berjalan sekitar sepuluh meter kemudian menyeberang dizebra cros setelah itu belok kanan di trotoar berjalan sekitar lima belas meter. Sedangkan halte bus yang ditumpangi Sungmin cukup belok kanan dari gerbang sekolah lalu berjalan sekitar 30 langkah saja. Apakah itu tidak merepotkan?

Sungmin dibuat gemas dengan tingkah diam Kyuhyun, gadis berponi tipis itu mulai merangkulkan tangan kanannya kelengan kiri Kyuhyun, dengan tangan kiri yang memegang ganggang payung. Kyuhyun menoleh kaget pada lengan kirinya, bagaimana bisa gadis ini merangkulnya dengan santai, bahkan Nara saja tidak pernah bertingkah seperti itu.

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh tentangku, hanya agar kita tidak basah kuyub" Sungmin menyadari arti tatapan Kyuhyun, dan Kyuhyun malah jadi tidak enak karena itu. Gadis ini sudah berbaik hati menawarkan diri mengantarnya sampai halte bus, tapi yang ia pikirkan malah yang aneh-aneh.

Akhirnya keduanya keluar dari area sekolah, belok kiri lalu menunggu sebentar sebelum lampu merah berubah jadi hijau. Saat itu Kyuhyun menyadari sesuatu, sedari tadi Sungmin yang memegang payung dan melingkarkan lengannya dilengan Kyuhyun, tampaknya seragam sebelah kiri Sungmin basah bahkan lebih basah dari seragam bagian miliknya. Kyuhyun melepaskan lengan kanan Sungmin dari lengan kirinya, hal itu sontak membuat Sungmin mendongak. Sungmin kira Kyuhyun tidak nyaman dengan lengannya yang terus melingkari lengan Kyuhyun seperti itu. Kyuhyun melihat ekspresi itu, lalu tersenyum samar.

"Jika seperti ini terus aku merasa bersalah, kau akan lebih basah dari aku" Kyuhyun merangkulkan lengan kirinya kepundak Sungmin, lalu meraih ganggang payung ditangan Sungmin dengan tangan kananya yang bebas. Tubuh mereka semakin menempel, setidaknya ini sedikit lebih baik.

Sebelum Sungmin bicara apa-apa lampu sudah hiaju, semua orang berlomba-lomba menyeberangi jalan, tak terkecuali Kyuhyun dan Sungmin.

"Gomawo" Kyuhyun benar-benar berterimakasih, karena Sungmin setidaknya hanya bagian lengan kanan seragamnya saja yang sedikit basah. Jika tidak ada gadis ini mungkin ia masih berdiri digedung luas diseberang sana.

"Geurae. nan ganda" Sungmin tersenyum lalu berbalik meninggalkan Kyuhyun yang sudah aman dari hujan, karena terlindung atap halte kecil tersebut.

Kyuhyun memperhatikan Sungmin terus, bahkan saat gadis itu menyebrang, lalu berjalan kearah halte. Padahal bus yang akan Kyuhyun tumpangi sudah lewat, tapi Kyuhyun tidak menyesal tertinggal bus, ia masih bisa naik bus selanjutnya. Setidaknya saat ini ia harus memastikan keadaan Sungmin dulu. Dari sana Kyuhyun masih bisa melihat dengan jelas keberadaan Sungmin, gadis itu menutup payung merah hatinya lalu melihat sebentar jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kanannya. Tiba-tiba bus warna hiaju menghalangi pandangan Kyuhyun, sesaat kemudian bus tersebut mulai beranjak, dan bayangan Sungmin sudah tidak ada disana. Kyuhyun menghela nafas lega. Kyuhyun sudah memastikan gadis itu baik-baik saja, walaupun tidak sedikit Kyuhyun merasa tidak enak. Seragam gadis itu sedikit lebih basah dibanding dengannya. Kyuhyun berjanji pada dirinya sendiri kelak dia akan melakukan yang lebih baik untuk Sungmin.

" Apeuro naega jalhaejulke Lee Sungmin".

Terimakasih untuk sudah membaca,

Terimakasih banyak untuk yang mau mereview.

Jika ada yang perlu ditanyakan, silahkan bertanya

Semoga cerita ini cukup berkenan untuk semuanya