Rescue Chapter 4
Author : Venushun
Pair : Chanbaek !
Cast : Park Chanyeol aka Chanyeol
Byun Baekhyun aka Baekhyun ( GS)
Zhang Yixing aka Yixing ( GS)
Kim JunMyeon aka Suho
Park Sooyoung aka Sooyoung ( Joy red velvet )
Kai aka Jongin
Do Kyungsoo aka Kyungsoo
Genre : romance , tragedy , psychology
Length : Chaptered
Rated : Semi M
Summary : ketika gadis berbadan kecil dengan penyakit psikisnya bertemu dengan pria tiang listrik yang selalu membawa senyum lebarnya.
Preview chap 3
Sekarang Baekhyun berada di depan rumah Jongin, menunggu Jongin membukakan pintunya tetapi ia salah Jongin baru saja pulang dari rumah Kyungsoo, Baekhyun tak mengetahuinya.
"Jongin-ah, ayo kita ke taman!" Baekhyun berucap riang sambil menarik-narik lengan Jongin.
Jongin tak menggubrisnya ia langsung masuk ke dalam rumahnya tapi langsung di cegat oleh Baekhyun.
"Jongin-ah, Kau kenapa?"
"Kenapa kau melakukan ini padaku?"
Chapter 4
-Flashback off-
Jongin mencengkram dagu Baekhyun keras hingga sang pemilik dagu meringis kesakitan. Jongin yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya dari dagu Baekhyun.
"Jika kau membeli sebuah bunga, tetapi seorang sahabatmu menginjaknya sampai layu, lalu mati, apakah kau tidak merasa kecewa? Aku terus hidup dalam kekecewaan yang dalam karnamu." Baekhyun yang tadinya menunduk melihat mata Jongin yang sudah mulai melunak.
"Mianhae, jeongmal mianhae"
"Cepat bekerjalah"
Baekhyun pun yang mendengar itu langsung melesatkan kakinya ke dalam rumah besar itu dan melakukan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Cuci piring, menyapu, mengepel, dll sudah di lakukannya. Setelah itu ia melangkahkan kakinya ke arah pintu, tepatnya pintu kamar Jongin. Awalnya ia sangat takut tetapi ia memberanikan diri untuk pergi kesana.
Pertama-tama ia mengetuk pintu itu pelan lalu membukanya. Lalu ia melihat pemuda yang sedang melamun sambil duduk di kursi kesayangannya.
"Jongin-ah, aku pulang dulu."
Belum sempat aku berbalik. Jongin sudah membuka suaranya terlebih dahulu.
"Kau tidur disini."
Baekhyun hanya memasang tampang bodoh saat Jongin berbicara seperti itu kepadanya. Lagi-lagi Baekhyun menuruti perintahnya, ia berbaring di kasur Jongin lalu menarik selimut yang ada disana.
Jongin rasa Baekhyun sudah tertidur pulas, diam-diam ia masuk ke dalam selimut dan membaringkan tubuhnya dekat dengan tubuh Baekhyun lalu menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Baekhyun kemudian ia memeluknya erat. Baekhyun sebenarnya belum tertidur, sampai sekarang pun ia masih dapat merasakan pelukan Jongin yang hangat. Baekhyun tersenyum tipis.
Tetapi senyum itu sekarang sudah luntur di gantikan raut wajah yang kaget. Baekhyun merasakan tetesan air mata jatuh di perpotongan lehernya, ia yakin Jongin menangis.
"Jongin-ah."
Jongin tak membalas ucapan Baekhyun tetapi malah mengeratkan pelukkannya lebih erat lagi.
"Jongin-ah." Kali ini Baekhyun mengulanginya lagi lebih keras sambil memegangi 2 sisi kepala Jongin.
Jongin pun mendongkakkan kepalanya untuk melihat Baekhyun. Lalu mendekatkan bibirnya ke bibir Baekhyun. Menghisap bibir atas dan bawah Baekhyun pelan. Baekhyun hanya bisa kaget lalu mengikuti alur permainan Jongin.
"Ahhh."
Kini tangan Baekhyun sudah berada di pundak Jongin sambil meremas-remas rambut Jongin. Kini ciumaan Jongin pindah ke leher Baekhyun. Jilat, hisap, gigit, ini lah yang sedang di lakukan Jongin pada leher Baekhyun.
Baekhyun hanya mendesah keras saat Jongin menghisap lehernya kuat sambil memasukkan tangannya ke dalam baju Baekhyun.
"Jonggghh..."
Baju Baekhyun entah hilang kemana di dadanya ini hanya ada branya yang membungkus kedua payudaranya.
Mata Jongin berkilat penus nafsu sekarang. Ia sudah sangat horny saat ini. Tak dapat menahannya lagi, Jongin ingin melepaskan kaitan bra Baekhyun yang ada di punggung itu tetapi tiba-tiba handphone Baekhyun berdering.
Baekhyun pun langsung mengangkatnya dan mendekatkan handphonenya ke telinga. Saat pembicaraan di telepon itu, Baekhyun hanya dapat memberikan tampang terkejut dan langsung membetulkan letak pakaiannya lalu pergi ke dari rumah Jongin.
Baekhyun cepat-cepat memberhentikan taksi yang melewatinya, dan segera menuju rumah orangtuanya.
Setelah sampai di rumahnya Baekhyun hanya bisa menutup mulutnya dan air mata mengalir begitu saja dari matanya.
"Eomma.. Appa.. Apa ini ulah mereka?" tanya Baekhyun berurai air mata sambil menunjuk deretan depkolektor dari bank. Sang ayah hanya bisa memeluk istrinya yang sedang ketakutan tanpa membalas perkataan anaknya.
"Apa yang kau lakukan hah!? Apakah uang kemarin tak cukup?!" mata Baekhyun berkilat penuh emosi.
"Nona manis tenang lah, lagi pula kau hanya membayar se perempatnya saja, hutang appamu ini sangat banyak." pria tua itu berkata sambil menunjuk ayah Baekhyun.
Tak disangka disana ada Chanyeol. Chanyeol baru saja pulang dari rumah kerabatnya dan ingin mengambil mobil yang di parkirkannya tetapi tak sengaja melihat seorang perempuan berengkar dengan depkolektor, ia pun mengintipnya. Chanyeok ingat sekali dengan perempuan itu, itu pasti tetangganya. Setiap menit kecemasan Chanyeol bertambah, bagaimana tidak, kali ini sang depkolektor sudah main kasar mau tak mau Chanyeol harus menolongnya.
Dengan langkah berani Chanyeol melangkah ke arah rumah makan itu dan ia yakin bahwa rumah makan itu adalah rumah makan milik orangtua tetangganya itu.
Chanyeol cepat-cepat berlari ke arah Baekhyun lalu mengambil tangannya dan mengajak Baekhyun berlari ke arah parkiran mobilnya. Baekhyun yang di gandeng itu sontak berlari kencang. Ia tak tahu siapa yang menarik tangannya tapi dia akan berterima kasih padanya.
Setelah tiba di parkiran Chanyeol dan Baekhyun langsung mengambil nafas dalam-dalam lalu masuk ke dalam mobil. Chanyeol pun yang tak ingin kejar-kejaran lagi ia pun dengan cepat menginjak pedal gas mobilnya.
Baekhyun tau siapa yang menolongnya pasti tetangga idiotnya itu.
"Gomawo." ucap Baekhyun singkat.
Chanyeol tak membalasnya fokus dengan jalanan yang ada di depannya. Sesekali ia berdehem pelan untuk memecah ke heningan pada malam itu.
Setelah sampai di apartemennya Chanyeol masuk ke dalam apartemennya, Baekhyun juga seperti itu. Tetapi Baekhyun lupa kalau kunci apartemennya tertinggal di rumah Jongin.
Tok
Tok
Tok
Baekhyun mengetuk pelan pintu apartemen Chanyeol. Sang pemilik apartemen itu terusik lalu langsung menghampiri pintu.
"Ada-ada saja berkunjung malam-malam begini."
Saat Chanyeol membuka pintunya sosok kecil jtu langsung ada di hadapan Chanyeol.
"Ingin apa kau kesini." tanya Chanyeol tak sopan.
"Aku ingin menginap sehari saja aku lupa membawa kunci apartemen ku." Baekhyun meminta baik-baik tapi di hadiahi wajah datar Chanyeol.
"Masuklah, kau tidur di tempat itu." Chanyeol menunjuk kamar kosong di sebrang sana. Baekhyun pun perlahan mendekatinya lalu membukanya. Ternyata ada seseorang yang sedang tidur.
"Disini ada orang Chanyeol." protes Baekhyun tak mau menginap disana.
"Disini hanya memiliki 2 kamar, dan sisanya kamar ku, baiklah aku akan tidur di bawah kau diatas." ucap Chanyeol lalu pergi ke kamarnya untuk menyiapkan keperluan tidurnya. Untuk pertama kalinya Chanyeol mengizinkan orang lain tidur di tempat tidurnya.
Baekhyun pun memasuki kamar Chanyeol, cukup bersih dan luas dan satu lagi, nyaman. Ia langkahkan kaki mulusnya mendekati ranjang lalu berbaring disana, tak memperdulikan Chanyeol yang sedang meringkuk di bawah sana.
Dengan langkah gontai, Chanyeol naik ke atas ranjangnya lalu tertidur.
Rescue
Pagi-pagi sekali Chanyeol bangun, tak biasanya ia seperti ini. Baru saja ia membuka mata, ia sudah di suguhkan wajah mulus Baekhyun. Ia pandangi wajah Baekhyun dari rambut, dagu, dan sampai ke leher. Chanyeol melihat tanda ke unguan di sana, Chanyeol jadi penasaran. Chanyeol singkirkan rambut yang menghalangi pandangannya, lalu ia tahu bercak ke unguan itu apa.
"Mau apa kau." Baekhyun menghentikan kegiatan Chanyeol melihat-lihat leher Baekhyun.
"Ani."
"Mengapa kau disini? Bukannya kau tidur di bawah?" tanya Baekhyun heran.
"Aku kedinginan asal kau tahu saja." jawab Chanyeol yang hanya di balas gedikan bahu Baekhyun.
Baekhyun menutup pintu kamar Chanyeol, dan ia melihat Sehun.
"Baekhyun?" tanya Sehun ragu-ragu.
Pemilik nama itu pun langsung melihat ke arah orang yang memanggilnya, menatap aneh orang yang memanggil namanya tadi. Yang di lihat pun akhirnya tersadar dan ia hanya menyengir lebar sambil menutupi dadanya, rupanya ia lupa memkai kaosnya.
Sehun pun mengambil kaosnya yang berada di lemari, memang sudah kebiasaannya tidur tanpa mengenakan kaos. Setelah itu Sehun segera menghampiri sosok Baekhyun.
"Mengapa kau ada disini?" tanya Sehun penasaran.
"Aku lupa mengambil kunci apartemenku, lalu aku menginap disini" jelas Baekhyun pada Sehun. Sehun awalnya hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja tetapi ia penasaran dengan satu hal lagi.
"Kau tidur dimana?"
"Di kamar Chanyeol" ucap Baekhyun santai. Baekhyun hanya santai-santai saja tetapi buat Sehun itu bukan santai.
"APA?!" tanya Sehun sampai membuat Baekhyun menyeringit.
"Aku saja tak boleh tidur di tempatnya, ini sungguh aneh" ucap Sehun sambil mengusap-usap dagunya, sedangkan Baekhyun hanya menggedikkan bahunya tak tahu.
Rescue
Baekhyun memencet tombol bel itu perlahan menunggu sang pemilik rumah membuka pintunya. Akhirnya pintu itu terbuka menampilkan sosok yang sangat berantakkan dan bau alkohol, tak lupa di lengan kanannya terdapat wanita yang bergelayut manja. Baekhyun mencoba menutupi kesedihannya dengan tersenyum.
"Kau mencari ini?" Jongin berucap sambil menggoyang-goyangkan kunci apartemen milik Baekhyun.
"Ne."
Saat itu juga Jongin membuang kunci itu ke tanah lalu menutup pintunya. Baekhyun yang sudah terbiasa dngan hal itu langsung mencari letak kunci apartemennya tersebut. Setelah mendapatkannya Baekhyun langsung pergi saat itu juga.
Baekhyun rasa ia butuh jalan-jalan, dan ia memutuskan berjalan-jalan sebentar ke Lotte World. Setelah ia membeli tiket ia langsung pergi ke kamar mandi bukan ke wahananya terlebih dahulu.
Setelah ia sampai di kamar mandi ia masuk ke dalam satu bilik kamar mandi lalu duduk di kloset tersebut. Mula-mula ia mengambil sebuah cutter, plester luka, dan tisu.
"Aku sudah lama sekali tak melakukan ini." ucap Baekhyun yang mulai menyiletkan cutter itu ke tangannya. Bukannya merasa kesakitan ia justru merasa lega.
Sejak dulu ia memang suka melakukan ini, ia bukan orang yang sering melampiaskan kekesalan itu degan menangis tetapi ia melampiaskan dengan cara seperti ini. Dengan cara seperti ini hatinya sangat lega.
Baekhyun pun mengelap darah yang keluar dari tangannya, lalu memakaikan plester itu. Setelah selesai ia pun keluar dari kamar mandi.
Rescue
Baekhyun kini mengitari Lotte World, sungguh bahagianya. Sudah lama ia tak berkunjung kesini. Baekhyun duduk di bangku yang berada di situ, tak sengaja ia melihat seseorang yang ia kenal, Luhan dan Sehun. Baekhyun memutuskan mengikuti mereka berdua. Dia sangat penasaran dengan hubungan mereka, apakah mereka berpacaran atau tidak
Ia terus melangkahkan kakinya pelan-pelan supaya Luhan dan Sehun tak menyadarinya. Baekhyun juga tak menyadari bahwa ada 1 orang lagi yang sedang memperhatikan Luhan dan Sehun, siapa lagi kalau bukan Chanyeol.
Baekhyun terus memperhatikan Luhan dan Baekhyun yang sedang makan ice cream, tergoda dengan ice cream itu, Bakhyun pun pergi ke kedai itu. Ketika sedang asik memakan ice cream itu ia tak sadar bahwa ada seseorang yang duduk di depannya sambil memegang koran. Setelah ice cream itu habis ia baru sadar.
Baekhyun terus memperhatikan orang yang sedang memperhatikan itu. Baekhyun asik memperhatikan pria itu tak sadar bahwa Luhan dan Sehun sekarang mengetahui bahwa Baekhyun mengikuti mereka berdua.
Pria itu menurunkan korannya dan terkejut sekali ia saat melihat Baekhyun, Baekhyun pun tak kalah beda dengan ekspresi Chanyeol, dan Sehun Luhan pun seperti itu juga. Chanyeol menarik tangan Baekhyun keluar kedai ice cream itu, tak sengaja ia memegang luka yang Baekhyun buat tadi.
"Aw." ringis Baekhyun kesakitan. Chanyeol pun tak memperdulikannya.
"YA! Lepaskan" bentak Baekhyun, Chanyeol pun segera melepaskan cengkramannya.
"Buat apa kau disini? Merusak rencanaku saja." Chayeol brucap sambil melipat tangannya di depan dada.
Baekhyun hanya melihat Chanyeol sekilas lalu pergi dari hadapannya. Chanyeol pun mengikuti langkah Baekhyun lalu mereka menaiki beberapa wahana dengan canda tawa yang keluar dari mulut Baekhyun dan juga Chanyeol. Dan tak lupa Luhan dan Sehun sedang mengikuti mereka.
Rescue
"Chanyeol, ayo pulang! Ini sudah malam." perintah Baekhyun karna Chanyeol masih ingin berlama-lama lagi disini. Karna memang jarang sekali Chanyeol atau bisa jadi ini pertama kalinya. Akibat perjalanan mereka menyusuri Lotte World hubungan mereka agak membaik tidak seperti waktu-waktu yang lalu, Sehun dan Luhan pun sudah pulang sedari tadi.
"Ayo."
Sepanjang perjalanan Chanyeol hanya menggoda Baekhyun tapi Baekhyun hanya mrmandangnya jijik sehingga Chanyrol yang melihatnya menjadi gemas sendiri.
"Harusnya kita naik bus." eluh Baekhyun karna kakinya yang sangat pegal.
"Ini sehat, kau harus tau."
"Aku tak suka olahraga malam." ucap Baekhyun sebal sambil memajukan sedikit bibirnyam
"Aku sangat menyukainya hehe sangat." Chanyeol berkata sambil membayangkan hal yang tidak-tidak.
Tak terasa mereka berdua telah sampai di apartemen mereka. Perjalanan tadi itu sangat berarti bagi mereka berdua.
"Aku masuk dulu." ucap Chanyeol.
"Ne."
Chanyeol masuk dengan wajah sumringah ke dalam apartemennya. Sehun yang melihatnya terkekeh geli, karna ia baru melihat Chanyeol yang bisa se ceria ini
"Berkencan itu indah ya." goda Sehun.
"Bisa di bilang begitu." Chanyeol menjawabnya dengan kekehan.
"Ah.. Indahnya jatuh cinta." Sehun menyeringai. Chanyeol pun tak mengerti hanya bisa menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal itu.
"Hyung, tadi aku melihat seorang pria dan wanita sedang berjalan-jalan mesra di Lotte World, mereka serasi sekali astaga." Chanyeol akhirnya mengerti apa perkataan Sehun tadim
Keadaan sekarang menjadi canggung, Chanyeol diam Sehun juga diam, mereka menikmati pikirannya masing-masing.
"Tidur kau bocah."
Sehun sebal sekali jika Chanyeol sudah memanggilnya bocah, ia sudah menjadi pria yang manly. "Tidak mau."
"Yasudah." setelah Chanyeol langsung berjalan ke kamarnya.
Chanyeol berbaring nyaman di kasur kamarnya. Sungguh hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Sebelumnya Chanyeol tak pernah membayangkan ini semua, tak pernah merasakan jantungnya berdegub dengan kencang, tak pernah memperhatikan wanita dengan lama, tapi ia sekarang melakukannya.
Ia memanggil dokter cinta pribadinya, yaitu Sehun. Sehun adalah dokter cinta bagi dia padahal baru pertama kali ia merasakan gejala jatuh cinta.
"OH SEHUN!"
Sang dokter cinta pun langsung lari ke dalam kamar Chanyeol. Chanyeol pun menunjukkan senyum pepsodentnya.
"Aku ingin bertanya."
Tak biasanya Chanyeol bertanya kepadanya dan ini membuat Sehun bertanya-tanya, "Tanyakan saja."
"Aku mengalami gejala yang aneh dan ini membuatku kecanduan. Aku selalu ingin melihatnya, memeluknya, menciumnya, melindunginya, dan setiap kali aku melihatnya jantungku lompat dari sarangnya."
"Kau jatuh cinta hyung, tapi kau kan sudah pernah merasakannya saat menyukai Taeyeon kan"
"Tidak-tidak, saat aku melihat Taeyeon aku hanya kagum padanya dan jantungku normal-normal saja" jelas Chanyeol pada Sehun.
Sehun menggaruk tengkuknya, "Siapa orang itu? Apakah itu Baekhyun?"
Chanyeol hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja. Sehun menyeringai, "Kau menyukai Baekhyun noona!"
Chanyeol membulatkan matanya tak percaya, "Tak mungkin, kau ini jangan mengarang, yasudah pergi sana."
Yang diusir pun langsung melangkahkan kakinya pasrah keluar kamar tersebut.
Jatuh cinta. Itu yang sedang di pikirkan Chanyeol kata orang cinta itu memabukkan, dan itu sangat benar.
"Ahh.." Chanyeol mendesah kasar.
Ia ambil hpnya lalu mencari kontak 'Baekby Byun' lalu memencet tombol telefon.
'Yeoboseo'
"Hmm"
'Chanyeol?'
"Ne"
'Kenapa?'
"Tak apa"
'Tidurlah ini sudah larut'"Tak mau"
'Yasudah ku tutup'
"Besok berangkatlah kuliah denganku"
PIP
Sebahis Chanyeol mematikan panggilaannya Chanyeol pun tidur dengan tenang.
Rescue
Chanyeol mematut dirinya di depan kaca, melihat-lihat penampilannya sudah bagus atau tidak padahal ia hanya ingin mengantarkan Baekhyun ke kampusnya saja lalu ke kantornya, inilah kekuatan cinta.
"Hyung, cepatlah kau ini lama sekali." Teriak Sehun dari ruang tamu.
Yang dipanggilpun langsung melangkahkan kakinya keluar kamarnya dan menguncinya. Lalu menghampiri Sehun yang duduk di ruang tamu. "Ayo."
Tok
Tok
Tok
Baekhyun membuka pintu apartemennya, kini di depan apartemennya terpampang 2 lelaki tampan yang tinggi dan nampaknya sedang menunggunya.
Baekhyun hanya bisa tersenyum. "Aku sudah siap ayo berangkat."
"Nuna, kau semakin cantik saja hehe." Sehun yang menggombal pun hanya mendapatkan jitakan keras dari Chanyeol. Ketika tiba sampai di mobil Chanyeol duduk di kemudi, Baekhyun di sampingnya lalu Sehun di belakang.
"Nuna, kau kuliah dimana? Bukankah kau seumuran dengan Chanyeol? Kenapa kau tak bekerja? Kau tak lulus-lulus?" Sehun bertanya dengan seribu pertanyaan dan harus di jawab oleh Baekhyun.
"Myunghee, ya tapi aku pernah hiatus dari dunia perkuliahan ku karna faktor tertentu, dan aku selalu lulus." Sehun pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya lalu berteriak. "Kau berkuliah di Myunghee?bukankah itu universitas Luhan noona?"
Yang mengemudikan mobil itu pun merasa terganggu oleh suara keras Sehun. "Pelankan suara mu OH SEHUN." Sehun hanya memandang Chanyeol kesal. "kau juga idiot."
Rescue
Chanyeol memarkirkan mobilnya di parkiran universitas itu, lalu menyuruh keduanya untuk segera turun. "Turunlah."
"Terima Kasih."
"Gomawo hyung, aku mencintaimu." Sehun berucap sambil memberikan Chanyeol flying kiss dan Chanyeolpun menjadi geli sendiri.
Setelah Baekhyun dan Sehun keluar dari mobil Chanyeol, Baekhyun pun merasakan handphonenya bergetar pelan.
From : Chanyeol
To : Baekhyun
Akan ku jemput
From : Baekhyun
To : Chanyeol
Ne
Baekhyun mamasukkan handphonenya karena erasa handphonenya tak bergetar lagi, dan ia tersenyum simpul, tak tahu penyebabnya apa. Ia langkahkan kakinya menuju kelasnya. Disana ada Xiumin dan Luhan yang sudah menunggunya. Baekhyun pun tersenyum lebar saat Xiumin dan Luhan melihatnya dan ia melangkahkan kakinya lebih cepat.
"Akhirnya kau masuk juga." Xiumin mengejek Baekhyun pelan, padahal Baekhyun hanya tak masuk kuliah hanya sekali saja.
Luhan langsung menyambar perkataan Xiumin tadi. "Biasalah, orang yang sedang jatuh cinta, inginnya jalan-jalan terus." Xiumin hanya terkekeh pelan sedangkan Baekhyun sudah mempoutkan bibirnya panjang, dan tak laa dosennya masuk.
Rescue
Kuliah pada ahri ini sudah selesai waktunya untuk Baekhyun menunggu Chanyeol menjemputnya. Luhan dan Xiumin pun sudah pulang terlebih dahulu, oleh pacar-pacar barunya. Sehun dengan Luhan, dan Xiumin dengan Chen.
Lampu sen mobil Chanyeol menerpa wajahnya, ia kaget, tentu saja. Ia pun menyeringit pelan lalu masuk kedalam mobil Chanyeol.
"Aku ingin ke berbelanja sedikit barang dulu." Izin Chanyeol kepada Baekhyun. Baekhyun pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.
Ketika mereka sampai di pusat perbelanjaan, Chanyeol membeli banyak sekali barang dan sesekali menawari Bakehyun sebuah barang tetapi Baedkhyun menolaknya jadi Chanyeol tetap membelinya.
Perut mereka berbunyi dengan keras, mereka lapar dan dengan segera mereka mengunjungi restoran yang berada di mall tersebut.
"Kau ingin pesan apa?" tanya Chanyeol.
"Apa saja yang menurutmu enak."
Mereka pun menikmati makanan yang tersedia dengan lahap dan sesekali ia bercanda saat makan.
"Makan jangan seperti anak bayi, masih saja berantakan." Chanyeol megusap ujung bbir Baekhyun yang terdapat sisa saos sambal itu.
"Ne." Jawab Baekhyun malu-malu.
"Baekhyun." ucap seorang pria. Baekhyun membulatkan matanya dan Chanyeol hanya bingung pada situasi ini.
-TBC-
A/N : halo readers-nim, maafkan aku terlambat update :'3 dan sepertinya akan terus terlambat update .apa , karna aku sekarang nyelesaiin 3 ff sekaligus /? *ga nanya* terus ikutin update'an ff ini yaww~ jangan lupa review , muah~
