Sasuke memegang wajah Sakura memaksa Sakura menonton vidio porno di layar ponselnya. Sakura mendengus dan tersenyum, dia tidak sedikit pun terpengaruh video kotor milik Sasuke.

Sasuke menatap Sakura. "Kau benar-benar... lesbi?"

Sakura membuang tatapannya. "Aku pikir kau sudah tahu." Dia tersenyum sinis. "Kau ingin bercinta denganku, huh? Sekalipun aku dalam keadaan seperti ini aku tidak akan bercinta denganmu. Dengar Uchiha aku tidak tertarik pada laki-laki, kau tahu itu."

Sasuke berdiri di depan Sakura yang masih terikat di kursi. Dia menatap dan mengangkat dagu Sakura dengan jarinya. "Kau sudah punya payudara dan vagina tapi tertarik pada milik orang lain." Tangannya tidak tinggal diam melepas celana jeans Sakura membuat gadis itu menatap tajam dirinya. Sasuke tertawa. "Kau lebih suka memainkan jarimu di vagina orang lain dari pada vaginamu sendiri?" Sasuke tersenyum setelah melepas celana jeans beserta celana dalam milik Sakura. Dia menatap wajah Sakura dan vaginanya bergantian tanpa menghilangkan senyumnya.

"Sasuke! Ku peringatkan kau!"

Sasuke tampak tidak peduli dengan tatapan tajam dan teriakan Sakura dan menyentuh vagina gadis itu menggunakan ibu jarinya. "Bagaimana kalau aku memainkan jariku di vaginamu Sakura..."

Sasuke mengusap permukaan vagina Sakura sepelan bulu membuat gadis itu memejamkan mata menahan desahan. Tapi permainan jari Sasuke begitu ahli. Sakura mendesah tanpa dia mau. "Ahhh."

"Permainan jariku lebih hebat dari Karin. Kau pasti akan menyukainya."

.

.

.

.

.

.

Di kursi tempat Sakura diikat Sasuke bercinta dengan Sakura tanpa melepas ikatan pada kedua tangan gadis itu. Sakura duduk mengangkang di kursi dengan Sasuke yang sedang memacu kejantanannya bernapsu. Entah bagaimana Sasuke bisa membuat Sakura bercinta dengannya. Pemuda itu menggeram saat klimaksnya datang dan segara mengeluarkan kejantanannya dari vagina Sakura. Dia mendesah mengeluarkan cairan cinta di paha putih nan mulus Sakura. "Aarghh... Shit!" Sasuke tampak tidak peduli pada Sakura yang terus mengumpat menyumpahi dirinya. Gadis berambut merah mudah itu terlihat kacau dengan tubuh polosnya yang terikat di kursi dan sedang digagahi paksa oleh Sasuke.

"Ahhh! Sialan kau Sasuke!"

"Berdiri Sakura." Perintah Sasuke penuh penekanan.

"Aku tidak mau! Dasar berengsek!"

Sasuke tersenyum sinis. "Kau ingin bercinta seperti ini? Baiklah." Dia tersenyum dan dengan sengaja menghembuskan napasnya di payudara Sakura.

Sakura rasanya ingin menampar dan memukul Sasuke atau menendang kejantanan besar sialan miliknya. Tapi Sakura tidak bisa. Sasuke memaksanya mengangkang di kursi menduduki kaki dan memacu kejantanan di vaginanya. Membuat dia dengan terpaksa mendesah. Sasuke semakin cepat dan dalam menghentak kejantanannya. Mulutnya dengan buas melumat dan menggigit payudara Sakura. Sasuke tidak pernah semangat dan se aktif ini bercinta. Tapi Sakura membuatnya benar-benar gila. "Kau menyukainya? Hahhh... Hahhh..." Disela kegiatannya dia melumat bibir Sakura.

"Ouuhh. Ahhh. Ahhh. Ahhh!" Sakura tidak mendengar satupun yang Sasuke katakan. Dia sibuk mendesah.

...

Sakura sedang sangat kesal pada Sasuke yang sudah membuatnya dihukum karena terlambat. Dia sangat dendam pada siswa menyebalkan satu. Dan Sakura berjanji kalau ada kesempatan dia akan membalas Sasuke lebih dari ini. Wajah kesal Sakura hilang begitu membaca pesan Karin yang mengajaknya bertemu di atap tempat menyimpan barang tak terpakai. Dia tersenyum dan segera berlari ke atap sekolah.

Di atap Karin sudah menunggunya. Tiga kancing seragam gadis berambut merah itu terbuka memperlihat payudaranya yang menggoda Sakura. Mereka saling tersenyum dan saling mendekat. Begitu dekat mereka langsung berpelukkan dan berciuman. Karin sangat suka saat Sakura mencium dan mendominasi mulutnya. Gadis cantik berambut merah itu menurut ketika Sakura membimbingnya ke pojok tanpa melepas ciuman mereka.

"Ahh. Sakurahh." Sakura tersenyum dan kembali mencium Karin. Selagi Sakura mencium bibirnya tangan Karin tidak tinggal diam membuka satu persatu kancing kemeja seragam Sakura. Dia melepas ciuman Sakura dan tersenyum. Niat Karin yang akan menciumi leher dan dada Sakura hilang. Wajah gadis berambut merah itu marah melihat bercak-bercak merah di dada dan leher Sakura.

Sakura yang bingung dengan perubahan di wajah Karin bertanya. "Ada apa?"

Karin mendorong tubuh Sakura. Wajah terlihat marah dan sedih. "Kau menghianatiku?"

"Tidak."

"Kau menghianatiku Sakura!"

Sakura melihat dadanya dan segera mengancingkan seragamnya. "Karin tidak. Aku tidak menghianatimu. Aku bisa jelaskan." Sakura berusaha menenangkan Karin tapi gadis itu sulit untuk di tenangkan. Dia menangis dan memukul Sakura karena merasa dikhianati. "Karin hentikan. Aku bisa jelaskan."

"Lalu ini apa?"

Sakura bingung mau menjelaskannya dari mana. Dia berusaha memeluk Karin tapi Karin menolak dan pergi meninggalkannya. Dia tidak mungkin mengatakan dia diperkosa, tapi dia tidak mau kehilangan Karin. Tapi dia harus bagaimana? Sama seperti gadis pada umumnya dia menangis karena patah hati. Dia tidak pernah merasa sesakit ini, bahkan ketika dia kalah dalam pertandingan basketnya sekalipun. Tapi ketika Karin meninggalkannya dia merasa... Sakura menangis. Dia kembali menjadi rapuh.

Di lain tempat Sasuke melihat semuanya. Dia menatap Sakura. Gadis itu tidak menangis saat dia memperlakukannya dengan buruk, menampar dan memperkosanya, tapi kenapa dia menangis hanya karena ditinggal Karin? Apa dia benar-benar mencintai Karin?

.

.

T

B

C

.

.

.

.