My eX-nerdboy
Disclameir : dengan setengah hati saya bilang naruto hanya milik paman saya Om Kishi #digamvar.
Pair : NaruSasu, slight –NaruMenma, yang lain nyusul aja deh.
Rate : T + (sesuai yang minta)
Warning : BL, Typo, mebi OOC, gaje, aneh, EYD di pertanyakan (?), dan antek-anteknya.
A/N : FF ini saya buat untuk neneng Kyuufi(kachu) no kitsune yang setengah gegana kkkk, mohon maaf bila ooc buat para castnya ye,,,
Tidak suka jangan di baca klik back aja, warning berlaku jadi NO BASH.
Part 1.
"Kita putus." Ucap seorang pemuda berambut raven pada sosok tinggi di depannya, dua pasang mata berbeda warna itu saling menatap satu sama lain, yang satu tajam dan serius, sedang yang satunya lagi menatap tak percaya.
"Kenapa?" hanya itu kalimat tanya yang terucap dari bibir si pemuda berambut kuning bak matahari yang bersinar terang.
''Aku sudah bosan dan merasa capek jika terus bersama denganmu, Dobe.'' Ujarnya lirih, pemuda yang di sebut dobe atau sebenarnya bernama Uzumaki Naruto itu menatap dalam mata kekasihnya er ralat mantan kekasihnya karena sekarang mereka sudah resmi putus.
''Ta-tapi.."
''Kau tahu, selama ini aku selalu mejadi bahan olokan teman-temanku karena berpacaran denganmu, kau itu cupu dan sangat kutu buku, kau bahkan tidak pandai bela diri, dan aku berpikir mungkin sudah saatnya untuk mengakhiri hubungan ini.'' Sasuke menyela, pemuda itu berbalik membelakangi Naruto.
''Jangan ganggu hidupku lagi, mulai sekarang kita jalani hidup kita masing-masing seperti dulu.'' Itulah kalimat terakhir dari Sasuke sebelum meninggalkan sosok Naruto yang masih terpaku di tempatnya, pemuda itu bahkan tak memberikan Naruto kesempatan untuk bicara karena selalu di sela oleh mantan kekasihnya itu.
.
.
Satu minggu kemudian.
Pagi yang cerah di kediaman Uchiha, well, mungkin setidaknya hanya untuk sebagian penghuni di mansion mewah nan megah itu karena faktanya salah satu dari penghuninya sangat terlihat murung dan ogah-ogahan melakukan aktivitasnya di pagi hari ini.
''Sasuke, kenapa tidak memakan sarapan paginya, sayang?" tanya Mikoto, Sasuke bergumam 'hn' andalannya dengan pelan membuat sang ibu menatapnya cemas, Menma saudara kembar yang memang tidak indentik dengannya itu diam-diam memperhatikan gelagat kembarannya lewat ekor matanya yang berwarna biru langit.
Sebenarnya warna mata Menma sama dengan semua keturunan Uchiha namun suatu hari di tahun lalu ia tiba-tiba saja ingin menggunakan softlenc berwarna biru dengan alasan ingin terlihat berbeda, walau sebenarnya ia melakukan semua itu demi ingin terlihat sama dengan seseorang yang ia kagumi sejak lama, dan satu fakta lagi tentang Menma, pemuda itu memiliki 3 garis mirip kumis kucing di kedua pipinya, dan Sasuke pun baru menyadari hal itu.
''Aku sudah selesai.'' Menma menaruh sendok makannya di piring makan miliknya lalu di susul bunyi kaki kursi yang bergeser tanda ia meninggalkan ruang makan itu, terdengar suara Menma yang mengucapkan salam sebelum berangkat menuju sekolahnya.
"Aku juga sudah selesai, aku berangkat.''
"Hati-hati Sasuke.'' Ucap Mikoto seraya mengulas senyum hangat, senyum hangat itu pudar seiring menghilangnya punggung sang anak kedua tergantikan oleh senyum getir,' mau sampai kapan Sasuke dan Menma akan perang dingin terus seperti ini'batinnya , Sasuke dan Menma memang jarang akur sejak dulu namun mereka akan tetap saling menjaga satu sama lain walau terkadang akan berakhir perdebatan tidak penting antara keduanya.
Sasuke dan Menma memang sama-sama anak yang pandai, sama-sama berwajah datar, namun tetap saja ada hal yang membedakan keduanya yaitu jika Sasuke pendiam maka Menma adalah kebalikannya, jika Sasuke orang yang tenang maka Menma adalah orang yang mudah naik darah.
''Andai Itachi ada disini.'' Gumam wanita itu seraya menghela nafas lelah, sedangkan Fugaku selaku kepala keluarga nampak terlihat tak acuh sama sekali.
.
.
Naruto berjalan seorang diri di koridor sekolah dengan beberapa buku yang lumayan tebal di tangannya ciri khas seorang kutu buku, sesekali terdengar helaan nafas di mulutnya, nampaknya Naruto sedang sibuk melamunkan sesuatu karena ia sampai tak sadar saat akan berbelok seseorang menabraknya.
Bunyi buk terdengar cukup nyaring, dua orang itu meringis saat merasakan pantat mereka menyentuh lantai dingin nan keras koridor sekolah, Naruto langsung berjongkok lalu memunguti buku-bukunya.
''Ah, Naruto-kun, maaf aku tak sengaja menabrakmu.'' Naruto berjengit saat ia mendengar sosok si penabrak itu bersuara, dia adalah Uchiha Menma sosok sangar yang kebetulan sekelas dengannya dan apa itu tadi? Permintaan maaf? Dan Naruto merasa yakin jika ia sedang tidak bermimpi di pagi buta.
''Tak apa Memna, aku yang salah karena tak seharusnya aku melamun.'' Menma tersenyum riang seraya menepuk celana panjangnya yang sedikit kotor, demi tuhan, Menma bukan sosok yang mudah di dekati seperti Sasuke yang walau agak cuek dan pendiam namun masihlah banyak memiliki teman, sosok Menma bisa di kategorikan preman sekolah dan jarang tersenyum pada siapapun, namun apa yang kali ini di lihat oleh seorang Naruto si nerd yang paling di kucilkan sesekolah.
''Naruto-kun, boleh kita mengobrol?" ajaknya, Naruto mengangguk lalu keduanya berjalan beriringan menuju kelasnya.
Dari arah lain Sasuke menatap tajam pemandangan yang baru saja dilihatnya, tangannya mengepal, bukankah baru saja seminggu lalu mereka putus dan Naruto sudah berani mencari yang baru, pikirnya geram. Tunggu dia tidak sedang cemburu pada sang mantan kan, dan lagi kenapa pula yang dekat dengan sang mantannya itu harus kembarannya.
''Sibrengsek itu." Sasuke mengeram, tak biasanya ia sekesal ini melihat Naruto dekat dengan orangla- ''ah apa yang kupikirkan.'' Gumamnya, menggedikan kedua bahunya ia pun mulai melangkah menuju kelasnya.
.
.
"Apa benar Naruto-kun sudah putus dengan Sasuke?" Tanya Menma menyembunyikan rasa antusiasnya, Menma memang sudah menyukai Naruto sejak lama bahkan sebelum Naruto pacaran dengan Sasuke, namun saat tahu ternyata si pirang lebih menyukai kembarannya maka di urungkan niatnya yang saat itu akan mengutarakan perasaanya pada Naruto.
Tak ada yang terlihat spesial memang dari diri Naruto, dia hanya seorang kutu buku berkacamata yang tak di sukai banyak orang, namun saat semua sekolah tahu jika Sasuke berpacaran dengan si pirang itu, semua murid langsung heboh bahkan ada yang menuduh Naruto mengguna-gunai Sasuke agar mau dengannya, namun tak tahukah mereka jika di balik penampilannya sosok Naruto justru sangatlah misterius.
Menma menyukai Naruto karena tak sengaja melihat bentuk tubuh di balik seragam itu, Naruto memiliki tubuh yang bagus dan kekar, Menma saat itu akan mengganti seragam olahraganya di ruang ganti, saat itulah ia melihat Naruto saat akan memakai seragam sekolahnya. Menma langsung terpesona dan perasaan aneh dalam dirinya pun langsung muncul, dadanya langsung berdebar kencang.
Naruto membenarkan letak kacamatanya, ''Darimana kamu tahu?" tanya balik Naruto.
''Sasuke sendiri yang bilang padaku.'' Jawabnya.
''Kami memang sudah berpisah.'' Menma berbinar dalam hati ia sudah berencana untuk membuat Naruto menjadi kekasihnya.
Sementara di belakang mereka Sasuke merasa sudah kepanasan, bukan maunya memang harus merasa kesal melihat pemandangan di depannya, namun sesuatu yang terasa panas dan sesak di dadanya tiba-tiba saja membuncah kala melihat sang mantan bisa seakrab itu dengan kembarannya.
''Kau sedang melihat apa Sasuke?" tanya Suigetsu teman sebangkunya sekaligus sahabat dekatnya.
Sasuke tak menjawab, tatapan matanya malah semakin tajam pada kedua obyek di depannya itu, Suigetsu yang melihat keanehan itu langsung melihat kearah pandang sahabatnya.
''Oh, jadi karena itu. Kh, dasar culun tak tahu diri, sudah putus darimu dia malah mendekati kembaranmu.'' Umpat Suigetsu, ia menatap penuh hina pada sosok Naruto.
''Jangan berani menghinanya seperti itu lagi, atau aku akan mematahkan lehermu Sui.'' Ancam Sasuke tanpa menoleh.
Suigetsu tercengang, ia merasa perlu mengorek kedua telinganya, ia tak salah dengarkan? Sasuke ia membela si culun mantan pacarnya itu?. Suigetsu bungkam tak lagi bersuara, Sasuke kembali memperhatikan kedua sosok di depannya keduanya terlihat sama jika di perhatikan dan Sasuke baru menyadari satu hal jika kembaranya itu ternyata mengubah penampilannya mirip seperti mantannya itu, bukan hanya warna matanya, tetapi gaya rambut (walau tetap raven) dan juga tiga garis halus di kedua pipinya.
''Ck, sial.'' Umpatnya,.
Tbc…
Ini saya bikin coba-coba dulu klo semisal bagus dan banyak yang tertarik bisa saya lanjut terus…
Dan buat kyuufi (kachu) no kitsune,, gomen kalo feelnya kurang bagus os baru pertama juga bikin narusasu walau kayaknya belum keliatan kkkk
Dan bila ada kalimat yang kurang pas, alur membingungkan mohon di maafkan os saya masihlah amatiran dan harus banyak belajar buat lebih baik.. terima kasih…