Seiho high
Jadi ceritanya Tomoki Tsugawa (si botak), Iwamura (kapten), Kasuga sama Tim basket Seiho habis dimarahin tetangga kos Iwamura (rumah pemilik yang di jadikan kos, tiap kamar di sewakan kecuali kamar pemilik), mereka terlalu berisik waktu keluar masuk dapur, katanya.
Mereka mainan pintu, katanya.
Plis deh siapa yang gak bakal mondar mandir, buka-tutup pintu kalo semua bumbu dan bahan ada di kamar Iwamura, ditambah lagi mereka tak mau mengganggu penghuni lain dengan bau dan suara wajan setidaknya dengan menutup pintu bau dan suara bisa lumayan di redam.
Kalo masak nggak berisik namanya bukan masak, tapi latihan ninja. Tapi mereka maunya jadi pemain basket pro, gimana dong.
"Tapi bu, kalau pintunya di buka nanti tambah berisik-"
"Itu masalah kalian! Kalian juga ngapain masak malam malam gini?! Ganggu orang tidur aja! Kalian tau kalau sekali saya bangun saya nggak bisa tidur lagi! Susah!"
Mau gimanapun Iwamura mau jelasin omongannya ketemu tembok Maria. Sekarang baru jam sepuluh betewe. Jam segitu masih sore menurut mereka.
"Dasar kampungan! Pantas kau diusir dari kosanmu yang lama! Nggak sopan, urakan! Dari awal saya nggak suka sama kamu!"
Ya terus gua kudu gimana buambank
Nggak sekali-dua kali dia diginiin, dia pake kamar mandi di marahin, pake dapur dimarahin, ngundang temen dimarahin. Pemilik aja nggak komentar apa papa. Kuatkanlah Jaka di perantauan ini bunda.
"Kalau begitu kami minta maaf, bu. Lain kali kami akan coba lebih tenang. Untuk sekarang biarkan kami menyelesaikan masakan ini dulu. Kami benar benar mohon maaf atas ketidaknyamanannya" Kasuga menengahi karena yah, yang lain lagi sibuk ngurusi makanannya, bentar lagi mateng.
"Saya pegang kata-katamu, awas kalau kalian berisik lagi!" dengan begitu si tetangga kembali ke peraduannya.
Sigh
Dikamar mereka makan sambil nahan amarah. Orang tadi menjelekkan temannya secara berlebihan, tapi mau ribut ini sudah malem, mereka anak2 muda yang berpendidikan, lagipula mau ditaruh mana muka mereka kalo berantem sama orang kayak tadi, ditambah lagi orang itu perempuan tua.
Mereka menghela nafas kedua kali
"Ya udah, lain kali kalo masak pintunya dibuka aja" kata Kasuga
"Lah ntar diprotes gegara baunya, trus kita kalo ngomong kan suaranya lumayan keras. Terutama si Tsugawa noh"
"Loh kok aku doang sih! kan yang lainnya juga-!" Tsugawa protes tapi di bekep Iwamura
"Shht!" sambil nunjuk kamar si peremuan tua tadi
"Gak papa, yang penting kita nggak mainan pintu" Kasuga bales kalem
Makanan di mulut Namiya (sama ngawur) hampir menyembur keluar. Buru buru dia menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Jadi mau kita nari nari sama nyanyi gitu harusnya gak papa kan ya, kan dia protesnya perkara pintu!"
"Mantap! Jadi lain kali kalo ditanya pas kita masak malem-malem dan pintunya dibuka ya-" Tsugawa meninggikan suaranya, menirukan suara perempuan ""Kalian ini lagi-lagi berisik! Bau! Bla-bla-bla"" suaranya kembali normal "kita jawab "Kan yang penting nggak mainan pintu"… hahaha!"
Iwamura angkat tangan, minta time-out, dia bahkan nggak bisa nelan makanan di mulutnya.
Dan Tim Seiho melanjutkan guyonan ngawur mereka!
"Terus kan udah tua tuh, kalo mati terus gentayangi kita, kita usir dengan gedor gedor pintu wkwkwk"
"Meskipun nggak gentayangi kitapun dia tenangnya cuma bentaran. Pas kita nyusul di neraka kita mainan pintu lagi hahaha"
"Anjir disiksa lho! emang sempet?!"
"Sempet lah! kita mainan pintu neraka, gak masalah disiksa asal bisa mainan pintu"
"Goblok anjir"
"Dark banget guyonan kalian!"
Terus si tetangga perempuan tua tadi teriak kayak orang kesurupan karena mereka berisik lagi padahal hari aja belom ganti dasar bujang.
The End