Tittle: Fiance?

Author: Yeojakoriya23

Disclaimer: cast bukan punya saya,cast punya Tuhan YME dan emak bapaknya:'v

Cast: EXO Member

Genre: Romance,Humor(?)

Rating : T

Warning: YAOI,TYPO,BAHASA GAK BAKU,GAJE,DLL.

DLDR!

Happy Reading!


Luhan membelalakkan matanya. Sehun mencari calon tunangannya? Calon tunangannya menggunakan tuxedo berwarna putih? Bukankah itu dia? Apakah ini mimpi? Batin Luhan.

Mereka berdua terdiam.

"Luhan.." Panggil Sehun.

"..."

"A-aku..tidak percaya" Sehun menatap kosong kolam ikan didepannya.

"..."

Luhan masih enggan menjawab ucapan Sehun. Ia sangat tidak percaya dengan semua ini!

"Hun.." Luhan memanggil Sehun dengan suara yang pelan.

"Wae?" Tanya Sehun tanpa melihat kearah Luhan.

"Kau pasti salah orang kan?" Tanya Luhan sambil menahan nafasnya perlahan.

"..."

"Jawab,Hun. Kau pasti mengakali ku kan?!" Nada bicara Luhan meninggi. Ia menatap Sehun dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku lelah,Hun! Sangat lelah!" Ucap Luhan. Setitik airmata keluar dari mata indahnya.

"A-aku serius, Han" jawab Sehun pelan.

"Jangan mempermainkan ku,Hun.." Nada bicara Luhan merendah. Luhan menundukkan kepalanya.

"Lu.." Sehun mengangkat dagu Luhan. Ia menatap mata rusa Luhan yang berkaca-kaca. Mereka terus bertatapan. Sehun menghapus jarak antara mereka berdua.

CHU~~

Sehun menempelkan bibirnya pada bibir mungil Luhan. Menyesap rasa manis dari bibir cherry Luhan. Sehun melumat kecil bibir Luhan. Tak memperdulikan rasa asin dalam ciuman itu karena air mata Luhan.

Sehun tahu Luhan sudah kehabisan pasokan oksigen,ia pun melepaskan ciuman itu. Luhan menghirup udara dengan rakus.

"Kau adalah tunanganku,Lu !" Sehun memegang pundak Luhan. Luhan menggigit bibir bawahnya.

"Please,Lu"

"Aku tahu..kau pasti tidak menginginkan ku" Sehun menundukkan kepalanya.

"Tapi aku mohon,jangan membenciku" lanjut Sehun. Sehun kemudian membalikkan badannya dan beranjak pergi.

GREPP

Luhan menahan tangan Sehun. Ia kemudian memeluk Sehun erat.

"Jangan tinggalkan aku! Aku mencintaimu,bodoh!" Ucap Luhan sambil terisak. Sehun tersenyum tipis. Ia membalas pelukan Luhan.

"Aku memang bodoh,Lu. Aku bahkan lebih mencintaimu" ucap Sehun sambil mengeratkan pelukannya.

.

.

"Wah,sepertinya acara pertunangannya akan berjalan dengan lancar" ucap eomma Sehun sambil bersembunyi dibalik semak-semak bersama mama Luhan.

"Iya. Syukurlah" ucap mama Luhan lega.

"Padahal kita berencana mempertemukan mereka dulu. Kkk~,yasudahlah. Acara pertunangannya dimulai sekarang juga!" Ucap eomma Sehun.

.

.

"Haha,aku tak menyangka kalau kalian benar-benar bertunangan" ucap Kai sambil tertawa terbahak-bahak. Kyungsoo yang disamping Kai hanya menggelengkan kepalanya.

"Selamat hyung! Aku tak juga menyangka kalau Sehun adalah tunanganmu" ucap Kyungsoo lalu terkekeh. Luhan tersenyum lebar.

"Kkk~,terimakasih Kyung"

"Iya hyung"

Kedua uke itu pun berbincang-bincang.

Sehun yang geram melihat Kai yang masih tertawa sampai meneteskan airmatanya pun menyenggol keras lengan Kai.

"Diam,bodoh!" Ucap Sehun kesal. Kai menghentikan tawanya dan menghapus airmata diujung matanya.

"Hah..aku lelah" ucap Kai lalu meneguk wine.

"Kau senang?" Tanya Kai sambil mengelap mulutnya.

"Sangat senang,idiot" jawab Sehun sambil tersenyum lebar.

"Wah,kau OOC sekali ya" ucap Kai. Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ayo berfoto bersama" ajak Luhan sambil memegang kameranya. Mereka berempat pun akhirnya berfoto bersama.

.

.

"Eomma..please" ucap Sehun dengan wajah semelas mungkin.

"No!" Eomma Sehun menatap Sehun garang. Sehun mendengus kesal.

"Eomma,ayolah. Aku tinggal bersama Luhan di apartementnya. Aku tidak betah lagi di apartement ku" ucap Sehun.

"Peduli kerbau. Pokoknya kau tetap tinggal di apartement mu!" Ucap eomma Sehun. Sehun belum menyerah.

"Yasudah,aku akan tetap tinggal disitu" ucap Sehun lalu pergi dari hadapan eomma nya.

"Aish! Anak itu" gumam eomma Sehun kesal.

.

.

"Hunnie,kenapa kau membawa koper sebesar itu?" Tanya Luhan heran.

"Ingin membangun rumah tangga denganmu,Lu" jawab Sehun tidak nyambung. Pipi Luhan memerah. Ia meninju pelan pundak Sehun.

"Hehe, bolehkah aku masuk?" Tanya Sehun. Luhan mengangguk imut. Sehun masuk lalu menaruh kopernya.

"Mau minum apa,Hun?"Tanya Luhan sambil membereskan rak sepatunya.

"Tidak mau apa-apa,Lu. Aku sudah kenyang" ucap Sehun lalu merebahkan tubuhnya disofa.

"Hm,yasudah" Luhan menyalakan tv.

"Kau sudah mandi belum?" Tanya Luhan tanpa melihat kearah Sehun. Sehun bukannya menjawab pertanyaan Luhan,ia malah terus menatap Luhan. Luhan menoleh.

"Hei,jangan tersenyum seperti bocah autis. Jawab pertanyaanku" ucap Luhan agak kesal. Sehunpun tersadar.

"Eh?" Gumamnya. Luhan menghembuskan nafasnya berat.

"Kau tak mendengar ucapanku?"

"Tidak"

"Oh,yasudah"

Luhan kembali menonton tv sambil mengemil. Sehun menggaruk kepalanya dan ikut menonton.

.

.

"Hoamm.. Aku ngantuk" ucap Luhan sambil menguap lebar.

"Sudah ngantuk,Lu? Ayo tidur" ucap Sehun lalu tersenyum lebar.

"Ayo" Luhan kemudian mematikan tv dan berjalan ke kamar.

Luhan membuka pintu kamarnya dan masuk diikuti oleh Sehun. Luhan merebahkan tubuhnya dikasur. Sehun ikut merebahkan tubuhnya dikasur.

"Selamat tidur,Hun" ucap Luhan lalu menutup matanya.

"Hei,jangan tidur dulu" ucap Sehun lalu menindih tubuh Luhan. Mata Luhan langsung terbuka sempurna.

"A-apa-apaan ini?! Hun,jauhkan tubuhmu!" Ucap Luhan panik dan berusaha berontak. Sehun mengunci pergerakan Luhan.

"Jangan macam-macam,Hun!" Luhan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hustt..aku tidak akan menyakitimu" ucap Sehun sambil menenangkan Luhan.

"Kalau kau macam-macam aku akan memukulmu,dan mengadu-" ucapan Luhan terpotong karena Sehun langsung membungkam bibir mungil Luhan dengan bibirnya. Sehun menyedot bibir bawah Luhan.

"A-ah.."

"H-hentikan" ucap Luhan susah payah. Sehun menghentikan ciuman itu. Luhan mengais udara sebanyak mungkin. Sehun yang melihatnya langsung terkekeh pelan.

"K-kau berniat membunuhku,eoh?" Tanya Luhan.

"Sudah sana!" Luhan mendorong Sehun yang ada diatasnya. Sehun mempoutkan bibirnya.

"Sudahlah,aku mengantuk" Luhan memejamkan matanya.

.

.

Luhan membuka matanya. Ia langsung duduk dan melihat kearah jam.

"Sudah pagi rupanya,hoammm.." Luhan menguap lebar. Ia menatap kearah Sehun yang masih tertidur pulas. Luhan merasa tidak tega membangunkannya.

"Lebih baik aku mandi dan menyiapkan sarapan dulu" gumam Luhan lalu pergi ke kamar mandi.

"Masak apa ya.." Luhan terlihat berpikir.

"Kalau nasi goreng..terlalu berat"

"Kalau ramyun,nanti tidak kenyang.."

"Tteokbokki saja lah" ucap Luhan final. Luhan lalu mengambil kue beras di kulkas.

Ia memotong kue beras itu dengan telaten. Luhan kemudian memasukkan kue beras itu kedalam rebusan air.

Luhan kemudian mengambil gojuchang dan memasukkannya kedalam rebusan kue beras tersebut. Saat baru ingin memasukkan fish cake,Luhan merasa pinggangnya dipeluk oleh seseorang. Luhan menoleh kearah belakang.

"Sehun?"

"Morning kiss,sayang" ucap Sehun sambil tersenyum.

"Uh,mandi sana! Kau bau" ucap Luhan lalu memasukkan fish cake nya.

"Benarkah?" Tanya Sehun sambil mencium bau badannya.

"Iya.." Jawab Luhan asal-asalan.

"Aku selalu wangi,Lu" ucap Sehun.

"Pokoknya kau mandi dulu sana!" Ucap Luhan galak.

"I-iya..iya.." Sehun lalu berjalan kearah kamar mandi.

.

.

Luhan menuangkan susu kedalam gelas.

"Selesai juga" gumamnya lalu mengelap keringatnya pelan. Luhan kemudian berjalan ke kamarnya.

"Hun..ayo sarapan" ucap Luhan seraya membuka pintu kamarnya. Luhan terpaku kepada Sehun yang sedang memasukkan bajunya.

"Pemandangan yang indah,hm?" Tanya Sehun sambil menaik turunkan alisnya. Pipi Luhan sontak memerah.

"C-cepatlah turun!" Ucap Luhan lalu keluar dari kamar. Sehun terkekeh pelan. Ia kemudian ikut keluar kamar dan berjalan ke ruang makan.

"Ah..aku lapar" ucap Sehun lalu duduk di kursi.

"Lu,kau sedang apa?" Tanya Sehun kepada Luhan yang sedang berdiri di wastafel. Sehun kemudian menghampiri Luhan.

"Lu,kau kena-" ucapan Sehun terputus ketika melihat jari telunjuk Luhan yang berdarah.

"Jarimu kenapa?" Tanya Sehun panik lalu memasukkan jari telunjuk Luhan kemulutnya. Luhan menatap Sehun lama.

"Masih sakit?" Tanya Sehun membuyarkan lamunan Luhan.

"E-eh? Tidak.." Jawab Luhan malu.

"Kau manis, ayo sarapan" ucap Sehun sambil mencubit pipi Luhan.

.

.

"Lu,keluar yuk?" Ucap Sehun.

"Males ah,Hun" Luhan mengigit coklatnya.

"Ck,kau tak takut gemuk,Lu?" Tanya Sehun. Luhan membulatkan matanya.

"Kau mengataiku gemuk?!" Tanya Luhan galak. Sehun menciut.

"Tidak Lu.. Kau langsing kok" ucap Sehun. Luhan membuang muka.

DDRRT..

Ponsel Sehun bergetar,ia lalu mengambilnya.

"Eomma?" Gumamnya lalu mengangkat panggilan itu.

"Halo,eomma?" Ucap Sehun

'Halo,Hunnie. Kau sedang apa? Luhan baik-baik saja kau? Kau tidak berbuat yang tidak-tidak kepada Luhan kan?' Tanya Eomma Sehun bertubi-tubi. Sehun memutar bola mata nya.

"Aku sedang duduk. Iya,dia baik-baik saja. Tidak,eomma.." Jawab Sehun.

'Syukurlah.. Ohya,eomma mau kasih tau. 3 hari lagi kalian akan menikah' ucap eomma Sehun. Sehun membulatkan matanya.

"Jinjja?" Pekik Sehun. Luhan menoleh kearah Sehun.

"Benarkah eomma? Kau tidak sedang bercanda kan,eomma?" Tanya Sehun senang.

'Iya. Eomma serius. Sudah dulu ya? Bye' Eomma Sehun langsung memutuskan panggilan itu. Sehun meloncat-loncat di sofa.

"Hei,kau kenapa,idiot?!" Tanya Luhan kesal. Sehun tak menjawab,ia malah terus meloncat sambil tersenyum bahagia. Luhan bergidik ngeri.

"Jangan-jangan dia kerasukan" gumam Luhan.

"SEHUN!" Sehun langsung menoleh kearah Luhan. Ia kemudian tersenyum.

"AKU BAHAGIA SEKALI !" Ucap Sehun lalu memeluk Luhan.

"B-bahagia kenapa? Hei,lepaskan bodoh!" Ucap Luhan.

"Kita akan menikah 3 hari lagi,Lu!" Ucap Sehun lalu melepaskan pelukannya. Luhan membulatkan matanya.

"HAH?"

.

.

.

"Oh Sehun, apakah kau bersedia menerima Luhan sebagai istrimu,bersedia menjalani suka dan duka setia sehidup semati bersamanya?" Ucap sang pendeta.

"Aku bersedia" jawab Sehun mantap.

"Dan Luhan, apakah kau bersedia menerima Oh Sehun sebagai suamimu,bersedia menjalani suka dan duka setia sehidup semati bersamanya?"

Luhan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"A-aku.. bersedia" ucap Luhan agak gugup.

.

.

.

Setelah teman-teman serta rekan kerja ayah Sehun maupun Luhan mengucapkan 'selamat' , Sehun dan Luhan pun pergi menuju rumah yang telah disiapkan oleh keluarga Oh dari jauh hari.

.

Hening

Itulah suasana dalam mobil itu.

Sehun melirik kearah Luhan yang sedang terdiam.

'Apakah dia tak bahagia?' Tanya Sehun dalam hati.

"Ehm.." Sehun berdehem. Luhan menoleh kearah Sehun.

"W-wae?" Luhan mengalihkan pandangannya. Sehun menghela nafas berat.

"Kau tahu? Aku sangat bahagia" ucap Sehun tanpa melihat kearah Luhan. Luhan tertawa renyah.

"Siapa yang tak bahagia ketika menikah dengan orang yang sangat dicintainya,eoh?" Ucap Luhan lalu menatap Sehun. Sehun menoleh kearah Luhan.

"Haha,kau bahagia?" Tanya Sehun.

"Tentu saja,bodoh" jawab Luhan lalu tertawa pelan. Sehun ikut tertawa.

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini,hm?" Tanya Sehun dengan nada menggoda. Luhan merasakan pipinya memanas. Sehun tertawa.

.

.

.

"Megah sekali.." ucap Luhan sambil menatap takjub rumah itu. Sehun tersenyum.

"Kau siap menjadi istriku?" Tanya Sehun sambil merangkul Luhan.

"Istri? Hei,aku suamimu" ucap Luhan sedikit kesal.

"Suami jonggolmu,Lu" ucap Sehun lalu tertawa. Luhan mendengus kesal.

"Are you ready,honey?" Tanya Sehun sambil berbisik.

"S-siap kenapa?" Luhan merasakan tubuhnya merinding.

"Membuat little Oh,sayang" ucap Sehun lalu menggendong Luhan ala bridal style.

"TIDAK! LEPASKAN AKUU!" Teriak Luhan.

.

.

.

Omake~

.

.

"Sehan-ah.. Apakah kau sudah mandi,sayang?" Tanya Luhan sembari membuka pintu kamar Sehan.

"Thudah eomma.." Ucap Sehan lalu menarik tasnya.

"Wah,anak eomma tampan sekali ya" Luhan tersenyum lalu membenarkan dasi Sehan.

"Thehan memang tampan" ucap Sehan sambil menepuk dadanya bangga. Luhan terkekeh pelan.

"Oke,sekarang ayo sarapan dulu" ucap Luhan sambil menarik pelan tangan Sehan.

.

.

"Thelamat pagi,appa" sapa Sehan lalu duduk dikursi.

"Selamat pagi jagoan Appa" Sehun mengacak pelan rambut Sehan.

"Ya! Rambutku thudah rapi malah appa ruthakkan" kesal Sehan lalu menepis tangan Sehun. Sehun tertawa renyah.

"Nah,ini" Luhan menaruh satu persatu piring yang berisi sandwich.

"Terimakathih,Eomma" ucap Sehan dan Sehun bersamaan.

"Sama-sama" Luhan kemudian duduk.

"Eomma.." Panggil Sehan.

"Hm?"

Sehan mendengus kesal.

"Eum.. Thehan mau.." Sehan menggantung kata-katanya. Luhan mengerutkan dahinya.

"Mau apa,sayang?" Tanya Luhan lalu memakan sandwich nya.

"Thehanmaupunyaadik" ucap Sehan cepat.

"Hah? Bicara yang jelas,Sehan. Eomma tak dengar" ucap Luhan. Sehan memainkan kancing bajunya.

"Thehan mau punya adik,eomma.." Ucap Sehan pelan. Luhan membulatkan matanya.

"A-APA?!"

.

.

END


Makasi buat yg udah review. W seneng banget yawla.

Hehe,sarangeyoooooo~

Don't forget to review,chinq;*

Thx