Between us

Disclamer : Kurobas selalu milik Fujimaki Tadatoshi-Sensei

Cast : Akashi, Generation of Miracle, OC

Genre : Semi-Canon, Romance, Friendship, Hurt and Comfort

Rate : PG 15

Summary : Ini merupakan Sequel dari My Daily Activity, masih ada yang inget? Semoga minna-san pada inget ;). Babak baru kehidupan SMA Hotaru dan Kiseki no Sedai telah dimulai setelah pertandingan di Winter Cup berakhir.

Note: jika tanda 'titik spasi tiga kali' maka itu sudah memasuki cerita sebenarnya alias bukan previous lagi :D, selamat membaca minna-san!

Previously,

Berbeda kondisi antara Akashi dan Hotaru, dimana Akashi sedang sibuk memikirkan siapa seseorang yang bisa ia ajak kerjasama untuk sekedar mempermudahkan ia berbicara dengan Hotaru tapi disisi lain Hotaru cuma bisa termengun bingung ketika mendengarkan ucapan dari Midorima, ia merasa bahwa sikapnya selama ini kekanak – kanakan yang selalu main kucing – kucingan dengan Akashi tapi apakah ada orang yang bisa mengerti perasaan dia yang sudah dibuat seperti jet coaster oleh Akashi.

Hotaru mengambil sebuah album yang ada di dalam nakas disebelah ranjangnya, ia membuka album itu dan melihatnya kembali dengan tatapan sendu. Hotaru memaksa otaknya kembali memutar semua memori indahnya bersama keluarganya, teman – temannya, dan bahkan bersama Akashi.

Setiap tahun, Hotaru selalu melakukan kegiatan ini di awal tahun baru, setelah Akashi menolak perasaannya ketika di penghujung musim dingin ketika tahun keduanya di SMP Teiko. Hanya dengan melihat seluruh kenangannya, Hotaru bisa mencoba tersenyum dan bangkit dari keterpurukannya.

"Kau tahu Seijuurou, jika aku bisa berbicara denganmu walau sekali saja. Aku ingin mengatakan sesuatu untukmu 'Mungkin jika hanya hati yang kau sayat terluka, mungkin aku bisa mudah melupakan segalanya tentangmu tapi ini semua tentang kenangan kita yang tersimpan didalam kepalaku tak akan pernah hilang! Ketika aku mulai menjauh darimu, kau malah sengaja mengejarku kembali Seijuurou!' aku ingin bisa mengatakan itu semua kepadanya tapi lidah ini terlalu kelu untuk mengucapkannya kami-sama".

Bagi Hotaru untuk mencoba kembali bersama Akashi itu lebih terasa sulit dibandingkan mencoba untuk melakukan kegiatan yang pernah ia lupakan seperti basket.

Dddrtt...Ddrrtt...

Handphone milik Hotaru bergetar diatas ranjangnya, dengan cepat ia mengambil handphone tersebut dan mencoba mengangkat panggilan yang masuk melalui handphone-nya itu.

"Moshi – moshi, Sacchan ada apa meneleponku?".

'Mika-chan, etto akimashite omedetto!'.

"Ah, akimashite omedetto Sacchan!".

'Ano nee~ Mika-chan bagaimana kalau besok kita bertemu di majiba? Soalnya Ki-chan ingin bertemu dengan Mika-chan juga, ada Aomine-kun juga koq besok tenang saja!'.

"E-eh? Akan aku usahakan besok untuk datang! Memangnya ada acara apa Kise-kun mengajak kita bertemu?".

'Entahlah, Mika-chan tapi Ki-chan bilang hanya pertemuan biasa setelah tahun baru! Intinya Mika-chan harus datang! Aku juga sudah mengajak Misa-chan untuk datang besok! Jaa Mika-chan'. Belum sempat Hotaru menjawab Momoi sudah memutuskan sambungan teleponnya.

Hotaru tidak mengerti, sejak kapan ada acara reuni saat tahun baru begini? Tapi Hotaru tak mau memusingkannya, ia ingin menghargai Momoi dan Kise yang repot – repot mau mengundangnya dan mungkin ia akan datang kesana. Hitung – hitung sebagai hiburan dan temu kangen dengan beberapa teman SMP-nya dulu.

Hotaru tidak tahu bahwa pertemuannya esok dengan Momoi, Kise, dan Aomine adalah pertemuan kecil dengan seluruh anggota Kiseki no Sedai. Yang berarti Hotaru akan kembali bertemu dengan Akashi.

.

.

.

Chapter 13 : Love is Beautiful Pain!

.

.

.

Pemuda bersurai scarlet itu baru saja tiba di Majiba, ia akan bertemu dengan Kuroko untuk membicarakan seorang gadis yang mungkin menjadi pujaan hatinya itu.

Kagami Taiga melihat sekeliling dalam restoran cepat saji itu, ia belum melihat tanda – tanda dari bayangannya. Kagami memutuskan untuk memesan makanan dan minuman terlebih dahulu sebelum mencari meja kosong yang ada disana, sesudah memesan makanan dan minumannya yang diluar nalar manusia, Kagami langsung duduk ketika melihat ada meja kosong yang ada dipojok ruangan yang ada di Majiba.

"Cih, dimana Kuroko? Ini sudah jam 3 lewat tapi dia masih belum muncul juga". Kagami terlihat kesal saat Kuroko belum datang padahal Kagami sudah menunggu Kuroko lebih dari 15 menit yang lalu.

Saat Kagami asyik mengunyah burger yang sedang ia makan tiba – tiba saja Kuroko muncul dihadapannya, "Doumo Kagami-kun! Maaf aku baru saja tiba, soalnya tadi obaa-san memintaku membeli sesuatu dulu sebelum kesini".

Glek..

Kagami langsung menelan makanannya, "Kuroko, hampir saja aku mati tersedak karena ulahmu! Baiklah tidak apa – apa Kuroko, ini untukmu!". Kagami melemparkan sebuah burger kepada Kuroko dan Kuroko menangkap burger itu dengan cepat.

"Jadi apa yang ingin Kagami-kun bicarakan?". Tanya Kuroko

"Etto, bagaimana mengatakannya yah Kuroko? Aku juga tidak begitu paham tapi aku sangat penasaran sekali". Manik baby blue milik Kuroko menatap lekat wajah Kagami, ia memperhatikan wajah Kagami yang tampak kesulitan ingin mengungkapkan sesuatu.

"Penasaran yang seperti apa Kagami-kun? Apa ini tentang Mikaido-san atau Akashi-kun?". Kuroko langsung menembak pertanyaan itu ke Kagami.

"B-bagaimana kau tahu kalau ini tentang Mikaido atau Akashi?". Kagami terkejut saat Kuroko langsung memberi pertanyaan itu kepadanya. Sungguh Kagami tak percaya dengan wajah sedatar Kuroko bisa mengetahui apa yang ingin ia katakan.

Kuroko menyeruput vanila milkshake-nya sejenak, "Itu sangat terlihat dari wajahmu Kagami-kun, lalu apa ingin kau bicarakan tentang Mikaido-san atau Akashi-kun?".

Kagami menghela nafas sejenak, "Kuroko, kau tahu? Akhir – akhir ini aku terlalu sering memikirkan Mikaido, menurutmu apa ini aneh? Aku juga sangat senang ketika bersama dengan Mikaido bahkan aku ingin terus bersamanya, Kuroko. Ini aneh kan!?".

Kuroko menatap Kagami sejenak dan memperhatikan wajah Kagami yang sedikit merona saat membicarakan Hotaru, "Kagami-kun, aku rasa saat ini kau sedang jatuh cinta kepada Mikaido-san". Manik scarlet itu membulat setelah Kuroko mengucapkan kata keramat itu.

"C-cotto, apa maksudmu Kuroko?". Kagami terkejut dan tidak percaya dengan yang diucapkan oleh bayangannya itu.

"Kau jatuh cinta kepada Mikaido-san, Kagami-kun. Aku tidak berbohong". Kuroko melanjutkan meminum vanila milkshake-nya itu, sedangkan Kagami hanya terdiam dan tidak bisa mengelak ucapan dari Kuroko.

"Apa aku sungguh – sungguh sedang jatuh cinta kepada Mikaido? Tapi bagaimana bisa, Kuroko?". Kagami masih tidak percaya atau lebih tepatnya belum peka terhadap perasaannya itu, "Kagami-kun, apa kau merasa jantungmu doki – doki ketika bersama Mikaido-san? Jika iya, maka kau saat ini sedang jatuh cinta kepada Mikaido-san".

Kagami masih berfikir dan merasakan semua emosinya ketika bersama Hotaru, "Bagaimana Kagami-kun?". Tiba – tiba Kagami tersenyum sendiri dan membuat Kuroko bergidik ngeri dengan Kagami.

"Hai, Kuroko. Sepertinya aku memang menyukai Mikaido, dan bagaimana aku mengungkapkannya? Lalu bagaimana dengan Akashi?". Kagami benar – benar berharap banyak dengan Kuroko terutama soal hubungan Akashi dan Hotaru.

"Mungkin Kagami-kun tidak perlu terburu – buru mengatakan perasaan Kagami-kun kepada Mikaido-san agar Kagami-kun tidak menerima hal – hal yang tidak diinginkan, lebih baik Kagami-kun berusaha mengakrabkan diri kepada Mikaido-san terlebih dahulu. Untuk urusan Akashi-kun, aku tidak bisa berbuat banyak karena aku sendiri tidak tahu pasti bagaimana hubungan Akashi-kun dan Mikaido-san, mungkin aku bisa mencoba bertanya kepada Momoi-san atau Kise-kun. Nanti jika aku sudah tahu tentang hubungan Mikaido-san dan Akashi-kun seperti apa, aku pasti akan memberi tahu kepadamu, Kagami-kun".

Kagami sedikit lega mendengar ucapan dari Kuroko, setidaknya ia tahu apa yang perlu ia lakukan terlebih dahulu sebelum nanti ia menyatakan perasaannya kepada Hotaru.

.

.

Hari pertama tahun barupun telah berganti, hari ini adalah hari pertemuan seluruh Kiseki no Sedai di restoran cepat saji yang ada di kota Tokyo itu, yang tak lain Maji Burger.

Aomine Daiki masih terlihat menguap – nguap santai, sepertinya ia masih terlalu mengantuk padahal saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, Murasakibara masih asyik menguyah maibou-nya. Midorima sibuk mendengarkan ramalan Oha-Asa di handphonenya, Kise dan Momoi sedang memesan makanan, Kuroko hanya duduk diam sambil membaca Novelnya. Namun Akashi Seijuurou belum menampakkan batang hidungnya di Majiba, padahal hampir seluruh mantan rekan tim basketnya ini telah berkumpul disini untuk melakukan reuni sejenak.

Para pemuda – pemudi bersurai pelangi ini berkumpul, bercengkrama, dan bercanda di salah satu meja yang ada di Majiba bahkan sesekali mereka tertawa keras, sampai akhirnya ada dua orang gadis berbeda surai ini datang menghampiri meja tersebut.

"Konnichiwa minna! Aku tak menyanka kalau kalian semua datang, aku pikir hanya Kise-kun, Sacchan, dan Aomine-kun yang datang". Ucap Hotaru

"Doumo~ Mikaidoi-san/Mikaidocchi/Mikaido/Mika-chin/Mika-chan, Konno-san/Konnocchi/Konno/Misa-chan/Misa-chin!".

Hotaru dan Misaki langsung bergabung di meja itu, "Yo, Misaki! Kau terlihat menyedihkan saat ini!". Aomine terlihat sedang meledek gadis bersurai dark blue ini.

"Tentu saja aku terlihat menyedihkan Aomine, kau tahu naskah komikku habis direvisi besar – besaran oleh editor sialan itu!". Keluh Misaki

"Ganbatte Misa-chan! Kau pasti bisa menyelesaikannya". Hibur Momoi

Mereka semua berkumpul dan mengobrol santai, bahkan sepertinya mereka melupakan keberadaan Akashi untuk sementara waktu.

"Ano, dimana Akashi-kun? Kenapa dia belum datang Kise-kun?". Kise sempat mematung saat Kuroko menanyakan keberadaan Akashi, karena Kise merahasiakan kedatangan Akashi kepada Hotaru, Kise takut jika Hotaru tahu Akashi akan datang pasti Hotaru tak akan mau datang ke tempat ini.

"Entahlah Kurokocchi, aku tidak tahu apakah Akashicchi akan datang atau tidak". Lalu Kise langsung meminum cola yang ada disitu setelah menjawab pertanyaan Kuroko.

"Bagaimana jika aku yang menghubungi Akashi nanodayo? Walau aku juga tidak ingin menghubunginya nanodayo!". Si surai go green mulai ikut campur dan langsung mengirim pesan kepada Akashi, namun sayang Akashi belum membalas pesannya tersebut.

Hotaru hanya terdiam mendengar ucapan teman – temannya jika laki – laki yang paling tidak ingin ia temui akan datang kesini dan Hotaru belum sanggup untuk melihat Akashi sekali lagi, harusnya ia sudah tahu kalau ajakan Momoi pasti akan berhubungan dengan Akashi.

Suasana di meja itu mulai sedikit mencengkam walau tak lama suasana mencengkam itu dicairkan oleh Kise sendiri dengan cara menggoda Konno Misaki yang akhirnya dihadiahi jitakan oleh Misaki sendiri.

Tap..tap..tap..

Suara langkah kaki seseorang terdengar berjalan kearah meja dimana hampir seluruh Kiseki no Sedai duduk disana, tampak suasana ceria dan gelak tawa yang ada dimeja itu hingga seseorang berhenti di depan meja tersebut.

"Maaf aku datang terlambat minna!". Suara milik pemuda crimson itu terdengar, Hotaru langsung menoleh kearah pemuda itu dan menatapnya dengan tatapan sendu.

"Ah, Aka-chin akhirnya datang juga! Padahal aku sangat menantikan dimana Aka-chin membelikan semua makanan yang ada di Majiba". Si titan ungu ini bersuara dan mengode Akashi untuk duduk disebelahnya yang kebetulan kursi tersebut saling berhadapan dengan Hotaru, maka terciptalah momen canggung ini.

.

.

Akashi duduk yang saling berhadapan dengan Hotaru, ia menatap wajah Hotaru sejenak namun Hotaru mengalihkan pandangannya kearah lain.

Kise yang melihat kedua anak manusia yang saling canggung ini berusaha mencairkan suasana yang ada.

"Akashicchi ingin pesan apa? Nanti biar aku dan Aominecchi yang pesankan". Tawar Kise

"Iie, aku bisa pesan sendiri nanti. Oh ya bagaimana liburan kalian?".

"Biasa saja, Aka-chin/Akashi/Akashicchi/Akashi-kun". Mereka menjawab dengan kompak

Sebenarnya hampir seluruh Kiseki no Sedai paham dengan rumitnya hubungan Akashi dan Hotaru saat ini, melihat Hotaru hanya terdiam dan Akashi juga yang berbicara seadanya membuat suasana di meja itu terasa berat. Bahkan Kise tidak berhasil membuat Akashi atau Hotaru saling berbicara.

"Nee~ Tetsu-kun, apa yang sedang kau baca?". Momoi terlihat penasaran dan mengintip sedikit dengan novel yang dibaca Kuroko.

Kuroko menoleh kearah Momoi, "Ini hanya salah satu serial dari Sherlock Holmes, Momoi-san. Apa Momoi-san ingin coba membacanya?".

"E-eh? Aku boleh membacanya Tetsu-kun?". Wajah Momoi sedikit tidak percaya jika Kuroko mengizinkannya untuk membaca novel milik Kuroko.

"Mouchiron Momoi-san, kau boleh membacanya". Kuroko memberikan novel itu kepada Momoi, "Kyaa~ Tetsu-kun, arigatou~!". Momoi langsung memeluk Kuroko dengan erat, Kuroko hanya bisa pasrah dipeluk Momoi.

"Cih, Satsuki bisakah kau tidak memeluk Tetsu seperti itu!?". Aomine terlihat kesal

"Suka – suka dong, Aomine-kun! Tetsu-kun saja tidak masalah!". Momoi tampak tersenyum sinis kearah teman masa kecilnya, sedangkan Kuroko tampak berwajah datar saja.

"Bilang saja Aominecchi cemburu dengan Kurokocchi karena Momocchi tidak memelukmu!". Kise mulai meledek Aomine

"Huh!? Siapa yang cemburu? Aku malah kasian sama Tetsu, bisa – bisa dia mati karena kehabisan nafas gara – gara Satsuki nanti!". Aomine tampak membela diri

"Mou~! Kalian ini kenapa selalu bertengkar!?". Hotaru mulai angkat bicara

"Habisnya Mikaidocchi, Aominecchi itu kelihatan kayak laki – laki yang sedang cemburu!".

"Sudahlah Kise, kau jangan membuat gaduh disini!". Omel Misaki

"Mou Konnocchi hidoi-ssu!". Kise mulai merengek

"Oi Kise! Urusaina!". Aomine mulai muak melihat kelakuan Kise

"Ne~Midorimacchi lihat Aominecchi memarahiku-ssu!". Kise mencoba mengadu ke Midorima namun Midorima tidak menggubrisnya.

Siang itu pertemuan Kiseki no Sedai tampak lancar dan berwarna walaupun Hotaru ataupun Akashi belum saling berbicara tapi setidaknya mereka sudah bisa bertemu sejenak setelah Hotaru mencoba menghindar dari Akashi dalam beberapa waktu lalu.

Akhirnya seluruh Kiseki no Sedai mengakhiri pertemuan ini. Aomine, Kuroko, dan Momoi tampak pulang bersama. Lalu Murasakibara dan Midorima tampak pulang sendiri – sendiri, Kise dan Misaki sepertinya akan pulang bersama atau lebih tepatnya Kise merengek ingin mengantarkan Misaki kerumahnya. Sekarang hanya tersisa Hotaru dan Akashi saja, mereka seperti enggan untuk pulang bersama, mungkin Hotaru yang benar – benar tak ingin pulang bersama Akashi.

.

.

Akashi POV

Suasana ini terlalu canggung, bahkan sepertinya sulit untuk mengajak Hotaru pulang bersama, tapi jika aku melepaskan kesempatan ini. Tak akan ada waktu lagi berbicara kepada Hotaru sebelum aku kembali ke Kyoto.

"Hotaru". Gadis bersurai pink fanta itu menoleh kearahku sejenak, "Nani yo, Akashi-kun?".

"Isshou ni kaero yo!". Hotaru masih diam, namun aku langsung mengenggam telapak tangan kanannya. Hotaru terkejut, "Kenapa kau mengenggam tanganku, Akashi-kun?".

"Agar kau tidak hilang nanti Hotaru, lagi pula kita akan pulang naik shinkansen hari ini. Jadi bersikaplah seperti biasanya, jangan mengacuhkanku!".

Aku tak bisa berbuat banyak saat ini setidaknya sekarang ini aku akan mengantar pulang Hotaru dan menghabiskan waktu bersama Hotaru.

"Aku tak mungkin hilang Akashi-kun, aku mohon lepaskan tanganmu!". Hotaru mencoba melepaskan tanganku tapi aku malah mengenggamnya lebih erat.

"Kau!? Arghh~ sudahlah lakukan sesukamu Akashi-kun!". Hotaru tampak kesal dan aku tersenyum senang karena setidaknya aku bisa mengandeng tangan Hotaru sepanjang jalan.

Kami berjalan dengan keadaan saling diam, Hotaru tampak tidak ingin berbicara kepadaku. Aku berhenti sejenak di sebuah pinggiran taman, aku menatap wajah Hotaru dengan seksama. Namun Hotaru berusaha memalingkan pandangannya dariku.

"Hotaru, tataplah mataku!".

"Untuk apa aku menatap matamu, Akashi-kun!?". Aku bisa melihat Hotaru ingin marah kepadaku, "Ku mohon tataplah mataku ini Hotaru! Aku ingin berbicara denganmu!".

Hotaru mulai menatap mataku, manik emerald itu menatap manik ruby milikku. Kedua mata ini saling memandang satu sama lain, "Apa yang ingin kau bicarakan, Akashi-kun!?".

"Kenapa kau menghindariku, Hotaru!? Kenapa kau mengacuhkanku!?". Akhirnya pertanyaan ini keluar juga dari mulutku setelah sekian lama aku ingin bertanya.

"Kau tanya kenapa!? Akashi-kun, sudah aku bilang kan aku tidak mau menjadi bayanganmu lagi! Aku ingin lepas darimu, Akashi-kun! Maka dari itu aku sejauh mungkin untuk menghindarimu!". Manik emerald itu nyaris berkaca – kaca, aku tak percaya dengan ucapan Hotaru, "Kau pasti bohong Hotaru! Mana mungkin kau bisa menghindar dariku!?".

"Itu tidak bohong! Aku memang akan menghindar darimu sejauh mungkin Akashi-kun!". Hotaru melepas genggaman tanganku.

"Hotaru!". Aku mencoba mengenggam tangannya kembali namun Hotaru menepisnya, saat Hotaru menepis tanganku untuk mengenggam tangannya kembali, aku langsung memeluk tubuhnya dengan erat.

"Lepaskan aku, Akashi-kun! Ini sudah terlambat, sungguh terlambat! Hiks~". Aku merasakan Hotaru meronta – ronta dipelukanku dan aku juga mendengarkan isakan tangisnya.

"Hotaru, kembalilah kepadaku! Aku mohon!". Ia masih meronta dipelukanku, manik emerald itu menatapku dengan tatapan sulit diartikan.

Aku tahu jika diriku sulit mengungkapkan rasa cinta ini kepadamu Hotaru, setidaknya biarkan sikapku ini yang menjelaskan kepadamu bahwa aku sangat mencintaimu bahkan aku tak sanggup kehilanganmu Hotaru.

'Cup'.

.

.

Normal POV

'Cup' .

Hotaru terkejut saat Akashi Seijuurou mencium bibirnya, bahkan melumat bibirnya itu. Hotaru mencoba melepaskan bibirnya dari ciuman yang Akashi berikan.

"Hhmmm~Akashi-kun lepaskan~Hhmm~!".

Tak lama kemudian Akashi melepaskan ciumannya, menatap manik emerald milik Hotaru itu dengan seksama.

Plakk!

Suara tamparan terdengar keras, Hotaru menampar pipi Akashi. Hotaru tidak terima dilecehkan oleh Akashi sedikit pun.

"Beraninya kau!? Kau kira aku gadis macam apa!? Aku bukan milikmu dan tak akan pernah menjadi milikmu, Akashi-kun!".

"...". Akashi hanya terdiam, "Kenapa kau menciumku!? Apa alasanmu untuk menciumku, Akashi?". Manik emerald Hotaru masih menatap lekat wajah Akashi, Akashi masih terdiam sambil memegang pipi kirinya yang masih nyeri akibat tamparan keras dari Hotaru.

"Salahkah jika aku menciummu, Hotaru!? Apakah aku harus memberikan sebuah alasannya!? Bukankah sudah jelas kau itu milikku Hotaru!".

"K-kau!? Benar – benar seorang bajingan Akashi! Aku tak habis pikir, darimana rasa percaya dirimu itu!? Yang mengatakan bahwa aku milikmu!?".

"Jaga bicaramu Hotaru!". Akashi Seijuurou memegang kedua bahu Hotaru, ia menatap Hotaru dengan seksama. Hotaru menatap kembali wajah Akashi dengan tatapan sinis.

Hotaru berusaha melepaskan diri dari Akashi namun ia tidak bisa, "Lepaskan aku! Ku mohon lepaskan aku, Akashi-kun".

"Iie, aku tak akan melepaskamu, Hotaru!". Dengan sekuat tenaga Hotaru melepaskan diri dari Akashi, ia berhasil melakukannya dengan sedikit mendorong Akashi mundur ke belakang.

"Hotaru! K-kau!? Aku sedang berusaha berbicara baik – baik denganmu! Kenapa kau berusaha menghindar dariku!?".

"Ku mohon hentikan semua sandiwara ini, Seijuurou! Aku tak sanggup, sudah cukup hati ini terluka olehmu! Biarkan aku pergi, ku mohon lepaskan aku!". Hotaru langsung berlari meninggalkan Akashi, pemuda bersurai crimson itu tak bisa berdiam diri saja. Ia ikut mengejar Hotaru yang sedang berlari.

"Hotaru!". Akashi terus memanggil Hotaru, namun Hotaru terus saja berlari tanpa mau mendengar suara Akashi yang terus memanggil namanya. Hotaru tak mau terluka lebih dalam karena Akashi, maka dari itu ia hanya bisa memilih berlari sejauh mungkin.

Akashi terus mengejar Hotaru yang berlari, namun tiba – tiba ia memperlambat larinya dan terhenti. Manik ruby itu hanya menatap nanar punggung Hotaru yang berlari, "Hotaru, ore wa kimi ga aishiteruyo!". Akashi akhirnya mengucapkan kata cinta yang tak pernah ia ucapkan sekalipun ke Hotaru, namun sayangnya Hotaru tak mendengar pengakuan cinta dari Akashi karena Hotaru telah menghilang dari pandangan Akashi.

'Hotaru, aku tahu itu berat dan sulit untuk kembali kepadaku. Aku tahu betul, kau tak ingin terluka lagi, kau takut. Bahkan saat kau pergi pun, aku membuatmu menangis dengan kata – kata kasarku tapi aku menyesal, dan aku segera berlari ke arahmu. Aku mohon maafkan aku walau itu terasa sulit untukmu, sungguh aku sangat mencintaimu'.

Akashi sangat ingin mengucapkan itu semua kepada Hotaru, tapi ia tak bisa mengatakannya. Rasanya sulit untuk mengatakannya dan terkadang apa yang ingin ia katakan kepada Hotaru tiba – tiba saja lain yang keluar dari mulutnya itu.

"Kuso! Bagaimana cara agar aku bisa mendapatkanmu kembali Hotaru!?". Akashi terlihat frustasi, ia tidak tahu bagaimana mendapatkan hati Hotaru yang pernah ia lukai.

Ketika dua insan saling mencintai namun sulit mengungkapkan membuat mereka terjebak diantara pertikaian batin dan keegoisan mereka masing – masing.

.

.

Hotaru terus berlari sambil mengusap – usap bibirnya dengan punggung tangannya, ia sungguh tak mengerti dengan sikap Akashi, 2 tahun yang lalu Akashi menolaknya lalu 2 tahun kemudian Akashi seolah – olah mengejarnya bahkan malah menciumnya.

Disaat Hotaru mulai ingin melupakannya, pria bersurai crimson itu malah datang kembali. Hingga Hotaru tak sengaja menabrak seorang pemuda.

'puk'

"Gomen!". Hotaru langsung berusaha meminta maaf tanpa melihat siapa pemuda itu, "Mikaido!?".

Hotaru mengenal suara khas pria ini, Hotaru menatap pria itu. Alangkah terkejutnya ternyata pria itu adalah Kagami Taiga, cahaya dari Kuroko Tetsuya.

"Kagami-kun". Hotaru buru – buru menundukkan kepalanya dan mencoba menghapus air matanya, ia tak mau jika Kagami melihat ia menangis.

"Kau kenapa Mikaido? Apa kau habis menangis?". Tanya Kagami

"Iie, daijoubu!". Hotaru mencoba tersenyum, "Hontouka?". Kagami menatap manik emerald itu, ia khawatir dengan Hotaru yang bersikap seperti ini.

"Hai, Hontou! Kagami-kun, Jaa matta!". Hotaru pergi meninggalkan Kagami dan membuat Kagami bingung, ia tak mengerti sikap seorang anak perempuan.

"Ada apa dengan gadis itu!? Aneh!". Kagami melanjutkan perjalanannya kembali.

Itu adalah pertemuan terakhir Kagami dengan Hotaru, semenjak pertemuan itu Kagami tidak pernah melihat Hotaru lagi, serta Kagami juga sedikit sulit menghubungi Hotaru.

.

.

Hotaru langsung masuk kedalam kamarnya ketika ia telah tiba kerumahnya, buru – buru ia menutup horden yang ada dikamarnya terutama yang menghadap balkon kamar Akashi.

Gadis bersurai pink fanta itu terduduk di lantai, ia masih tidak habis pikir kenapa Akashi bersikap seperti itu kepadanya. Seolah – olah ia adalah bonekanya.

"Kuso, kenapa aku masih mengingat bagaimana ia menciumku! Mikaido Hotaru, ayolah lupakan semua itu! Tadi itu hanya mimpi burukmu!". Hotaru berusaha menenangkan dirinya dan melupakan sebuah ciumannya dengan Akashi namun ia tetap tak bisa melupakannya.

Dddrrttt~ddrrttt~

Smartphone milik Hotaru bergetar di saku celananya, ia melihat ada notifikasi apa yang muncul. Manik emerald itu terkejut dengan notifikasi di smartphonenya.

12 missed call from Seijuurou

Line, 35 new message from Seijuurou

'Apa maunya pria ini!? Kenapa coba terus menghubungiku!?'. Dengan kesal Hotaru melemparkan smartphonenya ke sembarang tempat, masa bodoh jika nanti benda persegi panjang itu rusak atau apalah. Yang penting Hotaru tak mau melihat ada nama Akashi Seijuurou dilayar hitam itu.

Hotaru memeluk kedua lututnya sendiri, gadis bersurai pink fanta itu memendamkan kepalanya dikedua lututnya, ia menangis kembali. Isak tangisnya mulai terdengar di dalam kamarnya, Hotaru tahu kalau ia mungkin gadis yang cengeng namun bukan berarti ia seorang yang lemah. Hanya saja ia lelah dengan semua ini.

Disisi lain, Takahashi Aoi tak sengaja mendengar suara isak tangis Hotaru. Saat itu ia sedang kebetulan lewat didepan kamar Hotaru, hati Aoi terasa tersayat mendengar isak tangis Hotaru. Tangan itu mencoba membuka kenop pintu kamar Hotaru, namun ia sendiri tak sanggup. Ia takut jika dirinya sendiri terjatuh didalam api kemarahan yang bisa membuatnya memukul wajah Akashi agar Akashi tahu bagaimana rasa sakit hati yang diderita oleh sang pujaan hati dari Takahashi Aoi.

TBC...

Note : Olla~ Ichi balik lagi nih! Maaf yah Ichi baru sempet nulis, ini juga Ichi nulisnya ngebut soalnya Ichi banyak kerjaan banget di duta, tapi Ichi ga bakal lupain koq fic ini, bahkan Ichi udah siapin chapter yang bakal bikin orang gak sanka – sanka deh ^^ pokoknya terus ikutin cerita Between Us yah~ Dont forget to RCL *bow*