Author:

Yuta CBKSHH

Tittle:

MY DARK ANGEL (CHANBAEK)

Cast:

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Support cast:

Do Kyungsoo

Kim Jong In

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Oh Sehun

Xi Luhan

And others cast (EXO's members)

Rating:

M ++

Genre:

Fantasy, Romance, Drama, Hurt/Comfort

Disclaimer:

Fanfict ini 100% buatan Yuta yang di bantu oleh bebeb Yuta AA a.k.a Panthomxx (Thank you so much beb :*). Sedikit terinspirasi dari kisahnya Twilight, tapi cerita ini sangat jauh berbeda dari cerita Twilight ya~ NO COPAST! NO PLAGIAT! Semoga kalian suka ^^

Warning:

BL-BoysLove / YAOI / SHOUNEN-AI / HUBUNGAN SESAMA JENIS. MATURE CONTENT INSIDE! NC-21! DLDR! DO NOT BASH BUT KRITIK ATAU SARAN SANGAT DI PERBOLEHKAN. ENJOY IT!

Summary:

Yaoi! NC-21! Baekhyun siswa manis yang tidak sengaja bertemu dengan Chanyeol si 'Malaikat Kegelapan' di gudang sekolahnya. "Kita berbeda, ya aku tau. Tapi kau adalah takdirku"- Chanyeol. "Kita tidak bisa bersama, kita berbeda. Tapi aku mencintaimu"- Baekhyun. "Jika dengan melakukannya akan membawaku bersamamu, mari kita lakukan"- Baekhyun. "Baiklah"- Chanyeol. (CHANBAEK) Slight KAISOO, HUNHAN. RnR!

~~ HAPPY READING ~~


.

.

.

Seorang lelaki manis nampak sedang berjalan sendirian di lorong sekolahnya dengan sebuah kotak bekal yang berada di tangannya. Berjalan dengan pelan dan wajah ketakutan karena ia saat ini sedang memasuki kawasan kakak kelasnya.

Ia terus melangkahkan kaki mungilnya menuju sebuah kelas dimana kakaknya berada. Ya, ia ingin memberikan bekal makan siang untuk kakak kandungnya karena kakaknya tadi melupakan bekalnya karena terlalu terburu-buru.

"Luhan hyung.. aku takut.."

Lelaki mungil itu terus bergumam memanggil nama kakaknya berharap agar yang di panggil itu akan segera muncul. Tetapi nyatanya tidak, dan tak terasa ia sudah sampai pada tujuannya. Yaitu kelas XII A dimana kakaknya berada saat ini.

"Lu, apakah dia adikmu?" Ucap salah seorang teman Luhan yang bername tag Minseok pada Luhan saat mereka sedang mengobrol.

Luhan segera menolehkan kepalanya pada arah pintu kelasnya, dan benar saja disana terdapat adiknya yang sedang menunduk sembari memegang sebuah kotak makan siang.

Tanpa menunggu lama lagi, Luhan segera menghampiri adiknya tersebut.

"Baekhyun?"

Lelaki mungil yang sedang ketakutan itu memberanikan diri untuk mendongakkan kepalanya saat ia mendengar suara kakaknya memanggil namanya. Ya, dia bernama Baekhyun. Byun Baekhyun adik kandung dari seorang Byun Luhan.

"Aku membawakan bekal makan siang untukmu hyung.. kau tadi melupakannya" cicit Baekhyun.

Luhan tersenyum.

"Kenapa kau tidak menghubungiku? Jadi kan kau tidak perlu mengantarkan ini kesini sendirian, aku bisa mengambilnya ke kelasmu, Baekhyun.." ucap Luhan dengan lembut.

Luhan sangat mengkhawatirkan Baekhyun karena Baekhyun itu adalah anak yang berbeda. Tidak seperti anak-anak lainnya yang seumuran dengannya. Baekhyun adalah sosok anak yang pendiam dan penakut. Suka memendam perasaannya sendiri dan dia adalah tipe anak yang anti sosial.

Maka dari itu Luhan khawatir jika terjadi sesuatu hal yang buruk pada adiknya ini. Ia sangat menyayangi adik satu-satunya ini dan ia akan melindungi adiknya ini semampu ia bisa.

"Masuklah.." perintah Luhan sambil menggenggam tangan kurus adiknya.

"Tidak hyung.. aku harus segera kembali ke kelasku, aku tidak mau di omeli oleh guruku"

Setelah memberikan kotak bekal makan siang tersebut pada Luhan, Baekhyun segera lari meninggalkan kakaknya.

Luhan hanya menggeleng-geleng melihat sikap adiknya. Walaupun umur mereka hanya berjarak satu tahun, tetapi tingkah laku mereka sangat jauh berbeda. Luhan yang sangat dewasa dan Baekhyun sebaliknya.

Luhan lalu kembali ke tempat dimana teman-temannya berkumpul tadi, dan ia tersenyum manis.

"Adikku mengantarkan ini untukku, apa kalian ingin menyicipinya?" Tawar Luhan sambil membuka kotak bekal tersebut.

"Tentu saja, aku masih lapar" ujar kekasih Minseok yang bernama Jongdae.

"Ya! Dasar rakus!" Minseok lalu menjitak kepala Jongdae dengan keras dan membuat sang korban meringis kesakitan.

"Kau makan saja Luhan, ini kan milikmu" lanjut Minseok tanpa memperdulikan kekasihnya tersebut.

"Hehe baiklah.." dan Luhan memakan makanan tersebut dengan senyum yang terus mengembang di wajahnya.

.

.

.


.

.

.

"Aku ingin seperti Luhan hyung.. Dia cantik, pintar, memiliki banyak teman dan..."

Baekhyun mendudukkan dirinya di bawah pohon rindang yang berada di belakang sekolahnya sendirian.

"Bisa membuat Appa dan Umma bangga. Tidak seperti diriku.."

Baekhyun memejamkan matanya menikmati hembusan angin lembut yang membelai wajah mulusnya.

Sungguh ia ingin seperti hyungnya yang sangat sempurna dimatanya. Baekhyun sangat iri pada Luhan sejak dua tahun belakangan ini. Dan itu cukup membuatnya menjadi rendah diri dan menjadi orang yang tertutup seperti sekarang.

Padahal Baekhyun sudah mencoba untuk mengikuti apa yang kakaknya lakukan, namun ia selalu gagal. Ia tidak bisa menjadi seperti Luhan. Ia menyerah.

Puk

Baekhyun segera menolehkan kepalanya saat ia merasa ada seseorang yang menepuk bahunya. Dan sedetik kemudian senyuman lebar muncul di wajah manis Baekhyun.

"Sedang apa kau disini Baek?" Ucap namja bermata bulat yang saat ini sudah mendudukkan dirinya disamping Baekhyun.

"Seperti yang kau lihat, aku sedang menikmati peranku di dunia ini, Kyungsoo-ya" jawab Baekhyun.

Namja bermata bulat yang di ketahui bernama Kyungsoo itu menyenderkan kepalanya di bahu Baekhyun dan menggenggam erat tangan Baekhyun.

"Hidupku juga berat Baek.. tapi aku berpikir jika aku terus terpuruk seperti ini, justru tidak akan mengubah hidupku. Jadi, kau harus bisa bangkit Baek" ucap Kyungsoo sambil memandangi wajah sahabatnya itu.

"Bagaimana aku bisa bangkit jika aku selalu di hantui oleh bayangan perkataan orang tuaku yang menyakitkan Kyung? Itu membuatku semakin terpuruk"

Entah sejak kapan Baekhyun sudah meneteskan airmatanya. Ia kembali teringat kejadian semalam ketika orang tuanya membanding-bandingkan dirinya dengan kakaknya. Dan Baekhyun berjanji ia tidak akan melupakan kejadian malam itu.

Flashback

"Appa! Lihatlah nilaiku, aku mendapatkan nilai 8 diseluruh mata pelajaranku. Appa bisa melihatnya bukan?"

Baekhyun dengan wajah sumringahnya menunjukkan hasil ulangannya pada orang tuanya saat mereka sedang makan malam.

Ia mengira jika ia menunjukkan nilai-nilai ini pasti orang tuanya akan bangga terhadapnya. Tapi di luar dugaan, orang tuanya malah berlaku sebaliknya.

"Kami cukup bangga dengan nilai-nilai mu ini Baekhyun, tapi bisakah kau menunjukkan pada kami jika nilai-nilaimu bisa seperti hyungmu? Angka sempurna seluruhnya" ucap Ayah Baekhyun tanpa mau melihat nilai Baekhyun sedikitpun.

Luhan yang sedang makan pun sama terkejutnya seperti Baekhyun. Apa maksudnya Ayahnya berkata seperti itu pada Baekhyun? Ayahnya sungguh-sungguh keterlaluan.

Luhan langsung beranjak dari duduknya dan memeluk tubuh mungil Baekhyun dengan erat.

"Jaga bicaramu Appa" bela Luhan.

Sedangkan Baekhyun saat ini sudah menangis dalam diam mendengarkan perkataan menyakitkan sang Ayah.

"Kau tau apa Luhan? Appa berkata seperti ini agar Baekhyun bisa menjadi lebih baik lagi dan pintar seperti dirimu" ucap sang Ayah dengan santai.

Brak!

"Kenapa Appa selalu membandingkanku dengan Luhan hyung? Apa karena aku tidak bisa membanggakan Appa eoh?! Baiklah! Aku akan membuktikannya pada Appa suatu saat nanti! Hiks!"

Baekhyun berlari sambil menangis meninggalkan Luhan dan Ayahnya disana. Ia tidak perduli dengan teriakan Luhan yang saat ini sedang memanggil-manggil namanya.

Baekhyun sakit hati, ia sudah tidak sanggup mendengar perkataan Ayah nya yang menyakitkan itu lagi. Ia ingin menyusul Ibu nya disurga sana.

Ya, Ibu Baekhyun meninggal ketika melahirkan Baekhyun. Dan seperti nya Baekhyun tau jika itu adalah alasan mengapa Ayahnya sangat membenci dirinya seperti ini.

Ini bukanlah kesalahan Baekhyun. Baekhyun juga bahkan belum melihat wajah Ibunya secara langsung dan ia sungguh ingin bertemu Ibunya. Tetapi Tuhan memilihkan takdir seperti ini padanya dan Baekhyun harus menerima ini semua dengan lapang dada.

"Umma hiks.. Apa salahku Umma? Bolehkah aku menyusulmu ke surga Umma? Hiks"

Baekhyun menangis dan terus berlari tanpa arah.

"Kenapa Appa membenciku? Hiks hiks"

Baekhyun terus saja menyalahkan diri nya sendiri kenapa ia bisa selemah ini dan sebodoh ini. Jika ia pintar seperti Luhan, Ayahnya pasti tidak akan membedakannya dengan Luhan seperti ini. Baekhyun sungguh menyesal kenapa ia terlahir seperti ini.

Srek!

Baekhyun langsung terdiam setelah mendengar suara itu dari arah semak-semak yang berada tak jauh dari tempatnya sekarang berdiri. Dan Baekhyun segera membulatkan matanya saat ia tersadar jika ia ternyata sudah berada di sekolahnya.

Rasa sedih Baekhyun berubah menjadi rasa takut sekarang. Pasalnya ia hanya seorang diri disini, dan lebih parahnya ini malam hari. Bagaimana jika suara itu adalah suara penjahat yang akan menculiknya dan akan membunuhnya lalu membuang mayatnya di sungai?

Srek! Srek! Srek!

'Tuhan lindungi aku kumohon'

Baekhyun berdoa dalam hati dan ia hanya bisa berjongkok sambil memeluk kedua lututnya disana. Berharap agar suara itu tidak muncul lagi dan dengan begitu ia bisa kabur dari sana secepatnya.

Namun bukannya berhenti, suara itu justru semakin mengeras dan Baekhyun merasa hawa dingin menghantam tubuhnya. Baekhyun sangat ketakutan saat ini.

Apakah Tuhan mendengarkan permintaanya tadi dan akan mencabut nyawanya sekarang juga? Oh ternyata Tuhan terlalu baik.

"Tidak, maafkan perkataanku tadi Tuhan. Aku masih ingin hidup, dan aku tidak ingin mati muda. Tadi itu aku hanya bercanda ya Tuhan huweee"

"Ehem!"

"Siapa disana?" Baekhyun langsung mengedarkan pandangannya ke sekitarnya.

Dan Baekhyun hampir saja pingsan ketika melihat sosok lelaki tinggi yang mengenakan jubah hitam panjang yang sudah berdiri beberapa meter di hadapannya.

"Sedang apa kau malam-malam seperti ini bermain disini bocah?" Ucap lelaki tinggi tersebut yang ekhem lumayan tampan bagi Baekhyun itu.

"Kau.. s-siapa?" Cicit Baekhyun.

Lelaki tinggi itu tidak menjawab dan semakin berjalan mendekati Baekhyun.

"S-siapa kau?" Ulang Baekhyun dengan terbata.

Sosok tinggi didepanya tersebut hanya tersenyum miring.

"Kau tidak mengingatku?" Ucap lelaki itu.

Baekhyun memundurkan tubuhnya dan merayap kebelakang tanpa melepaskan pandangannya pada sosok itu berusaha untuk kabur. Sungguh lelaki ini sangat misterius, dan itu membuat Baekhyun semakin ketakutan.

"A-ahjussi ma-maaf.. A-aku tak mengenalmu" Baekhyun benar-benar takut sekarang dan keringat dingin mulai muncul di dahinya.

'Luhan hyung tolong aku~ siapapun tolong aku sekarang.. ku mohon' batin Baekhyun.

Sret sret sret!

Baekhyun mulai mundur kembali dan ia menundukkan kepalanya sambil memejamkan kedua matanya dengan erat.

"A-ahjussi maafkan aku, aku tak punya uang. J-jangan bunuh a-aku" cicit Baekhyun sambil sedikit merengek.

Lelaki itu menyeringai.

"Hey! Bagaimana jika kau membayarnya dengan tubuhmu, manis?".

'Sepertinya bermain dengan bocah ini sebentar tidak akan menjadi masalah'

Seringaian lelaki itu semakin lebar.

Baekhyun tampak menegang, keringat dingin kembali mengucur dengan deras turun melewati pelipisnya dan juga wajahnya pun nampak pucat.

"Hahahaha liat wajahmu, kau pucat" Tiba-tiba lelaki itu tertawa terpingkal sambil memegangi perutnya.

Entah kenapa Baekhyun menjadi kesal tiba-tiba dan membuang semua rasa takutnya saat ia mendengar suara tawa bodoh lelaki ini. Benar-benar menyebalkan.

'Apanya yang lucu? Dasar Ahjussi aneh' monolog Baekhyun dalam hati sambil memanyunkan bibirnya.

"Hey jangan menatapku seperti itu, aku tahu aku ini memang tampan" ucap lelaki itu dengan percaya diri.

"Cih, dasar Ahjussi aneh! Aku bahkan lebih tampan daripada Ahjussi, asal Ahjussi tau saja" ucap Baekhyun sambil menyilangkan kedua tanganya didepan dadanya.

"Kau? Tampan? Jangan bermimpi! Kau ini lelaki tapi wajahmu lebih cantik dari seorang gadis"

Blush!

Semburat merah tiba-tiba tercetak jelas di kedua pipi putih Baekhyun.

Apa kau baik-baik saja Baekhyun? Lihatlah dirimu, kau bahkan saat ini terlihat seperti seorang gadis yang sedang dipuji oleh kekasihnya kkkkk~

Eoh! Si mungil lalu menundukkan kepalanya karena malu sekarang.

"Hey cantik, kenapa malah diam saja?" Lelaki tinggi itu berjongkok di hadapan Baekhyun dan terus memperhatikan wajah manis Baekhyun yang terlihat bersinar saat malam hari seperti ini.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus berteriak?" Baekhyun masih berusaha untuk menutupi rona merah dipipinya agar lelaki ini tidak dapat melihatnya.

Tunggu..

Kenapa Baekhyun merasa aneh?

Ia seperti bukan dirinya sendiri. Dirinya adalah seorang yang pemalu dan tertutup, tetapi kenapa ia menjadi seorang yang sangat comel sekarang?

Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya? Apakah Baekhyun sudah berhasil mengubah dirinya?

"Ya, berteriaklah memangil namaku di bawahku" ucap lelaki itu dengan santai.

Baekhyun langsung membuyarkan lamunannya dan menganga lebar tidak mengerti dengan apa yang lelaki ini ucapkan.

"Berteriak.. memanggil namamu.. di bawahmu? Aahhh aku tidak mengerti!" Baekhyun merasa kepalanya sakit memikirkan satu kalimat yang menurutnya rumit itu.

"Aku bisa mengajarimu jika kau tidak mengerti.." lelaki itu sedikit menghembuskan nafasnya di antara perpotongan leher Baekhyun dan membuat Baekhyun meringis karena geli.

Dengan sekuat tenaga Baekhyun mendorong dada lelaki itu dan bangkit dari posisi duduknya.

"Se-sebenarnya kau siapa?" Baekhyun sedikit meninggikan nada suaranya.

"Panggil saja aku oppa" lelaki itu menyengir lebar.

"Hya! Aku ini namja! Mana mungkin aku memanggilmu oppa eoh?!" Baekhyun tidak terima jika ia di lecehkan seperti itu.

"Berlebihan sekali ck!"

Setelah berdecih, lelaki tinggi itu langsung menggendong Baekhyun seperti sedang menggendong kantung beras dan berjalan memasuki sekolah tersebut.

"Ya ya ya! Turunkan aku! Huweee hyungg~ tolong aku huweee" Baekhyun terus merengek sambil memukul-mukul bahu lelaki tampan itu.

"Apa kau akan berhenti merengek setelah aku memberitahumu namaku?" Ucap lelaki itu dengan jengkel.

Dan kini mereka telah sampai di depan pintu sebuah ruangan.

Ruangan ini terlihat seperti..

Gudang tua disekolahnya yang sudah tidak terpakai dan sangat jarang di jamah oleh manusia.

Baekhyun semakin ketakutan saat ini.

"Jangan bunuh aku.." lirih Baekhyun.

Bruk!

Tubuh Baekhyun di hempaskan begitu saja di atas sebuah meja yang berada di dalam ruangan Gudang kosong tersebut.

Lelaki itu dengan sigap menahan kedua tangan Baekhyun dan menindih tubuh kurus Baekhyun dengan tubuh besarnya.

"Dengarkan aku.." bisik lelaki itu lagi.

Baekhyun memilih untuk memejamkan matanya dan terus berdoa dalam hati untuk keselamatan nyawanya, karena ia sudah tidak bisa menggerakkan tubuhnya lagi.

"Namaku Chanyeol, Byun Baekhyun"

Dan Baekhyun langsung membuka matanya dengan lebar menatap wajah pucat lelaki tinggi tersebut.

'Darimana dia tau namaku? Padahal aku tak memberi tahu namaku padanya'

Flashback end

"Hey Byun Baek" ucapan Kyungsoo membuyarkan lamunan Baekhyun.

Kyungsoo mengernyit heran ketika melihat sahabatnya ini yang sedang menangis tiba-tiba menjadi tersenyum layaknya orang idiot seperti saat ini.

"Ah iya?" Baekhyun tersadar dari lamunannya dan tersenyum pada Kyungsoo.

"Kau aneh, apa ada sesuatu yang terjadi padamu?" Tanya Kyungsoo tanpa mengubah ekspresi wajahnya.

"Kau bicara apa? Tidak ada. Ayo kita kembali ke kelas dan bersiap-siap pulang" Baekhyun bangun dari posisinya dan menarik tangan Kyungsoo.

Kyungsoo yang masih heran hanya bisa mengikuti langkah kaki sahabatnya itu tanpa banyak bertanya lagi. Mungkin ini lebih baik daripada melihat Baekhyun menangis seperti tadi.

Senyuman tak lepas dari wajah manis Baekhyun. Dan mata sipit Baekhyun melirik ke arah pintu sebuah Gudang yang sedikit terbuka ketika ia melewatinya.

Jelas Baekhyun bisa melihat sosok itu sedang memperhatikannya.

Ya, Chanyeol saat ini sedang memperhatikan Baekhyun dengan seringaiannya.

'Aku akan menemuimu, Chanyeol'

.

.

.


.

.

.

Dark Angel atau Malaikat Kegelapan adalah sebuah kerajaan dimana terdapat sebuah golongan seperti iblis di alam yang berbeda dari alam manusia. Walaupun di sebut Malaikat, sesungguhnya kaum Dark Angel bukanlah Malaikat suruhan Tuhan. Yang membuatnya disebut Malaikat yaitu karena penampilan fisik mereka yang memiliki sepasang sayap besar di punggung mereka dan bahkan ada beberapa dari mereka yang memiliki sepasang tanduk.

Kerajaan Dark Angel terletak di lapisan langit ke 5 dan mereka adalah makhluk yang tak kasat mata. Jadi, manusia awam tidak bisa melihat mereka begitu saja. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat wujud asli mereka.

Kaum Dark Angel memakai pakaian sesuai dengan namanya, yaitu gelap. Mereka seluruhnya memakai pakaian yang gelap menyerupai warna hitam. Karena menurut kepercayaan mereka, warna gelap adalah warna yang tegas dan melambangkan keberanian bagi siapa saja yang mengenakannya.

Mata mereka berwarna merah darah, memiliki taring yang tajam dan memiliki warna kulit yang sangat pucat seperti mayat.

Tidak ada peraturan yang menegaskan bahwa kaum Dark Angel tidak boleh turun ke bumi. Tidak, mereka bisa bebas pergi kemana saja yang mereka inginkan. Asalkan mereka harus menghindari satu hal, yaitu..

Cahaya matahari.

Dengan kata lain, para Dark Angel hanya akan berkeliaran di bumi pada saat matahari sudah terbenam saja.

Jika kalian penasaran apakah Dark Angel ini memakan darah atau tidak, maka jawabannya adalah tidak. Mereka seperti manusia biasa, memakan makanan manusia biasa pada umumnya. Yang membedakan mereka dari manusia hanyalah, jiwa mereka dan mereka tidak tahan akan matahari.

Jiwa Dark Angel itu terdiri dari sebagian jiwa iblis dan jiwa manusia biasa. Terkadang mereka bisa kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri jika mereka melihat sesuatu yang sangat mereka inginkan. Tidak bisa di spesifikasikan seperti apa kemauan mereka karena itu muncul dengan tiba-tiba didalam batin mereka.

Chanyeol adalah Dark Angel.

Dan sepertinya ia telah menemukan apa yang ia inginkan.

.

.

.

.

.

.

TBC!

.

.

.

.

.

.

Next?

Review juseyo~

XOXO