#FanfictFES #ISNTGOODFATHER #MikanGeunSuk
|| ISN'T GOOD FATHER| Sasuke, Sarada, Sakura| Chapter 2 | Naruto by Masashi Kishimoto | M for Language and Violence | Family, Hurt/ Comfort | Alternative Universe | Original Story by Mikan desu .
Note : Ini kisah hubungan keluarga. Ayah dan Anak. Bukan Sasuke dan Sarada sebagai pasangan Incest :)
.
.
.
FLASHBACK-
Ruang perawatan tersebut terlihat sangat mewah dengan nuansa yang elegan dan berkelas, namun tidak dapat menyembunyikan kesedihan yang kental terasa di ruangan tersebut.
Seorang pri tampan berhelai raven terus saja menggenggam tangan istri tercintanya yang kini terbaling lemah dalam keadaan tak sadarkan diri. Pasca tabrakan hebat tadi siang, Sakura dalam keadaan koma dan itu mengguncang Sasuke sebagai pelaku penabrakan dan juga suami dari Sakura
Sasuke tak pernah menyangka Sakura akan nekat menerjang mobilnya demi melindungi buah hati mereka. Buah hati yang bagi Sasuke hanya membawa kesialan dan petaka dalam pernikahan keduanya.
Anak sial itu kini berada di hadapannya. Jika tidak mengingat tempatnya berada sekarang, dan juga sang istri yang tengah berada dalam keadaan koma, Sasuke tak akan keberatan untuk membunuhnya. Gara-gara dia, gara-gara mahluk itu yang menjadi sumber petaka dalam kehidupan mereka!
Sarada tampak menangis sambil memegang lengan Sakura. Menggoyangkannya sambil berharap sang ibu segera sadar dari tidurnya. Sementara Mikoto, ibu dari Sasuke, dengan sabar dan penuh kasih sayang mengelus puncak kepala cucu satu-satunya tersebut.
"Sabarlah nak, doakan Ibumu segera sembuh." Walau berusaha tegar, wanita cantik paruh baya tersebut tak mampu menyembunyikan getar suaranya. Sakura adalah menantunya yang baik. Bahkan Mikoto menganggap wanita itu seperti putri kandungnya sendiri.
"Ta-tapi Mama akan bangun lagi kan, Nek?!" Tanya gadis kecil itu, menuntut jawaban. Lidah Mikoto terasa kelu untuk menjawab. Bagaimana mungkin dia memberitahu Sarada bahwa kemungkinan Sakura untuk pulih dan sembuh sangat tipis sekali?
"Ma... bangun Ma. Mama jangan tidur terus. Hiiikss- ." Isakan tangis Sarada kian membuat Sasuke muak. Harusnya dia yang berada di posisi sang istri saat ini. Harusnya dia yang mati!
Sarada kembali menggoyang lengan Sakura. Hingga tiba-tiba Sasuke menepis tangan mungil putrinya itu dengan kasar. Kemudian mengelap bagian tangannya yang menyentuh tangan putri kandungnya sendiri.
" PERGI DARI SINI!" Bentak Sasuke tertahan. Berusaha menjaga agar suaranya tidak terdengar hingga keluar kamar perawatan. Namun nyalang matanya menyiratkan kemarahan yang sudah tak tertahankan.
Sarada kecil menatap mengiba ke arah sang Papa. Tangannya yang ditepis dengan cara kasar memang terasa sakit, namun entah mengapa hatinya jauh lebih sakit dengan perlakuan kasar Papa-nya tersebut.
"Sasuke! Jangan kasar begitu pada..." Belum sempat Mikoto menyelesaikan kalimatnya,Sasuke sudah terlebih dulu memotongnya. "JANGAN SENTUH ISTRIKU!" Ujarnya, penuh penekanan pada sosok mungil tak berdosa yang di dalam tubuhnya juga mengalir darah yang sama dengannya tersebut.
Mikoto mendekap Sarada yang mulai terisak menangis. Menenangkannya lewat sebuah pelukan yang penuh kasih sayang.
"Sarada, kita pulang saja ya. Biar Mama nanti Papa mu saja yang menjaganya." Bujuk Mikoto sambil membelai punggung gadis itu penuh saying.
"Tidak mau, Nek! Sarada mau di dekat Mama."
"Ta-tapi sayang..."
Lagi-lagi sebelum Mikoto menyelesaikan kalimatnya, Sasuke sudah bertindak terlebih dulu. Diseretnya lengan mungil sang putri hingga gadis kecil itu terpaksa pontang -panting mengikuti langkah sang Ayah. Lengan mungilnya terasa sakit dicengkram sedemikian erat oleh lelaki yang merupakan Ayah kandungnya tersebut.
"Papa... sakit Papa!" Keluh Sarada sambil terus diseret Sasuke keluar dari kamar perawatan Sakura. Mikoto hanya bisa mengikuti dengan raut cemas di belakang putra bungsunya tersebut.
Sasuke membuka pintu dengan keras kemudian mendorong kasar gadis kecil itu hingga tubuhnya membentur tembok. Mikoto segera memeluknya dengan wajah iba. Ibu 2 anak itu tahu betapa Sasuke sangat mencintai Sakura. Tapi haruskah berlaku demikian pada putri kandungnya?
"Pergi dari hadapanku! Sebelum aku berpikir untuk membunuhmu!" Dengan raut wajah bak iblis pencabut nyawa, pria berambut raven yang masih terlihat memukau itu melayangkan tatapan intimidasinya pada sang putri semata wayang. Kemudian berbalik badan dan menghilang dibalik pintu.
"Nek, kenapa Papa bersikap jahat padaku? Apa Papa tidak menyayangiku?" manik onyx yang menurun sempurna serupa sang Ayah menatap intens sang Nenek, lagi=lagi emnuntut sebuah penjelasan atas sikap kasar Ayah kandungnya.
Satu lagi pertanyaan Sarada yang membuat Mikoto sang nenek memilih bungkam seribu bahasa.
.
.
.
TO BE CONTINUE
====ooooooo======
Terimakasih sudah mampir ke fict ndak jelas ini. Komentarnya selalu mikan tunggu :) untuk semua teman yang sudah member mikan semangat dan dukungan, terimakasih atas kesempatannya
Putri. Narutomania : terimakasih sudah menjadi reviewer pertama mikan di fic ini benar,Sasu sangat terobsesi pada Sakura makanya menganggap semua yang merenggut perhatian sang istri adalah penghalang yang harus dia singkirkan.
Harika-Chan ELF : ini sudah dilanjut. Terimakasih apa Sasu akan makin membenci Sarada? Kita lihat saja ya
AyuWahyuni789 : ini sudah dilanjut. Terimakasih
Jesa A : hihihihi rencananya smw masuk ksini tinggal tunggu antrian saja
Aulin : hihiiihi nangisnya ko meluk itachi? Bukan sarada?
Kici : hhihihii mungkin sejak Negara Api menyerang
Haruno Ara UchihaSabaku : terimakasih Ara-chan.
Odes : Terimakasih senpai sudah berkenan mampir dan berbaik hati mereview cerita mikan ini. Mikan sangat tersanjung dengan kebaikan senpai. Silahkan senpai, jika cerita ndak jelas ini dapat menjadi salah satu favorit senpai, itu suatu kehormatan bagi mikan
Jey sakura, BlackHead 384 Uchiha lizzy : terimakasih, ini sudah lanjut
Fans Anime : kasihan nasib sarada
Athena Minev : Mi-mikan ndak nyangka salah satu author fav mikan juga berkenan mereview cerita ini. Suwun senpai. Terimakasih. Maaf ini baru sempat mikan lanjutkan. Maaf jika mengecewakan senpai. Terimakasih sudah mampir ke fic mikan dan salam kenal
IkaLutfi97 : hhiihiii Ka Feeya kayak sama siapa ajj. Salam kenal juga ka feeya makasih sudah mampir kemari
Siti681 : ini sudah next terimakasih siti