Semua gadis punya impian

Dan impianku adalah….

Melakukan ciuman pertama ditengah keheningan saat salju pertama turun.

Sakura tersipu malu membayangkan dirinya sedang berciuman dengan seseorang yang sangat disukainya.

.

.

Naruto belongs Masashi Kishimoto

Terinsipirasi dari sebuah manga dengan judul yang sama ^^

Rate T

.

.

.

.

.

"sebelum mimpimu terlalu tinggi, ada yang harus kau lakukan kan sakura!?"

Dug. Ino menyadarkan sakura dari lamunannya.

"aduuuhh sakit. Apa-apaan sih kau pig!"

"tuh liat" tunjuk ino ke seorang pria berambut blonde yang sedang mengobrol dengan teman-teman perempuan disekolahnya.

Sakura mengikuti arah telunjuk ino.

Sasaran mimpi sakura adalah seniornya, Naruto Uzumaki. Cowok nomor 1 di sekolah. Keren dan jago olahraga. Dia makhluk paling popular di sekolah. Mungkin sosok yang tidak mungkin dia gapai seumur hidupnya. Batin sakura.

"Pokoknya hari ini, kau harus berjuang menyerahkannya!"ucap ino sambil menyemangati sakura.

"iya pig! Aku harus menyerahkannya" ketika sakura hendak berlari mengejar naruto tiba-tiba..

Drep. Drep. Drep.

Namun dia kalah cepat dengan gadis-gadis yang telah mengejar naruto duluan.

"yaahh gagal! Lagi-lagi aku tidak bisa nyerahin surat cintaku !" kesal sakura.

"bukannya udah biasa begitu ?"

"tapi pig, aku udah 3 hari begadang untuk menyelesaikan surat cintaku itu" gerutu sakura.

"itu.."

Terdengar suara baritone yang memotong pembicaraan sakura dan ino.

"Maksud mu ini?" lanjut suara baritone tersebut sambil memungut surat cinta sakura.

"eh tunggu! Itu surat cintaku~" sakura berusaha merebut surat cintanya dari pria tersebut.

"daripada disebut surat cinta, ini sih lebih bagus disebut sebagai surat tantangan" ucap pria itu.

"apa!" teriak sakura tidak terima karena ada yang mengatakan surat cintanya sebagai surat tantangan.

"kyaaa!" ino pun teriak histeris melihat pria yang sedang memegang surat cintanya sakura.

"sa-sa-sasuke-senpai!" teriak ino.

Sakura hanya bingung, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ino. "heh? Siapa?" Tanya sakura bingung.

"dia sahabat naruto-senpai. Mereka berdua selalu bersama. Kau sih. Dimatamu kan Cuma ada si naruto-senpai" bisik ino. "sasuke-senpai itu ketua osis. Keluarganya punya garis keturunan dokter! Beda dengan naruto-senpai, sasuke-senpai sikapnya sangat cool dan terkesan susah untuk didekati, diam-diam fansnya banyak lho!" ujar ino menerangkan.

Sakura hanya ber-oh ria menanggapi penjelasan ino mengenai sasuke.

"kyaa~ padahal biasanya dia susah untuk didekati.." ucap ino.

"tapi pig, dia baru saja mengatakan surat cinta 'penuh perjuangan'ku sebagai 'surat tantangan' lho!" ucap sakura tak terima ketika ino memuji sasuke.

Sasuke hanya menyeringai tipis mendengar obrolan para gadis didepannya."ini yang kau sebut surat cinta?" tanyanya sarkastik. "Padahal aku ingin menyerahkannya ke naruto tapi karena aku penasaran dengan isinya aku jadi tidak tega untuk memberikannya ke naruto"

"pertama kau banyak salah menulis kata. Seharusnya kau bilang "aku selama ini telah memperhatikanmu" bukan "selama ini aku mengincarmu". Terus kenapa harus ditulis pakai kuas ? seharusnya kalau menulis surat cinta biasanya anak perempuan menggunakan pulpen dengan warna-warna yang manis. Dan juga pilih kata yang langsung dipahami jangan berputar-putar". Ujar sasuke menjelaskan panjang lebar mengenai kesalahan surat cintanya sakura.

Jleb. Jleb. Jleb.

Semua ucapan sasuke berhasil menusuk kepala sakura. Sakura hanya bisa menunduk frustasi mendengar semua kritikan pedas yang diucapkan oleh sasuke.

"kalau menulis surat cinta saja gak bisa, gimana mau ada perkembangan antara hubungan mu dengan naruto. Sudah ya selamat berjuang!" ujar sasuke seraya meninggalkan sakura yang tengah frustasi.

Sasuke hendak melangkah pergi meninggalkan sakura, baru ketika dia akan melangkah, tiba-tiba..

Set.

"Ada apa?" Tanya sasuke.

Sakura merentangkan tangannya menghalangi agar sasuke tidak bisa lewat.

"ka-karena kau temannya naruto-senpai, kau pasti tau banyak kan soal dia?" Tanya sakura sambil menunduk malu.

"terus kenapa?"

"TOLONG LATIH AKU?!"

"hah?"sasuke tidak mengerti maksud ucapannya sakura.

"nggaakk.. Cuma mengkritikku seperti tadi juga cukup kok! Kumohoon~" ucap sakura sambil berlutut didepan sasuke.

"kenapa aku harus repot-repot?"

"bukannya tadi kau juga sudah repot-repot? ".

"itu karena suratmu terlalu mengerikan"

"benar. Aku ini cewek yang payah yang enggak bisa menulis selembar surat cintapun. Kasihanilah akuu. Tolonglah akuu" ujar sakura sambil memegangi kaki sasuke.

Karena tidak tahan dengan tatapan aneh orang-orang yang sedang berlalu lalang dan juga sikap sakura yang terus merengek seperti itu akhirnya sasuke menyetujui permintaan sakura.

"baiklah. Dan berhentilah memegangi kakiku seperti itu" ucap sasuke seraya pergi meninggalkan sakura yang sedang tersenyum gembira.

"Yeay! Berhasil!" sakura melonjak-lonjak kegirangan karena impiannya untuk dekat dengan naruto akan tercapai.

.

.

.

"Apakah ini benar rumahnya? "ucap sakura celingukan melihat rumah besar yang ada didepannya. Kemudian dia merogoh kertas di dalam tasnya dan mengingat apa yang dikatakan oleh sasuke. "untuk pelatihan datanglah kerumahku di hari minggu" ucap sasuke seraya menyerahkan selembar kertas berisikan alamat rumahnya.

Sakura memastikan lagi dan membaca alamat di kertas yang diberikan oleh sasuke.

"beneran disini kan?" tanyanya kepada diri sendiri.

"Hoi! Jangan celingukan didepan rumah orang! cepat masuk!" ucap sasuke sambil membuka gerbang rumahnya.

"dasar! Aku ini sengaja memanggilmu kerumah karena enggak mau ketahuan disekolah deket-deket dengan orang aneh kayak kau!" ujar sasuke.

Sakura yang mendengar perkataan sasuke hanya bisa menggembungkan pipinya. Sakura mengikuti sasuke masuk kedalam rumahnya.

"waaah orang ini beneran hebat!" ucap takjub sakura dalam hati. "kalau dilatih pelatih sesadis dia jangan-jangan aku malah bisa menjadi lady dalam sekejap!" ujar sakura sambil membayangkan dirinya dengan anggun memikat para pria.

Bruk.

Sasuke melempar sebuah baju kearah muka sakura "cepat pakai itu!".

"eh? Baju kurung?" Tanya sakura sambil melihat baju yang dilempar oleh sasuke.

"coba kau buat masakan yang sama dengan ini"?

Kemudian datang seorang pelayan sambil menghidangkan sebuah makanan yang kelihatannya sangat lezat didepan sasuke dan sakura.

"waaahhh~ kelihatannya lezat sekali. Eehh? Buat? Aku harus buat ini?".

"dari dulu sampai sekarang yang paling bisa menggugah hati pria itu kan bekal."

"eeehh? Hal sesederhana itu?" ucap sakura tak percaya.

"dasar bodoh! Justru itulah hal yang penting. Ini menu kesukaan naruto. Dia pasti akan senang jika kau membuatkannya ini." Ucap sasuke sambil menberikan daftar menu makanan kesukaan naruto.

"baiklah ! aku akan memasaknya!" ujar sakura bersemangat.

Beberapa menit kemudian sakura telah selesai memasak dan akan menghidangkannya ke sasuke. Sasuke dengan santai hanya memperhatikan sakura yang sedang menyiapkan masakannya. Karena sedang diperhatikan oleh sasuke, sakura merasa gugup ketika akan menghidangkan masakannya.

"ini. Silahkan dicicipi" ucap sakura takut-takut.

Sasuke hanya memperhatikan masakan yang dibuat oleh sakura. Kemudian dia mengernyit. Apakah makanan ini bisa dimakan ? batinnya. Akhirnya sasuke mencoba masakan sakura.

Glek.

Sakura merasakan firasat yang tidak enak mengenai masakannya.

Sasuke menyendok kuah yang ada dimangkoknya. Kemudian perempatan siku muncul dikepalanya.

"a-ano. Kau tau sendiri kan aku belum pernah memasak ramen. Makanya rasanya.."

Brak. Sasuke menggebrak meja makannya.

"jangan beraalasan! Karena kau menerima pelatihanku, enggak akan kuizinkan hasil yang tidak sempurna seperti ini! Ulangi lagi!" teriak sasuke.

"Si-siap Bos!" ujar sakura sambil memberi hormat kepada sasuke dan mengambil masakannya dimeja dan kemudian memasaknya kembali.

Sasuke hanya terkekeh geli melihat sikap sakura yang seperti itu. Menarik pikirnya.

Melihat sakura yang tengah kebingungan didapur akhirnya sasuke berinisiatif untuk membantunya. "karena ramen tidak bagus untuk sarapan, lebih baik kau bikin saja menu yang ketiga house sandwich" ujar sasuke memberi saran.

"baik kapten" ujar sakura bersemangat.

Setelah berjam-jam berkutat didapur akhirnya selesai juga menu kesukaan naruto.

"fyuuuhh. Aku gak nyangka akan ikut campur sejauh ini" ujar sasuke frustasi.

"yah meskipun begini kurasa naruto akan senang jika kau memberikannya bekal seperti ini. Kalau berjalan lancar aku juga bisa berhenti sebagai pelatihmu kan?" ucap sasuke seraya tersenyum sambil mengelus kepala sakura.

Melihat sasuke yang tiba-tiba tersenyum dan mengelus kepalanya, sakura hanya bisa menggembungkan pipinya menahan malu sambil memalingkan wajahnya.

.

.

Keesokannya.

"Tuh disebelah sana" tunjuk sasuke kearah naruto dan teman-temannya yang sedang berkumpul disebuah kafe.

"waaahhh~ ini bukannya kafe yang tidak boleh sembarang pelajar boleh masuk kan ? Kafe yang penuh pelajar selebritis"

"ah itu kan si penyanyi kiba!"

"wah, itu si hinata! Putri satu-satunya perusahaan fashion terkenal!"

Sakura sangat takjub melihat tempat yang akan didatanginya.

"benar. Karena denganku makanya kau boleh masuk kesini. Disini para 'pengganggu' dilarang masuk" jelas sasuke. Sasuke mengernyit bingung ketika melihat sakura yang tiba-tiba terkikik geli seperti membayangkan sebuh hal licik.

"hei. Kau kenapa?" ucap sasuke sambil menyentil dahi sakura. Sakura yang tiba-tiba disentil oleh sasuke melayangkan wajah sebalnya kearah sasuke.

"dobe!" tiba-tiba sasuke memanggil naruto.

Deg.

"oh teme!"

Wuussshhh.

Sakura melarikan diri. Bersembunyi dibalik dinding.

"eh? Apa itu? Apa yang barusan terjadi?" tanya naruto bingung.

DegDeg. DegDeg. DegDeg.

Sakura memegang jantungnya yang berdegup sangat cepat. Dia masih belum mempunyai keberanian untuk bertemu dengan naruto.

"hei. Kenapa kau bersembunyi."

"tidak tidak tidak. Aku belum siap untuk bertemu dengannya"

"ck. Dasar!"

Kemudian sasuke memegang pergelangan tangan sakura "Lepaskan!"

"tidak akan terjadi apa-apa, percayalah~. Kau hanya perlu menyerahkan bekal itu" ucap sasuke menenangkan. Akhirnya sakura menurut dan mengikuti sasuke menuju tempat naruto.

"Halo ! kita baru pertama kali bertemu ya?" sapa naruto.

"eh.. a-ano, i-itu-.. ini!" sakura menyerahkan bekal yang dibuat olehnya ke naruto.

"eeeh, ini kan makanan kesukaanku. Ini buatku?" tanya naruto memastikan.

"i-iya" jawab sakura sambil menahan rona diwajahnya.

"waaahh! Hebat! Kenapa kau bisa tau makanan kesukaanku? Ini termasuk top secret lho" ucap naruto. Sakura yang mendengar hal tersebut hanya menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal.

"siapa namamu?" tanya naruto lagi.

"eh!? Sa-sakura Haruno!"

Cup.

"Sakura, thanks ya" ucap naruto setelah mencium pipi sakura.

"oii naruto!" panggil seseorang.

"sudah dulu ya teme, sakura. Aku dipanggil" ucap naruto seraya pergi meninggalkan sasuke dan sakura.

"ck. Seperti biasa. Orang yang gak pernah tenang. Tapi dengan begini, kau jadi punya kesempatan kan? Mulai sekarang kau bisa berusaha sendiri" kata sasuke sambil tersenyum kearah sakura.

"..tih"

"eh?"

Bruk.

"Kyaa~ pelatih!" tiba-tiba sakura memeluk sasuke.

DegDeg. DegDeg. DegDeg.

"a-apa!" sasuke sangat terkejut ketika sakura tiba-tiba memeluknya seperti itu. Ini pertama kalinya dia dipeluk oleh seorang gadis. "terimakasih, terimakasih pelatih. Ini berkat pelatih! Entah harus bagaimana aku harus mengucapkan terima kasih" ucap sakura terharu.

Sasuke berusaha melepaskan diri dari pelukan sakura "i-iya ngerti. Udah. Lepas" ucap sasuke sambil berusaha melepaskan pelukan sakura. Bukannya Sasuke tidak ingin dipeluk oleh sakura tapi dia tidak ingin suara degup jantungnya didengar oleh sakura.

Tanpa sakura sadari, semua mata orang-orang yang berada di kafe memandang mereka. Termasuk naruto yang melihat dengan wajah penasaran kearah sasuke yang tiba-tiba dipeluk oleh sakura.

"Dasar. Kau bikin malu saja. Ayo kita pergi".

Sasuke mengajak sakura pergi dan menuju sebuah taman.

"apakah kau sebegitu senangnya?" tanya sasuke tiba-tiba.

"tentu saja!"

"aku enggak pernah mengerti dengan yang begituan".

"eehhh?" sakura terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh sasuke. "Masak kau gak ngerti dengan perasaan ini? Padahal kau pelatihku. Ck. Mengecewakan" ucap sakura.

"aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan naruto-senpai. Dan tadi itu pertama kalinya aku berbicara langsung dengannya."

Sasuke hanya diam memperhatikan sakura. Menunggu apa yang akan dikatakan oleh sakura selanjutnya

"Melihatnya, mendengar suaranya, bahkan memikirkannya saja sudah membuatku berdebar" Sasuke hanya terus memandangi sakura. Merasa sedang diperhatikan oleh sasuke, sakura hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.

"sebenarnya dari kecil aku mempunyai sebuah impian. Mungkin ini terdengar konyol, tapi aku sangat menginginkan impianku itu tercapai" sasuke hanya diam, tidak ingin menginterupsi. Melihat sasuke yang hanya diam tanpa ingin bertanya akhirnya sakura melanjutkan perkataannya " aku ingin sebuah ciuman yang romantis saat salju pertama turun".

Sasuke sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh sakura. "jadi.. kau belum pernah berciuman?" tanya sasuke.

"hahaha" sakura hanya tertawa menanggapi pertanyaan sasuke.

"tapi.. melihatmu yang semangat seperti itu, aku jadi mengerti. Betapa bahagianya naruto ketika difikirkan seperti itu olehmu" ucap sasuke sambil tersenyum.

Set.

Tiba-tiba sasuke mengurung sakura diantara kedua lengannya. Mendekatkan wajahnya kewajah sakura.

"pe-pelatih!"

.

.

.

.

.

- to be continued-