~Complicated Love~

Prologe

.

LS~Snowie

.

Cast : DaeHan Minguk Manse + Sarang

Support Cast : All child The Return of Superman

.

Ganre : Insect, Brothership, Romance

.

Reat : T

.

Lenght : Chapter

.

Disclaimer : Semua chat milik orang tuanya, keluarga dan tuhan. Kecuali Daehan punya saya didalam mimpi. Saya hanya meminjam nama mereka. Tapi fanfic gaje ini murni milik saya.

.

Warning : YAOI + GS, TYPO(s), NO BASH!, NO PLAGIAT! DON'T LIKE DON'T READ !

...

PROLOGE

"Aku menyukaimu nunna" seorang anak laki-laki yang masih menggunakan seragam sekolah menengah membuat gadis remaja yang duduk depannya itu terkejut

"Apa kau tidak salah bicara?"

"Tidak nunna, aku sudah menyukaimu sejak dulu dan itu tidak berubah. Bukankah kau juga menyukaiku?"

"Aku memang menyukaimu Manse~ya. Tapi rasa itu berbeda dengan yang kamu fikirkan. Aku menyukaimu seperti aku menyukai dua saudaramu yang lain, sama seperti aku menyukai Lee Twins dan sama seperti aku menyukai Yuto." Jelas yeoja itu panjang lebar.

Mamja kecil yang dipanggil manse itu mulai tidak terima "Lalu kenapa kau lebih dekat denganku ?"

"Itu karena kamu yang lebih sering berada disekitarku." Tanpa fikir panjang yeoja itu menjawabnya dengan lancar

"Lalu bagaimana aku bisa menjadi yang beda dengan yang lain Sarang nunna?" wajah memelas khas anak-anak sudah melekat diwajah si kecil Manse.

"Jadilah dewasa seperti Daehan hyung."

"Nunna menyukai Daehannie?"

"Siapa yang tidak menyukai Daehan. Dia dewasa, tampan, pintar, baik, tenang, peduli dan memiliki pengendalian diri yang baik. Dia sempurna." Yeoja yang dipanggil sarang itu mendeskripsikan seorang Song Daehan dengan wajah berbinar tanpa dia sadari namja didepannya sudah menunduk menahan tangis dan tanpa mereka berdua sadari juga ada seorang yang berwajah hampir mirip dengan manse tidak sengaja mendengan semuanya.

"Sarang nunna menyukai Daehannie hyung? Bagaimana ini?" gumam namja tersebut sambil memegangi jantungnya yang tiba-tiba sakit.

"Aku harus pergi, pesawatku akan berangkat 2 jam lagi. Salam untuk Daehan Minggu dan kedua orang tua kalian. Aku akan merindukan kalian."

"Aku akan tetap menunggumu nunna."

"Hentikanlah manse. Belajarlah yang giat, jadilah pria dewasa yang tampan dan jangan pernah bermimpi menjadi pembalap liar. Bye bye dongsaeng." Ucap Sarang sambil mengusap kepala Manse dan bejalan pergi.

"nunna... NUNNAA... LIHAT SAJA AKU AKAN MENJADI NAMJA YANG PANTAS UNTUKMU. TUNGGU AKU CHO SARANG NUNNA ! NUNNA ! NUNNA!"

"NUNNAAA !" Seorang namja dewasa terbangun dari tidurnya dengan keringan yang bercucuran.

"Hahh~ sepertinya aku harus pulang."

.

"Selamat pagi umma-appa, pagi Daehannie" namja manis baru saja mendudukan diri di depan meja makan setelah memeluk kedua orang tuanya itu.

"Pagi mingukie." "Pagi honey." Sapa kedua orang tua namja itu.

"Sudah berapa kali aku bilang panggil aku hyung." Namja lain yang duduk disampingnya mulai mengeluarkan suara sambil tetap fokus dengan roti dan selai.

"Shiro! Kita hanya beda beberapa menit tau. Dengan temanku yang beda 5 bulan saja tidak"

"Tapi aku saudaramu mingukie~. Buka mulutmu dan jangan banyak protes." Dengan ucapan yang keluar dari mulut kembarannya itu ditambah lagi adanya roti yang sudah dimasukan Daehan kedalam mulutnya membuat minguk tidak bisa protes sedikitpun.

"Ihss.. gomawuo hyung." Yah, akhirnya dia mengalah sambil melanjutkan makannya. Dan kedua orang tua mereka hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Bagaimana kabar perusahaanmu Daehan?" Tanya Song Appa sambil menatap si sulung disela makannya.

"Baik appa. Daehan baru memenangkan tender untuk pembanguna resort di pulau Nammi." Jawab Daehan santai.

"Baguslah. Lalu bagaimana denganmu mingukie?"

"Aku sedang persiapan debut sollo appa."

"Semoga semuanya lancar." Sahut umma mereka. "Lalu kapan uri Manse pulang?" lanjut sang umma.

"Manse akan pulang sa- "HUWAA! Aku telat. Aku pergi dulu semuanya." Ucapan Daehan itu dipotong oleh teriakan minguk yang langsung berlari meninggalkan meja makan.

"Hahh~" mereka yang tertinggal dimeja makan hanya dapat menghela nafas dengan tingkat si imut yang tidak pernah berubah.

"Huwaaa !" terjadi keributan lain. "Mana sepatu merah Minguk umma" lanjut si pembuat keributan.

"Aiss.. anak itu tidak pernah berubah. Sedikit-sedikit minta bantuan orang." Omel Song umma yang hendak berjalan menghampiri anaknya.

"Biar Daehan saja umma."

Daehan segera meningalkan meja dan menghampiri adiknya. "Aaa.. hyung tolong aku carikan sepatu merah yang kau belikan itu."

"Kau ini... sepatu itu kau letakan di kamar." Saat mendengan ucapan Daehan segera saja minguk berlari kekamarnya dan secepat kilat juga dia keluar dengan sepatu yang telah melekat.

Tapi ...

GREP !

Daehan menggenggam tangannya dan membuat minguk menatapnya heran. "Ada apa lagi Dae? Aku sudah telat."

"Pakai sepatumu dengan benar. Kau akan jatuh jika begitu." Nasehat daehan dengan tenang.

"Tidak akan Daehan~ah." "Pakai Mingukie!" memang tenang tapi sangking tenangnya sampai terkesan dingin.

"Ne ne" tapi belum sempat minguk menunduk untuk membetulkan sepatunya daehan sudah lebih dulu bersimpuh dan membenarkan sepatu itu.

"Apa kau ingat dulu mingukie pernah meminta hyung memakaikan sepatumu yang lepas." Ucap daehan disela pekerjaannya

"Ne, tapi kau tidak mau dan berlari pergi. Hanya karena aku bukan seorang putri saat itu." Nada suara yang tidak bisa diperkirakan antara senang atau kesal.

"Tapi bukannya sekarang kau sudah menjadi seorang princess. Princess Ming." Goda daehan yang sudah menyelesaikan pekerjaannya

"Jangan mulai lagi Daehanie. Itu hanya sebutan fansku. Jangan ikut-ikut, aku pergi Daehanie hyung."

CUP !

"Pai pai"

Yah itulah tingkah si cute Song Minguk. Yang selalu berhasil membuat hyungnya terdiam. "Kau selalu menjadi Princessku mingukie." Dan diakhiri dengan smirk licik Daehan yang kemudian berlalu kembali kemeja makan.

.

"Kau dan Seojun memiliki hubungan lebih dari saudara ?"

"Kau gila !"

"Hi cinta itu memang gila hyung."

"Tapi kalian sesama namja dan kalian bersaudara."

"Memang kenapa? Cinta tidak memandang pada siapa dia akan berlabuhkan."

"Aiss.. lalu bagaimana dengan orangtua kalian."

"Ya untuk saat ini jangan sampai mereka tau."

"Aigoo... bocah ini."

.

"Apa aku harus mulai bertindak Seojun~ah"

"Jika menurutmu wanita itu mengganggu maka singkirkan saja."

"Tapi dia tetap keluarga kita."

"Itu terserah kau saja. Mana yang terbaik untukmu. Cinta atau keluarga ?"

.

"Kita bertemu lagi nunna. Aku pulang."

"Manse !?"

.

"Aku sudah bertunangan dengan Yuto."

"MWO ! Lalu bagaimana dengan Manse ?"

"Aku tidak pernah memberikannya harapan."

"Tapi bukannya nunna menyukai Daehan hyung."

"Bagamana kau tau?"

.

"Bantu aku menggagalkan pertunangan itu."

"Baik, tapi bantu aku juga mendapatkannya."

"Setuju."

.

"KALIAN SEMUA BODOH !"

"Jangan berteriak padanya Haru nunna!."

.

.

TBC

.

A/N : HOHOHOHOHO... silahkan jika ada yang mau mengatakan saya nista karena ff ini. Tapi ff ini saya buat hanya sebagai pelampiasan khayalan liar saya sebagai seorang fujoshi dan fans Song Triplate. Dan untuk temen sehati saya Meti anak KyuMin yang juga nunggu hasil khayalan gila saya.

Gimana ? Kalau kalian suka saya akan lanjut. Tapi kalo tidak suka saya akan hentikan. Hohohoho... ditunggu resp