DRAP DRAP DRAP

"Oi, pendek! Cepatlah! Nanti kita akan di hukum oleh tua bangka itu!" teriak pria berkulit tan kepada seseorang.

"Urusai na! Ini semua gara-gara kau! Siapa suruh kau susah sekali di bangunin" omel seorang gadis bersurai [HairColour] kepada pria itu yang jaraknya tidak jauh darinya.

GREP!

"Kau terlalu cerewet... Percepat langkahmu, sebentar lagi kita akan sampai"

GREEEKK [A/N: sfx pagar ditutup/? :'v ]

"Chotto! Jangan ditutup dulu pagarnya!" teriak gadis itu.

BRUK!

"Ittai..."

"Baka! Cepatlah menghindar dari tubuhku! Jangan tiduran, kau kira aku ini kasur?!" teriak pria itu kepada gadis yang ada di atas tubuhnya.

"Urusai Aho! Aku juga tau! Hmph!" gadis itu berdiri dan meninggalkan pria itu dengan hati yang sangat dongkol menuju kelasnya.

.

.

.

.

.

.

.

MY BUTLER

By: Hanazawa Arisachan

Kuroko no Basket (c) Fujimaki Tadatoshi Sensei

Aomine.D x OjouReaders!

Rate T

Warning! OOC, Gaje, Typo bertebaran, Rate bisa berubah seiring berjalannya cerita/?,

Ingat! Cerita ini saya buat murni dari otak saya sendiri. Tidak ada gunanya jika saya mengcopy cerita orang lain!

Don't Like Don't Read!

Chapter 5

.

.

.

.

.

.

"Ohayou gozaimasu!" ucap sensei yang baru masuk menyapa anak muridnya itu.

"Ohayou gozaimasu" balas murid-muridnya dengan serempak.

"Tch... Hampir saja telat" decak seorang gadis bersurai [HairColour].

"Baiklah persiapkan peralatan tulis kalian. Kita mulai test hari ini" sang guru memberi perintah dan mulai membagikan kertas test -yang lebih tepatnya- ulangan.

'SHIMATTA! Aku melupakan hal itu' batin pria dengan keringat yang bercucuran dikulit dakiannya. Setelah selesai membagikan kertas ulangannya dan sang guru memberi titah untuk mengerjakannya. Semua siswa yang duduk di kelas 2-D mengerjakan ulangan dengan khidmat. Tapi tidak dengan Aomine, sedari tadi dia hanya merutuki dirinya dan mengabaikan kertas ulangan itu.

~ 50 Menit Kemudian ~

"Baiklah, waktu kalian tinggal 10 menit lagi. Periksa kembali jawaban kalian, jangan sampai ada yang terlewatkan"
'Arrghhh! Kenapa dunia ini begitu tidak adil?! Aku tidak mempunyai banyak waktu untuk mengerjakan bagian ini, ini sangat susah-'. Disaat pemuda dakian sedang menggerutu, tiba-tiba-

KRING! KRING!

"Arrrghh! Aku belum menyelesaikan hal tidak berguna seperti ini! Ini membuat otakku semakin bebel, dan tidak berguna!" [AN: Tumben ngaku dirinya tidak berguna :v /digorokfansdaiki/] dan pada akhirnya, dia memberikan lembar jawaban itu dengan setengah hati sambil mencak-mencak/?

[NAME] PoV

"[NAME]-chan!" aku mendengar teriakan seseorang dari kejauhan. Dan aku yakin itu adalah gadis pinky yang selalu ceria

"Eh? Nani Satsu-chan? Apa ada sesuatu yang terjadi? Apa ada yang bisa aku bantu? Atau Daiki membuat keributan atau-". "Bukan! Aku, hanya ingin berbicara padamu. Ne, [RandomGirl] apa aku boleh meminjam [Name]-chan?"

"Ah, boleh-boleh~ bawa saja. Tidak perlu dibalikin juga gakpapa kok. Mau di gantung di pohon beringin juga gak masalah." jawab [RandomGirl] sambil memberi isyarat ditangan-yang lebih tepatnya kaya ngusir kucing- kepadaku untuk mengikuti si gadis pinky.

"Ara~ arigatou [RandomGirl]-chan~ Aku pergi dulu ya~ Jaa~" ucap Momoi Satsuki sambil menarik kerah baju belakang milikku.

"[RandomGirl] Teme! Awas kau ya!" amukku yang ditarik oleh Momoi.

.

.

.

"Jadi, bagaimana? Apa sudah ada kemajuan?" Tanya Momoi kepadaku. Aku menghela nafas berat. Setelah kerah belakangku ditarik olehnya dari kantin sampai ke taman belakang sekolah hanya ingin membicarakan hal ini kepadaku. Dia tidak tau atas perbuatannya kah? Itu membuatku sulit bernafas karna dia menarik kerah bajuku dengan kuat. Aku heran, kenapa gadis pinky yang elegan, cantik dan baik di sampingku ini mempunyai kekuatan monster(?).

"Kemajuan ya? Kurasa tidak ada karna dia masih sama saja… kurasa itu adalah ide buruk untuk menjadikan dia butler dirumah ku untuk menggantikan . Mengingat dia tidak pernah tepat waktu dalam melaksanakan tugasnya.. yang ada dia malah menggunakan seluruh waktunya untuk bersantai dikamar. Kapan otou-sama dan okaa-sama pulang. Aku merindukan mereka…"

.

Normal PoV

.

"[Name]-chan, jangan sedih.. kan masih ada aku.. ahh, bagaimana kalo kita mengadakan sparing dengan sekolahnya Ki-chan?"

"Ryouta? Hmm,, aku baru ingat.. kalau [BestFriendName] fansnya dia. Dia bilang kalau aku ingin bertemu sama Ryouta, aku harus meminta tanda tangan, voice note, foto, dan video ucapan untuknya. Aku tidak habis pikir, kenapa dia begitu menyukai si kuning ngam- maksudku childish itu" ucap [Name] sambil memijat keningnya.

"Yosh! Aku akan meminta Ki-chan mengkosongkan jadwal photses dia selama 3 hari" Momoi mulai mengeluarkan handphonenya dan membuat e-mail untuk Kise.

"Saa~ Satsu-chan… ayo kita ke kantin lagi, aku lapar" [Name] berdiri lalu menarik tangan Momoi sambil meninggalkan taman.

.

.

.

"Ada apa dengan kau? Senyum-senyum tidak jelas, nanti ada yang menganggapmu tidak waras baru tau" Aomine merasa rishi melihat [Name] yang sedang tersenyum tanpa adanya hal yang jelas. Masalahnya, dirinya dengan [Name] dilihat oleh orang-orang sepanjang jalan pulang.

"Urusai, aku ini Ojou-sama. Kau yang sebagai butler sangat tidak sopan berbicara kepadaku seperti itu"

"Statusku sebagai butler hanyalah dirumahmu bukan diluar rumah. Jadi itu tidak masalah kalau aku berbicara seperti itu kepadamu" ucap Aomine dengan santai.

Hening

Tidak ada yang membuka pembicaraan di sepanjang perjalanan. Sampai akhirnya [Name] memutuskan untuk memecah keheningan tersebut.

"Ne, Daiki. Kita akan mengadakan sparing dengan sekolahnya Ryouta"

"Lalu…?"

"Kuharap kau mau latihan sebelum sparing dimulai. Kita akan sparing 3 hari mendatang."

"Tanpa latihan pun aku bisa mengalahkan mereka"

"Jangan sombong, aku tau kau bisa, tapi setidaknya aku ingin kau kembali latihan. Itu demi kebaikanmu-"

"Urusai! Itu adalah keputusanku.. aku bilang aku bisa mengalahkan mereka! Karna yang bisa mengalahkanku hanyalah aku" tanpa Aomine sadari, dia sudah membentak [Name]. [Name] yang dibentak hanya menunduk dan menahan air mata yang akan keluar dari pelupuk matanya. [Name] tidak menyangka kalau Aomine bisa membentaknya seperti itu. Lalu [Name] mengangkat kepalanya, Aomine yang melihat wajah [Name] kaget.

"Ahomine ganguro!" [Name] berlari meninggalkan Aomine yang terpaku melihat punggung [Name] yang perlahan-lahan mulai menghilang dikerumunan orang-orang.

.

.

'Aku tidak tau kalau kata-kataku itu membuat dia menangis. Apa aku terlalu keterlaluan? Ah sudahlah, aku tidak peduli' batin Aomine sambil memasuki mini market untuk membeli popsicle. Disepanjang jalan Aomine masih memikirkan apa yang sudah dia perbuat, tanpa sadar dia sudah sampai di depan rumah [Name], yang lebih tepatnya adalah rumah yang dia tempati untuk sementara waktu menggantikan pamannya yang sedang berlibur selama 2 tahun full. Yang itu artinya dia akan tinggal ditempat itu serta menjadi butler keluarga [LastName].

CKLEK!

Aomine membuka pintu disaat pria blonde keluar dari rumah itu, dan alhasil mereka bertubrukan yang membuat keduanya jatuh. Dengan posisi pria blonde yang diketahui bernama Kise Ryouta berada diatas tubuh pria berkulit tan yang bernama Aomine Daiki [AN: Warning! Yaoi detected!]. Karna terdiam cukup lama, sampai akhirnya mereka sadar satu sama lain dengan kondisi mereka. Akhirnya mereka berdiri, menjaga jarak, serta merutuki diri mereka sendiri.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Aomine to the point.

"Bukan urusanmu, tidak seharusnya kau membuat majikanmu menangis" jawab Kise sembari meninggalkan Aomine. Aomine tersentak saat Kise berbicara seperti itu kepadanya. Setelah melihat Kise yang menghilang di ujung jalan, dia memasuki rumah [Name] lalu menuju kamarnya, setelah berganti baju di dapur membuat hidangan makan malam dibantu oleh chef Arata. 'Mungkin saja dia bisa memaafkan aku' batin Aomine sambil memotong bawang.

TES TES TES

"Aomine-san, apa kau baik-baik saja? Kenapa kau menangis?" Tanya Miyu, salah satu maid dirumah [Name].

"Ahhh, iya. Aku baik-baik saja. Aku tidak menangis kok" jawab Aomine sambil mengusap air matanya. Bukannya berhenti, tetapi malah semakin deras air mata yang keluar dari matanya.

"Aomine-san, sebaiknya anda istirahat saja. Biar aku yang menggantikanmu" tawar Aki

"Aomine-san, jangan menangis" Mei membantu menenangkan Aomine

"Aku tau bro, jangan menangis, jalani kehidupan ini dengan damai saja" timpal Yosuke, bukannya membantu malah membuat suasana rumyam.

"Aomine-kun, istira-"

"AKU TIDAK MENANGIS!" chef dan asisten chef yang berada didapur dan pelayan diruang makan langsung diam mendengar teriakan dari ketua pelayan itu. "Aku tidak menangis, tidakkah kalian tau? Aku sedang memotong bawang, dan mataku perih!" bentak Aomine yang meninggalkan ruangan itu.

.

.

.

KEESOKAN HARINYA

.

"Ne, tidak tau kah kau? Kise-kun datang kesekolah lho!"

"Yang benar? Wahh, aku ingin bertemu dengannya!"

"Aku ingin meminta tanda tangan dia"

"Aku ingin foto sama dia"

"Kira-kira, type perempuan yang dia suka gimana ya?"

"Aaah~ Kise-kun! Pangeranku!"

"Tch, berisik sekali pagi-pagi" decih Aomine disepanjang koridor, karna dipagi hari sudah banyak gossip dan ramai

"Ne, kau tau? Aku rasa sepertinya [Name] pacaran dengan Kise-kun" Aomine yang mendengar hal itu langsung diam dan menguping.

"Hontou?! Aku tidak percaya.. kenapa dia bisa pacaran sama Kise-kun"

"Citra Kise-kun akan turun karna dia pasti"

BRAK!

"Kalian tau darimana hal itu?"

"Ah, Aomine-kun, kau tidak tau? Kise-kun dan [Name]-chan dari pintu gerbang sudah berduan, dan mereka terlihat sangat akrab seperti sepasang kekasih, bahkan tadi aku melihat [Name] dan Kise-kun bergandengan tangan di gym" jawab Kira, gadis yang terkena kabedon Aomine. Aomine yang mendengar hal itu langsung pergi dan mencari [Name], yah lebih tepatnya ke gym.

.

AT GYM TOO

.

"Ryouta, arigatou. Aku tidak tau kenapa dia bisa berbicara seperti itu kepadaku. Apa aku salah? Aku tidak habis pikir, kenapa aku bisa jatuh cinta sama dia. Dia bodoh, nyebelin-"

GREP

[Name] kaget saat Kise tibe-tiba memeluknya "Daijoubu, aku tau kok. Aominecchi memang menyebalkan, walupun seperti itu aku yakin, dia pasti sangat baik ke Momoccchi dan [Name]cchi. Lagipula kita kan sahabat, jadi kalau [Name]cchi ada masalah bisa curhat padaku!" ucap Kise dengan riang. "Lagipula, aku juga.. ekhem- aku tertarik ke [BestFriendName]cchi. Kalau ada luang waktu, mau gak kita doubledate?"

"Nggg? Doubledate dengan siapa?"

"Aku dengan [BestFriendName]cchi, dan[Name]cchi dengan Aominecchi" ucap Kise sambil mengedipkan mata dan memegang tangan [Name] dengan erat.

TWITCH

Muncul perempatan dikepala [Name] "Urusai! Itu tidak mungkin! Dan aku yakin dia pasti hanya pengganggu baginya"

.

.

[Name] PoV

.

.

Aku menunduk. Ya. Yang kuucapkan mungkin ada benarnya. Aku yakin aku hanya pengganggu baginya. Lagipula aku juga tidak bisa romantis. Ini menyebalkan. Aku benar-benar tidak suka dengan keadaan saat ini. Ini benar-benar menggangguku.

PATS

"Daijoubu da yo. Aku yakin Aominecchi mempunyai perasaan yang sama ke [Name]cchi."

Ryouta mengusap kepalaku, aku mendongak dan bersemu, 'Ryouta sangat manis saat tersenyum. Tapi senyuman Daiki jauh lebih menarik. Kapan Daiki mempunyai sifat seperti Ryouta. Baik murah senyum' batinku. Tanpa kusadari, airmata sudah membasahi pipiku. 'Are? Kenapa aku menangis?' aku mengusap air mataku. Aku mendengar ada suara langkah yang mendekat. Dan tiba-tiba ada tangan yang mulai menarikku dan membawaku berlari bersama dia, aku kaget saat melihat tangan yang menarikku itu ternyata tangan Daiki. Kini aku berlari bersama dia, aku tidak tau dia mau membawaku kemana.

.

.

.

Author PoV

Halaman belakang TOO High

"Daiki! Lepasin! Sakit tau!" Aomine melepaskan cengkraman tangannya di tangan [Name]

"Katakan padaku, apa yang Kise lakukan sampai membuatmu menangis?"

"Dia tidak melakukan apapun, dia hanya menghiburku"

Aomine yang hanya kesal mendengarkan jawaban [Name] akhirnya dia meng-kabedon-kan [Name] di pohon. Mata dia sudah panas saat kemarin melihat Kise keluar dari rumah [Name] dan sekarangpun di gym [Name] dan Kise hanya berduaan. Kalau terjadi apa-apa dia tidak mau, apalagi mendengar gossip-gosip dari mulut anak perempuan yang membuat kupingnya budeg. Tanpa basa-basi, Aomine menempelkan bibirnya ke bibir ranum [Name], [Name] yang bibirnya ditempelin oleh bibirnya Aomine kaget. Masalahnya karna bibir [Name] itu masih suci dan belum terjamah oleh siapapun. Dan kini sudah diperawanin oleh om om dakian?! Hello! Yang benar saja! Mending di kissu sama Akashi dibanding om dakian. /di bejek reader/ [Reader: udah thor! Lanjutin tuh cerita!] oke bek to de stori

[Name] yang dicium oleh Aomine dengan tiba-tiba ingin memberontak tetapi tidak bisa. Aomine mengunci pergerakan [Name] dan menggigit bibir [Name], meminta akses lidahnya untuk masuk kedalam mulut [Name]. Karna [Name] gak mau, Aomine memaksa [Name] untuk membuka mulutnya. [Name] hanya pasrah dan membiarkan Aomine bermain dengan lidahnya. Disisi lain ada 3 orang yang mengintip di semak-semak yang tidak jauh dari tempat Aomine dan [Name] berada.

"Yakkk! Sekarang sang butler sudah menyerang majikannya-ssu. Dan majikannya sudah memberikan akses untuk sang butler pemirsa. Dan kini tangan sang butler tangannya sudah mulai gatal dan memasuki baju- itta! Momocchi, hidoi-ssu" keluh pria Kinpatsu

"Urusai! Ki-chan, jangan berisik.. nanti kita ketahuan!" bisik Momoi

"Ahh,, akhirnya… bibirnya sudah terjamah oleh orang yang dia sukai. Lagipula aku penasaran dengan kelanjutannya" ucap [BestFriendName].

Balik lagi ke tempat Aomine dan [Name] berada. [Name] sudah mengalungkan tangannya di leher Aomine dan Aomine memperdalam ciuman mereka, semakin panas, semakin hot, seperti permen hotball [Reader: thor… jangan ganggu deh./ Author: iyaiya maap]

"Nnnhh.. D-daiki" erang [Name] dengan mata sayunya. Aomine melepaskan ciumannya dan memegang tangan [Name] dan menciumnya "Mulai sekarang dan seterusnya, aku menjadi kekasihmu. Aku mencintaimu selalu dan akan melindungimu serta menjadi butler yang kau sayangi. Ojou-sama" Lalu Aomine melanjutkan ciuman yang tadi tertunda sambil menidurkan [Name] perlahan di rumput. Tangan Aomine mulai memasuki baju [Name] dan ciuman yang saat ini berlangsung lebih panas dari sebelumnya. Mereka menikmati satu sama lain dan bertukaran saliva.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BLETAK!

"Ahomine Daiki. Apa kau tau apa yang kau lakukan saat ini? Dan apa kau tidak bisa melihat kondisi dan apakah kau tidak sadar dimana kau melakukan hal terlarang ini?" ucap pria berkacamata dengan senyuman iblisnya serta aura gelap yang mencekam di sekeliling tubuhnya sambil memegang kipas kertas. Yakni tak lain dan tak bukan adalah kapten basket Too, Imayoshi Souichi. Disisi lain ada gadis yang marah-marah karna kipas kertas kesayangannya hilang entah kemana. [Note: itu kipas yang dibawa Imoyoshi dia nyuri punya si Riko /dihajar fans Imayoshi/]

Dan kini pasangan yang baru saja resmi menjadi sepasang kekasih dipisahkan, Aomine dibawa oleh Imayoshi, dan [Name] dibawa oleh Momoi, Kinpatsu dan [BestFriendName].

.

.

.

.

.

.

OMAKE

"Oi! Apa maksudnya ini aku mengerjakan ini?!" protes pria tan yang tak lain adalah Aomine.

"Karna kau butlerku"

"Tapi kan masih ada maid yang lain untuk mengerjakan bagian-"

"Eitss! Tidak, mereka aku liburkan selama seminggu, dan kau juga tau kan? Tidak ada maid sedari tadi serta chef? Nah aku memberi tugas ini semua untuk membuatmu disiplin. PAHAM?" ucap [Name] sambil memegang cambukan.

MALAM HARI

"Ahh~ Ahhh~ D-daiki~ A-aku mencintaimu~ lebih cepat lagi~ Uhhh~ Ahh! I-iya disitu~ Ahhh~ N-nikmat~"

.

.

.

.

.

BLETAK!

"Urusai! Kau ini ngapain sih.. sedang di pijat malah mengeluarkan desahan.. Atau~ kau mau ya?" tanya Aomine degan seringaian bengis(?)nya.

"Heii! Aho! Pijatan kau itu enak.. Kakiku pegal, lagipula sang butler harus menuruti perintah Ojou-sama"

"Oh ya? Kita buat anak.. mau berapa? 2? 5? Atau lebih? Aku kuat kok" Aomine mendekatkan tubuhnya ke [Name] dan menggigit telinga [Name].

"KYAAAAA! HENTAI!" [Name] melemparkan bantalnya ke muka Aomine. Dan itu menjadi malam yang sangat panjangggggg~.

.

OWARI

.

.

.

.

.

Yoo! Kembali lagi dengan author nan nista ini. Bagaimana kabar kalian? Apa baik-baik saja? Kalian pasti pada nunggu update chap terbaru ya?/gada thor/ Hohohohoho! Oke, bektude note. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ketelatan update, dikarenakan ada masalah dengan leppiku serta masalah duta ;-; mohon dimaklumi. Sebenernya untuk bagian Aomine, Murasakibara, dan Kagami udah aku buat, tapi karna sibuk dengan tugas sekolah, praktik, dll itu membuat kepala author konslet/jancurhatoi! Apalagi waktu bulan Maret tapi gatau tanggal berapa, aku ingin update, tapi datanya ilang gara-gara leppiku error. Jadi maaf yah kalau ceritanya kurang memuaskan, malah seperti author amatiran, karna otak lagi stuck, serta bahasanya yang rada atau berbeda dengan cerita sebelumnya, maaf kalau Aominenya OOC dan juga bagian butlernya sedikit, ini juga cerita yang system kebut, karna dibagian Aomine aku bener-bener kehabisan ide. Dan juga maaf kalau kurang memuaskan. Karna author juga manusia yang tak luput dari kesalahan. Sekali lagi aku minta maaf ya reader! *bows*

Tapi aku usahakan cerita yang lain aku buat yang lebih baik, karna aku udah ada ide, tinggal ketik aja gitu :v

Sepertinya sampai sini dulu ngebacotnya..

Jangan lupa untuk RnR

Sampai jumpa di chapter depan

Selanjutnya

Murasakibara.A x OjouReaders!

Pertanda

Hanazawa Arisachan