Characters : Kai, Sehun, etc
© Cassandra
.
Please, take your own risks
.
[!] Modern!AU, super OOC, etc.
.
Meet U
[ByunBek] : Oi, dimana?
.
Sehun mendengus. Pertanyaan ini lagi...
.
[HunHun] : Otewe.
Ding!
[ByunBek] : Alah, bullshit kamu. Daritadi bilangnya otewe terus, kapan nyampenya?
[HunHun] : Bawel, Baek. Ini udah naik tangga, mau beresin barang dulu ke apartemen.
[ByunBek] : Ceritanya jadi nih tinggal sendiri di Seoul?
.
Orang yang ditanya sweatdrop. Sudah hampir lima kali Baekhyun menanyakan pertanyaan yang sama seperti itu—
—persis!
Sehun menghela napas.
Kebiasaan Baekhyun, loadingnya kelamaan.
Tapi... hmm... btw, Sehun itu memang baru saja pindah dari Busan ke Seoul untuk melanjutkan pendidikan sekolah menengahnya. Dengan modal status persahabatannya dengan Baekhyun dan duit yang mepet, ia pergi menemui sahabat sejak sekolah dasarnya itu lalu berencana untuk satu sekolah dengannya lagi. Dalam hati sih berharap juga, barangkali saja di Seoul ia bisa dapat pacar.
... Iya, pacar.
Sehun mendengus geli satu kali. Lalu buru-buru mengetikkan balasan.
[HunHun] : Ya iya -_- Habisnya mau bagaimana lagi?
.
Ada jeda yang cukup lama, sebelum—
.
Ding!
[ByunBek] : Oh, bagus deh. Berarti aku tidak perlu satu apartemen denganmu juga. Bosan tahu lihat mukamu itu. Kecuali, yeah, wajahmu tiba-tiba berubah menjadi Kim Woobin sih...
"Woobin lagi!" Sehun berdesis, jengkel. Begini nih, kalau punya teman yang fanboy semacam Baekhyun.
[HunHun] : Fyi saja ya, Woobin itu kalah ganteng dariku.
Sambil terkikik, Sehun menaruh ponselnya di saku, kemudian mengambil kunci apartemennnya sekalian.
Nomor 306.
Saat ia baru saja memasukkan kuncinya ke dalam lubang pintu, suara seruan yang terdengar manly sekali datang dari arah tangga.
"Hei! Kau ngapain di depan pintu apartemenku?! Mau mencuri, ya?!"
Sehun merasa dunianya berhenti saat itu juga. Ia gelagapan. Rasanya seperti dipergoki saat asik maling ayam.
"Ng-nggak kok, paman! Saya—AGHH!"
Fak, kuncinya jatuh di atas jempol kakinya pula.
"Hayo, mendingan kau ngaku saja!"
"Suwer deh, saya ga mau ngapa-ngapain kok!"
"Terus mau apa berdiri di situ?"
.
.
Uh,
Sebenarnya Sehun juga tidak tahu kenapa ia berdiri di sini dan terjebak bersama seorang paman yang—
ehem,
—tampan.
.
Oke, anggap Sehun gila sekarang.
Karena, hell, di saat kakinya tertimpa kunci begini ia malah berpikiran ngawur.
Huft.
Ini pasti karena Sehun lupa menggosok gigi tadi pagi.
.
.
... baiklah, lupakan saja.
.
Tapi tunggu—
ngomong-ngomong, ini kan...
... apartemennya.
.
"GYAAHH! SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA PADAMU, KAU NGAPAIN DI APARTEMENKU?!"
"JANGAN MENGAKU-NGAKU! MATAMU SIPIT, KAU PASTI SALAH LIHAT."
Ow, hinaan bung.
Sehun menggeram kesal. Ia memegang kuncinya kuat-kuat. "Kau tidak percaya padaku?"
Si paman mencebikan bibir. Pose yang sungguh membuat Sehun muak dan ingin meninjunya sekarang juga.
"Memangnya kau siapaku sampai aku harus percaya padamu?"
Nyes.
Sehun merasa kepalanya berasap sekarang.
"Ingin kubuktikan?"
Cowok yang ditantang mengangkat dagunya. Gestur songong yang super menjengkelkan.
"Silakan saja."
Sehun memandang garang. Laki-laki dihadapannya ini tergolong sangat rese untuk ukuran seorang paman. Sehun sungguh ingin memberinya pelajaran. Ya,
.
.
—pelajaran matematika, fisika, biologi—oke, Sehun ngawur lagi. Efek kurang akua kali ini.
Tapi kemudian, sebuah ide terlintas di otaknya. Sehun smirk, sedangkan si paman menatapnya dengan sorot bego.
Sehun mengambil ancang-ancang dan mengayunkan tangan, siap melempar. Kuncinya melayang di udara selama beberapa detik; bagaikan slowmotion di matanya yang sempit. Sebelum,
—PLUK.
Mendarat dengan gantengnya di dahi si paman.
Dan tentu saja, setelahnya, si pelaku KDRT berlari ke arah tangga. Menyelamatkan diri, katanya.
Kasarnya; kabur.
.
.
.
Sehun hanya tidak tahu. Keduanya tidak tahu, akan ada kejutan yang menunggu mereka. Sesuatu yang mengubah hidup mereka.
Nanti.
Fin
I know, it's been a long time since i posted part 2. Mian, guys. Setelah dibikin ribet sama kenaikan kelas dan kelas 12, tahun ini giliran perkuliahan. Seriously, saya sendiri pun ga tau apakah ff ini (dan yang lain) bakal lanjut. Tapi kalau saya punya ide dan waktu saya usahain untuk update kok.
Thanks buat yang udah baca dan review di prev chapter. Kalian semua jjang!
Berkenan review lagi?