Author : xselumate

Cast : Luhan, Sehun.

Genre : romance comedy, drama, fluff.

Lenght : chaptered.

Rating : PG-17

Summary : Bagaimana jika mantan kekasihmu (yang sangat kau benci) tiba-tiba muncul dan tinggal disebelah apartemenmu? Bencana adalah jawaban yang tepat bagi Luhan ketika mengetahui ternyata Oh Sehun, mantan kekasihnya, menjadi tetangganya.


Prologue

.

.

.


©xselumate©


Rintik-rintikan air mulai membasahi jalanan kota Seoul. Orang-orang yang berada di sekitar situ mulai berlarian untuk mencari tempat berteduh. Namun lain halnya dengan dua insan yang sekarang berada dipinggir jalan, yang nampaknya sedang memiliki pembicaraan yang serius.

Gadis yang berada dihadapan lelaki itu mulai menitikkan airmata dan berjalan menjauhi lelaki itu, namun tidak ketika tangannya berhasil menggapai pergelangan tangan gadis itu. Ia menoleh dan mendapati lelaki itu juga menitikkan airmatanya. Tanpa sepatah kata apapun, lelaki itu langsung memeluk gadis yang sedang terisak. Tangannya bergerak untuk mengelus rambut brunet milik gadis itu.

Kemudian mereka melepaskan pelukannya dan dia hanya menatap mata gadis itu secara intens. Lelaki itu berusaha memperkecil jarak mereka dengan mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Gadis itu memejamkan matanya, menunggu bibir lelaki itu mendarat di bibirnya. Namun anehnya ia hanya merasakan sebuah benda yang memiliki permukaan halus menempel di bibirnya. Otomatis gadis itu membuka matanya dan melihat sebuah ibu jari menempel dibibirnya sedangkan lelaki itu bertingkah seolah-olah ia sedang 'benar-benar' menciumnya.

"Cut!" Lelaki didepannya menyeringai sebelum pergi meninggalkan gadis didepannya yang nampaknya sangat kesal sekarang.

"Luhan-ssi!" Seorang lelaki berseru dari kejauhan. "Sudah kubilang berapa kali kau itu harus mencium gadis itu! Menempelkan bibirmu ke bibir gadis itu! Bukan membatasinya dengan ibu jarimu!" Seorang lelaki yang berumur 30an tadi berjalan menghampiri Luhan sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Luhan, lelaki itu hanya mengambil handuk sambil berusaha mengeringkan tubuhnya yang basah akibat adegan hujan-hujanan tadi. Kemudian lelaki itu hanya tersenyum seperti orang yang tak bersalah. "Kyuhyun-ssi, sudah kubilang berapa kali jika aku itu tidak mau melakukan adegan berciuman. Bukannya itu sudah berada di kontraknya?"

Kemudian seorang gadis yang menjadi lawan main Luhan menghampiri mereka dengan wajahnya yang masih kesal terhadap Luhan yang bersikap seolah-olah bibirnya adalah hal yang paling menjijikkan didunia ini.

"Aku tidak mau bekerja dengannya lagi! Tolong ganti saja pemeran utama lelakinya Kyuhyun-ssi!"

Luhan tertawa meremehkan.

"Daeun-ssi, listen, kau itu artis pendatang baru kan? Cih, aku bahkan tidak yakin bahwa kau memiliki penggemar diluar sana. Bahkan walaupun itu hanya segelintir pun aku tidak percaya. Dan apa? Kau mau menggantikan peran utamanya? Stop dreaming. Karena film ini ditunggu oleh banyak orang karena aku. Jadi jika kau tidak mau bekerja denganku, lebih baik kau saja yang menyerahkan peranmu kepada artis lain." Daeun, gadis itu berusaha mati-matian untuk menahan airmatanya yang hendak meleleh dari matanya.

"Luhan, aku kira kau terlalu kasar dengannya," bisik seorang lelaki bertubuh lebih pendek darinya dan rambutnya yang berwarna light brown* disebelahnya.

"Byun Baekhyun, kau itu ada dipihak siapa sih?" balas Luhan dengan bisikan juga. Namun ia tetap memasang wajahnya yang super arogan.

Kyuhyun sekarang berusaha menenangkan Daeun yang tampaknya sebentar lagi akan menguliti Luhan habis-habis. Sedangkan Luhan? Lelaki itu bahkan tidak menghiraukan Daeun justru ia sekarang sedang meminum kopi dengan tenangnya.

"Ayo Baekhyun, kita pergi dari sini." Luhan dan Baekhyun beranjak dari lokasi syuting sedangkan Kyuhyun sekarang nampak kebingungan karena takut jika Luhan tidak kembali lagi. "Kau akan kembali lagi kan?" Tanyanya yang hanya dibalas dengan anggukan kecil dari Luhan.


Luhan adalah aktor papan atas yang berkelahiran China. Menjadi aktor sejak ia masih berada di taman kanak-kanak membuatnya menjadi aktor terkenal seiring berjalannya waktu. Dengan banyaknya film dan drama yang ia perani, Luhan menjadi salah aktor terkaya di Korea Selatan. Selain kaya, Luhan juga mempunyai wajah yang membuat lelaki dan perempuan bertekuk lutut. Maka dari itu ia memiliki sifat arogan dan rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Semua orang mencintainya. Maksud Luhan, siapa orang yang membenci wajahnya yang sangat imut dan menggemaskan ini? Well, mungkin tidak. Diluar sana terdapat banyak orang yang membenci Luhan karena kepopulerannya.

Sekarang Luhan sedang berada di depan komplek apartemen mewah didaerah Gangnam. Ia baru saja membeli sebuah apartemen baru karena ia tidak mau tinggal satu atap dengan ibunya yang memiliki rumah di Itaewon. Menurut Luhan rumah ibunya terlalu jauh dari pusat kota, lagipula ia sudah berumur 24 tahun. Jadi Luhan memutuskan untuk membeli apartemen yang dekat dengan kantor agensinya.

Baekhyun, alias manajer Luhan, sekarang sedang berada disampingnya untuk mengantarkan Luhan ke apartemen barunya. Ketika sampai di lobby, Luhan menolak untuk diantar dengan alasan 'ia bukan anak kecil'. Namun Baekhyun bersikeras untuk mengantarnya karena insiden 3 minggu yang lalu, Luhan diikuti oleh sasaeng fannya saat berada dilokasi syuting dan hampir menculiknya jika saja Luhan tidak berteriak dengan kencang.

"Tidak Baekhyun, pulanglah. Aku akan baik-baik saja. Nanti jika ada apa-apa aku akan menghubungimu, oke?" Luhan memasang kacamata hitamnya yang bermerek Gucci sambil mengacak pelan rambut light brown milik Baekhyun dan berjalan meninggalkan lelaki yang bertubuh kecil itu sendirian di lobby seperti anak anjing yang tersesat.

Sesampainya di lift, Luhan mengeluarkan ponselnya yang berdering. Lalu sebuah nama tertera dilayarnya,

Baekhyunnie~

Luhan berdecak lalu kemudian menekan tanda berwarna hijau dilayarnya.

"What?"

"Kau baik-baik saja kan Lu?"

"Astaga, aku baru saja sampai di lift Baek. Dan satu lagi, aku bukan anak kecil Baekhyun,"

Luhan mengecilkan suaranya saat pintu lift yang tadinya hampir menutup ditahan oleh tangan seorang lelaki yang memiliki rambut berwarna hitam. Lelaki itu memakai sweatshirt berwarna hitam yang bertuliskan 'Guilty' dengan gambar Mickey Mouse dibawahnya dan celana jeans panjang serta sepatu Vans berwarna putih. Ia juga memakai kacamata hitam yang sepertinya mahal dan earphone yang terpasang ditelinganya.

"Baek, nanti lagi, oke? Bye."

Sekarang Luhan memandang lelaki itu dari atas ke bawah secara intens. Jika dilihat dari gaya berpakaiannya, sepertinya ia masih anak sekolah. Tapi kacamata hitam didalam lift? Heol, memangnya dia juga artis? Pikir Luhan.

Lalu ia sekarang menilai fisiknya. Lelaki ini memiliki tubuh yang cukup bagus. Ia juga tinggi. Rahangnya juga sangat tajam. Hidungnya mancung. Untuk keseluruhan, lelaki ini memang hampir sempurna. Luhan terus berkata dalam hati.

Tanpa ia sadari lelaki yang ia tatapi daritadi menoleh ke arahnya. Luhan yang salah tingkah pun bertindak seolah-olah tidak ada apa-apa lalu menekan tombol '20' pada lift. Anehnya, lelaki disebelahnya tidak ikut menekan juga.

Luhan curiga bahwa lelaki disampingnya ini adalah sasaeng fannya. Lihat saja penampilannya yang seperti anak sekolah, kacamata hitam yang mencurigakan, ditambah ia tidak menekan tombol apapun. Seingatnya, dilantai 20 hanya ada 2 apartemen. Jika anak ini bukan sasaeng fan, ia tidak mungkin pergi ke lantai 20 kan? Karena lantai 20 khusus untuk orang-orang kaya. Sedangkan lelaki ini kemungkinan masih SMA dan mayoritas penggemarnya kebanyakan masih SMA.

Lalu Luhan teringat pada mobil mencurigakan yang tadi mengikutinya dari lokasi syuting sampai kompleks apartemen barunya.

"Wah, aku tidak menyangka jika kau berhasil mengikutiku sampai disini."

Lelaki itu tetap diam tanpa suara. Walaupun dibalik kacamata hitamnya, ia sudah menatap Luhan dengan tatapan apa-apaan-orang-ini. Sedangkan Luhan? Dia tetap berbicara seolah-olah dia sedang membacakan pidato tentang perdamaian dunia. Luhan mengatakan bahwa menjadi sasaeng fan adalah hal yang salah. Lalu ia menjelaskan bahwa cinta dan obsesi adalah hal yang berbeda. Dan banyak hal lainnya yang keluar dari bibir Luhan. Bahkan lelaki itu tidak tahu apa yang dimaksud oleh Luhan.

Lelaki itu menyimpulkan bahwa lelaki yang lebih pendek darinya dengan rambut blonde didepannya ini stres, atau depresi. Namun lelaki itu yakin bahwa suara lelaki yang sedari tadi berbicara non-stop alias tanpa jeda ini terdengar sangat familiar di telinganya.

"Sepertinya aku pernah mengenal suaramu."

Luhan hanya menatap lelaki jangkung didepannya ini tatapan aneh. Bagaimana tidak? Dia adalah penggemarnya, terlebih sasaeng fannya, tentu saja ia harusnya mengenal-

'Tunggu, lelaki ini hanya 'pernah mengenal suara'ku?'

Luhan menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Jadi kau bukan penggemarku?"

"Penggemar? Kau artis?"

Luhan hanya bisa melongo sampai dia yakin bahwa dagunya bisa menyentuh tanah. Jadi selama di lift ini, sampai dilantai 19, ia tidak mengenalnya?

Ting!

Pintu lift terbuka. Mereka telah sampai dilantai 20. Lelaki jangkung nan kurus didepannya tadi sudah melangkah keluar mendahuluinya, meninggalkan Luhan yang nampaknya masih 'speechless' karena ada orang di dunia ini yang tidak mengetahui Luhan. Tidak. Ini tidak boleh terjadi!

Luhan mengejar lelaki itu dan menarik bahunya sehingga lelaki itu menoleh ke arah Luhan yang sedang membenarkan poni rambutnya. Lagi-lagi, lelaki itu hanya menatap Luhan dengan tatapan apa-lagi-yang-ia-inginkan dibalik kacamata hitamnya.

"Jadi kau benar-benar tidak mengenaliku?" Tanyanya yang dibalas dengan anggukan kecil. "Heol, memangnya kau itu orang Joseon? Atau mungkin kau tinggal dipedalaman sebelum pindah kesini? Seluruh orang Korea Selatan mengenaliku, kecuali kau!"

Lelaki itu tetap membatu tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Membuat Luhan kesal sampai-sampai ia ingin sekali melempar tubuh kurus lelaki yang bahkan ia tidak kenali.

"Ok, aku menyerah. Aku adalah Luhan. Aktor papan atas Korea Selatan yang berada dibawah naungan agensi ternama, OSH Entertaiment." Luhan melepas kacamata hitamnya sambil menata rambutnya lagi sebelum melihat ekspresi lelaki didepannya yang nampaknya sangat terkejut.

'Well, memang wajar jika dia terkejut karena ia baru saja berhadapan langsung dengan aktor papan atas Korea Selatan.' Ucap Luhan dalam hati sambil tersenyum.

"Xiao Lu?"

Luhan yang tadinya tersenyum sangat manis, sekarang tergantikan oleh ekspresi wajah horror seolah-olah ia mengetahui bahwa kakak laki-lakinya sedang memakai satu set pakaian dalam bermerek Victoria Secret milik ibunya.

"Kau sia- OH MY GOD"

Kacamata yang tadinya berada ditangan Luhan sekarang dengan malangnya mendarat ditanah. Ekspresi Luhan bahkan tidak kalah horror dari sebelumnya saat lelaki didepannya ini melepas kacamata hitamnya.

"Oh Sehun?!"

Sekarang mereka hanya saling bertatap-tatapan seolah-olah mereka adalah saudara kembar yang terpisah selama bertahun-tahun lalu bertemu lagi disaat-saat yang mengharuskan dengan isakan tangis yang dramatis.

Namun kenyataan selalu lebih pahit ketika faktanya, mereka dulunya pernah menjalin hubungan lalu tiba-tiba putus karena suatu alasan. Lebih tepatnya Oh Sehun adalah mantan Luhan, sedangkan Luhan adalah mantan Oh Sehun. Get it?

Kemudian Luhan menyadari bahwa apartemennya berada tepat disamping apartemen Oh Sehun, mantan kekasihnya yang dengan teganya memutuskan hubungan secara sepihak tanpa alasan yang pasti.

Luhan hanya berharap ia bisa ditelan habis-habis oleh bumi atau setidak lelaki didepannya ini menghilang dari pandangannya segera.

Sekarang Luhan hanya berharap ini adalah mimpi. Namun mimpi tidak pernah terasa begitu nyata dan mengesalkan.


*light brown: rambut coklat muda


Ini ff project-ku yang kedua setelah Stolen Kisses. Karna aku masih nyandet di SK, tiba-tiba aja segelintir ide muncul buat nulis ff baru. Kalo responnya ff ini lebih bagus dari SK, aku bakal lebih fokus ke ff ini. So, jangan lupa untuk tinggalkan komen pls ^^ ily~