The Adventure of Namikaze Clan

Disclaimer : I don't own anything from Naruto and Highschool DxD manga. But this Fic is mine

Rate : M ( Maybe )

Pair : Naruto x ?, Sasuke x ?, Obito x ?, Sasori x ?

Genre : Adventure, Family, Romance

Warning : Typo, Alur Mainstream, Ide pasaran (maybe), OOC, OC StrongNaruSasu, GodLikeNaru

Summary : Selesainya perang dunia ninja keempat adalah akhir dari kehidupan Naruto dan Sasuke, namun itu juga awal bagi kehidupan mereka, dengan beberapa kekuatan baru dan bantuan dari teman dari dimensi sebelumnya, Naruto dan Sasuke diberi amanah untuk menjaga dan membawa perdamaian disebuah dimensi yang baru. Ini adalah awal dari sesuatu yang baru.


Saatnya balas Review.

Adib Syahdan905 : Karena saya pengen yang berbeda hehe, untuk bertemu Azazel akan terjawab pada Ch ini.

Raitogecko : Mungkin pertanyaan anda adalah salah satu ide yang terlintas difikiran saya, karena Naru akan meminta EP pada Ajuka dan akan digunakan olehnya sendiri untuk merenkernasi para Shinobi yang akan memilih untuk menjadi Akuma.

Yami Nugroho : Karena saya ingin memberi kekuatan pada Xenovia lebih.

Femix : Memang tidak ada, untuk Pairing Sasu masih pada ch depan depan lagi hehe.

M. Rahman : Hehehe, maaf Romancenya kurang, untuk Sasuke masih ane pikirkan dan Itachi itu yang mungkin bakal ada dichap depan lagi.

Grand560 : Mungkin untuk saat ini belum ada, tapi kemungkinan dichap depan ada.

Guest007 : Pair tidak bisa untuk diganti bagi saya, dan karena saya lolicon buahahaha eh :v , Ai itu dari anime lain, tepatnya Gosick walau namanya saya ganti yang seharusnya Victorique de Blois menjadi Ai Victorique.


Sudah seminggu Issei berlatih bersama Naruto dan para anggota keluarganya, dan juga sudah seminggu ini Issei harus merasakan apa itu yang namanya Neraka Dunia, Naruto benar benar melatih Issei dengan sangat keras, Issei benar benar memaksakan dirinya sampai batas kekuatan tubuhnya, tak terhitung berapa luka yang diterima dari Issei saat ini, bahkan kini dipungungnya terdapat sebuah bekas luka melintang yang cukup besar dan dalam.

Sasuke nama orang yang menorehkan luka dipungung Issei itu, dari semua orang yang melatih Issei, Sasukelah yang paling keras melatih kekuatan dari Issei, tak main main Sasuke meminta Deidara dan Kakuzu untuk memberi pemberat tubuh pada Issei masing masing dari Deidara dan Kakuzu adalah lima puluh kilo, jadi totalnya adalah seratus kilo, dan karena hal tersebutlah Issei beberapa hari harus berusaha dengan keras untuk bergerak.

Dan kini, kekuatan dari Issei sudah berkembang dengan pesat. Dia pun kini juga sudah dapat mengaktifkan Balance Breaker miliknya selama tiga puluh menit penuh tanpa harus merasakan kelelahan sama sekali, dan itu semua dia lakukan tanpa melepas jutsu pemberat yang diberikan Kakazu dan Deidara dengan eleman tanah mereka berdua, pergerakannya pun juga hampir menyamai kecepatan dari Kiba, tak hanya Issei bahkan seluruh anggota keluarga dari Naruto pun juga berkembang pesat dan akan memakan waktu lama jika dijelaskan satu persatu.


.-. SKIP TIME .-.

Hari ini adalah hari terakhir dimana latihan yang dilakukan Naruto dan anggota keluarganya beserta Issei yang ikut didalamnya, dan saat ini mereka semua tengah berkumpul dikediaman dari Naruto dan para anggota keluarganya, canda tawa tak bisa dielakkan lagi karena kini Shisui Uchiha pun ikut didalamnya, namun-

DEG

"Maafkan aku teman teman, aku lupa jika aku ada sedikit urusan aku harus pergi sebentar." Semua anggota keluarganya terlihat menatap Naruto dengan tatapan yang sulit diartikan, ya kadang Naruto memang begitu namun saat ini berbeda, tatapan dari Naruto terlihat antara tajam dan sendu, Ai, Shisui, dan Itachilah yang pertama kali menyadari hal tersebut.

"Naruto-kun, kau mau kemana!" Ai berteriak keras, langkah dari Naruto terhenti seketika. Semua yang ada disana menatap khawatir kearah Naruto, entah kenapa perasaan mereka sama sekali tak enak, fikiran buruk seketika memasuki otak mereka mengharuskan mereka untuk berusaha membuang perasaan tersebut habis habisan, mereka tak ingin bocah pirang yang sudah mereka anggap saudara mereka ini kenapa kenapa , namun disisi lain mereka tak ingin mencampuri urusan pribadi King mereka.

Ai lah orang pertama yang berjalan kearah Naruto berdiri. "Ada apa denganmu Naruto-kun, a-ada a-apa." Naruto yang mendengar nada bicara Ai yang mulai tersendat pun memutar badannya pelan, semua yang ada disana terkejut bukan main bahkan Sasuke dan Itachi sedikit tersentak melihat Naruto dengan mata yang terlihat berkaca kaca, Ai yang melihat hal tersebut benar benar terkejut, dia berusaha mendekati Naruto, namun Naruto masih kukuh berdiri ditempatnya berdiam diri tadi.

" Ai-chan-" Naruto berucap dengan nada lemah, Ai menghentikan langkah kakinya yang tadinya menginginkan dirinya untuk mendekati pujaan hatinya tersebut saat melihat tetesan air matanya sedikit menetes, seluruh keluarga dari Naruto pun ikut mendekati Naruto dengan perlahan, bahkan Issei dan Shisui yang terkenal paling berisik selain Deidara (Thoor! C2, Katsu!) pun diam tanpa kata.

"-Minna-" langkah mereka terhenti tepat dibelakang Ai, tatapan mereka masih terlihat seperti sebelumnya.

"Apa masalahmu Naruto!"

"Ceritalah bocah."

"Kau merepotkan Dobe!"

"Ada apa denganmu bocah Kyuubi!"

"Kita keluarga kau ingat, ceritakan masalahmu bodoh!"

Emosi mereka kini terlihat meledak ledak, aneh memang, namun keluarga ini benar benar sebuah keluarga yang sangat solid, satu menderita, yang lain berusaha menghapuskan penderitaan tersebut bukan ikut menderita bersama, jika mereka semua dapat berbahagia kenapa harus ikut menderita bersama jika penderitaan itu dapat dihapuskan dan digantikan dengan sebuah kebahagiaan.

"-A-a-aku, a-aku-" Keluarga Naruto terlihat menatap tajam kearah Naruto, bahkan mata Ai telihat mulai berkaca kaca, dia takut kekasihnya ini kenapa kenapa. Dia tahu Naruto itu kuat, paling kuat dari mereka semua, ingin sekali Ai mencabik cabik siapa saja yang membuat Naruto seperti ini, bahkan cakar Ai sudah dia keluarkan, cukup aneh memang tiba tiba Naruto berubah menjadi seperti ini. Dia ingat satu waktu Naruto menghilang selama lebih dari tujuh jam, atau karena-

"AKU KEHABISAN PERSEDIAAN RAMENKU, HUUUAAAAAA!"

DOENG

"BANGSAT KAU NARUTO!" Naruto hanya tertawa keras seraya berlari keluar dengan cepat, tak lupa dengan berusaha menghindari lemparan lemparan maut dari seluruh anggota keluarga, tak hanya itu kunai dan shuriken dari Shisui pun tak luput untuk menyerang Naruto, tawa Naruto tak henti hentinya berkumandang tak hanya itu umpatan umpatan kasar bahkan benar benar menusuk hati pun juga keluar dari seluruh anggota keluarga Naruto.

Dan saat ini, mereka semua telah berhenti melakukan aksi tawuran mereka dengan lawan Naruto karena Naruto saat ini sudah hilang dari pandangan mereka, sore hari ini benar benar berwarna, mereka semua pun kini tertawa setelah beberapa saat terdiam. "Jika tanpa bocah itu mungkin kita akan mati kekurangan tawa." Ucapan dari Kisame tersebut didukung oleh semua manusia dan iblis yang ada disana.

"Aku memang tak salah memilih Naruto-kun untuk menjadi kekasihku." Mereka semua mengangguk meng'iya'kan ucapan dari Ai barusan, ya memang Naruto adalah sosok yang sangat ideal bagi para gadis, sifat humorisnya, wajah tampannya, sifat kepemimpinannya, kebaikan hatinya, kesabarannya. Namun dari mereka semua hanya Sasukelah yang mendecih kesal dan decihan itu terdengar oleh semua yang ada disana.

Itachi melihat Sasuke yang saat ini memasang wajah sebalnya. "Apa kau cemburu pada Naruto, Sasuke? Apa kau juga suka pada Ai ? Apa ka-"

"Diamlah Baka-Aniki, aku tak menyukai Ai tapi aku iri pada Dobe, kenapa dia terlebih dahulu yang mendapatkan kekasih, aku iri dalam hal ini !" Diam, mereka semua diam tanpa satu suara pun mereka keluarkan, bahkan suara deruan angin terdengar jelas dipendengaran mereka, dan-

"HUAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHA"


Keindahan kota Kuoh dimalam hari memang tak dapat dipandang sebelah mata, walau pun hari ini sudah pukul sepuluh malam namun masih banyak manusia yang berlalu lalang disana, toko toko pun juga masih dalam keadaan ramai, namun yang dicari oleh bocah pirang ini tak kunjung dia temukan. Sedikit putus asa memang, tapi satu ide terbesit difikirannya.

"Summimasen Baa-san, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Naruto saat ini tengah berdiri tepat disamping seorang wanita yang sudah terlihat cukup tua, wanita tersebut tersenyum saat melihat dan mendengar kesopannan dari bocah ini. "Tentu saja boleh anak muda." Naruto tersenyum saat mendengar jawaban dari wanita tua ini.

"Bolehkan aku tahu dimana kedai ramen yang ada dikota ini, saya warga baru disini." Dengan sopan Naruto bertanya pada wanita tua tersebut, wanita tua tersebut tersenyum kecil. "Baiklah anak muda, sekitar lima toko dari sini kau akan menemukan sebuah perempatan, berbeloklah kekanan disana kau akan menemukan kedai ramen disana." Wanita tua tersebut menjawab pertanyaan dari Naruto dengan lembut.

"Arigatou Baa-san." Berucap dengan sedikit lebih keras dan tak lupa Naruto membungkukkan badannya dalam, wanita tua itu mengangguk, dengan cepat Naruto berlari menuju kedai ramen yang sebenarnya tak begitu jauh dari tempatnya berdiri tadi, Naruto melihatnya sebuah kedai ramen yang bisa dibilang lumayan besar, dan tepat disebrang jalan dari kedai tersebut terdapat sebuah Onsen dan sebuah kedai Dango yang masih terlihat ramai, sama seperti kedai ramen ini.

Naruto masuk kedalam dan dapat melihat beberapa warga tengah memakan ramen dengan lahapnya, aroma ramen tersebut benar benar menggelitik hidung Naruto. "Paman, ramen miso ukuran jumbo dengan tambahan Naruto jika ada ya paman!" . "Miso ramen ukuran jumbo dengan tambahan Naruto akan segera datang!" Naruto memesan ramen dengan suara yang cukup keras, dan dibalas dengan suara yang tak kalah dari Naruto.

Menunggu sekitar empat menit. "Miso ramen ukuran Jumbo dengan ekstra Naruto datang." Naruto yang melihat siapa yang mengantar ramen tersebut hanya dapat menatapnya dengan tatapan terkejut, dia persis sekali dengan Ayame nee-chan. Naruto menggelengkan kepalanya untuk membuang fikirannya tersebut dia menerima ramen tersebut dengan senyum yang terukir diwajahnya.

Dengan lahap Naruto memakan ramen tersebut, benar benar cepat, bahkan beberapa pembeli yang ada disana dibuat membulatkan mata dan diharuskan menghentikan aktivitas mereka saat ini karena melihat Naruto yang sudah mulai memakan ramen ukuran jumbonya yang ketujuh. "Huuaahh kenyang." Naruto memegangi perutnya yang terlihat membesar karena terisi dengan delapan ramen ukuran jumbo.

" Paman uangnya aku taruh diatas meja ya!" Naruto keluar setelah meletakkan uangnya diatas meja kedai ramen tersebut dan dia sudah menghitungnya sebelumnya jadi tidak takut untuk kekurangan. Naruto baru saja satu langkah keluar dari kedai tersebut namun-

BUGH BUGH BUGH BUGH

Dapat dilihat oleh Naruto, tepat didepan pintu keluar dari Onsen tersebut nampak seorang pria tua yang tengah dipukuli oleh wanita wanita yang ada disana, ah bukan satu tapi dua orang. Tak tanggung tanggung mulai dari kayu sampai gantungan baju mereka gunakan untuk menyerang kedua laki laki yang bisa dibilang cukup tua tersebut, dan satu orang Naruto seperti mengenalinya.

Naruto hanya menonton penyiksaan tersebut dengan tenang, ya dia kenal aura dari kedua orang yang tengah disiksa oleh para wanita wanita ini. Lebih dari sepuluh menit telah dilewati, kini semua wanita dan gadis yang ada disana sudah pergi meninggalkan kedua orang ralat, kedua Da-Tenshi tersebut. Kedua lelaki tersebut kini berjalan beriringan dengan terseok seok, ya tentu saja luka luka tersebut sedikit membuat mereka merasakan rasa sakit.

Sampai dibawah sebuah jembatan yang cukup besar dengan arus sungai yang bisa dibilang tenang kedua Da-Tenshi tersebut berhenti dan duduk disana seraya melemparkan dua buah kail pancing mereka, berbincang bincang sebentar sampai-

DEG

"Kau merasakannya pak tua." Tak tau umur, ya Da-Tenshi berambut putih panjang tersebut merasakan sebuah tekanan energi yang besar, sedangkan Da-Tenshi yang ada disampingnya pun mengangguk merasakan tekanan energi ini, walau mereka tahu dari mana asalnya tekanan energi ini tapi mereka berdua lebih memilih duduk seraya menunggu serangan tersebut datang. Dan benar saja-

DUAR

Kedua Da-Tenshi berambut putih panjang dan hitam dengan poni berwarna kuning tersebut sudah siaga dengan saling memunggungi. Memandangi sekitar mereka untuk mencari tahu dari mana asal aura ini namun nihil. "Atas" Mereka berdua mendongak keatas menatap seseorang yang tengah melayang dengan sayap berwarna Oranye miliknya, kedua Da-Tenshi tersebut sedikit terkejut melihat dan merasakan energi yang menguar dari tubuh pemuda tersebut.

"Baiklah, bolehkan aku mencoba kekuatan dari seorang Gubernur Da-Tenshi dan-" Dari kedua tangan pemuda tersebut muncul sebuah bola yang awalnya berwarna biru namun kini berubah menjadi berwarna merah dengan sedikit sambaran sambaran petir disekitar bola energi tersebut. "-Dan juga aku ingin mengukur seberapa kuat sekarang kau Ero-Sannin."


Dikediaman Namikaze, saat ini mereka tengah dilanda sedikit keributan. Kenapa ? Karena Namikaze Uzumaki Naruto sampai saat ini belum kembali kerumah tersebut, bahkan saat ini sudah pukul tiga pagi, memang beberapa dari mereka sudah berada didalam dunia mimpi mereka, namun Ai, Konan dan Yahiko dari tadi belum terlelap sama sekali. Walau pun besok adalah hari libur Nasional, namun mereka masih mengkhawatirkan King mereka tersebut.

" Lebih baik kau tidur Ai-chan, biar aku dan Konan yang menunggu Naruto disini." Ai menggelengkan kepalanya, siapa yang tak khawatir jika kekasih kelian pergi tanpa kabar dan belum kembali sampai larut malam, dan ditambah lagi kalian tinggal seatap. "Tidak Yahiko-nii, aku akan menunggu Naruto-kun sampai pul-"

"Tadaimaa!" Sebuah suara yang dengan nada bersemangat terdengar bersamaan dengan pintu rumah tersebut terbuka, ya dia Naruto yang berdiri didepan pintu tersebut dengan senyum lebar yang menandakan bahwa dia sedang bersemangat dan bahagia, Ai yang melihat sang kekasih pulang pun berlari dengan cepat kearah Naruto, dan-

BUGH

"Ittai!" Sebuah bogem mentah dilontarkan Ai kearah perut dari Naruto, Naruto yang merasakan pukulan keras tersebut sedikit meringgis dan terdorong kebelakang, setelahnya sebuah pelukan dan suara tangisan terdengar, Naruto yang melihat Ai memeluknya seraya menitikkan sedikit air mata hanya dapat membulatkan matanya, tersadar dari rasa terkejutnya Naruto pun balas memeluk tubuh mungil Ai seraya membelai lebut rambut pirang gadis tersebut.

" Hiks ke-kemana saja ka-hiks-u Na-Naruto-kun." Naruto tersenyum saat mendengar pertanyaan bernada yang terdengar khawatir dari Ai tersebut, namun Naruto dikejutkan dengan Yahiko dan Konan yang sudah siap dengan kuda kuda bertarung mereka, ditambah lagi sebuah tombak kertas dilemparkan Konan kearah sisi kiri dari Naruto, Naruto menepis tombak kertas tersebut dengan tangan kirinya yang sudah dilapisi chakra dari Kurama.

" Apa ini cara kalian menyambut mantan guru kalian heh Konan, Yahiko?" Terkejut sudah pasti, Yahiko dan Konan hanya dapat membulatkan mata mereka saat melihat siapa yang mengeluarkan suara tersebut, setitik air mata menetes dari ekor mata mereka dan itu termasuk Yahiko yang matanya saat ini tengah berkaca kaca karena kedatangan mantan Sensei mereka yang mereka pikir sudah mati.

" Ji-Jiraiya-sen-sensei?!"

" Yoo, apa kabar!" Dengan senyum yang merekah diwajahnya, Jiraiya menjawab pertanyaan dari Konan dan Yahiko yang terlontar bersamaan. Tapi ketenangan dari Yahiko dan Konan luntur saat merasakan aura Da-Tenshi yang sangat kuat berada didekat Jiraiya, sekali lagi mereka memasang kuda kuda bertarung mereka, Naruto yang sudah selesai dengan acara peluk pelukkannya mengambil tindakan dengan berdiri didepan Yahiko dan Konan untuk menghentikan tindakan yang akan mereka lakukan saat ini.

" Berhenti Yahiko-nii, Konan-nee." Cukup terkejut memang, namun karena King merekalah yang mengucapkan perintah mereka lebih memilih untuk melepas kuda kuda bertarung mereka. "Apa maksudmu Na-"

"Dia bukan musuh." Apa mau dikata, Yahiko dan Konan akhirnya mempercayai ucapan dari Naruto barusan. Mereka kini tengah duduk bersama didalam ruang tamu rumah tersebut setelah Naruto mempersilahkan mereka berdua masuk kedalam rumah milik mereka. "Jadi, tadi Naruto menantang kalian berdua bertarung setelah melihat Jiraiya-sensei?" Jiraiya dan Azazel mengangguk bersama, namun sebuah pertanyaan terngiang dikepala dari Konan.

"Lalu ? Bagaimana bisa Jiraiya-sensei sampai kedimensi ini?" Dengan gerakan cepat Naruto dan Yahiko serta Ai menolehkan kepala mereka berdua kearah dimana Jiraiya berada, dapat dilihat diwajah Jiraiya sebuah senyum kecil mengembang disana.

" Hehe, sebenarnya aku sudah mati saat dibunuh Akatsuki itu, atau tepatnya kau Yahiko yang dikendalikan seseorang, setelah aku sekarat dan memberikan sebuah pesan yang ku sampaikan lewat Fugasaku-sama, aku jatuh kedalam laut, dan seperti dugaan kalian aku mati kelelahan, kehabisan chakra dan tenggelam-" mereka semua mendengarkan dengan seksama, ditambah lagi Yahiko yang saat itu hanya dapat menunduk karena merasa bersalah.

"-Setelah itu aku tak mengingat apapun sampai aku bangun dan bertemu dengan apa itu yang kalian sebut dengan nama Kami-sama, dia berkata bahwa aku dijadikan seorang malaikat olehnya dan bekerja langsung dibawah kepemimpinan dari Michael-dono tap-"

"Lalu apa yang membuatmu menjadi Malaikat Jatuh Ero-sannin? Jangan bilang kau-" Ucapan dari Jiraiya terpotong oleh Naruto. "-Hehehhe, kau benar aku mengintip Gabriel saat berganti baju setelah itu kelima pasang sayapku berubah menjadi hitam hehehe." Semua yang ada disana hanya dapat sweetdrop berjama'ah saat mendengar alasan dari terjatuhnya sang Jiraiya no Gamma Sannin yang kini berganti menjadi Jiraiya no Da-Tenshi :v

" Hoy hoy, jangan menatapku seperti itu Azazel juga sama sepertiku dia juga jatuh gara gara mengintip Gabriel saat mandi!(Emang malaikat butuh mandi sama ganti baju yak :/ ) Dan BOOMM, sebuah pukulan keras diterima oleh Jiraiya karena aib miliknya diumbar langsung dengan lantang oleh Jiraiya. Ai yang tak jauh dari Azazel dan Jiraiya hanya dapat memeluk erat lengan kanan dari Naruto.

"kalian tak beda dengan Issei !" Ucapan dari Naruto barusan sedikit membuat Azazel dan Jiraiya tersentak kaget. "Maksudmu Sekiryuutei ?" Jiraiya bertanya dengan tenang dan Naruto menjawab pertanyaan tersebut dengan anggukan, Jiraiya dan Azazel mengerti arah pembicaraan ini. Namun akhirnya pembicaraan dari mereka kini beralih topi menuju sesuatu hal yang lebih santai, cukup lama sampai tepat pukul lima pagi Azazel dan Jiraiya berpamit pulang.

" Haah, didimensi yang lalu dan didimensi ini Ero-sannin sama sekali tak berubah." Konan dan Yahiko hanya dapat tersenyum saat menanggapi ucapan dari Naruto barusan, setelahnya Naruto lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya bersama dengan Ai. Sama dengan Yahiko dan Konan (Tak sekamar :p)


SKIP TIME

18.30

Malam hari sudah datang, Weekend hari ini hanya diisi oleh hal hal yang tak begitu penting dari Naruto, hanya kunjungan dari Club Penelitian Ilmu Gaib saja yang cukup menghibur hari ini, namun saat Rias dan peeragenya serta Naruto dan para anggota keluarganya merasakan sebuah energi yang cukup besar tepat diKuoh Akademi sore itu dengan segera dua keluarga Iblis tersebut segera melesat kearah dimana energi tersebut menguar hebat.

Tepat disalah satu jalan diKuoh Akademi Rias serta peeragenya menemukan seorang gadis berambut pirang yang tengah tergeletak tak berdaya, Issei tahu itu siapa dan dengan segera tanpa diperintah Asia segera berusaha menyembuhkan gadis tersebut. "Siapa yang melakukan ini Irina?!" Dengan nada yang terdengar keras, Issei bertanya pada gadis yang diketahui bernama Irina, Irina sedikit menggerakkan mulut mungilnya.

"Di-dia sa-sangat ku-kuat." Setelah tiga kata tersebut Irina memejamkan matanya, bukan karena mati namun pingsan, tak berapa lama muncul sebuah lingkaran sihir yang diketahui berasal dari keluarga Sitri, Sona, Tsubaki dan Saji. Tanpa dikomando lagi Tsubaki segera membawa tubuh dari Irina untuk membawanya ketempat yang lebih aman, mereka mengerti saat ini situasi sedang tak kondusif, dan benar saja-

DUAR

Semua iblis yang ada disana menghindar bersamaan, sebuah serangan yang cukup besar dilancarkan oleh seseorang, Issei yang melihat siapa yang menyerang mereka menggeram marah. "Freed! Apa maumu bangsat!" Sarung tangan merah milik Issei sudah muncul, Sona dan Rias pun juga sudah berdiri didepan Issei untuk berusaha melindungi Issei. "tunggu tunggu-" Dua buah lingkaran sihir biru dan merah sudah tercipta didepan Sona dan Rias.

"-Tunggu, aku hanya ingin bicara." Rias dan Sona sedikit menurunkan kesiagaan mereka, pedang merah besar milik Freed pun sudah dia letakkan dipundaknya. "Maksudku Bosku yang ingin bicara." Bersamaan dengan terhentinya ucapan dari Issei, langit gelap tadi berubah menjadi merah darah, secara refleks mereka semua mendongak keatas langit dan disana nampak seorang laki laki dengan singahsana yang melayang.

" Kokabiel heh, aku sudah tahu semua ini." Semua yang ada disana menatap kearah Naruto dengan tatapan butuh penjelasan, mau bagaimana lagi ucapan dari bocah pirang tersebut membuat semua yang ada disana mengeluarkan sebuah tanda tanya besar termasuk para anggota keluarganya. "Kau pasti terkejut Kokabiel, tanyalah pada pemimpinmu yang mesum itu jika kau ingin jawabannya."

Naruto melesat setelah menyelesaikan ucapannya diikuti oleh para anggota keluarganya serta Rias dan peeragenya (Termasuk Kiba, karena gak pergi.) Sona serta anggota peeragenya tanpa komando langsung membuat sebuah kekkai yang menutupi seluruh area Kuoh Akademi setelah memberi tahu pada Rias bahwa semuanya mengandalkan Naruto dan Rias.

" Hahaha, kau tahu banyak bocah, bagaimana jika kalian bermain dulu dengan peliharaanku hemm?" Dengan wajah yang sangat 'menyeramkan' Kokabiel mengangkat sebelah tangannya dan tepat didepan Naruto dan Rias meledaklah pusaran api yang sangat besar, dari dalam pusaran api tersebut muncullah anjing raksasa berkepala tiga, semua yang ada disana hanya dapat membulatkan mata mereka saat melihat apa yang keluar dari kobaran api tersebut.

" Cerberus!" Rias berucap cukup keras, seluruh anggota peerageny hanya dapat membulatkan mata mereka saat melihat monster penjaga gerbang neraka tersebut, namun tidak dengan para anggota keluarga dari Naruto, apa lagi Ai dan Hidan serta Kakuzu sudah pasti sifat haus darah dan psyco mereka muncul saat melihat seonggok daging besar tersebut, Naruto yang melihat hal tersebut tersenyum lebar. "Tebas mereka Ai-chan, Kakuzu-nii, dan kau Hidan-nii-" Naruto menggantung ucapannya.

Hidan menoleh kearah Naruto dengan wajah yang penuh harapan, Naruto mengerti. "Sembahkan anjing itu pada DEWA JASHIN." Dengan senyuman lebar, Hidan segera mengeluarkan Death Sycthe kesayangannya, mereka bertiga tanpa komando segera melesat bersamaan, dua pengguna Sycthe berada dikiri dan kanan dari Kakuzu. Rias yang melihat peerage dari Naruto maju pun tak mau kalah.

" Ayo kita maju, Issei tugasmu transferkan kekuatanmu pada kami semua." Issei mengangguk seraya berteriak, dengan segera mereka pun juga ikut maju dengan kecepatan yang tak kalah cepat dari anggota keluarga dari Naruto, namun sebuah suci dapat dirasakan oleh Naruto, dia tahu aura apa ini, Naruto menoleh kebelakang menatap sisa anggota keluarganya. "Kami tahu tugas kami Naruto, hajar pemilik aura ini kan?"

"Etto, sebenarnya aku ingin berucap 'Siksa pemilik aura ini' padamu Kisame-nii." Setetes keringat muncul dipelipis semua anggota keluarga dari Naruto yang tersisa, namun tak lama setelahnya mereka menghilang untuk mencari atau tepatnya menjemput pemilik aura tersebut, Kiba Knight dari Gremory pun berganti haluan setelah muncul aura yang sangat sangat sangat dia benci ini.

" Kiba-san!" Asia yang melihat Kiba berlari menuju aura suci tersebut berteriak keras, Naruto yang melihat hal tersebut ingin membantu namun seorang gadis berambut biru dengan pakaian hitam ketat itu berlari mengikuti Kiba dari belakang dan akhirnya dapat menyamai posisi Kiba saat ini, Naruto yang melihat hal tersebut lebih memilih duduk disamping Asia. "Asia, kau tahukan jika ini adalah aura Excalibur, jika perhitunganku benar sudah pasti Kiba memiliki suatu dendam pada pedang suci itu, apa aku salah ?"

Asia yang mendengar pernyataan serta pertanyaan dari Naruto barusan sedikit tersentak, dia mengangguk kecil. Naruto yang melihat hal tersebut pun lebih memilih diam serta menonton para anggota keluarganya tengah melawan lima Cerberus dan Rias yang tengah melawan seekor Cerberus, faktanya adalah Cerberus tersebut dapat membelah diri setelah salah satu anggota tubuhnya terbelah.

" Satu saja." Naruto berucap kecil seraya mengeluarkan sebuah bola Oranye dikedua tangannya, Asia terperanjat saat merasakan aura dari bola energi yang dikeluarkan oleh Naruto barusan. " Maaf Asia." Naruto tahu Asia adalah iblis baru yang masih lemah dan tak akan kuat jika merasakan aura kuat yang menguar dari energi Naruto, Naruto lebih memilih mengembangkan tiga pasang sayap iblisnya dan terbang tinggi dengan sekali dorongan tangannya bola tersebut terlempar dan-

DUUAR

Satu Cerberus tumbang karena lemparan bola suci dari Naruto, Kokabiel yang melihat jumlah sayap dari Naruto pun tertarik, dia berdiri dan menghilangkan singahsana miliknya. "Oy bocah pirang ayo bermain sebentar!" Naruto menoleh kearah Kokabiel saat mendengar teriakan barusan. "Aku lebih suka menari dari pada bermain Kokabiel-san." Naruto mengeluarkan sebuah tombak emas miliknya, sedangkan Kokabiel lebih memilih mengeluarkan dua buah pedang cahaya miliknya.

Semua Cerberus sudah mati karena serangan serangan tinggi dari peerage Rias dan Naruto. Mereka berkumpul seraya melihat Kiba yang saat ini tengah bertarung dengan Freed yang baru saja menerima Excalibur dari Valper Galilei, Kiba saat ini tengah terduduk seraya memegang sebuah kristal ungu yang dilemparkan oleh Valper Galilei barusan, Xenovia gadis berambut biru tadi tengah bertarung dengan Freed, pertarungan yang benar benar tak seimbang.

'Knight itu sudah sampai puncaknya' Sacred Gear milik Issei berbicara, semua yang ada disana menatap kearah Issei. "Maksudmu apa Ddraig?"

'Lihat dan perhatikan' Tak mau meneruskan pertanyaannya, semua yang ada disana lebih memilih diam seraya melihat roh roh berwarna biru yang saat ini memutari tubuh Kiba, tak berapa lama roh tersebut masuk kedalam tubuh Kiba, Kiba berjalan kearah Valper Galilei berdiri, wajah ketakutan terpampang diwajah dari Valper Galilei.

"Aku tak akan membiarkan siapa pun untuk menyianyiakan nyawa seseorang lagi." Dengan tatapan serius Kiba menarik pedang yang baru saja dia keluarkan dari lingkaran sihir miliknya, dengan sekali tarik pedang milik Kiba sudah dia acungkan kearah Valper Galilei, Valper Galilei mundur beberapa langkah. "Freed!" orang yang dipanggil dengan nama Freed tersebut datang bersama dengan Excalibur berada digenggaman tangannya.

" Kiba! Hajar Valper kampret itu dan Excaliburnya!"

" Kau keluarga dari Gremory Kiba, tak ada Knight yang akan kalah dengan Excalibur!"

"Yuuto."

"Kami percaya padamu Kiba!"

"Fight!"

"Kiba-san."

Seluruh keluarga dari Gremory menyemangati Kiba, Kiba tersenyum kecil dan kembali menatap kearah Valper dan Freed.

"Aku akan menjadi pendekar pedang, jiwa teman temanku telah bergabung bersamaku sekarang, ayo akhiri semua ini, pikiran dan harapan kita sekarang bisa terkabulkan, aku akan menjadi pendekar pedang untuk Ketua dan teman teman. Sword Brith!" Aura hitam dan putih bergabung kedalam pedang milik Kiba, aura suci dan aura iblis bergabung. Semua yang ada disana tersenyum saat melihat Kiba.

'Lihatlah, dia sudah sampai pada puncaknya, Sword Brith, pedang suci iblis dan ini adalah Balance Breaker milik Knight itu' penjelasan dari sarung tangan Issei tersebut membuat semua yang ada disana tersenyum, Kiba telah mencapai Balance Breakernya.

Valper terlihat terkejut saat mendengar ucapan dari Sacred Gear milik Issei, namun keterkejutannya bertambah saat melihat gadis berambut biru tersebut berdiri disamping dari Kiba. Mereka berdua berhenti dan Xenovia mengangkat tangan kanannya kearah kanan tubuhnya setelah menancapkan pedang miliknya ketanah.

"Peter, Basilius, Dionylius yang diberkati perawan Mary tolong dengar doaku-" Sebuah lingkaran sihir muncul didepan telapak tangan dari Xenovia, dari dalam lingkaran sihir tersebut muncul sebuah pedang yang tersegel dengan rantai rantai yang melilitnya, sebuah pedang besar berwarna biru tua. " Dengan nama orang suci yang ada didalam pedang ini, aku membebaskanmu-" Tangan dari Xenovia menggapai pedang tersebut dan seketika rantai tersebut putus secara bersamaan.

"-Pedang Suci Durandal!" sekali lagi, Valper harus terkejut saat melihat Durandal dipegang oleh gadis berambuut biru tersebut. " Du-Durandal?! Pedang itu dapat dikendalikan!"

Xenovia yang melihat ekspresi dari Valper barusan tersenyum mengejek kearah Valper. "Aku adalah salah satu malaikat yang memiliki kelebihan untuk mengendalikan pedang ini, walau pun kadang dia masih sedikit memberontak."

Tak dapat dipungkiri lagi Valper saat ini semakin terkejut saat mendengar jawaban dari Xenovia, namun Freed tak ingin membuang buang waktu lagi dia melesat kearah Xenovia dan Kiba dengan Excalibur yang berada digenggamannya, Xenovia yang melihat Freed melesat kearah mereka berdua tak tinggal diam, tebasan Excalibur dari Freed dapat dengan mudah dihadang dengan Durandal milik Xenovia.

Berkali kali tebasan dari Freed dapat dihadang oleh Xenovia, namun sebuah tebasan bertenaga dari Freed sukses membuat Xenovia terlempar kearah kanan darinya, namun Kiba tak membiarkan Freed bertindak lebih lanjut, Pedang Suci Iblis miliknya saat ini tengah beradu dengan Excalibur milik Freed, Valper yang melihat pertarungan tersebut mundur beberapa langkah untuk memberi ruang bagi Freed membunuh Kiba.

Namun perlawanan sengit dari Kiba dengan mudah memojokkan Freed, Kiba menarik pedangnya kebelakang dengan kuat Freed pun sama, dua buah tebasan bertenaga mereka lontarkan dan alhasil Excalibur dari Freed terbelah menjadi dua, Freed terlihat benar benar terkejut namun tak sampai lima detik sebuah luka tebasan terlihat dipundak kiri dari Freed yang berhasil membuat dia terjatuh dan pingsan akibat luka tersebut.

Kiba saat ini tengah mengatur nafasnya yang berat, bagaimana tidak setelah menerima serangan dari Kokabiel tadi Kiba harus bertarung melawan Freed dengan kekuatan barunya yang jika kalian tahu hal tersebut membuat Kiba harus kehabisan banyak tenaganya setelah menahan rasa sakit yang diberikan oleh Kokabiel akibat serangannya tadi.

Valper Galilei yang melihat pertarungan dari Kiba tadi benar benar tertarik, namun sebelum dia mengutarakan pendapatnya sebuah tombak cahaya besar sudah menancap dipungung dari Valper yang sukses membuat dia melebur dan hancur tanpa sisa. Semua yang ada disana menatap terkejut hal tersebut namun tak lama.

Akeno yang melihat Kokabiel tinggal sendiri tak kuasa untuk tak menyerangnya, dengan sepasang sayap yang mengembang dipungungnya serta baju Miko yang sedikit robek pun menyerang Kokabiel dengan petir kuning miliknya, namun lima pasang sayap dari Kokabiel melindungi tubuhnya. "Berani beraninya kau menyerangku dengan kekuatan dari Baraqiel." Dengan senyum evil Kokabiel berucap yang sukses membuat Akeno menatap marah Kokabiel.

"Jangan samakan aku dengan dia!" Dengan mendorong tangannya, Akeno semakin meningkatkan eksistensi petir miliknya, namun hal tersebut sama sekali tak membuat Kokabiel terluka sedikit pun, kelima pasang sayap hitam milik Kokabiel benar benar kuat bahkan Akeno saat ini sudah menghentikan serangannya karena kelelahan sudah dia rasakan.

" Apa hanya sebatas ini kekuatan kalian iblis!" Kokabiel berusaha memprovokasi para iblis iblis muda tersebut, beberapa dari mereka menggeram namun tidak dengan Naruto dan para anggota keluarganya, Hidan menoleh kearah Naruto namun diberi gelengan dari sang King. "Baiklah Kokabiel, biar aku hajar kau dan akan aku bawa kau kehadapan Azazel." Naruto berucap seraya membentangkan tiga pasang sayap iblisnya.

" Ayo maju kemari iblis!" Kokabiel berteriak keras seraya menciptakan dua buah pedang cahaya dikedua tangannya, sedangkan Naruto mengeluarkan trisula emas miliknya, Akeno yang tadi terbang lebih memilih untuk menapak tanah menemui Kingnya sekaligus untuk menonton pertarungan dari Naruto, mereka hanya dapat berharap harap cemas melihat pertarunagn dari Naruto yang akan segera dimulai.

Kokabiel turun dengan cepat disertai suara berdebum dan debu debu yang berterbangan akibat efek dari jatuhnya, sedangkan Naruto saat ini tengah berdiri dengan trisula emas yang berada dipengangannya. Dengan tatapan tajam dari masing masing iblis dan malaikat jatuh tersebut sepersekian detik kemudian mereka sama sama menghilang dengan kecepatan masing masing.

Semua penonton tak kuasa untuk tak membulatkan matanya, dan itu termasuk keluarga Naruto, karena baru saat ini sajalah Naruto terlihat menggunakan trisula emasnya yang sudah dia aliri energi iblis miliknya. Aura yang dipancarkan oleh trisula emas tersebut benar benar kuat, bahkan Asia selaku Bishop dari Rias Gremory tak kuasa untuk tidak meneteskan keringat karena aura yang terpancar dari trisula emas Naruto.

Sudah beberapa kali pedang cahaya milik Kokabiel hancur saat bertabrakan dengan trisula emas milik Naruto, namun bukan Kokabiel namanya jika hanya hal sekecil ini membuat dia harus menyerah, dia adalah salah satu dari sekian banyak makhluk ciptaan'Nya yang selamat saat Great War ratusan tahun yang lalu. Namun, hari ini dia benar benar terpojok akibat serangan dari Naruto saat ini.

Sebuah tebasan dari Naruto sukses membuat sebuah luka dipipi kiri dari Kokabiel, dia menggeram marah tanpa ba bi bu Kokabiel membuat sebuah tombak cahaya sebesar bus tingkat, Naruto yang melihat hal tersebut tak tinggal diam, setelah memindahkan trisula emas miliknya ketangan kirinya Naruto membuat sebuah bola energi sebesar ban bus, Kokabiel melemparkantombak miliknya lurus kearah Naruto, sedangkan Naruto dia lebih memilih melesat kearah Kokabiel setelah berhasil menghindari tombak cahaya milik Kokabiel.

Kokabiel yang melihat hal tersebut tentu saja terkejut, namun dia cepat menetralisir keterkejutannya dan dengan cepat puluhan tombak cahaya sudah tercipta disekitar tubuhnya, dengan gerakan tangan kanan yang diarahkannya kedepan tombak tombak cahaya tersebut melesat kearah Naruto, Naruto yang melihat hal tersebut tak tinggal diam, dia lebih memilih untuk menghantamkan trisula emasnya untuk melindungi tubuhnya yang menjadi sasaran dari tombak tombak Kokabiel.

Kokabiel lebih memilik merentangkan kelima pasang sayapnya dan terbang keatas setelah Naruto berjarak satu meter darinya, pengalaman memang berguna disini namun Naruto pun juga berpengalaman layaknya Kokabiel. Dengan gerakan cepat Naruto membentangkan ketiga pasang sayapnya dan melesat kearah Kokabiel tepat dibawahnya, dengan ekspresi terkejutnya Kokabiel berusaha membuat dua buah tombak cahaya dikedua tangannya namun terlambat.

ARRGHH

Dengan gerakan bak kilat trisula emas dari Naruto sudah memotong kelima sayap yang ada disisi kanan tubuh belakang dari Kokabiel. Kedua tombak cahaya dari Kokabiel menghilang, dia terjatuh dengan cepat akibat gaya gravitasi yang menarik tubuhnya, tak mau kehilangan mangsa Naruto pun dengan cepat mengikuti Kokabiel melesat kebawah, Kokabiel yang melihat Naruto melesat kearahnya tak tinggal diam.

Selagi melawan rasa sakit yang dideritanya Kokabiel dengan cepat membuat lagi sebuah tombak cahaya yang lebih besar dengan gerakan cepat Kokabiel berusaha melempar tombak tersebut kearah Naruto yang sudah semakin dekat dan-

PYYAARR

BUGH

Setitik cahaya memukul Kokabiel kuat, Naruto yang melihat hal tersebut menghilangkan bola energi yang tadi masih berada ditangan kanannya dan mendekati cahaya tersebut yang kini sudah berubah menjadi sesosok manusia yang menggunakan armor putih dengan sepasang sayap mekanik berwarna biru. "Kau mengganggu kesenanganku Hakuryuukou." Semua yang mendengar ucapan dari Naruto barusan sedikit terkejut dengan ekspresi masing masing.

"Jika kau ingin pertarungan yang lebih menantang kenapa kau tidak bertarung denganku lagi." Hakuyuukou menjawab pernyataan dari Naruto barusan, namun Naruto hanya memutar bola matanya bosan, semua iblis yang ada disana terkejut saat mendengar pernyataan dari Naruto barusan, bahkan Sona datang mendekat setelah Kekkai yang dia buat bersama budak budaknya dengan mudah dihancurkan oleh sosok berarmor putih tersebut.

"Kau belum kapok sudah aku kalahkan kemarin?" Dengan sedikit menatap Hakuryuukou menggunakan ekor matanya Naruto menjawab ucapan dari sosok disampingnya, Hakuryuukou ingin menanggapi ucapan dari Naruto namun sebuah tombak cahaya besar diciptakan oleh Kokabiel dengan sisa sisa tenaganya, Hakuryuukou yang melihat hal tersebut tak tinggal diam.

DIVIDE

Sebuah suara mekanik terdengar dari arah Hakuryuukou saat tangan kirinya diarahkan kearah Kokabiel, tombak cahaya sebesar satu gerbong kereta tersebut semakin mengecil dan akhirnya menghilang. Hakuryuukou menurunkan tangan kirinya dan menatap kearah Kokabiel. "Namaku adalah Albion, dan ini adalah hanya salah satu dari kekuatan Sacred Gearku, Divine Dividing, setiap sepuluh detik kekuatan orang yang aku sentuh akan terbagi menjadi dua dan akan kujadikan kekuatan milikku."

Seluruh iblis yang ada disana sedikit tersentak mendengar penjelasan dari Hakuryuukou, bahkan beberapa anggota keluarga dari Naruto cukup terkejut akan hal tersebut. " Sekiryuutei meningkatkan kekuatannya dua kali lipat dan membaginya pada orang lain, Hakuryuukou membagi kekuatan orang lain dan menjadikannya miliknya, legenda itu benar."

Naruto yang melihat tingkah dari Hakuryuukou membuang nafas panjang, setelahnya dia menyalurkan energi sihir miliknya ketrisula emas yang berada ditangan kirinya, tak mau membuang waktu lagi Naruto menebaskan trisula emasnya kearah Kokabiel, sebuah gelombang tipis melesat kearah Kokabiel yang hanya dapat pasrah menerima serangan dari Naruto dan-

BUUMMM

Sebuah ledakan cukup besar tercipta, gelombang kejut dari serangan Naruto barusan membuat iblis dari Gremory dan Sitri tersebut harus menyilangkan kedua tangannya guna menahan efek dari serangan Naruto.

"Kau berlebihan." Dengan ekspresi datar dibalik topeng Zirahnya Hakuryuukou mengomentari polah dari Naruto dan setelahnya dia turun kebawah guna mengangkat tubuh tak berdaya dari Kokabiel, namun Hakuryuukou pun juga mendekati tubuh dari Freed. Naruto yang mendengar ucapan dari Hakuryuukou barusan hanya tersenyum kecil.

"Sampaikan salamku pada Azazel dan Jiraiya." Hakuryuukou mengangguk menanggapi ucapan dari Naruto, namun setelah dia kembali merentangkan sayapnya-

"Mengabaikanku heh, Shiroi." Sarung tangan milik Issei berbicara, ya Sacred Gear Issei berbicara. Hakuryuukou berbalik menatap Issei. "Kau masih hidup, Akai" Kini giliran sayap milik Hakuryuukou yang mengeluarkan suaranya saat menatap kearah Issei.

'Sayang sekali kita dipertemukan dalam situasi seperti ini'

'Jangan khawatir, kita ditakdirkan akan bertarung suatu hari nanti' Semua yang ada disana cukup terkejut saat mendengar kedua Sacred Gear tersebut saling berkomunikasi, Naruto yang melihat hal tersebut hanya memutar bola matanya bosan. "Lebih baik kau segera pergi kadal putih." Dengan tampang yang terlihat bosan Naruto mengusir Hakuryuukou.

'Diamlah kau kucing! Dan kau Ddraig, kita akan bertemu lagi' Hakuryuukou mengembangkan sayapnya lebar, Issei yang mendengar hal tersebut sedikit tersentak, dan Naruto sebuah perempatan tercipta dikeningnya akibat panggilan dari Hakuryuukou barusan. 'Ya, kita akan bertemu lagi Albion'

Dengan selesainya ucapan dari Ddraig barusan Albion terbang tinggi meninggalkan Issei yang tersenyum karena bertemu dengan saingan abadinya. Semua melihat kepergian Hakuryuukou dengan tatapan kagum.

PUK

"Berlatihlah lebih kuat Issei dan hajar dia." Issei yang mendengar ucapan Naruto hanya tersenyum dan akhirnya dia mengangguk, namun sebuah pertanyaan mengganjal difikiran Issei. "Naruto, bagaimana kau bisa kenal dengan Hakuryoukou itu?" Pertanyaan yang terlontar dari Issei barusan sukses membuat perhatian semua orang yang ada disana teralih kearah Naruto, dan dari mimik wajah semua yang ada disana menunjukkan satu ekspresi yang sama.

"Yaa, sebenarnya aku pernah bertarung dengannya sekali saat aku mengunjungi Gubernur Malaikat Jatuh dan saudara jauhnya, setelah aku memberi mereka salam perkenalan Hakuryuukou datang dan bertarung denganku." Penjelasan dari Naruto barusan sedikit membuat semua yang ada disana menaikkan satu alisnya karena bingung.

"Lebih baik kita membereskan tempat ini." Semua yang ada disana mengangguk mengerti.

.

.

.

..To Be Continue..

Yaa fic yang udah lama ane simpen dan belum sempet ane update pun sudah siap dibaca, maaf menunggu lama bavak bavak. Dan semoga chapter ini lebih baik dari chapter sebelumnya, serta jangan lupa meninggalkan jejak '-')/

.

.

.

.

~.~Froozo...Out~.~