Bonus Chapter

Dua minggu kemudian…

Kyuhyun terbangun dari tidurnya ketika kesadaran menguasai dirinya. Rasanya sudah lama sekali dia tidur. Tubunya terasa kaku dan letih disaat yang bersamaan. Mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya dengan ruangan redup dimana sekarang ia berada. Kyuhyun mencoba bangkit dari posisinya perlahan. Berusaha untuk tidak membuat gerakan yang fatal.

Kyuhyun menyimpulkan bahwa saat itu adalah malam hari. Terbukti dari tirai jendela yang tertutup dan lampu kamar yang telah mati. Menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang dan menghela nafas ringan. Ia ingin keluar dari kamarnya untuk menemui seseorang. Suaminya.

Kyuhyun berjalan menuruni tangga ketika tidak menemukan sosok yang ia cari dilantai atas. Tidak mungkin ia berteriak memanggil suaminya tengah malam seperti itu. Ia bisa membangunkan anak-anaknya yang pasti sudah terlelap.

Pendengarannya terusik ketika ia mendengar suara yang berasal dari ruang makan. Awalnya ia ingin tersenyum ketika menemukan sosok yang ia cari, namun niatnya urung ketika mendengar percakapan suaminya dengan orang ditelepon. Suaminya sedang dalam mood yang tidak baik. Cukup terkejut ketika ia bisa mendengar teriakan tertahan sang suami dan beberapa makian keluar dari mulutnya. Tampak suaminya itu menghela nafas berat beberapa kali dan memijat keningnya. Kyuhyun berdiri tak jauh dari sosok suaminya yang tengah memunggunginya. Suaminya itu belum mengetahui kehadirannya.

"Ini sudah dua minggu! Yongsuk sudah dinyatakan bersalah. Lalu apalagi yang pengadilan tunggu untuk menjebloskan Daeyoung?"

Jeda.

Siwon mendengus kasar, "Persetan dengan bukti! Apa aku perlu membawa Kyuhyun sebagai bukti? Atau sekalian saja kedua bayiku untuk dijadikan bukti? Demi Tuhan, jika pengadilan tidak segera memutuskan sidang akhir untuk Daeyoung, aku sendiri yang akan mengirimnya ke neraka."

Jeda.

Kyuhyun bisa melihat Siwon memijat keningnya, "Tidak, Changmin-ah…"

Jadi Changmin yang sedang Siwon ajak bicara.

"Aku tidak akan membunuhnya walaupun aku begitu ingin melakukannya. Kau lihat keadaan Kyuhyun? Lalu bagaimana dengan trauma anak-anakku? Tiap kali aku melihat mereka, ada sesuatu dalam dadaku yang tidak bisa aku kendalikan. Aku benar-benar ingin menancapkan pasak pada jantung Daeyoung, agar dia tahu betapa sakitnya jantungku melihat keluargaku yang terluka karenanya."

Kyuhyun tersenyum miris.

Siwon menghela berat setelah beberapa saat ia terdiam, "Tidak. Terima kasih, Changmin-ah. Aku dan Kyuhyun sudah banyak berhutang padamu selama ini. Lebih baik kau tidur. Apa Yunho bersamamu saat ini?"

Siwon terkekeh kecil mendengar jawaban Changmin dari seberang telepon.

"Dia bisa membunuhku jika tahu aku yang meneleponmu saat ini. Sampaikan salamku untuknya, Changmin-ah… Selamat malam."

Siwon memasukkan ponselnya dalam saku celana santainya. Menghembuskan nafasnya berat kemudian mengusap wajahnya dengan tangannya. Siwon terkejut ketika merasakan sepasang lengan melingkari perutnya dan sebuah kepala bersandar pada punggungnya.

Siwon tersenyum tipis.

"Aku tidak tahu kau sudah terbangun, Sayang…"

Siwon memutar tubuhnya tanpa melepaskan pelukan Kyuhyun pada tubuhnya. Menyandarkan punggungnya pada tepian meja dan meraih wajah Kyuhyun yang terbenam didadanya.

"Aku tidak bisa tidur tanpamu. Lagipula aku sudah tidur sangat lama hari ini. Badanku sakit semua, Hyung…"

Siwon memeluk Kyuhyun dan mencium puncak kepala Kyuhyun. Menghirup aroma rambut Kyuhyun yang begitu menenangkan baginya. Siwon mengusap punggung Kyuhyun lembut. "Bagaimana dengan lukamu?"

Kyuhyun menarik diri dari pelukan itu dan menatap Siwon. Membelai wajah Siwon dengan tangannya, "Sudah lebih baik. Luka di perutku sudah mulai menutup, lalu hidungku sudah tidak nyeri lagi ketika aku menghirup udara terlalu dalam."

Siwon mencium dahi Kyuhyun lembut, "Bagaimana dengan kepalamu?"

Kyuhyun menggeleng singkat, "Aku sudah biasa dengan pusingnya. Sudah mulai berkurang."

"Aku merasa tidak berguna ketika menyadari aku mengingkari janjiku untuk menjauhkanmu dari Daeyoung."

Kali ini Kyuhyun mengeratkan pelukannya, "Aku baik-baik saja. Kau menepati janjimu, Hyung."

Siwon tersenyum miris, "Lebih baik kita makan malam sekarang. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita. Aku sengaja menunggumu untuk makan malam."

Kyuhyun menghela nafas menyadari Siwon mengalihkan pembicaraan mereka. Siwon selalu seperti itu. Kyuhyun mengikuti langkah Siwon menuju meja makan. Cukup terkejut ketika menemukan beberapa piring dan masakan disana. Ia sendiri tidak menyadari hal itu ketika mendengarkan percakapan Siwon dengan Changmin beberapa saat lalu.

Dua minggu belakangan Siwon sibuk mengurus kasus Daeyoung dan anak-anak mereka. Menolak bantuan Kyuhyun tiap kali Kyuhyun ingin membantunya. Kyuhyun tahu Siwon sangat lelah. Ia bisa melihat lingkaran mata Siwon yang mulai menghitam. Tapi saat ini, Kyuhyun ingin memastikan bahwa mereka berdua baik-baik saja.

Kyuhyun mecegah tangan Siwon yang hendak mengambil piring kedua. Siwon menatap Kyuhyun dengan kerutan didahinya.

Kyuhyun tersenyum, "Kali ini biarkan aku yang menyuapimu, Hyung."

Siwon terkekeh kecil, "Kau ingin aku duduk dipangkuanmu juga?"

Kyuhyun menyeringai tipis, "Aku lebih suka duduk di atasmu. Seperti saat aku sedang… kau tahu…"

Siwon tertawa pelan melihat Kyuhyun menaik-turunkan alisnya, "Kurasa aku juga lebih menyukai dirimu di atas pangkuanku. C'mere, Babe!"

Kyuhyun duduk di atas pangkuan Siwon dengan senyum mengembang di wajahnya. Menambah jumlah makanan dalam piring kemudian beralih pada Siwon. Kyuhyun tersenyum ketika Siwon melingkarkan lengannya pada pinggangnya. Kyuhyun menyuapkan makanan untuk keduanya sambil sesekali mengusap ujung bibir Siwon yang terkena makanan.

Siwon menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang ia duduki ketika makanan mereka telah habis. Menarik tubuh Kyuhyun untuk bersandar pada tubuhnya. Kyuhyun memainkan jarinya didada bidang Siwon.

Siwon tersenyum tulus merasakan momen mereka berdua. Menikmati betapa keheningan diantara mereka terasa begitu nyaman dan menenangkan baginya. Siwon mengusap perut Kyuhyun dari balik kausnya membuat Kyuhyun bergetar dan melenguh. Kyuhyun mengecup dada Siwon menandakan Kyuhyun tidak keberatan dengan perlakuan Siwon.

"Bagaimana dengan keputusan pengadilan, Hyung?"

Siwon sudah mengantisipasi pertanyaan itu sejak Kyuhyun memergokinya sedang menghubungi Changmin. Ia tidak menghentikan usapannya pada bagian bawah perut Kyuhyun walaupun pertanyaan itu tak ayal membuatnya bergetar.

"Hanya tinggal menunggu keputusan akhir pengadilan, Kyu. Pengadilan masih mempertimbangkan hukuman Daeyoung berdasarkan bukti kejadian. Aku berharap hukuman yang ia dapat setimpal dengan semua perbuatannya."

Kyuhyun menatap Siwon kemudian mencium rahang bawah suaminya, "Pengadilan akan membuat keputusan terbaik mereka, Hyung."

Tangan Siwon yang menganggur mengusap kepala Kyuhyun lembut, "Kau itu tipe orang yang selalu berpikir positif mengenai orang lain."

Kyuhyun terkekeh kecil, "Apakah itu hal baik atau buruk?"

Siwon mengedikkan bahunya, "Keduanya, kurasa. Aku hanya tidak suka ketika orang-orang yang kau percaya mengecewakanmu."

Kyuhyun menggapai wajah Siwon dan tangan yang lain menggenggam tangan Siwon dibalik kausnya, "Berpikir positif tentang orang lain bukan berarti aku percaya pada mereka. Hanya Changmin dan dirimu yang aku percaya dalam hidupku. Dan kalian tidak pernah mengecewakanku."

Siwon tersenyum tipis. Menggeser tangannya dan Kyuhyun yang berada di balik kaus Kyuhyun untuk memegang perban yang melekat pada perut Kyuhyun lembut. "Bagaimana dengan ini,"

"… dan ini? Kau masih mau memercayaiku?" tangan Siwon yang lain mengusap hidung Kyuhyun dengan ibu jarinya.

Kyuhyun membalas senyuman Siwon. Menggeser tangannya dan Siwon dibalik kausnya menuju bekas operasi Kyuhyun ketika melahirkan Alex dan Alexa ke dunia. "Aku tidak pernah memikirkan luka lain selain luka ini, Hyung. Dan luka ini hanya mengingatkanku akan cinta kita."

Siwon terkekeh. Mempertemukan dahinya dan Kyuhyun kemudian memejamkan matanya. "Luka ini begitu membuatku kehilangan akal sehatku setiap kali kita bercinta."

Kyuhyun bergetar mendengar pengakuan Siwon. Merasakan wajahnya bersemu dan menghangat. Ia menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Siwon dan mencium kulit tubuh bagian itu. Siwon bergetar.

Siwon menggerakkan tangan dibalik kaus Kyuhyun menuju perbatasan celana tidur Kyuhyun dan berhenti disana. Kyuhyun menggigit telinga Siwon seduktif membalas isyarat bisu Siwon. Kyuhyun bisa merasakan kejantanan Siwon mulai tegang dibawah tubuhnya.

Siwon menyelipkan tangannya ke dalam celana tidur Kyuhyun dan membelai kejantanan Kyuhyun yang sudah menegang. Kyuhyun mendesah hebat dan meremas kaus Siwon pada bagian dada. Melengkungkan tubuhnya dan memejamkan matanya erat ketika tangan Siwon mulai bermain dengan kejantanannya.

"Siwon… Nggh…"

Perut Kyuhyun semakin menegang merasakan tangan Siwon yang lain menyelip dalam kausnya dan bermain dengan salah satu putingnya. Kyuhyun menatap Siwon dengan pandangan sayunya. Menarik leher Siwon mendekat dan mencium Siwon. Kyuhyun bergetar hebat dan desahannya teredam oleh ciuman basah mereka ketika Siwon dengan sengaja mencubit puting Kyuhyun dan tangan yang lain mengusap slit kejantanannya.

Kyuhyun harus mengakhiri ciumannya dengan Siwon ketika nafasnya tercekat oleh aksi Siwon yang membuatnya gila. Kyuhyun memeluk leher Siwon dan memutuskan untuk menjilat leher Siwon untuk menyalurkan kenikmatan pada tubuhnya. Siwon mengerang merasakan Kyuhyun meninggalkan kissmark pada lehernya.

"Si-siwon… pleaseehhh…"

Siwon menatap Kyuhyun yang memandangnya dengan pandangan sayu. Menjilat bibir Kyuhyun yang mulai membengkak, "Apa yang kau inginkan, Sayang?" Keduanya bisa mendengar suara Siwon jatuh beberapa oktaf dan terdengar begitu serak.

"Ngghh… Ahh…" Kyuhyun harus berjuang menemukan kata-katanya ketika ibu jari Siwon lagi-lagi menyentuh slit kejantanan Kyuhyun yang mulai basah. Mencengkeram lengan Siwon dan membuka matanya untuk menatap Siwon.

"R-Ranjang... Sekarang!"

Siwon menyeringai.

Menghentikan sentuhannya pada tubuh Kyuhyun dan mengangkat tubuh Kyuhyun ala pengantin menuju kamar mereka. Kyuhyun meremas rambut Siwon dan mencium bibir Siwon cukup ganas ketika Siwon sudah berada dilantai atas.

Siwon menutup pintu kamar mereka dengan kakinya pelan. Tidak ingin membuat buah hati mereka terbangun. Siwon membaringkan tubuh Kyuhyun di atas ranjang perlahan tanpa melepaskan ciuman mereka. Menggigit bibir bawah Kyuhyun berulang sebelum mengangkat tubuhnya dan membuang pakaiannya. Kyuhyun bangkit dari posisinya untuk melakukan hal yang sama. Kini dirinya telanjang bulat sama seperti Siwon.

Mata liar Kyuhyun menatap tubuh Siwon yang terlihat begitu seksi saat ini. Ia bisa merasakan kejantanannya berkedut melihat tubuh atletis suaminya itu. Kyuhyun mengocok kejantannya dan bermain dengan putingnya ketika Siwon kembali dengan sebuah pelumas ditangannya.

"Having fun, huh?"

Kyuhyun menarik surai Siwon untuk ciuman ganas yang lain sambil tetap mengocok kejantanannya. "You're so fucking sexy, Love…"

Siwon mengerang ketika tangan Kyuhyun dirambutnya beralih ke kejantanannya dan mengocoknya. Menyamakan tempo kocokan pada kejantanannya dan Kyuhyun. Siwon menindih tubuh Kyuhyun. Membuka kedua kaki Kyuhyun lebar dan merendahkan tubuhnya untuk bermain dengan puting Kyuhyun.

"F-fuck! Harder, Siwon!" Kyuhyun mendongakkan kepalanya ketika Siwon menghisap putingnya dengan kuat. Berusaha tidak menghentikan permainan tangannya. Kyuhyun merasakan perutnya mengetat ketika cairan pada putingnya mulai keluar seiring dengan rasa sakit yang memabukkan.

Tangan Siwon tidak tinggal diam. Membuka tutup pelumas di tangannya dan melumuri jari-jarinya. Siwon menghentikan kocokan Kyuhyun pada kejantanan mereka. Kyuhyun akan bangkit dari posisinya ketika dirinya merasakan Siwon mengulum kejantanannya.

"Do-don't stop… Fas-faster…"

Kyuhyun meremas surai Siwon untuk menyalurkan hasratnya. Merasakan jari Siwon mulai menyentuh lubangnya, Kyuhyun memejamkan matanya.

"Ngghh…"

Kyuhyun menggigit bibir bawahnya ketika jari Siwon memasuki lubangnya. Mengerang frustasi ketika Siwon dengan sengaja melewatkan prostatnya. Kyuhyun menggerakkan pinggulnya untuk menemukan titik itu. Siwon menyeringai dalam kulumannya. Tangan Siwon menahan gerakan pinggul Kyuhyun.

"Siwonhh… j-just… touch it already! You drive me crazy!"

Siwon menghentikan kulumannya pada kejantanan Kyuhyun membuat Kyuhyun semakin frustasi. "Kau ingin berapa kali keluar, Sayang?"

Kyuhyun bangkit dari posisinya dan mencium Siwon kasar, "Fuck! Aku tidak peduli jika aku harus keluar seribu kali! Just make me cum already!"

"As you wish, Baby…"

Siwon mengocok kejantanan Kyuhyun tanpa menghentikan sentuhannya pada lubang Kyuhyun. Menggerakkan jarinya tanpa menyentuh prostat Kyuhyun. Ciuman Siwon jatuh pada bekas operasi Kyuhyun dan mengigit luka yang mulai tersamarkan itu. Menjilatkan lidahnya secara sensual sepanjang bekas luka itu. Meninggalkan bekas gigitan ketika mulutnya meninggalkan luka itu menuju kejantanan Kyuhyun.

"Ah… Ngghh… Si-siwonh…"

Tangan Siwon meninggalkan kejantanan Kyuhyun hanya untuk menggantinya dengan mulutnya. Menjilatkan lidahnya dari testis Kyuhyun menuju kepala kejantanan Kyuhyun membuat Kyuhyun mengumpat keras. Siwon bisa merasakan Kyuhyun akan segera sampai pada klimaksnya.

"Gon-gonna cum, Love…"

Siwon menyeringai, 'You sure are gonna cum, Babe…'

Siwon menggenggam kejantanan Kyuhyun dan menjilatkan lidahnya pada slit kejantanan Kyuhyun bersamaan dengan jarinya pada lubang Kyuhyun menyentuh prostat Kyuhyun dengan keras.

"SIWONNNN!"

Kyuhyun menjambak rambut Siwon dengan kuat ketika klimaks menghampirinya. Ia bersumpah pandangannya mengabur untuk beberapa saat. Nafas Kyuhyun terengah dengan tidak beraturan paska klimaksnya. Siwon menngulum kejantanan Kyuhyun untuk membersihkan sperma Kyuhyun. Kyuhyun mendongak ketika merasakan lidah Siwon bermain dengan kepala kejantanannya dan mengeluarkan jarinya.

Siwon menelan cairan Kyuhyun dan menyeringai menatap suaminya. "Bahkan aku belum menggunakan kejantananku, Kyu…"

Kyuhyun menatap Siwon dengan pandangan sayunya, "You're definitely the end of me, Siwon…"

Kyuhyun mengangkat salah satu tangannya dan mencoba menggapai leher belakang Siwon. Siwon mendekatkan tubuhnya pada Kyuhyun mengerti maksud Kyuhyun dan mencium Kyuhyun lembut.

Kyuhyun menurunkan tangannya dan menggapai kejantanan Siwon yang masih menegang sempurna dengan cairan di kepalanya. Membuka kembali kedua kakinya dan menarik tubuh Siwon mendekat. Kyuhyun berusaha melingkarkan kakinya ke pinggang Siwon sebelum Siwon menghentikan aksinya. Kyuhyun mengakhiri ciuman mereka dan menatap Siwon bingung.

Siwon menempelkan dahinya dengan Kyuhyun dan mengenggam tangan Kyuhyun pada kejantanannya. Menahan gerakan tangannya. Siwon memejamkan matanya menstabilkan gemuruh dijantungnya yang seakan ingin meledak.

"Aku bisa menyakitimu jika kita melanjutkan ini."

Kyuhyun menjauhkan dirinya dan menatap Siwon tidak percaya, "Apa kau gila? Kau masih tegang, Siwon. Aku tidak keberatan bercinta denganmu saat ini. Kita tidak melakukan ini selama dua minggu. Aku membutuhkanmu, Siwon."

Siwon mengusap dahi Kyuhyun yang masih berkeringat, "Justru karena kita tidak melakukannya cukup lama, aku takut menyakitimu, Sayang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku kehilangan kendali atas diriku. Kita akan menunggu sampai lukamu sembuh, okay?"

Kyuhyun menghindari sentuhan Siwon, "To hell with my wound, Siwon. Kau tahu jika aku menyukai sisi kasarmu, bukan?"

Siwon sudah akan mengeluarkan suaranya ketika Kyuhyun menariknya dalam sebuah ciuman dan kembali mengocok kejantanan Siwon. Siwon mengerang hebat dalam ciuman mereka. Kyuhyun beranjak dari posisinya dan menghentikan ciuman mereka. Mendorong tubuh Siwon untuk memberinya jarak untuk menungging.

"Kau tidak akan menyakitiku jika seperti ini."

Siwon menelan ludahnya dengan berat melihat pemandangan dihadapannya. Kejantanannya berkedut tak sabar.

"Now put it in me and fuck me already, Won!"

Siwon merasakan tubuhnya semakin memanas, "K-kau yakin, Kyu?"

Sebuah ide muncul di kepalanya.

Kyuhyun menyeringai tanpa sepengetahuan Siwon. Dia tahu bagaimana cara membuat sisi liar dalam Siwon keluar seketika. Kyuhyun mengangkat pantatnya dihadapan Siwon dan menjatuhkan bagian atas tubuhnya pada ranjang. Kyuhyun menatap Siwon dengan pandangannya yang begitu menggoda. Menggerakkan jarinya menuju lubangnya sendiri dan mengitari daerah itu.

"Apa aku perlu meminta Daeyoung untuk mengisi lubang ini, Siwon?"

Mata Siwon membulat dan raut wajah Siwon mengeras seketika.

"DON'T YOU DARE, CHO KYUHYUN! YOU'RE MINE!"

Kyuhyun menyeringai.

Kejantanannya menegang seketika melihat respon Siwon. Siwon yang cemburu adalah Siwon yang paling seksi.

Siwon mengarahkan kejantanannya pada lubang Kyuhyun dan memasukkan benda itu dalam sekali hentak. Membuat keduanya berteriak.

"FUCK!"

Kyuhyun memejamkan matanya erat ketika merasakan tubuhnya terbelah. Rasa sakit yang ia terima memang luar biasa, tapi ia tidak mempermasahkan hal itu ketika Siwon langsung bergerak dan menemukan prostatnya dalam sodokan pertama. Kyuhyun mendesah keras.

"There, Siwon! Again! Harder!"

Kyuhyun mencengkeram sprei dan menekuk jempol kakinya ketika Siwon menambah tempo sodokannya pada prostat Kyuhyun. Nafas Kyuhyun tercekat merasakan perutnya kembali menegang dengan hebat. Kyuhyun berusaha meraih wajah Siwon dibalik tubuhnya.

Siwon meninggalkan bekas cinta pada permukaan punggung Kyuhyun dan menjilat daerah yang ia lewati. "Jangan pernah sebut namanya lagi dihadapanku, Kyuhyun! Kau milikku! Kau tahu itu, huh?"

Kyuhyun menarik wajah Siwon untuk ciuman ganas lainnya ketika wajah Siwon mendekat padanya. Siwon menghisap kuat lidah Kyuhyun dan mempercepat sodokannya. Kyuhyun menyerah dalam dominasi Siwon dan memilih untuk menyalurkan hasratnya melalui desahannya.

"S-Siwon… Ngghhh… Pleasehhh… " Kyuhyun menggenggam sprei dengan begitu kuat hingga jarinya memutih ketika Siwon mengocok kejantanannya dan tangannya yang lain mencubit puting Kyuhyun.

"Fuck! Kyu… Call my name just like that, Baby! Not gonna last long!" Siwon menarik tubuh keduanya. Kini keduanya berdiri dengan tumpuan lutut mereka. Siwon menjilat telinga Kyuhyun tanpa menghentikan tangan dan sodokannya. Kyuhyun menolehkan kepalanya dan menjambak rambut Siwon.

"Siwon… Siwon… Siwon… Cum for me, Love! Cum deep inside of me, Siwon… Make me yours!"

"Fuck, Kyu! Nghh…"

Siwon memejamkan matanya erat merasakan perutnya menegang dengan hebat. Ia tahu ia tidak akan bertahan lebih lama. Mengusap slit kejantanan Kyuhyun membuat Kyuhyun mencapai klimaksnya seketika dengan meneriakkan namanya untuk kesekian kalinya dengan begitu menggoda.

"SIWON!"

Siwon menarik tubuh bagian bawah Kyuhyun untuk kembali menungging. Kyuhyun mengatur nafasnya yang tersengal ketika merasakan sodokan Siwon semakin brutal dan kehilangan iramanya. Ia tahu Siwon akan segera klimaks. Dengan deras.

Siwon memeluk tubuh Kyuhyun erat ketika gelombang kuat hasratnya menggulungnya menuju ke puncak kenikmatan.

"KYUHYUN!"

Kyuhyun mendesah hebat merasakan Siwon menyemburkan cairannya dengan begitu deras ke dalam lubangnya. Siwon mendiamkan kejantanannya dalam lubang Kyuhyun hingga cairannya berhenti mengalir. Mencium Kyuhyun dengan sisa tenaganya tanpa melepas dekapannya. Nafas keduanya masih tersengal.

"Apa aku menyakitimu?"

Kyuhyun tersenyum lemah dan menggeleng, "Tidak. Tapi mungkin aku tidak akan bisa berjalan besok."

Kyuhyun mencium sisi wajah Siwon singkat ketika Siwon menatapnya dengan raut penyesalan dan akan mengeluarkan suaranya, "Aku baik-baik saja. Kau luar biasa, Hyung…"

Kyuhyun mendorong tubuh Siwon di punggungnya dan membalik tubuhnya. Mengusap wajah Siwon yang berkeringat. Masih ada kerutan di dahinya. Kyuhyun tidak suka itu.

"Jika kau masih mengkhawatirkanku, aku bersumpah akan membuka perban diperutku dan menembakkan peluru lagi ke dalamnya, Choi Siwon."

Mata Siwon memandang Kyuhyun tajam kemudian mendekap tubuh Kyuhyun erat, "Jangan bodoh!"

Kyuhyun terkekeh kecil, "Kau benar-benar harus berhenti mengkhawatirkanku, Hyung. Lagipula bukan hanya dirimu yang hebat dalam bercinta walaupun ada luka ditubuhmu."

Siwon ikut tertawa setelahnya. Mengeluarkan kejantanannya dari lubang Kyuhyun lembut dan berbaring disamping Kyuhyun. Kyuhyun mendesah merasakan lubangnya kehilangan. Merasakan cairan Siwon mengalir dipaha dalamnya membuatnya merona.

Siwon mengusap wajah Kyuhyun yang masih memerah, "Tidurlah, Sayang. Kau pasti lelah."

Kyuhyun tersenyum. Menggenggam tangan Siwon di wajahnya dan mencium bagian dalam tangan itu. Tangan yang selalu melindunginya. Tangan itu selalu membuatnya tenang. Tangan itu begitu hangat. Seperti pemiliknya.

"Kau yang harus beristirahat, Hyung. Lihatlah dirimu… Aku ingin menangis ketika aku menemukanmu beberapa saat lalu. Kau pasti sangat lelah mengurus semuanya."

Kyuhyun tahu matanya mulai memanas dan berair, tapi ia tidak peduli.

Siwon tersenyum tulus, "Kau bilang aku harus berhenti mengkhawatirkanmu, kau juga harus melakukan itu untukku. Aku baik-baik saja."

Kyuhyun menghembuskan nafasnya panjang ketika air matanya mulai turun, "Lihatlah kantung matamu… Aku juga bisa merasakan kau semakin kurus, Hyung."

"Apa kau sedang mengatakan aku semakin tua dan tidak seksi lagi, Kyuhyun? Aku pikir kau mencintaiku apa adanya." Siwon tertawa ketika mendapati Kyuhyun tertawa kecil.

"Bodoh! Kau tahu maksudku, Hyung. Biarkan aku melakukan pekerjaan rumah. Aku mohon. Aku sudah sembuh dan kita berdua tahu itu."

Siwon mencium dahi Kyuhyun cukup lama, "Aku tidak masalah dengan rutinitasku, Kyu. Kau juga melakukan hal yang sama ketika aku terluka."

"Tidak selama ini, Hyung. Jangan mendebatku!"

Siwon tertawa kecil melihat Kyuhyun memajukan bibir bawahnya. Mengusap rambut Kyuhyun gemas, "Baiklah, Sayang… Hanya memasak, okay?"

Kyuhyun memandang tidak percaya pada Siwon. Siwon segera memotong Kyuhyun yang akan protes, "Hanya memasak atau tidak sama sekali?"

Kyuhyun memukul lengan Siwon pelan, "Kau benar-benar menyebalkan, Hyung."

"Well, aku tidak bisa memungkiri hal itu. Aku memang menyebalkan."

Kyuhyun kembali menatap Siwon takut jika suaminya itu tersinggung. "Aku tidak benar-benar bermaksud seperti itu…"

Siwon memutar bola matanya, "Jika kau memang bermaksud seperti itu-pun aku tidak akan menyangkalnya."

Kyuhyun membulatkan matanya, "H-Hyung… Aku… Aku…"

Siwon tertawa melihat Kyuhyun kembali meneteskan air matanya. Menarik tubuh Kyuhyun mendekat dan mencium puncak kepala Kyuhyun yang masih terisak. "Aku bercanda, Sayang… Aku tidak tersinggung."

Kyuhyun menatap Siwon dengan wajahnya yang masih basah akan air mata, "Aku tidak akan pernah mengataimu, Hyung. Maksudku, walaupun aku mengataimu… Itu bukan sesuatu untuk melawanmu… Kau tahu maksudku, bukan?"

Siwon tertawa sekali lagi. Kali ini mencium singkat bibir Kyuhyun. "Tentu saja. Lagipula kau tidak pernah mengatai orang lain. Aku merasa spesial ketika kau mengataiku."

Kini giliran Kyuhyun yang tertawa melihat senyum bodoh Siwon, "Dasar aneh!"

Siwon membulatkan matanya, "Kau memulainya lagi!"

Kyuhyun memutar bola matanya, "Memang kau itu aneh sekali. Mengatakan bahwa kau merasa spesial ketika aku mengejekmu."

Siwon mengedikkan bahunya, "Mungkin kau benar."

"Tapi aku rasa aku lebih aneh, Hyung. Aku merasa begitu spesial ketika aku membersihkan diri setelah kita bercinta." Kyuhyun mendekatkan tubuhnya pada Siwon.

Siwon menatap Kyuhyun dengan salah satu alisnya terangkat, "Memangnya kenapa?"

Kyuhyun menyeringai, "Karena aku bisa merasakan spermamu mengalir dari lubangku. Aku merasa seksi ketika itu terjadi. Itulah kenapa aku selalu memintamu untuk berada didalamku sampai pagi."

"Jesus! Kyu!"

Siwon hampir mencengkeram pinggang Kyuhyun mendengar kalimat Kyuhyun. Siwon menatap tidak percaya kepada Kyuhyun yang hanya tersenyum nakal.

"You really have no idea what you do to me when you said that, do you?"

Kyuhyun tersenyum lebih lebar, "No, I don't. Mind to show me?"

Kini giliran Siwon menyeringai dan mulai beranjak dari posisinya. Kembali menindih Kyuhyun yang tampak antusias dengan responnya. "I'll show you with my pleasure, Baby… Dan aku rasa kau akan merasa begitu spesial ketika besok pagi lubangmu akan mengalirkan spermaku dengan begitu deras, Sayang?"

Kyuhyun membalas seringaian Siwon kemudian menarik Siwon untuk memulai aktivitas mereka, "Kurasa aku tidak keberatan dengan itu."

.

.

.

.

.

Satu minggu berikutnya…

Kyuhyun menyiapkan makan siang untuk keluarganya. Mengamati kedua anaknya dan sesekali mengajak berbicara kepada Alex dan Alexa. Keduanya tertawa ketika Kyuhyun menanyakan beberapa hal kepada mereka. Kyuhyun juga menceritakan beberapa kejadian dalam hidupnya bersama Siwon kepada kedua anaknya.

Kyuhyun tersenyum ketika mendapati kedua anaknya itu terdiam setiap kali namanya dan nama Siwon muncul dalam ceritanya. Alex dan Alexa juga sudah mengerti ketika Kyuhyun atau Siwon memanggilnya. Dua bocah mungil itu akan menatap kedua orang tuanya ketika nama mereka diucapkan oleh dirinya atau Siwon. Anak pintar.

"Menurut kalian, pukul berapa Daddy kalian akan sampai? Atau kita harus makan siang duluan tanpanya?"

Kyuhyun mengakhiri pekerjaannya dan menatap kedua buah hatinya yang masih tertawa.

Kyuhyun tersenyum merasakan sepasang lengan melingkari perutnya yang telah bebas dari luka. "Anak-anakku, lihatlah Mommy kalian… Begitu kejam kepada Daddy."

Kyuhyun tertawa kecil kemudian mencium bibir suaminya, "Selamat datang, Hyung…"

Siwon mengecup dahi Kyuhyun dan kedua anaknya bergantian, "Aku sangat merindukan kalian."

Siwon menggendong kedua anaknya dan bermain dengan keduanya. Alexa tampak berusaha menarik dasi sang ayah dan Alex yang menyentuh wajah Siwon yang masih menciumi kedua anaknya membuat anak kembar mereka tertawa.

"Aku rasa Alexa benar-benar mirip sepertimu. Dia tidak pernah berhenti menarik pakaian atau bagian tubuhku." Siwon berkata sambil memandang Kyuhyun jahil.

"Hyung!"

Siwon tertawa melihat Kyuhyun merona.

"Dan anak laki-lakiku ini… Kau harus jadi orang yang hebat, Son. Kau harus bisa menjaga keluargamu, okay? Terutama Mommy dan Alexa."

Tawa Alex membuat Siwon dan Kyuhyun ikut hanyut dalam tawanya.

"Mereka akan tumbuh jadi anak-anak yang hebat, Kyu."

Kyuhyun tersenyum mendengar Siwon. Tidak pernah Siwon sepercaya itu kepada orang lain selain dirinya. Siwon bukan tipe orang yang mudah percaya pada orang dan bukan juga tipe orang yang antusias. Namun setiap melihat kedua anaknya, Siwon menjadi orang yang berbeda. Siwon sangat memanjakan kedua anaknya itu.

"Tentu saja, Hyung. Dalam darah mereka mengalir darah seorang Choi Siwon. Tidak mungkin mereka tidak tumbuh menjadi orang hebat."

Siwon menatap Kyuhyun dan tersenyum, "Dan seorang Cho Kyuhyun. Kombinasi sempurna bukan?"

Kyuhyun tertawa kecil. "Oh iya… Bagaimana sidangnya?"

Siwon meletakkan kedua anaknya kembali ke kursi bayi mereka dan mengulurkan tangannya kepada Kyuhyun yang disambut Kyuhyun dengan senang hati. Siwon melingkarkan satu lengannya pada pinggang Kyuhyun.

"Daeyoung dihukum seumur hidup sama seperti ayahnya."

Kyuhyun menatap Siwon, "Apa kau keberatan dengan keputusan pengadilan?"

Siwon mengedikkan bahunya, "Mungkin. Tapi aku tidak berniat memberatkan hukuman itu."

"Kenapa?"

Siwon tampak berpikir sejenak, "Coba kau pikir… Dia berusia tiga puluh tahun dan dihukum seumur hidup. Dia akan keluar pada usian enam puluh. Well, aku rasa diusia itu dia tidak akan berniat mendekatimu lagi."

Kyuhyun menatap tidak percaya pada Siwon dan tertawa keras. Siwon memandang Kyuhyun layaknya Kyuhyun telah kehilangan akal sehatnya. "Kenapa kau tertawa, Kyu?"

Kyuhyun berusaha mengendalikan tawanya, "Kau tidak memberatkan hukuman Daeyoung hanya karena kau percaya dia tidak akan mendekatiku lagi setelah keluar dari penjara?"

Siwon menatap Kyuhyun tidak mengerti, "Tentu… saja… Memangnya kenapa?"

Kyuhyun kembali tertawa, "Maafkan aku, tapi menurutku itu adalah alasan terkonyol yang pernah aku dengar dari dirimu."

"Apa ada yang salah dengan hal itu? Atau kau berharap dia mendekatimu lagi ketika dia keluar? Hei… Aku masih bisa memanggil pengacara untuk memberatkan hukumannya, kau tahu?"

Kyuhyun menggeleng sambil berusaha meredakan tawanya. Memeluk tubuh Siwon dan menenggelamkan kepalanya di dada Siwon. Siwon semakin tidak mengerti.

"Kau ini konyol sekali…"

Siwon mengangkat alisnya.

Kyuhyun menggapai wajah Siwon. Kini dia tersenyum tulus. "Kau benar-benar mencintaiku rupanya."

"Tentu saja. Apa kau gila? Kita menikah dan memiliki dua anak jika perlu aku ingatkan."

Kyuhyun memilih menjelaskan perasaannya dengan tindakannya. Menarik leher Siwon dan mencium Siwon kembut. Menggigit bibir bawah Siwon membuat Siwon melingkarkan lengannya dipinggang Kyuhyun. Mendorong tubuh Kyuhyun hingga punggung Kyuhyun menyentuh pinggiran meja ketika Kyuhyun menjelejahi mulut Siwon. Siwon menelan saliva mereka berdua ketika dirinya mulai mendominasi ciuman itu. Keduanya mengakhiri ciuman mereka ketika Kyuhyun membutuhkan oksigen.

"Jangan tanyakan kenapa, tapi aku bahagia ketika kau memikirkan aku dalam setiap keputusan yang kau buat, Hyung." Kyuhyun mengusap ujung bibir Siwon dengan ibu jarinya.

Siwon tersenyum, "Aku akan selalu memikirkanmu dalam setiap keputusanku, Kyu. Kau adalah bagian dari hidupku. Begitu pula Alex dan Alexa."

Keduanya beralih menatap kedua buah hati mereka yang tersenyum lebar sambil menepuk-nepukkan kedua tangan mereka membuat kedua orang tua mereka tertawa.

"Aku tidak sabar melihat kalian tumbuh dewasa dan mulai berbicara kepada kami…"

Kyuhyun tersenyum tulus mendengar harapan Siwon. Matanya mulai memanas. Mungkin sebentar lagi turun hujan.

'Aku harap kami cukup untuk membuatmu bahagia, Hyung…'

Siwon menatap Kyuhyun. Sedikit terkejut melihat Kyuhyun yang tersenyum padanya. Hatinya menghangat. Siwon memeluk dan mencium puncak kepala Kyuhyun. Mengusap punggung Kyuhyun membuat Kyuhyun akhirnya menumpahkan air matanya.

"Memiliki kalian adalah kebahagiaan terbesarku, Kyu. Aku tidak membutuhkan apapun lagi, kalian sudah lebih dari cukup bagiku."

Kyuhyun tersenyum bodoh.

'Bahkan kau tidak perlu mendengarku untuk menjawab semua keinginanku, Hyung.'

"Aku mencintaimu, Hyung. Sangat mencintaimu. Kau tidak akan pernah tahu betapa besar aku mencintaimu. Aku tidak akan pernah bisa menjelaskannya karena memang kata-kata tidak akan pernah bisa menjelaskannya.

Siwon mengeratkan pelukannya. Jantungnya berdetak seirama dengan detak jantung Kyuhyun.

"Kau tidak perlu menjelaskannya, Kyu. Aku bisa merasakannya. Kau hanya perlu menggambarkan rasa cintamu padaku dalam pikiranmu, maka aku bisa membacamu. Karena aku juga merasakan hal yang sama."

Kyuhyun menatap Siwon dalam. 'Aku mencintaimu hingga aku bisa mati karenanya…'

Siwon menempelkan dahinya dan memejamkan matanya. Merasakan air mata juga menuruni pipinya. "Jika kau mencintaiku, jangan tinggalkan aku…"

Kyuhyun mencium dahi Siwon lembut kemudian mengusap air mata Siwon. "Kau benar-benar bisa membacaku, Hyung…"

Siwon mencium Kyuhyun lembut. Menyalurkan perasaannya lewat ciuman mereka. Siwon bisa merasakan Kyuhyun membalas ciuman itu dengan afeksi yang sama. Keduanya tersenyum tulus ketika ciuman mereka berakhir.

Tidak akan pernah ada yang bisa menjelaskan perasaan keduanya. Tidak akan pernah ada ucapan cinta yang cukup untuk menggambarkan perasaan mereka.

Cinta mereka terlalu sempurna untuk digambarkan dengan untaian kata-kata.

.

.

.

.

.

Bukankah cinta dan kebahagiaan itu sederhana?

THE END