a/n : drable disetiap chapter, hanya kumpulan adegan aneh/?
- I -

(Taehyung POV)

Aku menjatuhkan pisau dapur yang ku pegang. Di depanku tergeletak sebuah mayat yang sudah tak berbentuk lagi tubuhnya. Bagian kanan kepalanya pecah, sebuah pisau kecil menancap di salah satu kacamatanya, mulutnya mengeluarkan buih karena sebotol racun yang kuberikan padanya. Aku sedikit menyeka darah yang terciprat di wajah ku.

"hiks..."

Ku alihkan pandanganku, seorang gadis kecil tengah terduduk di ambang pintu dengan pundak yang bergetar sambil menatap jasad yang kuyakini adalah ayahnya. Mulut kecilnya teus mengeluarkan isakan dan kata 'ayah'. Aku menghampirinya dan duduk di depannya. Ia menatapku, tidak ada rasa takut di matanya, hanya ada air mata yang menggenang dan kemudian mengalir membuat sungai kecil di pipinya. Tanganku tergerak untuk menyeka air matanya, dan seketika air matanya berubah menjadi noda darah di wajah kecil itu.

"berhentilah menangis, kau terlihat lemah"

Gadis itu terdiam menatapku, aku mengarahkan pisau kecil yang kugenggam ke arah nya dan beralih memeluknya. Badannya sedikit mengejang dan kemudian terdiam di pelukanku. Aku menjauhkan badanku dan melihat noda merah yang tercetak jelas di kaus putih ku. Aku hanya menggedikkan bahu dan kemudian berjalan meninggalkan dapur yang sudah kacau balau itu.

Aku berjalan menuju kamar yang kondisinya tak jauh berbeda dari dapur. Aku melirik sebuah jasad anak laki-laki dewasa yang tergantung dengan banyak pipa kecil di sekujur tubuhnya, pipa-pipa kecil itu menenteskan darah. Lehernya terbuka dan terlihat satu bola mata utuh serta beberapa paku kecil disana. Setelah mengambil jaketku, aku berjalan keluar dan meninggalkan jasad itu.

Aku membuka ponsel dan berjalan melewati ruang keluarga yang megah dan sepi. Di salah satu sudut ruangan terdapat sebuah jasad wanita yang terikat di dalam akuarium ikan yang lumayan besar. Samar-samar kulihat mulut wanita itu terbuka lebar dengan beberapa ular air yang sesekali masuk dan keluar melalui mulut nya.

Rumah ini besar dan megah. Jelas sekali kalau pemiliknya adalah sebuah keluarga kaya. Entah kenapa seseorang malah memintaku untuk membunuh keluarga ini. Meskipun sudah sukses, mereka bilang kalau uang membutakan manusia. Mematikan perasaan manusia. Dan membuat manusia menjadi angkuh. Aku membetulkan istilah itu, tapi aku merasa kalau itu bukan ditujukan kepada ku dan 'mereka'. Meskipun memang kami mendapatkan bayaran yang bagus setiap kali kami berhasil membunuh.

Sebenarnya, aku muak menjadi membunuh. Dan aku merasa aku adalah orang yang disingkirkan oleh tuhan karena kurasa perasaanku sudah mati. Terkadang aku merasa kalau tuhan sudah membenciku, dan sudah berpaling padaku, hingga orang-orang yang ada disekitarku juga ikut berpaling dariku. Meninggalkanku sendirian, dan membuangku. Mereka bahkan menyebutku dengan sebutan 'iblis'.

Seorang pendeta yang pernah kutemui berkata, kalau aku meminta maaf pada tuhan, aku akan terbebaskan dari semua ini. Tapi pertanyaannya adalah...

"apakah masih ada pengampunan untukku?"

(Taehyung POV End)