KallenPark Present

Psst! I love you

GOT7 Fanfict [MarkGyeom Couple]

Kim Yugyeom - Mark Tuan

Romance, -fail-fluff

Rating T [For Teen]

-Setting waktunya pas sebelum Mark sama Yugyeom pergi ke LA ya, aku terinspirasi dan buat ff ini gara gara abis liat pict mereka berdua di Disney Land-

Warning!

Shonen-ai, Boys love

Ga jelas, typo bertebaran bagai ranjau

Fail gagal bikin mau muntah/g

OOC, Lebay

GA SUKA? BACK/EXIT/MENJAUH SEJAUH JAUHNYA

BACA, DIMOHON REVIEW

BACA GA REVIEW? JAMBAN SANA!

FAV/FOLLOW TANPA REVIEW? KE BIANGNYA JAMBAN SEKALIAN!

Dan aku ingatkan lagi, follow/fav tanpa review itu ga sopan. Dan itu selalu ku temukan di ff ku yang sebelumnya. Bahkan di ff yang baru-baru ini ku posting. Miris! Ada yang fav tanpa review. Please aku tau kalian bukan orang bodoh yang ga bisa/ga tau cara meninggalkan jejak-review. Maka dari itu, di mohon pengertiannya untuk itu-review.

Lebih baik aku punya satu pembaca yang menghargai hasil ketikanku, karyaku, imajinasiku, dengan memberikan jejak. dari pada punya banyak readers tapi ga tau caranya saling menghargai. Lebih baik kalian tak membaca karyaku jika masih menjadi 'pembaca hantu'.

Jujur saja, aku sangat membenci silent readers!

Aku terlalu banyak bicara, baiklah..

Here we go!

.

.

07:00 PM

Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 7 pagi. Itu artinya hampir 30 menit lamanya aku duduk di sofa ini sembari terus membolak-balik lembar majalah lama yang sejujurnya, tak ku baca sama sekali. Ugh-aku merenggangkan tubuhku sejenak. Terduduk dalam waktu lumayan lama membuat bokongku agak kebas. Sepertinya membasahi kerongkongan dengan segelas air merupakan pilihan yang baik. Mengingat sehabis aku terbangun pagi ini, aku langsung melompat ke ruang tamu. Uh baiklah, hanya demi pintu yang terbuka didepan sana, aku bahkan rela tak membersihkan diri terlebih dulu. Hanya demi pintu yang bertuliskan 'Matrial arts couple' membuka, ya-hanya demi itu.

-Cklek

"Gyeom-ie?"

Suara itu muncul bersamaan dengan sosok yang sedari tadi ku nanti. Ya, dia Mark Hyung. Member tertua-dalam hal umur- di group kami, GOT7. Visual dalam tim kami itu, hm-biar ku tebak pasti benar-benar baru terbangun dari tidurnya. Bagaimana bisa aku tau? tentu saja dari penampilannya yang agak 'berantakan'. Kaos longgar nan tipis, celana Trainning agak kebesaran serta rambut kecoklatannya yang agak berantakan. Bisa dipastikan ribuan gadis diluar sana akan menjerit histeris jika berhadapan dengan sosok Mark Hyung di pagi hari. Dia tetap tampan dalam keadaan terjelek sekalipun. Agak berlebihan tapi-yeah, aku sangat membenarkan itu. Mark Tuan, sangat tampan.

"Gyeom-ie?"

"Ah-ya Hyung?"

Wajahnya terlihat bingung ke arahku. Uh, pasti Mark Hyung heran melihatku tiba-tiba melamun seperti ini.

"Kemana yang lain?" Tanya mark hyung seraya mendahului ku ke arah dapur. Aku mengikutinya dari belakang, dan aku masih diam. Tak menjawab pertanyaannya tadi dengan arah tatapan masih kepadanya yang sibuk menuang botol besar berisi air ke dalam sebuah gelas.

Mark Hyung beralih ke arahku, saat dirasa aku tak merespon pertanyannya. Wajahnya menuntut jawaban. Di banding wajahnya yang terlihat menunggu itu, mataku malah memperhatikan bulir air dari pinggir bibirnya yang menetes menuruni jenjang leher Mark Hyung. Tanpa sadar ku telan salivaku sendiri.

"Hm-Jaebum Hyung pulang pagi ini. Jinyoung-ie Hyung mengajak Youngjae Hyung menginap dirumahnya"

"Bambam?"

"Dia pergi bertemu Nickhun Hyung"

"Oh, baiklah"

Mark Hyung kembali melanjutkan acara menenggak habis air mineral itu. dasar ceroboh, sebanyak apapun dia mencoba tenang meminum air itu, toh tetap saja tumpahan air itu terus meleleh membasahi leher sampai ke baju yang dikenakannya, ckck.

Aku mendekat saat Mark Hyung duduk dan menarik kursi disebelahnya. Dia menepuk pelan kursi yang dia sediakan untukku. Aku pun duduk seperti yang dia pinta.

"Apa kau mau pulang?"

Tanganku meraih Tissue box, dan menarik beberapa lembar Tissue. Ku sapu lembut leher Mark Hyung yang agak basah sisa dia minum tadi. "Entahlah" Jawabku masih dengan kegiatan mengeringkan tubuh lelaki yang ku sukai.

"Aku mengambil penerbangan ke LA sore ini"

Dan kami pun diam. Aku masih terus mengerjakan apa yang ku lalukan beberapa menit lalu dan Mark Hyung sepertinya tak keberatan dengan itu. Terbukti dari dia yang diam bahkan terlihat menikmati saat-saat aku memanjakan lelaki yang terpaut jarak 4 tahun denganku ini. Tak seperti Mark Hyung yang biasanya. Yah, karna biasanya Mark Hyung agak menghindari sentuhan kulit secara langsung. Kecuali jika dia yang menyentuh orang lain terlebih dahulu, atau jika kami semua dalam sorot kamera. Bentuk dari sikap profesionalisme-nya sebagai Public figure.

"Ya, Molk! Yugyeom-ie! kalian disini?" Suara yang bisa dpastikan milik Jackson Hyung itu memecah keheningan diantara kami. Refleks aku menjauhkan tanganku yang masih bersentuhan dengan leher Mark Hyung.

"Jackson Hyung, mau kemana?" Jackson Hyung terlihat tampan dengan Outfit serba hitam dan tak lupa Snapback hitam dengan posisi terbalik ia kenakan di kepalanya.

"Oh, Jia Jie, Fei jie dan Zhoumi Ge mengajak Chinese line berkumpul"

"Kau tak mengajak Mark Hyung?"

"Ya! Aku bukan Chinese line" Mark Hyung menjawab dengan nada protes terselip di dalamnya. Membuat Jackson Hyung terkekeh.

"Ya tentu saja kau tak termasuk di dalamnya, kau itu American line bersama Amber Sunbae"

Dan Jackson Hyung tertawa saat kami menangkap ekpresi Mark Hyung. Lelaki itu, umurnya saja yang paling dewasa, tapi tanpa dia sadari Mark Hyung sering melakukan hal yang menurut kami sangat menggemaskan. Memasang tampang masam, mengerucutkan bibirnya dan sederet hal lainnya.

"Oh-Zhoumi Ge sudah menunggu di depan. Yugyeom-ie, apa kau mau ikut? Mark akan pulang sore ini. hanya tinggal kau, aku dan Bambam, itu pun jika kami tak berpergian dengan yang lain. Bagaimana?"

Benar juga, semuanya pergi. Bambam bisa dipastikan akan menghabiskan waktu bersama Nickhun Hyung. Mengingat mereka berdua sama-sama berasal dari negara yang sama. Sedang Jackson Hyung.. ah pasti orang itu berpergian bersama sekumpulannya. Hah-bisa dipastikan hanya aku yang tinggal. Tapi, apa aku harus bergabung dengan mereka?

"hm.. kedengarannya itu ide bagus, aku-"

"Yugyeom akan ikut denganku"

Eh? apa? Siapa yang barusan bicara? Kenapa otakku menjadi lamban dalam menerka suara seseorang?

"Baiklah, sampai jumpa! Selamat bersenang-senang dan-hey Molk, jaga Uri maknae baik-baik dan satu lagi-" Jackson Hyung menjeda kalimatnya guna membenarkan posisi ransel di punggungnya.

"-Bawakan satu yang bagus untukku. Kau tau seperti apa selera fashion ku, kan? Baiklah, Aku pergi"

Jackson Hyung benar-benar pergi dari hadapan kami. Selang bererapa lama, terdengar suara pintu terbuka lalu tertutup lagi. Hening, dan kediaman kembali mendera. Aku masih diam, mencoba mengartikan sebaris kalimat yang Mark Hyung ucapkan tadi.

'Yugyeom akan ikut denganku'

Apa Hyung akan mengajakku ke kampung halamannya, di LA sana? Haish, tidak, tidak mungkin. Aku terlalu banyak berharap, berhentilah bodoh! Kau pikir siapa dirimu sampai Mark Hyung harus membawamu ikut serta ke tempat asalnya?

"Kenapa diam?"

"Ah? Ti-tidak. Itu.."

"Cepatlah bersiap" Mark Hyung bangkit dari duduknya.

"Ei? Bersiap untuk?"

"Bersiap untuk penerbangan sore ini"

Apa? Jadi.. Jadi Mark Hyung benar-benar serius dengan ucapannya? Dan.. Dan kami akan benar-benar pergi berdua tanpa member lain untuk pertama kalinya! Er-bukan untuk pertama kalinya juga sih, tapi untuk pertama kalinya kami berpergian jauh hanya berdua. Uh, memikirkannya saja sudah membuatku berdebar, astaga!

"Jadi aku akan ikut denganmu? Ta-tapi tapi-"

"Aku tak menerima penolakan, dan-apa kau mau menyia-nyiakan tiket yang sudah ku pesan untukmu?"

Bahkan dia sudah sampai sejauh ini-membelikanku tiket. Oh bagus, kau membuat perasaan 'merasa diistimewakan' itu datang lagi, Mark Hyung. Dan itu membuatku semakin menyu-ah tidak, mencintaimu. Ah sial, ku rasakan kedua belah pipiku menghangat. Ku harap Mark Hyung tak bisa menemukan rona diwajahku.

"Kim Yugyeom, aku tak mendengar jawabanmu.." ku temukan nada menuntut serta tatapan tajam nan tampan dari Mark Hyung. Dia semakin mendekat, dengan tangan yang terlipat di depan dadanya.

"Y-ya Hyung, aku akan bersiap"

"Good boy" Dan setelahnya, ku rasakan sentuhan lembut tangan besar itu di atas kepalaku. Jemari panjang milik Mark Hyung bergerak lembut, mengacaukan surai milikku. Gawat, jantungku terasa berat! Bukan karna aku menderita penyakit jantung-tidak. Tapi ini, perasaan menyenangkan saat berdekatan dengan seseorang yang kau sukai, orang yang benar-benar kau inginkan. Ya, ku rasa inilah yang di namakan cinta. Meski orang lain akan mengira aku salah-sangat salah- karna mencintai seorang lelaki, toh aku tak peduli. Aku tak akan pernah menyesal, mencintai lelaki dengan sejuta pesona ini, dia-Mark Tuan.

Hari libur pertama kami, hampir berakhir dengan keputusan aku, akan ikut bersama Mark Hyung menuju kediaman keluarga besarnya di LA. Sedikit terselip keraguan mengingat ini pertama kalinya kami berpergian hanya berdua. Tapi ajaibya, semua ragu itu sirna, saar ku lihat lagi wajah tampan yang hampir tak pernah bosan ku pandangi itu tersenyum begitu indah. Aku yakin waktu libur kami akan sangat menyenangkan di sana.

Menyenangkan karna..

Aku akan terus berada di sampingnya,

sampai waktu libur kami benar-benar berakhir..

Psst! I love you - Part I

Done

(mau part II ? Review :p)