Title : sorcary fortunes in the different woods

Author: Hyo

Cast: Donghae, Ryeowook, Kyuhyun, Eunhyuk, Yesung, Sungmin, Leeteuk, Kangin, Siwon, Hanggeng, Heechull and other

Pair: Eunhae/Hyukhae (tetep),slight Yewook, Kyumin

Genree: fantasy (full), romance, angst, school life

Rate: T+

Disclaimer: ide cerita dari otak author sendiri, jika ada kesammaan alur, mungkin dikarenakan ide yang kebetulan sama, semua pemain milik mereka sendiri dan tuhan yang maha esa.

Warning!: YAOI, TYPO bertebaran, mungkin ada beberapa bagian alur yang diluar nalar, jadi bagi yang tidak suka disarankan untuk tidak memaksa membaca.

Sunmarry: sebuah ramalan dari seorang menantu kelaurga Kim yang sangat dipercaya oleh setiap keluarga, melihat tiga anak manusia yang memasuki dunia yang berbeda karena tiga ekor rubah siluman, dimana terdapat mahluk-mahluk ajaib didalamnya, penyihir, monster, siluman, dan mahluk mistis lainnya seakan menjadi kenyataan disana, ketiganya mendapat ramalan dari orang yang sama, namun satu orang mendapatkan sebuah ramalan kematian dari sang bulan biru dan harus mengorabankan satu orang, bagaimanapun ketiganya punya kehidupan, dan mereka harus kembali kedunianya yang sebenarnya bersama.

n/a: author agak egois buat couple Eunhae, tapi author usaha'in biar couple lainnya juga bisa sama ukuran kayak Eunhae, hehe... mian eoh.

Gumawosomimnida! Selamat membaca!

"Cho Kyuhyun!". Teriakan seorang namja manis yang cukup menggelegar terdengar hampir keseluruh penjuru daerah hutan, seorang namja lainnya yang keluar dari rumahpun langsung menutup telinganya mendengar teriakan sang hyung.

"aishh, apa kau ingin aku tuli huh?". Gerutu namja imut yang baru datang, memukul pundak naja yang berteriak.

"jangan salahkan aku, aku tidak akan berteriak jika bukan karena adikmu itu".

"aishh, sekarang apa yang dilakukan setan kurang ajar itu?".

"dia mengambil sarapanku hari ini, tidak tau dibawa kemana oleh anak itu".

"sarapan? Yang dimana?". Sang namja imut mengeriyitkan dahinya, mendengar satu kata yang tak terasa asing baginya.

"diatas meja, memang kenapa".

"di-diatas meja?". Ia membulatkan matanya, dugaanya benar kali ini, dia pasti akan mendapat masalah sebentar lagi.

"ne, waeyo?".

"sebenarnya... aku yang menyuruh Kyuhyun yang memakannya...".

"MBWO?!".

"mianheyo Hae hyung, kukira tidak ada yang memilikinya jadi aku berikan pada Kyuhyun".

"Kau... benar-benar... sama saja dengannnya!".

Dan ketakutannya akhirnya menjadi nyata, namja imut itu menggigit bibir bawahnya, bisa dihitung kalau tidak lama lagi ia akan mendapat masalah dari sang hyung yang dikethui bernama Lee Donghae.

"itu bukan salahku, lagi pula tak ada yang mengakui kalau sarapannya milik hyung".

"itu karena kau hanya bertanya pada Kyuhyun".

"ishhh jinjayo Donghae hyung, itu hanya sarapan, kau tidak akan mati jika hanya tidak sarapan sekali".

"tapi aku yang mengambilnya, itu hakku".

"ayolah hyung, aku bisa membuatnya lagi".

"sekarang kau mau membuatnya?".

"aaa... aku sebenarnya ingin kerumah eoma".

"huh... kenapa kalian tidak ada bedanya? Bisakah salah satu memihakku?".

"hehe.. kalau begitu aku pergi sulu, aku akan carikan Kyuhyun untukmu nanti".

"tiidak perlu, hati-hatilah Wookie, para wizard mungkin akan mengikutimu".

"ne, gumawo hyung".

Namja imut yang bernama lengkap kim Ryeowook itu tersenyum kearah hyungnya, menunjukkan wajah manis yang didominasi imut diwajahnya, begitu tidak jadi mendapat masalah dari sang hyung dalam waktu singkat ia berubah menjadi seekor rubah orange kecoklatan dengan warna putih dari moncong hingga perut dan juga diujung ekornya.

"jika bertemu setan itu, katakan untuk tidak sering keperbatasan dan segera pulang".

Ryeowook mengangguk meng-iya-kan, ia langsung berlari meninggalkan rumah kecil ditengah hutan itu dengan sang hyung yang masih berada disana.

Sedangkan dibalik dedaunan, diatas dahan yang cukup tinggi terdapat seorang namja bermabut ikal yang menyilangkan kedua tangannya didepan dada dengan ekspresi kesal, menatap kearah sang hyung pertamanya yang kini berbicang dengan hyungnya yang lain.

"ck, dasar Donghae hyung, kenapa hal sepele selalu ia permasalahkan?". Gerutu namja berambut ikal tersebut langsung berubah menjadi seekor rubah berwarna coklat kemerahan kemudian langsung meninggalkan dahan yang tak jauh dari rumahnya itu.

:Seoul:

Pagi yang cerah di senior high khusus namja, SM High School, seperti biasa para murid melakukan kegiatan belajar mereka didalam kelas, kali ini kita akan membahas tiga namja yang berada dikelas 2B, pertama Kim Jong Woon atau bisa kita panggil Yesung, ketua kelas sendiri,memiliki suara emas yang membuat setiap uke yang mendengarnya meleleh, namun memiliki kebiasaan buruk suka makan saat jam pelajaran, Lee Sungmin, atau bisa kita panggil Sungmin, wakil ketua kelas, seorang namja yang imut dan disukai para seme disekolahnya, ia termasuk murid yang rajin dikelas, Lee Hyukjae, atau bisa kita panggil Eunhyuk ini, memiliki paras tampan, rahang tegas, gummy smile yang disukai setiap orang yang melihat, mata berkelopak satu yang membuatnya memiliki lirikan err, gusi merah yang terlihat saat tersenyum, namun memiliki kebiasaan mengoleksi video yadong, dan tidur dikelas (ck ck).

Selluruh murid berkonsentrasi pada buku pelajarannya, mendengarkan penjelasan Jung Songsaenim yang kini menulis beberapa rumus matematika didepan kelas, seua murid mendengarkan terkecuali Eunhyuk yang kini merebahkan kepalanya diatas meja dengan lengan sebagai bantal menghadap kearah jendela, dengan alih tidak ada yang melihat kegiatannya sekarang ini.

"baiklah ada yang bisa menyelesaikan soal dipapan?".

"sa-...".

Tok!

Tok!

Belum sempat Sungmin mengangkat tangannya ucapannya terpotong oleh gedoran pintu yang cukup keras dari luar, semua murid yang tadinya konsentrasi atau masih dengan urusan pribadinya langsung mengalihkan perhatian kearah pintu.

Ceklek!

"anyeonghaseo Jung songsaeng".

"anyeong tuan Park, ada yang bisa saya bantu".

"maaf, sudah mengganggu jam pelajaran anda, saya ingin manyampaikan pemberitahuan".

"tentu, bukan masalah".

"anyeong, yeorobun! Mungkin ini mendadak, tapi kita akan camping 2 hari lagi, dari daftar semua sekolah, ada 30 sekolah yang belum melaksanakan camping semester, dan salah satunya adalah sekolah kita, aku yakin tidak ada satupun dari kita yang ingin reputasi sekolah turun karena hal ini, jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tanya sekarang, jika tidak ada aku harus segera memberitahu kelas lainnya".

"kita akan melakukan camp dimana sam?". Tanya sang ketua elas yang langsung mengangkat tangannya.

"agak jauh dari kota, mungkin jauh, karena kita akan camp dihutan dekat mokpo".

"kukira mokpo itu pantai, ada hutan rupanya, mengingat dataran disana dataran rendah".

"kalau sudah tidak ada aku pergi dulu, kamsamida Jung songsaeng".

"ne tuan Park".

Waktu terus berlalu kini seluruh siswa sedang berjajar dimeja kantin, memakan bekal yang mereka bawa atau membeli dikantin, ada pula siswa yang hanya sekedar berbincang atau bersenda gurau.

Disalah satu bangku dikantin, yang kini ditempati oleh 4 orang namja berparas tampan dan juga manis, dua diantara mereka memasang wajah kusut, dan dua lagi yang memasang wajah bertanya-tanya.

"ini terlalu mendadak". Gusar salah seorang namja bermata sipit yang duduk dipojok bangku.

"aku setuju denganmu Yesung hyung, aku bahkan belum mencari namja cingu untuk aku ajak dicamp". Sahut namja lain berambut coklat yang berada disamping namja yang diketahui bernama Yesung.

Duk!

"aish! Appo Sungmin hyung!". Ringisnya ketika mendapat jitakan sendok dari seorang lagi yang berwajah imut dengan gigi kelinci.

"ck, kau ini! Kenapa kau selalu memikirkan dirimu sendiri huh? Kau juga tahu kalau tidak ada seorangpun disini yang memiliki kekasih, memang kalau kau sudah punya kau ingin mengajaknya bercinta huh? Dasar mesum!".

"sudahlah, kalian jangan bertengkar! Henry-ah kau jadi kan satu camp dengan kami?". Kali ini sang ketua kelas melerai (yeah!), tidak tahan dengan sikap dua temannya ini.

"ghureo! Bukan masalah Yesung hyung". Sahut namja berpipi chuby yang kini duduk disamping Sungmin dengan menunjukkan senyum manisnya.

:hari minggu:

Semua murid kelas dua SM High School kini berkumpul dipinggir hutan daerah mokpo, mempersiapkan diri untuk memasuki kawasan hutan yang akan mereka jadikan lokasi camping, begitu pula Yesung, Eunhyuk, Sungmin dan Henry yang kini sedang mendengarkan penjelasan dari penjaga daerah hutan.

"untuk semua murid, kami mohon untuk tidak terlalu mejelajah kedalam hutan, dimohon untuk tetap didaerah lingkungan camp, dan jika kalian melihat sesuatu yang aneh atau diluar nalar kalian, segera menemui penjaga hutan, atau teman kalian".

"a-apa ada sesuatu disana?".

Pemandu tersebut sedikit terkekeh mendengar ungkapan seorang murid yang terlihat sedikit pucat yang mengangkat tangan menatap kearahnya. "ne, tapi mungkin jika kalian melihatnya kalian tidak akan lari, justru ingin mendekatinya, mereka sangat mempesona, kalau kalian ingin tahu, tapi ingatlah tujuan utama kalian dan jangan dekati dia apapun yang terjadi".

"mempesona? Lalu kenapa kami harus lari ketika melihatnya? Apa dia akan menculik kami?".

"kalian akan mengetahuinya nanti, aku yakin pasti ada siswa yang tidak mendengarkan peringatan, dan kau akan tau alasannya".

"jangan membuat kami takut!". Protes salah seorang murid yang tidak terima dengan pernyataan sang penjaga hutan.

"kau tak perlu takut, orang itu akan melihat sesuatu yang luar biasa, percayalah".

"sekalipun begitu kalian jangan terlalu jauh dari jangkauan para penjaga, kalian tidak akan tahu hewan apa didalam hutan".

"ne".

"baiklah, kalian bisa berangkat".

Semua murid mulai melangkahkan kakinya kedalam hutan, perjalan mereka memakan waktu hampir tiga puluh menit, ada beberapa siswa yang mulai bosan dan ada juga sisiwa yang mengabadikan beberapa foto ketika melewati beberapa kkawasan hutan, setelah memakan waktu hampir 45 menit akhirnya mereka semua sampai ditujuan, para murid mulai membangun tendanya, tidak butuh waktu lama, seluruh tenda milik siswa sudah terpasang ditempat mereka masing-masing.

Eunhyuk kini sedang mengeluaran barang bawaannya dari tas, begitu pula Yesung, Sungmin dan juga Henry yang melakukan hal yang sama.

Srekk!

"huh?".

Sungmin mengeriyitkan dahinya, mendengar suara seseorang yang menginjak dahan secara pelan yang berasal dari rimbunnya pepohonan didekatnya.

"Hyuk, kau mendengar sesuatu?".

"ne, aku dengar suara anak-anak yang ribut dienda mereka masing-masing".

"tidak Hyuk, bukan suara itu, kalau itupun sejak awal aku juga sudah tau, maksudku dari sana".

Eunhyuk menatap rimbunnya pepohonan yang ditunjuk Sungmin, ia menyipitkan matanya, melihat gerakan kecil yang berasal dari beberapa dahan kecil.

"Yesung hyung... bisa batu aku?".

"ada apa Hyuk?".

"ada sesuatu disana". Yesung mengikuti arah telunjuk Eunhyuk, yang ia lihat hanya sebuah pohon pinus besar yang berdiri kokoh menjulang disana.

Hingga...

KRAK!

"yak! berhenti!". Teriak Sungmin lantang ketika melihat sesuatu yang keluar dari balik pohon.

"seekor rubah...". gumam Yesung saat melihat apa yang dilihat Sungmin berlari menjauh dari mereka.

"m-mbwo? Rubah? Dipinggir hutan? Apa kau serius hyung?".

"ne, aku yakin itu seekor rubah dari postur tubuhnya".

"kukira kita melihat apa yang dimaksud penjaga hutan itu".

"ck, jangan bercanda Sungmin hyung!".

"aku seius hyung, kau tidak lihat seekor rubah liar tidak mungkin berada didekat manusia, kau tidak lihat rubah tadi... ada yang aneh darinya".

"oh, ada rubah yang lain".

"eodi?".

"disana, mendatangi rubah yang barusan kau sebut".

Sungmin dan Yesung terlonjak kaget, dua rubah yang mempunyai warna berbeda tersebut menatap intens keduanya, Sungmin terus menatap rubah yang berwarna coklat yang badannya sedikit lebih besar, sedaangkan Yesung terus memperhatikan rubah yang lain yang berwarna orange.

Eunhyuk? Ia tidak memperhatikan salah satu atau dua rubah aneh itu, sorot matanya tertuju pada puncak bukit didekat dua rubah tersebut. "putih dan silver". Gumamnya pelan masih terus menatap puncak bukit.

"huh?". Yesung dan Sungmin menatap aneh kearah temannya yang terkenal pervert itu, mereka tak pernah melihat Eunhyuk seperti itu sebelumnya, diam, konsentrasi dan tenang, itu sebuah keajaiban.

"indah sekali..".

"Hyuk memang ap ya-". Sungmin terdiam ditempatnya, begitu pula Yesung yang terdiam saat mengikuti apa yang dilihat dua temannya.

Kini ada 3 rubah, dua yang masih berada ditempat dan juga satu yang mendatangi keduanya, berwarna putih dengan beberapa helai bulu berwarna silver, tubuhnya sedang, bahakn tidak lebih besar dari rubah yang berwarna coklat, seakan memberi perintah, rubah putih tersebut menyuruh dua rubah lainnya untuk menjauh dari sana, perintah tersebut dituruti oleh mereka, ketiga rubah tersebut langsung berlari menjauhi camp, seperti hewan yang memiliki kelebihan, dua rubah tadi berlari dengan sangat cepat, meninggalkan satu rubah putih yang berlari biasa seperti rubah umumnya.

Eunhyuk beranjak dari tempatnya, langkahnya membawanya untuk mengejar rubah putih yang tidak terlalu cepat itu, Sungmin dan Yesungpun mengikuti temannya itu, meski ada perasaan janggal yang melingkupi keduanya.

"Hyuk, kukira kita harus kembali!". Teriak Yesung yang berada dibelakang Hyukjae.

"ayolah hyung, jarang-jarang bukan kalau kita bisa melihatnya lebih dekat".

"perasaanku tidak enak Hyuk, sebaiknya kita kembali saja".

Eunhyuk mendengus, tanpa memperdulikan perkataan dua orang yang berada dibelakangnya ia terus saja mengejar rubah yang jaraknya tidak terlalu jauh darinya, ia bisa saja mendapatkan rubah itu jika saja ia mempercepat larinya, namun dalam hatinya menolak untuk melakukan itu, ia tak ingin membuat rubah cantik itu ketakutan.

"tunggu, behenti!". Teriaknya keras, namun tak diperdulikan oleh sang rubah.

Ia terus mengejar rubah itu tanpa ia sadari sudah menjauhi camp, begitu pula Yesung dan Sungmin yang hanya konsentrasi mengejar temannya.

"Hyuk, hanya perasaanku saja atau aku memang mendengar suara air jatuh?".

Sungmin menahan lengan Eunhyuk, membuat namja bergusi pink itu menghentikan langkahnya, menatap namja imut yang sedikit lebih tua darinya itu.

"sepertinya kita ada didekat sungai, dan juga didekat air terjun". Gumam Yesung yang juga mendengar gemericik air.

"kau gila? Ini dataran rendah, mungkin aku percaya jika kita didekat Sungai, tapi air terjun? Rasanya tidak mungkin".

"tidak Hyuk, lihat disana".

Yesung menarik lengan Eunhyuk kebelakang menunjukkan seekor rubah yang berdiri didekat air terjun yang tidak terlalu tinggi, Eunhyuk membulatkan matanya, bisa ia lihat rubah putih itu berjalan tenang mendekati air terjun, tidak seperti sebelumya yang lari menjauhinya.

Tiga namja tersebut melangkah pelan menuju tempat yang dituju sang rubah, ketiganya melongo melihat tempat yang benar-benar terlihat menakjubkan, aliran Sungai yang tenang, gemericik air terjun, dikelilingi dengan hamparan hijau pohon-pohon pinus yang menjulang, ditambah dengan sinar mentari yang menyinari air terjun membuat siluet pelangi yang indah, disamping itu ketiganya dapat melihat jelas rubah yang memikat masing masing satu rubah coklat disisi kiri air terjun, satu rubah orange berada disisi kanan air terjun atau lebih tepatnya bersebrangan, dan satu lagi berdiri tegap ditengan sungai, tepatnya diatas batu. Keenamnya saling menatap beberapa saat, membuat satu sama lain terlena, dan beberapa saat kemudian tiga rubah itu langsung meloncat kedalam air terjun, seperti terkena sihir, tiga namja tampan itu mengikuti rubah-rubah itu memasuki air terjun, namun ketiganay kembali kedunia asalnya ketika mendapati sebuah goa kosong yang hanya terdapat sebuah kuil kecil didalamnya.

"dimana mereka?". Gumam Eunhyuk kala tidak melihat seekorpun rubah didalam goa.

"kenapa kau masih sempat menanyakan dimana rubah itu huh?! Sekarang kita tidak tau dimana kita berada, kita pasti jauh dari camp, dan kau masih bisa menayakan dimana rubah yang membuatmu jatuh cinta itu?". Sungmin memukul kepala Eunhyuk, rautnya kesal, dan juga sedikit takut, memang tidak bisa dipungkiri kalau mereka tidak tau dimana tempat mereka sekarang.

"ayolah Sungminnie, kita tidak bisa hanya menyalahkan satu pihak disini, kita semua salah karena memang tertarik pada tiga rubah itu, bukankah begitu".

"tapi...". Sungmin mengepalkan tangannya, nampak jelas kalau matanya berair sekarang, air matanya siap meluncur membasahi pipi chubynya,.

"tenanglah, semua akan baik-baik saja".

Brak!

"kuilnya!".

Semua orang menatap kearah kuil, mendengar suara barang yang jatuh cukup keras, ketiganya langsung berlari memasuki kuil, namun ketiganya mengeriyit kala tidak mendapati apapun didalamnya, kecuali meja persembahan kosong dengan sebuah lukisan yang terpajang didinding tepat diatas meja tersebut.

"orang yang melukisnya pasti sangat ahli, lukisan rubah itu terlihat sangat nyata".

"eung... Sungminnie, itu tak terlihat seperti lukisan, tapi kukira itu memang mereka, me-mereka be-bergerak". Yesung sedikit bergidik, memang terlihat lukisan itu bergerak seirama.

"hyung, kita pergi dari sini, dengan atau tanpa mengetahui jalan kita kembali kecamp, sekarang hyung! Sekarang!".

Eunhyuk menarik dua lengan dibelakangnya, raut ketiganya terlihat ketakutan, dan dalam waktu yang sama Yesung, Sungmin dan Eunhyuk membalikkan badannya, ketiganya hendak berlari, namun sayang langkah mereka tertahan, bagaimana tidak, ketakutan ketiganya semakin menjadi kala dalam sekejap mata seluruh bagian kuil berubah menjadi daerah hutan yang dikelilingi pohon rimbun yang menjulang tinggi (ngerti nga? Mian kalo nga hehe).

"a-apa maksudnya ini? Siapapun kau jangan mempermainkan kami!". Teriak Hyukjae emosi, meski tak dipungkiri kalau wajahnya masih terlihat takut.

"lu-lukisannya... me-melayang, aishh jinjayo! sebenarnya tempat apa ini?!".

Sungmin tergagap, semua bagian kuil berubah menjadi hutan, terkecuali lukisan 3 rubah itu, melayang diudara hingga berubah mencadi kilauan cahaya yang menyilaukan.

Yesung, Sungmin dan Hyukjae, mulai pusing dengan sinar cahaya yang begitu dekat dengan mereka, semuanya terjatuh direrumputan hingga benar-benar tak sadarkan diri.

" KALI INI KATAKAN, SIAPA YANG DATANG DULUAN KEDUNIA MANUSIA TANPA SEIJINKU?!". Murka seorang namja berparas malaikat pada tiga namja yang kini tertunduk didepannya.

"Kyuhyun!". Teriak salah seorang namja dengan wajah imut yang berada disisi paling kanan.

"hyung, kenapa kau menyalahkanku? Kau juga ada disana waktu itu". Sahut yang lainnya, yang memiliki paras tampan dan juga rambut ikal yang membuatnya terlihat tampan berada disisi paling kiri, ia tidak terima dengan apa yang dilontarkan sang hyung.

"hay bocah tengik! Aku dan Donghae hyung tidak akan kesana kalau tidak duluan kedunia manusia, lagi pula kami hanya ingin membawamu pulang".

"YAK! bisakan kalian berhenti?! Kalian tau akibat perbuatan kalian manusia masuk kedalam dunia kita, mungkin satu tidak masalah, tapi ini? Tiga orang? Apa kalian bercanda huh?". suara berat seorang namja jakung yang berada disamping namja berparas malaikat melerai pertengkaran dua saudara tersebut.

"ini semua salahku, aku harusnya menjaga adikku dengan baik, mianheyo". Celetuk namja lainnya yang berada diantara dua setan yang sedang bertengkar itu.

"huh? salahmu?".

"sebenarnya seorang diantara mereka mengejarku hingga kekuil, dua diantara mereka tertarik pada Kyuhyun dan Ryeowook, karena aku yang tidak bisa menyamai kecepatan Kyuhyun dan Ryeowook, sehingga membuat mereka tertarik mengejarku hingga ketempat ini, aku akan terima hukumannya eoma Kim".

"Donghae Hyung!". Dua orang disampingnya langsung menatap tak percaya pada sang hyung, mata keduanya membulat sempurna, bagiamana hyungnya bisa membuat semua masalah hanya terjatuh pada satu orang?.

"belajarlah untuk menjadi rubah diduniamu, jangan hanya didunia manusia, kau tau sudah hampir 15 tahun kau tak pernah berubah, pelajari itu dihutan".

"tapi...".

"pergi kehutan dan kerjakan hukumanmu mulai sekarang, kalian berdua tetap dirumah dan menunggu hyungmu pulang, kami akan mencari tiga manusia itu dan membawanya kerumah kalian".

"MBWO?!".

"bukankah kalian yang membuat mereka berada disini? Kalian mungkin menganggap aku hanya menyalahkan hyungmu tadi, namun aku tau jelas kalau itu salah kalian beruda, jai jangan hanya tunggu hyungmu tapi tunggulah juga tiga anak manusia itu".

"tapi...".

"setelah mencari tiga manusia itu aku akan langsung pergi untuk mengetahui gerakan para wizard aku akan memberi pesan jika terjadi sesuatu".

"apa eoma yakin mereka tidak sampai disini?". Gumam Ryeowook menatap sendu kearah namja berparas malaikat tersebut.

"Wookie benar, apa mereka akan aman ketika kita pergi Teuk-ah?".

"berharaplah tidak ada salah satu dari kalian yang melewati batas yang dibuat oleh keluarga Lee".

"kajja Kangginnie, kau juag harus pergi Donghae-ah".

Sungminmengerjaapkan matanya, sinar matahri terlalu menyilaukan untuknya tetap menutup mata, ia berdiri dari tempatnya mendapati dua namja lain yang masih terkapar diatas rumput.

"Yesunggie.. Eunhyukkie... ireona!". Titahnya menggoyangkan tubuh temannya itu.

"apa kau baik-baik saja?". Tanya seseorang yang Sungmin yakini berada dibelakangnya.

"huh?". Sungmin mengeriyitkan dahinya, melihat dua orang namja berjubah yang mendatanginya dan juga tema-temannya.

"si-siapa kalian?".

"tenanglah, aku samchon dari salah satu siluman rubah yang membuat kalian bertiga bisa disini, kami tidak akan menyakiti kalian, justru sebaliknya aku ingin meminta maaf karena perbuatan tiga bersaudara itu membuat kalian terjebak disini".

"jinja? Apa aku bisa peraya kalian?".

"apa kami harus menunjukkan wujud rubah kami untuk membuatmu yakin?".

"ti-tidak usah, aku percaya pada kalian, tapi bagaimana cara membangunkan dua temanku?".

"sebelumnya perkenalkan, aku Kim Young Woon, tapi kau bisa memanggilku appa Kim atau Kangin ahjussi dan ini istriku".

"Park Jung Soo imnida, anak-anak biasa memanggilku eoma, aku menantu dari keluara Kim".

"Lee Sungmin imnida".

Setelah perkenalan yang sedikit canggung tersebut Kangin daan Leeteuk mendekati Yesung dan Eunhyuk, entah apa yang mereka lakukan yang jelas Sungmin tidak tau, yang Sungmin tau hanya keduanya mengusapkan talapak tangannya pada lengan teman-temannya kemudian keduanya sadar.

"gwencana?". Itulah kalimat yang Sungmin lontarkan pertama kali ketika dua sahabatnya membuka mata.

"ne, gwencana, aku hanya mempi kalau kita mengejar rubah dan terjebak dalam hutan". Gumam Eunhyuk memijit pelipisnya dan membenarkan duduknya.

"kalian tidak bermimpi, kalian memang mengejar anak-anak nakal itu".

"huh? nu-nuguseo?". Kali ini Yesung yang tergagap, mendapati dua orang asing yang berada didekatnya.

"mereka keluarga dari siluman rubah itu".

"kalian sepertinya tertarik pada setiap putraku, benarkah?".

"huh?".

"kau tertarik pada Ryeowook, dari cara Ryeowook melihatmu dan bagaimana ia memikat".

"kau tertarik pada Kyuhyun, karena mungkin karena Kyuhyun sendiri yang tertarik duluan".

"dan kau! Tertarik pada hyung tertua mereka Donghae, aku tidak tau kenapa kau tertarik padanya yang jelas ada sesuatu darinya yang membuatmu ingin memilikinya".

"huh?". ketiganya hanya menggaruk kepala mereka yang sama sekali tidak gatal, sungguh mereka tidak mengetahui apa maksud dari namja berparas malaikat yang kini tersenyum hangat pada keduanya, meski memang benar adanya.

"biar kulihat bagaimana kalian nanti selama disini".

Leeteuk menarik lengan Yesung sedikit kasar, ia menatap kearah telapak tangan, kemudian beralih pada mata Hitam Yesung, wajahnya terpasang senyuman yang manis. "kau akan melindungi seseorang dengan hatimu yang tertutup".

"huh?".

Tanpa memperdulikan Yesung yag masih bingung, Leeteuk beralih pada Sungmin, sama seperti Yesung sebelumnya, dari telapak tangan kemudian bola mata coklat Sungmin, "kau merubah kepribadian seseorang dengan ketulusanmu".

"huh?". sama seperti Yesung Sungmin hanya melongo tanpa mengerti ucapan namja berparas malaikat yang sepertinya seorang peramal, ia hanya menanggapi dua orang itu dengan senyuman hangat tanpa menjelaskan apapun, dan beralih pada Eunhyuk, yang hanya memperhatikan kegiatan orang yang baru saja dikenalnya.

Leeteuk mengeriyitkan dahinya, melihat telapak tangan Eunhyuk, dan langsung beralih pada mata Hyukjae, bola matanya membulat, rautnya terkejut bukan main, kemudian melepaskan tangannya dari Eunhyuk.

"ada apa dengan temanku?".

"hal buruk akan terjadi padamu".

"huh?".

"jika kau tak ingin itu terjadi, apabila kau bertemu seseorang pada bulan biru tepat diatas kepala, dengan 14 bintang yang berjajar diarah jam 6, jauhi dia atau kau akan kehilangan nyawamu".

"a-apa maksudmu? Ke-kenapa kau bicara seolah-olah a-aku akan m-mati ditempat ini?". Semua orang terperangah, mendengar ucapan Leeteuk, bagaimana tidak, beberapa waktu yang lalu ia terjebak dithutan dan tidak tau kemana jalan pulang kecamp karena mengejar rubah, kemudian masuk kedalam kuil tak berpenghuni yang terdapat lukisan yang gambarnya dapat bergerak, kemudian terjebak didalam hutan misterius dan pingsan begitu saja, belum sempat berfikir bagaimana cara untuk pulang sekarang sudah ada orang asing yang mengatakan bahwa ia akan mati. (ck ck ck full poor buat tiga orang ini)

"mungkin kau tak mempercayai ucapanku, tapi kumohon dengarkan, jika kau bertemu dia, segerah pergi dan menjauh darinya, meski kau akan sangat dekat dengannya, kau ingin keluar dari sini hidup-hidupkan?".

"tentu saja! Kami datang bertiga tentu kami pergi bertiga". Tegas Yesung emosi, meski ada sedikit raut khawatir pada temannya.

"kau!". Kangin menunjuk Sugmin dengan tajam, meski tak dipungkiri kalau wajah tampannya masih terlihat.

"aku?".

"kau tau arah kami datang kesini tadi?".

"ne..".

"pergilah kearah kami datang, kau akan melihat sebuah rumah sederhana yang akan menyiapkan pakaian hangat dan makanan untuk kalian".

"apa kami bisa percaya padamu?".

"kalau kalian mengikuti anak-anak kami tanpa memperdulikan keselamatan kalian, kukira kau bisa mempercayaiku, tiga rubah tampan dan manis menunggu kalian disana".

"tapi bagaimana kami tau arah jalan kami?".

"kalian pasti mengetahuinya, kami pergi dulu, ada uruan yang lebih penting yang harus kami kerjakan".

"perasaanku saja, atau setiap orang dari kalian tertarik pada putra-putraku".

"MBWO?!".

Donghae berjalan tenang menikmati semilir angin yang menyapu surai hitamnya, matanya menatap sekeliling mencari tempat yang nyaman untuknya bisa menjalankan hukumannya, sesekali manik beningnya tersenyum merasakan matahari yang hangat menyentuh kulitnya, meski hari tidak bisa dibilang tepat untuk menimati sinar mentari mengingat matahari sedikit condong kearah barat, menandakan bahwa siang akan segera beralih pada sore hari.

"kukira aku bisa melakukannya disini". Ia mengehntikan langkahnya, wajah manisnya mengukir senyuman manis, mendapat lokasi yang menjadi incarannya, pohon pinus mengelilingi daerah tempatnya berpijak, daun-daun pinus yang jatuh menutupi tanah, seakan daun-daun itu menjadi alas baginya, dan juga sinar matahari yang langsung menyentuh daerahnya berpijak menyinari badannya, membuatnya terlihat sangat sempurna.

Donghae menutup matanya, tangan kanannya memegang siku kirinya, beberapa sat kemudian ia kembali membuka matanya menampakkan bola mata tajam berwarna biru shafire sempurna, beberpa saat kemudian cahaya putih berputar putar dari bawah menuju keplanyadan kembali lagi kebawah, kemudian datang lagi cahaya yang sama melakukan hal dilakukan cahaya pertama, begitu terus hingga memenuhi tubuh Donghae, dan...

Sring!. Cahaya tersebut langsung menghilang begitu saja.

"gagal lagi". Donghae mendengus, ia mempoutkan bibirnya kesal, mata birunya masih setia menghiasi mata jernihnya, dan sekali lagi ia melakukan hal tadi.

Sring!.

"gagal lagi".

Sring!

"gagal lagi".

Sring!.

"tetap sama hasilnya".

Ia terus melakukannya hingga tak menyadari hari mulai malam, cahaya yang keluar dari senantiasa menghiasi malam yang sunyi tersebut, meski hilang dan kembali lagi bercahaya, dan terus berulang membuat Donghae furstasi.

"ARGH! Kapan aku bisa berubah menjadi wujudku tanpa sihir?". Gerutu Donghae pada dirinya sendiri, jika mungkin ada Kyuhyun disini ia sudah mencincang anak itu untuk meluapkan emosinya.

Srak!

Sring!. Donghae langsung menghentikan kegiatannya, gendang telinganya menangkap suara aneh, ia menatap sekeliling, hanya jajaran pohon pinus yang besar menjulang ditengah malam dihiasi cahaya bulan biru.

"siapun kau keluar sekarang!". Titahnya sedikit tegas, tanpa melepaskan konsentrasinya pada darha sekeliling.

"aku memberimu kesempatan untuk menunjukkan wujudmu!".

"kau yakin ingin melihat wujudku?".

Suara berat sesorang berhasil menciutkan nyali Donghae, ia tau benar ini bukan suara suara salah satu saudaranya atau orang tua angkatnya, ini suara...

"aku seorang wizard sayang". Lanjut suara tersebut semakin jelas, sepertinya ornag itu mulai mendekati Donghae.

Donghae takut dalam tenang, ia tak tau harus berbuat apa sekarang seorang wizard kini berada didekatnya dan mungkin akan berbuat hal yang pernah ia harapkan. "kumohon, biarkan aku pergi". Pintanya sedikit memelas.

"oh, kudengar kau satu-satunya rubah kutukan dari klan Lee yang berani menunjukkan wujudnya, tapi wajah manismu terlalu sayang untuk dilewatkan".

"aku tidak akan mau menjadi familiar atau menjadi bahan agar kau bisa meningkatkan sihirmu".

"aku hanya meminta kemampuanmu manis, kemampuan kutukanmu terlalu berharga dibanding wajahmu, meski bisa dibilang kau cukup menggoda".

Srak!.

Donghae langsung berlari sekuat tenaga meninggalkan tempat itu, ia yakin benar kalau wizard yang tidak ia ketahui wajahnya itu sedang mengejarnya, "kumohon biarkan aku pergi". Teriaknya ketakutan semakin mempercapt langkahnya.

"argh!".

Shit! Ia terjatuh ketanah, wajah manisnya terlihat sangat ketakutan, bisa ia dengar langkah wizard itu yang mulai melangkah mendekatinya, dengan usaha sedikit keras ia merangkak kebelakang namun sayang sebuah pohon pinus besar menghentikan gerakannya.

"kau mau bergerak kemana lagi manis?".

Donghae ketakutan, ia sangat ketakutan bisa ia lihat tubuh tinggi dengan jubah yang digunakan wizard itu, melangkah mendekatinya, hingga ia bisa lihat wajah tampan sang wizard yang tepat berdiri didepannya disinari bulan biru.

"bi-biarkan aku pergi, kumohon...".

"bagaimana aku bisa membiarkan seorang rubah kutukan yang berharga didepanku ini pergi begitu saja?".

"apa maumu?".

"nyawamu sayang, aku sangat membutuhkannya, juga kemampuanmu, sebelumnya perkenalkan Choi Minho time wizard".

"kau yakin menginginkannya?".

"sangat yakin".

"cures timezo".

"a-apa yang kau lakukan, argh". Rintih Minho setelah Donghae mengeluarkan cahaya dan membelai dada Minho.

"kau mengaku sabagai time wizard tap kau tak bisa melawan sihirmu sendiri, kau minta kemampuanku? Aku sudah memberikannya, dan juga aku juga dengan mudah membuatmu bisa bertukar tubuh dengan familiarmu, dengan atau tanpa kemauanmu". Celetuk Donghae sedikit terengah-engah dan langsung berdiri dari tempatnya, sepertinya tenaganya terkuras habis karena seharian duhukum dan juga berlari, karena sihir yang baru saja ia keluarkan bukan sihir tingkat rendah, melainkan sihir tingkat sedang yang langsung menguras tenaganya keseluruhan.

"haha...".

"huh?". Donghae mengeriyitkan dahinya, apa ia tak salah dengar? Wizard ini baru saja tertawa.

"hahaha! Harusnya kau berfikir dulu sihir yang kau keluarkan, Kau mungkin telah mengutuk waktuku dan tubuhku, tapi tidak gerakanku". Dengan gerakan cepat, wizard tersebut langsung berdiri dari tempatnya, tubuhnya langsung berubah menjadi seekor serigala abu-abu dengan deretan gigi yang menggeretak.

"dasar pabo! kenapa aku tak memikirkan itu".

Dengan mengandalkan kemampuan terakhirnya, Donghae kembali berlari hatinya berteriak ketakutan, sembari berusaha membuat dirinya tetap kuat berlari, kembali kerumah.

"siapapun tolong aku".

"ada perapian!". Teriak Yesung kala melihat asap yang mengepul dibalik rimbunnya pepohonan.

"syukurlah, mereka berkata jujur, kajja!". Sungmin menghela nafas lega, setelah seharian berjalan menyususri hutan akhirnya mereka bisa menemukan sebuah rumah, mengingat hari hampir menjelang malam.

"hyungdeul, kukira ponselku jatuh". Gumam Eunhyuk saat meraba saku celananya.

"ayolah hyuk, jangan bercanda". Sungmin yang tadinya sedikit tenang mulai kesal kembali, huftt... menyebalkan sekali.

"kalian duluan saja, aku akan menyusul"

"kau yakin?".

"hmh, kalian duluan saja, aku tidak akan lama". Yakin Eunhyuk pada dua hyungnya, kemudian berlari menuju tempat mereka datang.

"baiklah".

Yesung dan Sungmin melanjutkan perjalanan mereka, sekitar 10 menit kemudian senyum merekah pada wajah keduanya, sebuah rumah sederhana yang lumayan besar, diluar rumah terlihat seorang namja imut yang sedang... entahlah sepertinya memotong rumput.

"kalian sudah datang? Loh, Diamana satunya?". Tanya namja imut tersebut kala menyadari orang asing yang sedang berdiri tidak jauh dari pekarangan rumahnya.

"teman kami sedang mengambil sesuatu, tunggu, kau menunggu kami?". Jelas Yesung kebingungan pada namja imut yang sedang tersenyum ramah pada keduanya, melangkah mendekati mereka.

"ne, bukankah kami yang membuat kalian kemari?".

"kalian?". Yesung mengangkat satu alisnya, ia tak mengerti dengan ucapan orang asing didepannya ini, bukankah tiga rubah yang membuatnya kemari, kenapa justru orang ini bilang bahwa mereka yang melakukannya? Mereka siapa pula?. (oke gaje, mian -_-)

"ne, kami, saudara-saudaraku, aku salah satu rubah yang kalian lihat waktu itu".

"a-apa maksudmu mengatakan hal itu? Kau mau bilang kalau kau dan saudaramu rubah begitu?".

"hm..".

"MBWO?!".

"biar kujelaskan, aku Ryeowook rubah yang tubuhnya paling kecil, berwarna orange kehitaman dengan wajah imut yang menggemaskan, adikku Kyuhyun rubah coklat yang tampan bertubuh besar dan keren, namun seperti iblis, dan Hyungku Donghae rubah putih abu-abu yang punya wajah manis dan bola mata biru yang memikat".

"perasaanku saja, atau kau memang memuji dirimu sendiri dan keluargamu?". Celetuk Yesung setelah mendengarkan penjelasan dari namja bernama Ryeowook didepannya ini, diluar dugaan, ia kira orang didepannya ini elegan dan penuh karisma ternyata seorang namja yang polos dan manja. (ck ck ck)

"aku memang melakuakannya, sudahlah kajja masuk, Kyuyun sudah menunggu".

"ne". Sahut keduanya ramah, mengikuti langkah Ryeowook yang memasuki rumah.

Didalam rumah sudah terdapat seorang namja tinggi yang sedang menyiapkan beberapa makanan diruang tamu, mengeriyitkan dahinya ketika melihat sang hyung memasuki rumah dengan dua orang asing didelakangnya. "bukankah eoma Kim bilang ada tiga? Kenapa hanya dua? Dan kenapa kau tidak menjemput Donghae hyung huh?!".

"ck, aku baru saja pulang membawa tamu, kenapa langsung marah-marah sih? Kalian silakan duduk". Gumam Ryeowook kesal karena perlakuan pertamanya sudah mendapat sambutan menyebalkan dari diknya, kemudian tersenyum menyuruh dua orang dibelakangnya untuk menempati kursi kosong didekat Kyuhyun

"hari sudah hampir gelap Wookie hyung".

"ara! Aku akan mencarinya, kalian tunggu disini".

"tunggu hyung! Biar aku saja, kau jaga mereka". Kyuhyun menahan langkah Ryeowook, membuat namja imut itu sedikit kebingungan.

"tolong cari teman kami juga". Ia mengeriyitkan dahinya, membalikkan badannya menatap seorang namja bergigi kelinci yang sedang memperhatikannya.

"kenapa aku harus mencarinya? Itu bukan urusanku".

"YAK! Bukankah kalian yang membuat kami bisa disini?".

"Su-Sungmin.. sudahlah". Yesung berusaha menenangkan teman disampingnya yang sepertinya sedikit emosi dengan sikap pedas namja tampan yang berada didepan mereka, meski tidak digubris sama sekali oleh Sungmin.

"tapi apa itu salah kami teman kalian bisa hilang?".

"mbwo?! Yak! kau..".

"Kyu, mereka tanggung jawab kita, cari saja apa susahnya?". Kali Ryeowook melerai keduanya, tangannya tergerak untuk menjitak kepala adiknya yang menyebalkan ini.

"aishh, baiklah a-".

"ada apa Kyu?". Semua orang mengeriyitkan dahinya kala melihat Kyuhyun yang menggantungkan kalimatnya, menatap kearah pintu yang masih terbuka.

"omo! itu kunang-kunang yang cantik". Girang Sungmin gembira kala melihat serangga kecil bercahaya diluar rumah, dan satu kunang-kunang yang paling terang memasuki rumah.

"itu pesan pabo!". celetuk Kyuhyun kasar, yang ditanggapi dengusan kesal dari Sungmin.

Ryeowook melangkah mendekati kunang-kunang tersebut, dua tangannya tergerak untuk mendekap kunang-kunang tersebut.

"dari siapa?". Tanya Kyuhyun penasaran pada Ryeowook yang berkonsentrasi pada kunang-kunangnya.

"dari eoma". Gumam Ryeowook tanpa mengalihkan perhatian pada sang kunang-kunang.

Ia mengeriyitkan dahinya, pelan-pelan nafasnya memburu, rautnya wajahnya khawatir, tak berakhir hingga ia melepaskan kembali kunang-kunang tersebut.

"Kyu! Cari Donghae hyung sekarang Kyu! Sekarang!". Pinta Ryeowook menggoyang-goyangkan lengan Kyuhyun

"ada apa hyung?".

"ada seorang wizard yang melewati perbatasan dan eoma Kim dan appa Kim masih mencarinya, Kyu kumohon aku takut terjadi sesuatu padanya, cari dia sekarang juga Kyu!".

"teman kami juga masih ada diluar".

"kalau begitu kau ikut aku mencarinya".

"tapi...".

"kau ingin ini berjalan cepat kan? Aku butuh kau untuk mencari keberadaannya".

"baiklah, aku ikut".

Kyuhyun menarik lengan Sungmin meninggalkan rumah tersebut, menyiakan dua orang yang terpasang raut khawatir pada masing-masing.

"syukurlah sudah ketemu". Gumam Eunhyuk saat melihat kotak hitam didekat semak belukar tempatnya bertemu Lee teuk dan Kangin.

"sebentar lagi malam, lebih baik kupercepat langkahku".

Eunhyuk berlari meninggalkan tempat tempat tersebut, berlari menuju tempatnya tadi, bersama Sungmin dan Yesung ketika berpisah, waktu terus berjalan hingga malam menjelang, ia sedikit memperlambat jalannya, takut menginjak sesuatu yang mungkin berbahaya.

"huftt.. aku harus cari kemana?". Gerutunya menatap kelangit yang terpasang jajaran bintang yang menyebar dengan satu bulan purnama berwarna biru sempurna yang condong hampir diatas kepalanya.

Ia terus melangkah, menaiki bukit kecil sehingga ia bisa melihat daerah hutan dengan luas, ia merekahkan gumy smilenya kala melihat kepulan asap yang ia lihat sore tadi, ia menghela nafas lega, langkahnya terhenti kala mendengar suara seseorang yang ngos-ngosan entah dari mana, bulu kudunya berdiri namun ia berusaha tenang, ia kembali melangkahkan kakinya namun tertahan kembali kala melihat seseorang yang berdiri tepat didepannya dan...

'Bruk!'.

Sring!

Orang tersebut menubruknya hingga membuatnya tersungkur, raut ketakutannya bisa melihat jelas seekor serigala dibelakang orang tersebut, dan disaat yang bersamaan dari tubuh orang asing tersebut keluar cahaya yang membentuk kubah sempurna mengelilingi bukit hingga membuat serigala tersebut terpental.

"gumawo". Gumam orang tersebut sebelum tak sadarkan diri dalam pelukan Eunhyuk.

"ramalannya...".

Eunhyuk mendongak keatas, bulan tepat berada diatas kepalanya, dilihatnya dari arah jam enam terlihat jajaran bintang tak beraturan disana.

"1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13...".

"empat belas...". gumamnya kembali menatap seorang yang kini ia rengkuh, wajahnya manis, hidung mancung, surai hitam kecoklatan, dengan wajah damai.

"kau kah orang itu?"

To Be Continue...

Hay! Hay! Hay! Perkenalkan Hyo imnida, ini fanfic pertama yang Hyo publish, gimana? Jelek kah? Ato kurang memuaskan? Mian eoh, maklum juga Hyo agak ragu buat publish ff Hyo lainnya, moga para readers senang eoh.

Kritik dan saran Hyo terima.

Gumawosoimnida!

Mohon Review ne!