NARUTO SARUTOBI PUTRA SANG HOKAGE
Chapter 3 : Ujian Naruto Sarutobi
Author Notes :
Ini adalah versi Bahasa Indonesia dari fanfiction kedua saya Naruto Sarutobi The Hokage's Son, semoga ini tidak terlalu buruk dengan adanya alur cerita yang tak jelas dan tata bahasa yang buruk.
Dalam fanfiction ini Naruto akan godlike atau super power dengan beberapa kekei genkai. Dan pairingnya sekarang Naruto/Tsunade dengan rating M biar aman.
Fanfiction ini di inspirasi oleh beberapa fanfiction yang menjadi favorit saya jadi mungkin ada kemiripan.
Disclaimer : Naruto adalah milik Masashi Kishimoto, saya hanya meminjam karakternya saja.
"Putra Sang Hokage" : Orang berkata
'Putra Sang Hokage' : Orang berpikir
"Putra Sang Hokage" : Dewa atau Summon berkata
'Putra Sang Hokage' : Dewa atau Summon berpikir
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxx Lapangan Latihan 3 xxx
Lapangan latihan 3 adalah lapangan tempat latihan yang biasa di pakai oleh tim 7 untuk berlatih, karena tim Sarutobi adalah tim 7 jadi lapangan ini cukup terkenal dikalangan para ninja Konoha.
Lapangan ini merupakan tempat latihan yang paling sempurna dari semua lapangan, karena di lapangan ini terdapat sebuah aliran sungai untuk latihan Suiton Jutsu dan hutan yang cukup lebat sebagai tempat untuk latihan menyembunyikan diri. Tapi yang paling penting lapangan ini memiliki tanah lapang yang luas untuk latihan Taijutsu.
Menjelang siang lapangan latihan ini sudah mulai ramai. Semua penduduk sepertinya sudah tidak sabar menyaksikan ujian atau pertarungan dari Naruto Sarutobi, buktinya hampir semua toko, kios atau kedai sepertinya tutup lebih awal dan Akademi Ninja pun cuma masuk setengah hari agar para siswanya bisa menyaksikan ujian pertarungan putra sulung Hiruzen Sarutobi ini.
Tidak terasa siang haripun tiba, semua orang sudah berkumpul termasuk sang Hokage, Tetua desa, para Pimpinan Divisi dan para Ketua Klan, namun semunya belum melihat keberadaan orang yang akan di uji. Setelah menunggu cukup lama dan semua orang mulai tidak sabaran hingga Homura berkata "Dimana Naruto-kun, Hokage-sama. Kenapa dia belum juga tiba?"
Mendengar pertanyaan temannya itu, Hiruzen segera berseru "Tori!" yang membuat seorang ANBU dengan topeng motif burung muncul di belakang sang Sandaime Hokage. "Cepat cari Naruto-kun dan suruh bergegas kemari" perintah sang Hokage pada anak buahnya itu yang segera menghilang dengan Shunshin no jutsu.
xxx Kedai Ramen Ichiraku xxx
Di kedai ramen yang baru di buka inilah Naruto berada dan sedang menikmati mangkok ramen ke dua puluh yang menjadi menu makan siangnya. Baru saja dia hendak memesan mangkok berikutnya, tiba-tiba dia berkata "Ada apa, ANBU-san?" saat dia merasakan kemunculan seorang petugas ANBU dibelakangnya.
"Semua orang telah menunggu anda di tempat ujian, Naruto-san!" jawab sang ANBU dengan cepat.
"Hmm.. Baiklah aku akan segera kesana, ANBU-san" jawab Naruto yang membuat ninja bertopeng motif burung itu mengangguk dan kembali menghilang.
"Terima kasih atas ramennya, Ichiraku-san" ucap Naruto setelah membayar makanannya pada laki-laki pemilik kedai itu. Setelah sedikit meregangkan badan, si Sarutobi pirang ini segera menghilang dibalik kobaran api Shunshin no jutsu
xxx Lapangan Latihan 3 xxx
Sudah cukup lama setelah ANBU yang diperintahkan Hiruzen Sarutobi kembali dari menyelesaikan tugasnya, namun Naruto belum juga datang. Ketika semua orang mulai kesal dan makin tidak sabar, tiba-tiba ditengah Lapangan Latihan 3 itu muncul kobaran api yang cukup besar dan begitu kobaran api itu padam, tampaklah sosok Naruto Sarutobi yang tersenyum tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Yo. Apa kabar, Minna-san" sapa pemuda berambut kuning ini kepada semua orang yang jelas sekali merasa kesal menunggu kedatangannya terutama para Tetua Desa dan Ketua Klan.
Memandang berkeliling sejenak, Naruto kemudian menatap kearah Sandaime Hokage yang tampak diapit oleh lima orang. Disebelah kanan sang ayah berdiri Homura, Koharu dan Danzo, sedangkan di sebelah kiri berdiri Komandan jonin Sakumo Hatake dan Komandan ANBU yang berambut hitam dan mengenakan topeng motif Harimau.
"Baiklah. Apa atau siapa yang akan menjadi lawanku, Tou-san?" tanya Naruto sebelum para Tetua Desa atau Ketua Klan mulai mengajukan protes atas keterlambatannya.
Mendengar pertanyaan itu, Hiruzen Sarutobi berkata kepada pimpinan NE yang berdiri di sebelah kanannya "Kalau kau, Homura dan Koharu sudah menentukan siapa yang akan menjadi lawan Naruto-kun, ujian ini bisa dimulai, Danzo!"
"Tentu saja kami sudah memilihkan lawan yang tangguh, Hiruzen" jawab saingan Sandaime Hokage ini sambil menyeringai licik. Selanjutnya pimpinan NE ini berkata kepada teman satu tim sang Hokage "Sebaiknya kita segera memulai ujian ini, Homura!"
Mendengar perkataan Danzo, Homura segera maju beberapa langkah dan berteriak "Perhatian semua!". Begitu kegaduhan berhenti dan semua perhatian tertuju padanya, laki-laki berkacamata ini melanjutkan "Hari ini kita akan menyaksikan ujian yang akan menentukan rangking ninja Naruto Sarutobi!"
Begitu sorak-sorai para penonton yang semakin tidak sabar mereda, Homura kembali melanjutkan "Untuk ujian pertama adalah Ninjutsu dan Genjutsu, Naruto Sarutobi akan berhadapan dengan Kagami Uchiha!"
=== Pertarungan ===
Baru saja selesai ucapan Homura, disamping kiri Naruto telah muncul seseorang berpakaian hitam dan berambut hitam dengan mata merah khas Sharingan. "Aku adalah Ninjutsu dan Genjutsu spesialis. Jadi sebaiknya kau bertarung dengan serius, Naruto-san!" ucap sang Uchiha memperingatkan.
"Terima kasih atas peringatannya. Aku pasti berhati-hati, Kagami-san" sahut Naruto yang kembali mengingat kemampuan keempat orang Uchiha yang pernah dihadapinya dalam pertarungan saat perang besar dunia shinobi keempat.
Begitu kedua shinobi yang akan bertarung sudah siap dan saling berhadapan, terdengar teriakan Homura dari tepi lapangan "Kagami, Naruto. Kalian bisa mulai kapanpun kalian siap!"
Begitu ucapan rekan satu tim Hiruzen selesai, Kagami Uchiha langsung membuka serangan dengan melakukan serangkaian segel tangan dan berteriak "Katon : Ryuuka no Jutsu (Elemen Api : Jurus Naga Api)" sambil menyemburkan api dari mulutnya. kejap berikutnya sebuah gelombang api besar yang membentuk naga telah menerpa putra sang Hokage yang sepertinya tidak sempat menghindar atau menangkis serangan itu.
Melihat intensitas dan cepatnya serangan sang Uchiha, semua orang merasa yakin si Sarutobi muda tidak akan selamat atau paling tidak pasti terluka serius. Namun tiba-tiba api yang sedang berkobar itu menghilang tanpa bekas dan menampakkan sosok Naruto Sarutobi yang masih berdiri di tempatnya tanpa cedera sedikitpun.
"Itu jurus naga api yang cukup dahsyat, Kagami-san. Sekarang giliranku!" dan begitu ucapannya selesai, poop... tubuh Naruto lenyap menjadi kepulan asap. Belum lagi rasa kaget Kagami hilang, dari arah belakang sang Uchiha terdengar teriakan "Katon : Ryuuka no Jutsu (Elemen Api : Jurus Naga Api)". Jurus naga api kembali berkiblat mengarah pada sang Uchiha, jelas terlihat jurus yang di keluarkan Naruto lebih cepat dan lebih membara dari jurus lawannya tadi.
"Rupanya gerakanmu cepat juga, Kagami-san!" ucap putra Sandaime Hokage itu sambil berpaling kearah kirinya. Ketika semua orang mengarahkan pandangan mereka kearah Naruto menatap, disana terlihat berdiri Kagami Uchiha dengan napas agak terengah, sedangkan ditempat sang Uchiha berdiri semula terlihat balok kayu yang hangus terbakar menandakan dia telah menggunakan jurus Kawarimi.
Tanpa menjawab ucapan Naruto, Kagami hanya menatap si pemuda pirang itu dengan Sharingan yang berputar cepat. Merasakan adanya pergerakan chakra dari sang Uchiha, Naruto hanya tersenyum mengetahui sang lawan berusaha menggunakan Genjutsu pada dirinya.
Setelah merasakan sang Uchiha berusaha beberapa kali dan terus gagal, putra Sandaime Hokage ini akhirnya berkata "Sayang sekali Genjutsu tidak akan bekerja padaku, Kagami-san"
Mendengar pengakuan sang lawan dan merasakan usahanya yang memang sia-sia, Kagami Uchiha akhirnya menghentikan serangannya. Dalam hatinya sang Uchiha berkata 'Sial yang dikatakannya memang benar, tapi bagaimana bisa Genjutsu Sharingan tidak bekerja semua sekali padanya'.
Setelah terdiam sesaat, Kagami Uchiha akhirnya berkata "Dari caramu menghilangkan Genjutsu sebelum bekerja pada dirimu menunjukkan kau adalah Shinobi yang sangat hebat, Naruto-san"
"Terima kasih, Kagami-san. Kau juga seorang Shinobi yang tangguh" jawab Naruto tanpa mengalihkan pandangan dari sang Uchiha.
=== Penonton ===
Terakan-teriakan seperti "Tidak mungkin" atau "Mustahil" terdengar dari arah penonton terutama dari para anggota Klan Uchiha setelah mendengar pengakuan Naruto dan ucapan Kagami.
Diantara penonton banyak yang mulai yakin dengan kemampuan si Sarutobi muda terutama para ninja yang mengetahui persis kesulitan dalam melepaskan diri dari serangan Genjutsu terutama Genjutsu Sharingan, apalagi sampai bisa membatalkan jurus ini sebelum bekerja, sungguh sesuatu yang sulit dipercaya.
Tanpa bisa dicegah dihati para shinobi Konoha ini telah timbul rasa hormat dan segan pada diri Naruto Sarutobi, sedangkan bagi para Kunoichi yang hadir selain rasa hormat dan segan sepertinya juga timbul perasaan kagum jika pipi mereka yang memerah bisa dijadikan sebuah tanda.
=== Pertarungan ===
"Kalau Genjutsu tidak bekerja...!" ucap sang Uchiha sambil melemparkan beberapa Shuriken. Tidak berhenti sampai disitu saja, sang Uchiha kemudian memulai serangkaian segel tangan dan berteriak"Ninpo : Shuriken Kage Bunshin no Jutsu (Teknik Ninja : Shuriken Seribu Bayangan)" yang melipat gandakan jumlah shuriken yang menyerang si Sarutobi muda.
Melihan puluhan shuriken yang menuju kearahnya, Naruto segera menyelesaikan serangkaian segel tangan untuk "Fuuton : Daitoppa (Elemen Angin : Gelombang Angin)". Gelombang angin yang ditiupkan Naruto ini cukup dahsyat hingga mampu membalikkan ratusan shuriken yang menuju kearah putra sang Hokage itu.
Tidak menduga serangannya akan mengarah balik padanya, memaksa Kagami Uchiha untuk menggunakan Shunshin no Jutsu. Muncul cukup jauh dari tempatnya semula, sang Uchiha sangat terkejut begitu merasakan benda tajam yang menempel di lehernya dan mendengar lawannya berkata "Sepertinya aku yang menang, Kagami-san!".
Melihat Kagami menganggukkan Kepala, Naruto segera menjauh dari sang Uchiha dan menyimpan kembali kunai yang dipegangnya. Sedangkan Kagami Uchiha sendiri melangkah ke tepi lapangan setelah nengucapkan selamat pada putra sang Hokage itu.
=== Penonton ===
Di tepi lapangan sendiri kembali pecah sorak-sorai para penonton yang merasa kagum dengan hasil pertarungan itu. Tetapi ada juga penonton yang merasa kesal terutama dari arah para anggota Klan Uchiha.
"Sepertinya Naruto-kun berhasil melewati ujian pertama ini dengan sangat baik!" seru Homura yang membuat keriuhan para penonton kembali pecah. Setelah suasana riuh itu kembali reda, rekan satu tim Sandaime Hokage ini melanjutkan ucapannya "Untuk ujian berikutnya adalah Taijutsu, Kenjutsu dan Kayaku no jutsu. Untuk itu Naruto akan berhadapan dengan tim Hiruzen yaitu Jiraiya, Orochimaru dan Tsunade Senju"
Kembali terdengar keriuhan dari para penonton yang kembali tidak sabar untuk menyaksikan pertarungan berikutnya, apalagi yang akan bertarung melawan putra pimpinan desa Konohagakure itu adalah tim terbaik yang dilatih oleh sang ayah sendiri.
=== Pertarungan ===
Baru saja Homura menyelesaikan ucapannya, tiga bayangan yang pastinya tim Hiruzen melesat dari arah penonton dan berdiri dihadapan Naruto. Melihat ketiga ninja yang kelak akan menjadi Sannin legendaris itu membuat perasaan sang Sarutobi muda itu campur aduk antara senang melihat Jiraiya dan Tsunade serta benci melihat Orochimaru.
Setelah memperhatikan ketiga murid ayahnya itu dan berhasil menguasai perasaannya yang campur aduk antara gembira melihat Jiraiya dan Tsunade serta kesal melihat Orochimaru, Naruto kemudian berpaling kearah Homura dan sang ayah lalu berkata "Apa kalian yakin aku harus bertarung dengan mereka bertiga, Homura Oji-san?"
"Tentu saja. Mereka adalah tim terbaik karena ayahmu sendiri yang melatih mereka, Naruto-kun!" jawab Homura dari tepi lapangan yang membuat ketiga murid Sandaime Hokage tersenyum bangga.
"Apa kau takut bertarung melawan tiga orang sekaligus, Naruto-san?" terdengar pertanyaan dari pemuda berambut putih yang tak lain dari Jiraiya. "Kalau memang begitu kau bisa memilih salah satu dari kami sebagai lawanmu?. Bagaimana, Naruto-san?" sambung pemuda berambut putih yang membuat para penonton mencibir si Sarutobi muda itu.
"Kalau kau takut terluka, Tsunade pasti bisa mengobatimu, Naruto-san" timpal pemuda berambut hitam yang pastinya adalah Orochimaru. Petanyaan bernada mengejek dari Orochimaru ini membuat para penonton kembali riuh tertawa
"Tsk.. Bisakah kalian berhenti bersifat arogan seperti itu. Jiraiya, Orochimaru!" terdengar gadis berambut pirang yang tentunya adalah Tsunade Senju, sepertinya cucu Shodaime Hokage ini mulai kesal dengan kelakuan kedua rekan satu timnya itu. Setelah mendamprat kedua rekannya, gadis berambut pirang ini berkata pada putra sang guru "Jangan khawatir. Ini cuma tes saja, Naruto-san!"
"Terima kasih atas perhatiannya, Tsunade-chan" jawab Naruto sambil tersenyum yang membuat Tsunade agak tersipu. Sambil mengalihkan pandangannya ke arah kedua murid laki-laki ayahnya, pemuda berambut pirang ini berkata "Sebenarnya aku takut kalian yang akan terluka, Jiraiya-san, Orochimaru-san!"
Setelah puas melihat ekspresi kesal dan marah diwajah Jiraiya dan Orochimaru, Naruto kembali berkata "Baiklah mari kita mulai!" dan begitu ucapannya selesai sang Sarutobi muda telah menghilang dari tempatnya berdiri.
Begitu lawan mereka menghilang, ketiga murid Sandaime Hokage ini langsung mengambil sikap saling memunggungi sehingga bisa mengetahui serangan dari segala arah dan saling melindungi satu semua lain.
Kejap berikutnya terdengar teriakan "Ninpo : Kunai Kage Bunshin no Jutsu (Teknik Ninja : Kunai Seribu Bayangan)" yang disertai meluncurnya puluhan kunai dari arah atas kepala ketiga murid Sandaime Hokage itu. Namun serangan mendadak itu sepertinya kurang cepat karena puluhan kunai itu hanya mengenai tiga balok kayu yang tak bersalah, sedangkan ketiga anggota tim Hiruzen telah berpindah tempat.
Terdengar decak kagum diantara para penonton yang melihat ke atas dimana puluhan kunai tadi berasal. Disana di udara terlihat putra sang Hokage melayang dan turun perlahan, jelas sekali penggunaan elemen angin yang sangat ahli.
"Hmm... jurus Kawarimi yang sangat cepat di detik-detik terakhir" gumam Naruto cukup keras ketika dia mendaratkan kakinya di samping ketiga balok kayu yang menjadi korban puluhan kunai serangannya tadi.
Ketika merasakan kehadiran seseorang dibelakangnya, Naruto segera menjatuhkan diri dan berguling kedepan beberapa kali. Gerakan ini sangat tepat karena sedetik kemudian terdengar ucapan "Sen'ei Tajashu no Jutsu (Jurus Seribu Lengan Ular Bayangan)" disertai meluncurnya puluhan ular dari lengan pakaian Orochimaru menyambar kearah dimana kepalanya tadi berada.
Baru saja berdiri, putra Sandaime Hokage ini terpaksa harus melompat ketika melihat bayangan Tsunade di udara. "Tsutenkyaku (Tendangan Langit) terdengar teriak cucu Shodaime Hokage ini dan kejap selanjutnya tanah tempat Naruto tadi berdiri terbongkar dan berhamburan terkena tendangan dang Kunoichi.
Sepertinya Tsunade tidak ingin memberi peluang bagi Naruto. Karena begitu serangan pertamanya luput dari sasaran, murid perempuan Hiruzen ini segera bangkit dan menyerang dengan tinju-tinju supernya yang membuat si Sarutobi muda harus melompat menghindar kesana kemari.
"Bisakah kau diam sebentar, Naruto-san!?" rutuk Tsunade yang mulai kesal dengan lawannya yang terus bergerak kesana kemari sehingga tidak satupun serangannya mengenai sasaran.
"Agar kau bisa memukulku kan?. Kurasa aku akan melewatkannya, Tsunade-chan!" timpal Naruto seenaknya hingga membuat Tsunade semakin kesal dan semakin mempercepat serangannya. Tapi sepertinya kekesalan lawannya ini yang ditunggu-tinggu Naruto, karena pada satu kesempatan dia berhasil merunduk menghindari tinju lurus murid ayahnya itu dan dia juga berhasil menyarangkan satu serangan balasan. Serangan ini berupa satu pukulan tinju cukup keras kearah perut Tsunade yang membuat gadis pirang itu terlempar cukup jauh.
"Katon : Katon Shuriken no Jutsu (Elemen Api : Jurus Shuriken Api)" terdengar teriakan Jiraiya disertai melesatnya shuriken yang dilapisi api dari arah sebelah kiri Naruto yang baru saja tegak berdiri. Tapi serangan ini sepertinya hanya pembuka saja karena kejap berikutnya terdengar ucapan "Ninpo : Shuriken Kage Bunshin no Jutsu (Teknik Ninja : Shuriken Seribu Bayangan)", kontan shuriken yang meluncur kearah Naruto menjadi berlipat ganda jumlahnya.
Semua orang seolah menyaksikan serangan cepat dan sangat berbahaya ini dengan gerak lambat, bahkan semua penonton terdiam dan menahan napas melihat puluhan benda tajam dan tentunya sangat panas itu tepat mengenai sasarannya. Tertusuk di beberapa bagian tubuhnya membuat puta Hiruzen Sarutobi inipun terjatuh dengan napas berat.
Melihat lawannya terjatuh, Jiraiya segera berlari dan memeriksa keadaan putra sang guru. "Kau baik-baik saja. Apakah kau menyerah, Naruto-san?" tanya pemuda berambut putih ini agak khawatir melihat Naruto yang tengkurap dengan luka cukup parah.
"Ak.. Aku.. Aku hanya..." terdengar ucapan Naruto yang lirih dan terbata-bata. "Kau bilang apa, Naruto-san?" tanya Jiraiya sambil lebih mendekat agar ucapan putra Sandaime Hokage ini lebih jelas.
Setelah menarik napas yang terlihat semakin berat, pemuda berambut pirang itu berkata "Aku hanya mau bilang" berhenti untuk menarik napas dan menyeringai lalu lanjutnya "BOOM!". Begitu kata terakhir diucapkannya, tubuh yang terbaring itu meledak hingga membuat Jiraiya yang terlalu dekat itu tidak sempat menghindar dan terlempar jauh.
=== Penonton ===
"Jurus Bunshin Daibakuha dieksekusi dengan tipuan yang bagus. Sangat mengesankan, Hokage-sama" ucap Sakumo mengagumi kemampuan dan kecerdikan putra pimpinannya itu.
"Kau benar, Sakumo-san. Aku bahkan tidak melihat kapan dia bertukar tempat dengan bayangannya tadi" timpal Homura tanpa mengalihkan pandangannya dari arena pertarungan.
"Aku rasa Naruto-kun masih akan membuat kita terkejut, Homura, Sakumo-san" sahut Hiruzen Sarutobi yang juga diam-diam mengagumi kemampuan putranya itu. "Aku sendiri baru kali ini melihat langsung pertarungan Naruto-kun secara langsung, karena selama ini aku hanya mengetahui kemampuannya lewat surat saja" lanjut sang Hokage berlagak sedih.
"Pengorbanan yang kau dan Biwako-chan lakukan untuk jauh dari Naruto-kun selama ini sepertinya tidak sia-sia, Hiruzen" sahut Koharu yang melihat raut sedih diwajah sang Hokage. "Di usia semuda ini kemampuan Naruto-kun sudah mengagumkan. Bagaimana menurutmu, Danzo?" lanjut rekan satu tim Hiruzen ini pada laki-laki bermata satu di sebelah kanannys.
"Aku tidak mau mengambil kesimpulan terlalu cepat sebab ujian ini belum selesai, Koharu" jawab Danzo seolah tidak terpengaruh oleh jalannya pertarungan itu. Sedangkan didalam hatinya saingan Sandaime Hokage ini membatin "Sial ternyata anak ini memang hebat. Kalau begini aku hsrus lebih berhati-hati lagi dalam rencanaku".
=== Pertarungan ===
Ketika Naruto hendak bergerak mendekati Jiraiya yang terlihat mencoba bangkit dan berlutut, saat itulah dia dipaksa untuk kembali merunduk, untuk menyelamatkan lehernya dari tebasan pedang yang datang dari arah kanannya. Begitu tebasan pedang itu lewat diatas kepalanya, putra Sandaime Hokage ini segera melompat untuk membuat jarak dengan penyerangnya tadi.
"Ah.. Kusanagi no Tsurugi rupanya. Ternyata benar salah satu pedang terbaik di dunia itu ada ditanganmu, Orochimaru-san" ucap Naruto sambil meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kirinya. Dengan menyalurkan sedikit chakra pada segel di pergelangan tangannya, kejap berikutnya ditangan pemuda berambut pirang itu telah tergenggam sebilah pedang.
"Mari kita lihat kehebatan Kusanagimu melawan Ryuujin no ken milikku, Orochimaru-san" tantang Naruto sambil mencabut pedang ditangannya. Pedang ditangan Naruto sendiri sebenarnya asing dimata semua orang, pedang ini panjangnya tidak lebih dari 2,5" berikut gagangnya yang berbentuk naga berwarna emas dengan ekor yang melingkar membentuk pelindung tangan. Mata pedangnya sendiri berwarna oranye dengan bagian inti yang berwarna merah.
Melihat semua orang masih memperhatikan pedang ditangannya termasuk Orochimaru, Naruto tidak menyia-nyiakan kesempatan segera menghilang dengan jurus Shunshin dan muncul tepat didepan pemuda berambut hitam itu dengan tebasan lurus dari atas kebawah. Serangan yang sangat cepat ini membuat murid Sandaime Hokage tidak sempat menghindar dan terpaksa menangakis tebasan pedang lawan dengan pedangnya.
Sejenak putra dan murid Hiruzen ini saling mengerahkan tenaga dan chakra untuk saling mengalahkan, namun secara perlahan terlihat Orochimaru mulai terdesak. 'Mengapa chakra seperti terkuras? Jangan-jangan ini..' batin murid jenius Sandaime Hokage ini terkejut menyadari sesuatu.
Melihat sang lawan terkejut, Naruto memanfaatkan kesempatan untuk mengirimkan tendangan keras kearah dada Orochimaru yang membuat murid berambut hitam ini terlempar dan terlihat kesulitan saat berusaha berdiri.
Baru saja Orochimaru berhasil berlutut, saat itulah Jiraiya dan Tsunade muncul disamping rekan satu tim mereka itu dengan shunshin no jutsu. Tsunade yang segera memeriksa keadaan rekan satu timnya itu sedangkan Jiraiya terus mengawasi putra sang guru yang menjadi lawan mereka.
"Rupanya pedangmu itu memiliki kemampuan untuk menyerap chakra, Naruto-san!" terdengar ucapan Orochimaru yang mengejutkan semua orang termasuk Jiraiya, Sedangkan Tsunade yang sedang mengobati Orochimaru hanya terdiam mungkin karena akhirnya tahu penyebab rendahnya jumlah chakra yang dimiliki rekan satu timnya itu.
"Bisa menyimpulkan hal semacam itu dengan hanya sekali berhadapan, sangat mengesankan, Orochimaru-san" jawab Naruto tanpa membenarkan kesimpulan murid ayahnya itu secara langsung tapi juga tidak membantahnya.
"Apa maksudmu, Orochimaru?" terdengar pertanyaan dari Jiraiya yang terus mengawasi lawan mereka. Rupanya pemuda berambut putih ini masih penasaran dengan ucapan rekan satu timnya itu.
Begitu Tsunade selesai menyembuhkan lukanya dan memberikan kapsul penambah chakra, Orochimaru akhirnya berhasil berdiri dan berkata "Saat saling beradu kekuatan tadi, semakin aku mengerahkan chakra aku justru merasa semakin lemah. Aku yakin pedang di tangan Naruto-san memiliki kemampuan khusus untuk menyerap chakra".
"Sepertinya pertarungan jarak dekat kurang memungkinkan" ucap Tsunade yang diiyakan oleh kedua rekannya dengan anggukan kepala.
"Bagaimana kalau kita menggunakan jurus itu?" bisik Jiraiya kepada kedua rekan satu timnya itu yang membuat keduanya saling pandang satu semua lain.
"Apa perlu kita menggunakan jurus sekuat itu, Jiraiya?" timpal Tsunade yang sepertinya kurang setuju dengan rekan laki-lakinya yang berambut putih itu. Namun belum sempat Jiraiya menjawab pertanyaan gadis Senju itu, Orochimaru mendahului berkata "Sebaiknya kita memang nenggunakan jurus itu untuk mengalahkan Naruto-san sekaligus menyudahi pertarungan ini dengan cepat".
"Baiklah mari kita lakukan" ucap Tsunade yang akhirnya menyetujui usulan Jiraiya walaupun masih terlihat kurang yakin.
Begitu rekan wanita mereka setuju, Orochimaru berkata "Gunakan jurus elemen api yang cukup kuat, Jiraiya!".
Setelah menyelesaikan satu set segel tangan dan teriakan "Katon : Karyuu Endan no Jutsu (Elemen Api : Jurus Peluru Naga Api)", maka sebuah lidah api yang mengambil bentuk kepala naga meluncur demgan cepat kearah Naruto.
Selagi serangan Jiraiya, terdengar teriakan dari Orochimaru "Fuuton : Daitoppa no Jutsu (Elemen Angin : Jurus Gelombang Angin)" dan diikuti oleh bertiupnya gelombang angin yang langsung memperbesar jurus peluru naga api yang meluncur di udara. Naruto Sarutobi yang menjadi sasaran sendiri hanya terlihat diam saja menyambut datangnya serangan yang sangat berbahaya itu.
=== Penonton ===
"Ryuujin no ken pedang dengan kemampuan khusus seperti Samehada!" gumam Sakumo terlihat mencoba mingingat-ingat apakah pernah mendengar nama senjata itu sebelumnya.
"Itu memang pedang yang hebat. Tapi jika pemiliknya tidak hebat juga pedang itu tidak akan banyak berguna, Sakumo-san" timpal Danzo sambil melirik Sandaime Hokage setelah memperhatikan putra saingannya itu hanya terdiam kaget melihat serangan lawannya.
Hiruzen Sarutobi sendiri tetap terlihat tenang walaupun dalam hatinya betanya-tanya 'Apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Naruto-kun'.
Dipihak lain para penonton tampak terdiam melihat dan kecewa setelah melihat putra pimpinan mereka sepertinya akan kalah dalam ujian ini.
=== Pertarungan ===
Ketika semua penonton tampak terdiam melihat serangan kombinasi dari Jiraiya dan Orochimru semakin mendekati sasaran, saat itulah mereka dikejutkan dengan ucapan "Ryuujin : Mizu Kiri (Pedang Naga : Tebasan Air)" dan terlihat Naruto menggerakkan pedang ditanganya dari atas kebawah dengan sangat cepat. Kejap berikutnya seberkas gelombang air melesat dari pedang ditangan si Sarutobi muda dan membelah jurus peluru naga api yang menyerangnya itu menjadi dua.
Semua orang tampak tercengang dengan kemampuan berpedang yang dipertunjukkan putra Sandaime Hokage ini, karena jurus api itu terbelah dengan sangat sempurna dan lewat disamping kiri dan kanan Naruto tanpa menyebabkan pemuda ini terluka.
Sesaat kemudian lapangan itu telah tertutup oleh kabut akibat benturan jurus elemen api dan elemen air tadi. Saat semua orang susah melibat apa yang terjadi selanjutnya, dari dalam kabut terdengar tiga teriakan "Kuchiyose no Jutsu : Gamabunta/Manda/Katsuyu (Jurus Pemanggilan : Gamabunta/Manda/Katsuyu)".
Begitu kabut di lapangan itu hilang tertiup angin, semua orang dapat melihat ketiga murid Hiruzen Sarutobi telah berdiri diatas kepala hewan panggilan mereka masing-masing. Tapi yang membuat semua orang yang menyaksikan terdiam bukan karena ketiga murid Sandaime Hokage ini menggunakan jurus pemanggilan, melainkan keadaan anggota tim Hiruzen dan ketiga hewan panggilan mereka. Saat ini semua penonton bisa melihat katak, ular dan siput serta ketiga pemanggilnya itu sedang memcoba melepaskan diri dari elemen kayu yang mengikat mereka, sedangkan pemuda berambut kuning yang menjadi lawan mereka tampak berdiri dengan tangan membentuk segel ular.
"Sepertinya menggunakan jurus pemanggilan di dekat desa bukan hal yang bijaksana, Orochimaru, Jiraya, Tsunade!" terdengar Naruto berucap dengan nada dingin. Kemudian lanjutnya "Tolong pulanglah, Gamabunta-san, Katsuyu-san, Manda-san" sedangkan kayu yang mengikat pimpinan Klan Katak, Ular dan Siput itu terlihat semakin kuat.
"Dia benar. Sebaiknya kita tidak bertarung di dekat desa, Jiraiya" terdengar katak merah yang tak lain dari Gamabunta itu berkata kemudian menghilang kembali ke tempat asalnya.
"Aku pergi, Orochimaru" ucap Manda, kemudian ular biru itupun meghilang tanpa menunggu jawaban dari Orochimaru.
Melihat kedua rekannya pergi, Katsuyu akhirnya bertanya "Apa sebaiknya aku juga pulang, Tsunade-chan!". Dan setelah cucu Shodaime Hokage itu menganggukkan kepala, siput putih belang hijau itu juga menghilang.
Setelah ketiga hewan panggilan itu menghilang, kayu yang mengikat ketiga anggota tim Hiruzen ini memendek sehingga ketiganya kini berdiri di atas tanah. Melihat ketiga lawannya yang tidak bisa melepaskan diri, Naruto akhirnya mengalihkan pandangan kearah sang ayah dan Tetua desa lalu berkata "Sepertinya aku yang menang dalam pertarungan ini, Tou-san, Homura Oji-san!?".
=== Penonton ===
Semua penonton sepertinya cukup takjub dengan akhir dari pertarungan ini karena semuanya tampak terdiam dan sibuk dengan pikiran dan analisa mereka masing-nasing. Sandaime Hokage sendiri begitu mendengar pertanyaan putranya justru bertanya kepada rekan satu tim dan penasehatnya "Bagaimana menurut kalian, Minna-san?".
"Sepertinya Naruto-kun menang memenangkan pertarungan ini, Hokage-sama" sahut Sakumo tanpa mengalihkan pandangan dari arena pertarungan itu.
"Sakumo benar, Hiruzen. Melihat bagaimana elemen kayu itu membuat Jiraiya, Orochimaru dan Tsunade-chan bahkan tidak bisa menggerakkan jari mereka" sahut Koharu menyetujui pendapat Sakumo Hatake.
Mendengar pendapat Sakumo dan Koharu serta melihat raut wajah terkejut Danzo Shimura dan yang lainnya membuat Hiruzen Sarutobi tersenyum sendiri. Setelah cukup puas menyaksikan ekspresi orang-orang disekitarnya, sang Sandaime Hokage berkata "Bagainana menurutmu, Homura?".
Begitu mendengar pertanyaan rekannya, Homura aknirnya berteriak "Pertarungan ini selesai dan dimenangkan oleh putra Sandaime Hokage, Naruto Sarutobi!". Begitu teriakan Homura selesai, sorak sorai fan teriakan para penonton pecah.
"Kalau begitu kita akan bahas hasil pertarungan ini besok saja, Minna-san" ucap Sandaime Hokage yang segera meninggalkan tempat itu tanpa memberi kesempatan rekan dan sainganya untuk berdebat.
=== Pertarungan ===
Begitu teriakan Homura selesai, elemen kayu yang mengikat ketiga anggota tim Hiruzen Itu kembali masuk kedalam tanah membebaskan ketiganya. "Aku harap kalian tidak terluka serius, Jiraiya-san, Orochimaru-san, Tsunade-chan!" ucap Naruto sambil tersenyum dan menghampiri ketiga murid ayahnya itu.
"Kami tidak apa-apa, Naruto-san" jawab Jiraiya yang diiyakan oleh kedua rekannya dengan anggukan kepala.
"Saat perang dunia Shinobi kedua ini selesai kita harus bertarung lagi, Naruto-san" timpal Orochimaru yang sepertinya masih penasaran dengan si Sarutobi muda ini.
Dilain pihak Tsunade hanya tediam dan memperhatikan putra sang guru, sepertinya banyak pertanyaan yang muncul dipikirannya tentang pemuda berambut kuning itu dan tentunya dia harus tahu jawabannya.
Setelah sedikit mengobrol dan mengucapkan selamat pada Naruto, ketiga anggota tim Hiruzen itu akhirnya meninggalkan lapangan latihan itu. Setelah memandang berkeliling dan tidak melihat lagi sang ayah dan para Tetua desa di tempatnya, Naruto akhirnya menghilang dari tempat itu dengan kobaran api Shunshin no jutsu.
Semua penontonpun akhirnya meninggalkan lapangan latihan 3 itu dengan pikiran dan perasaan yang bermcam-macam. Ada yang senang, ada yang penasaran bahkan ada yang kesal dan marah terutama mereka yang merasa anggota Klan elit Konoha.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Yea, Naruto Sarutobi Putra Sang Hokage chapter ketiga selesai juga. Saya harap saya mengerjakannya dengan cukup baik. Kritik dan saran selalu di terima, jadi silakan beri review sesukanya sebab fanfiction ini telah diinstal dengan fire prooping.
Sayonara...