Tittle : My Boss

Cast : Kim Jaejoong (25)

Jung Yunho (23)

Dan akan bertambah seiring berjalannya cerita.

Genre : Romance, Fluff, Pwp (?)

Rate : Super Mesum

Summary : Cerita tentang seorang Jung Yunho yang terpaksa bekerja di Kim's Corp karena semua fasilitasnya disita oleh kedua orang tuanya. Yunho kira bekerja di Kim's Corp akan menjadi neraka dunianya, tapi ternyata itu salah. Bosnya, Kim Jaejoong malah memberikan surga dunia padanya.

Disclaimer : Jaejoong is belong to Yunho. But this fanfic is belongs to me.

Warning : Yaoi alias Boys x boys love, alur gak jelas. INI PWP (PORN WITHOUT PLOT), AUTHOR MENJUNJUNG TINGGI PRINSIP DLDR. NGGA SUKA NGGA USAH BACA.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

"Kurasa aku jatuh cinta denganmu." Ucap keduanya bersamaan.

Setelah itu ciuman tak bisa mereka hindarkan lagi. Yunho mencium bibir Jaejoong dengan penuh kelembutan.

"Tapi aku tetap ingin merasakan penismu dilubangku Yunie !"

.

.

My Boss (Chap 4)

.

.

"Kau bisa merasakannya nanti pada saat malam pertama kita." Ucap Yunho. Yah, mengerjai namja cantik ini sedikit tidak ada salahnya kan ?

"MWO ?! M-malam pertama ?"

Uh-oh. Jaejoong merasakannya lagi. Wajahnya menghangat, dadanya berdebum dengan keras hingga ia bisa mendengar detak jantungnya di kepala. Apa namja tampan ini baru saja melamarnya ? Pada saat mereka di kantor dalam keadaan telanjang bulat ?! Yang benar saja !

"Aku serius, baby. Kau mau menikah denganku ?" tanya Yunho dengan nada seriusnya.

Jaejoong memandang lekat wajah Yunho, tangannya ia tangkupkan di kedua pipi Yunho. Dahinya berkerut, mencoba memahami tatapan Yunho padanya. Well, ia bisa melihat jika Yunho benar-benar serius dengan ucapannya tadi.

"Kau tidak impoten kan ?" tanya Jaejoong polos, masih tetap menatap mata Yunho.

Yunho mengerjapkan matanya. Dahinya juga ikut berkerut.

"Aku tidak perlu menjawabnya kan ? Kau bahkan sudah merasakannya tadi dimulutmu ? Apa 'dia' lemas ? 'Dia' keras kan, baby ?" tanya Yunho balik.

"Yah, 'dia' keras dan perkasa. I love it !" Seru Jaejoong.

Oke ! Lama kelamaan percakapan ini keluar dari jalan cerita. Yunho mulai merasa kepalanya berdenyut. Namja cantik di depannya ini sungguh luar biasa. Luar biasa cantik, luar biasa seksi, luar biasa menggairahkan, luar biasa 'POLOS'. Menyahuti perkataan Jaejoong tak akan ada habisnya nanti.

"Jadi ? Kau mau menikah denganku, sayang ?" tanya Yunho sekali lagi.

"Kau melamarku ?" tanya Jaejoong polos.

Fuck ! Hilang sudah rencana Yunho mengerjai si cantik ini. Yang ada malah ia sendiri yang merasa dikerjai.

"Shit ! Kau pikir aku sedang apa hah ?! Membajak sawah ?"

Tanpa sengaja Yunho menaikkan sedikit nada suaranya membuat Jaejoong berjengit dipangkuannya. Perempatan siku muncul di sudut kepala Jaejoong. Seumur hidupnya, Jaejoong belum pernah di bentak. Kecuali oleh orang tuanya (eomma galaknya khususnya), Junsu si montok dan jidat lebar Yoochun, itu pun Jaejoong pasti balas dengan tendangan mautnya. Sialan !

"Kau barusan membentakku ?!" Jaejoong juga ikutan menaikkan nada suaranya.

"Itu karena kau terlalu berbelit-belit, Jaejoong." Balas Yunho kali ini ia menggunakan suara normalnya, tapi tetap saja terdengar menyebalkan di telinga Jaejoong.

Jaejoong beranjak dari pangkuan Yunho dengan muka cemberut. Oke ! Cukup. Ia tak ingin meneruskan ini lagi. Karena mungkin nantinya ada perang dunia 'YunJae' nantinya. Jaejoong sadar, ia dan Yunho sama-sama keras kepala.

Jaejoong berjalan kemana bajunya tadi Yunho lemparkan dan memakainya. Ruangan itu masih hening, hanya terdengar ringisan yang Jaejoong keluarkan saat berjalan. Lubangnya terasa perih. Dalam hati ia mengutuk spidol yang masuk ke lubangnya tadi.

Yunho hanya diam memandang Jaejoong yang berjalan menjauhinya dan memakai pakaiannya. -Apa aku salah bicara ?- batin Yunho.

"Jadi sekarang apalagi ?" tanya Yunho mencoba mencairkan suasana.

Sekarang posisi Yunho dan Jaejoong hanya terhalang oleh sofa. Yunho masih dengan santainya duduk dengan telanjang di sofa, sementara Jaejoong sudah mulai mengancingkan kemejanya.

"Tidak ada." Jawab Jaejoong singkat.

Yunho menghela nafasnya kasar. Ia beranjak dari duduknya menghampiri Jaejoong. Ia menarik lengan Jaejoong, sehingga namja cantik itu berada di pelukannya. Yunho melingkarkan lengannya di pinggang Jaejoong. Yunho menumpukkan dagunya di atas kepala Jaejoong. Sementara Jaejoong tak bergerak dalam pelukan Yunho. Diam-diam sekelebat pikiran tentang bagaimana romantisnya Yunho memeluk tubuhnya muncul tiba-tiba di otak Jaejoong.

"Baiklah. Maafkan aku karena membentakmu, sayang. Aku janji setelah ini aku akan membawamu ke hadapan orang tua kita dan meminta izin untuk menikah." Yunho mencoba memberikan pengertian.

"Jangan pernah membentakku lagi, itu terdengar menyeramkan Yunie-ah." Jawab Jaejoong dengan nada merajuknya.

Dan itu tak bisa tak membuat Yunho gemas. Pemuda menawan dalam pelukannya ini memang benar-benar spesial. Bagaimana Jaejoong bisa merubah mood-nya hanya dalam waktu kurang dari lima menit ? Tentu saja jawabannya adalah karena Jung Yunho. Well, dirinya sendiri tak dapat memungkiri kalau memang ia tetap memukau bahkan saat telanjang seperti ini.

"Jadi bisa kita teruskan ? Benda ini terus menusuk pantatku dari belakang."

Jaejoong berbisik sambil merambatkan tangannya menyentuh sesuatu yang berstektur keras di belakang pantatnya. Jaejoong memainkan tangannya di benda itu memunculkan geraman seksi dari pemuda yang berdiri di belakangnya. Begitu Jaejoong menaik-turunkan benda itu dengan gerakan memompa geraman seksi itu berubah menjadi desahan yang membuatnya panas dingin.

"Ouuhhh... yes, like that babe... shhh..." desahan Yunho mengalun begitu seksi di ruangan itu.

Jaejoong merubah posisinya menjadi jongkok di depan Yunho. Penis besar Yunho terpampang dengan jelas di depannya, ia mengamati urat-urat penis Yunho menonjol di sekeliling batang penis besar itu dan kepala penis Yunho yang terlihat memerah dan besar. Ia tak sabar benda itu agar masuk ke lubangnya dan menggaruk kasar lubangnya dan menyodok prostatnya hingga bengkak. Membayangkan hal itu membuat lubang Jaejoong berkedut dan penisnya kembali berdiri.

Tangan Yunho melepaskan jari-jari Jaejoong yang melingkari penisnya kemudian menahan kepala Jaejoong agar tidak kemana-mana sementara tangan satunya lagi ia gunakan untuk menggenggam penisnya. Penis yang menurut Jaejoong 10 inchi itu perlahan menggesekkan kepala penisnya ke wajah Jaejoong. Mulai dari mata Jaejoong kemudian turun ke hidungnya dan pipi kenyal Jaejoong. Yunho meninggalkan lumayan banyak precum di wajah Jaejoong hingga wajah Jaejoong menjadi berkilap. Terakhir ia arahkan kepala penisnya ke bibir Jaejoong ke kanan dan ke kiri menyebarkan cairan precumnya di bibir Jaejoong.

"Gunakan mulutmu, babe." Pinta Yunho.

Jaejoong dengan senang hati membuka mulutnya menyambut penis besar itu masuk ke mulutnya. Yunho mendesah frustasi merasakan penisnya di sambut mulut Jaejoong yang hangat dan lidahnya yang mengitari penisnya. Jemari lentik Jaejoong melingkari sisa batang penis Yunho yang tak masuk seluruhnya di mulut mungilnya. Yunho menggeram nikmat saat Jaejoong mengarahkan wajahnya ke atas hingga mata mereka beradu. Yunho melihat penisnya dengan begitu erotis tenggelam dalam bibir Jaejoong dan merasakan lidah Jaejoong membelai lubang penisnya kemudian pemuda cantik itu menghisap keras penisnya seolah ingin menelan keseluruhan penisnya hingga pipinya mencekung ke dalam.

"Fuckk... Jaehhh.. Youre doing goodhh... fucking goodhhh ... shhhh..."

Desahan Yunho membuat Jaejoong makin bergairah mengulum penis besar itu. Ia ingin merasakan kembali rasa asam dan manis dari sperma Yunho. Pikiran Yunho hampir gila saat ia merasakan Jaejoong hampir menelan semua penisnya ke dalam mulut Jaejoong.

"Cukup, babe !"

Jaejoong agak tersentak mendengar suara tegas Yunho. Pemuda perkasa itu menarik lengan Jaejoong hingga mereka berdiri berhadapan saat ini. Penis mereka saling bertubrukan saat Yunho menarik Jaejoong mendekat ke arahnya.

"Aku benar-benar akan menyodokmu hingga pagi Jae, dan akan kupastikan saat aku selesai nanti lubangmu akan penuh dengan spremaku hingga tak sanggup lagi menampungnya dan kupastikan kau orgasme berpuluh-puluh kali hingga cairan spermamu menjadi bening. Siapkan desahanmu sayang."

"Yeshhh ... Fuck me Yunho.. penuhi lubangku dengan spermamu. Lubangku begitu gatal."

.

.

Ngga ngerti kenapa ini masih gue lanjutin padahal ini ff ternista yang gue buat. Hiatus berapa taun ya gue ? kayaknya ini ff mungkin asing kali ya bagi pendatang baru ffn tapi mungkin lagi sebagian lagi engga karena kayaknya ini ff taun lalu deh aku publish dan sampe sekarang belom kelar. Klimaksnye aja belom.

Buat yang udah nungguin ini ff makasih loh. Aku ngga bisa ngelanjutin dalam waktu dekat karena kemaren itu aku ngga bisa akses ffn karena lupa password. Ngehehehe. Thanks buat review nya. Gue ngga mau buang2 waktu ngebalesin review yang mencemooh, ngehina ini ff. Well, ini ff gue ini hasil pikiran gue. Mau gue apain juga terserah gue, yang jelas gue ngga ganggu real life kalian. Kalo kalian mau bacaan yang lebih bermutu. Bacalah buku pelajaran gaes ! Bukan baca ff, apalagi baca ff nc macam punya saya. Jadi kalau kalian cari sesuatu yang bermutu, sesuatu yang berguna jangan baca ff, okay ?

Bacot banget gue. hoho. Anyway, minta review kalian dong, biar makin semangat lanjutin ffnya. Thanks a lot !