Akan ada banyak Typo(s) yang bertebaran.

Cerita murni milik saya

Cast: HunHan, Baekyeol, KaiLu (GS) for Uke!

Rated: T

Semua Cast milik Tuhan, Orangtua mereka, Fans dan SMentertainment

No Bash!

No Plagiat!

No Silent Rider!

.

LIGHT (HunHan)

Happy reading*

"Eomma kenapa Appa menyuruhku ke bumi sih? Apa dia sudah tak menyayangiku lagi?"

"Appa dan Eomma menyayangimu sayang, kau harus kebumi karena kau harus belajar mengetahui kehidupan mereka karena kau seorang putri dan akan menjadi penerus kaum malaikat seperti kita"

"Tapi Eomma, aku tidak mau hidup sendiri disana"

"Tenanglah sayang, Baekhyun akan menjagamu disana"

"BAEKHYUN? Malaikat yang menjadi manusia itu?!"

"Iya dia sudah menjadi manusia karena kesalahannya mencintai seorang manusia, kuharap kau tak seperti dirinya Lu"

"Tidak Eomma itu tidak mungkin"

"Kuharap begitu, nah ini untukmu"

"Eomma kalung ini untuk apa?"

"Untuk menjagamu, Anakku. Kau ditugaskan untuk ke bumi jadi aku tak ingin manusia-manusia itu mengganggumu"

"Tapi kalung apa ini?"

"Pakailah dan bercermin"

"Eo-mma kenapa aku berubah menjadi namja?"

"Karena jika kau menjadi seorang yeoja di bumi manusia pasti akan tergoda karena kecantikanmu, dan kalung ini merubahmu menjadi namja supaya mereka tidak macam-macam karena kau seorang namja"

LIGHT (HunHan)

"Hey pemalas, bangunlah!"seorang yeoja berwajah cantik menarik hidung seorang namja yang sedari tadi berada dalam alam bawah sadarnya.

"Hey, bagun!" namun tak ada jawaban atau pergerakan apapun dari namja cantik yang tengah tertidur itu, padahal masih terasa dengkuran halus dari mulutnya.

"XI LUHAN KAU BANGUN ATAU AKU SIRAM KAU DENGAN AIR MENDIDIH!" teriak yeoja cantik itu menggema dan sontak membuat namja cantik yang sedari tadi tertidur bagai kerbau itu terbangun karena terkejut.

"YAK NENEK LAMPIR! TAK BISAKAH KAU JANGAN BERTERIAK BODOH!?" balas namja cantik itu berteriak tak kalah kencangnya.

"Hehe maaf" cengir yeoja cantik itu. Luhan mendelik tak suka dengan perlakuan saudaranya itu, bagaimana tak suka? Saudaranya membuatnya terbangun dengan berteriak tepat ditelinganya, apa dia mau membuat Luhan tuli?.

"Wahh kau masih sangat cantik Lu walaupun kau seorang namja" kagum saudaranya itu, terlihat mata lucu yeoja itu berbinar kagum. "Kau benar-benar menjadi manusia Baek" tanya Luhan heran dan mengabaikan kekaguman Baekhyun padanya.

Baekhyun mengangguk tanpa beban "Kenapa memang? Apa aku sangat jelek untuk ukuran seorang manusia?" tanya Baekhyun memandang sinis Luhan.

"Tidak aku tidak bilang begitu, kau masih sangat cantik semakin cantik malah" seru Luhan tersenyum tulus, ya Luhan akui meskipun Baekhyun telah bertransformasi menjadi manusia Baekhyun masih saja terlihat cantik.

"Tapi aku masih kalah cantik darimu Lu haha, tapi sekarang kau sungguh menjadi seorang namja?" tanya Baekhyun tak yakin karena melihat Luhan berambut pendek dan berdada rata tetapi wajahnya tetap tidak berubah hanya saja Luhan dalam versi namja terlihat cantik dan tampan secara bersamaan.

"Tentu saja berkat kalung ini, kalung ini yang membuatku menjadi seorang namja dan kalung ini juga alat untukku bisa kembali ke langit" Luhan menunjukan sebuah kalung perak dihiasi gantungan berbentuk matahari dengan sayap melebar dengan berlian biru cerah ditengahnya."Eomma terlalu kwhatir padaku, dan aku seorang namja sekarang dan itu membuatku takut".

"Oh aku mengerti ketakutan Eomma mu karena kau rusa lucu yang menggelikan, dan apa yang membuatmu takut Lu?" Baekhyun beralih mendekat kearah Luhan. Luhan dan Baekhyun berada diatas ranjang milik Baekhyun karena saat diberitahukan oleh bibi Baekhyun yang nyatanya adalah ibu dari Xi Luhan mengatakan Luhan akan menyamar menjadi manusia dan menitipkan Luhan pada Baekhyun membuat Baekhyun bersorak ria dan tidak merasa keberatan sama sekali, karena Luhan adalah saudara yang paling akrab dengannya sejak kecil namun sudah sangat lamanya tidak pernah bertemu lagi dikarenakan tugas Baekhyun turun kebumi lebih cepat dari pada Luhan. Namun karena kesalahan yang fatal Baekhyun menjadikannya tidak akan pernah bisa menjadi seorang malaikat lagi.

Baekhyun terlihat mengernyit semakin heran tat kala mendapati wajah Luhan yang malah merona setelah mengatakan takut entah karena apa "Hey Lu, kenapa wajahmu memerah seperti itu? Kau sakit?" tanya Baekhyun seraya menempelkan tangannya dikening Luhan "Tidak panas, jadi apa yang membuatmu takut Lu?".

Luhan mengangkat jarinya terlihat bergetar dan gugup "I-ini a-aku takut saat melihat tubuhku sendiri nanti"

BLUSH

Wajah Baekhyun tak kalah meronanya dari Luhan, karena yang ditunjukan Luhan dan yang membuat Luhan malu adalah sesuatu yang menjadi milik kebanggaan seorang pria.

"A-ku merasa tak nyaman dengan ini Baek, serasa ada yang mengganjal. La-lu bagaimana jika aku mandi Baek?"

.

"Kau sudah mandinya?" tanya Baekhyun tanpa melihat Luhan yang baru saja keluar dari kamar mandi karena sibuk membereskan kamarnya.

"Sudah Baek, kau tahu mataku baru saja terodai tubuhku sendiri. Ternyata milikku biasa saja" ucap Luhan polos tanpa memperdulikan wajah Baekhyun yang merona hebat karena perkataan Luhan tadi, coba bayangkan bagaimana jika ada seorang namja mengatakan sesuatu yang menjadi pusakanya tepat didepanmu. Walaupun Luhan nyatanya seorang yeoja tulen tetapi Luhan yang sekarang adalah seorang namja NAMJA.

"yak sialan jangan mengatakan hal itu bodoh!" Baekhyun berbalik dan melempar guling kearah Luhan kemudian tertawa sesuatu yang menurutnya menggelikan membuat Baekhyun tertawa terbahak-bahak "BUAHAHAHA"

"Hey bodoh kenapa kau mentertawaiku?" tanya Luhan tak terima Baekhyun mentertawainya seperti itu.

"Hahahaha" Baekhyun mengabaikan Luhan dan terus tertawa sampai rasanya perutnya melilit geli karena melihat penampilan Luhan didepannya.

"Yak! Kenapa kau masih tertawa saja eoh?" Luhan mempoutkan bibirnya kesal yang nampak menggemaskan.

"Hahaha.. maaf-maaf aku hanya terkejut melihatmu berpenampilan seperti itu Lu" akhirnya tawa Baekhyun mereda setelah itu.

Baekhyun tertawa karena melihat baju yang Luhan kenakan adalah kaos panjang ketat berwarna hijau daun yang hanya menutupi daerah dada dan memperlihat pusar karena modelnya yang memang seperti itu, itu adalah baju dance yang pernah Baekhyun kenakan sewaktu mengikuti kompetensi dance dahulu. Dan Luhan juga mengenakan celana hotpans(?) milik Baekhyun yang mempertontonkan kaki putih jenjang Luhan.

"Eonni~ kau mau mangkal dimana? Eonni ko dadamu datar sekali? Kau pindahkan kemana? Buahaha, Lu kau ini sedang menjadi namja sekarang" Baekhyun melanjutkan acara tawa tertawa meledek Luhan. Merasa terlecehkan Luhan menghampiri Baekhyun dan menggelitiki Baekhyun "Sini kau hah, kau mengataiku hah? dasar anak kurang ajar kau Baek!" Luhan terus menggelitiki Baekhyun tanpa henti walaupun Baekhyun terus meminta maaf disela-sela tertawanya karena geli.

"Ampun Lu, ampun Lu haha..Lu hentikan bodoh! haha" Baekhyun memohon, mengatai dan bekomat kamit diantara tawa dan tangisnya(?).

"Tidak, akan ku buat kau tertawa sampai pipiss! Hahaha"

"Nonono Lu hentikan Lu! TUH KAN AKU JADI PIPIS, DASAR RUSA SIALAN! KEMARI KAU!"

"Wah tempatmu kuliah sangat bagus Baek~" Luhan menatap kagum universitas tempat Baekhyun menuntut ilmu dan yang akan dirinya masuki.

"Tentu. Ini universitas paling elit di Korea Lu, dan kau akan mengambil jurusan sejarah" ucap Baekhyun tersenyum manis memandangi Luhan sayang. Tentu saja Baekhyun menyayangi Luhan karena Luhan mirip dirinya –menurut Baekhyun.

"Lalu jurusan apa yang kau ambil Baek?"

"Aku mengambil jurusan Psikolog"

Luhan menoleh cepat "Kenapa beda?".

"Hah.. apa kau lupa tugas awalku dikerajaan kita adalah sebagai peneliti pemikiran manusia? Yah karena aku sekarang seorang manusia aku tetap harus melanjutkan study ku. Eommamu menyuruhku memasukanmu untuk berada dijurusan sejarah karena kau harus lebih terbuka akan sejarah yang banyak tidak kau ketahui" jelas Baekhyun dan Luhan mengangguk mengerti. Luhan tidak bodoh untuk cepat mengerti maksud Baekyun karena pada dasarnya baik Luhan ataupun Baekhyun memiliki otak yang cerdas untuk ukuran seorang manusia, hanya saja kehidupan Luhan harus selalu berada dalam 'sangkar emas' berbeda dengan Baekhyun yang lebih bebas melakukan apapun tanpa diatur-atur.

"Eh itu Baekhyun ya? wah semakin cantik saja ya"

"Iya tidak salah dia menjadi primadona di kampus kita"

"Aku iri padanya dia benar-benar menawan, pantas saja Chanyeol begitu berlutut padanya"

"Aku sangat ingin menjadikannya yeojachinguku lihatlah rambut panjang hitamnya yang indah itu ahhh aku meleleh~"

"Aku ingin mencakar wajahnya saja, Hoobae yang so cantik!"

"Hey, Hyuna kau iri padanya? haha"

"MUSTAHIL! Akulah ratu paling seksi di kampus ini CL"

"Terserah"

Begitulah bisikan-bisikan yang Luhan dengar dari orang-orang sekelilingnya, Luhan menatap Baekhyun namun sepertinya Baekhyun tidak terlalu peduli untuk meladeni orang-orang yang mengagumi dan membenci dirinya barusan "Mereka mengagumimu".

"Juga membenciku" seru Baekhyun datar, Luhan tersenyum sangat maklum Baekhyun menjadi magnet di kampus ini karena nyatanya Baekhyun memang cantik dan dia pernah menjadi bagian dari seorang malaikat sebagai bidadari sama seperti dirinya.

Baekhyun berubah senang saat mendapati Chanyeol kekasihnya bersama teman Chanyeol terlihat dari kejauhan menghampiri Baekhyun.

"Hai, Chagi…"

"Kau berselingkuh Baek?" tanya Chanyeol tiba-tiba saat baru saja sampai ditempat, wajah Chanyeol nampak kesal, kecewa dan sedih.

Baekhyun tak mengerti dan bertanya "Eh? Apa maksud…"

"Baek, kalau kau berniat berselingkuh carilah yang lebih tampan dan gagah dariku jangan seperti dia" Chanyeol terus memotong perkataan Baekhyun.

"Siapa yang…"

"Kalau kau berselingkuh dengan namja cantik itu kau malah akan disangka lesbian Baek, aku kurang apa untukmu Baek? Cinta atau pengorbananku? Apa itu kurang? Aku kan sudah mengatakan kau tak boleh bersama namja manapun kecuali aku!" Chanyeol nampak memandang tak suka kepada Luhan, Baekhyun mengikuti arah tatapan Chanyeol dan segera mengerti, Chanyeol cemburu pada saudaranya, Luhan.

Baekhyun memeluk Chanyeol dan menjelaskan "Yeolli tentu saja aku mencintamu jauh dari lubuk hatiku, dan perkenalkan dia Saudaraku namanya Xi Luhan dia akan kuliah disini".

"Mwo? Dia saudaramu?" Chanyeol nampak terkejut dan segera meraih tangan Luhan untuk bersalaman tersenyum layaknya orang idiot Chanyeol berkata "Maafkan aku Luhan aku mengatakan hal yang tidak-tidak kepadamu hehe perkenalkan aku Park Chanyeol kekasih Baekhyun yang paling mempesona".

"WOW kau sangat tinggi" Luhan kagum dengan tinggi badan Chanyeol yang diatas rata-rata.

"Hehe.. jadi kau memaafkanku Luhan?" Tanya Chanyeol tersenyum penuh harap didepan Luhan. Luhan tersenyum dan mengangguk "Tentu".

Chanyeol tersenyum girang dan segera merangkul Baekhyun.

"Aku kesini bukan untuk melihatmu bermesraan Yeol" Seorang namja tampan berwajah datar yang sedari tadi diabaikan kehadirannya menatap sinis kearah Baekyeol.

Baekhyun baru menyadari hal itu "Hahaha maafkan aku Sehun, aku melupakanmu. Luhan perkenalkan dia Oh Sehun dia juga sejurusan denganmu". Luhan terpesona menatap Sehun tanpa berkedip tidak menghiraukan seruan Baekhyun 'Manusia ini sangat tampan~' Luhan memekik dalam hati.

"Jangan menatapku begitu, aku bukan seorang yaoi" seru Sehun memandang sinis Luhan, yag sedari tadi menatapnya dengan mulut menganga karena terpesona.

"Ekhemm maafkan aku, perkenalkan namaku Xi Luhan" ucap Luhan antusias.

"Aku sudah tahu" jawab Sehun datar.

Luhan menjadi gugup 'Sepertinya dia bukan orang yang ramah hehe' Batin Luhan.

"Hhe pasti namamu Oh Sehun"."Apa kau bodoh yah? Kau bertanya padahal tadi Baekhyun telah memperkenalkanku" Sehun memutar bola matanya malas.

Luhan menutup mata dan geram "Hey tuan sikapmu tak setampan wajahmu, sopanlah sedikit!" Luhan menatap sinis Sehun.

"Terimakasih atas pujianmu"

"YAK! Kau kurang ajar sekali!" Luhan hendak menjewer telinga Sehun tetapi terhenti karena Sehun mendorong pelan wajah Luhan dengan telapak tangannya yang lebar.

"YAK ES BATU HIDUP LEPASKAN TANGAN BAUMU DARI WAJAHKU" teriak Luhan tak terima dan menghempaskan tangan Sehun. Sehun menatap datar dan pergi berlalu begitu saja.

"Cih aku heran kenapa kalian bisa mempunyai teman seperti si es batu hidup itu" seru Luhan geram menatap Baekyeol, Baekyeol hanya tertawa mendengar omelan Luhan.

Sebulan Luhan berkuliah disini membuat nya menjadi sorotan banyak mahasiswa-mahasiswi lainnya, dalam waktu sesingkat itu semua orang di Universitas ini mengetahui siapa Xi Luhan. Namja berperawakan mungil, berwajah sangat cantik seperti yeoja, juga sangat pintar itu tengah menjadi sorotan. Bukan karena hal itu juga tetpi karena seluruh kampus mengetahui bahwa Luhan saudara Baekhyun, primadona kampus ini.

"Kau mempunyai banyak fans Lu" cengir Chanyeol saat melihat Luhan dikerumuni yeoja-yeoja pecinta namja manis seperti Luhan. "Ckck lucu sekali padahal aku tidak melakukan apa-apa" timpal Luhan pada Chanyeol.

"Lu kalau kau menjadi seorang yeoja kau pasti akan sangat cantik" balas Chanyeol disertai senyuman lima jarinya, Baekhyun nampak tak suka dengan Chanyeol yang memuji Luhan. 'Tentu saja Luhan cantik karena pada dasarnya Luhan seorang malaikat, bidadari dari putri langit bahkan lebih cantik dariku -pikir Baekhyun.

"Ya Luhan memang cantik jika menjadi seorang yeoja" –karena dia memang yeoja ucap Baekhyun menekankan kata 'memang cantik' didepan Chanyeol . "Tapi masih cantikan Baekhyunku" Chanyeol merangkul Baekhyun yang sepertinya sedang marah atau cemburu itu.

"Terserah" Baekhyun menghiraukan Chanyeol dan melanjutkan meminum Vanilla shakenya. "Yahh Baby Baek, kau marah padaku?" tanya Chanyeol takut-takut karena respon Baekhyun yang sangat ketus.

"Ya aku marah padamu, aku tak suka kau memuji siapapun yang cantik didepanku!" saat mengatakan hal itu wajah Baekhyun sedikit merona. "Aish menggemaskan sekali princess cantikku ini" Chanyeol merangkul pinggang Baekhyun dan mencium pipi Baekhyun "Ini diumum bodoh!" wajah Baekhyun smakin merona dan Chanyeol hanya mengusap sayang rambut hitam panjang milik Baekhyun.

"Hey kau rusa jelek dari pada kau melihat dua orang alay ini lebih baik kau berfikir bagaimana menyelesaikan tugas yang diberikan Dosen botak itu" Sehun, Luhan, Chanyeol memang sedang berada di kantin bersama.

Luhan memandang kesal Sehun "Hahhh adalah sebuah kutukan sekelompok denganmu Sehun" Luhan memutar bola matanya malas.

"Jadi kalian sekelompok?" tanya Baekhyun. "Ya karena dia murid terbodoh dikelas jadinya Dosen botak itu menyuruhku membimbingnya" jawab Sehun acuh tanpa memperdulikan Luhan yang menatapnya kesal.

"Luhan itu sangat pintar Sehun kau hanya tidak tahu saja, dia bisa mengahafal dengan cepat saat kau memberikan penjelasan yang tidak Luhan ketahui" bela Baekhyun membuat Luhan tersenyum bangga. "Tetapi dia memang bodoh karena selalu bertindak konyol" lanjut Baekhyun membuat senyum Luhan luntur tidak jadi berbangga diri.

"Aku tidak peduli, dan kau Luhan nanti pukul 5 sore datang kerumahku, aku harap kau membawa banyak ide untuk tugas kelompok kita" Sehun beranjak pergi setelah mengatakan hal itu, membuat Luhan mengepalkan tangannya emosi. "Sabar Lu, Sehun orang yang baik dan manja kepada orang-orang tertentu tapi dia selalu bersikap kelewat sinis seperti itu hanya kepada orang yang dia benci" ucap Chanyeol menenangkan Luhan untuk sabar dengan sifat menyebalkan Sehun.

"Jadi Sehun membenciku?" tanya Luhan lemah.

"Entahlah, kau bisa bertanya padanya nanti"

Jam menunjukan pukul 3 sore, Luhan nampak mempoutkan bibirnya lucu sedari tadi kaena merasa kesal.

"Jangan mempoutkan bibirmu begitu, kau seperti seorang anak yang merajuk pada Eommanya" seru Baekhyun yang tiba-tiba menghampiri Luhan dibalkon apartemennya "Ada apa?" tanya Baekhyun.

Luhan menghela nafas frustasi "Si manusia es batu itu menyuruhku datang kerumahnya padahal aku sendiri tidak tahu dimana, apa dia bodoh?"

Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya "Kurasa yang bodoh itu kau, mengapa tak bertanya padaku atau Chanyeol?". "Ah benar juga! Kenapa aku bodoh sekali yah he" Luhan memukul-mukul keningnya pelan.

"Kau tak bodoh hanya kelewat cereboh, nah sekarang katakan padaku berapa lama kau akan tinggal dibumi?"

Luhan menatap Baekhyun "Entahlah, selain Eomma menyuruhku tinggal dibumi untuk belajar ..Eomma juga mengatakan bahwa aku harus bisa membawa kebahagiaan untuk orang yang tak pernah mendapat kebahagiaan". Baekhyun memandang Luhan heran "Ha? Bagaimana bisa? Kan mungkin saja semua orang tidak selamanya mendapat kebahagiaan Lu, bahkan mungkin bisa saja terdapat ribuan orang yang tak pernah bahagia didunia ini".

"Entahlah, sepertinya Eomma merencanakan banyak hal untukku" Luhan menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti dengan semua jalan pikiran sang Eommanya, Luhan seorang putri malaikat alias bidadari langit tanpa menimba ilmu dan berurusan dengan manusia juga itu bukan menjadi sebuah masalah bagi Luhan karena masa depannya di negeri langit sudah sangat jelas. Tetapi mengapa titah kedua orangtuanya seakan mengandung mistery?.

"Sepertinya begitu, bibi Heechul dan paman Hangeng memang sulit ditebak" ucap Baekhyun dan Luhan membenarkan,

"Aku merindukanmu Lu, aku ingin melihatmu dengan sayapmu itu. Terakhir kali aku melihatmu dengan sayap itu ketika kau masih suka ngompol ckck"

"Yak aku tidak suka ngompol!"

Luhan melepaskan kalungnya dengan hati-hati, sebuah cahaya warna putih dan biru menyelimuti tubuhnya mempuat Baekhyun harus melindungi matanya dari sinar itu.

Baekhyun memandang takjub kepada Luhan sekarang, Luhan sepuluh tahun lalu dengan sekarang nampak sangat berbeda. Surai pendek emasnya berubah menjadi surai ikal panjang menjulang, tubuhnya yang semulanya dibaluti pakaian namja berubah menjadi sebuah dress tanpa lengan dengan ukiran sayap angsa sampai setengah paha, kulit putihnya pun nampak berkilauan, ditambah dengan sayap menjulang. Sangat indah.

"Lu-luhan kau sangat indah" Baekhyun masih terkejut. Luhan tersenyum sangat cantik "Kau juga indah Baek"

Baekhyun tersenyum masam "Jaga sayap ini baik-baik Lu". Luhan melihat perubahan raut wajah Baekhyun yang mendadak.

"Jika kau sama seperti aku, sayap indah ini akan musnah" Baekhyun menepuk pundak Luhan. "Aku mengorbankan sayapku dan segala kehidupanku dinegeri langit untuk Chanyeol".

Luhan terkejut, Baekhyun tersenyum tulus "Tapi aku tak menyesal, meskipun warga langit membenciku aku masih memiliki Chanyeol yang tulus mencintaiku".

"Bagaimana jika Chanyeol mengkhianatimu Baek? Kita tidak akan pernah bisa tahu" tanya Luhan khwatir Chanyeol meninggalkan Luhan nanti setelah Baekhyun mengorbankan segalanya.

"Kami terikat janji jika diantara aku dan Chanyeol melanggar atau berkhianat, aku atau dia yang berkhianat akan hancur jika mencintai orang lain. Jadi kami selalu percaya bahwa keputusanku menjadi manusia adalah untuk hidup bersama Chanyeol, kita berdua tak akan pernah bisa lepas karena sudah terikat takdir"

Grep

Luhan memeluk Baekhyun "Aku harap kita bisa bertemu lagi walau nanti aku kembali kelangit setelah menyelesaikan semua tugas ini"."Aku akan merindukanmu saat hari tiu datang Lu"

.

.

Chanyeol menghentikan mobilnya tepat diebuah mansion yang sangat besar.

"Kalian yakin ini rumah Sehun?" tanya Luhan ragu, karena mansion Sehun kelewat besar seperti istana.

"Iya. Mungkin kau belum mengetahuinya Lu, Sehun anak penjabat di Korea" jelas Chanyeol membuat Luhan membelalakan matanya. "MWO?".

"Masuk saja Lu, dia pasti sudah menunggumu" timpal Baekhyun. "Ya. terimakasih atas tumpangannya" Luhan membungkuk dan berjalan kearah pintu besar besi tadi yang telah dibukakan penjaga mansion tadi.

"Wahhh s es batu berjalan itu ternyata anak orang kaya" Luhan terus memandangi mansion Sehun dengan rasa penuh terpukau tanpa sadar sesuatu yang bulat dan memantul menimpa kepalanya. "Aduhh siapa yang?!..."

"Maaf, aku tak sengaja" seorang namja berkulit tan membungkuk meminta maaf.

Luhan tak sempat melihat namja tan itu karena namja tan itu masih membungkuk "Ah tak apa-apa Tuan" ucap Luhan membuat namja tan itu kembali mengangkat tubuhnya dan menatap Luhan tepat dimatanya.

Luhan terpesona akan senyum namja tadi yang tak sengaja melempar bola basketnya kearah kepala Luhan.

"Hey Agashi kau baik-baik saja?" tanya namja tan itu kepada Luhan yang malah menganga melihat namja tampan didepannya.

"Maaf Tuan kurasa kau salah tebak, aku seorang namja" –seorang namja didunia manusia hihihi

Namja tan itu melihat Luhan dari atas sampai bawah "Maafkan atas kelancanganku salah menduga".

"Oh tidak apa-apa Tuan" seru Luhan tersenyum manis. "Aku tidak setua itu untuk kau panggil Tuan, panggil saja aku Jongin nampaknya kita seumuran".

"Baiklah Jongin, namaku Luhan Xi Luhan" Luhan mengangkat tangannya untuk bersalaman.."Senang berkenalan denganmu" Jongin tersenyum membalas uluran tangan Luhan.

"Ekhem, rusa jelek kau telat sepuluh menit" Sehun muncul setelah mendengar teriakan Luhan tadi karena bola basket yang ia-Sehun dan Jongin mainkan memantul mengenai kepala Luhan, jadi sedari tadi Luhan tidak menyadari keberadaan Sehun. Luhan memandang Sehun tak suka.

"Masuklah, mungkin tak sembarangan orang bisa memasuki mansion mewah milik keluarga Oh kau sangat beruntung dasar namja berwajah wanita" Ucap Sehun melangkah duluan memasuki mansion rumahnya tak memperdulikan Luhan yang geram ingin menghajarnya.

Jongin menahan tawa melihat wajah Luhan yang memerah, bukan merah karena merona melainkan merah karena marah "Kau lucu sekali, maafkan saudaraku ne Luhan dia memang begitu tetapi percayalah saat kau mengenalnya Sehun akan bersikap sangat baik meskipun ya kalau bicara itu selalu menusuk".

"Sepertinya kau mengenal banyak tentangnya Jonging"

"Tentu karena aku saudaranya aku baru saja kembali dari Jepang"

"Wahhh keren"

Jongin mengacak surai emas milik Luhan "Ckck kenapa kau menggemaskan sekali". Dan alhasil membuat wajah Luhan merah kemabali karena merona.

"Hmm observasimu bagus juga, kukira kau benar-benar bodoh Lu" ucap Sehun datar setelah membaca jurnal yang diberikan Luhan. "Tentu saja karena aku adalah seorang putri.. ah maksudku karena aku memang pintar hehe" Luhan mengehentikan perkataannya saat menyadari ia hampir saja kelepasan berbicara dan segera mengalihkan pembicaraannya.

"Putri apa? Cihh menjijikan ternyata kau benar-benar terobsesi menjadi yeoja? Sepertinya wajah cantikmu itu hasil oprasi plastik juga" Ucap Sehun sinis saat melihat Luhan yang kini tengah bercanda kembali dengan Jongin, entahlah Sehun merasa risih sedari tadi mereka bertiga berada dalam ruangan ini dirnya serasa diabaikan. Luhan dan Jongin selau sibuk bercanda atau mengobrol seolah dunia milik mereka berdua.

Luhan mendelik kesal "Kau ini kenapa sih Hun? Apa kau membenciku?".

Sehun memandang tajam Luhan "Iya" singkat padat dan jelas kalimat yang dilontarkan Sehun.

Mata rusa itu mulai berkaca-kaca "Kenapa memang kau membenciku? Apa memang salahku?.

"Aku membencimu karena kau seorang namja dan kesalahanmu wajahmu cantik seperti wanita Lu, aku tak mau orentasi seksualku berbelok Lu" –Sehun

"Tak ada penjelasan khusus" Sehun menjawab datar membuat Luhan semakin berkaca-kaca.

"Kau jangan kasar seperti itu Hun, Luhan anak yang baik kenapa kau membencinya?" Jongin mengelus pelan surai emas Luhan. "Sudah Lu jangan menangis, seorang namja itu harus kuat ne?" lanjut Jongin.

"Kalian seperti sepasang Yaoi, menjijikan" darah dalam diri Sehun serasa mendidih melihat Jongin memperlakukan Luhan seperti itu.

Sehun POV

Aku tak pernah benar-benar bermaksud menyakiti hatinya dengan segala ucapanku yang kasar padanya, tapi ini sungguh memuakan mendapati diriku sendiri yang menyukai.. aku tak bisa mengatakan hal ini cinta, karena aku tak yakin dengan perasaanku ini, bagaimana pun dia seorang namja meskipun wajahnya sangat cantik melebihi yeoja tapi tetaplah ia seorang NAMJA. Tak perlu diragukan lagi dengan ketampananku aku mampu menaklukan hati yeoja-yeoja yang mengelu-elukanku dengan mudah. Tapi mengapa setelah mengenal namja rusa itu aku sama sekali tak tertarik dengan yeoja manapun, aku bukan hanya mengagumi kecantikannya saja tetapi juga seluruh hal yang ada pada dirinya aku menyukainya. Dia bahkan sangat kuat sekali saat berkali-kali aku bersikap kasar padanya. Dia namja itu yang membuatku menyesalinya, mengapa cinta pertamaku jatuh pada dirinya? Selama ini aku menutup diri pada siapapun bahkan untuk menjadi temanku saja aku tak sembarangan memilih. Aku terbiasa berteman dengan rasa sepi, kesepian selalu menjadi sahabatku. Meskipun Baekhyun Chanyeol atau bahkan Jongin saudaraku yang telah kembali itu selalu setia menemaniku namun rasanya masih hampa seperti kau lapar dan memakan sesuatu tapi hanya rasa hambar yang kau rasakan meskipun pada akhirnya kau merasa kenyang, itu yang selalu aku rasakan.

Tapi saat kehadiranmu Lu hatiku merasa hangat, kau selalu berusaha agar aku menerima kehadiranmu diantara kehidupanku walaupun penolakanku selalu dengan terang-terangan aku tunjukan. Tapi hati ini juga sakit secara bersamaan, ketika hatiku tak pernah bisa berbohong mencintaimu Lu. Lantas apa lagi yang akan aku lakukan terhadapmu? Ketika Egoku ingin mengusirmu tapi hatiku menginginkanmu. Kau sungguh membuatku berantakkan Lu, aku membencimu!

AUTHOR POV

"Kalian seperti sepasang Yaoi, menjijikan" darah dalam diri Sehun serasa mendidih melihat Jongin memperlakukan Luhan seperti itu. Merasa tak enak dengan sindiriran Sehun Jongin berkata "Jaga ucapanmu".

"Cih jangan-jangan kau menyukai Luhan Jong?" tanya Sehun padahal dalam hatinya ia begitu ketakutan mendengar jawaban Jongin "Jawablah tidak Jongin".

"Iya. Iya aku menyukai Luhan" jawab Jongin mantap membuat Sehun mengepalkan tangannya dibalik punggungnya. Jongin memeluk Luhan "Aku menyukai Luhan" membuat Luhan merona malu.

"Memuakan, aku tak menyangka kau berbakat menjadi penggoda Lu, sungguh ironis" –sungguh ironis saudaraku juga menyukaimu.

PLAK

Sehun memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang Luhan berikan barusan"Aku membencimu, Oh Sehun".

"Lu kau mau kemana? Sehun bodoh! kejar dia" Jongin berteriak kepada Sehun tatkala meliht Luhan berlari keluar dengan menangis. "Kenapa aku? Kau kan yang menyukainya Jong!" bentak Sehun semakin geram.

"Kau cemburu? Aku tahu kau menyukainya Hun".

Sehun terkejut "Jangan sok tahu Jong! Aku masih normal, NORMAL!".

"Aku mengenal segala tabiatmu dengan baik Hun, sebencinya dirimu kau tak pernah sekertelaluan itu. Sangat jelas kau menyukai Luhan". perkataan Jongin membuat Sehun menunduk "Dia namja.."

"Meskipun dia namja kau bisa menjadikannya sahabatmu, tempat curahanmujika kau merasa nyaman dengannya, walaupun itu sulit tapi setidaknya kau tak akan semakin terluka saat mendapati dirinya benar-benar membencimu. Pikirkan itu baik-baik"

"Kau benar Jong, maaf aku sudah keterlaluan juga padamu"

"Hey manis kenapa kau menangis? Apa kau tersesat? Kami lapar bolehkah kami meminta uangmu hehe" Luhan berhenti ditempat ketika melihat tiga orang Ahjusshi mengepung Luhan disebuah jalan trotoar yang begitu sepi.

"Aku tidak punya uang, menyingkirlah" Luhan mendorong seorang Ahjusshi yang memegangi pundaknya.

"Wah wah wah kau berani sekali" timpal seorang Ahjusshi yang bertubuh sedikit tambun.

"Tak ada alasan bagiku untuk takut pada Ahjusshi yang tidak tahu diri seperti kalian, jika kalian lapar makanya carilah pekerjaan! Jangan hanya meminta pada orang lain bodoh" tantang Luhan.

"Sialan kau!" Namja itu meninju perut Luhan beberapa kali dan sudut bibir Luhan hingga mengeluarkan darah.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" Sehun datang dan menghajar Ahjusshi-ahjusshi tadi yang menyerang Luhan, hingga Luhan terkapar sekarang dan tak sadarkan diri.

Karena sibuk mengahajar kedua Ahjusshi itu yang sekarang telah babak belur Sehun tak menyadari ada Ahjusshi lain yang mendekati Luhan dan mengambil sesuatu lalu pergi dengan kedua Ahjusshi lainnya.

"Apa yang kalian ambil?" teriak Sehun yang mengejar ketiga Ahjusshi tadi yang kini telah menghilang dipersimpangan jalan. "Cih sialan.. eh Luhan, Lu.." saat Sehun berbalik untuk mengampiri Luhan, Sehun membelalakan matanya.

Sebuah cahaya berwarna biru dan putih bersinar mengepung tubuh Luhan "LUHAN". Karena kekhwatiran yang sangat teramat Sehun berteriak dan berlari ketempat dimana Luhan pingsan tadi, dan terhenti saat melihat sesuatu yang ganjil.

Seorang namja yang tadi terkapar bukanlah Luhan melainkan seorang yeoja cantik bersurai emas berbalut dress putih pendek dan memiliki sayap dipunggungnya. Yang membuat Sehun semakin terkejut adalah wajahnya benar-benar mirip dengan Luhan, hanya saja yeoja ini berkali-kali lebih cantik karena surai emas ikal panjangnya dan kulit putih yang nampak bersinar dibalut dress mini yang menunjukan bahwa seseorang yang pingsan dihadapannya ini adalah benar-benar seorang yeoja. Perasaan Sehun tadi melihat banyak memar dan luka diwajah Luhan tetapi ia tak menemukannya diwajah yeoja yang mirip Luhan ini "Siapa kau sebenarnya Lu?".

Tbc…

Halo balik lagi sama Eagle nih di ff kedua GS.

Oya sebelumnya aku mau minta maaf sama seluruh readers soalnya udah sebulan lebih g lanjutin FF yang MY TWINS LOVE ME? Karena aku sibuk persiapan selesksi masuk SBMPTN udah setahun aku tunda kuliah jadi pelajaran banyak yang tertinggal. Taukah kalian aku selalu dihantui FF itu karena ngerasa masih punya hutang ckckck pas mau dilanjutin ternyata udah mau masuk bulan puasa jadinya mau ditunda dulu sampe lebaran ~

Nah aku bikin FF ini karena tidak mengandung banyak yang aneh-aneh di ff ini dalam artian 'sehat' ckck

Syukur kalo ada yang mau ngeluangin waktu buat membaca atau reviews, dan kalo gasuka ya tinggal close aja

FF ini aku persembahin juga buat sahabatku Intan Rosmawati, yang request KaiLu tapi g pernah bisa karena diotakku sudah tercemar segala imajinasi tentang HunHan, jadinya selalu HunHan ckck.

Jujur paling seneng bikin/baca FF HunHan kalau ada BaekYeol nya! Karena pasti ada interaksi BaekHan nya! Dan nttu pasti manis dan lucu :D .

Ya Udah ya, see you~