Saa, hajimemashou.
Story of Evil Reverse ~ Ai no Kanashimi ~
Story of Evil © Mothy/Akuno-P
Warnings: OOC, AR
Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari fanfiksi ini. Ini hanya diperuntukkan sebagai pelampiasan hobi semata.
.
.
.
Nah, mari biarkan hati Anda membaca.
.
.
.
Stage 0
...
…
…
…
Apakah Anda semua memerlukan sapu tangan tambahan?
Ah, maafkan saya bila saya terlalu percaya diri. Saya sudah menggarap pertunjukan ini dengan amat serius dan sepenuh hati, sehingga saya yakin bahwa pertunjukan ini dapat menguras air mata Anda. Apakah saya terlalu berlebihan? Maafkan saya bila perkataan tadi telah menyinggung Anda.
Tetapi kalau cerita ini tidak dapat menusuk ulu hati, mengapa atmosfer ruangan ini kini terasa berbeda?
Mengapa saat klimaks cerita masih berjalan, saya mendengar suara sesegukkan?
Apakah Anda semua begitu terharu hingga menitikkan air mata?
Saya senang kalau begitu.
Terima kasih karena telah bersedia menyaksikan pertunjukan ini.
Plok, plok, plok …!
Wah, wah, wah, saya mendengar suara tepuk tangan yang sungguh meriah. Ah, saya hampir lupa bahwa tirai telah kembali diturunkan. Saya senang karena Anda bersedia mengapresiasi pertunjukan saya di waktu yang tepat. Suara tepuk tangan yang bergema di saat tirai telah kembali diturunkan memang terdengar merdu.
Terima kasih.
Saya senang dapat menghibur Anda sampai akhir.
Ah, para tamu yang terhormat, apakah Anda sudah ingin pulang? Hari memang sudah semakin larut, cahaya bulan pun tampak semakin terang, acara utama kita pun telah selesai dilaksanakan. Tetapi, maukah Anda menunggu di sini dulu sebentar? Akan sia-sia bila pesta yang menyenangkan ini berlalu begitu saja. Karena itu, saya akan menyiapkan satu acara lagi sebagai tanda perpisahan kita.
Penutupan.
Anda semua setuju, bukan—
Oh.
Sepertinya saya merasakan sesuatu yang tak biasa.
Ada apa, para tamu istimewa yang berada di sana? Mengapa Anda berempat tampak begitu tegang? Padahal ini adalah acara di mana kita harus bersenang-senang, di mana kita bisa melampiaskan permasalahan hidup yang telah membelit hidup kita, dan melupakan sejenak kesalahan-kesalahan kita yang sudah terjadi.
Bukankah begitu ...
Tuan Sateriasis,
Nyonya Conchita,
Nyonya Sudou,
Dan ... yang sedari tadi tak berhenti menatap saya dengan tajam ...
Nona Margarita.
Apakah Anda tidak bisa berhenti menatap saya seperti itu?
Itu mengingatkan saya pada status saya yang dulu.
Status yang sungguh menganggu.
Saya tak bisa lagi menghormati Anda seperti tadi ...
... ataupun dulu.
Sekarang saya sudah tak perlu lagi bersama Anda. Saya sudah bebas, dan dapat memilih masa depan yang saya inginkan. Saya tak perlu lagi dikukung oleh Anda, menyaksikan dosa besar Anda yang telah menggemparkan dunia.
Meski saat itu …
… saya belum dapat membuka mata.
Dan sekarang, sayalah yang memegang kendali atas diri Anda. Sayalah yang berhak menentukan masa depan Anda. Bukankah Anda sudah cukup puas dengan mengendalikan saya yang tak punya masa depan? Kini, biarkan saya melakukan hal yang sama terhadap Anda.
Saya tidak akan main-main.
Tolong ingatlah sampai akhir, Nona Margarita—
—tidak,
semuanya ...
... karena kurang dari satu menit lagi ...
... Anda tak akan lagi berada di sini.
Nah, para tamu yang terhormat, marilah Anda saksikan penutupan yang telah saya siapkan ...
... di ruang makan ini ...
... di ruang pertunjukan Evil's Theater ini ...
... yang saya dedikasikan untuk para tamu yang telah diundang ...
... sekumpulan para pendosa yang bersahaja.
Hm ... hm ...
HAHAHAHAHA!
Sungguh, saya tak dapat lagi menahan diri saya untuk tidak tertawa, menertawai kenistaan Anda, menertawai keberuntungan Anda. Mengapa hidup Anda begitu kemilau, begitu indah, padahal Anda semua telah melakukan dosa-dosa besar yang tak dapat termaafkan, sementara saya—
Ah, sudahlah.
Waktu satu menit hampir habis.
Mari kita akhiri saja.
Dengan menarik tali ini, tali yang terlalu besar untuk digenggam dengan kedua tangan saya, lantai yang Anda pijak akan terbuka, dan Anda semua akan jatuh ke dalam kegelapan.
Sungguh jebakan yang sempurna.
Tak salah saya memilih tempat bobrok ini sebagai ruang pertunjukan saya ...
... meski tak memiliki izin dari sang pemilik.
[Nah, akuilah jati diri kalian ...
... di pengadilan terkutuk ini!]
— — — — —
KLANG!
... ... ... ... ... ... ...
.
.
.
.
.
Semoga Anda sudah bisa menebak siapa naratornya.
Nah, bagaimana ceritanya? Apakah Anda puas? Saya senang Anda membacanya sampai akhir.
Terima kasih atas dukungannya selama ini, baik pembaca di fandom Vocaloid, juga di sini. Saya mohon dukungannya agar saya bisa terus menulis dan meramaikan fandom Evillious Chronicles.
Ah, ya, saya masih menyiapkan sepotong cerita lagi di bawah ini. Silakan dibaca dan diresapi.
Nah, silakan menikmati akhir dari sebuah epilog ...
... dan katakan bagaimana perasaan Anda.
.
.
.
~ Last Scene ~
Di ruangan yang telah kosong ini, kini saya tinggal sendiri.
Tak ada lagi apapun yang tersisa.
Semua telah terkurung dalam kegelapan, tanpa dapat melihat bahkan secercah cahaya bulan pun.
Sungguh sepi, sunyi, dan hampa ...
... ya?
[...]
Hm.
Baiklah.
Dengan begini, tugas saya telah selesai.
Begitu pula dengan Anda …
… sebagai pengawas, sekaligus sebagai penarik tali yang tak akan bisa saya genggam.
Nah, saatnya berkemas.
Anda yang di sana, bisakah membantu saya sebentar?
Saya terlalu lelah untuk mengerjakan semuanya.
Saya bahkan tak tahu bagaimana caranya untuk pergi dari sini.
Saya tidak mungkin melayang, bukan?
[...]
Hm ...
Tumben sekali saya tidak mendengar suara tawa.
[...]
Baiklah, saya tidak akan mempermasalahkannya.
Nah, mari selesaikan semua urusan yang tersisa ...
... sebelum pergi ke 'sana'.
Pats!
Eh ...?
Apa ini ...?
Mengapa cahaya bulan kini begitu menyilaukan ...?
Bahkan, cahaya bulan kini tak lagi berwarna emas ...
... namun putih ...
... jauh lebih putih daripada kulit porselen.
Sungguh silau—
DUAAAARRR!
Eh ...?
Ledakan ...?
Mengapa ada ledakan di tempat seperti ini ...?
Siapakah yang telah meletuskan ledakan ini ...?
Tidak, tubuh kecil saya terlempar ...!
Bagaimana ini? Tidakkah ada yang mau menolong saya ...?
Apa Anda juga tak sempat menolong saya …?
Ah, tidak ...
... hawa ini ... sensasi ini ...
... mengingatkan saya pada kejadian yang dulu.
Dan untuk kedua kalinya, saya tidak dapat melarikan diri.
[Ah ... bagaimana saya dapat melarikan diri ...
... bila sejak awal saya tidak dapat berjalan?]
— fin —
.
.
.
.
.
Saya rasa tidak.