'Anniversary?'
Warning! It's HunKai with uke Kai, BoyxBoy, YAOI, oneshoot, Schoollife
.
.
.
.
.
Happy Reading~
"Sehun?"
Pemuda bernama Jongin itu menjembulkan kepalannya dibalik pintu kamar mandi. Matanya mengedip lucu dan kepalanya menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari pria bernama Sehun, kekasihnya.
"Hun-ah" panggilnya lagi. Namun sosok yang ia panggil tak kunjung datang membuatnya sedikit takut karena memang dasarnya Jongin adalah sosok penakut dan manja. Apalagi rumornya kamar mandi sekolahnya ini terkenal anker. Oh ayolah, bagaimana si manja Jongin ini tidak takut?
"Awas saja nanti kalau kau sudah kutemukan akan ku patahkan tulang lehermu" ia menggumam pelan. Jari-jarinya memilin ujung seragamnya dan bibirnya mengerucut imut.
Ada yang tahu kenapa Jongin bisa ada di kamar mandi ini?
Baiklah..Tadi ia sangat ingin buang air besar dan menyuruh Sehun menemaninya karena ia takut sendirian. Ia menyuruh Sehun menunggunya di luar, namun ketika ia sudah selesai dengan panggilan alamnya, Sehun sudah tidak ada lagi diluar. Itu berarti Sehun meninggalkannya? What the hell?! Sialan.
Jongin kembali masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya keras. Silahkan tertawakan si manja itu yang keluar kamar mandi sendirian saja tak berani. Ini salahnya yang memilih kamar mandi yang berada di paling pojok.
Tangannya merogoh saku celana seragamnya, mengambil sebuah benda slim persegi panjang dan mengutak-atiknya. Ia menelpon Sehun namun tak kunjung di angkat. Bibir penuhnya tak henti mengeluarkan umpatan dan sumpah serapah untuk Sehun.
"Dimana si sialan itu?" Ia bertanya entah pada siapa. Oh lihatlah, bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Dasar cengeng!
Giginya menggigit pelan ujung ponselnya menyalurkan rasa takutnya.
"Sehun sialan, kau dimana?! huks"
Oh-oh.. Jongin sudah menangis ternyata. Benar-benar cengeng. Tinggal keluar dan berlari menuju kelas apa susahnya?
Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Kenapa ia tak menelpon temannya saja, huh?!
Jarinya kembali mengutak-atik ponsel pintarnya. Menelpon beberapa temannya tapi sialnya tak ada satupun yang menjawab panggilannya. Oke, Jongin semakin takut sekarang. Dimana semua orang? Kenapa tak ada satupun yang menjawab panggilannya? Maka dari itu, ia mengabaikan rasa takutnya. Ia mulai membuka pintu kamar mandi dan berlari kencang menuju kelasnya.
Kakinya terus berlari kencang seakan lorong kamar mandi ini terlalu panjang. Dan saat ia sudah sampai di ujung lorong, ia menabrak seseorang. Ia mendongak, dan ternyata itu-
"SEHUN?!"
- Oh Sehun
Tangisnya pecah saat itu juga. Ia memeluk erat Sehun. Tangannya berkeringat dingin dan ia menangis sesenggukan.
"Dari mana saja kau hah?!" Tanyanya sambil memukul-mukul pelan pundak Sehun. Sehun mencegahnya dengan menggenggam tangan Jongin yang memukulinya. Ia memeluk kekasihnya itu dan mengelus surainya dengan sayang.
"Kau takut, Jong?" Sehun terkekeh dan membuat Jongin semakin kesal.
"Kau kemana saja? Kenapa meninggalkanku sendiri?!"
"Aku? Eum.. tadi Luhan sunbae menyuruhku untuk membantunya membawa buku-buku ke perpustakaan" Jawabnya enteng. Jongin yang mendengarnya semakin tersulut emosi. Ia menarik dirinya dari pelukan Sehun. Ia menatap tajam Sehun dengan alis berkerut dan rahang yang mengeras.
"Sialan. Jadi kau meninggalkanku hanya untuk menemani Luhan?!" Tanyanya emosi yang malah membuat Sehun tersenyum simpul melihatnya.
"Brengsek kau Oh Sehun! Mati saja kau! Aku membencimu!" Teriaknya tepat didepan wajah Sehun. Ia melenggang pergi sebelum tangan Sehun mencekalnya. Sehun mendorong tubuh Jongin dan memojokkannya di dinding.
"Kau salah paham, sayang" bisik Sehun seduktif.
"Apanya yang salah paham?! Kau meninggalkanku hanya karena menemani Luhan. Bagaimana aku tidak kesal?! Kau tahu sendiri kan kalau aku ini penakut? Lalu kenapa kau -mpftttt"
Mulutnya yang sedari tadi mengoceh dibungkam dengan bibir Sehun membuatnya terkejut. Seolah terhipnotis, ia memejamkan matanya dan menikmati permainan bibir Sehun pada bibirnya. Jika sudah begini, bagaimana ia bisa menolak? Bagaimana ia bisa marah pada Sehun kalau ia selalu luluh jika Sehun sudah menciumnya? Ck. Tipe tsunder sekali kau Kim Jongin.
"HAPPY ANNIVERSARY OH SEHUN DAN KIM JONGIN~~"
Teriakan memekan telinga itu membuat Jongin terkejut dan melepas ciuman Sehun. Ia menatap teman-temannya yang berkumpul mengerubunginya dan Sehun sambil membawa banner berukuran sedang bertuliskan 'Happy 2nd Anniversary Oh Sehun and Kim Jongin' dengan foto mesra mereka yang sedang berpelukan di banner itu. Pipinya memanas dan ia tak bisa berkutik lagi.
"Happy Anniversary yang kedua, sayang" bisikan Sehun menyadarkannya. Ia memandang Sehun masih dengan ekspresi innocent-nya hingga salah satu temannya yang bernama Byun Baekhyun menghampiri mereka dengan membawa kue tart berselimut krim cokelat yang terlihat menggiurkan ditangannya. Ditambah lilin berbentuk angka 2 dan tulisan yang sama seperti yang ada di banner tadi.
"Saatnya meniup lilin~~~~" ujar Baekhyun ceria.
"Ayo kita tiup lilinnya, sayang" ucap Sehun membuat Jongin mengalihkan pandangannya dari Baekhyun. Jongin tersenyum dan mengangguk, kemudian mereka meniup lilin itu bersama diiringi tepuk tangan yang riuh dari teman-temannya.
"Maafkan aku mengerjaimu, Jong"
.
.
.
.
.
"Jadi tadi kau hanya mengerjaiku?" Jongin bertanya dramatis kepada Sehun. Matanya menatap Sehun menuntut.
Saat ini mereka sedang berada di jalan untuk pulang. Sehun dengen setia merangkul bahu Jongin yang tak cukup lebar dari bahunya itu.
"Ya begitulah.. Aku memasukkan obat sakit perut kedalam minumanmu tadi. Dan aku yakin kau pasti akan sakit perut setelahnya. Kau pasti tidak akan berani untuk ke kamar mandi sendirian. Maka dari itu rencana ini kujalankan. Aku meninggalkanmu dikamar mandi agar kau ketakutan dan aku menyiapkan kejutan tadi untukmu. Oh, aku juga tahu jika hari ini semua guru ada rapat dan aku menyuruh seluruh penghuni sekolah untuk bersembunyi" terang Sehun panjang lebar. Ia menghentikan langkahnya kala Jongin juga menghentikan langkahnya. Sehun memandang Jongin yang juga memandangnya dengan ekspresi yang eum... aneh?
Seakan mengerti tatapan Jongin, Sehun segera melepas rangkulannya dan bersiap untuk berlari sebelum Jongin-
"YAK OH SEHUN SIALAN KAU! JADI KAU YANG MEMBUAT PERUTKU SAKIT HAH?!"
-berteriak.
Ia mengejar Sehun yang sudah cukup jauh dari pandangannya. Sehun berbalik menatap mengejek pada Jongin yang sudah lelah bahkan baru berlari beberapa meter saja membuat Jongin merenggut tak suka dan Sehun yang tertawa keras.
-FIN-