"Baby~"

"…"

"Babykyu~"

"…"

"Choi Kyuhyun~"

"Eunghh!"

"Mrs. Choi~"

"…"

"Choi Siwon's Squishy-fluffy Wife~"

"Ck! Emmh~ Apa sih~"

"Bangun, Sayang. Ini sudah pagi~"

Choi Siwon terkikik pelan melihat wajah galak dan tidak nyaman Kyuhyun yang masih memejamkan mata di depannya. Namja tampan itu segera memerangkap kedua sisi wajah istrinya lalu mendekatkan wajahnya sendiri dan mulai meniup kedua kelopak mata berbulu mata lentik yang masih terpejam di depannya.

Choi Kyuhyun, yang merasakan sensasi geli dan segar aroma mint di wajahnya hanya bisa mengernyit dan mendorong wajah Siwon menjauh dari atasnya dengan keras. Namun tenaganya yang tidak sebanding hanya membuat Siwon terkikik sekali lagi sambil berusaha menahan kedua tangan Kyuhyun yang masih mendorong-dorong wajahnya.

"Ayo bangun, My Sleeping Beauty~ Sudah pagi~"

"3,6 juta milidetik lagi, Wonnieeeee~"

Siwon tampak berpikir sebentar sambil menatap jam beker di meja nakas. Ia memang tidak terlalu pandai masalah matematika, tidak seperti istrinya ini. Namun Siwon akhirnya tahu berapa lama 3,6 juta milidetik itu.

3,6 juta milidetik = 3600 detik = 60 menit alias 1 jam.

Ck, Choi Kyuhyun -_-

"Siapa yang mau ikut jalan-jalan ke taman~" tanya Siwon sambil mencubit kedua pipi gemuk kemerahan Kyuhyun dengan gemas. Istri manisnya itu masih tidak menanggapinya.

"Siapa yang mau ikut beli permen kapas dan ice cream di taman~?"

Kyuhyun membuka sebelah matanya begitu mendengar nama makanan manis kesukaannya disebut. Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah tersenyum Siwon yang nampak segar. Sepertinya suaminya itu baru saja selesai mandi. Terlihat dari wajahnya yang segar dan rambut hitamnya yang masih basah.

"Ini masih malam."

"Tidak, Baby." ucap Siwon sambil mengusap dan memberikan pijatan kecil di area mata Kyuhyun. "Ini sudah jam 6 pagi."

"Itu masih malam, Wonnie." Sahut Kyuhyun dengan nada malas. Matanya yang tadi terbuka satu, kini menutup lagi.

"Kau tidak mau ice cream?"

"No~"

"Permen kapas?"

"Tidak~"

"Tapi kau bilang mau pergi kemarin, Baby~"

"Kau salah dengar~"

"Lalu kau mau melakukan apa kalau tidak jalan-jalan ke taman pagi ini, Baby? Hmm~"

"Tidur~ Aku kedinginan~"

"Tapi kemarin kita sudah sepakat, kan?"

"Emmh~ Dingiiiiin~"

Siwon menaikkan sebelah alisnya. Namja tampan itu menyentuh dahi Kyuhyun dan sedikit bernafas lega saat dahi pucat itu bersuhu normal. Ia tadinya sudah mengira Kyuhyun demam atau semacamnya, namun sepertinya istrinya ini hanya malas bangun seperti biasa. Tiba-tiba sebuah ide muncul di pikirannya melihat namja manis yang masih memejamkan mata di depannya.

Krieet~

Kyuhyun membuka matanya saat merasakan ranjangnya berderit dan gerakan di atas tubuhnya. Dan iris coklat caramel itu sukses melebar sepenuhnya saat melihat Siwon sudah ada di atas tubuhnya dan―topless.

"A-apa y-yang kau lakukan, Wonnie?! K-kau mau apa?!"

Siwon menelusupkan kedua lengannya ke punggung Kyuhyun yang mulai gelisah di tempatnya. "Kau kedinginan, kan? Kau pasti butuh kehangatan di pagi hari seperti ini, Baby~ Aku akan menghangatkanmu~"

Kyuhyun menelan ludah gugup saat wajah Siwon mulai tenggelam ke dalam area leher dan bahunya. Jika ia menuruti Siwon saat ini juga, bisa dipastikan hal 'itu' akan berlangsung lama sepanjang pagi dan ia akan kelelahan bahkan tidak bisa bangun dari ranjang seharian.

"T-tunggu dulu! Tunggu dulu!" seru Kyuhyun panik sambil berusaha menangkap dan menjauhkan wajah Siwon dari lehernya. Siwon hanya menatapnya polos. "K-kau bilang akan ke taman, kan Wonnie? Ayo pergi!"

"Kau bilang kau kedinginan?"

"T-tadinya iya, tapi sekarang tidak. Hehehe~" sahut Kyuhyun sambil bangkit dari posisi berbaringnya hingga membuat mereka berdua terduduk.

"Aku bisa menghangatkanmu, Baby~" ucap Siwon sambil mendorong tubuhnya untuk kembali berbaring.

"Aku sudah hangat, Wonnie! Bahkan aku kepanasan!" sahut Kyuhyun dengan wajah memerah entah karena apa. Ia kembali mendudukkan tubuhnya.

"Akan kubuat lebih panas lagi." Siwon mendorong tubuh mereka untuk berbaring lagi.

"Tidak mau!"

"Ya, kau mau."

"No way!"

"Yes way!"

"Menyingkir dari atasku, Wonnie!"

"Tidak mau. Kau yang meminta, kan?"

"Wonnie!"

"Lagipula tidak ada yang kita lakukan pagi ini, Baby."

"Aku mau ice cream! Aku mau permen kapas! Aku mau pergi jalan-jalan ke taman! Wonieee~"

Siwon tertawa keras mendengar rengekan itu. Namja tampan itu akhirnya bangkit dari atas tubuh Kyuhyun lalu memakai singlet-nya lagi. Kyuhyun hanya merengut sambil menyingkirkan selimut yang sudah awut-awutan di atas tubuhnya dengan gerakan brutal.

"Baiklah~ Kita ganti kegiatan 'menghangatkan diri' menjadi jalan-jalan ke taman sesuai perjanjian, Sayang." Kyuhyun mencibir dan hanya di tanggapi dengan Siwon yang mengacak surai ikal coklatnya dengan gemas.

"Sekarang mandi. Apa perlu aku mandikan ju―"

"AKU MANDI SENDIRI! DASAR PERVERT!"

Siwon kembali tertawa keras di tempatnya melihat wajah jengkel Kyuhyun yang sangat lucu. Lihat saja sepasang pipi yang menggembung dan bibir yang mengerucut itu.

Cup

"YAH!"

Kyuhyun kembali berseru saat Siwon mencuri ciuman dari bibirnya.

"Our morning-kisseu." Sahut Siwon sembari terkikik geli. "Daripada aku memintanya di depan umum lagi, kan?"

"Isssh! Aku kesal!" seru Kyuhyun sambil turun dari ranjang dan berjalan menghentak-hentak ke arah kamar mandi. "AKU KESAL PADAMU, SIWON-SSI! AKU KESAL! KESAL! HUWEEEE!"

Pagi yang indah untuk pasangan pengantin baru kita.

.

.

SAPPHIRE RESIDENCE

Chapter 4: Sapphire Park

Genre: Romance, Comedy, Drama

Rating: T

Main Pairing: WONKYU

Other Pair: YunJae, HaeHyuk, YeWook

Warning: YAOI, BOYSLOVE, OOC, TYPOS

DON'T LIKE DON'T READ

BabyWonKyu proudly presents

.

.

Hari itu adalah hari Minggu. Hari libur yang sangat pas bagi semua orang untuk menikmati libur musim panas sepuas mungkin. Seperti yang terlihat di salah satu blok perumahan terbaik di Seoul itu, jalanan teduh dan bersih yang memanjang di depan rumah-rumah minimalis disana tampak beberapa orang yang berlalu-lalang. Kebanyakan dari mereka sedang jalan-jalan santai, jogging, bersepeda, atau sekedar menikmati udara pagi yang segar di depan rumah mereka masing-masing.

"Selamat pagi, Tuan Lee. Ini koranmu~"

"Lemparka―"

"Aku saja yang ambil!"

Lee Donghae merengut mendengar seruan Hyukjae yang kini menangkap koran pagi mereka dengan sukses. Namja berwajah mirip ikan itu menerima koran dari tangan istrinya dengan malas.

"Lihat, tidak ada pot bunga yang pecah jika aku yang menangkapnya." Ucap Hyukjae sambil tersenyum menang menatap suaminya yang nampak muram.

"KAU PILIH KASIH, BOCAH PENGANTAR KORAN!" seru Donghae sambil mengacungkan genggaman tangannya ke arah bocah pengantar koran yang sudah menjauh dengan sepedanya. "KAU HARUS BELAJAR GERAK PARABOLA DI SEKOLAHMU LEBIH KERAS LAGI! ADA DI BAB 4 FISIKA KELAS 1 SMA!"

Plak!

Donghae meringis pelan saat Hyukjae menempeleng kepalanya agak keras.

"Apa?"

"Dia masih kelas 4 SD, Pabbo!" seru Hyukjae kesal. "Mana mungkin ia tahu masalah gerak Parabola!"

"Benarkah? Ah! Pantas saja."

Hyukjae hanya geleng-geleng di tempatnya sambil mengusap wajahnya sendiri. "Untung saja aku mencintaimu, Lee Donghae~ Kalau tidak―"

"Kau bilang apa, Hyukkie Chagi?"

"Tidak. Bukan apa-apa." Sahut Hyukjae cepat lalu memilih beralih menyiram beberapa tanaman di halamannya yang subur.

"Kau bilang sesuatu tadi, aku bisa dengar sedikit."

"Aku hanya bilang kalau kau kurang melatih gerak refleksmu, Hae! Makanya kau selalu gagal menangkap sesuatu."

Donghae terdiam sejenak sambil berpikir. "Kau benar, Hyukkie. Apa yang harus kulakukan, astaga!"

"Selamat pagi, Tuan dan Nyonya Lee~"

Pasangan Lee mengalihkan pandangan mereka ke arah jalan di depan rumah mereka. Disana sudah berdiri pasangan Kim dan pasangan Jung yang sudah siap dengan pakaian jogging mereka.

"Apa ini hari Jogging Sedunia?" tanya Donghae sambil melangkah ke tempat tetatngga-tetangganya itu berdiri. Hyukjae mengikuti di belakangnya.

"Tidak. Kami hanya ingin jalan-jalan dan sedikit berolah raga menikmati hari minggu ini." Jawab Yunho mewakili yang lain.

"Jalan-jalan kemana?" tanya Hyukjae tertarik.

"Ke taman mungkin." Sahut Yesung sambil mengendalikan tali anjing di tangannya.

"Hai, Koma my Bro! Kau ikut juga?" seru Donghae menyapa anjing kecil berbulu hitam yang bergerak aktif di sekitar kaki Yesung.

"Namanya Kkoming, Lee Donghae! Kkoming!" sahut Yesung kesal. "Bukan Koma, titik, tanda tanya, atau semacamnya!"

Semuanya menahan tawa melihat wajah gusar Yesung dan senyum salah tingkah Donghae di depan mereka.

"Kalian mau ikut, Hyungdeul?"

Donghae dan Hyukjae tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk bersamaan mendengar tawaran yang diucapkan Ryeowook.

"Ide bagus." Sahut Hyukjae antusias sambil menepuk bahu suaminya. "Sekalian untuk melatih gerak reflex Donghae yang sudah mulai menurun dimakan usia."

"Oww~ Donghae Uisa-nim sudah tua rupanya." Ucap Yunho dengan seringaian di wajahnya. Donghae menatapnya tidak bersahabat.

"Tua? Hahaha jangan mengada-ada, Yunho-ssi. Umurku masih 20 tahun." Ucap Donghae bangga sambil menepuk dadanya sendiri. "Sembilan tahun yang lalu."

Semuanya lebih memilih tidak mendengarkan, sementara Hyukjae terlihat menyeret suami Pabbo-nya ke dalam rumah untuk ijin sebentar mengganti baju training. Pasangan Kim dan pasangan Jung kembali mengobrol santai untuk menunggu pasangan Lee selesai bersiap.

"Hei, apa tidak sebaiknya kita juga mengajak pasangan Choi?" usul Jaejoong saat pandangannya jatuh ke rumah no. 27 di belakangnya.

"Ide bagus, tapi sepertinya mereka masih belum bangun." Sahut Yunho mengikuti pandangan Jaejoong. Namja bersorot musang itu kembali menoleh sambil menyeringai. "Kalian tahu kegiatan pasangan pengantin baru di pagi hari kan~~"

Jaejoong tampak merona di tempatnya sementara Ryeowook terlihat bingung.

"Kegiatan apa yang dilakukan pengantin baru di pagi hari, Hyung?" tanya Ryeowook polos kepada Yunho dan Yesung di depannya.

"I-itu―"

Yunho tampak terkejut lalu menarik Yesung sedikit menjauh hingga membuat kata-kata Yesung terputus.

"Ya! Yesung Hyung! Kalian tidak pernah melakukan'kegiatan' di pagi hari? Kau ini keterlaluan~" bisik Yunho mengintimidasi. "Istrimu itu terlalu polos. Ajari yang benar! Kalian pengantin baru juga, kan?!"

"Ajari apa? Kegiatan apa?"

Pertanyaan Yesung membuat Yunho semakin tidak bisa berkata apa-apa. "Aigoo~ Kau pasti bercanda, Hyung. Jangan-jangan kalian belum―"

"Tadaaa~ Lihat ini, Baby! Sepeda baru! Kau terkejut? Kau suka? Kau tidak mau bertanya bagaimana aku mendapatkannya? Hmm?"

Pasangan Kim dan pasangan Jung sontak mengalihkan pandangannya ke arah rumah no. 27 di belakang mereka. Disana tampak pasangan Choi yang baru saja keluar dari dalam rumah. Choi Siwon tampak sedang menunjukkan sebuah sepeda berwarna biru dengan dua pasang pedal di bagian depan dan belakang. Itu sepeda couple.

"Baby?"

"Aku tidak terkejut. Aku tidak suka. Dan aku tidak mau bertanya darimana kau mendapatkannya, Siwon-ssi." Ucap Kyuhyun malas dengan wajah galaknya. "Dan jangan memanggilku 'Baby' saat aku sedang marah padamu, mengerti?!"

"Mengerti, Kyuhyun-ssi." Sahut Siwon lesu. Namun namja tampan itu kembali tersenyum dan menarik tangan Kyuhyun untuk mendekat ke sepeda barunya. "Ayo coba kita naiki ini, Kyuhyun-ssi."

"Hah? Siwon-ssi?" bisik Jaejoong kepada Yunho di sampingnya dengan pandangan tidak mengerti.

"Kyuhyun-ssi?" sahut Yesung juga.

"Aku lebih suka panggilan sayang mereka yang lama." semuanya mengangguk mendengar bisikan Ryeowook.

Kita lupakan pasangan Kim dan Jung yang masih melongo di depan dan beralih ke pasangan Choi sebentar.

Kyuhyun tampak merengek malas saat Siwon membimbingnya naik ke sadel bagian belakang sepedanya. Siwon mengacak surai ikal itu gemas dan membuat gerutuan Kyuhyun semakin keras.

"Selamat pagi, Tuan dan Nyonya Choi~"

Siwon dan Kyuhyun yang masih asyik di dunia mereka bersama sepeda barunya kini menolehkan kepala ke arah halaman rumah mereka. Disana sudah berdiri pasangan Kim dan pasangan Jung sambil melambai ramah.

"Ah~ Selamat pagi semuanya." Sahut Siwon ramah sambil balas melambai kepada tetangga-tetangganya. Ia kemudian beralih kepada Kyuhyun yang masih terlihat kesal diatas sepeda barunya. "Ayo sapa tetangga kita, Bab―"

"Jangan memanggilku 'Baby', Siwon-ssi! Aku masih marah!"

"Hari yang cerah, ya?" ucap Yunho sambil melangkah masuk ke area halaman rumah Choi, Jaejoong dan yang lain sudah akan mengikutinya sebelum―

"STOP! Berhenti disana!" seru Kyuhyun sesaat sebelum keempat orang itu menginjak halaman rumahnya.

"Baby―ma-maksudku Kyuhyun-ssi~ Bukan begitu menyapa tetangga kita." Ucap Siwon sambil mengusap lengan Kyuhyun lembut. "Ayo sapa mereka dengan benar."

Kyuhyun mendengus sambil menatap galak Siwon dan keempat tetangganya yang masih berdiri di ambang pintu halamannya. Namja manis itu tersenyum lebar kemudian (dengan sangat terpaksa tentu saja).

"Hai, tetangga-yang-tidak-aku-ingat-namanya~" ucap Kyuhyun sambil melambaikan tangannya 'ramah'. Siwon tersenyum puas di sampingnya. "Kalian membawa makanan?"

Pasangan Kim dan pasangan Jung membeku di tempat mereka berdiri. Keempatnya terlihat terkejut lalu menggeleng kikuk. Siwon juga terlihat terkejut mendengar pertanyaan vulgar istri galaknya itu.

"K-kami ti-tidak―"

"BERBALIK! KELUAR! JANGAN MASUK! PERGIII!" seru Kyuhyun sambil turun dari sepeda barunya lalu melangkah ke ambang teras dan menatap galak keempat orang yang masih berdiri di depan halamannya. "TANPA MAKANAN DILARANG MASUMMPPPHHTTT!"

Ucapan galak itu terhenti saat Siwon membekap mulut Kyuhyun sambil melayangkan pandangan meminta maaf kepada pasangan Kim dan pasangan Jung yang masih kikuk di depan mereka. "Ma-maaf. Kyuhyun s-sedang sedikit kesal pagi ini."

"Mppphh! Mpphtt!"

"Ti-tidak apa-apa, Siwon-ah." ucap Yunho mewakili yang lain seraya mundur dari halaman Choi. "K-kami akan berdiri disini saja, hehehe."

"Jeongmal mianhae~" ucap Siwon lagi sambil sedikit membungkuk dan menghiraukan rontaan Kyuhyun di depannya.

Grak!

"Awww!"

Siwon sontak melepaskan telapak tangannya dari mulut Kyuhyun saat istri manisnya itu tiba-tiba menggigitnya. Walau tidak seberapa sakit, namun ia sedikit terkejut.

"Kau lebih membela mereka daripada aku! K-kau tidak mencintaiku lagi, Siwon-ssi?!" seru Kyuhyun dengan wajah memerah dan suara bergetar. Iris coklat caramel itu berkaca-kaca. "K-kau jahat―Hiks!"

"K-kyuhyun-ssi?" sahut Siwon tidak percaya saat melihat setetes air mata jatuh dari mata indah itu. "Astaga! Maafkan aku, Kyuhyun-ssi."

Siwon bergerak merengkuh tubuh Kyuhyun ke dalam pelukannya sendiri. Kyuhyun sedikit meronta namun akhirnya luluh dan tenang saat Siwon mengusap-usap punggungnya lembut.

"Kau jahat, Siwon-ssi!"

"Tidak. Tidak. Maafkan aku, Kyuhyun-ssi. Semua salahku. Maaf ya."

"Kau jahat dan aku tidak mau bersepeda denganmu."

"Okay~ Okay~ Terserah padamu, Kyuhyun-ssi. Apapun yang membuatmu senang. Hush~ Hush~ Uljima."

"Aku tidak mau jalan-jalan ke taman~ Aku mau diam di rumah~ Hiks."

"Allright~ Allright~ Kita akan diam di rumah saja, Sayang."

"Tapi aku tidak mau melakukan 'kegiatan' di kamar~ Hiks."

"Tentu saja tidak, Kyuhyun-ssi. Kita akan bersantai, bermain game, makan makanan manis, atau apapun yang membuatmu senang."

Pasangan Kim dan pasangan Jung hanya bisa sweatdrop menatap 'kemesraan' pengantin baru itu. Mereka hanya saling pandang dengan awkward. Pelan-pelan, mereka mencoba beranjak dari depan kediaman Choi dan berniat hendak pergi dari sana sebelum―

"HALO, TUAN DAN NYONYA CHOI! KALIAN JUGA IKUT JALAN-JALAN KE TAMAN BERSAMA KAMI, YA?"

Semuanya membuat gesture melarang dengan tangan mereka dan tatapan horror saat seruan Donghae terdengar di samping mereka. Pasangan Lee itu menatap mereka dengan tatapan bertanya. Siwon dan Kyuhyun yang masih berpelukan kini menatap mereka.

"Selamat pagi~ Kalian juga mau jogging?" tanya Hyukjae dengan senyum lebarnya. "Bagaimana keadaanmu, Kyu? Sudah merasa baikan?"

"Hyukjae~ Jangan!" bisik Yesung panik sambil menatap horror ke arah Kyuhyun yang mulai mengeluarkan aura gelap. Siwon disampingnya hanya memberikan tatapan memohon sambil menggeleng pelan kepada pasangan Lee.

"Kami akan jalan-jalan ke taman untuk memulihkan gerak refleksku yang menurun akhir-akhir ini." ucap Donghae lagi. Pasangan Kim dan pasangan Jung sudah terlihat akan meninggalkan tempat yang sebentar lagi meledak itu. "AYO IKUT~"

"Wookie, ayo kita pergi dari sini segera~" bisik Yesung sambil menarik tangan Ryeowook pelan. Yunho melakukan hal yang sama pada Jaejoong.

"B-baby―ma-maksudku Kyuhyun-ssi~ Mereka hanya menyapa kita, kau tidak perlu marah, oke?" ucap Siwon sambil megusap pelan bahu Kyuhyun yang sudah siap akan meledak.

"Kurasa Kyuhyunnie juga perlu olahraga, kan?" ucap Donghae dengan santai berjalan memasuki area halaman rumah Choi. "Lihat perut buncitmu itu~ Secara medis itu tidak sehat."

Oh tidak, Lee Donghae. Kau memancing iblis yang tertidur dalam diri Choi Kyuhy―

"APA KATA―"

"OH IYA~ Kami juga membawakan permen coklat ini untuk bekal jalan-jalanmu, Kyu." Ucap Hyukjae sambil mengacungkan sekotak coklat bulat-bulat dengan topping kacang yang tersusun rapi. "Ini coklat Bon-Bon~"

"Co-coklat Bon-Bon? AYO KITA BERANGKAT!"

Semuanya menghela nafas lega mendengar seruan Kyuhyun. Hyukjae tertawa senang saat Kyuhyun berhambur kearahnya dan menatap sekotak permen lezat di tangannya dengan mata berbinar. Siwon terlihat mengucapkan terima kasih kepada Donghae sementara pasangan Kim dan pasangan Jung hanya bisa geleng-geleng kepala.

.

Sapphire Resident―

.

Sapphire Park. Taman buatan yang terletak di bagian belakang kompleks perumahan Sapphire. Memiliki semua yang diperlukan para warganya untuk menghabiskan waktu bersantai mereka. Rumput dan pohon-pohon yang rindang, sungai buatan, arena bermain anak-anak, fasilitas olahraga seperti lapangan basket, futsal, dan arena jogging yang sejuk, juga yang terpenting disana adalah beberapa kedai makanan yang didesain seperti café-café outdoor di jalanan kota Paris. Sangat cocok untuk semua umur.

"…hari itu aku dan Hyukkie pergi ke pantai dan melihat seorang nelayan sedang menangkap ikan. Sangat mengerikan. Ombak yang besar, angin bertiup kencang, langitnya gelap~ Tapi nelayan itu tetap menjalankan tugasnya. Kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya?"

Siwon, Yesung, dan Yunho menggeleng mendengar pertanyaan Donghae yang sejak tadi bercerita tentang kejadian 'tak terlupakan' yang pernah ia alami. Keempat namja tampan itu terlihat menghentikan kegiatan sit-up mereka untuk mendengar cerita Donghae.

"Err… Nelayan itu kembali ke pantai?" tebak Yunho.

"Dan tidak jadi menangkap ikan?" tambah Siwon.

"TIDAK! KAPAL NELAYAN ITU TENGGELAM DAN NELAYAN ITU MATI, hahahahaha!" seru Donghae kemudian meledak dalam tawa. Ketiga namja yang lain saling menatap tidak mengerti.

"Ha? Itu mengerikan dan menyedihkan! Lalu mengapa kau tertawa? Apa yang lucu?"

Donghae menghentikan tawanya mendengar pertanyaan Yesung. Namja tampan berwajah ikan itu menatap Yesung malas. "Itu lucu karena karena nelayannya mati!"

"Seharusnya kita berbela sungkawa. Bukankah begitu?" tanya Siwon bingung. Yunho dan Yesung terlihat mengangguk membenarkan.

"Untuk apa? Itu bagus untuk ikan-ikan itu! Mereka tidak seharusnya ditangkap, dimasak, atau dimakan! Itu . .ME! Dan itu tidak lucu!"

Hening.

"Itu bagian yang tidak lucu, kan?" tanya Donghae sekali lagi.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA!"

Siwon, Yunho, dan yesung sukses tertawa keras mendengar kalimat Donghae yang terakhir. Tawa mereka begitu keras hingga mereka harus berguling-guling sambil memegangi perut mereka. Donghae menatap ketiga tetangganya itu dengan muka memerah.

"YA! Itu tidak lu―"

"Hei, Siwon-ah!" Seru Jaejoong menginterupsi, membuat tawa dan protes Donghae terhenti beberapa saat. Siwon menatap Jaejoong sambil masih menahan tawanya mendengar cerita Donghae.

"Ada apa, Jae Hyung? Dimana Kyuhyun dan yang lainnya?" tanya Siwon sambil bangkit dari posisi duduknya.

"Sebaiknya kau lihat ini."

Semuanya berdiri dan mengikuti Jaejoong ke bagian sisi lain taman. Ke tempat kedai makanan sesuai dugaan mereka. Disana sedikit ramai dan bernuansa lebih warna-warni dibanding area olahraga. Bukan hanya penjual berbagai macam makanan yang ada di sana, tetapi penjual pernak-pernik lain. Hampir menyerupai sebuah bazaar. Hyukjae dan Ryeowook yang sudah menunggu disana segera bergabung dengan mereka.

"Ramai sekali~ Tidak seperti biasanya, ya?" ucap Yesung sambil mengedarkan pandangannya.

"Sudah kuduga, ini hari jogging sedunia." Sahut Donghae. Yang lainnya hanya memutar mata malas.

Jaejoong menghentikan langkahnya, membuat keempat namja di belakangnya juga berhenti. Namja cantik itu menunjuk jauh ke depan. Samar-samar, disana mereka bisa melihat seorang anak kecil dengan balon jingga di tangannya.

"Kau memanggil kami kesini hanya untuk melihat anak kecil yang sedang bermain dengan balon?" tanya Donghae bingung, namja berwajah ikan itu kemudian menepuk bahu Yunho keras. "Haha~ Tuan Jung, sepertinya istrimu ini sedang ingin menimang seorang momongan~"

Plak!

"Diam kau, Lee Donghae! Atau aku akan―"

Dor!

Ketujuh namja itu tersentak saat balon yang dipegang anak itu meletus. Dan semuanya kembali terkejut saat seseorang muncul di samping anak itu. Kyuhyun.

"Ow~ Balonmu meletus, ya, adik kecil? Aku minta maaf, ya~" ucap Kyuhyun sambil memasang wajah menyesal. Membuat gadis kecil di depannya menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Ini kuganti dengan balon jingga yang baru."

Kyuhyun menyerahkan sebuah balon jingga yang sejak tadi ia pegang di belakang tubuhnya. Gadis kecil di depannya menerimanya dengan mata berbinar.

"T-erima ka―"

DOR!

"Oops! Meletus lagi~"

Kyuhyun menyeringai saat balon jingga di depannya meletus sesaat setelah ia menusuk dengan sumpit yang dipegangnya. "Balonmu jelek. Dan aku meledakkannya~"

Gadis kecil itu sudah akan meledak dalam tangis sesaat sebelum Kyuhyun memberikan balon lain berwarna biru.

"Lain kali, jangan beli balon warna jingga! Yang biru saja atau putih atau hitam atau warna yang lain, oke?! Ini aku ganti yang biru! Kau senang? Tertawalah!"

Gadis kecil itu malah mundur dengan takut mendengar kalimat 'ramah' Kyuhyun. Dengan sedikit terpaksa, gadis kecil itu tertawa pelan lalu kabur secepat yang ia bisa sambil memeluk balon biru barunya.

Kyuhyun berbalik lalu berjalan menuju penjual balon yang dikelilingi oleh banyak anak kecil dengan balon warna-warni di tangan masing-masing.

"Hei kau, kemarilah!" seru namja manis itu sambil memanggil seorang namja kecil dengan balon jingga di tangannya. Dan―

DOR!

"Kau juga! Iya, kau yang berambut aneh! Kemarilah!"

DOR!

"Kau selanjutnya! Wajahmu mengingatkanku pada seseorang yang tidak aku ingat wajahnya. Kemarilah, makhluk kecil!"

DOR!

DOR!

DOR!

Lima anak kecil itu menatap tali balon mereka yang sudah terkulai lemas di tanah begitu balon di ujungnya sudah meletus. Kelima pasang mata kecil itu sudah akan banjir air mata. Kyuhyun berjalan ke arah penjual balon dan merampas lima balon biru sekaligus dan membagikannya kepada lima anak kecil di depannya.

"Jangan beli yang jingga! Beli yang biru saja, kalian mengerti tidak?!" tanya Kyuhyun itu 'ramah'. Kelima anak kecil di depannya mengangguk kikuk sambil melongo menatap balon biru baru di tangan mereka dan wajah Kyuhyun bergantian. "OKE! Sekarang bermainlah! Cepat! Cepat! Aduh, kalian membuatku pusing."

Kyuhyun berbalik lagi menuju penjual balon yang masih speechless menatapnya. Namja manis itu menatap kumpulan balon warna-warni yang menjulang banyak di depannya.

"Ahjussi! Kuberitahu satu hal padamu, ya. Warna jingga itu tidak baik untuk kesehatan mata, kau tahu? Jadi jangan menjual balon jingga lagi, oke?!"

Penjual balon itu hanya melongo menatap wajah galak lucu Kyuhyun. Namja paruh baya itu mengangguk singkat. "T-tapi wortel juga nerwarna jingga, d-dan itu baik untuk kesehatan m-mata, N-nona."

"Kau panggil aku apa?!" seru Kyuhyun dengan muka memerah. Penjual balon itu berjingkat di tempatnya. "Itu omong kosong. Wortel-wortel itu berbohong padamu dan semua orang! Dan aku benci wortel karena dia adalah sayuran! Ewww!"

DOR DOR DOR DOR DOR DOR…

Siwon segera melesat ke arah penjual balon itu dan menahan gerakan tangan Kyuhyun yang menusuk-nusuk semua balon jingga disana dengan sumpitnya dengan membabi buta.

"Baby! Hentikan!"

"Aku harus memusnahkan balon-balon yang berwarna jelek! Lepaskan!"

Siwon segera mencekal dan membopong tubuh istrinya yang masih meronta itu keatas bahunya seperti memanggul karung beras. Namja tampan itu membungkuk minta maaf kepada sang penjual balon lalu beranjak menjauh setelah meninggalkan beberapa lembar Won di atas gerobak balon itu.

"T-tuan! Uang anda terlalu banyak!"

"Ambil saja kembaliannya sebagai permintaan maaf, Ahjussi!"

Penjual balon, pasangan Kim, Lee, Jung, dan semua pengunjung taman yang ada di sekitar sana menatap Siwon yang sedang membopong tubuh Kyuhyun yang terus meronta dan berteriak dengan tatapan yang campur aduk. Aneh, geli, lucu, takut, kagum, dan sebagainya.

"Pasangan yang super sekali." Bisik Hyukjae kepada semua yang ada di sampingnya.

"Aku tidak suka warna Pink." Ucap Donghae. "Apa aku harus meledakkan balon Pink juga?"

.

Sapphire Resident―

.

"Ide bagus membawa tikar dan makanan ini, Hyukjae Hyung. Seperti sedang piknik~"

Hyukjae tersenyum menanggapi perkataan Ryeowook yang sedang menata beberapa kue dan buah ke atas piring. Saat ini keempat pasang suami-istri itu sedang bersantai di bagian barat Shapphire Park yang lebih sepi. Bagian ini berisi padang rumput buatan yang lumayan luas dan berbatasan langsung dengan danau yang indah dan bersebelahan dengan lapangan basket yang bersih.

"Kupikir kita pasti lelah dan butuh istirahat setelah lama berolahraga…" sahut Hyukjae sambil menyerahkan beberapa buah candy-pop kepada Ryeowook. "…dan juga untuk mengatasi seorang 'Baby' besar. Kau tahu siapa maksudku, kan?"

Ryeowook terkikik kecil mendengar bisikan Hyukjae. Kedua namja itu menatap ke samping mereka. Ada Donghae dan Yesung yang sedang berebut kacang garing, Pasangan Jung yang terkikik geli, dan pemandangan pasangan Choi yang membuat mereka semua geleng-geleng dan menahan tawa sekaligus.

"Coklat Bon-Bon ini sangat enak! Aku harus makan ini lagi. Siwon-ssi~ Kita beli coklat Bon-Bon setelah ini, ya?"

Siwon tersenyum sambil sesekali mengusap lelehan coklat yang belepotan di sekitar bibir Kyuhyun. Namja tampan itu dengan sabar membersihkan pipi gemuk itu dengan telapak tangannya―walau nampak sekali bahwa Siwon lebih ingin membersihkan noda coklat itu dengan bibirnya―.

"Rasanya seperti meledak dalam mulutku dan coklatnya hmmm~ So delicious~ belum lagi almond di atasnya! Ah, pokoknya aku mau beli lagi!" ucap Kyuhyun lagi sambil melahap bola coklat terakhirnya. "Hyuk Hyung, mengapa kau membeli yang ukuran kecil?! Isinya hanya 25 buah! Kau ini miskin atau apa?!"

Semuanya tergelak mendengar perkataan Kyuhyun, namun ekspresi mereka sebegitu cepat kembali ke normal beberapa detik kemudian. Sepertinya mereka sudah terbiasa dan kebal dengan kata-kata 'manis' Choi Kyuhyun.

"Hanya 25?" bisik Yunho kepada Yesung disampingnya. "HA-NYA?"

"Aku pasti sudah muntah dan sakit perut jika memakan 25 coklat itu." sahut Yesung dengan pandangan ngeri.

"Kyuhyun benar, Hyukkie!" sahut Donghae. "Seharusnya kau membeli yang paling be―"

Plak!

"Bukankah kau yang membelinya, Lee Donghae?! Sebenarnya, itu box yang paling besar yang mereka produksi, Kyu." Ucap Hyukjae sedikit salah tingkah. Siwon yang merasa tidak enak segera meminta maaf berkali-kali.

"Kalau begitu belilah 10 buah! Kenapa repot sekali! Aku kanmmptt!"

Kyuhyun membelalakkan matanya saat kata-katanya diputus oleh ciuman Siwon di bibirnya. Suaminya itu menahan tengkuknya untuk memperdalam ciumannya dan melumatnya pelan. Terdengar beberapa gumaman salah tingkah di sekitarnya.

Duk duk duk

Siwon melepaskan ciumannya saat dadanya menerima pukulan-oukulan kecil dari Kyuhyun. Namja tampan itu masih mempertahankan posisi kedua tangannya di belakang leher Kyuhyun. Menahan namja manis di depannya agar terus menatapnya.

"APA YANG―"

"Choi Kyuhyun-ssi, dengarkan aku." Sela Siwon dengan nada sedikit tegas namun masih lembut. Kedua iris kelam itu menatap mata bulat di depannya dalam-dalam.

Pasangan Lee, Kim, dan Jung tampak sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Siwon. Terlebih lagi melihat Kyuhyun yang kini terdiam menatap wajah Siwon yang hanya dipisahkan beberapa mili udara kosong di depannya.

"Kau sudah nakal sekali pagi ini, Kyuhyun-ssi." Ucap Siwon sambil membelai pipi gemuk di depannya. "Kau berkata kasar kepada tetangga kita, kau meletuskan puluhan balon milik anak-anak dan penjual itu, dan sekarang kau berkata tidak sopan kepada Hyukjae dan Hae Hyung yang sudah berbaik hati memberimu permen bulat―"

"Coklat Bon-Bon."

"―Ah ya, coklat Bon-Bon itu." Lanjut Siwon menimpali perkataan Kyuhyun. Namja tampan itu menarik wajah manis yang sudah memerah itu lebih dekat lagi, hingga bibir mereka hampir bersentuhan lagi. "Itu tidak baik, Sayang. Kau harus minta maaf, okay?"

Kyuhyun nampak merengut sebentar namun pada akhirnya mengangguk. Siwon tersenyum gemas lalu melepaskan wajah Kyuhyun setelah berhasil mengambil satu kecupan kilat di bibir merah yang masih mengerucut itu.

"Mianhae."

"Maaf kepada siapa, Kyuhyun-ssi~"

Kyuhyun menatap Siwon dengan wajah galaknya sebentar, namun kemudian wajah itu berangsur-angsur melunak dan beralih menatap keempat pasang namja di depannya.

"Maafkan atas perkataan dan tingkahku yang buruk, Hyuk Hyung, Hae Hyung, Yunho Hyung, Jae Hyung, Yesung Hyung, emm~" ucap Kyuhyun lagi sambil membungkukkan tubuhnya. Namja manis itu berhenti sejenak saat pandangannya jatuh kepada Ryeowook. Ia tampak berpikir. "Aku lupa siapa namamu―AH! aku ingat! Riwook Hyung."

"Aww~ Kau manis sekali, Kyunnie~" seru Ryeowook keras lalu berhambur memeluk Kyuhyun di depannya.

Hyukjae dan Jaejoong ikut menepuk bahu tetangga termuda mereka dengan senyum lembut. Sementara para suami hanya bisa menatap Siwon dengan tatapan kagum.

"Kau suami yang hebat, Siwon-ah."

"Ya! Metode unikmu itu berhasil menenangkan Kyuhyun."

"Benar sekali! Aku harus menerapkannya untuk menenangkan pasien-pasienku nan―"

PLAK!

Donghae mengaduh keras saat kepalanya kembali ditimpuk 'lembut' oleh Hyukjae. Namja bergummy-smile itutampak menahan amarah. "OH~ JADI KAU AKAN MENCIUMI PASIENMU SATU PER SATU AGAR MEREKA TENANG?! BEGITU, LEE DONGHAE?! KALAU BEGITU AKU AKAN MEMINDAHKANMU KE BAGIAN PELAYANAN MANULA, KAU MAU?!"

"A-ampun, Hyukkie~~~~"

.

Sapphire Resident―

.

"Ya, Choi Kyuhyun. Mengapa kau sangat membenci warna jingga? Kami penasaran~"

Jaejoong memberanikan diri bertanya kepada Kyuhyun yang masih asyik menghabiskan satu batang candy pop di tangannya. Hyukjae dan Ryeowook juga menunggu jawaban dengan penasaran. Saat ini keempat istri itu sedang menikmati sisa-sisa makanan piknik mereka di bawah lindungan pohon yang teduh di depan lapangan basket Sapphire Park. Menyaksikan para suami yang sedang bermain basket disana.

"Pertanyaan yang anda ajukan sedang tidak ada jawabannya saat ini. Silahkan tanyakan beberapa tahun lagi. Beep."

Ketiga namja yang lain terlihat melongo mendengar jawaban Kyuhyun. Kyuhyun hanya menatap mereka sekilas lalu kembali menikmati permen di tangannya.

"I-itu pertanyaan yang tidak penting, Jae Hyung! Hahaha. Kau ini bagaimana, sih?" Ucap Ryeowook sambil memukul lengan Jaejoong pelan lalu kembali tersenyum menatap Kyuhyun. "Paling tidak sepertinya Kyuhyunnie suka anak-anak. Buktinya tadi ia memberi anak-anak itu balon-balon yang baru. Iya kan, Kyu?"

"Siapa anak-anak?" tanya Kyuhyun balik menatap Ryeowook yang masih tersenyum di sampingnya. Namja manis itu mengusap mulutnya yang lengket disana-sini karena permen. "Oh, Maksudmu makhluk kecil berisik yang suka berlarian kesana-kemari itu?"

"Hah? I-iya~"

"Aku suka anak-anak." Sahut Kyuhyun sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Semuanya menatapnya dengan senang. "Untuk makan malam~"

Senyum Jaejoong, Hyukjae, dan Ryeowook sirna mendengar lanjutan kalimat Kyuhyun. Mereka saling menatap sambil bergidik.

"Ka-kalian yakin bahwa neraka sedang tidak kehilangan salah satu iblisnya saat ini?" bisik Hyukjae kepada Jaejoong dan Ryeowook. "Dia mengerikan~"

"YA! Apa yang dia lakukan?!"

Hyukjae, Jaejoong, dan Ryeowook sontak mengarahkan pandangannya ke arah lapangan basket di depannya saat seruan Kyuhyun terdengar di samping mereka. Disana tampak Donghae yang membuka dan melepas kaosnya yang sudah basah oleh keringat dan membuatnya topless.

"Aigoo~ Suamimu lumayan sexy, Hyukjae-ah!" ucap Jaejoong sambil menyenggol bahu Hyukjae pelan. "Dan sepertinya Kyukyu merona melihat tubuh Donghae, ahahaha."

"Kalau sedang kepanasan dia memang suka begitu. Kadang dia juga suka telanjang―"

"YA! Hyuk Hyung! Kenapa bicaramu vulgar sekali?! Kau mau meracuni pikiranku yang polos dengan sesuatu yang pervert?" seru Kyuhyun sambil menutup matanya dengan wajah merona. "Suruh Hae Hyung memakai bajunya lagi!"

"Aku setuju dengan Kyuhyun!" tambah Ryeowook dengan wajah merona juga.

Hyukjae dan Jaejoong tampak menahan tawa melihat dua magnae-nya yang masih polos itu. Hyukjae mengangkat bahunya lalu mengambil ancang-ancang untuk berseru.

"YA! LEE DONGHAE! CEPAT PAKAI BAJUMU! JANGAN BERLAGAK SOK SEKSI! WALAU KUAKUI SEBENARNYA KAU SEDIKIT SEKSI. SEDIKIT SEKALIII!"

Donghae menghentikan kegiatannya mendribble bola basket di tangannya dan menoleh ke arah tepi lapangan. Hyukjae tampak melambai-lambai kepadanya.

"Hei, Donghae-ah! Cepat over bolanya kesini! Jangan sok memamerkan badan bagusmu kepada para istri!" ucap Yesung sambil memukul ringan lengan Donghae. "Ada apa sih?"

"Sepertinya Hyukkie mencoba mengatakan sesuatu kepadaku dengan kalimat abstrak. Aku tidak bisa mendengarnya." Balas Donghae masih sambil memicing menatap Hyukjae di tepi lapangan jauh disana. "HYUKKIE! AKU TIDAK DENGAR APA YANG KAU KATAKAN!"

Kyuhyun dan Ryeowook yang sejak tadi menutup mata mereka kini mulai berani mengintip. Kedua namja manis itu terlihat frustasi.

"Aduuh! Ikan Pabbo!" gerutu Kyuhyun sambil bangkit dari posisi duduknya. "YA! HAE HYUNG! BADANMU ITU TIDAK SEBAGUS MILIK SIWONNIE, JADI JANGAN SOK PAMER!"

"IYAA! ITU BENAR!" sahut Ryeowook menimpali. Kyuhyun menatap Ryeowook disampingnya dengan tatapan horror.

"Hei, apa-apan kau?!" seru Kyuhyun dengan wajah galak. "Memangnya kau pernah melihat badan Siwonnie tanpa pakaian, huh?!"

"Aku hanya berandai-andai―"

"JANGAN MENGANDAI-ANDAI TENTANG BADAN SIWONNIE-KU! AWAS KAU! INI SEMUA GARA-GARA DONGHAE IKAN PABBO!"

"Hey! Hey! Hentikan kalian berdua!" seru Jaejoong sambil menahan lengan Kyuhyun yang sudah akan menghambur ke arah Ryeowook yang terlihat ketakutan. "Aish! Hyukjae! Cepat katakan pada Donghae untuk memakai pakaiannya karena Kyuhyun mulai menggila!"

"YA! HAE-YA! CEPAT PAKAI BAJUMU KARENA KYUHYUN MULAI MARAH!"

Yesung dan Donghae hanya menatap Hyukjae yang sedang berteriak-teriak di tepi lapangan dengan tatapan tidak mengerti. Siwon dan Yunho yang berada di dekat ring saling melempar pandangan bertanya dan mulai berjalan menuju tempat Donghae dan Yesung berdiri.

"Ada apa?" tanya Yunho penasaran. "Mengapa permainannya berhenti?"

"Hyukjae Hyung sedang apa disana?" tanya Siwon.

"Kurasa Hyukjae mencoba mengatakan sesuatu tentang 'pakaian' dan 'Kyuhyun'." Ucap Yesung sambil menatap Hyukjae jauh disana. "Kukira dia memintamu memakai pakaianmu lagi karena Kyuhyun tidak suka."

"Bukan. Bukan." Sahut Donghae sambil mengusapkan kaosnya yang basah ke tubuh toplessnya. "Hyukjae mengatakan kalau Kyuhyun menyukai tubuh indahku ini."

"APA?!" seru Siwon tidak percaya. Namja tampan itu berseru kepada Hyukjae. "BENARKAH ITU, HYUKJAE HYUNG?"

"CK! KALIAN SEMUA CEPAT KEMARI DAN SURUH DONGHAE MEMAKAI KEMBALI KAOSNYA! KYUHYUN TIDAK SUKA MELIHATNYA!"

Semuanya mengernyit mendengar seruan samar-samar Hyukjae. Luasnya lapangan itu membuat suara menyebar kemana-mana.

"Apa yang dikatakannya?" tanya Yunho sambil merebut bola basket dari tangan Donghae. "Suaranya tidak jelas."

"Ck! Kalian ini tuli, ya?" sahut Donghae asal. "Hyukkie bilang kalau kita semua harus melepas kaos kita karena Kyuhyun menyukainya."

"Wah, istrimu nakal juga, Siwon-ah. Hahaha!" ucap Yesung seraya meninju lengan Siwon pelan.

Siwon mengernyit sebentar. "Tidak biasanya Baby seperti ini. Apa boleh buat."

"HAHAHA!"

"Memang suasananya panas sekali sih. Tidak ada salahnya." Sahut Yunho kini mulai menarik polo shirt-nya keatas tubuhnya dan membuat tubuh bagian atasnya terekspos.

Jaejoong masih menahan lengan Kyuhyun agar namja muda itu tidak menerjang Ryeowook yang kini berdiri takut di belakang Hyukjae. Namja cantik itu sudah akan berseru memanggil Yunho untuk diajak pulang, namun melihat apa yang dilakukan suaminya di tengah lapangan itu membuatnya ternganga dengan muka bersemu merah.

"Hey, Jaejoong-ah. Mengapa mukamu memerah?"

Pertanyaan Hyukjae membuat Kyuhyun dan Ryeowook yang tadi sibuk dengan urusan mereka kini menatap arah pandang Jaejoong ke arah lapangan.

"Hello, Kyuhyunnie~ Lihat? Kau menyukai penampilan kami?"

Kyuhyun dan yang lainnya sontak melebarkan matanya menatap keempat namja tampan yang kini berjalan dari tengah lapangan menuju ke arah mereka. Para suami memang memiliki wajah yang tampan, namun kali ini mereka berjalan tanpa menggunakan pakaian atas mereka sehingga menampilkan tubuh bagian atas mereka dengan jelas.

Donghae, namja itu terlihat sexy dengan otot lengan dan perutnya yang sempurna. Jangan lupa tattoo besar di bagian dadanya. Yesung, walau badannya tidak seberapa berisi dan tidak ada otot-otot yang menonjol disana, namun namja berkepala besar itu terlihat sangat sexy. Yunho, jangan tanya lagi. Lihat saja otot-otot tubuhnya yang tercetak sempurna, juga kulit coklatnya.

"A-astaga―" Ryeowook terlihat limbung di tempatnya dan jatuh tepat disamping Kyuhyun yang masih ternganga di tempatnya dengan wajah merah padam.

"W-wonie―jangan―"

Dan Kyuhyun kehilangan kata-katanya saat Siwon tersenyum nakal kearahnya―masih sambil berjalan santai dari tengah lapangan―dan mulai mengangkat kaos V-neck abu-abunya yang sudah basah hingga kain itu terlepas dari tubuhnya. Menampilkan tubuh seorang Choi Siwon yang sempurna. Enam abs yang tercetak sempurna, kulit sewarna hot chocolate, dan jangan lupakan keringat yang mengalir disana.

"This whole body belong to my lovely BabyKyuKyu."

"KYAAAAAAAAAAAA!"

.

Sapphire Resident―

.

"Ayolah, Baby~ Aku tadi kan hanya―"

"JANGAN MEMANGGILKU 'BABY'! AKU SUPER DUPER MARAH KEPADAMU!"

"T-tapi, K-kyuhyun-ssi~―Aku hanya―"

"JANGAN MEMANGGILKU 'KYUHYUN-SSI'!"

"Ayolah~ Nyonya Choi―"

"JANGAN!"

"Kitty-kitty-kyu-kyu~"

"APALAGI YANG ITU!"

"Kyunnie?"

"NO!"

"Lalu aku harus memanggilmu apa, Sayang?"

"ISSH! JANGAN MEMANGGILKU 'SAYANG'! JANGAN MEMANGGIL NAMAKU LAGI, SIWON-SSI! PERGI DARI HADAPANKU, INI PERINTAH! PERGIIII!"

"Nooooo~"

Pasangan Jung, Kim dan Lee hanya memperhatikan pasangan Choi yang sejak tadi 'meramaikan' perjalanan pulang mereka dengan pandangan yang merupakan kombinasi antara aneh dan kasihan. Sudah empat jam lamanya mereka bermain-main di taman hingga diakhiri dengan teriakan histeris Kyuhyun karena Siwon membiarkan tubuhnya topless di depan semua tetangga-tetangganya.

Memangnya kenapa? TENTU SAJA TIDAK BOLEH! HANYA KYUHYUN YANG BOLEH MELIHAT TUBUH SEXY ITU! HANYA KYUHYUN! TIDAK ADA YANG LAIN!

Dan sekarang namja manis itu merajuk dan kesal kepada Siwon―dan juga semua orang.

"Hei, ada yang berminat membantu Siwon?" usul Yunho melirik Jaejoong dan tetangganya yang lain.

"Aku masih sayang nyawaku dan mau hidup lebih lama, Yunho-ah. Terima kasih." Sahut Yesung dengan tatapan ngeri ke arah Kyuhyun yang kini nampak menendang-nendang Siwon yang berlutut di depannya.

"Lihatlah Siwon Hyung. Kasihan sekali dia." Ucap Ryeowook sambil melayangkan tatapan iba kepada Siwon lalu beralih kepada Yesung disampingnya. "Yesung Hyung~ Kita bantu ya~"

"Tapi bagaimana? Kau lihat betapa ganasnya Kyuhyun disana?"

"Ah! Aku punya ide!" seru Donghae sambil mengacungkan tangannya. Semuanya sudah merasakan ide yang buruk. "Bagaiamana kalau kita beri dia permen coklat la―"

"COKLATNYA SUDAH HABIS, LEE DONGHAE!"

Sudah kita duga. Ide yang buruk.

"AKU MAU PULANG SENDIRI! KAU PERGILAH DAN JANGAN KEMBALI WALAU AKU MEMINTANYA! PERGI! KAU TIDUR DI HALAMAN SELAMANYAAAAA!"

"Andwaeeeee Kyuhyun-ssiiii~ Please noooooo~ Ba-baiklah, aku akan menuruti semua perintahmu itu, tapi tolong jangan marah dan benci lagi padaku. Lebih baik aku mati daripada melihat kebencian di mata indahmu, Choi Kyuhyun~"

"Awwwww~"

Ketiga pasangan yang lain sontak terenyuh mendengar kalimat 'gombal' yang diucapkan Siwon. Kyuhyun yang mendengar itu segera menoleh dan memberikan tatapan mautnya, membuat keenam tetangganya itu mengalihkan padangan mereka panik.

"INI SEMUA GARA-GARA KAU, DOKTER LEE! MANA ADA DOKTER YANG TULI SEPERTIMUUU! KAU PAYAAAH SEKALIII!"

Semuanya menahan tawa mendengar seruan Kyuhyun. Donghae tampak tersenyum menyesal mendengar ucapan itu.

"CHOI SIWON! SEKARANG KAU PERGI KESANA DAN JANGAN ADA DI DEKATKU SAMPAI KITA SAMPAI DI RUMAH! CEPAT! CEPAT!"

Siwon bangkit dari posisi berlututnya dan menatap istri manisnya dengan puppy-eyesnya. Namun hal itu sama sekali tidak manjur dan hanya membuahkan injakan keras di kakinya.

"Yang sabar, Siwon. Aku tahu benar bagaimana perasaanmu." Ucap Donghae sambil menepuk bahu Siwon pelan. "Hyukkie juga sering mengomel kepadaku dan menyuruhku tidur di sofa jika dia marah."

"Itu tadi bukan lagi di sofa, Lee Donghae. Tapi di halaman." Sahut Hyukjae dengan wajah kesal. "Tenang Siwon, kami akan membantumu melunakkan istri galakmu itu."

Siwon mengucapkan terima kasih dan mereka melanjutkan perjalanan pulang mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, matahari mulai terik diatas sana.

"Ah~ panas sekali~ Aku tidak sanggup berjalan~" keluh Ryeowook sambil mengusap peluh di dahinya, Yesung menggenggam tangan istrinya itu kemudian. "Mau kugendong?"

Yunho dan Jaejoong saling menatap sejenak melihat kemesraan pasangan Kim. Sebuah ide terlintas di pikiran mereka.

.

Sapphire Resident―

.

"Panas~ Lapar~"

Kyuhyun mengeluh pelan di sela-sela deru nafasnya yang terengah. Masih beberapa blok lagi untuk sampai di rumahnya. siwon dan yang lain masih tidak terlihat di belakang. Namja manis itu memutuskan untuk mendudukkan tubuhnya yang lelah dan kepanasan di pagar pembatas trotoar.

"Wonnie, aku haus~"

Dan Kyuhyun kembali merengut saat ingat bahwa ia baru saja mengusir Siwon beberapa saat yang lalu. Salah siapa karena telah membuatnya begitu kesal!

"Hai, Kyu~ Kau terlihat lelah."

Kyuhyun mendongakkan kepalanya dan mendapati Yesung sedang berdiri di depannya dengan Ryeowook di punggungnya.

"Aku sedikit lelah dan Yesung Hyung selalu senang menggendongku seperti ini~" ucap Ryeowook sambil mengeratkan lingkaran tangannya di leher Yesung.

"Kami duluan~"

"H-hei―"

"Hallo, Kyuhyunnie~ Cuaca panas sekali ya?"

Kyuhyun kembali kehilngan kata-katanya begitu pasangan Jung tiba di depannya. Sama seperti pasangan Kim tadi, Jaejoong tampak nyaman di punggung Yunho.

"Untung Yunnie mau menggendongku~ Jadi aku tidak kelelahan~" ucap Jaejoong bangga. "Benarkan, Yunhhie?"

"Tentu saja, Boo Chagi~" sahut Yunho sambil tertawa. "Kami pulang duluan ya, Kyu~"

Kyuhyun merengut melihat betapa enaknnya Jaejoong dan Ryeowook yang tidak perlu berjalan di tengah teriknya matahari saat ini.

"Kyuhyunnie~ Apa yang kau lakukan sendirian di tepi jalan dengan pandangan memelas seperti seekor anak kucing yang kehilangan induknya? Kemana indukmu, kucing kecil~ Kemana indukmu, kucing manis~ Kitty-kitty-kitty-kitty~ Kemana―Ehm, maaf. Kenapa kau disini, Kyu?"

"Hae Hyung!" seru Kyuhyun dengan pandangan berbinar menatap Donghae yang berdiri di depannya. Sendirian. Tanpa siapapun di punggungnya. "Gendong aku pulang, please~ Aku lelah sekali. Kau tidak sedang menggendong siapa-siapa, kan?"

"Kata siapa?" sahut sebuah suara yang ternyata adalah suara Hyukjae. Namja itu melompat ke atas punggung Donghae dan menyeringai menatap Kyuhyun yang melongo di tempatnya. "Donghae sudah dipesan. Hahaha!"

"Siwon sudah duluan ke kompleks, katanya dia akan beristirahat di rumah Yesung Hyung sampai kau memperbolehkannya kembali lagi. Bye~ Kyunnie~"

Pasangan Lee berlalu di depan Kyuhyun. Namja manis itu merutuki tindakannya sendiri yang telah mengusir Siwon tadi. Sekarang ia lelah dan jarak kompleksnya masih jauh. Dan tidak ada yang mau menggendongnya seperti pasangan yang lain.

"W-woniee~ Hiks."

Yah, dan Kyuhyun sekarang menyesali perbuatannya sendiri. Sepasang iris caramel itu berkaca-kaca membuatnya semakin mirip dengan anak kucing yang ditinggal induknya.

"Huweee~ Aku lelah~ dan aku ingin digendong~ Hiks." Isak Kyuhyun sambil menyembunyikan wajahnya di atas lututnya sendiri. "Wonnie~"

Grep

"HUWAA! PERGI KAU ORANG ASING! PERGI! PERGI! PER―"

"Hey, ini aku."

Kyuhyun yang tadi sempat kaget setengah mati karena lengannya dipegang secara tiba-tiba kini ternganga melihat siapa yang ada di depannya.

"W-wonnie―"

"Uljima~"

Siwon tersenyum lembut sambil mengusap beberapa tetes air mata yang mengalir di pipi gemuk Kyuhyun. Namun tak lama kemudian tanganya ditepis dengan keras oleh istrinya itu.

"A-aku masih marah padamu! Huh!" seru Kyuhyun sambil memundurkan posisi duduknya dengan membuang muka angkuhnya. "Kenapa kau disini? Bukankah kata mereka kau sudah pulang ke rumah Yesung Hyung?!"

"Aku hanya mau menyelamatkan anak kucing yang tersesat." Sahut Siwon sambil mendudukkan dirinya di samping Kyuhyun. Namun Kyuhyun malah menggeser dirinya menjauh. "Ayo pulang, Kitty~"

"Tidak mau! Aku masih marah padamu, Siwon-ssi!"

Siwon menghela nafas panjang melihat kelakuan imut dan keras kepala istrinya ini. "Yah~ padahal aku mau pergi ke toko yang menjual permen coklat bulat tadi. Apa namanya―"

"COKLAT BON-BON!"

"―Ah, ya~ Coklat Bon-Bon." Lanjut Siwon. "Aku berencana membeli 2 pack~"

"Kau miskin, ya?"

"Baiklah, 3 pack."

"Kau masih miskin, Siwon-ssi."

"5 pack."

"Masih miskin~"

"7―"

"Ck! Kau ini putra pengusaha kaya! Bagaimana mungkin kau hanya mampu membeli―"

"OK! 13 pack! 13 adalah angka keberuntungan Choi Siwon. Jadi aku akan membeli 13―"

"WOWW! BENARKAH, WONNIE?!" seru Kyuhyun sambil melompat ke samping Siwon dan memeluk lengan kekar suaminya itu erat-erat. Kedua matanya berbinar senang.

"Tentu saja."

"Yeayyy! Ayo pergi!"

Siwon tersenyum gemas melihat kelakuan kekanakan Kyuhyun. Namja tampan itu bangkit lalu menarik tangan Kyuhyun untuk berdiri disampingnya dan mengulurkan tangannya berniat menggandeng sang istri. Namun Kyuhyun hanya menatapnya sambil cemberut.

"Ada apa? Ayo berjalan bersamaku ke rumah dan kita kan pergi membeli Coklat Bon-Bon."

Kyuhyun menghela nafas masih sambil cemberut. Siwon menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Aku mau gendong." Ucap Kyuhyun malu-malu sambil meremas jari-jarinya gugup. "Seperti tetangga-tetangga aneh itu."

Siwon tertawa keras melihat tingkah imut itu.

"Kenapa kau tidak bilang~ Hahaha! Oke, tapi ada syaratnya." Ucap Siwon berusaha mengendalikan tawanya lalu menengok kanan dan kiri. Sepi.

"Ck! Apa syaratnya?! Cepatlah! Aku lelah! Aku ingin gendong!" sahut Kyuhyun dengan wajah kesal.

Siwon memajukan wajahnya sambil mengerucutkan bibirnya. "Cium."

"No way!" seru Kyuhyun sambil mendorong tubuh Siwon di depannya. "Ini tempat umum!"

"Tidak ada penolakan."

Siwon menarik kedua bahu Kyuhyun lalu menahan kedua telapak tangannya di sisi wajah Kyuhyun. Menyatukan bibirnya dan bibir pink menggoda di depannya dengan sedikit paksa lalu melumatnya lembut. Kyuhyun? Namja manis itu tentu saja terkejut, namun ia hanya pasrah dan tidak bisa apa-apa dan membiarkan Siwon memandu ciuman itu selama beberapa detik lamanya.

"Kau manis jika menurut seperti ini, Choi Kyuhyun." ucap Siwon pelan sambil mengusap bibir Kyuhyun yang basah dan memerah karena ciuman mereka. "Siapa yang mau naik kuda?"

Kyuhyun tersenyum cerah dan mulai melompat ke punggung tegap Siwon. Melingkarkan lengannya dan menyandarkan dagunya di bahu lebar suaminya. Siwon hanya bisa tersenyum gemas.

"GO GO, HORSIE~"

"Jadi sekarang kita berbaikan?" tanya Siwon sambil mulai melangkahkan kakinya.

"Belum. Begitu aku dapat coklatnya, baru kita berbaikan." Sahut Kyuhyun.

"Baiklah~ Apa kau masih marah kepadaku?"

"Uhm sedikit. Tidak terlalu."

"Berarti aku boleh memanggilmu 'Baby' lagi?"

Kyuhyun tampak berpikir sejenak. "Boleh."

"Yeay! Gomawo, Baby~"

Cup

Kyuhyun kembali merengut saat Siwon mencuri kecupan kilat dari bibirnya lagi. Namun ia sedikit merona tiap kali Siwon selesai menciumnya. Entahlah~ rasanya semua kekesalannya menguap begitu saja jika suaminya itu menciumnya.

"Kau menyukai ciumanku, Baby?"

"Tidak!"

"Ah~ Kau suka, Baby."

"Apa aku terlihat suka, hah?"

"Wajahmu memerah~ HAHAHA―Aw! Aw!"

Kyuhyun tidak menjawab lagi namun namja manis itu menjewer kedua telinga Siwon hingga membuat namja tampan itu kesakitan dan oleng kesana-kemari.

"RASAKAN INI! KUDA LIAR! AHAHAHAHA~"

"Sakiit, Baby~ Ampun! Ampun!"

"Ayo melaju kencang, Horsie~ Hyaa!"

"Okay! Pegangan, Baby. Kecepatan maksimal!"

"Wowww! Huwaaaa! Ahahahahaha!"

Yah, sepertinya jalanan itu hanya milik mereka berdua―Oh, bukan! Sepertinya seluruh dunia seakan milik mereka berdua saat ini. Lihat saja bagaimana pasangan muda itu menikmati kebersamaan mereka. Walau diwarnai pertengkaran tidak penting di awalnya, lalu berbaikan, berselisih lagi, kemudian berdamai lagi, itulah cara mereka menjalani kehidupan baru mereka yang masih seumur jagung.

Ya, benar. Biarkan mereka berdua dan kita pergi.

Pasangan Choi, berbahagialah~

.

TBC

Sorry for late update, so I made this a bit longer

Enjoy it ^^

.

Maaf update yang ini dulu. Saya bingung, sebenarnya saya akan update tiga FF sekaligus, tapi untuk 2 FF lainnya seperti harus banyak pertimbangan.

.

Untuk Heaven Love Story, saya harap agar readers membaca ulang special chapter sebelumnya, karena ceritanya berkaitan. Dan karena ini adalah chapter final untuk HLS, jadi akan benar-benar tamat (dan angst).

.

Untuk the Power of High Polar juga sama, baca dulu chapter-chapter sebelumnya. Karena chapter ini adalah penyelesesaian dari misteri-misteri sebelumnya. Dan sedikit rumit karena akan banyak hal masa lalu yang akan diungkap.

.

HLS dan TPOHP akan update minggu depan. Stay tuned ;)

.

Thanks for always wait for my WonKyu FF :)

Keep spread WonKyu Love

.

WonKyu is Love

BabyWonKyu