SAPPHIRE RESIDENCE

Chapter 1: Neighbour No. 27

Genre: Romance, Comedy, Drama

Rating: T

Main Pairing: WONKYU

Other Pair: YunJae, HaeHyuk, YeWook

Warning: YAOI, BOYSLOVE, OOC, TYPOS

DON'T LIKE DON'T READ

BabyWonKyu proudly presents

.

.

Suatu pagi di salah satu kompleks perumahan yang terletak di jantung kota Seoul, Korea Selatan yang padat. Dengan nuansa lingkungannya yang masih alami seperti udara pedesaan dan tata letak yang sangat proposional.

Shappire Residence.

Sebuah kompleks perumahan kelas atas hingga menengah keatas. Berdesain arsitektur minimalis yang modern, sangat cocok untuk para aktivis muda atau pasangan yang baru saja menikah yang lebih memilih mencari udara segar dari pada tinggal di apartemen yang sangat kurang asupan sinar matahari.

"Selamat Pagi, Tuan Lee. Ini koranmu."

"Baiklah, lemparkan!"

Bocah pengantar koran itu melemparkan koran di tangannya yang sudah digulung-gulung kepada seorang namja muda yang berdiri di depan rumah nomor 21.

"Oh, jangan lagi." Ucap seorang namja lain yang baru keluar dari rumah yang sama. "Yak! Lee Donghae! Jangan sampai kau menginjak pot-pot bunga kita lagi―"

"Jangan khawatir, Hyukkie Chagi. Aku dapat. Aku dapat. Aku―huwaaaa!"

Crack!

"―untuk yang ke 5 kali minggu ini."

Pagi yang cerah dan hangat untuk memulai aktivitas di kompleks itu. Udara yang segar dan harum sisa-sisa embun pagi membuat pagi di awal musim panas itu terasa sangat nyaman untuk dinikmati.

"Awal yang yang baik, Tuan Lee, Nyonya Lee."

Lee Donghae dan Lee Hyukjae menolehkan pandangan mereka ke rumah nomor 28 yang terletak tepat di depan rumah nomor 21 milik mereka. Donghae hanya melambaikan tangannya semetara Hyukjae terlihat masih bertahan dengan wajah kesalnya karena suaminya telah memecahkan pot-pot bunga miliknya (lagi).

"Ah, selamat pagi Tuan Jung." Sahut Donghae sambil mencoba berdiri dari posisi jatuhnya yang terduduk tidak elit. Hyukjae menarik lengan suaminya itu kasar. "Dimana istrimu yang galak―"

"APA MAKSUDMU DENGAN GALAK, LEE DONGHAE?!"

Ketiga namja itu sontak terlonjak begitu mendengar seruan keras dari dalam rumah bernomor 28 itu. Donghae dan Hyukjae hanya saling menatap dengan tatapan horror.

"Yunho-ah, kau apakan lagi istrimu itu?" tanya Hyukjae menatap Yunho yang tersenyum salah tingkah.

"Dia hanya sedikit kesal pagi ini." Jawab Yunho sekenanya sambil memungut koran paginya yang tergeletak di halaman.

"Pagi ini?" sahut sebuah suara dari rumah nomor 23 disamping rumah pasangan Lee. "Kurasa istrimu itu kesal SETIAP HARI, kau tahu."

Seorang namja tampan bertubuh sedikit pendek dengan kepala besar terlihat sudah rapi dengan pakaian joggingnya. Seorang namja lain muncul dari dalam rumah itu dan berdiri di samping namja berkepala besar lalu tersenyum lebar.

"Selamat pagi, Hyungdeul~"

"Pagi, Wookie~"

"Pagi, Nyonya Kim~ Selamat malam, Tuan Kim."

Kim Ryeowook tersenyum semakin lebar mendengar sapaan hangat para tetangganya. Tuan Kim, alias Kim Jongwoon, atau biasa dipanggil Yesung itu hanya memberikan death-glare terbaiknya kepada Donghae dan Yunho yang terkikik menatapnya.

"Apa? Kukira malam hari lebih cocok untuk auramu yang selalu gelap itu, Yesung Hyung. Kekekeke~" sahut Yunho sambil memberikan tanda 'peace' dengan jarinya.

"Diamlah, Yunho." Ucap yesung dengan nada berbahaya. Ryeowook disampingnya hanya mengusap bahu suaminya itu dengan lembut.

"Mereka hanya bercanda, Yesung Hyung~ Tenanglah, arrachi?"

"Tentu, Chagi~"

Donghae terkikik melihat romantisnya pasangan Kim di depannya. Namja berwajah ikan itu bersiul pelan. "Romantisnya pengantin baru 3 bulan~"

Pasangan Kim hanya tersenyum salah tingkah mendengar ucapan Donghae.

"Eoh? Rumah nomor 27 itu sudah terjual?" tanya Yesung sambil melangkah melewati halaman dan pagar rumahnya dan berhenti di depan rumah Yunho. Yunho menyusul kemudian dan berjalan bersama yang lain menuju ke halamannya untuk melihat rumah nomor 27 yang tepat berada di samping rumahnya.

"Kukira sudah, karena papan iklan di halamannya sudah tidak ada lagi." Jawab Yunho sedikit mengernyit memperhatikan halaman rumah nomor 27 yang sudah ditata rapi dan nampak sangat layak huni. "Rapi sekali. Padahal kemarin masih berantakan dan tidak terawat."

"Mungkin pemilik barunya sudah merapikannya tadi malam." Sahut Hyukjae sedikit terkagum melihat bunga-bunga yang sudah tetata dengan rapi dan indah di sekitar halaman dan di teras rumah mungil itu. "Seleranya bagus juga. Kira-kira siapa yang akan tinggal disana, ya?"

"Dilihat dari dekorasinya, mungkin seorang gadis muda yang cantik~" ucap Yunho sambil tersenyum aneh. "Tepat disamping rumahku pula―"

Pletak!

"AWWW!"

"Kalau ada gadis muda yang akan tinggal disana, maka aku akan mencincangnya dengan pisauku ini! Lihat?!"

Pasangan Lee dan pasangan Kim hanya bisa memundurkan langkah mereka pelan-pelan dengan pandangan horror ketika seorang namja cantik yang tidak lain adalah nyonya Jung alias Jung Jaejoong keluar dari rumah Yunho sambil membawa sebilah pisau daging yang besar. Catat, pisau daging. Besar!

"Atau aku akan mencincangmu dan memberikan dagingmu kepada temanku yang kanibal! Kau mau itu terjadi, Jung Yunho?!"

"Ti-tidak, Boo Chagi." Jawab Yunho sambil menatap ngeri pisau berkilau di tangan Jaejoong.

"Dia pasti psikopat." Bisik Hyukjae lirih sambil mengamit lengan Donghae erat-erat.

"Temanmu ada yang kanibal, Jae Hyung?" kali ini Ryeowook yang bertanya dengan nada polos. Yesung di sampingnya segera membekap mulut istrinya itu dengan pandangan meminta maaf kepada Jaejoong. Yunho menyilangkan tangannya tanpa suara untuk mengisyaratkan Yesung agar membawa Ryeowook kabur dari halaman rumahnya segera.

"Ah! Wookie! Kau disini!" seru Jaejoong sambil tersenyum lebar. Yesung menarik tubuh Ryeowook untuk mundur saat Jaejoong bergerak mendekat. "Kau mau membantuku memasak daging di dapur? Aku sedikit kesulitan dengan tutorial resepnya."

"Wah! Itu pasti menyenangka―"

"Jangan, Wookie!" bisik Yesung dengan tatapan horror, "Kau tidak tahu daging apa yang dimasaknya."

"Daging apa?"

"Daging manusia~"

Plak!

Yesung mengusap kepalanya yang baru saja ditimpuk oleh Jaejoong dengan serbet di tangannya. Semua yang ada disana menahan tawa.

"Awas saja kalau kalian berani mengataiku lagi." Ucap Jaejoong sambil memainkan pisau besar mengkilat di tangannya. Pasangan Lee dan Kim kembali mengambil langkah mundur sementara Yunho terlihat berusaha menggapai tangan istrinya yang masih mengacung-acungkan pisaunya. "Kalian akan berakhir menjadi sarapan kami!"

"Sudahlah, Boo~" ucap Yunho setelah berhasil menahan pergelangan tangan Jaejoong. "Aku hanya bercanda dan tidak mungkin terpesona dengan gadis cantik manapun selain dirimu~"

"Jangan mulai, Beruang!"

Pasangan Lee dan Kim hanya menatap suami-istri di depannya dengan sorot datar dan malas. Mereka lebih memilih memperhatikan rumah nomor 27 di depan mereka.

"Benarkah akan ada gadis cantik yang akan tinggal disini?"

"LEE DONGHAE!"

Donghae menutup telinganya saat Hyukjae berseru disampingnya dengan wajah marah. "Apa? Siapa lagi yang suka dengan dekorasi bunga-bunga kalau bukan gadis muda yang cantik, Hyukkie? Aku hanya berspekulasi."

"Nenek-nenek tua juga suka bunga." Sahut Yesung spontan membuat semua yang ada disana terdiam.

"Nenekku tidak suka bunga. Beliau lebih suka wisata keliling dunia dan menghabiskan uang wasiat yang seharusnya dibagi untuk anak-cucunya."

Perkataan Donghae membuat suasana semakin hening.

Ketiga pasang suami-istri muda itu masih saja berdebat tentang siapa yang akan menempati rumah nomor 27 itu dan otomatis akan menjadi tetangga mereka nantinya. Hingga mereka tidak menyadari sebuah mobil berhenti tepat di depan pagar rumah nomor 27 itu.

"Apa menurutmu Putri Presiden yang akan tinggal disini?" tanya Donghae lagi, yang lagi-lagi membuat semuanya menatapnya aneh.

"Ya! Lee Hyukjae, kau harus ke rumah sakit segera." Ucap Yunho sambil menepuk bahu Hyukjae dengan tatapan iba.

"Huh? Untuk apa?" tanya Hyukjae tidak mengerti.

"Kuantar untuk membeli obat gila untuk suamimu ini."

Donghae melolot dan memukul lengan Yunho pelan sementara yang lain menahan tawa. Ryeowook menarik lengan Yesung disampingnya saat namja mungil itu menyadari sesuatu. Yesung menghentikan tawanya dan menatap Audi R8 putih mewah yang terparkir di depan rumah nomor 27. Pasangan Jung dan Lee juga melakukan hal yang sama.

"Wow~ Itukah pemilik rumah ini?" bisik Jaejoong dengan pandangan takjub. "Sepertinya orang kaya."

Dan semuanya setuju dengan ucapan Jaejoong saat pintu kiri mobil terbuka dan menampakkan seorang namja tinggi berpenampilan casual dengan sebuah sunglasses menutupi matanya yang terlihat tajam.

"Ow~ Namja yang tampan~" gumam Jaejoong yang langsung dihadiahi tatapan mematikan dari Yunho.

Siapapun yang melihat penampilannya pasti terpesona, tidak terkecuali ketiga pasangan yang berdiri di halaman rumah Jung. Lihat saja Polo Shirt biru langit dan celana jeans sepndek lutut yang dikenakannya, membuat tubuhnya yang terbentuk sempurna terlihat sangat jelas dan berhasil membuat beberapa pejalan kaki yang melintas di kompleks itu menolehkan pandangan hanya untuk menatapnya. Namja tampan itu berjalan memutari bagian depan mobilnya dan berhenti di depan pintu depan kanan mobilnya yang masih tertutup lalu membukanya.

"Yah~ Sepertinya si Tampan itu membawa orang lain~" desah Hyukjae kecewa diiringi anggukan setuju Ryeowook di sampingnya.

"Penonton kecewa~" sahut Donghae sambil melakukan High-Five dengan Yesung. Mereka berdua terlihat senang melihat wajah kecewa istri-istri mereka.

Mereka kembali menatap 'tetangga-baru' itu saat dilihatnya si Namja tampan itu sedang berbicara dengan seseorang yang masih duduk di dalam mobilnya dan tidak terlihat karena terhalang tubuhnya.

"Bicara dengan siapa sih? Ibunya, kekasihnya, atau istrinya?" tanya Ryeowook entah kepada siapa.

"Istri? Tidak mungkin." Sahut Hyukjae mencoba menghibur diri. "Si tampan itu terlihat masih muda. Mana mungkin sudah beristri!"

"Bisa kau panggil 'si Tampan-mu' itu dengan biasa saja, Hyukkie? Mungkin dia berbicara dengan neneknya." Sahut Donghae yang lagi-lagi membuat semuanya menatapnya super aneh.

Mereka kembali memperhatikan dengan seksama saat namja tampan itu minggir untuk memberikan jalan kepada seseorang yang sejak tadi diajaknya bicara. Disana, mereka bisa melihatnya, sesosok namja lain keluar dari dalam mobil mewah itu. Sesosok namja berkulit putih pucat dengan surai ikal coklat yang berkilau terkena sinar matahari pagi. Sweater putih yang dikenakannya terlihat sangat cocok dengan warna kulitnya.

"Lihat itu, dia namja kan?" bisik Donghae kepada Yesung dan Yunho yang juga masih memperhatikan.

"Namja yang manis."

"Kau benar!"

Pletak! Pletak! Pletak!

Ketiga suami itu hanya mengaduh pelan saat memperolah jitakan 'lembut' dari istri masing-masing.

"Bagaimana? Kau suka?"

Samar-samar mereka bisa mendengar si namja tampan bertanya kepada namja manis yang kini sepenuhnya sudah keluar dari mobil. Namja manis itu tampak menatap bangunan rumah di depannya dengan tatapan tidak suka sama sekali.

"Tidak."

"Eoh?" sahut namja tampan itu lalu bergerak ke samping namja manis yang kini bersedekap dengan wajah masam. "Tapi bukankah kau suka bunga-bunga itu?"

"Tidak suka."

"Ta-tapi, Baby―"

Namja tampan itu berusaha mengimbangi langkah namja manis di depannya setelah sebelumnya mengunci mobil mewahnya dengan remote di tangannya. Sedangkan si namja manis hanya berjalan angkuh melintasi halaman rumah nomor 27 yang sudah ditata sedemikian rapi itu tanpa menatapnya sedikitpun.

"Setidaknya disini nyaman dan bebas udara kota yang berdebu, kan?"

Namja manis itu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap namja tampan di belakangnya. Namja tampan itu menatapnya sambil tersenyum.

"Dengar ya, Wonnie! Aku tidak suka disini. Udaranya terlalu terbuka, lihat?! Sinar matahari ini bisa membuat kulitku merah dan gatal-gatal. Disini juga jauh dari Game Center. Sangat membosankan!" seru namja manis itu sambil mengerucutkan bibirnya imut.

Namja tampan di depannya melepas Sunglasses-nya lalu menangkap kedua lengan namja manis yang masih merajuk di depannya. "Hei, Baby. Sinar matahari baik untukmu, agar kau tidak terlihat selalu pucat seperti ini~ Dan lagipula sepertinya orang-orang disini terlihat ramah."

"Kau mengada-ada, Wonnie." Sahut si namja manis dengan wajah marahnya yang imut. "Semuanya aneh di sini. Orang-orangnya juga. Misalnya lihat saja orang-orang yang berdiri disana itu. Lihat? Mereka tampak aneh dan tidak baik. Lihat yang berkepala besar itu, dia pasti keturunan alien. Yang bertubuh pendek itu, dia bermasalah dengan hormon pertumbuhannya. Yang itu berwajah mirip ikan, yang itu seperti beruang mesum dan yang itu seperti monyet, mereka pasti manusia hasil rekayasa genetika ilmuwan gila Korea Utara yang menggabungkan gen manusia dan hewan secara ilegal. Dan yang itu, membawa pisau besar di tangannya, dia pasti seorang Psikopat yang suka memasak daging orang-orang dan memasaknya untuk makan malam!"

"Sebenarnya untuk sarapan~" sahut Yunho sambil berbisik dan ajaibnya tidak mendapat tanggapan apapun dari yang lain karena mereka masih sibuk mencerna apa yang baru saja mereka dengar.

"Sssstt~ Jangan berbicara seperti itu, Baby. Mereka adalah tetangga kita." Ucap si Namja tampan sambil berusaha membungkuk minta maaf kepada enam namja di rumah sebelah.

"POKOKNYA AKU TIDAK SUKA DISINI, WONNIE! TITIK! HUWEEEEE!"

"B-baby! Tunggu aku!"

Pasangan itu menghilang di balik rumah bernomor 27. Meninggalkan tiga pasang namja yang masih terdiam menatap pintu yang sudah tertutup sempurna itu.

.

TBC

Inspired by Sitkom: Tetangga Masa Gitu?

Another Story of Mine, when there are 4 stories haven't finished yet xD

Sebenarnya bingung mau update yang mana dulu. The ideas for next plot have ready, but too lazy to type xD

Dear my Readers, silahkan pilih FF mana yang ingin diupdate dulu. Suara terbanyak akan diupdate duluan.

THE POWER OF HIGH POLAR

HEAVEN LOVE STORY

WONKYU M STORY

LOST IN BETWEEN

SAPPHIRE RESIDENCE

.

Mohon bantuannya untuk memilih di review. Peringkat teratas akan update paling cepat. Karena sangat tidak memungkinkan bagi saya untuk update kelimanya sekaligus hehehe

.

Thanks for always wait for my WonkYu FF :)

Keep spread WonKyu Love

.

WonKyu is Love

BabyWonKyu