Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Namun nasib sial apa yang menimpa Kyungsoo hingga harus menerima perpisahan di masa mudanya. Terlebih lagi itu perpisahannya dengan orang yang sangat ia cintai. Yakni, Jongin. Bagaimana dengan Sulli dan Suho yang bersumpah untuk saling mencintai selamanya? This is a end chapter so read it slowly, happy reading and don't forget to bring a tissue!(gausah bawa tisu deh, bawa aja poster pcy terus kirim ke author.g)

.

.

.

GoodBye, Kai!(Chapter 7)-"Kai..."[End Chapter]

Cast: -Kim Jongin

-Do Kyungsoo

-Byun Baekhyun

-Park Chanyeol

Other Cast: Other member EXO and etc.

Type: Sad [Strong] & Romance[Low]

Rated: T

Special: GS(Gender Switch)

Reecomended: Sing For you-EXO

.

.

.

Tring! Bunyi ponsel Jongin berbunyi. Satu pesan masuk dari Kyungsoonie-nya.

Mau Video Call bersamaku? Aku sedang ada waktu luang. Aku bosan nih -3-

Jongin tertawa kecil sebelum ia menelepon kyungsoo.

"Oh? Annyeong Jongin-ssi!"sapa kyungsoo yang sedang melambaikan tangannya.

"Yak, kenapa kau memanggilku formal begitu!"jongin menatap kyungsoo sambil pout,

"Ergh...aku paling tidak suka kau mempout-kan bibirmu. Tidak-tidak segera berwajah normal!"kyungsoo menutup wajahnya.

Namun dasar Jongin, ia terus mempout-kan bibirnya ke depan layar. Membuat bahu Kyungsoo bergetar dan terus meringis, jijik mungkin?

"Ya! Aneh kau tahu?"kyungsoo memperlihatkan wajah ngambeknya.

"Ha ha ha~"tawa jongin paksa. "Mianhae, mianhae, hajima~"

"Malah menyanyi...apa kau sudah mandi?"

"Kenapa? Mau mandi bersama?"goda Kai sambil tertawa.

"Aish! Nan Michyeo! Tidak lah, enak saja, kalau kau sudah memiliki aku seutuhnya...yaaa...kau boleh...melakukan...se...sesukamu."

"Pada tubuhmu?"tanya Kai sambil mengeluarkan evil smirk-nya.

"Y-ya mungkin..."jawab kyungsoo gugup. Wajahnya sedikit kikuk.

"Ah, kau sedang berada dimana?"tanya kai sambil celingak-celinguk. Melihat kamar kyungsoo yang sedikit...sederhana.

"Ini Asrama, Asrama SM, aku disuruh pihak SM untuk berlatih menyanyi,"katanya sambil memutarkan ponselnya agar jongin bisa melihat ruangan yang kyungsoo tempati.

"Oh, dalam rangka apa?"tanya jongin penasaran.

"Aku akan menyanyi di sebuah pernikahan. Pernikahan perusahaan siapa...ya? Aku lupa namanya,"katanya memasang tampang bingung.

Jongin tertegun. Apa jangan-jangan..., namun jongin segera membuang pikiran negatifnya itu. "Ada-ada saja, memangnya harus ya?"

Kyungsoo mengelengkan kepalanya, tanda tak tahu.

"Kyungsoo! Waktunya latihan!"suara nyaring Chen membuat Kyungsoo menoleh ke belakang sebentar lalu balas berteriak, "Iya, Tunggu!"

"Ah, aku dipanggil untuk latihan lagi, tak apa ya? Nanti kita juga bertemu kok,"kata Kyungsoo dengan wajah agak...ragu.

"Ya, baiklah, pergilah, sampai bertemu!"kata Kai sambil melayangkan senyum dan melabaikan tangannya.

Kyungsoo ikut membalas lambaian tangan Kai. Seketika layar berubah menandakan Video Call sudah berakhir.

"Ini pasti ulah eomma,"gumam Kai sambil mengepalkan tangannya.

"Eomma!"panggil jongin sambil mencari keberadaan eommanya. Terlihat seorang ibu yang sedang bersama calon istirinya itu. Sulli.

"Ya! Sopan sedikit,"kata Eunhyuk sambil memukul kening jongin.

"Diamlah eomma! Ini penting!"kata Jongin sambil menatap eommanya lurus.

"Ya..katakan saja!"kata Eunhyuk agak kaget.

"Eomma kan, yang meminta bantuan pihak SM untuk menyewa para vokalis untuk pernikahanku?"tanya Jongin.

"Ya, ada apa?"tanya Eunhyuk bingung. Sulli yang daritadi diam saja ternyata bingung.

"Batalkan! Cari Vokalis lain!"jawab Jongin memaksa. Sangat memaksa.

"Y-ya!...eomma tidak bisa! Eomma sudah membayarnya! Dan eomma sudah memohon-mohon kepada mereka! Eomma ingin mendengarkan suara indah di pernikahan anak eomma sendiri!"

"BATALKAN KARENA DISANA ADA KYUNGSOO!"teriak Jongin tanpa peduli.

Sulli tersentak. "Kyungsoo?"gumamnya kaget.

"Aku mohon ahjumma! Batalkan saja ahjumma!"kata Sulli ikut memohon.

"Ya! Kenapa kau juga? Dasar bocah tengik itu!"umpat Eunhyuk.

"Dia bukan bocah tengik!"kata Jongin penuh emosi.

"Ahjumma! Tolong batalkan saja!"sulli ikut memohon terus.

"Andwae! Tidak bisa!"eunhyuk bersikeras. "Sulli ikut aku, dan kau jongin, jaga kelakuanmu!"

.

.

.

Yesung terus mendengarkan curahan hati anaknya itu sambil terisak. Ia ikut sedih mendengar kisah cinta kyungsoo dan anaknya yang dihadang beberapa rintangan. Kini ia harus menemukan cara untuk membebaskannya dari ikatan pernikahan karena bisnis.

"Jongin, appa ingin memberitahumu sesuatu..."kata Yesung dengan suara pelan. Kai mengangguk sambil terisak. Bahunya bergetar hebat, menahan tangisan.

"Eunhyuk...bukanlah eomma kandungmu,"jawab Yesung yang membuat jongin membulatkan matanya. "Mwo?"

"Ibumu yang asli..."yesung menghela nafas berat. "Ryeowook Kim".

Bagaikan sejuta listrik menyengat tubuhnya, tubuhnya menegang dan bergetar kuat kembali.

"Ryewook...k-kim...? Kyungsoo...eomma...?"tanya jongin.

"Dulu, aku seorang suami-istri dengannya. Yang akhirnya melahirkan seorang anak lelaki bernama Kim Jongin. Namun sebuah insiden terjadi. Ibu dari ryeowook menculik ryeowook dan menikahkan ryeowook dengan pria bernama Cho kyuhyun. Kami sangat sedih. Tak tahu harus bagaimana. Kami terpaksa bercerai dan kau, aku bawa dan aku menikah dengan eunhyuk. Namun eunhyuk mempunyai kista, sehingga ia tak bisa melahirkan anak. Eunhyuk sendiri senang merawat putra sopan sepertimu,"

Jongin terdiam dalam kesedihan. Mendengar cerita masa lalu ayahnya, membuat ia semakin gila harus mendengar masa lalu kelam ayahnya itu.

"...appa..."

.

.

.

Sulli memasuki ruang ganti. Beberapa pelayan sudah menunggu keberadaannya. Sulli mengganti pakaiannya dengan gaun pengantin mempunyai garis potongan dari lubah lengan turun ke pinggang, badan bagian tengah depan diberi hiasan berupa jahitan yaitu bouillonneren, dikerut pada kedua tepi, dan di garis potongan.

Bentuk leher decolete, leher besar serupa leher perahu dengan meruncing ditengah muka. Rok dengan bentuk pias dengan hiasan untuk memperjelas garis, dan untuk memberi daya tarik diberi strook. Volant dengan bentuk lingkar penuh dengan konstruksi menurut rok longkar penuh, dengan panduan umum 1/6 garis pias dari pinggang sampai ke bawah. Pada tengah belakang diberi hiasan ekor –sleep– atau tambahan pias yang melangsai.

Seorang pelayan membantunya menarik resleting karena sulli kesusahan unytuk menariknya sendiri. Sulli keluar dari ruang ganti dan selanjutnya ia dirias sedemikian rupa. Ia menatap wajahnya dalam bayangan cermin.

"Oppa, apa aku terlihat cantik?"tanya sulli dalam hati. Ia berusaha membayangkan wajah Jongin. Namun...

"Kenapa Suho Oppa lagi? Sulli sadarlah ini hari pernikahanmu!"

30 menit kemudian sulli terlihat benar-benar cantik. Wajahnya dipoles tidak natural tidak menor. Sebuah mahkota melingkar diatas kepalanya. Seorang pelayan berkata, "Nona, ayo kita memasuki gereja."

.

.

.

"Waaah! Dekorasinya Indah sekali!"kata kyungsoo kagum.

"Kau ini norak sekali!"Kata chen sambi menempeleng kyungsoo.

"Yaaa! Memang benar Indah kok!"protes Kyungsoo.

Saat ini Staff SM, Kyungsoo dan Chen sudah berada di dalam gereja. Mengatur persiapan pernikahan sebentar lagi. Kyungsoo yang memakai dress putih selutut itu benar-benar bersemangat dibanding chen yang malas.

"Chen, terus kalau baekhyun tidak bisa menyanyi gimana?"tanya Kyungsoo.

"Katanya sih ada yang menggantikannya,"jawab chen cuek karena sibuk dengan iPodnya.

Baekhyun tadi pagi telepon bahwa dia sakit tipes dan dilarang ibunya untuk keluar dari rumah. Mendengar itu, bertia tersebar dan banyak fans dari baekhyun memberi sebuah hadiah kecil untuknya.

"Halo? Baekhyunnie!"seru Kyungsoo setelah panggilanya diangkat.

"Ah, halo~"kata Baekhyun dengan lesu.

"Baekkie! Kau tak bilang kau sakit!"

"Ahahaha, mianhae, uhuk uhuk~-tut-tut-tut-"tiba-tiba panggilan terputus.

Kyungsoo memandang ponselnya sebal.

"Aigoo anak ini!"gerutunya kesal.

Padahal...

"Chanyeol, lihatlaaah! Tempatnya hampir sampai!"kata baekhyun sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela.

"Ah, ne ne, baiklah, aku akan menyetir lebih cepat lagi!"kata Chanyeol sambil menginjak gas lebih kencang.

"Yeaaa! Aku bebaaasss!"teriak Baekhyun tanpa dosa.

...mereka berlibur bersama-_-.

"Annyeong!"kata Suho mengagetkan kyungsoo yang daritadi menatap ponselnya kesal.

"Aaahh! SUNBAEEE!"rengek kyungsoo kesal.

"Ahahaha, mianhae!"kata suho sambil membetulkan letak frame kacamatanya.

"Kau, sedang apa disini sunbae?"tanya Kyungsoo manis. Suho segera memalingkan wajahnya. Menahan...entah malu atau...tersipu../?

"Ah...itu...aku menggantikan Baekhyun,"jawab Suho agak canggung.

Tiba-tiba seorang pasangan datang menghampiri mereka berdua.

"Ah...chogiyo...apa disini tempat pernikahan kim-"omongan sang pria terputus karena suho menutup mulutnya.

"Ah...ne! ne! Ini tempatnya!"kata suho sambil memberi sinyal kepada pasangan tersebut untuk cepat pergi

Pasangan itu terbengong sebentar lalu mengangguk dan pergi memasuki gereja.

"Kau itu tak sopan sekali, mereka kan tamu,"kata kyungsoo menatap suho penuh kekesalan. Suho hanya meringis pelan.

"Oh iya aku belum tahu, nama pasangan yang menikah, kau tahu?"tanya kyungsoo. Suho mengangguk ragu.

"Siapa? Siapa? Jeball! Beritahu!"kata kyungsoo memohon.

"Ani,"jawab suho sambil membalikkan tubuhnya.

"Ya sudah, tinggal kucari saja orang yang tahu,"kata kyungsoo melangkah.

"EETTT! ANI ANI!"larang suho sambil menarik kyungsoo cepat.

"Yak! Sunbae, lepaskan!"kata kyungsoo sambil melepas genggaman suho dari pergelangan tangannya.

"Namanya Kim Taeyong dan...Choi...Nayeon!"kata suho sambil nyengir.

"Oh..."kyungsoo mangut-mangut.

"Hampir saja,"kata suho khawatir.

.

.

.

"Ah, aku mohon lebih baik kami berdua saja bernyanyi di pernikahan ini."pinta chen kepada Sooman.

"Kenapa dengan kyungsoo? Ada apa dengannya?"Tanya sooman bingung.

"Jongin itu pacarnya…ah, ceritanya panjang!"kata suho menjawab.

"Tidak bisa, dia penting. Kemampuan bernyanyinya harus ditampilkan dalam lagu miracles in December ini,"kata sooman sambil berlenggos pergi.

"Dasar sooman,"gerutu chen kesal. Suho mengacungkan jari tengahnya pertanda persetan dengan apa yang dikatakan sooman tadi.

"Hei, ayo, lima menit lagi akan mulai,"ajak kyungsoo tiba-tiba. Suho dan Chen tersentak. Kaget.

"Kau datang dari mana kutu ayam?"kata chen sambil menjitak kepala kyungsoo.

"Yak!"gerutu kyungsoo.

"Sudah mau mulai nih, ayo percepat jalan kalian,"kata kyungsoo sambil menarik lengan kedua manusia tak meyakinkan itu.

Chen dan Suho meneguk salivanya. Lalu bertatapan.

"Oh, sepertinya pernikahannya akan hancur…"

.

.

.

Suasana dalam gereja ramai dengan para tamu undangan tanpa wartawan. Kyungsoo dan team musisi lainnya sudah siap bernyanyi. Kyungsoo yang begitu bersemangat terus mengoceh kepada chen dan suho yang malah cemas dengan keadaan ini. Apalagi jongin sudah berdiri menunggu sulli.

"Aku berdoa kyungsoo tidak menyadari bahwa jongin berdiri disana,"bisi suho kepada chen.

Chen mengangguk tanda setuju. Ia beberapa kali memejamkan matanya.

.

.

.

(Play-Sing For You EXO)

"Apa…apaan ini…?"kyungsoo kaget ketika sang pengantin pria ternyata kai. Ditambah lagi ia kaget tahu yang akan menjadi calon istri kai itu, Choi Sulli.

Raut kekecewaan sangan tergambar di wajah kyungsoo. Begitupun suho.

"Sunbae? Apa ini? Mengapa tak memberitahuku sebelumnya?"Tanya kyungsoo penuh kekesalan dan kecewaan.

Suho terdiam. Tak tahu harus mengatakan apapun.

"Jawab aku! Jawab aku!"paksa kyungsoo sambil mengguncang-guncangkan tubuh suho.

"Kyungsoo! Tenanglah!"chen berusaha menenangkan kyungsoo.

"Aku…aku…aku tidak bisa bernyanyi! Tidak bisa!"teriak kyungsoo yang membuat ia menjadi tontonan orang-orang. Ia berlari meninggakan gereja penuh rasa marah, kesal, kecewa, dan sedih.

"Kyungsoo!"kai mengejar kyungsoo yang sudah keluar dari gereja.

Entah mengapa mendengar kai memanggilnya membuat ia semakin berlari. Muak tak mau melihat kai lagi.

"Kyungsoo, kau tahu seberapa cintaku padamu? Aku mencintaimu lebih dari mencintai siapapun."

"Teruslah berada dalam genggamanku, aku tak mau kau lepaskan tanganku,"

"Terima kasih telah berada dalam pelukanku,"

"Aku tak bisa berhenti menangis jika melihatmu terluka karenaku,"

"Terima kasih telah kuat melewati rintangan apapun dalam hubungan kita,"

"PERGILAH! PERGILAH!"

"Aku akan ikut tersenyum jika kau tersenyum juga, karena senyummu sebuah semangat untukku,"

"Ingatlah, kau bisa menangis sesukamu di pundakku. Pundakku akan selalu terbuka untukmu,"

"Kau cantik jika kau tidak menangis. Kau jelek jika kau menangis,"

"Maafkan aku, aku hanya lelaki brengsek yang beruntung mempunyai seorang malaikat,"

"TOLONG HILANGLAH! ENYAHLAH!"

"Kyungsoonie. Itu nama kesayanganku untukmu,"

"Aku tahu kau suka sama matematika, kau itu sama seperti matematika, susah untuk dicapai. Namun kau mempermudahnya sehingga aku bisa menemukan jawabannya,"

"Aku berjanji akan membawamu ke suatu tempat dimana hanya ada aku dan kau,"

"Kau, akan selalu dihatiku, karena tanpamu, hidupku akan kacau, sedetik saja tidak melihatmu, aku merasa hampa."

Tak terasa ia sudah berlari sejauh-jauh mungkin. Ia hanya bengong dengan air mata yang terus mengalir karena tempat ia berdiri yaitu pantai.

"Aku Mencintaimu, Kyungsoo,"

Kyungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya lalu terjatuh. Lututnya lemas, serasa seluruh tenaga dalam tubuhnya menghilang.

"Bodoh…BODOH!"teriaknya sambil menangis.

"Aku mencintaimu dengan segenap hatiku! Tapi kau terus mempermainkan hatiku hingga aku tak berdaya karenamu!"

"Apa yang harus kulakukan untuk merebut hatimu kembali? Aku lelah!"

"Apa ini yang kau inginkan? Pertama krystal kedua sulli? Kau jadikan aku apa?!"

"Apa selama ini aku hanya sampah untukmu? Yang sangat mudah kau injak-injak. Sama seperti hatiku yang kau injak-injak!"

"Aku…"kyungsoo terisak sangat keras. "Benar-benar gadis bodoh yang bisa tertipu olehmu".

"Aku mencintaimu! Apa yang harus kulakukan untuk menghilangkan rasa cintaku padamu?"

Kyungsoo menangis dengan pasir-pasir pantai yang menemaninya mendengarkan curahan hatinya.

"Kemarilah…"terdengar suara orang memanggilnya dari tengah lautan.

"Kemarilah…maka kesedihanmu, kekecewaanmu, kekesalanmu, akan hilang…kemarilah".

Seperti sihir,kyungsoo segera melepas sepatunya. Sebelum ia pergi, ia menuliskan sesuatu di pasir. Lalu berlari menuju lautan. Ia membiarkan tubuhnya tenggelam di lautan yang biru.

Kyungsoo menutup matanya, ia tersenyum membayangkan orang-orang yang peduli padanya. Setetes air mata yang tersapu oleh air laut turun. Ia sudah tidak berguna. Ia menyerah. Menyerah untuk hidup.

"Kamsahamndia…"

"Jeongmal Mianhae…"

"Saranghae…"

Kyungsoo menintikan air matanya. Lalu perlahan pandangannya berubah menjadi hitam. Ia tersenyum.

(End)

.

.

.

"Kyungsoo! Kyungsoo!"kai terus mencari jejak kyungsoo di sekitar pantai.

"Kai! Kai!"panggil Suho dan chen yang mengejar kai dari tadi.

Kai menoleh. "Dimana dia?"

"Kami tak tahu…"

Chen mengedarkan pandangan. Kemudian ia melihat sebuah sepatu yang tergeletak di pasir. Sepatu itu familiar baginya. Kemudian ia membulatkan matanya.

"Itu sepatu kyungsoo!"kata chen tanpa basa-basi sambil menghampiri sepatu itu.

Kai dan suho mengikuti. Tampak sebuah sepatu putih kesukaan kyungsoo yang tergeletak rapi dengan sebuah tulisan di sebelahnya.

"Goodbye, kai…"

Kai membulatkan matanya. Apa maksud dari tulisan ini?

Tiba-tiba ia berdiri dan mengedarkan pandangan, terihat jejak kaki yang berakhir di pinggir pantai.

"Tidak mungkin, Tidak mungkin!"kai berteriak frustasi.

Chen dan Suho menghampiri kai. Mengerti apa yang membuatnya berteriak.

"Aku akan menelepon polisi dan tim pasukan air,"kata suho sambil menyalakan ponselnya.

"Chen! Baekhyun! Chen!"panggil Suho histeris.

Chen menghampiri suho. "Ada apa?"

"Baekhyun…Chanyeol…kecelakaan!"

"Apa?!"kata chen kaget. "Dimana dia? Aku harus menghampirinya!"

Suho memberikan alamat dimana Baekhyun dan chanyeol dirawat. Maka chen segera pamit meninggalkan kai yang sedang mencari kyungsoo tanpa putus asa.

Setelah menelepon polisi dan tim pasukan air, suho mengampiri kai, mencegahnya untuk mencari kyungsoo lebih dalam lagi.

"Kai, sudahlah, aku telah menlepon petugas,"

"Tidak, tidak bisa! Ini semua karena aku!"

"Kau juga jangan mencari terlalu dalam, kau juga akan terseret arus!"

"Aku…aku akan mencarinya, meski aku akan tenggelam dalam lautan ini!"

Suho menatap kai sedih. Ia berusaha menenangkan kai.

Tiba-tiba kai berlari melihat ada seorang gadis yang terdampar di pinggir pantai.

"Kyungsoo?Kyungsoo?!"panggil kai menghampiri gadis yang terdampar itu. Ternyata dugaan kai benar, gadis yang terdampar itu adalah kyungsoo.

"Kyungsoo? Bangunlah, bangun!"

"Maafkan aku, maafkan aku! Sungguh, aku menyesal, maafkan aku!"

"Bangunlah, bangun!

"Tolong bangunlah…aku benar…benar menyesal…"

"Kyungsoo, aku menyesal…maafkan aku…"kata kai lirih sambil menangis.

.

.

.

THE END

.

.

.

Oke utang gue lunas ya buat ff ini, epilog? Tunggu aja haha :v stay tune oke? Follow pcy12 biar tau ada story baru dari PCY12! Ga follow rugi ntar, soalnya ada sequel dari Goodbye Kai in hehe, rencanana buat sequel rilis Mei-Juni.

And thanks to reader and followers of this story yang ga silent reader dan mau baca ff bikinan kpopers amatiran. Menerima kritik dan saran, ataupun pujian hehe :V

Epilog diusahakan secepatnya atau kalau ketumpuk tugas, akan rilis mei juga.

Doain nihh author mau UN. Semoga un lulus terus author bisa nikah sama pcy. Amin :V

Btw mau kasih kunci buat sequelnya nih. Hai para ARMY dan EXO-L, sequel buat goodbye kai ini castnya yaitu BTS dan EXO!

Yay…:V

Oke ga banyak dari author cukup sekian makasihhh! LOVE YOU ALL!