GoodBye, Kai!(Chapter 1)

Cast: -Kim Jongin

-Do Kyungsoo

-Byun Baekhyun

-Park Chanyeol

Other Cast: Other member EXO adn etc.

Type: Sad, Romance, Comedy.

Rated: T

Special: GS(Gender Switch)

Seorang yeoja bermata doe berjalan menuju ke arah rumah setelah ia pulang dari rumah sahabatnya, baekhyun. Namun, ia mendengar suara tangisan seorang namja yang mengaduh kesakitan. Ia pun menghampirinya.

"Ah...Gwenchana?"tanya yeoja itu sambil mengulurkan tangannya.

Namja yang menangis itu mendongak. Ia melihat seorang yeoja berpipi tembem dan bermata doe sedang tersenyum manis kearahnya. Namja itu terpaku melihat senyumnya yang indah itu.

"A..a...hiks...Gwe...gwen...gwencha...na..."jawab Namja itu gugup sambil menerima uluran tangannya.

"Kau, mengapa menangis?"tanya Yeoja itu sambil memapah namja itu ke kursi taman.

"Aku terjatuh dari ayunan, lalu kakiku terkilir. Sakit sekali."jawab namja itu.

Yeoja itu tersenyum simpul. Dia mengeluarkan saputangan miliknya dan menghapus air mata namja itu. Lalu mengeluarkan stapler bergambar miliknya.

"Ah...simpanlah saputangan ini..."kata yeoja itu sambil memberikan saputangan yang tadi digunakannya untuk mengusap air mata namja itu.

Namja itu tersenyum senang. Ia menyimpan sapu tangan itu baik-baik. Lalu memberi stapler kepada kaki namja itu yang terluka.

"Nah...sudah...aku sudah telat pulang ke rumah. Kau bisa berjalan kan? Dah! Sampai jumpa!"ujarnya sambil berlalu.

"Tunggu! Aku belum tahu namamu! Bahkan belum berterimakasih!Aish...Ya!"panggil namja itu kepada yeoja yang semakin jauh dari pandangannya.

Lalu ia pun tersenyum, memandangi saputangan yang tadi diberikan kepadanya. Sambil bergumam,"Gomawo..."

Yeoja itu menggeliat di atas tempat tidurnya setelah mendengar alarm miliknya berdering. Ia pun segera berjalan gontai ke arah kamar mandi, membersihkan tubuhnya. Setelah itu yeoja itu memakai seragam sekolahnya. Ia memandang ke cermin besar yang ada di kamarnya.

"Cantik..."gumam yeoja itu. Bagaimana tidak? Yeoja itu selalu menjadi pandangan lelaki yang ada di sekolahnya. Pipinya yang chubby, dan matanya yang doe, rambutnya yang hitam pekat dan lebat. Benar-benar cantik, seperti bidadari bak turun dari kayangan.

"Kyungsoo! Sarapan!"panggil eommanya dari bawah.

Kyungsoo menghela napas. "Ne...eomma! chankaman...!"

Kyungsoo, gadis itu namanya, segera turun dari tangga untuk sarapan. Kyungsoo menyapa ayahnya, Kyuhyun.

"Pagi, appa!"sapanya sambil mencium pipi Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh. Lalu tersenyum. "Selamat pagi, putriku, yang cantik..."

Tiba-tiba satu ciuman lagi mendarat di pipi kyuhyun.

"Pagi, appa..."ujarnya dengan nada datar. Dan wajah yang datar juga-_-. KAU TAHU SIAPA DIA.

"Hu...adik pabbo! Tersenyumlah!"Kyungsoo mencubit pipi sang adiknya hingga membuat lukisan senyuman.

"Ya, nuna...! Appo!"ujarnya manja.

"Aigoo...mianhae.."Kyungsoo lalu mencium pipi adiknya yang tadi ia cubit.

Adiknya tersenyum malu. "Kajja! Kita sarapan!"ujar eommanya sambil membawa sarapan dari arah dapur.

Saat kyungsoo hendak mengambil sarapannya, ia melihat jam tangannya. Dan betapa terkejutnya ia.

"Eomma! Aku sudah sangat telat! Annyeong!"ujar Kyungsoo sambil berlari menuju pintu rumah.

Sehun terdiam. "Kalau kyungsoo telat...berarti aku?"gumamnya kebingungan.

"Yak! Aku juga ikut, noona!"susulnya dengan wajah panik.

Kyungsoo dan Sehun berlari tergesa-gesa karena mobil mereka rusak. Bayangkan, betapa jauhnya jarak sekolah dan rumahnya. Pasti, mereka datang dengan seragam yang basah oleh keringatnya. Setelah datang, ternyata gerbang itu telah ditutup.

Keduanya menatap mata bersamaan.

"Ini gara-gara noona! Kau tak seharusnya memintaku menemani film horror!"rengut sehun.

"Yak! Kau ini, sama saja! Kenapa kau mau menerima ajakan noonamu! Kau tahu, noonamu begitu penakut!"balas Kyungsoo tak terima.

"Karena aku sayang padamu, makanya kuterima! Dasar owl penakut!"

"Yak...dasar muka aspal!"ejeknya tak mau kalah.

"Dasar...Kurcaci!"

"Es Batu!"

"Kerdil!"

"Albino!"

"Monster Mata!"

"Hey..sudah! lihat itu..."kyungsoo menunjuk sebuah lubang besar di tembok yang ditutupi batu besar.

"Mungkin, kita bisa masuk noona!"

"Ckck..dasar si sooman...mengapa menyembunyikan lubang ini..."kyungsoo menggerutu.

"Sudah...ayo kita coba singkirkan batu ini!"ajak sehun yang tak mau buang waktu.

Akhirnya mereka mencoba menyingkirkan batu besar yang berat itu. Namun...naas...batu itu menggelinding ke tengah jalan dan membuat sebuah mobil menabraknya.

Ups...kyungsoo dan sehun dilanda kepanikan. Akhirnya mereka berdua berlari ketakutan memasuki lubang itu. Sehun dan kyungsoo berlari dan memisahkan diri di sebuah pertigaan(Emangnya jalan raya woy -_-). Sehun ke kanan dan kyungsoo ke kiri. Ia mencari kelasnya. Saking terburu-buru, kyungsoo menerobos kelas dan...brak!

"Ah...appo!"teriak dua sejoli yang baru bertabrakan. Siapa lagi kalau bukan Kyungsoo dan seorang namja berkulit tan yang...tampan.

"Miss...minseok...mengapa kau masuk membawa tas orang lain...?"tanya , guru matematika.

"Minseok?"gumam kyungsoo kaget. Kyungsoo menatap sekelilingnya. Ini bukanlah kelasnya!

Baekhyun, yang merupakan sahabatnya dari kecil pun mengisyaratkan untuk berperilaku seperti xiumin.

"Ah...maafkan saya...saya...sehabis pulang dari toilet, saya...disuruh menitipkan tas oleh Kyungsoo...karena...kyungsoo...mau mengikuti pertandingan perlombaan lukis,"jawabnya dengan suara mirip xiumin.

"Kalau begitu, minta maaf kepada temanmu, lalu duduk dibangkumu,"perintah .

Asal kalian tahu, xiumin dan kyungsoo mempunyai rambut yang sama, jadi agak susah membedakan mereka kecuali wajahnya terlihat.

Kyungsoo menundukkan kepala. "Mi..mianhae..."katanya dengan wajah menunduk.

"Gwenchana..."jawabnya agak kaku. Namja itu tersenyum kikuk.

Kyungsoo duduk di bangku xiumin. Ia terus menundukkan kepalanya agar tidak ketahuan. Baekhyun, sahabatnya itu berkata,"Mengapa kau ada disini?"

"Ah...sepertinya aku salah menerobos masuk kelas. Aku kesiangan,"balas kyungsoo dengan suara pelan.

"Ehek...ehem...bagaimana rasanya bertabrakan dengan namja tampan seperti kai? Uhuk...uhuk apa hatimu bergetar?"goda Baekhyun.

"Tak ada rasanya! Hatiku tidak bergetar sama sekali!"teriaknya yang membuat seisis kelas kaget. Kyungsoo memang akan kehilangan kendali kalau sudah digodai dengan kurang ajarnya. Dia memang tak suka digodai. Ckck...

"Kim Minseok, mengapa suaramu seperti itu? Dan mengapa kau berteriak?"tanya Taeyeon.

"Ehehehe...mi..mianhae..."jawab Kyungsoo.

Baekhyun terkikik sendirian. Kyungsoo yang melihatnya sebal.

"Baiklah, Kim Jongin, silaahkan duduk di sebelah xiumin,"perintah taeyeon.

Kyungsoo yang mendengarnya kaget dan membelalakkan matanya.

"Mengapa aku harus duduk dengan namja tan itu? Dan...mengapa lagi ini...jantungku...aigoo...waeirae..."Kyungsoo membatin.

Lalu namja tan itu berjalan ke arah tempat duduk sebelah kyungsoo. Kai, namja itu tersenyum ke arah kyungsoo dan mengulurkan tangannya, mengajak berkenalan.

"Hai..."sapa kai sambil melempar senyum. Kyungsoo yang daritadi menunduk menoleh lalu membalas uluran tangan kai.

"Hai..juga...namaku...cho...eh...kim...minseok. kau...bisa memanggilku...xiumin,"kata kyungsoo dengan terbata-bata.

Namun, yang Kai lihat di name tagnya adalah "Cho Kyungsoo" sehingga membuat kai bingung dan spontan bertanya.

"Hah...kok nametagmu...kyungsoo?"tanyanya bingung sambil berteriak membuat para siswa dan taeyeon menoleh.

Kyungsoo membelalakkan matanya. Ia melihat nametagnya yang terpasang rapi. Lalu membekap mulut kai. "Sttt...!"kyungsoo mengisyaratkan kai untuk diam.

Hening...krik...krik...terdengar suara jangkrik baekhyun yang terlepas.

"Cieeeee...!"koor semua murid bersamaan. Sedangkan Taeyeon hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ehm...ehmm...". sontak Kyungsoo melepaskan tangannya dari mulut kai. Dan akhirnya mereka berdua duduk dengan canggung dan saling curi-curi pandang.

Sampai akhirnya..."Ehm...baiklah, akan kujelaskan. Aku adalah Cho Kyungsoo, dari kelas sebelah. Aku terlambat dan menerobos masuk sekolah, sampai akhirnya aku sangat tergesa-gesa dan salah masuk kelas. Dan aku menabrakmu, lalu sekelas, termasuk dengamu, terkecuali baekhyun, menganggapku xiumin. Daripada aku dimarahi si taeyeon yang galak, aku terpaksa menyamar menjadi xiumin,"jelas Kyungsoo panjang lebar.

Kai tertawa dalam hatinya. Sambil menahan tawanya,kai menjawab,"Baiklah...hmmpft...".

"Kenapa kau tertawa?"tanyanya sambil mengembungkan pipinya.

"Aigoo...Kyeopta!"jawab kai sambil mencubit pipinya yang membuat pipinya memerah.

Di tengah pelajaran sang kim taeyeon, terihat xiumin yang baru pulang dari toilet.

"Loh...bukankah itu xiumin?"tanya mereka kebingungan. Sontak baekhyun menoleh ke arah jendela. Lalu ia mengangkat tangannya.

"Songsaenim! Bolehkah aku pergi ke toilet? Aku sudah tak tahan!"pinta Baekhyun.

Taeyeon, yang melihat kelakuan muridnya yang aneh-aneh itu menggeleng-geleng.

"Baiklah...tapi jangan lama!"jawabnya agak kesal.

Baekhyun pun keluar kelas dan menghalangi xiumin. Xiumin yang melihat itu kaget.

"Yak...kau lama sekali...! sudah 30 menit di toilet! Ngapain saja kau bakpau!"bentak Baekhyun.

Xiumin menjawab sambil memperlihatkan kukunya. "Hehe...kau tahu aku mempunyai kebiaasaan mengecat kuku dulu. Lihat? Bagus, kan? Kau mau baek? Bling...bling!"

"Sudah nenek rempong! Ikuti aku!"perintah baekhyun sambil menarik tangan xiumin.

"Yak! Aku kan mau belajar! Kau mau membawaku kemana,eoh?"tanyanya panik.

"St...! diam...! setelah menghias kukumu, kau masih mau belajar? Bahkan kau lebih mementingkan kukumu daripada belajar! Lagipula nilai matematika mu kan selalu jelek!"cerocos baekhyun membuat xiumin kesal.

"Ish...kau ini! Pokoknya, aku tetap ingin belajar!"

Akhirnya baekhyun menyeret paksa xiumin ke kelas sebelah, yakni kelas kyungsoo.

"Yak...mengapa kau membawaku kesini!"

"Kau tahu kan,"Baekhyun mulai menatap tajam xiumin.

"Jika si taeyeon itu sudah marah. Seperti janda beranak dua yang sedang pms,"sambung xiumin.

"Oke...lalu aku harus apa?"lanjutnya.

"Jadi, tadi kyungsoo telat dan salah memasuki kelas, seisi kelas menganggapnya xiumin. Jadi kau disini bertingkah seperti kyungsoo dan kau bisa bersama si square chen-mu itu kan?"

Raut wajah xiumin yang asalnya kesal berubah menjadi secerah sinar matahari. Hatinya berbunga-bunga. Oh bunga-bunga cinta bermekaran~(iklan kopi gooday). "Oh...iya! aku lupa! Terima kasih! Annyeong baekhyun...!"xiumin berlari menuju kelas jongdae dengan semangat 45.

Sementara itu...

Di kelas sebelah, taeyeon menyuruh semua siswa mengerjakan soal latihan di buku latihan. Kyungsoo segera membuka buku latihan xiumin. Membukanya saja sudah membuat dia pusing, apa lagi membaca tulisannya yang seperti tulisan sanskerta.

"Ish...gadis ini...mengapa chen bisa menyukainya,"gerutu kyungsoo.

"Kenapa?"tanya Kai tiba-tiba. Kyungsoo dengan cepat menoleh.

"A..aniya.."jawabnya linglung.

Setelah beberapa menit kemudian, si guru yang terkenal killer itu menunjuk kyungsoo untuk maju ke depan. Dengan rasa tidak takut, kyungsoo mengerjakan soal yang menurut siswa lainnya susah. Dan...mustahil...benar semua.

"Sejak kapan xiumin menjadi pintar?"bisik seisi kelas.

"Hei, bagaimana kau mengerjakan soal sesulit itu?"tanya Kai

"Eh..kau harus memasukkan rumusnya dan mengerjakannya,"jawab kyungsoo.

"Bisakah kau membantuku belajar matematika di jam pelajaran selanjutnya?"tanya kai dengan badan yang dicondongkan ke depan. Spontan kyungsoo kaget.

"Eh...tapi...di jam pelajaran selanjutnya...aku tak akan berada disini lagi..."

"Mwo? Wae?"

"Aku kan..bukan dari kelas ini.."kata kyungsoo menatap jongin bingung.

"Oh...iya..."seketika raut wajahnya lesu.

"Namja ini...kenapa?"batinnya aneh.

Kelas Kyungsoo...

"Tumben sekali, kau pakai cat kuku, kyungsoo-ssi.."jawab chen.

Chen memperhatikan xiumin yang senang me-manicure kukunya.

"Kau tahu, kau seperti bukan Kyungsoo,"kata chen.

"Memang aku bu..."xiumin teringat bahwa dia harus menjadi kyungsoo.

"Ani...aku diajari xiumin hahaha.."xiumin tertawa ala kyungsoo.

Chen menatap xiumin aneh namun dia tertawa. "Kau ini...lucu sekali...seperti bukan dirimu,"

Wajah xiumin memerah. Chen yang melihatnya tertawa kembali.

"Hahaha...mengapa wajahmu memerah, kyungsoo? Kau suka padaku ya?"

"Ish...tentu saja, aku kan yeojachingumu!"xiumin membatin.

"Ani! Kalau aku suka padamu, kau kan sudah punya xiumin!"jawab Xiumin.

"Eng...iya juga sih...haha"jawab chen.

"Eh, ya...kalau kata kau, xiumin itu bagaimana orangnya?"tanya xiumin. Dia memanfaatkan keadaan ini.

"Eh? Sudahlah, apa kau sudah mengerjakan pr fisika mu?"jawab chen sambil mengalihkan pembicaraan.

Xiumin merasa kesal. "Dasar, jongdae!"batin Xiumin.

Istirahat pun tiba. Xiumin terlebih dahulu datang ke kelas "Asli"-nya.

"Hei, kyungsoo-ya. Mengapa kau bisa salah masuk kelas?"tanyanya dengan terkikik. Baekhyun dan Kai, yang berada di situ pun juga ikut tertawa. Wajah kyungsoo memerah menahan malu.

"Mianhae..."

"Yak...gwenchana...haha...lagipula aku bisa bertemu oppa chen walau dia tak tahu aku xiumin...hihi,"jawabnya dengan wajah bakpaunya itu.

"Jadi...kau akan pindah kelas?"tanya kai yang sudah berada di samping kyungsoo.

"Ya..sampai berjumpa lagi, annyeong!"jawab kyungsoo yang melangkahkan kakinya keluar menuju kelasnya.

"Yak...tunggu!"kai menarik lengan Kyungsoo. Kyungsoo menoleh dengan gugupnya. Hatinya gugup dan berdetak kencang entah kenapa.

"W..wae...?"tanya Kyungsoo gugup.

"Kau, harus tetap disini, sampai, besok, besok, besok, besok, dan seterusnya. Xiumin pindah saja ke kelasmu. Kan dia bisa bertemu..dengan belahan jiwanya...siapa...chan..chan...itu lah!"paksa kai.

"Enak saja kau kedelai hitam! Nama oppaku Chen!"protes Xiumin.

"Dasar manusia tanpa mata! Aku kan, tidak tahu nama oppa-mu! Jadi maklumkan saja!"jawabnya kesal.

"Hei..kalian ini...sudahlah..."tegur baekhyun.

Kyungsoo menatap teman-temannya itu. "Ah...sudahlah, aku ke kelas ya!"pamit kyungsoo sambil berlari.

"Yak! Anak itu!"baekhyun berteriak membuat xiumin dan kai harus meniup telinganya.

Kai menatap koridor nanar. Seperti kehilangan seseorang. Tiba-tiba saja seorang anak kelas 10 menghampiri baekhyun.

"Noona! Mana jangkrik pesananku?"tanya sehun antusias.

"Oh...iya..."baekhyun memberikan kandang jangkrik dengan jangkrik yang tadi berbunyi.

"Terima kasih noona!"sehun membalikkan dirinya. Namun sesosok tubuh manusia berdiri di hadapannya.

"Kau ini! Sudah kalajengking, burung hantu, kadal, ular, sekarang jangkrik! Kau ingin membuat rumah kita menjadi kebun binatang keluarga "Cho"?"tanya Kyungsoo kesal sambil menjewer telinga adiknya itu.

"A..AAA...Ampun Noona!"sehun meronta kesal. Bukannya kasihan, yang lain malah tertawa. Hahaha...

Kelas baekhyun bertambah tamu satu orang, seorang namja berwajah kotak mengahmpiri xiumin.

"Apa, yang kau lakukan bersama namja baru bernama kai itu?!"bentak chen kepada xiumin.

"Hah...?"xiumin tampak kebingungan.

"Tidak usah pura-pura, mana namja yang bernama kai itu?!"tanya chen penuh api kecemburuan.

Sedetik...dua detik...tiga detik...pikiran mereka baru connect dengan apa yang dikatakan oleh chen.

"Eh...tunggu...kami bisa menjelaskannya..."sanggah baekhyun.

"Ini bukan seperti apa yang kau pikirkan!"kata kyungsoo.

"Kau salah orang, yang bersamamu di kelas itu aku!"kata xiumin.

Sehun dan chen yang tak mengetahui apa-apa membuat raut wajah bingung.

"Maksudnya?"tanya sehun dan chen bebarengan.

Kyungsoo, Xiumin, dan Baekhyun menghela nafas. "Haruskah kita menceritakannya lagi?"

"Annyeong Kyungsoo!"baekhyun melambai ke arah kyungsoo.

"Ne...annyeong!"kyungsoo membalas lambaian tangan sahabatnya.

Kyungsoo menghela napas, ia harus menunggu adiknya, Cho Sehun, yang mengikuti basket. Daripada ia bosan menunggu adiknya di ruang olahraga, dia pergi ke perustakaan membaca-baca buku. Kyungsoo memang pintar, di SM High School, tidak jarang orang mengenalnya sebagai orang terpintar di SMHS. Namun kyungsoo benar-benar lemah dalam pelajaran olahraga, terutama, basket.

Setelah bosan membaca buku biografi, kyungsoo berpintah tempat ke rak golongan novel. Banyak sekali novel disana sampai-sampai novel horror pun ada. Hiii...sudah pasti kyungsoo tak akan mengambil salah satu dari genre horror itu.

Akhirnya kyungsoo menemukan novel yang menurutnya asyik. Ia segera meminjam novel yang ingin dia pinjam. Setelah meminjam, kyungsoo menunggu adiknya di kursi penonton yang biasa digunakan untuk duduk para penonton bila ada pertandingan basket.

"Ne...mohon bantuannya..."terdengar suara samar-samar seperti suara orang yang ia kenal.

Dengan cepat, ia menolehkan wajahnya. Mencari asal suara samar-samar itu.

Dheg...hatiku berdegup kencang.

Dheg...perasaan apa ini?

Dheg...mengapa hatiku selalu seperti ini bila aku menatapnya.

Kyungsoo membatin ketika ia melihat sang namja berkulit tan yang bernama Kim Jongin itu.

Kim jongin...

"Argh...mengapa..."rengut kyungsoo sebal jika ia mengingat nama itu, hatinya akan gelisah.

Kyungsoo mencoba membaca novel yang ia pinjam, namun kegelisahannya tak hilang-hilang.

"Perasaan apakah ini..."batinnya.

Terdengar suara bola basket dipantulkan, tanda latihan sudah mulai. Kyungsoo menoleh, ia berfikir untuk memperhatikan permainan mereka.

"Wah...lincah sekali gerakannya,"kyungsoo memperhatikan sehun dan yang lainnya. Namun...jika sudah melihat namja berkulit tan itu...

Kyungsoo menatap kai dengan debaran hatinya yang begitu kencang. Entah mengapa, hatinya berdesir dan berdetak kuat jika ia melihat namja itu. Bahkan kyungsoo tidak tahu perasaan apakah ini. Ia berniat untuk bertanya kepada baekhyun.

Peluh bercucuran membanjiri rambut dan kaos yang digunakan kai, membuat kyungsoo terus memperhatikannya. Terus dan terus. Hingga akhirnya lathian pun selesai, kyungsoo tersadar dan segera mengalihkan pandangannya, yaitu membaca novel yang sedang ia genggam.

Sementara itu..

"Permainanmu sungguh menakjubkan. Sepertinya kau mempunyai kemampuan menyusun strategi yang cukup baik, ya?"puji kris.

"Ah...tidak sehebat itu hyung, di sekolah lamaku, aku lebih difokuskan ke cara menyusun strategi mengalahkan lawan,"jawab kai dengan malu-malu.

"Kami beruntung sekali, mendapat seseorang anggota yang cerdik seperti kau!"puji yang lainnya.

"Ah...gomawo...kalian juga tidak kalah hebat dariku. Energi kalian benar-benar kuat."kai membalas memuji.

"Eh, sebentar, aku pergi menghampiri noonaku ya!"kata sehun sambil berlari menghampiri seseorang yang sedang duduk di kursi penonton.

Kai ikut menolehkan wajahnya melihat siapa yang akan dihampiri sehun. Dan matanya membelalak kaget. Ditambah debaran hatinya yang kencang.

"Aigoo...perasaan apa ini. Ada apa dengan kyungsoo?"batinnya.

Jongin terus memperhatikan kyungsoo dari jauh. Wajahnya, bibirnya, hidungnya, matanya,...

"No ye nun...ko ip nal majimaki... sont gil...jageun sontop kajidaa..."lagu eyes nose lips-taeyang mengalun membuat kai tersadar. Sial, lagunya begitu pas saat ia sedang memperhatikan mata, hidung, dan bibir kyungsoo.

"Yeoboseyo.."ternyata itu suara ponsel milik chen.

Sehun kembali dan meneguk cola-nya. Kai bertanya kepada sehun. "Kyungsoo itu noona-mu?"

Sehun mengangguk. "Ya...ada apa? kau menyukainya?"cerocos sehun sambil merangkul kai.

"Hah...menyukai itu apa?"tanya kai polos.

"Yak, kau ini aneh atau bagaimana?"sehun menjitak kepala hyungnya itu.

"Ani...haha...aku bercanda...namun sepertinya aku mempunyai perasaan spesial kepada kakakmu itu,"

"Perasaan spesial, bagaimana?"

"Ya, jika aku menatap noona-mu itu, hatiku berdesir dan berdetak kencang,"jawabnya sambil bersandar di bahu sehun.

"Itu namanya menyukai bodoh! Pabo kau hyung!"sehun kembali menjitaknya.

"Yak, kau punya kebiasaan menjitak orang kah, muka aspal?"ejek kai kesal

"Hei! Aku bukan muka aspal!"jawab sehun sebal.

"Sudahlah, restui aku dan noona-mu jika aku berpacaran dengannya ne?"goda kai.

"Tak akan!"sehun tetap cemberut.

"Eish...nanti kubelikan kau satu buah hamster, bagaimana?"tanya kai.

Mendengar kata "Hamster" , sehun yang merupakan maniak binatang, segera mengangguk dengan mata berbinar.

"Baiklah, kurestui!"

Kai tertawa melihat kelakuan sehun. "Baiklah, aku akan menghampiri noona-mu,"

"Semoga berhasil hyung!"

Kai berjalan menuju kursi penonton, menghampiri gadis yang tengah membaca buku. Gadis itu sangat asyik membaca buku yang ia baca sampai-sampai tidak sadar kalau kai duduk disebelahnya. Kai membuka pembicaraan,"Sedang baca apa, sih? Seru banget!"

Spontan kyungsoo kaget. Kedua mata kyungsoo tak sengaja menatap jongin. Dan akhirnya, mereka berdua sailng menatap satu sama lain. Menatap matanya dalam..dalam...dalam...dan tanpa sadar...kini wajah mereka semakin berdekatan...hampir...

"Kekasih membawa kejutaan...bunga-bunga cinta bermekaraaan...cie yang terus terusan kepikiraaan..."tiba-tiba lagu bodoh itu mengalun dan membuyarkan kehanyutan dua sejoli itu.

Spontan kyungsoo dan jongin menoleh. Mencari sumber suara itu berasal. Mereka melihat chen yang sedang menatap kyungsoo dan jongin dan memegang ponselnya. Chen memepncet layar ponselnya lalu berlagak seperti orang menerima telepon. "Yeoboseyo..." sambil menjauhi kedua sejoli itu.

"Penghancur moment!"rutuk kyungsoo.

"Uh...padahal...sebentar lagi...!"rutuk jongin.

Keduanya duduk dengan canggung. Tak ada yang memulai obrolan. Sepi. Hening.

"Kau suka cola?"tawar kai malu-malu kepada kyungsoo. Kai memberikan sekaleng cola. Kyungsoo menerimanya dan mengucapkan "Te..rima kasih..."jawab kyungsoo.

"By the way...tadi buku apa yang sedang kau baca?"tanya kai menghancurkan aura kegugupan dan keheningan disana.

"Ah ini...buku cerita tentang cinta kok, haha..."jawab kyungsoo tertawa garing.

"Serius? Cinta? Kau begitu asyik membacanya sehingga tak sadar ada yang duduk di sebelahmu..."kata kai sambil tersenyum.

Kyungsoo seketika memerah. Senyum kai begitu indah dimatanya.

"Ahaha...ceritanya seru loh...namun berakhir sedih..."kata kyungsoo membalas senyuman kai.

"Oh, iya...kau mau pulang bersamaku?"tawar jongin kepada kyungsoo.

"Eh? Ta..tapi.."omongan kyungsoo terputus oleh seorang pemuda albino.

"Pergi saja noona, aku ada urusan dengan temanku..."potong sehun.

"Eh..ta..tapi..ayah..."kyungsoo kebingungan harus menjawab apa.

"Aku akan izin kepada ayah. Pulanglah! Jongin namja baik kok,"katanya sambil memuji jongin. Dalam hati sehun,"Baik karena akan memberiku hamster...hihi.."

Sebenarnya kyungsoo bimbang. Antara dia harus waspada pulang bersama orang yang tak ia kenal, dan senang bisa pulang bersama namja yang membuat kyungsoo senyum-senyum sendiri bak orang gila dan merasa ada seribu bunga yang betebaran disekelilingnya.

Kai sendiri tersenyum senang mendengar kyungsoo akan pulang bersamanya.

"Eish...aku benar benar menyukai yeoja ini..."gumam kai.

"padahal baru sehari bertemu...dia sudah memikat hatiku secepat ini..."gumamnya kembali sambil menatap kyungsoo.

"Jongin-ssi, ayo pulang!"tarik kungsoo yang sudah tidak sabaran pulang.

"Bersabarlah sebentar, aku mau berganti baju dulu. Lihat, tubuhku banyak keringat,"kai menunjukkan peluh yang bercucuran.

"Baiklah, tapi jangan lama!"gerutu kyungsoo sambil mengembungkan pipinya. Kai terkikik.

"Cho Kyungsoo, saranghae,"gumamnya sambil tersenyum manis.

From: Kyungsoo Penakut

Aku bertemu seorang namja, dia yang pertama kali membuat hatiku berdebar kencang. Jika mengingatnya, aku gelisah. Jika bertemu dengannya, senyumku tanpa sadar mengembang. Perasaan apakah ini baekkie-ya?

To: Kyungsoo Penakut

Itu artinya kau suka padanya. Cie...sahabatku ternyata sedang jatuh cinta...hahaha!

From: Kyungsoo Penakut

Ja...jatuh cinta?! Jadi...begini ya, rasanya jatuh cinta!

To: Kyungsoo Penakut

Bagaimana? Mengejutkan bukan? Jatuh cinta kepada first love-mu itu indah, apalagi first love-mu itu juga mencintaimu. Ah...! memangnya kau sedang jatuh cinta dengan siapa?

From: Kyungsoo Penakut

Rahasia! Hahaha...

To: Kyungsoo Penakut

Yak! Kau ini! Beritahu aku!

From: Kyungsoo Penakut.

Jika sudah waktunya, haha! Aku pulang dulu, ponselku kumatikan. Annyeong!

Baekhyun menutup ponselnya. Baekhyun ikut senang kyungsoo menemukan first love-nya namun ia berfikir kapan ia akan bertemu dengan first love-nya.

Eomma Baekhyun memanggil Baekhyun dari bawah. Baekhyun dengan mmalas menuruni anak tangga dan menemui eommanya.

"Bawakan bingkisan ini ke rumah sebelah ya,"perintah eommanya.

"Yak! Eomma! Kenapa tidak suruh pembantu saja?"gerutu baekhyun.

"Tetanggamu itu berbeda satu tahun denganmu. Dia hidup berdua, bersama adiknya, nak. Eomma pikir, jika kau yang mengantarnya, dia akan senang melihat akan ada teman sebayanya,"

"Sebaya? Katanya beda satu tahun.."

"Lupakan...pergilah!"perintah eommanya sambil menyerahkan bingkisan kepada Baekhyun.

Baekhyun dengan malas mengantarkan bingkisan itu ke rumah tetangga sebelahnya yang baru pindah itu. Sesampainya disana, baekhyun memencet bel.

Pintu terbuka, keluarlah namja yang tinggi dan mempunyai telinga seperti yoda itu. Baekhyun menatap namja itu kaget.

"Eh...annyeong. byun baekhyun imnida. Aku mengantarkan bingkisan dari eommaku. Mohon diterima!"ucapnya cepat seperti ada hewan buas mengejarnya.

Namja itu menatap baekhyun bingung. Lalu berkata,"Aku kim chanyeol, gomawo."

Baekhyun segera memalingkan badannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Namun naas, sebuah kulit pisang mendarat di halaman rumah kim chanyeol itu, dan kaki baekhyun yang mungil menginjaknya.

Baekhyun dengan teriakan amat cempreng yang bisa membuat kaca jendela pecah, hampir terjatuh ke tanah. Tentu saja ia tak akan jatuh, seseorang menahannya.

Kim chanyeol...

"You are my destiny~ keundae~"lagu mengalun entah darimana. Chanyeol dan baekhyun menoleh, mencari asal suara tersebut.

Chen, adik kim chanyeol menatap chanyeol dan baekhyun. Lalu menyeringai tipis. Mematikan lagu bodoh yang tadi ia putar, lalu berakting mendapat panggilan,"Yeoboseyo..."

"Gwenchana?"tanya chanyeol.

"Ani, gwenchana, gomawo, annyeong!"baekhyun berkata cepat dan meningalkan chanyeol.

Chanyeol menatap gadis mungil itu berlari menuju rumahnya. Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya lalu tersenyum

Kyungsoo dan kai pulang bersama di dalam mobil sport kai. Suasana dalam mobil kai sungguh hangat, kyungsoo bercerita pengalamannya ketika ia masih kecil.

"...setelah pulang dari rumah baekhyun, aku melihat seorang namja. Dia terjatuh dan menangis,"kata Kyungsoo.

"Benarkah? Lalu apa yang kau lakukan terhadap namja itu?"tanya kai.

"Aku mengobatinya dan memberikan dia plester dan saputangan, kurasa itu akan membuat dia terhibur,"

"Saputangan? Seperti apa bentuknya?"tanya kai penasaran.

"Warnanya...biru langit, bergambar pororo,"jawab kyungsoo.

"Pororo?"batin kai. "Jangan-jangan...yeoja itu...dia?"

Karena melamun, tanpa sadar, ada sebuah paku yang nakal bediri di jalan. Cus..ban mobil kai tertusuk. Menyebabkan mobil kai oleng dan kai mengerem mobil dengan mendadak.

"Yak...kai...!"pekik kyungsoo kaget. Mata burung hantunya membulat sempurna.

"Gwenchana?"tanya kai khawatir. "Mianhae, ada yang tidak beres dengan mobilku."

Kai memegang pipi kyungsoo yang pucat. Sontak kyungsoo kaget. Hahaha...wajahnya memerah.

"Ha...ani...gwenchana.."jawab kyungsoo gugup.

"Baiklah, tunggu di sini..."

"Aku hanya pergi tuk sementaraa~"tiba-tiba lagu bodoh itu mengalun lagi. Kyungsoo mulai kesal, aish pasti si namja iseng itu.

"CHEN!"teriak Kyungsoo sebal.

Chen dengan pandangan cengo mematikan lagu yang diputarnya. Tangannya menggengam bungkusan. "Yeoboseyo..."

"Hei! Tunggu kau spongebob squarechen!"kyungsoo melepaskan sabuk pengaman, keluar dari mobil kai dan menarik namja yang berwajah kotak itu.

"Hei...kyungsoo..lepaskaaann..."chen meronta.

"Awas kau lakukan itu lagi!"kyungsoo memandang sahabatnya itu horror.

"Kau ini! Awas saja! Takkan ku berikan contekan fisika!"ancam chen.

"Biar saja! Aku kan pintar..!"bentak kyungsoo.

Koak...koak...burung gagak sehun yang terlepas berbunyi.

"Ugh...sudahlah, aku harus ke rumah xiumin!"

"Mau apa kau ke rumah xiumin?"tanya kyungsoo aneh.

"Xiumin sakit, makanya aku membelikannya obat."jawab chen sambil menunjukan bungkusan yang ia pegang.

"Oh...begitu? sampaikan salam dariku dan dari kai, semoga yeojachingu-mu sembuh,"kata kyungsoo melambai.

Chen membalas lambaian sahabatnya itu. Lalu menghilang dari pandangan kyungsoo.

"Hei, tadi ada siapa?"tanya kai tiba-tiba.

"Bukan siapa-siapa, hanya orang pecinta musik yang usil dan gila,"jawab kyungsoo.

"Um begini...ternyata mobilku bocor, plus bensinku habis. Bagaimana..kalau kita pulang menggunakan sepeda bapak tua yang baik hati membantuku?"tanya kai sambil menunjukan sepeda yang didepannya ada sebuah keranjang.

"Bagaimana dengan mobilmu?"

"Aku sudah memanggil bantuan, jadi tenang saja,"

Kyungsoo mengambil tas jongin dan tas dirinya, lalu memasukkan tasnya bersama tas kai ke keranjang sepeda.

Kai mengayuh sepeda itu dengan senang. Kyungsoo hanya mendengus kesal. Dia takut menaiki sepeda karena takut dan trauma.

"Pegangan ya!"perintah kai.

"Hah? Maksudmu a...aaaaaaaaa!"kyungsoo berteriak kencang karena kai mengebut.

"Pelan pelaaaan!"teriak kyungsooo.

"Tak mauuuu!"teriak kai sambil tertawa.

"NANTI AKU BISA JANTUNGAN!"teriaknya histeris.

"Kalau begitu, peluklah pinggangku!"perintah kai.

Tanpa berfikir, basa-basi, kyungsoo memeluk pinggang jongin erat dengan perasaan takut. Kai hanya tersenyum-senyum sendiri.

"Appa!"panggil kyungsoo yang melihat appanya menunggu kyungsoo di depan gerbang rumahnya.

"Kyungsoo! Mengapa pulang lama sekali? Ini sudah larut malam!"kyuhyun memeluk kyungsoo erat.

"Tadi, jongin, teman baruku, menawarkan aku pulang bersamanya. Aku menerima tawarannya. Namun mobilnya sakit, jadi kami pulang memakai sepeda punya seorang bapak tua yang baik hati,"jawabnya.

Kyuhyun melepas pelukannya, ia melihat jongin yang penuh keringat namun berkharisma.

"Aah, kau yang bernama jongin? Terima kasih telah membawa anakku dengan selamat, aku benar-benar mengkhawatirkannya,"jawab kyuhyun.

Jongin tersenyum tulus penuh arti. "Sama-sama abeotji, lagipula, menjaga wanita cantik seperti kyungsoo adalah kewajiban saya,"jawabnya.

Namun tiba-tiba..."Cantik?"ujar kyungsoo dan kyuhyun spontan.

Wajah kai berubah merah. Telinganya ikut memerah seakan-akan ada asap yang keluar dari telinganya. "P...permisi.."

"Tunggu, kau mau kemana? Keihatannya kau capek, aku memaksamu untuk masuk beristirahat atau kalau bisa, menginaplah! Jika menolak, resikonya kyungsoo takkan ku ijinkan untuk bertemu denganmu!"ancam kyuhyun dengan wajah evilnya.

Sebenarnya kai akan menolak, namun mendengar ancaman yang diberikan kyuhyun-ssi, kai menerima ajakannya itu.

Kai, Kyungsoo, dan Kyuhyun, atau sebut saja mereka trio "K" memasuki rumah kyungsoo yang cukup mewah namun nyaman.

"Sehun, ada apa dengan dirimu?"tanya kyungsoo melihat adiknya tertunduk lesu dengan wajah datar sedang duduk di sofa.

"Tadi...burung gagak peliharaannya appa lepaskan, karena...appa kira, kau pulang sendiri, dan benar kata adikmu itu...kau ditemani seorang namja.."serobot kyuhyun dengan wajah tanpa dosa.

"Kan sudah kubilang! Kakak akan pulang bersama teman namjanya! Oh...konghil-ku...! hiks...huwaaaaa...!"sehun mulai menangis.

Trio "K" itu hanya menggeleng.

"Kyungsoo! Ada temanmu!"eomma berteriak dari pintu.

Munculah baekhyun di hadapan 3 namja dan 1 yeoja itu.

"KAU! SEDANG APA DISINI?"teriak Baekhyun hiteris melihat kai.

"Hah..."kyungsoo mencoba meng-connectkan pikirannya dengan teriakan baekhyun tadi.

"Ani, tadi aku.."omongan kai terputus karena baekhyun menyerobotnya kembali.

"Hayo! Kalian jadian, ya?"tanya baekhyun curiga.

"Hah! Baru saja satu hari bertemu, pabo!"gertak kyungsoo dan kai bersamaan.

"Tuh...!"goda Baekhyun.

"Sudah..hahaha..."kyuhyun tertawa. "Ada apa kau kesini, baekhyun-chan?"tanya kyuhyun.

Baekhyun memang sering main ke rumah kyungsoo, makanya, kyuhyun memanggilnya dengan panggilan akrab.

"Ah, aku sudah berjanji menginap menemani kyungsoo menonton film horror bersamanya,"jawab Baekhyun sambil memamerkan pipi merah semunya itu.

"Whoa...kita kedatangan banyak tamu hari ini, tambahkan beberapa porsi makan malam, chagi,"pinta kyuhyun kepada istrinya, ryeowook.

Sebelum ryeowook melangkahkan kakiknya ke dapur, suara bel berbunyi kembali.

"Aish...sepertinya kita kedatangan banyak tamu..."desah ryeowook.

Sesaat kemudian...ryeowook datang dengan dua namja. Namja tinggi dan satu lagi agak pendek.

Kyungsoo, kai, dan baekhyun jelas mengetahui si agak pendek itu adalah si maniak lagu, chen. Namun...namja tinggi itu? Hanya baekhyun yang mengetahui siapa namja tinggi itu.

"Eh...kalian?"chen kaget.

"Sedang apa kalian di rumah ?"tanya chen bingung.

"Kau yang harusnya kutanya "Sedang apa disini". Ini rumahku,"jawab kyungsoo.

Chen menganga tak percaya. "Aku diajak makan malam,"jawab chen.

"Memangnya kau siapanya eommaku?"tanya kyungsoo bingung.

" teman lama mamaku,"jawab chen.

Sesaat...hening...tiba-tiba kucing peliharaan sehun datang mengerayangi kaki namja bertubuh panjang itu.

"KYAAA!"namja itu berteriak. Ternyata...dia takut kucing-_-.

"SINGKIRKAN! SINGKIRKAN! AAAAA!"namja itu menyeret kakinya. Namun kucing itu malah memeluk kaki namja itu.

"Push...pus..."sehun mencoba menarik perhatian kucingnya,"Whity".

"AAAAA! LEPASKAN! AAAA!"teriak namja itu frustasi.

"Bodoh!"baekhyun menarik paksa kucing itu. Namun, kucing itu malah mencakar kaki chanyeol.

"YAAAAAKK! APPO! AAAAAAA!"namja itu meringis kesakitan dan berteriak takut.

Jadi...suasana rumah kyungsoo benar-benar dipenuhi kepanikan karena kucing si sehun itu terus menempel di kaki namja tinggi itu.

"Chanyeol, ayo dimakan!"kyuhyun menawarkan beberapa makanan lezat yang dihidangkan ryeowook. Ada sup krim jagung, sup kimchi, daging kalkun, udang, dan lobster yang membuat chen, jongin, dan baekhyun meneguk salivanya berulang-ulang.

Namja tinggi itu, chanyeol, terus bergetar ketakutan, meski tangsinya sudah reda. Ternyata...whity, si kucing sehun terus memeluk kaki chanyeol walau sudah diseret.

"Aishh! Menyebalkan!"baekhyun mengambil gelas es miliknya lalu menyembur kucing itu.

"MEONGG!"whity mengamuk. Segera ia mencakar kulit mulus baekhyun.

"HEI KAU KUCING SIALAN! HIYAA!"baekhyun menyiramnya lagi dengan air es.

Whity bertambah marah. Ia mencakar kulit baekhyun habis-habisan. Baekhyun menggerutu kesal, sangat kesal. "TAK ADA YANG BISA MENGALAHKANKU WALAU DIA SEEKOR KUCING! AWAS KAU JELEK!"

Baekhyun juga mencakar kucing itu balik dengan kaktus kesayangan kyuhyun. Whity mengerang kesakitan lalu mencakar kembali baekhyun. Baekhyun, seorang gadis yang tak pernah pantang menyerah sampai memukil whity dengan stick golf kyuhyun karena kaktusnya patah(waw-_-). Terjadilah perang sengit "Baekhyun vs Whity".

"...Kurasa setelah ini baekhyun membutuhkan obat-obatan..."kyungsoo berlari mengambil kotak p3k.

"Tak kusangka dia begitu kuat..."chen berkomentar.

"Pertama kali kulihat kucing dan manusia bertengkar.."kai berkomentar.

"Oh...kaktusku...stik golfku..."kyuhyun melirih menatap kaktusnya yang hancur dan stik golfnya yang sebentar lagi akan patah.

Chanyeol memanfaatkan keadaan ini untuk kabur namun...

Seketika whity berhenti menyerang baekhyun dan menggarap kembali kaki chanyeol.

"..."

"MAMA! AKU INGIN PULANG KE AMSTERDAM MAMA!"teriaknya kembali dengan tangisan deras mengucur.

"Careless...careless...shoot anonymous anonymous...careless...carless...no one who care about me...!"lagu MAMA-Exo mengalun. Seketika hening. Semua menatap si chen bodoh itu. Chen mematung celingukan. Ia berpura-pura mengangkat ponselnya, "Yeoboseyo..."

Ryeowook menghela napas, acara makan malamnya hancur. Namun sedikit menghiburnya.

"HEIII KAU AWAS SAJA KUCING JELEK! PERTENGKARAN KITA BELUM SELESAI!"ancam baekhyun yang sedang dicegat jongin dan kyungsoo agar tak menyerang si whity.

"Pus...pus...whityy..."sehun mencoba menarik perhatian whity.

"OH..KAKTUS...STIK GOLF.."kyuhyun menatap kedua barang tersebut pilu.

Jam 21.00 at Kyungsoo's Room.

"AYO! TEKAN TOMBOL PLAYNYA!"paksa baekhyun kepada kyungsoo.

"Ani! Takut!"

"Kau ini! Katanya mau nonton film horror! Kok takut!"dengus baekhyun sambil merebut remote cd player kyungsoo.

Baekhyun memencet tombol play. Seketika baekhyun,kyungsoo,kai,chen kaget karena hantunya menampakkan diri tiba-tiba setelah tombol play ditekan.

Kyungsoo membuka matanya, ia melihat baekhyun yang tengah memeluk jongin karena ketakutan. Reflek, kyungsoo memisahkan yeoja dan namja yang tengah menempel dengan tidak sengaja.

"Kau, ini! Bandel. Sudah kubilang jangan tekan tombolnya!"kyungsoo memarahi baekhyun.

"Hei! Mana kutahu kalau langsung si hantu tua itu menampakkan diri!"balas baekhyun tak mau kalah.

"Ya tapi..blablabla.."

"Kau juga...blablabla..."

Sementara itu, disaat kedua gadis ini bertengkar, pria tinggi yang bernama chanyeol itu terus menangisi dirinya di kursi dengan hewan yang paling ia takuti, kucing. Sehun mencoba menarik perhatian Whity dengan memberikannya benang wol, atau susu, atau juga makanan kucing, namun sampai sekarang nihil.

"Hiks...aku ingin mengompol...hiks..."chanyeol terus menangis.

"Hiks...aah...Cho sehun...kau punya celana panjang?"

"Kau benar-benar mengom..."chanyeol menutup mulut sehun.

"Hiks...jangan bilang-bilang! Aaaa geliiii Huaaaaa!"chanyeol menangis kembali. Whity menjilat-jilat kaki chanyeol.

"Hah? Hyung, kau mengompol?"tanya chen dengan suara keras.

Sontak semua mata tertuju ke arah chanyeol. Tawa meledak dari sehun, chen, kyungsoo, kai, dan baekhyun.

"Yaaaak..."gerutu chanyeol dengan wajah memerah.

"Hahaha...ikut aku hyung,"ajak sehun keluar dari kamar kakaknya.

Chanyeol mengikuti sehun sambil menarik kakinya yang dipeluk oleh si whity.

"Baek, kyungsoo, hentikanlah aish..."jongin melerai dua wanita yang sedang berdebat.

"Baik...baik...kau menang!"ucap kyungsoo pasrah.

"By the way, kau akan ke sekolah dengan tubuh seperti itu?"chen berkomentar sambil memperhatikan berbagai luka cakaran di kaki, tangan, dan wajah.

"Ya, biar saja, jika ada yang bertanya, ku jawab bertengkar dengan kucing,"jawab baekhyun santai.

"Gila...-_-"gumam chen pelan.

"Aku mendengarnya,"balas Baekhyun yang membuat chen menatapnya kesal.

"Apa kau dan kakakmu, chanyeol, akan menginap?"tanya kyungsoo sambil menarik selimut.

"Tidak, aku akan pulang setelah ia mengganti celananya,"jawab chen. "Oh...ini sudah larut malam...".

"jreng jreng...jreng...'siapa disana?' hihihihi..."suara film yang ditonton kyungsoo menampakkan sang hantu kembali.

"AAAA!"kyungsoo bersembunyi di balik selimut dengan gemetar. Baekhyun hanya menutupi wajahnya dengan bantal donat kyungsoo. Kai kebingungan harus melakukan apa.

Krieeeeetttt! Bunyi pintu kamar kyungsoo terbuka horror. Munculah seseorang di balik pintu.

"AAAA!"kyungsoo kaget karena munculnya si "seseorang" dengan tiba-tiba di depan pintu kamarnya, segera ia memeluk apapun yang ada di sampingnya lalu menelungkupkan wajahnya.

"Eh...ini seperti bau maskulin?"kyungsoo segera menolehkan wajahnya ke atas.

Jongin...

"Ehh...ma..maaf...kukira kau guling..."kyungsoo menatap kai malu.

"Cie...yang malu-malu..."colek baekhyun.

"Mwoya...?!"kyungsoo menggerutu.

"Ani, gwenchana, kau bisa menganggapku guling kapanpun kau mau,"jawab kai sambi tertawa pada akhirnya.

"Lho, si kucing brengsek itu sudah tak menempel lagi di kakimu?"tanya baekhyun yang melihat chanyeol yang sudah berganti celana dengan celana jins sehun dan kakinya yang sudah bebas dari whity.

"Dia mencium bau ikan mati dari kantong celanaku rupanya, di kantong celanaku aku lupa membuang ikan mas yang mati loncat dari akuarium,"jelas chanyeol.

"Jorok,"komentar chen. "Yak!"chanyeol segera menjitak kepala chen.

"Hei, sudahlah hyung, ayo kita pulang, maaf merepotkanmu kyungsoo, gomawo, annyeong!"chen melambaikan tangannya.

"Annyeong Chen!"jawab kyungsoo sambil membalas lambaian tangan chen.

Tiba-tiba saja eomma kyungsoo, ryeowook datang dengan masker putih. Sontak kyungsoo, cewek penakut itu melempar eommanya tanpa tahu itu eommanya.

"KYA! PERGI PERGI! KYAA!"kyungsoo terus melempari eommanya dengan bantal, guling, selimut, dan boneka-bonekanya.

Jongin dan baekhyun tergelak bersama.

"Cepatlah, aku tak bisa tidur, bodoh,"kyungsoo menggerutu sebal.

"Kau ini, apa-apaan...sudah besar masih saja meminta dibacakan cerita!"gerutu baekhyun.

"Aigo...jebal...!"pinta kyungsoo.

"Tak mau, sana minta tolong jongin!"suruh baekhyun asal-asalan.

Cklek! Pintu kamar kyungsoo terbuka pelan. Jongin memunculkan kepalanya dari daun pintu.

"Kalian belum tidur?"tanya kai.

"Aku sih on the way! Tuh, pacar idamanmu! Tak mau tidur sebelum ia dibacakan cerita! Bacakan sana!"balas baekhyun dengan nada malas dan terlelap.

"Yak! Kalau bicara jangan seenaknya!"balas kai dan kyungsoo berbarengan.

"Jodoh!"ejeknya lagi sebelum benar-benar terlelap.

"Yak!"

Zzzz...ngookkk...suara dengkuran baekhyun mengisi kamar kyungsoo.

Jongin menatap kyungsoo,"Apa kau benar-benar harus dibacakan cerita agar tidur?"tanya kai.

"Mungkin,"jawab kyungsoo singkat.

Jongin memasuki kamar kyungsoo lalu duduk di pinggir kasur kyungsoo.

"Baiklah, aku akan membacakanmu sebuah cerita,"kata kai yang membuat sebuah senyuman melukis di wajah kyungsoo.

"Suatu ha.."omongan kai terputus.

"Tunggu, kau takkan menceritakan cerita horror, bukan?"potong kyungsoo.

"Mungkin ini agak horror!"goda jongin.

"Ish...jangan ceritakan!"bentak kyungsoo.

"Hahaha...bercanda-bercanda!"kai tertawa.

"Suatu hari, ada seorang namja yang akan dipindahkan ke sebuah sekolah...di sekolah itu hari pertamanya begitu menyenangkan. Bahkan seperti mimpi, ia bertemu dengan first-love-nya,"kai bercerita.

"Namja itu menyukai seorang yeoja manis dan baik hati. Ia jatuh cinta ketika tak sengaja namja itu bertabrakan dengan seorang yeoja yang salah kelas, di kelasnya,"

"Tunggu? Bukankah itu kisahku tadi pagi?"tanya kyungsoo bingung. Kai tak menggubrisnya.

"Yeojachingu. Namja itu benar-benar menginginkan gadis itu menjadi yeojachingunya, namun, baru satu hari, tidak mungkin bukan namja itu diterima oleh gadis yang ia sukai?"

"Kim Jongin..."lirih kyungsoo. Ia mulai sadar kai bercerita tentang dirinya dan diri kai.

"Hingga, akhirnya tuhan memberikan jalan untuk dekat dengannya, aku pulang bersamanya, bahkan abeotji-nya mengijinkanku menginap,"kini kai mengganti si "Namja" menjadi si "Aku" yang berarti namja yang ada di cerita itu kai.

"Begitu bahagianya aku, meski tadinya aku menolak untuk menginap. Teman-temannya datang ke rumahnya tak sengaja secara bersamaan. Bahkan ada kejadian konyol. Membuat aku sadar dunia ini begitu luas, aku harus memanfaatkan dunia ini mencari orang-orang seperti teman-temannya."

"Dan aku sekarang tahu, aku benar-benar menyukainya, ani...aku mencintaimu,"kai mengakhiri ceritanya dengan pandangan sendu. Ia menatap kyungsoo dalam-dalam.

"Eh? Aku...anu...mengantuk..te...terima kasih ceritanya, aku...tak akan bermimpi buruk lagi...ah...kau...tidurlah...eng...sampai jumpa!"kyungsoo membalikkan tubuhnya. Berpura-pura terlelap. Kai tertawa kecil.

"Good night, aku benar-benar mencintaimu,"kata jongin lalu menutup pintu kamar kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum. Pipinya merah bersemu. "Nado,"

Pagi itu terlihat empat siswa-siswi yang berjalan menuju sekolah mereka karena masing-masing mobilnya (tidak termasuk baekhyun) rusak dan sedang di obati di rumah sakit khusus mobi, bengkel.

"Kau sih, kalau menginap dirumahku, lain kali bawa mobil,"gerutu sehun.

"Yak! NOONA! Aku kan tak tahu mobil kalian sedang rusak,"baekhyun berteriak.

"Noona apanya! Cocok juga ahjumma!"balas sehun tak mau kalah.

"Kau ahjussi kebun binatang!"balas baekhyun.

Kyungsoo menatap mereka berdua lelah. Disampingnya ada jongin yang sedang mendengarkan musik melewati headsetnya.

"Engh...dingiinnya...seharusnya aku bawa jaket tadi, bodoh sekali, ini juga masih shubuh,"gerutu kyungsoo pelan.

"Lepaskan tasmu."perintah kai sambil berhenti.

"Eh? Untuk?"kyungsoo menatap kai bingung.

"Sudah lepaskan saja,"ujar jongin. Kyungsoo menurutinya.

Setelah melepas tasnya, kai melepas tas dan jaketnya. Tiba-tiba kai memakaikan jaket kai ke kyungsoo yang tengah kedinginan.

"Pakailah, lihat? Aku memakai sweater."kata kai sambil menunjukkan sweater hitam yang ia pakai.

Kyungsoo menatap kai. "Terima kasih,"jawab kyungsoo sambil memakaikan tasnya kembali.

Suasananya begitu canggung antara kyungsoo-jongin semenjak kejadian tadi malam. Rasanya benar-benar sepi. Tak ada yang mengobrol atau membuka pembicaraan. Sehun dan baekhyun tengah berdebat.

"Sssss~"bunyi desisan terdengar dari belakang jongin dan kyungsoo. Mereka berdua segera menoleh ke belakang. Tak ada siapa-siapa. Namun ketika melihat ke bawah...

"AAAA ULAAAR SELAMATKAN DIRI KALIAN!"teriak jongin kyungsoo sambil berlari menyusul sehun dan baekhyun yang berdebat.

"Ular?"sehun dan baekhyun memandang tak percaya. Mereka berdua menoleh, sebuah ular python tengah berjalan menuju arah mereka.

"AAAAAAA"sehun dan krystal berlari menyusul kyungsoo dan jongin. Ular itu tetap mengejar.

"Hah...hah...bagaimana ini! Kok bisa...hah...sampai ada ular di kota?!"teriak baekhyun sambil berlari ngos-ngosan.

"Pabo! Pikirkan bagaimana cara menyelamatkan diri dulu!"bentak kai.

"Hah...hah...bagaimana kaalau...hah...kita menaiki gedung itu?"kyungsoo menunjuk sebuah gedung yang disampingnya terdapat tangga.

"SETUJU. SATU DUA TIGA LARI LEBIH CEPAT!"Sehun memberi komando. 4 anak itu ngacirlah menaiki tangga dengan ngos-ngosan. Ketika sudah berada di atas gedung, 4 anak itu menghela nafas lega.

"Akhirnnyaaaa~"

Namun...

"Sssss~"suara desisan itu kembali terdengar. Munculah ular python yang tadi mengejar 4 anak itu.

"Mati kita. Tak ada jalan keluar!"rutuk sehun.

"Oh! Aku ada rencana!"kata jongin disertai anggukan sehun dan kyungsoo yang cepat.

Ular itu mendekati mereka. Baekhyun begitu ketakutan sehingga tak mendengarkan rencana jongin.

"Baik...hitungan ketiga...kita lompati ular itu...satu...dua...tiga!".

Jongin, sehun, dan kyungsoo melompati ular itu. Akhirnya!

"Eh...mana baekhyun?"tanya kyungsoo.

"Hiks...tolong akuuu uwaaaaaaa!"baekhyun menangis.

"Baekhyun ketinggalian! Ottokhae?"sehun ikut panik.

Ular itu mendekati baekhyun. Spontan, baekhyun berteriak "AAAAAAAAA!"

Teriakannya itu begitu melengking hingga kyungsoo, jongin, sehun menutup gendang telinganya. Ular itu tiba-tiba pingsan.

"Hah...pingsan?"kyungsoo memelototi ular itu dengan kaget.

"Nah, itu pak! Disana!"seorang yeoja bersama 3 pengurus kebun binatang menunjuk ular python yang pingsan.

"Kok...bisa?"yeoja itu menatap ular itu tak percaya karena ularnya pingsan.

"Kalian apakan ular ini?"tanya yeoja itu kepada si empat sekawan.

"Tadi...ular itu pingsan karena yeoja ini berteriak,"tunjuk sehun ke arah baekhyun.

"Hah...benarkah?"yeoja itu kaget. Tiga pengurus kebun binatang itu membawa ular python yang tadi mengejar mereka.

"Ah, salam kenal, aku luhan, dari komunitas klub cinta binatang,"kata luhan sambi menundukkan badannya.

"Komunitas pecinta binatang?"tanya sehun dengan wajah berbinar.

"Ne, apa kau juga suka binatang?"tanya balik luhan.

"Ah, aku juga senang binatang, apalagi aku ingin mempunyai hamster saat ini,"

"Ah, aku sedang ingin kelici hahaha! Tapi hati-hati loh hamster jaman sekarang...blablabla"

"Sehun bertemu dengan teman se-jenisnya-_-"baekhyun berkomentar.

Kyungsoo dan jongin sudah terebih dahulu kebawah. Baekhyun mendengus kesal.

"Permisi! Nona! Apakah kau yang tadi berteriak dengan suara melengking?"tanya seorang lelaki tiba-tiba.

"Kalau iya, kenapa? Kau mau protes? Mengajukan gugatan?"tanya balik baekhyun dengan kesal.

"Ani! Ani! Aku seorang songwriter! Aku sedang mencari seseorang yang bagus dalam berteriak, meski suaramu melengking, aku yakin jika dilatih akan bagus! Izinkan aku menarikmu menjadi penyanyi untuk laguku!"kata namja itu antusias.

"Neh?!"

Kyungsoo dan jongin berlari meninggalkan sehun dan baekhyun yang sedang sibuk sendiri.

"Ahahaha...aku senang bisa kabur dari mereka!"tawa kyungsoo di gerbang sekolah.

"Mereka benar-benar berisik.."jongin terkikik.

"Setuju!"kyungsoo dan jongin kini sudah tidak seperti es yang beku.

Mereka seperti semut dan gula. Karena kelas masih sepi, jongin memilih mengajak kyungsoo berkeliling. Ditengah-tengah waktu berkeliling jongin meminta kyungsoo untuk menunggunya di depan toilet laki-laki. Jongin ingin buang air kecil ternyata.

Kyungsoo tersenyum-senyum sendiri. Rupanya, ia senang bisa berbicara akrab bersama jongin. Plus, dia tahu jongin menyukainya. Bertambahlah kebahagiaan kyungsoo.

"Hei, kenapa kau tersenyum sendiri...?"tanya jongin tiba-tiba yang membuat kyungsoo kaget.

"Hah...ani ani.."kyungsoo gelagapan mencari jawaban.

"Hahaha...dasar!"kai mengacak-acak rambut Kyungsoo. "Kajja!"

Tiba-tiba sebuah benda kecil jatuh di lantai dari kantong kai.

"Eh kai, barangmu terjatuh..."kyungsoo mengambil barang yang jatuh tersebut. Segera saja kyungsoo mengambilnya.

Dheg...! Hati kyungsoo berdebar melihat saputangan yang dimiliki jongin.

"Jong...jongin...i...ini...?"tanya kyungsoo tergagap-gagap.

"Mengapa...? ini saputangan milikku,"jawabnya dengan wajah bingung.

"Kau...kau...lelaki yang jatuh dari ayunan?"kyungsoo menatap kai kaget.

"..."kai mencoba meng-connectkan pikirannya. Sedetik kemudian matanya membulat, "Kau, si gadis itukah?"

"Kai?"

"Kyungsoo?"

-TBC-

Wahahaha...tepuk tangan buat ff gue yang gaje, oyeee ^3^. Maaf EYDnya kurang berkenan hihihi :D. Emak, akhirnya gue bikin ff ini berchapter. Karena gak kuat menyelesaikan ff oneshoot yang panjaaang banget!

Ini sebenernya req dari reader gue di wordpress, pas tau di fanfiction lebih menari, gue join deh kesini. Btw...ini juga project ff dari EXO-L kelas 8.9 smpn 06 bandung yang menurut gue kenangan/? /ngomongapague.

Thanks for maghfira dan fuji yang udah bantuin ff ini! Satu lagiii...maaf disitu kainya ga konsisten wkwk...ada yang jongin ada yang kai. Maklumi yaa...:v

Maaf ceritanya ga seru...reviewnya tapi boleh kaaan...likenya juga pless :')

Gomapta! Yang mau berteman, aku terima dengan senang hati! Annyeong!