Sebelumnya :
"Breakdown, Dead End, Dragstrip, akhirnya kalian bangun dari tidur panjang kalian." Ketiga robot yang baru saja bangkit tersebut mendongakkan kepala mereka kearah pemegang All Spark didepannya. "Dan perkenalkan, aku Galavatron, pemegang All Spark sekaligus Pemimpin baru kalian." Lanjutnya sekaligus memperkenalkan diri.
"Atas Etika yang dijunjung Ras Decepticons, siapapun pemegang All Spark ialah yang berhak memimpin kami. Atas nama Prajurit Decepticons, kami tunduk dibawah kepemimpinan anda!"
"Decepticons." = Bicara.
'Decepticons.' = Bicara dalam hati.
"Decepticons." = Bicara (Monster/Robot)
'Decepticons.' = Bicara dalam hati dan telepati (Monster/Robot)
"Decepticons!" = Tekhnik/Jutsu.
Decepticons! / Decepticons! = Sound Effec (Kecil / Besar)
Cybertron : Decepticons Gate = Keterangan tempat dan waktu
.
Chapter 4 : Murid Baru.
Galavatron, pemimpin sementara pengganti Megatron tersebut hanya tersenyum dibalik Helm Armornya. Ia memandang satu persatu ketiga Prajurit yang baru dibangkitkan tersebut, "Bangunlah Soldier!" kata Galavatron tegas setelah selesai memandang mereka bertiga.
Breakdown, Dead End, dan Dragstrip langsung berdiri tegak berbaris berjejeran dan memandang lurus kearah Pemimpin mereka. "Aku senang kalian memberikan kesetiaan mutlak kalian padaku. Namun aku minta satu hal, jangan terlalu formal padaku. Bersikaplah biasa saja seperti saat-saat kita masih ugal-ugalan di Distrik 99 dulu," lanjut Galavatron dengan senyum dibalik Armornya.
Ketiga Member Stunticons itu terkejut. Lalu mereka saling pandang sejenak sebelum mereka kembali menatap Galavatron secara bersamaan. Mereka semua Shok dengan pemimpin baru mereka itu. Mereka awalnya mengira sosok Robot didepannya itu adalah Robot baru yang diciptakan untuk duduk di kursi kepemimpinan Decepticons. Namun setelah mendengar kalimat terakhir, apalagi menyebutkan nama Distrik 99 membuat mereka yakin dan menunjuk sosok Galavatron bersamaan.
"Ja-jangan bilang kalau kau NN412!" seru ketiganya kompak.
Mengingat masa lalu. Mereka adalah kelompok yang suka bersenang-senang dan hura-hura dengan Pangeran Ras Android di distrik 99, bisa dibilang hanya kelompok mereka saja yang dekat dan selalu bersama dengan sosok calon Great Android tersebut, dan kali ini mereka yakin kalau sosok didepan mereka itu benar-benar adalah sahabat Android mereka.
Galavatron sendiri hanya terkekeh melihat ketiga robot didepan mereka. Ia maklum, karena sebenarnya setiap Android selalu memiliki aura yang berbeda-beda. Namun karena sang Galavatron yang saat ini sudah ditanamkan All Spark Cube didalam tubuhnya, aura Androidnya hilang tak tersisa digantikan dengan Aura murni dari ASC itu sendiri.
"Ya, lama tidak bertemu sobat. Kukira setelah tubuh kalian hancur, kalian tidak akan mengingatku lagi." Galavatron terkekeh sambil mengeluarkan kalimatnya. Dan langsung saja ia mengangkat tangan kanannya untuk ber high-five ria dengan ketiga Prajurit tersebut.
"Mana mungkin kami tidak mengingatmu sobat. Tubuh kami saja yang hancur, namun Path dan Memory kami tidak kenapa-napa," jawab Dead End yang juga ikut terkekeh bersama dengan kedua anggotanya.
Psshhh~
Cahaya hitam gelap tiba-tiba menyelimuti tubuh Galavatron, dan lama-kelamaan cahaya hitam itu mengecil sampai akhirnya kembali menghilang menampilkan sosok NN412 aka Naruto yang sebenarnya. Naruto pun kembali mendekat dan berdiri disamping Samui.
Dead End, Breakdown, dan Drakstrip terkejut karena baru saja menyadari kehadiran sosok perempuan berrambut pirang yang sangat mereka kenal disamping Naruto. "NS4111!" seru mereka bersamaan lagi.
Sosok Samui hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya kearah mereka bertiga. Meskipun kesal karena diabaikan dari tadi, namun Samui memakluminya karena mereka bertiga hanya fokus kearah Suaminya semenjak bangun dari tudur panjang mereka. "Hay!" yaa itulah yang keluar sambil melambaikan tangannya.
"Baiklah, karena ketiganya sudah kembali seperti semula. Lebih baik kita berbicara ditempat yang lebih cocok daripada disini." Starscream yang diam dari tadi dan hanya melihat Reunian rekan-rekan serta pemimpinnya itu pun angkat bicara. Dan respon dari semua yang ada disitu pun sesuai dengan yang ia harapkan. Sehingga akhirnya mereka berjalan beriringan meninggalkan ruang laboratoriun tersebut.
Next Day
Hangat. Yeah, itulah kata yang pas untuk pagi hari ini, dimana saat ini sang mentari sudah menampilkan bentuk sempurnanya dan menebarkan kehangatannya pada pelosok bumi yang terjamah oleh sinarnya. Suasana Kota kuoh sama seperti biasanya, sedikit demi sedikit orang-orang yang berlalu lalang semakin ramai disetiap detiknya untuk melakukan aktivitas pagi seperti berangkat kekantor, maupun para siswa-siswi yang masih bergelut dengan dunia pendidikan mereka.
Diantara cukup banyaknya siswa-siswi yang berjalan disalah satu jalan trotoar di kota itu, kini nampak seorang laki-laki dan seorang perempuan yang memakai Seragam khas Kuoh Akademi, yang saat ini sedang berjalan berdampingan dengan sosok si perempuan menggandeng dan memeluk sebelah lengan laki-laki tersebut. Keduanya mempunyai warna rambut yang hampir sama, satunya berwarna kuning keemasan dan satunya lagi berwarna kuning pucat, begitu iris mereka, satu berwarna Shappire dan satu lagi berwarna Turquoise.
NN412 dan NS4111 aka Naruto dan Samui. Ya, itulah mereka. Keduanya saat ini menikmati aktivitas jalan mereka untuk menuju ke Kuoh Akademi, tempat mereka menuntut ilmu (lebih tepatnya menghabiskan waktu).
Hari ini adalah hari pertama masuknya Samui kesekolah tersebut, wanita cantik yang terlihat berumur 18 tahun ini sangat senang saat ini karena bisa mengikuti pemuda disampingnya untuk menghabiskan waktu ditempat membosankan yang mereka sebut sekolah itu. Ia tak henti-hentinya berbicara dan sesekali bertanya pada pemuda disampingnya mengenai apa saja yang akan mereka dapatkan di Sekolah barunya. Naruto sendiri hanya menjadi pendengar yang baik dan sesekali menjawab pertanyaan Samui dengan disertai senyum.
Dan tak terasa waktu perjalanan mereka sudah hampir habis karena mereka saat ini bisa meihat gerbang sekolah yang dilewati oleh siswa-siswi yang baru datang seperti mereka. Setelah sampaipun mereka berdua menjadi pusat perhatian, terutama Samui yang baru saja pertama kali menginjakkan kakinya ditempat itu.
Naruto yang melihat semua mata tertuju pada mereka berdua hanya menghela Nafas lalu menarik tangan Samui meninggalkan tempat tersebut dan mengajaknya untuk perki ke ruangan kepala sekolah. Saat perjalanan ke tempat pemimpin sekolah tersebut, mereka tidak sengaja berpapasan dengan sang ketua OSIS, Souna Shitori. Naruto yang sudah mempunyai rasa tidak suka pada gadis itu hanya melewati gadis itu tanpa sepatah kata pun, begitu juga dengan Samui yang memang masih cangkung dengan lingkungan barunya itu dan agak ragu untuk menyapa gadis tersebut.
Souna Shitori atau tepatnya Sona Sitri sang gadis iblis keturunan keluarga Sitri itu berhenti dan membalikkan tubuhnya lalu memandang punggung pemuda kuning tersebut, setelah itu pandangannya beralih kearah perempuan disamping pemuda itu yang sekarang dalam penglihatan Sona perempuan itu sedang berbicara dan sesekali tertawa dengan pemuda tersebut.
Ia menerka-nerka siapa gerangan perempuan tersebut, tidak masalah kalau perempuan itu adalah siswa baru, namun yang menjadi pertanyaannya adalah apa hubungannya dengan laki-laki yang ia sukai itu? Karena jujur ia iri terhadap perempuan yang sepertinya dekat dengan pemuda tersebut.
Beberapa saat setelahnya, akhirnya Sona pergi dari tempatnya setelah melihat mereka berdua memasuki ruangan kepala sekolah. Meskipun penasaran dengan sosok perempuan tersebut, Sona lebih baik kembali ke kelasnya daripada ia disini karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai.
kelas 3B
sona duduk dibangkunya dengan tenang. Ia mencoba untuk melupakan apa yang ia lihat tadi dan memilih untuk duduk tenang seperti biasa. Ia tidak menghiraukan suara sapaan Queennya yang kebetulan berkelas dikelas yang sama sepertinya, terlebih Queennya itu duduk disebelah dirinya.
Tak lama pintu kelas terbuka dengan diiringi masuknya Pemuda berrambut kuning aka Naruto. Pemuda itu tidak mengeluarkan suara sama sekali untuk mengucapkan sapaan pagi ataupun yang lainnya, ia hanya memilih berjalan dan duduk dibangkunya yang ada di pojok kelas, persis disamping jendela. Ia hanya duduk dibangkunya dengan pandangan yang tertuju pada halaman belakang kelasnya melalui jendela tersebut tanpa mempedulikan tatapan seorang siswi berkacamata yang mengarah padanya.
Cklek!
Pintu kembali terbuka, dan sekarang yang masuk kesana adalah Sensei yang mengajar di jam itu dan seorang perempuan berrambut pirang pucat model Bob sepundak. Bentuk dan lengkungan tubuh profesional perempuan tersebut berhasil menarik perhatian para pejantan dikelas tersebut hingga kini perempuan tersebut menjadi target tatapan lapar para Siswa dikelas tersebut.
"Selamat pagi semuanya." Kata guru yang sudah duduk ditempatnya.
"Selamat pagi Sensei!" semua murid, terutama yang jantan menjawab semangat ucapan selamat pagi guru tersebut secara bersamaan dengan pandangan masih mengarah ke perempuan yang berdiri di samping guru tersebut aka Samui.
"Baiklah, sebelum memulai pelajaran hari ini. Seperti yang kalian ketahui kita kedatangan murid baru." Perkataan guru barusan terhenti, dan mengalihkan pandangannya beralih kearah Samui yang berdiri disampingnya. "Silahkan perkenalkan diri anda Samui-san," lanjutnya pada Samui.
Samui mengangguk mengiyakan perintah guru tersebut. Lalu pandangannya beralih ke Siswa-siswi yang ada didepannya, setelahnya ia tersenyum dan mulai membuka suaranya, "Perkenalkan, Nama saya Samui, saya murid pindahan dari Kyoto. Semoga kita bisa berteman baik dan mohon bantuannya," kata Samui memperkenalkan dirinya dengan singkat diakhiri dengan senyum dan membungkukkan badan.
Kelas yag tadinya senyap karena mempersilahkan Murid baru yang baru saja datang ke kelas itu langsung saja menjadi riuh layaknya Pasar Beras. Dimulai dengan teriakan menggebu-gebu, pertanyaan serta permintaan seperti meminta Nomor Hp, E-mail, dan sejenisnya memenuhi kelas tersebut. Namun itu tak bertahan lama, karena Guru yang mengajar dikelas tersebut menggebrak meja didepannya dan meneriaki murid dikelas itu untuk diam dengan nada dan pandangan membunuh.
"Nah Samui-san. Silahkan duduk di bangku kosong yang tersedia, kita akan segera memulai pelajaran hari ini." Setelah memastikan semua muridnya diam, Guru tersebut mempersilahkan perempuan Bob tersebut untuk segera duduk di bangku yang masih tersedia.
"Ha'i Sensei." Samui pun membalasnya dengan tenang, lantas ia mulai mengedarkan pandangannya keseluruh meja dan kursi dikelas tersebut. Disana ada 3 tempat yang masih kosong, ditengah disamping gadis berrambut hitam, di deretan bangku kedua di sebelah kanan disamping siswa laki-laki yang sedang memandangnya dengan tetapan lapar, dan terakhir dipojok, disamping sosok yang sangat ia kenal yang saat ini memandang taman belakang diluar kelasnya.
Samui pun berjalan menghampiri sosok pirang tersebut dan duduk disampingnya, membuat siswa yang tadinya menatap lapar pada dirinya kecewa berat. Samui tersenyum manis pada sosok suaminya yang saat ini juga tersenyum tipis kearahnya.
"Baiklah anak-anak, sekarang kita mulai pelajaran kita. Buka halama 48 di buku modul kalian. Dan untukmu Namikaze-san, tolong kau berbagi Buku Modulmu dengan Samui-san." Titah sang guru yang akhirnya memulai pelajarannya setelah anggukan singkat Naruto sebagai jawaban tadi.
Pelajaran berlangsung dengan tenang, semua Murid dikelas itu memperhatikan penjelasan Guru didepan mereka dengan serius termasuk Naruto dan Samui. Namun selama pelajaran berlangsung, seorang siswi yang berpangkat sebagai ketua OSIS di Kuoh Akademi yang terkenal tegas dan datar itu sesekali melirik pasangan pirang tersebut melalui ekor matanya. Jika diperhatikan dengan seksama, maka kita bisa melihat perasaan iri dalam lirikan ketua OSIS tersebut.
Scane Break : Break Time.
Setelah kepergian sang guru, para siswa maupun siswi yang ada dikelas itu pun berhamburan dan keluar satu-persatu, termasuk sang ketua dan wakil ketua OSIS yang berkelas dikelas itu. Awalnya para laki-laki dikelas tersebut ingin mendekati si murid baru aka Samui, namun mereka urungkan setelah mereka ditatap dengan tatapan tajam dari Namikaze berrambut pirang tersebut.
Sekarang yang berada dikelas tersebut hanyalah tinggal Samui, Naruto, dan beberapa Siswi yang memilih untuk berdiam diri dikelas. Mereka semua Sibuk dengan aktivitas masing-masing termasuk Naruto yang saat ini menangkupkan wajahnya diatas meja, dan Samui yang sibuk bermain dan memilin-milin surai pirang pemuda itu.
"Umm, Apa kita tidak ikut keluar Naruto?" tanya Samui pelan.
Naruto yang awalnya ingin tidur kembali menegakkan tubuhnya sehingga membuat wanita itu menyingkirkan tangannya, serta Naruto langsung memandang Samui yang masih setia menatap dirinya. "Memangnya kita akan kemana kalau kita keluar Samui?" tanya balik si pirang Jabrik.
"Hmm, tidak tau. Biasanya kau ngapain saat jam segini? Masa diam disini terus?" tanya Samui polos.
"Hehe, tidak juga sih. Biasanya aku ke atap sekolah atau ke taman belakang. Apa kau mau kita kesana?"
Naruto terkekeh pelan melihat wanita disampingnya itu menganggukkan kepala dengan antusias, ia mengacak-acak rambut pirang pucat istrinya itu sebelum berdiri dan menarik pelan tangan Samui untuk ikut dengannya, Samui yang diperlakukan seperti itu hanya diam dan hanya mengikuti kemana Naruto akan membawanya.
Dan disinilah mereka, atap sekolah. Samui saat ini sedang duduk diujung kursi panjang yang ada ditempat itu. Ia saat ini sedang memainkan rambut Naruto yang sekarang tengah membaringkan tubuhnya di bangku tersebut serta menggunakan paha Samui sebagai bantalannya. Samui terkekeh geli melihat Naruto yang sedang menyamankan posisinya dengan sesekali menggesek-gesekkan wajahnya di perutnya.
"Aku penasaran bagaimana keadaan mereka sekarang, aku rindu dan ingin cepat-cepat bertemu mereka lagi."
Naruto yang tadinya menutup matanya seketika kembali membuka matanya dan menatap wajah Istrinya yang saat ini sedang menatap langit. Perlahan ia tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh Istrinya itu, Naruto menarik tangan Samui yang masih mengelus rambutnya dan mengecup lembut punggung tangan mungil itu hingga membuat istrinya seketika menatapnya.
"Percayalah mereka akan baik-baik saja, cepat atau lambat kita pasti akan bertemu dan berkumpul lagi dengan mereka."
Meskipun dirinya tidak terlalu yakin dengan apa yang ia ucapkan, namun ia hanya ingin Istrinya menghilangkan wajah sedih dan penuh kerinduan yang dia tampakkan saat ini. Yaa, yang dimaksud mereka adalah orang-orang yang dekat dengan mereka, entah itu orang tua, saudara, dan sahabat-sahabat mereka.
Samui yang menampilkan raut sedih dan penuh kerinduan tadi kini tersenyum setelah Naruto mengatakan kalimat tadi. "Aku harap juga begitu, Anata." Ujar Samui akhirnya.
Mereka berdua akhirnya kembali melanjutkan apa yang mereka lakukan tadi. Namun bedanya sekarang Naruto mengaktifkan Jam tangan unik yang ada dipergelangan tangan kirinya, serta menekan beberapa Ikon yang berada dilayar jam tangan itu, ia bertujuan untuk menghubungi mata-mata miliknya.
[Selamat pagi tuan]
Tak lama setelah melakukan sesuatu pada Jam tangannya tadi, Suara yang terkesan berupa desisan itu keluar dari jam tangan tersebut. Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum dan membalas sapaan barusan, sedangkan Samui hanya diam mendengarkan namun tanpa menghentikan tangannya yang lagi-lagi memainkan Rambut pemuda rambut pirang tersebut.
"Nah Beak, apa ada Informasi menarik ditempatmu?" tanya Naruto.
[Untuk informasi ada tuan, namun sepertinya itu tidak terlalu penting.] suara beak kembali terdengar.
Naruto menaikkan sebelah alisnya, ia penasaran dengan ucapan Laserbeak tadi. "Begitukah? Memang apa itu Beak?" tanya Naruto.
[Ini hanya urusan para Iblis. Dimana tadi Gremory muda itu bertengkar dengan Iblis dari kalangan Phenex, hampir terjadi keributan tadi kalau saja ketua Maid keluarga Gremory itu tidak cepat bertindak.] baek memotong ucapannya karena ingin mendengar respon tuannya.
"Memangnya apa yang terjadi diantara mereka Beak?" yap, sepertinya Naruto sedikit tertarik dengan apa yang Beak sampaikan tadi.
[Itu hanya masalah perjodohan antara keluarga Gremory dan Phenex, dimana Gremory muda itu dijodohkan secara sepihak oleh keluarganya dengan keturunan Phenex yang bernama Riser Phenex. Gremory muda itu menolak mentah-mentah perjodohan tersebut, Riser yang tidak terima dengan penolakan itu hampir membawa paksa Gremory muda itu kembali ke Neraka. Untungnya kepala Maid itu bertindak dan menengahi keduanya. Dan Maid itu bilang mereka harus bertarung dalam Rating Game kalau Gremory muda itu tetap menolak perjodohan tersebut, jika dia menang, sudah dipastikan kalau perjodohan itu akan dibatalkan.]
Penjelasan panjang Beak barusan membuat Naruto menaikkan senyum miringnya, rupanya apa yang disampaikan Beak tadi cukup menarik perhatiannya. "Bertarung untuk menentukan masa depan kah? Bagaimana menurutmu Samui?" tanya Naruto diakhir kalimatnya serta menatap istrinya yang dari tadi hanya diam memperhatikan.
"Hmm, apa yang dialami Gremory muda itu hampir mirip dengan apa yang dialami salah satu Jendral kita dulu yaa, hihi." Tanggap Samui malah terkekeh diakhir kalimatnya, Naruto juga mendengus geli ketika mengingat kembali ingatan masa lalunya tentang salah satu Jendral Android yang hampir sama dengan apa yang dialami oleh Rias Gremory.
"Baiklah, tinggalkan masalah iblis-iblis itu. Apa ada informasi lain Beak?" tanya Naruto yang sudah selesai mengingat kilas balik tentang salah Satu jendral Android tersebut.
[Sayangnya Cuma itu saja untuk saat ini Tuan.] jawab beak singkat.
"Baiklah, kalau begitu lanjutkan saja pekerjaanmu, beritahu aku kalau ada informasi menarik nanti." Kata Naruto yang sudah berniat menyudahi aktivitasnya karena Bell masuk sudah berbunyi barusan.
[Baiklah Tuan, sampai nanti.]
Setelah ucapan Beak barusan, Naruto akhirnya memutuskan kontaknya dengan Beak lalu bangkit dari tidurannya diikuti dengan Samui yang ikut berdiri.
"Nah sekarang kita kembali kekelas sebelum terjadi hal-hal yang merepotkan."
Samui hanya mengangguk sekenanya meskipun tidak mengerti dengan ujung kalimat suaminya itu. Setelah menggaet sebelah lengan pemuda itu dan mengapitnya dibelahan dada besarnya, mereka berdua akhirnya kembali berjalan menuju kelas mereka.
Skip : After school.
Naruto dan Samui sekarang terlihat berjalan keluar dari gerbang Kuoh Akademi karena bell pulang sekolah sudah dibunyikan beberapa saat yang lalu. Mereka berdua sontak menjadi sorotan para siswa siswi yang berada disekeliling mereka. Namun itu tak membuat Samui yang saat ini memeluk sebelah tangan Naruto serta Naruto sendiri merasa terganggu, jadi mereka hanya diam dan membiarkannya saja.
Cukup lama perjalanan mereka untuk tiba di rumah mereka, sampai dimana mereka tiba di wilayah perumahan yang tak berpenghuni dipinggir kota. Naruto dan Samui tiba-tiba menghentikan langkah mereka begitu melihat sosok yang saat ini berdiri didepan mereka.
Sosok itu adalah seorang pemuda yang seumuran dengan mereka berdua (dalam segi fisik), sosok itu memakai pakaian kasual yang cukup simpel, rambut abu-abu sosok tersebut bergerak-gerak pelan karena hembusan angin di sekeliling mereka yang bertiup sembarangan. Sekarang terlihat sosok itu menyeringai kearah mereka berdua, tepatnya kearah Naruto.
"Well, ternyata kau disini Naruto-nii" seringaian pemuda tadi berubah menjadi senyum tipis, kemudian tatapannya beralih ke wanita yang berdiri disamping Naruto. "Dan ahh, coba ku tebak. Apakah dia itu istrimu yang selalu kau bicarakan itu?" tanya sosok pemuda tersebut setelah berjalan mendekat dan berdiri didepan Naruto dan Samui. Samui sendiri menyipitkan matanya kearah sosok pemuda tersebut. Ia penasaran dengan pemuda tersebut karena terlihat akrab dengan suaminya, apa lagi pemuda didepannya ini memanggil sosok suaminya dengan panggilan kakak.
"Lama tak bertemu juga Vali, apa sekarang kau sudah tertular kemesuman Gagak tua itu?" tanya Naruto dengan nada ringan, dan itu membuat sosok yang dipanggil Vali tersebut mendengus. "Dan yah, ini dia istriku Samui," lanjutnya sambil merangkul Samui yang masih diam sambil memandang Vali.
Vali pun tersenyum, "Senang bertemu denganmu Samui-nee. Namaku Vali Lucifer, adik angkat Naruto-nii," ucap Vali sambil membungkuk setelah memperkenalkan dirinya.
Samui yang sudah tahu siapa pemuda didepannya ini akhirnya mengulas senyum tipis. "Yaa, senang bertemu denganmu juga Vali," kata Samui dengan nada ramah, walaupun dalam hatinya ia bertanya-tanya dimana suaminya itu menemukan makhluk Primitif beraura aneh didepannya itu.
"Sebaiknya kita ngobrol di rumah saja, berbicara disini seperti bicara dengan orang asing saj—"
Brruuummm! Brruummm!
Perkataan Naruto barusan tak sampai selesai karena disela oleh deru mesin khas suara knalpot mobil yang berasal dari belakang Naruto dan Samui. Sontak saja hal itu membuat Naruto melepaskan Rangkulannya dan menoleh kearah belakang diikuti oleh Samui. Dan sekarang mereka bisa melihat, kalau saat ini sebuah Mobil Lamborghini Reventon sedang mendekat kearah mereka. Setelah mobil itu tiba didepan Naruto dan Samui, juga Vali yang sudah berdiri disamping Naruto, mobil tersebut berhenti.
"Barricade kah?" terka Vali setelah melihat Mobil tersebut.
[Selamat sore Tuan, Aliceus Prime, dan ahh! Kau juga Vali.] suara Barricade keluar dari mobil mewah berwarna hitam-ungu tersebut.
"Ada apa kau kesini Barricade?" tanya Naruto langsung to the point.
[Begini tuan, saat aku berkeliling dan berkunjung di kota sebelah, aku menemukan sarang sekelompok Iblis Liar disana. Apa anda tertarik untuk melenyapkan mereka?] kata Barricade menjelaskan secara singkat maksud kedatangannya serta memberikan pertanyaan diakhir kalimatnya. Naruto yang mendengar kata Iblis Liar barusan tiba-tiba tersenyum lalu mengarahkan pandangannya kearah Samui yang terdiam disampingnya.
"Kebetulan sekali. Aku berencana untuk mengajak Samui Sparring hari ini untuk mencoba kemampuan barunya, dan sepertinya istriku ini akan sangat senang jika ia langsung bertarung melawan musuh yang pas untuk menjadi lawannya. Bagaimana? Apa kau tertarik Samui?" kata Naruto yang asik mengacak-acak rambut pirang pucat Istrinya.
Samui yang mendengar hal tersebut melebarkan senyum dibibirnya, sontak saja ia menolehkan kepalanya kearah sang suami. "Itu ide yang bagus Naruto. Ayo kita kesana!" balas Samui dengan nada Antusiasnya.
Setelah itu Samui pun berjalan dan masuk kedalam Mobil LV yang nyatanya adalah jelmaan salah satu Robot Tempur tersebut. Naruto yang melihat tingkah Istrinya pun hanya terkekeh, lalu ia mengalihkan tatapannya kearah pemuda berrambut Abu-abu yang sempat ia abaikan tadi.
"Nah Vali, apa kau mau ikut menyaksikan pesta pemegang [Matrix of Leadership], atau kau mau duluan ke rumah dan menunggu kami?" tanya Naruto pada pemuda yang berstatus sebagai adik angkatnya itu.
Brashh!
Sayap mekanik berwarna Azure terang dengan penyangga berwarna putih tiba-tiba keluar dari punggung Vali. "Tentu saja aku ikut. Aku juga ingin melihat kekuatan seorang istri dari Pangeran Android sepertimu Nii," jawab Vali dengan nada dan tatapan penuh ketertarikan kearah sang kakak.
"Baiklah kalau begitu. Ayo kita pergi," kata Naruto setelah menerima jawaban atas pertanyaannya tadi.
Ia pun berjalan dan masuk kedalam Barricade dan duduk di depan Stir disamping Sammui yang sedari tadi menunggunya. Lantas Barricade mulai berjalan kearah tujuannya, diikuti oleh Vali yang sudah terbang dan mengikuti mereka dari atas.
TBC
AN : hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah : mohon maaf atas Update yang bisa dikatakan Jauh lebih lama dari kata terlambat. Menjalani kehidupan berat di dunia luar membuat saya harus meninggalkan fic ini untuk waktu yang cukup lama, jadi sekali lagi saya minta maaf.
Baiklah, kembali lagi saya membawakan kelanjutan fic NHT ini, semoga ada yang masih menyukai dan mengingat cerita ini karena terlalu lama menghilang.
Terima kasih atas Review dichapter sebelumnya, saya sangat berterimakasih dan senang atas itu. Tak ada penjelasan khusus untuk chapter ini. Jadi sebelum saya pergi, mohon agar teman-teman meninggalkan jejak sebelum keluar dari fic ini.
Ah iya, ini dia jawaban dari pertanyaan-pertanyaan chapter kemarin, check this one out!
Q : Spesial Question about Pairing (Hyuuhi Ga Ara, Kitsune 857, Zubaidi, and Devan BoySteln) : Single or Harem?
A : masalah pairing sebenernya agak samar-samar, entah itu single atau Harem nanti. Sekarang saya fokus ke jalan ceritanya saja, entar kita lihat pairingnya single atau harem.
Q : apakah identitas Naruto terbongkar? (By : Thensisha Hikari)
A : yup, tapi itu dalam waktu yang cukup lama, hehe.
Q : Power Naru di DxD dimension setara sama siapa? (By : Devan BoySteln)
A : hmm, diatas para pemimpin Fraksi (y)
Q : kenapa Naruto bisa ngerasain hawa kehadiran iblis (By : Griegeiriea)
A : NaruSamui adalah Android yang pastinya bisa dikatakan setengah manusia, mereka tahu itu karena aspek kepekaannya sangat sensitif dan didukung dengan masing-masing benda keramat yang mereka miliki, benda itu secara terus-menerus aktif dan menjadi sensor yang bercakup sangat luas.
Itulah jawaban dari pertanyaan teman-teman kemarin, dan untuk yang lain, terima kasih sekali lagi atas review kalian. Sampai jumpa di chapter selanjutnya.