MY SASAENG FANS IS MOTHER OF MY CHILD

Main Cast : Kim Jongin, Oh Sehun.

Support Cast : Do Kyungsoo, Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Xi Luhan, Huang Zitao and other cast.

Pair : KaiHun (GS! Sehun)

Warning! This is GS ff (for uke!), OOC, alur kecepetan, typo betebaran, bahasa gak sesuai EYD. So DLDR, ok? I've told you before, so i don't want to hear a bashing!

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

Gadis berambut brunette sepinggang itu kini sedang menjalani kegiatan rutinnya setiap hari. Bersama 2 temannya yang lain, yang satu berambut hitam legam sepanjang bahu dan yang lainnya berambut coklat madu sebahu sama dengan si rambut hitam legam. Ketiga gadis berbeda tinggi badan itu memang setiap hari melakukan hal ini. Menjadi seorang sasaeng fans. Tentu itu bukanlah sesuatu yang aneh lagi di Korea Selatan. Walaupun banyak orang menganggap sasaeng fans itu tidak ada bedanya dengan penguntit mesum, tapi ketiga gadis itu tak peduli. Well, mereka sudah 3 tahun lamanya menguntit idola mereka dan hingga kini pun mereka tak pernah ketahuan. Segala hal sudah dilakukan ketiga gadis remaja itu untuk bisa melihat idola mereka lebih dekat bahkan yang lebih gilanya, setahun lalu mereka berhasil membuat idola mereka itu mengeluarkan spermanya di dalam toilet sebuah acara musik dan apa yang selanjutnya terjadi? Ketiga gadis itu tanpa rasa jijik sedikipun mengumpulkan sisa-sisa sperma yang berceceran di closet toilet itu -entah bagaimana caranya ketiga gadis itu bisa masuk kesana- kemudian menjualnya di internet dengan harga yang sangat tinggi. Oh astaga, mungkin banyak orang yang telah menganggap tiga sasaeng fans ini sudah tidak waras tapi gadis-gadis itu sungguh tak peduli. Yang terpenting adalah mereka bisa terus dekat dengan idola mereka walaupun dengan cara apapun juga.

"Sehun-ah, kenapa kau sedari diam saja, huh?" Tanya si rambut hitam sebahu dengan mata pandanya yang bernama Tao.

Gadis yang dipanggil Sehun hanya mendengus pelan. "Aku sedang memikirkan sesuatu." Jawabnya sambil menurunkan teropong yang biasa dipakainya untuk menguntit

Kim Jongin, atau yang lebih terkenal dengan nama Kai. Yeah, dialah objek ketiga gadis itu selama ini. Dia si aktor dan penyanyi paling populer beberapa tahun belakangan ini, akibat wajah tampannya dan tentu saja bakat yang dimilikinya.

"Apa? Apa yang sedang kau pikirkan?" Si rambut coklat madu atau Luhan bertanya.

Sehun yang tadinya terlihat berpikir akhirnya menghadap kedua temannya itu.

"Bagaimana kalau aku menyelinap ke apartemen Kai lalu..." Sehun menceritakan ide ehm gilanya itu kepada kedua temannya dan tentu saja hal itu membuat dua gadis itu mendelik kaget.

"MWO? APA KAU GILA? KALAU KETAHUAN BAGAIMANA?" Teriak Tao marah dengan ide bodoh sahabatnya itu.

"Kecilkan suaramu bodoh. Kau mau kita ketahuab huh?" Geram Sehun kepada si mata panda itu. Aish, kalau begini, bisa-bisa mereka akan benar-benar tertangkap. Dasar Panda!

Sadar dengan volume suaranya yang bisa saja membuat satpam di sekitar sini mengetahui keberadaan mereka kemudian menangkap mereka, Tao segera menutup mulutnya dengan kedua tangan sambil bergumam 'bodoh, bodoh'. Sehun yang melihatnya hanya memutar bola mata malas sedangkan Luhan hanya menggeleng pelan. Untung saja tidak ada satpam disini -mungkin sedang makan siang- jadi mereka masih aman. Huh, syukurlah.

"Luhan eonni, bagaimana menurutmu ideku tadi?" Kini Sehun memilih menanyakan pendapat Luhan yang menurutnya paling waras dibandingkan Tao. Ckckck.

"Tapi jika nanti kau melewati batas bagaimana?" Tanya Luhan tenang.

"Melewati batas? Maksud eonni?" Luhan menghela nafas, Sehun ini sok mempunyai ide berani seperri itu, padahal dia saja masih sangat polos. Polos dalam artian sebenarnya, walaupun dulu dia pernah tak sengaja melihat penis seorang pria. Ehm, lupakan.

"Bagaimana jika nanti kau hamil? Kau tidak berpikir untuk minta pertanggung jawabannya, kan?" Tanya Luhan tak yakin. Bukannya merasa khawatir, gadis brunette itu malah menjentikkan jarinya dengan senyum bahagia.

"Justru itu tujuanku, memiliki anak dengan Kai. Oh astaga, jika hal itu benar-benar terwujud, aku pasti akan menjadi ibu yang paling bahagia di dunia. Mempunyai anak dengan seorang bintang besar itu paati sangat menyenangkan." Sehun sudah terbang ke langit ketujuh membayangkan imajinasi anehnya -menurut Tao-.

"Jika Kai tidak mau tanggung jawab bagaimana?" Tanya Tao datar.

Dengan wajah yang masih berseru-seri, Sehun menjawab, "Aku tidak masalah dengan hal itu. Yang terpenting aku bisa memiliki anak dengan Kai."

"Lalu dengan cemoohan tetanggamu?" Kini Luhan yang bertanya.

"Aku sudah biasa mendapat cibiran bahkan sindiran dari mereka, jadi tidak ada masalah dengan itu." Jawab Sehun enteng.

Kedua gadis itu menghela nafas sebentar kemudian berkata, "Terserah kau saja, Oh Sehun."

...

2 hari kemudian Sehun benar-benar melakukan apa yang dipikirkannya. Dengan keahlian seorang sasaeng yang dimilikinya, dengan mudah Sehun bisa mengelabui 2 petugas yang berjaga di depan apartemen Kai dengan memberi mereka obat tidur. Yeah, ini bukanlah sesuatu yang sulit bagi Sehun. Dengan kunci serbaguna yang khusus ia pesan di seorang tukang kunci handal, Sehun berhasil dengan mudah memasuki apartemen Kai. Bersyukurlah Sehun karena Kai tidak pernah memakai password karena fakta bahwa Kai sulit sekali mengingat sesuatu yang agak rumit. Yeah, untung saja.

Saat Sehun sudah berhasil memasuki apartemen itu, yang pertama kali tertangkap penglihatannya adalah nuansa gotix dalam apartemen itu. Astaga, Sehun suka sekali nuansa seperti ini. Terlihat lebih keren dan seksi dimatanya. Entah kesan-kesan itu dari mana asalnya, padahal kan gotix itu bagi sebagian orang sangat menyeramkan. Hitam disana-sini. Ugh..

Saat sedang sibuk mengagumi apartemen Kai, tiba-tiba Sehun dikejutkan dengan pintu sebuah ruangan yang terbuka dan keluaarlah seseorang dari sana. Oh Tuhan! Dialah.. Dialah yang Sehun incar malam ini! Astaga! Kai! Itu Kai! Baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan setengah telanjang! Hanya ada handuk yang menutupi pinggang hingga betis! Selebihnya tak tertutup apapun! Oh astaga, perut seksinya itu, membuat Sehun harus menelan ludahnya kasar. Shit! Jantung Sehun dibuat menggila karena melihat pemandangan 'indah' beberapa meter di depannya.

Berbeda dengan Sehun, tentu saja berbeda dengan Kai. Pria itu dibuat terkejut dengan kehadiran seorang gadis tak dikenal di apartemen nya. Kai menatap gadis itu kaget kemudian bertanya, "Siapa kau?!" Suaranya agak meninggi. Terlalu terkejut.

Sehun yang akhirnya sadar dari fantasi liarnya hanya bisa menjawab dengan kikuk, "Aku-aku Oh Sehun." Jawabnya gugup. Ah sial! Ia terlihat bodoh jika seperti ini. Tujuannya kesini kan untuk menaklukan Kai dalam semalam.

"Bagaimana bisa kau masuk ke apartemenku? Apa kau seorang stalker-ku?" Tanya Kai masih dengan nada menyelidik.

Perlahan Sehun menghela nafasnya, mencoba lebih santai saat menjawab pertanyaan pria itu.

"Well, aku memang seorang stalker-mu." Jawabnya santai.

Kai mengernyit tak suka mendengarnya. "Kau tahu, aku bisa saja melaporkanmu kepada manajerku." Perlahan Kai mendekati Sehun kemudian berputar mengelilingi gadis itu, membuat jantung Sehun makin berdegup kencang. Astaga.. Bagaimana perasaanmu ketika orang yang sangat kau idolakan kini berdiri tepat di depanmu? Mengelilingimu dengan tatapan menyelidik, hanya memakai handuk di pinggang membuatmu bisa melihat dengan sangat jelas otot perut miliknya bahkan kau bisa mencium aroma mint ditubuhnya yang begitu memabukkan. Bisa kau bayangkan seberapa menyenangkannya hal itu? Sedekat ini dengan Kai, semoga pria itu tidak dapat mendengar detak jantung Sehun.

Dengan perasaan gusar, akhirnya Sehun menjawab, "Kuharap kau tidak melakukannya." Kai yang masih mengelilingi Sehun akhirnya menghentikan langkahnya. Kemudian menatap Sehun dengan intens.

"Mengapa tidak, hmm?" Astaga! Suaranya sangat seksi! Batin Sehun tak kuat. Sehun memejamkan matanya karena desiran aneh di dadanya akibat apa yang baru saja Kai lakukan itu. Jujur saja rasanya Sehun ingin pingsan sekarang juga. Kai begitu dekat dengannya. Sangat dekat! Bahkan hidung mereka hampir bersentuhan.

Kai menyeringai melihat reaksi dari gadis di depannya ini. Dia sebenarnya hanya ingin menggoda gadis ini saja. Hitung-hitung sebagai hiburan atas rasa lelahnya akibat syuting drama dan konser tunggal yang dilakukannya belakangan ini.

Yeah, dia sangat lelah dan butuh hiburan.

"Bolehkah aku tahu di mana pantry mu?" Tanya Sehun mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin terlalu berlama-lama dengan posisi seperti ini dengan Kai. Walaupun dia sangat mengidolakan pria itu tapi posisi ini membuat kesehatan jantungnya terganggu.

"Ada di belakang, apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Kai bingung.

"Ah, aku hanya ingin membuatkanmu teh china yang jauh-jauh kudapatkan dari negeri tirai bambu sana, aku melakukannya demi kau, oppa. Kumohon kau tidak menolaknya karena jika itu terjadi aku akan sangat merasa sedih." Sehun menunduk dengan wajah sedih. Ini hanya akting, ok? Agar Kai tersentuh.

Berterima kasihlah ia kepada Luhan karena bisa mendapatkan teh itu di lemari milik Luhan tanpa harus bersusah payah pergi ke China seperti yang dikatakannya kepada Kai tadi. Ckckck.

Kai menatap gadis di depannya dengan perasaan iba.

"Jadi tujuanmu menyelinap ke apartemenku untuk hal ini?" Tanya Kai pelan.

Sehun mengangguk lemah. "Maafkan aku."

"Baiklah kali ini aku bisa mengerti. Dan baiklah, aku akan mencoba teh buatanmu." Kai tersenyum sangat manis kepada Sehun. Membuat si gadis brunette harus menahan nafas melihatnya. Ini terlalu indah untuknya. Ia tak menyangka Kai akan menerimanya, padahal Sehun sudah memikirkan kemungkinan yang terjadi seperti diusir saat pertama kali masuk, atau diteriaki dan dimaki, dan kemungkinan yang paling memalukan adalah dilaporkan ke polisi atas tuduhan menyalahi privasi seorang public vigure. Oh, wajahnya akan terpampang jelas di koran esok harinya dan pergunjingan demi pergunjingan akan didapatkannya.

Namun kenyataannya berbeda. Kai tidak mengusirnya dan kini membiarkannya bebas lekuasa di dalam pantry nya. Ha~~ rencana akan segera dimulai!

Setelah tehnya siap, Sehun segera membawanya menuju ruang tengah tempat Kai berada. Lelaki itu telah berganti pakaian dengan kaos v-neck warna abu-abu dan celana bahan warna putih. Yeah, ternyata seperti ini lah penampilan Kai saat dirumah. Walaupun pakaiannya terlihat biasa saja, namun lelaki itu selalu terlihat tampan dan berhasil membuat Sehun harus meneguk ludah kasar.

Sehun mendekati Kai -Sehun duduk sejauh 2 meter dari Kai namun mereka berada di sofa yang sama- kemudian menaruh gelas tehnya di depan Kai. Membuat pria itu menolehkan wajahnya ke arah Sehun kemudian bergumam terima kasih.

Kai kini sedang menatap layar ponselnya dengan muka serius dan sesekali terdengar umpatan-umpatan dari mulutnya. Sehun menghela nafas, pasti Kai sedang kesal karena ulah netizen yang mengkritiknya dengan tajam di SNS.

Setelah meletakkan ponselnya dengan kasar di meja, Kai segera meraih gelas teh yang dibuatkan Sehun dan meneguknya habis dalam sekali tegukan. Seperti minum bir saja. Mungkin efek dari kesal. Sehun menganga tak percaya, secepat itu Kai menghabiskan teh nya? Sehun meneguk ludahnya kasar. Astaga.. Nasibnya akan ditentukan malam ini juga.

Sehun hanya bisa terdiam di tempat duduknya, tanpa berani untuk meneh ke arah Kai atau sekedar mendongakkan wajahnya. Well, dia menundukkan wajahnya. Dia terlalu gugup dan sedikit takut sebenarnya. Apakah obat perangsang tadi akan bekerja dengan cepat?

Beberapa saat kemudian Kai merasa tubuhnya terasa sangat panas. Ugh, padahal AC di ruangan itu sudah dinyalakan dengan suhu yang terbilang lumayan dingin. Tapi entah kenapa Kai merasa tubuhnya seperti terbakar. Ia berusaha kuat menahan gejolak aneh yang keluar dari tubuhnya namun benar-benar tak bisa. Keringat dingin mengucur deras dari pelipis pria itu, bahkan celana yang ia pakai terasa begitu sesak.

Tubuhnya kini benar-benar butuh pelampiasan. Ia tak peduli lagi. Pria itu menggeram tertahan dan langsung menarik tangan gadis berambut brunette yang duduk tak jauh darinya. Dengan segera Kai melahap bibir tipis Sehun membuat gadis itu melotot kaget. Kai mencium Sehun dengan ganas membuat Sehun memekik tertahan akibat Kai yang menciumnya terlalu kasar. Astaga, Kai memang memperlakukan Sehun dengan kasar namun Sehun menyukainya dan gadis itu juga sadar jika Kai seagreaif ini karena pengaruh nafsu yang ada di dalam obat perangsang dalam teh buatannya.

Ciuman Kai yang tadinya kasar kini berubah lebih lembut. Tidak menuntut seperti tadi, yang ini lebih membuat Sehun nyaman dan entah kenapa membuat gadis itu merasakan desiran nikmat dihatinya. Sehun membalas ciuman Kai dengan lembut pula. Lidah kedua insan itu saling membelit, bunyi kecipak benar-benar memenuhi ruang tengah itu. Kai menghisap bibir bawah dan atas Sehun bergantian membuat gadis itu mendesis pelan. Setelah puas menghisap bibir gadis brunette itu, Kai kembali mencium Sehun tanpa ampun. Membuat Sehun hampir tersedak akibat saliva yang memenuhi rongga mulutnya. Entahlah itu saliva siapa. Sehun yang akhirnya merasa kehabisan nafas akibat ciuman panas itu akhirnya mendorong Kai agar bisa memberinya rongga untuk bernafas.

Sehun tersengal-sengal setelah menjauh dari Kai. Astaga.. Nafasnya terasa benar-benar habis. Lelaki didepannya itu benar-benar membuatnya hampir sekarat.

"Aakkhh... mmhh... ouuhh..." Jongin terus memaju mundurkan penisnya dengan tempo lebih cepat membuat gadis di bawahnya terus mendesah dengan nikmat.

"Ouhh... tunggu akuhh sayang... aku akan segera nghh sampaihh.." Kai merubah tempo genjotannya lebih cepat lagi. Dan itu sukses membuat Sehun menjerit tak karuan karena G-Spot nya benar-benar ditumbuk sangat dalam oleh Kai. Perasaan nikmat benar-benar menyelimuti hati Sehun sekarang. Tiba-tiba saja Kai menghentakkan penisnya lebih dalam ke lubang vagina Sehun dan cairan hangat langsung melebur terasa sangat hangat di dalam rahimnya. Nafas keduanya sama-sama terengah akibat kegiatan panas mereka. Jongin ambruk di atas tubuh Sehun, wajah Jongin tepat berada di payudara kenyal Sehun membuat Sehun merasa sedikit kegelian akibat hembusan nafas hangat pria itu yang mengenai puting pink nya. Dilihatnya ternyata pria itu sudah terlelap, perlahan Sehun mrngangkat tangannya untuk membelai surai halus idolanya yang baru saja menyetubuhinya itu, membelainya dengan lembut.

"Selamat malam, my idol."

~My Sasaeng Fans Is Mother Of My Child~

Jam sudah menunjukkan pukul 9.30 pagi namun seseorang masih saja betah bergumul di dalam selimut tebalnya. Perlahan pria itu terbangun dari alam mimpinya dengan memegangi kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Pria itu sedikit meringis merasakan denyutan kepalanya itu. Pria itu, Jongin, atau populer dengan nama Kai, seorang idol yang kini sangat populer dan digandrungi para remaja putri. Yeah, wajahnya yang tampan dan talentanya yang serba bisa itu memang benar-benar memikat. Wajar saja jika pria itu meraih popularitas begitu cepat karena bakat dan tentu saja wajah tampannya, dan jangan lupakan tubuhnya yang sangat seksi ketika meliuk-liuk diatas panggung. Wel, membuat penggemar-penggemarnya berteriak histeris ketika melihatnya.

Jongin perlahan bangkit dari ranjangnya -masih dengan memegang kepala bagian kanannya yang masih berdenyut- kemudian berjalan menuju ruang pantry untuk mengambil botol air mineral di kulkasnya. Namun saat akan membuka pintu kulkas, matanya tak sengaja menangkap note kecil yang tertempel di gagang pintu kulkas. Kai membaca note kecil itu.

'Selamat pagi, apa kau masih mengingatku? Ah kurasa tidak. Hmm.. Saat kau membaca note ini sudah dipastikan jika aku sudah pergi. Oh ya, maaf juga karena aku dengan lancang memakaikan baju kepadamu. :( Kau tahu, aku melakukannya karena tidak ingin kau sakit. Oh ya, satu lagi, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu di meja makan. Kuharap kau mau memakannya meskipun tidak ingin karena aku membuatnya dengan susah payah.. Maafkan aku juga untuk yang semalam. Maafkan aku..

Dari: Sasaeng fansmu^^v'

Kai sedikit terhenyak membaca note kecil itu, perlahan ingatannya pada malam itu kembali. Dia ingat, semalam... Semalam dia memperkosa seorang gadis yang menyebut dirinya sebagai sasaeng fansnya. Kai tidak terlalu ingat bagaimana awalnya ia bisa making love dengan sasaeng fansnya. Yang Kai ingat, ia merasa badannya sangat panas dan sesuatu di dalam tubuhnya menyentaknya untuk melakukan hal-hal diluar kemauannya. Dan berakhirlah dia dengan keadaan sama-sama telanjang dengan seorang gadis yang Jongin yakini adalah sasaeng fansnya. Dia hanya mengingat sedikit kejadian di malam itu.

Kai merasa dia begitu brengsek. Bagaimana bisa ia memperkosa anak orang? Bagaimana jika nanti gadis itu hamil? Bodoh! Jongin merutuki kebodohannya sendiri! Bagaimana dengan nasib gadis itu kelak jika ia memang hamil anaknya? Apakah gadis itu akan meminta pertanggung jawaban darinya? Jika memang iya, Kai akan dengan gentle bertanggung jawab kepada gadis itu.

Tapi, bagaimana dengan karirnya nanti? Ia hanya takut karir yang baru dibangunnya itu akan hancur seketika jika semua fansnya mengetahui berita ini. Oh Kai benar-benar bingung memikirkannya. Dan sialnya lagi, dia tidak mengetahui nama gadis itu!

2 week later...

"Sehun, kau yakin akan tetap pergi dikondisimu yang lemah begini? Kurasa sebaiknya kau istirahat saja untuk hari ini." Ucap seorang gadis berambut coklat madu dan diangguki oleh si gadis bermata panda. Namun si gadis berambut brunette yang menjadi objek pembicaraan menggelengkan kepala menolak saran si rambut coklat madu atau Luhan.

"Aku tidak apa-apa. Paling-paling aku hanya masuk angin biasa. Nanti juga pasti hilang dengan sendirinya. Kalian berdua tidak perlu menghawatirkanku. Ayo, sebaiknya kita berangkat sekarang, 30 menit lagi fanmeeting Kai akan segera dimulai." Akhirnya Luhan dan Tao hanya menuruti apa kata temannya yang bandel itu, Oh Sehun.

...

Saat tiba di tempat diadakannya fanmeeting, Sehun, Luhan, dan Tao langsung duduk di barisan VIP yang memiliki kursi paling dekat dengan sang idol. Yeah, mereka membeli tiket VIP karena ingin mendapatkan gambar terbaik Kai nantinya. Tak lupa masker dan topi kupluk sudah menutupi wajah dan kepala mereka, agar identitas mereka tidak ketahuan tentunya. Hell, mereka adalah sasaeng fans paling dicari oleh fans Kai, oke? Itu karena tiga gadis itu dianggap sangat mengganggu privasi Kai. Mereka memang dibenci semua orang.

Acara fanmeeting telah dimulai. Segera saja semua penggemar yang ada disana berteriak histeris saat Kai keluar dan berjalan menuju kursi dan meja yang sudah disiapkan. Para fansite pun tak ketinggalan untuk memotret idola mereka itu. Kilauan blitz kamera benar-benar menyilaukan mata Kai namun pria itu tetap tersenyum kepada para penggemarnya. Yeah, ketiga gadis itu juga tak ketinggalan menaikkan kamera mereka untuk memotret idola merekq yang kini sudah duduk dengan tenang dikursinya untuk memulai fanmeeting.

Sebelum benar-benar memulai fanmeeting nya, Kai menatap seluruh fansnya, mencari seseorang. Sasaeng fans itu, apakah dia kini juga ada disini? Apakah gadis itu kini tengah memperhatikannya? Itu yang selalu Kai pikirkan ketika ia mengadakan event apapun. Ia selalu mencari-cari sosok gadis berambut brunette itu, sasaeng fansnya yang telah ia perkosa tanpa sadar. Namun nihil, Kai tak pernah menemukan gadis itu diantara kerumunan fans-fansnya. Kai selalu merasa bersalah kepada gadis itu. Ini semua memang karena kebodohannya.

Disisi lain, seorang gadis berambut brunette terlihat begitu pucat, kamera yang ia pegang sudah ia letakkan di kursi. Kepalanya begitu pusing, perutnya sakit. Dipanggilnya salah satu temannya yang duduk di sampingnya yang sedari tadi masih sibuk mengambil gambar seseorang yang sedang berbicara di depan sana.

"Tao, tolong antarkan aku pulang. Aku benar-benar tidak kuat." Ucap gadis brunette itu dengan suara lemas. Badannya benar-benar seperti tidak bertenaga.

Si gadis yang di panggil Tao pun menolehkan wajahnya ke arah si rambut brunette atau Sehun dan begitu terkejut saat dilihatnya Sehun sudah terkapar tak berdaya di kursinya. Dilihatnya Luhan yang duduk di sampingnya masih juga belum sadar dengan situasi, langsung ditepuknya pundak gadis China itu dan membuatnya sedikit tersentak.

"Hei! Kau membuatku hampir jantungan, kau tahu!" Protes Luhan dan tatapan sebalnya kepada Tao.

Tao hanya memutar bola matanya malas lalu segera menggeser tubuhnya ke belakang. Dagunya menunjuk arah kursi di sampingnya.

Luhan membelalak kaget saat melihat keadaan Sehun yang terlihat sangat lemas. Bahkan mata gadis albino itu hampir tertutup.

"Ya Tuhan! Padahal sudah kubilang sebaiknya dia tidak usah ikut hari ini! Begini kan jadinya! Aigoo." Tanpa sadar Luhan berteriak membuat para penggemar lain yang duduk didekatnya menggerutu sebal karena merasa terganggu. Namun Luhan tak peduli dengan gerutuan orang-orang itu.

"Tao, sebaiknya kita cepat bawa Sehun ke dokter sekarang. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi." Ucap Luhan dan diangguki oleh Tao.

Kedua gadis itu langsung mengemasi barang mereka dan memapah Sehun yang sudah pingsan. Tak disangka, walau keadaan di dalam sana begitu ramai namun seseorang berhasil menangkap pergerakan mereka.

"Apa gadis yang pingsan itu adalah sasaeng fansku itu? Tapi mungkinkah?" Yeah, seorang Kim Jongin atau Kai lah yang sedang memperhatikan 2 gadis yang sedang memapah gadis lain yang kini tengah berjalan keluar dari venue.

...

"MWO? DIA HAMIL?" Teriak 2 gadis berbeda tinggi badan itu bersamaan saat mendengar keterangan dokter.

Dokter itu mengelus kupingnya yang terasa sakit akibat teriakan nyaring dua gadis remaja didepannya kemudian mengangguk. "Ya, dan usianya sudah 2 bulan lebih 5 hari." Jawab sang dokter dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.

Dua gadis itu saling bertatapan horror.

"Mungkinkah?"

...

Luhan dan Tao tengah duduk di sofa rumah sakit dengan rasa bosan yang mulai menghinggapi mereka. Sudah 2 jam namun Sehun belum juga sadar. Dia betah sekali pingsan, ini adalah pemikiran Tao.

Perlahan mata Sehun terbuka, dan yang dilihatnya pertama kali adalah dinding bercat putih yang begitu asing baginya. Ia menyadari dimana keberadaannya kini saat mencium bau-bauan obat yang begitu menyengat. Yeah, dia sedang berada di rumah sakit.

Sehun menolehkan wajahnya ke samping kanan dan mendapati kedua sahabatnya itu tengah duduk di sebuah sofa dengan muka yang kentara sekali terlihat kebosanan. Sehun sedikit terkekeh melihat ekspresi sahabatnya itu. Pasti ini adalah pengalaman pertama mereka harus menunggui seseorang dirumah sakit. Yeah, bahkan dua sahabatnya itu tak menyadari jika Sehun sudah bangun.

"Tao, Luhan eonni." Panggil Sehun pelan kepada dua sahabatnya itu. Dan sedetik kemudian dua orang itu langsung membelalak melihat Sehun yang sudah siuman dari fase pingsannya. Yeah, 2 jam sudah mereka menunggu dan akhirnya Sehun siuman juga.

Dua gadis itu langsung mendekati Sehun. "Akhirnya kau siuman juga." Luhan memegang tangan Sehun erat. Yang dipegang tangannya hanya tersenyum menanggapinya.

"Ngomong-ngomong, sudah berapa lama aku pingsan?" Tanya Sehun pelan.

"2 jam." Jawab keduanya serempak. Sehun segera memasang ekspresi terkejut yang dibuat-buat.

"Jadi, kalian sudah menungguiku selama itu? Oh astaga.. itu pasti sangat sulit, kalian benar-benar melakukannya tanpa rasa pamrih, teman. Ini adalah pengalaman pertama yang begitu menyiksa, kan?" Ada nada gurauan di balik ucapan Sehun dan dua gadis itu menyadarinya. Dengan kompak mereka memutar bola mata malas. Sehun ini, disaat-saat seperti ini masih saja bisa bercanda.

"Sehun, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Luhan sedikit was-was. Sehun mengangguk mengiyakan. "Tanya apa, eonni?"

Luhan tak langsung menjawab, matanya menatap kearah Tao seperri meminta persetujuan dan diangguki oleh Tao.

"Apakah benar ayahnya adalah Kai?" Tanya Luhan pelan.

Sehun mengernyit tak mengerti dengan pertanyaan Luhan yang menurutnya ambigu. Apa maksud gadis rusa ini sih?

"Aku tidak mengerti. Maksudmu apa, Deer? Tanya Sehun.

Tao yang tak tahan dengan Luhan yang menurutnya terlalu bertele-tele akhirnya menjawab.

"Kau sedang hamil, dan apa benar ayah dari anakmu itu adalah Kai?"

Sehun membelalakkan matanya kaget. Kali ini ia benar-benar kaget.

Benarkah? Benarkah dia hamil? Pantas saja 2 bulan terakhir ini dia tidak menstruasi sama sekali.

"Benarkah aku hamil?" Tanya Sehun ingin memastikan.

Dua gadis itu mengangguk.

"Sudah berapa bulan?" Tanyanya lagi

"Dua bulan lebih 5 hari." Jawab Luhan.

Mwo? Jadi memang benar dia hamil? Hamil anak dari Kim-Jong-In?!

"Jawab kami, Hun. Apakah benar ayahnya adalah Kai?" Tanya Tao lagi.

Dengan lemah Sehun menganggukkan kepalanya.

"Jadi benar! Ya! Kau harus meminta pertanggung jawaban darinya, Oh Sehun!" Ucap Luhan meninggi.

Sehun menggelengkan kepalanya, membuat dua gadis itu mengernyit bingung.

"Tidak, aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak mengganggu hidupnya jika aku hamil, aku akan merawat anakku sendiri. Dan aku tidak akan menjadi sasaengnya lagi. Aku pensiun." Sehun tersenyum sambil mengelus perutnya. Membuat kedua gadis di sampingnya merasa iba dengan Sehun.

~My Sasaeng Fans Is Mother Of My Child~

Hari demi hari dilalui Sehun dengan aktivitas yang jauh berbeda dari kebiasaannya dulu. Jika dulu Sehun akan selalu berbondong-bondong bersama 2 sahabatnya untuk mengikuti seorang Kai kemanapun ia pergi, namun kini Sehun memiliki aktivitas yang berbeda. Setiap hari dilaluinya hanya dirumah. Itu awalnya membuat bibinya, Do Kyungsoo merasa aneh dengan Sehun yang dianggapnya seperti anak itu jarang sekali bahkan hampir tak pernah keluar dari rumah kecuali untuk ke Supermarket atau pasar untuk membeli bahan kebutuhan. Karena biasanya gadis itu tak bisa sehari saja tak keluar dari rumah, bahkan jarang sekali Sehun berada dirumah. Yeah, tentu bibi Kyungsoo merasa aneh dengan itu, walaupun sebenarnya dia sangat bersyukur Sehun kini lebih sering dirumah.

Tapi lambat laun akhirnya Kyungsoo mengerti. Setiap hari gadis itu mengalami muntah-muntah, bahkan Kyungsoo pernah tak sengaja menemukan obat penguat kandungan di dalam laci meja di kamar Sehun. Bibi Kyungsoo awalnya menangis mengetahui kondisi Sehun, ia sempat bertanya kepada gadis itu siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. Namun Sehun enggan memberitahukannya dan hanya berkata, 'aku sudah memilih jalan terbaik untuk masalah ini, bi. Bibi tidak perlu menghawatirkanku.'

Membuar hati Kyungsoo merasa sangat teriris mendengarnya. Dia telah gagal menjaga anak sahabatnya. Dia merasa sangat bersalah kepada kedua orang tua Sehun yang telah menitipkan dan mempercayakan anaknya kepadanya sebelum mereka meninggal 10 tahun lalu akibat kecelakaan pesawat yang sebenarnya akan membawa mereka ke New York untuk bisnis. Kematian memang tidak bisa kita duga.

Tapi seiring berjalannya waktu Kyungsoo sudah tidak menyesalkan hal itu lagi. Mungkin ini sudah takdir yang digariskan Tuhan untuk Sehun. Dia harus bisa mendukung keputusan Sehun itu. Yeah, dia sangat menyayangi Sehun dan dia juga sudah bisa mengikhlaskan semuanya.

Hingga tak terasa, kini kandungan Sehun sudah menginjak bulan ke delapan, sebulan lagi, sebulan lagi bayi yang sangat dikasihinya itu akan lahir ke dunia.

~My Sasaeng Fans Is Mother Of My Child~

Luhan dan Tao berencana akan mengunjungi Sehun dirumahnya. Sudah lama mereka jarang berkumpul, sejak pensiunnya Sehun dari dunia perfangirl'an. Tapi dua gadis itu percaya walau Sehun sudah tak aktif dalam dunia fangirl, namun gadis itu tetaplah fans fanatik seorang Kim Jong In atau Kai. Sejak Sehun pensiun pun mereka jarang sekali bahkan hampir tak pernah bertemu Sehun karena mereka yang terlalu sibuk dengan kegiatan rutin mereka. Belakangan ini Kai memang memiliki jadwal yang sangat padat jadi Luhan dan Tao benar-benar sangat sibuk mengikuti pria tampan itu kemanapun dia pergi seperti biasa. Itupun sebenarnya juga permintaan Sehun, tadinya saat mendengar Sehun akan pensiun dari dunia fangirl dan tidak akan menjadi sasaeng fans lagi, dua gadis itu juga memiliki niatan yang sama. Namun Oh Sehun melarang mereka. Dia tetap ingin dua sahabatnya itu menjadi fangirl Kai dan dia tidak mau dunia sasaeng fans yang sudah sangat lama mereka tekuni, mereka tinggalkan begitu saja demi dirinya. Biarlah Sehun saja yang berhenti karena keadaan, dia tidak ingin dua sahabatnya itu ikut-ikutan juga.

Dua gadis itu sudah sampai di depan rumah Sehun. Diketuknya rumah itu -mereka memang tidak pernah memencet bel rumah Sehun- namun sudah berkali-kali mengetuk tetap tidak ada respon dari dalam.

Diketuknya sekali lagi dengan lebih keras. Apa Sehun dan Bibi Kyungsoo masih tidur? Tapi mana mungkin? Setahu mereka Sehun dan Bibi Kyungaoo adalah orang yang sangat rajin bangun pagi, bahkan dulu saat mereka datang jam 4 pagi sehabis menguntit Kai di sebuah penghargaan musik, bibi Kyungsoo sudah bangun saat mereka mengetuk pintu. Jadi, tidakkah aneh jika jam 9 pagi mereka masih tertidur? Terutama bibi Kyungsoo?

"Sampai tanganmu patah pun takkan ada yang membukakan pintu." Seseorang tiba-tiba menghampiri Luhan dan Tao membuat dua gadis itu sedikit berjengit karena kaget.

Dua gadis itu menoleh ke sumber suara di belakang mereka dan mendapati seorang bibi tua dengan gunting pemotong rumput yang ia bawa. Dengan kikuk dua gadis itu membungkukkan badan ke bibi tua itu. Kemudian Tao mulai bertanya,

"Maksud bibi apa? Apakah pemilik rumah ini sedang pergi?" Tao bertanya dengan sesopan mungkin.

Bibi itu mengangguk. "Tadi kulihat Kyungsoo temanku sedang membopong seorang gadis dengan perut besar dengan sangat tergesa-gesa. Dan saat aku bertanya, 'Kyungsoo-ya, kau mau kemana?' Lalu Kyungsoo menjawab dia mau ke rumah sakit. Sepertinya untuk mengantarkan gadis berperut besar itu melahirkan." Jelas bibi tua itu. Tao dan Luhan terbelalak. Mereka lupa jika kandungan Sehun bulan ini sudah menginjak angka 9. Astaga! Mereka benar-benar tak ingat.

"Em.. bibi, apakah bibi Kyungsoo memberitahumu dimana letak rumah sakitnya?" Tanya Luhan.

Bibi itu menggeleng. "Sayang sekali, saat aku akan bertanya, Kyungsoo sudah pergi jauh ke ujung komplek sana untuk mencari taksi." Ada raut menyesal dari wajah bibi tua itu.

Dua gadis itu menghembuskan nafas kecewa. Namun sedetik kemudian.

"Ponsel bibi Kyungsoo!" Ucap mereka dengan kompak membuat bibi tua didepannya memiringkan kepala bingung.u

~My Sasaeng Fans Is Mother Of My Child~

"Kai, cepatlah. 5 menit lagi giliranmu yang akan tampil dengan Taemin." Kai segera tersadar dari lamunannya saat teriakan sang manajer masuk ke gendang telinganya. Dari 10 menit yang lalu bahkan Kai belum berganti pakaian yang ia pakai tadi untuk perform. Padahal sebentar lagi ia akan perform lagi bersama sunbae nya yaitu Taemin yang juga adalah sahabat dekatnya. Entahlah, akhir-akhir ini ia sering sekali melamun. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

Beberapa saat kemudian seseorang memasuki ruangan Kai dengan senyum manisnya dan segera duduk di samping tempat duduk Kai.

"Kau kenapa kawan?" Tanya orang itu dengan nada santai namun sangat tenang. Kai menoleh ke sumber suara kemudian kembali melakukan aktivitasnya menaikkan zipper celananya.

"Aku hanya sedang banyak masalah akhir-akhir ini." Jawab Kai terdengar lesu.

Orang itu -Taemin- kembali memperlihatkan senyum manisnya kemudian menepuk punggung Kai pelan. "Akhir-akhir ini Junmyeon hyung bahkan sering uring-uringan di SM building, katanya terlalu lelah mengurusimu. Pasti ini bukan masalah sepele, kan? Terlihat dari kerutan samar di wajahmu."

Kai menoleh ke Taemin, kemudian menatap cermin di depannya dengan gelisah.

"Aku sedang menghawatirkan seseorang."

~My Sasaeng Fans Is Mother Of My Child~

"Sehun, tak kusangka akhirnya bayimu sudah lahir. Hiks... Kau tahu, mukanya begitu mirip dengan ayahnya." Tanpa sadar Tao mengatakannya di dekat bibi Kyungsoo yang juga sedang menunggui Sehun di ruang rawat inap itu. Tentu saja, hal itu membuat bibi Kyungsoo menatap Tao penuh arti. Jadi, 2 gadis ini tahu siapa ayah dari bayi Sehun? Kyungsoo harus menanyakannya pada kedua gadis ini nanti. Ya, harus.

Sehun terharu mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Tak disangka, mereka berdua hadir saat ia melahirkan. Ia begitu terharu.

"Luhan eonni, Tao, terimakasih telah datang hari ini. Aku tidak tahu, mungkin jika tidak ada kalian disini aku tidak akan sebahagia ini. Dan juga, terima kasih bibi Kyungsoo telah membawaku kerumah sakit dengan segala perjuangan yang bibi lakukan untuk membawa gadis berat sepertiku. Terimakasih, bi." Sehun memegang tangan dua sahabatnya dan juga bibi Kyungsoo. Ketiga orang itu mengangguk, tersenyum haru menatap Sehun.

'Sehun-ah, siapa sebenarnya laki-laki bejat yang telah membuatmu melahirkan anak sendirian seperti ini?'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued

Note : Hai~ gue bawa ff baru nan abal dg pair kapel papirit gue KAIHUN waks.. Pas tengah malem kebangun dari tidur entah kenapa bisa dapet ilham ini ff xD Sebenernya dapet ilham(?)nya udah lama '-' tapi baru sempet nulisnya ya sekarang. Efek terlalu banyak ff yang harus digarap U,U

Hoho.. gimana ff ini? Jelek kah? Absurd kah?

Maaf kalo alurnya kecepetan T.T soalnya emang sebenernya tadinya mo buat ff ini cma jadi twoshoot doang. Tapi kalo -mungkin- ada yg minta dilanjut terus ya ntar bakal gue buat lebih panjang n lebih santai alurnya.. gak kek dikejar singa ngamuk gini :v

Jadi gimana? Lebih baik dijadiin twoshoot aja ato gimana? Ntar kalo emang ada yg mau lebih dari twoshoot rencananya bakal gue buat flesbek masa kehamilan Sehun n kefrustasiannya si Kai e.e kalo ntar ada yg mau dilanjut lagi tapi xD kalo gak ada yo wis ngikut rencana awal aja :3

yaudah deh segitu aja note dari author bau kencur ini :3 gue harap kalian bisa suka sama cerita ff in dan terakhir...

MIND TO REVIEW?