Cast : Huang Zi Tao

Wu Yi Fan

Oh Sehun

Xi Luhan

Park Chanyeol

EXO member's

Genre : Romance, Hurt

Summary : Tao itu seorang penyanyi sekaligus penari disebuah bar terkenal khusus pria. Namun, pemikiran kebanyakan orang selalu buruk tentang pekerjaannya. "Lihat! Bukankah dia sipelacur terkenal disocial media itu?" -Perkataan kasar yang sering Tao dengar dari setiap bibir para wanita yang melihatnya. "Kalau Sehun mencintaimu, kenapa 'dia' membiarkan kekasihnya menjual diri seperti ini, hm?" -Kris. "BRENGSEK! Aku disini seorang penghibur bukan pelacur!" -Tao.

Disclaimer : Character is to God and story is mine.

Warning : OC, Shounen-ai, Yaoi, boyXboy, Boyslove, Thypo(s), alur nyeleneh(?), cerita hanya berupa fantasi author sendiri.

NO LIKE DON'T READ!

DON'T PLAGIAT ATAU MENGCOPY TANPA SEIJIN SAYA!

Happy Reading ^^

Dentingan musik yang keras mengiringi sang penari sexy yang tengah meliuk-liukkan tubuhnya diatas panggung. Bajunya yang berwarna hitam kebesaran membuat bahu serta setengah dada putihnya terekpos jelas. Membuat para pengunjung semakin merasa 'lapar' melihat penampilannya.

Para bodyguard pun sibuk menghalangi para pengunjung yang hendak menaiki panggung tempat penari sexy berada.

Huang Zi Tao, penari sexy yang digilai banyak pria berstatus 'seme'. Atau mungkin para wanita diluar sana juga menggilainya?

Ah tapi tidak mungkin!

Dengan jelas para wanita diluar sana hampir semua membencinya. Setiap Tao berjalan-jalan diluar Bar ini selalu saja hujatan-hujatan kasar serta tatapan sinis ditujukan padanya.

Benci?

Atau iri?

Bukankah seseorang membenci, karena merasa tidak lebih baik bahkan merasa yang dibenci jauh lebih sempurna?

Apakah Tao sesempurna itu hingga orang-orang yang didominasi kaum wanita itu membencinya? Oh! Mungkin itu jawaban yang paling tepat!

.

.

Tao menghisap ujung jari telunjuk kirinya dengan gerakan sensual. Tangan kanannya sibuk meremas kedua dada sedikit berisinya bergantian. Matanya berkedip sebelah disertai ujung bibirnya yang terangkat sebelah membentuk sebuah seringai -sexy, mengakhiri penampilannya malam ini.

Teriakan-teriakan kecewa dari para pengunjung menggema. Mereka masih ingin melihat tarian sexy dari penari bernama Tao itu. Disaat tubuhnya yang indah bagai seorang wanita itu bergerak liar diatas panggung. Disaat tangan lentiknya menyentuh bahkan meraba-raba tubuhnya sendiri, membuat para pria menelan ludah kasar menyaksikannya. Itu benar-benar membuat mereka semua gila!

Tao, kau hebat!

.

.

.

Suho, bernama lengkap Kim Joon Myeon, bertepuk tangan heboh melihat penampilan akhir si penari. Dia merasa bangga mempekerjakan Tao disini sebagai penari untuk menggantikan Luhan.

Suho, pemilik club malam bernama exG BAR, mengakui semenjak Tao resmi menjadi penari si bar miliknya, para pengunjung semakin meningkat dan pendapatannya semakin melunjak naik hanya dalam hitungan hari.

Suatu keberuntungan bukan? Yang dulunya bar miliknya tidak terlalu ramai sekarang sudah penuh dengan pria-pria kalangan atas. Jangan lupakan banyaknya bayaran masuk lebih dari pengunjung yang didapatnya secara cuma-cuma hanya karena alasan mereka berterimakasih karena Suho telah mempekerjakan penari menakjubkan seperti Tao.

Tentunya Suho merasa senang bukan?

Tapi, bukankah setiap kesuksesan selalu didampingi sebuah kendala baik itu sulit maupun ringan?

Ya, itulah yang dirasakan Suho saat ini.

Penari andalannya itu kerap sekali diculik bahkan nyaris diperkosa. Dan pelakunya adalah pengunjung bar miliknya.

Suho benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin mereka berbuat hal senekat itu? Memang, Suho akui ia juga terpikat dengan tubuh sexy serta wajah cantik Tao. Tetapi Suho tidak pernah berpikir untuk menjamah atau sekedar menyentuhnya. Dia masih menghargai Tao. Tidakkah mereka berpikir logis sepertinya?

"Ck!" Decakan kesal keluar dari bibir Suho saat mendapati para bodyguardnya kewalahan menghadapi para pengunjung yang masih nekat ingin menyusul si penari sexy yang sudah menuruni panggung. "Sepertinya aku harus menambah beberapa bodyguard disini!"

.

.

.

Wu Yi Fan -salah satu pengunjung setia exG BAR sekaligus sahabat baik Suho- menatap datar penari dipanggung sana yang tengah meliuk-liukan tubuhnya dengan gerakan erotis. Kalian berpikir YiFan atau biasa dipanggil dengan sebutan Kris itu tidak tertarik dengan si penari?

Salah jika kalian berpikir seperti itu. Justru Kris sangat mengagumi sosok itu. Sangat sangat mengagumi apapun yang ada pada dirinya.

Kris bahkan rela meluangkan waktunya yang padat walau keadaan malam sekalipun hanya demi melihat penampilan yang disuguhkan sang penari.

Hanya saja, saat ini Kris tengah menyusun rencana agar ia bisa mendekati penari sexy itu. Sedikit berbasa basi dengan menanyakan nama atau tempat tinggalnya yang bahkan sudah Kris ketahui sejak dulu -kalian bisa menganggap Kris seorang stalker yang tentunya hanya menguntit penari sexy bernama Tao. Lalu berjabat tangan dengan jari lentik yang kelihatannya sangat lembut itu. Dan me-

"Kris hyung!"

Sial!

Chanyeol menghancurkan segala fantasy Kris.

Kris menoleh dan mendapati Chanyeol -salah satu sahabatnya selain Suho- tengah tersenyum lebar kearahnya. "Apa?"

Chanyeol kembali menyunggingkan senyum lebar. "Aku akan menghampiri pujaan hatiku hyung! Kau kutinggal tak apa?"

Kris memutar bola matanya. "Aku tidak perduli." Balasnya datar dan pokus matanya kembali pada arah panggung.

Mata Kris membulat.

Shit! Dimana penari sexy itu? Apa dia sudah menyelesaikan aksi menggoda dirinya -Kris beranggapan Tao menari untuk menggodanya-.

Kris beranjak dari sofa mewah yang didudukinya berniat pergi, namun Chanyeol lebih dulu menahan gerakannya. "Apa lagi?" Tanya Kris datar.

"Kau mau kemana hyung?"

Kris menyilangkan tangannya dan menatap Chanyeol sinis. "Sejak kapan kau perduli dengan masalah pribadiku, hm?" Ucapnya pelan namun terbesit nada tajam diucapannya.

Chanyeol menciut. Aura yang dikeluarkan Kris terlalu horror menurutnya. Jadilah dia berjalan perlahan lalu berlari kencang menjauhi Kris. squint emotikon

Kris menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chanyeol. "Aneh," gumamnya. . . . Kris berjalan cepat disebuah lorong yang cukup sepi. Tangannya terulur membuka sebuah kenop pintu dan memasukinya tanpa mengunci pintu tersebut.

TAP

TAP

TAP

Smirk terukir jelas dibibir Kris saat mendengar derap langkah kaki menuju kearahnya. Ia mengambil sebatang rokok dan sebuah pematik. Ia mengapit sebatang rokok itu diantara jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya, menghidupkan pematik untuk membakar ujung rokok itu.

CEKLEK

Pintu terbuka lalu dikunci oleh si pelaku pembuka pintu.

Kris memperhatikan gerak-gerik pria bertubuh ehem 'semok' dihadapannya yang berniat hendak membuka baju. Sepertinya dia tidak menyadari keberadaan Kris disampingnya. "Ternyata kau jauh lebih sexy jika dilihat dari jarak sedekat ini."

Dapat Kris lihat pria itu terlonjak kaget saat ia berbicara. Dia benar-benar lucu sekaligus menggemaskan jika berekspresi seperti itu.

"Kau!"

Kris menghisap rokok yang dipegangnya dengan perlahan. Setelahnya membuang batang rokok kelantai lalu menginjaknya kasar. Berjalan mendekati pria didepannya. Ia mendekatkan kepalanya dengan kepala si pria bertubuh wanita itu sembari memiringkan kepalanya.

FIUHhhhh

Kris menghembuskan nafas yang tentunya berisi asap dari rokok yang dihisapnya tadi tepat kewajah si pria.

Si pria terbatuk saat menghirup asap rokok itu. Rasanya sesak sekali. "Apa yang kau lakukan hah!" Bentaknya.

Kris hanya terkekeh pelan.

Bukankah wajah seseorang saat tengah marah akan terlihat menyeramkan? Tapi, kenapa wajah pria dihadapannya ini tetap cantik dan manis bahkan saat marah sekalipun?

Kris menahan kedua tangan si pria cantik itu tepat diatas kepala pria itu sendiri yang artinya akan menempel pada cermin -karena memang posisi pria itu saat ini membelakangi cermin.

Kris sedikit mendorong tubuh pria itu sehingga pria berwajah cantik itu sedikit terduduk dimeja cermin. Tangan kanannya melingkar erat dipinggang pria cantik yang ternyata sangat ramping.

"Cantik, sangat sangat cantik." Komentar Kris sembari memperhatikan lekuk wajah pria didekapannya. "Mata dan bibir ini sangat tau cara menggoda birahi." Lanjutnya sembari menyusuri mata dan bibir pria itu dengan tangan kanannya yang entah sejak kapan berada diwajah si cantik.

"Apa mau mu tuan? Aku tidak mempunyai urusan denganmu!" Desis si cantik tajam. Matanya menyiratkan jika ia tengah menahan emosi.

"Slow Tao babe," Balas Kris lembut. Tangannya beralih menyusuri dada sedikit berisi pria yang tak lain adalah si penari sexy pujaannya. "Kau semakin sexy jika sedang marah kau tau? Dan penisku semakin ereksi jika terus-terusan disuguhi pemandangan menggairahkan seperti ini." Terdengar sangat frontal? Dengar! Kris tidak berbohong tentang ucapannya, karena Kris memang sedang 'on' hanya karena melihat ekspresi Tao yang menurutnya sangat sexy.

Tao memelototkan matanya mendengar perkataan pria berwajah tampan itu yang dengan seenaknya meremas-remas dadanya.

Damn! Pria berwajah blasteran ini sepertinya tengah mabuk! Apa yang harus Tao lakukan? Jangankan menghubungi Siwon, berpikir jernih disaat seperti ini saja sangat sulit baginya.

Tao sedikit menggigit bibir bawahnya menahan erangan akibat perlakuan pria yang dia ketahui adalah pengunjung setia di bar tempatnya bekerja.

Apa yang akan dia lakukan? Apa dia akan memperkosa Tao?

Tidak! Membayangkannya saja sudah membuat Tao ingin menangis. Tao tidak ingin jika ke'virginan'nya diambil paksa oleh pria ini.

Tubuh Tao bergetar ketakutan. Matanya pun mulai berkaca-kaca. Tao benar-benar takut saat ini. "A-apa ma-mau mu tuan? Kumohon jangan sa-sakiti aku." Mohon Tao pelan nyaris tak terdengar.

Kris tertawa keras.

Apa yang dia katakan? Menyakiti? Yang benar saja! Kris tidak mungkin menyakiti pujaan hatinya!

"Aku bukan orang jahat seperti yang kau kira." Balas Kris pelan.

Tao memberanikan diri menatap mata setajam elang pria tampan itu. "La-lalu, apa yang kau inginkan?"

"Kau-

- aku ingin kau. Seutuhnya!"

.

.

.

Chanyeol kembali duduk disofa yang sebelumnya di dudukinya bersama Kris. Tadinya dia sudah menghampiri Baekhyun, seorang bartender cantik yang menjadi incarannya. Tetapi, setelah tepat berada didepan Baekhyun, Chanyeol langsung diusir karena alasan pria pecinta eyeliner itu tengah sibuk meracik minuman.

Jadilah sekarang Chanyeol merasa bosan. Tidak ada Kris. Baekhyun tidak ingin diganggu. Ingatkan Chanyeol untuk menendang bokong Kris yang dengan seenaknya meninggalkannya.

Chanyeol tadi memikirkan apa?

Menendang bokong Kris?

Kris?

Oh tidak! Chanyeol mengurungkan niatnya kalau begitu. Ia tidak mau mati konyol ditangan monster yang menjelma menjadi seorang manusia itu!

Chanyeol mengedarkan pandangannya kesegala arah. Matanya sedikit membulat melihat seseorang disudut ruangan sana yang terlihat tengah sibuk dengan ponselnya. "Sehun!" Panggil Chanyeol sedikit keras.

Chanyeol mengulangi panggilannya beberapa kali sampai pria yang dipanggilnya mendengar dan berjalan menghampirinya. "Apa kabarmu Sehun? Wah, kau ini makin tampan saja." Tanya sekaligus puji Chanyeol disertai kekehan pelan.

"Baik. Terimakasih." Balas pria yang bernama Sehun itu. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyum tipis.

Chanyeol menepuk-nepuk sofa disebelahnya. "Duduklah dulu, kita mengobrol sebentar."

Sehun hanya menurut. Dia ikut duduk disofa yang sama dengan pria yang dulunya adalah seniornya saat di sekolah menengah atas. "Sendiri?" Tanyanya, karena Sehun tak melihat siapapun disamping mantan seniornya itu.

"Tidak. Tadi aku bersama sahabatku, dia sedang ada urusan." Jawab Chanyeol.

Sehun mengangguk paham.

"Hm, kau juga pengunjung bar ini Albino?"

Sehun tersenyum tipis mendengar panggilan Chanyeol barusan. Itu adalah nama panggilannya semasa masih sekolah menengah. "Tidak sunbae. Aku kesini hanya ingin menjemput kekasihku."

Chanyeol sedikit terlonjak. "Kekasih! Jangan bilang kekasihmu itu dia!" Ujar Chanyeol sembari menunjuk seorang pria bertubuh mungil yang tengah sibuk dengan berbagai botol minuman pesanan pelanggan.

Sehun menggeleng. "Bukan itu." Katanya datar. "Kekasihku seorang penari disini." Lanjutnya.

Chanyeol menghela nafas lega. Syukurlah, bukan pria incarannya yang dimaksud oleh Sehun. "Ah iya, jangan memanggilku sunbae, kita tidak lagi berada dimasa-masa bocah seperti dulu, Sehun. Cukup panggil aku hyung." Sehun mengangguk. "Siapa kekasihmu?" Tanya Chanyeol lagi.

"Tao, dia seorang penari disini."

Chanyeol mengangguk-angguk paham. Sedetik kemudian, smirk terukir jelas dibibirnya. "Pasti dia seorang pria yang cantik dan sexy, kalau tidak, mana mungkin seorang Sehun mau menjadikannya kekasih." Ucap Chanyeol diselingi sedikit candaan.

Sehun tertawa pelan. "Hahaha, kau pintar dalam hal menebak Chanyeol hyung." Balasnya. Ia berdiri dan sedikit membungkuk sopan. "Aku pergi dulu hyung. Kekasihku sudah menunggu." Pamitnya lalu beranjak pergi.

Chanyeol melambaikan tangannya. Dilihatnya Sehun ikut melambaikan tangan kearahnya. "Sampai jumpa dilain waktu!"

Hm, ternyata kekasih pria berkulit kelewat putih itu penari bernama Tao.

Tunggu!

Seorang penari?

Bukankah Kris sahabatnya menaruh hati pada seorang penari di bar ini?

Bernama Tao?

Bukankah itu nama si penari sexy incaran Kris?

Shit! Chanyeol baru menyadari kalau pria yang dimaksud Sehun adalah penari sexy yang tengah diincar sahabatnya!

.

.

.

Tao berjalan menuju ruang hias. Dan Tao sangat sangat bersyukur tadinya pria berwajah blasteran itu tidak berbuat yang macam-macam padanya.

Meskipun ada beberapa kata yang dilontarkan pria itu yang tidak Tao mengerti. 'Kau, aku ingin kau. Seutuhnya!' dan 'Wait the surprise from me'. Apa maksudnya itu? Mungkin benar dugaan Tao, jika pria itu benar-benar tengah mabuk.

"Tao!"

Tao mengedarkan pandangannya, mencari asal suara. Dan didepan sana, terlihat Suho tengah melambaikan tangan dengan senyum lebar kearahnya.

Tao berjalan pelan menghampiri Suho. Setelah dekat pria yang lebih pendek darinya itu langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.

"Kau darimana saja Tao? Aku mencarimu dari tadi. Dimana para bodyguardmu? Kenapa kau masih belum pulang? Kau sudah berganti baju ya? Dan-"

"Aku baik-baik saja Suho hyung. Dan aku sudah berganti baju. Tadi Siwon dan Donghae hyung ada di ruang hias." Tao menjawab semua pertanyaan Suho dengan malas. "Ada apa?"

Suho tidak merasa kesal atau marah karena ucapannya dipotong begitu saja oleh Tao. Ia malah tersenyum lebih lebar. Suho memberikan sebuah kantung plastik pada Tao. "Kau punya project baru Tao. Disini ada DVD berisi beberapa potongan video dengan rating tinggi untuk kau pelajari. Dan ini pakaian yang harus kau gunakan saat menari nanti. Waktunya hanya 3 hari. Aku pergi dulu." Jelasnya panjang lebar dengan satu tarikan nafas.

Tao menerima kantung plastik pemberian Suho. Ia langsung berbalik dan menemukan pria berkulit putih pucat tak jauh darinya. Tao sedikit berlari kecil menghampiri pria berkulit putih pucat itu. "

Sehunnie!"

TBC

ada Review ada Next Chapter. Gampang kan?