KEBANGKITAN DEWA PENDAHULU SHINOBI

.

.

.

.

.

.

.

.

Uchiha Sasuke pada akhirnya meninggalkan Desa Konoha untuk sementara, dan mulailah kehidupan baru di Lingkungan Desa Konoha setelah berakhirnya Perang Ninja Keempat. Banyak hal yang akan terjadi, Perang memang telah berakhir, namun tak sepenuhnya berakhir, sesuatu masih terjadi, Kegelapan di Dunia Shinobi masih berlangsung.

...

CHAPTER 3

MUSUH DARI BULAN

NORMAL POV

GEDUNG HOKAGE

Hari ini Naruto beserta rekan setimnya yang baru akan melakukan Misi kembali layaknya seorang Shinobi,

"APA – APA AN INI KAKASHI-SENSEI ? KENAPA KAU MEMBERIKAN MISI RANK B SEPERTI INI ? SEHARUSNYA KAU MEMBERIKANKU MISI YANG LEBIH HEBAT, YA SEHARUSNYA MISI RANK S MINIMAL UNTUKKU!"ucap Naruto dengan nada keras kepada sang Hokage tepat di depannya, sang Hokage hanya bisa menghembuskan nafasnya sambil memejamkan matanya,

"Dengar Naruto. Sehebat – hebatnya dirimu, walau Kau mempunyai kekuatan yang besar, tetap saja Kau masih Genin, Misi Rank S itu hanya untuk tingkat Jounin ataupun Chunin tingkat atas. Ingatlah Posisimu, Kau memang berbeda sekali dengan Ayahmu, seharusnya Kau menjaga wibawa kehormatan nama baik Ayahmu, Dia orang yang paling di hormati ketika Dia masih hidup, juga Guruku juga, apalagi sekarang Semua penduduk disini juga di desa lainnya sudah mengetahui bahwa Kau Putra dari Yondaime Hokage, ingat itu ! Itu juga akan menghancurkan Reputasi Desa Konoha, Kau harus lebih belajar lagi Naruto."jelas sang Hokage Keenam, Hatake Kakashi.

"Iya, iya...tak usah bawel begitu."

"Itu benar Naruto-kun, sebaiknya Kamu mendengarkan penjelasan Rokudaime-sama,"ucap sang Kunoichi berambut biru panjang sepunggung yang disebelah Naruto, Hinata.

"Hinata...Kau memihaknya begitu ?"kata Naruto, Hinata hanya bisa menggelengkan kepalanya,

"Tidak Naruto-kun..Maks—"ucap Hinata terpotong seseorang,

"Sudah...Sudah, Hinata Ayo Kita segera laksanakan Misi ini, lagian orang bodoh seperti Dia takkan pernah mengerti, bahkan seribu kalinya pun Kau menjelaskannya,"ucap seseorang yang memotong ucapan Hinata, Sakura.

"Sakura-san ?"lirih Hinata,

"Sakura-chan kenapa bilang begitu ? Teganya dirimu..."ucap Naruto sambil menunduk, Sakura hanya memalingkan pandangannya, acuh saja terhadap Naruto.

"Jadi bagaimana sekarang ? Ayolah Aku ingin sekali segera kesana, Aku dengar di Desa Kumo ada Cemilan langka yang sangat enak."ucap seseorang yang berbadan besar tinggi sambil memakan cemilan snack kentangnya, Akimichi Choji.

"Kita segera berangkat Choji."jawab Sakura,

"Bagus, Ayo, sebelum perutku kenyang Kita harus segera membeli cemilan langka yang ada di Desa Kumo itu..."lanjut Choji, Sakura hanya bisa menggelengkan kepalanya kembali,

"Yang satu orang bodoh dan yang satunya lagi orang kelaparan, andai lelaki normal yang ada disini, ah benar juga, andai Sasuke-kun berada disini bukannya bersama lelaki aneh ini, Kyaa~~ Sasuke-kun batin Sakura sambil tersenyum – senyum sendiri.

"Sakura-san ?"lirih Hinata, melihat Sakura tersenyum– senyum sendiri,

"Pasti sedang membayangkanku pastinya ya Sakura-chan..."ucap Naruto dengan senyum genitnya, membuat lamunan Sakura hancur seketika, tak lama kemudian Sakura menatap tajam Naruto dengan Aura Death Glarenya, Naruto yang melihatnya hanya bisa menelan ludahnya dalam – dalam.

GULP

"Sial, Seharusnya Aku tak mengatakan yang tidak – tidak, Aku sudah tahu sekarang Pukulan Sakura itu...Aku harus segera...Kabur."batin Naruto

"Naruto..."ucap Sakura sambil mengepalkan tangannya bersiap – siap memukul Naruto, Naruto satu melangkah ke belakang.

FUINK

Naruto menghilang dalam sekejap, membuat orang – orang disana terkaget,

"Naruto ? Kemana Dia ?"tanya Sakura, kebingungan dengan hilangnya Naruto,

"Naruto-kun menghilang ?"gumam Hinata,

"Itu Hiraishin no Jutsu, Jutsu Teleport."ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan kantor Hokage sambil membawa kertas – kertas dokumen yang harus di kerjakan sang Hokage, Nara Shikamaru.

"Apa ? Dia bisa melakukannya ?"tanya Sakura, Shikamaru hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu,

"Entahlah, mungkin Dia mempelajarinya..."jawab Shikamaru sambil meletakkan berkas dokumennya di meja Hokage.

"Bagaimana bisa ?"lanjut Sakura

"Mungkin juga karena dengan Perang kemarin Dia diberitahu oleh Ayahnya sendiri, Yondaime Hokage, benar – benar Merepotkan sekali..."ungkap Shikamaru sambil memejamkan matanya,

"Oh begitu, Yondaime Hokage, Beliau berbeda sekali dengannya sepertinya, bahkan wajah Beliau sangat tampan, dan kelihatannya juga sangat sopan tak seperti anaknya, jadi Like not Father, Like nor Son. "kata Sakura,

"Begitulah..."

"Hei Shikamaru Kau mau ikut ke Desa Kumo ? Disana ada Cemilan langka yang sangat enak lho, Kau harus mencobanya juga."ucap Choji, tetap pembicaraannya hanya untuk makanan.

"Sayangnya Aku banyak pekerjaan disini, nanti saja beri Aku oleh – olehnya..."jawab Shikamaru.

"Maaf Sakura-san, tapi menurutku Naruto-kun tak seburuk apa yang Kau katakan, Naruto-kun itu...itu...itu...sangat baik, hebat, jadi mohon jangan mengatakan hal yang buruk tentangnya, bukannya Aku melarang tapi...tapi...tapi...Aku ingin seseorang sebaik Naruto-kun tidak di cela seperti itu."ungkap Hinata tiba – tiba, Sakura yang mendengarkannya melotot tidak percaya Hinata akan mengatakan seperti itu, tapi setelah di pikir – pikir, Sakura pada akhirnya hanya tersenyum.

"Dasar Kamu itu Hinata. Kamu memang benar – beanr sangat Menyukai Naruto. Bahkan Cintamu sangat besar, ketika Invasi Pein Akatsuki pun Kau menunjukan rasa cintamu padanya, Aku sangat Kagum sekali padamu Hinata, walau Kau pemalu begitu tapi...Jujur Aku kalah dalam hal Cinta seperti ini, Aku tak sepertimu..."batin Sakura,

"Baik...Baik...Maafkan Aku ya Hinata."ucap Sakura meminta maaf pada Hinata, Hinatapun kaget dengan ucapan Sakura,

"Ya..Aku..Aku..Memaafkanmu Sakura-san."

...

"Auww...Sakit sekali, tapi Aku harusnya bersyukur juga, tak terkena pukulan mematikan Sakura-chan, jika terkena sedikitpun Aku akan mati, tapi...Auww Jutsu milik Tou-san ini benar – benar menyakitkan sekali, pertama kalinya Aku bisa menggunakannya dengan sempurna seperti ini."gumam Naruto, kini Dia sedang berada didekat gerbang utama masuk Desa Konoha.

"Naruto-nii-chan ? Kau sedang apa disini ? dan ada apa dengan dirimu ? Kau seperti yang Kesakitan."ucap seseorang yang menghampirinya, kebetulan Dia sedang berjalan – jalan, Sarutobi Konohamaru.

"Konohamaru ?"

"Kau masih payah juga ya Naruto-nii...walau Kau sudah menjadi Pahlawan besar juga."lanjut ucap Konohamaru.

"Dasar Kau mengatakan Senpai sekaligus Guru pribadimu seperti itu Konohamaru ! Kau sangat tidak sopan..."ucap Naruto sambil berdiri

"Haha...Maaf, Maaf..."

"Oh iya ngomong – ngomong siapa Anak kecil itu ?"tanya Naruto, Dia melihat seorang Anak Kecil berumur 3 tahun sedang di gendongan pundak Konohamaru.

"Oh ini Keponakanku Naruto-nii..."jawab Konoharu

"Keponakanmu ?"

"Yups benar, Anak Kecil Perempuan ini Putri dari Pamanku, Paman Asuma "lanjut Konohamaru, Naruto menghampirinya kemudian menatap Anak kecil itu,

"Lalu siapa Ibunya ?"tanya lanjut Naruto.

"Kau tidak tahu ?"tanya balik Konohamaru, Naruto menggelengkan kepalanya,

"Kau itu Norak sekali Nii..."

"Tentu saja Aku tidak tahu, selama 3 tahun kemarinnya Aku berlatih bersama Pertapa Genit, Aku tidak tahu tentang hubungan orang – orang di Desa ini..."

"Bibi Kurenai Ibunya."ucap Konohamaru,

"Oh Kurenai-sensei ? pantesan saja Aku baru berpikir Dia agak mirip dengan Kurenai-sensei..."

"Tumben Otak Naruto-nii berjalan juga."

"Apa hah yang Kau katakan ? Kau mengejekku ?"

"Tidaklah..."

"Kalau begitu coba Konohamaru, biar Aku coba menggendongnya,"Naruto meminta untuk menggendong Anak Kecil berusia 3 tahun itu, Konohamaru pun memberikannya untuk di gendongnya,

"Hei Nak, Siapa namamu ?"tanya Naruto pada Anak kecil itu,

"Namaku Kurema, Sarutobi Kurema"jawab Anak kecil itu dengan jelasnya, Naruto tertegun mendengarnya, tumben cara bicaranya jelas sekali, itu pikirnya.

"Oh Kalau Nama Onii-chan siapa ?"tanya balik Anak kecil itu sambil menatap mata safir biru Naruto, Naruto tersenyum

"Nama Nii-chan Naruto, Uzumaki Naruto, Ih Kamu menggemaskan sekali..."jawab Naruto sambil mengelus – ngeluskan pipinya pada Anak kecil itu,

"Tapi Namamu hampir agak mirip lho sama Partnerku lho..."lanjut Naruto, Anak kecil itu menatapnya,

"Emang siapa itu Nii-chan ?"tanya Kurema, Naruto melamun dulu sebentar

"Namanya itu...Kurama, Iya Benar Kurama."jawab Naruto,

"Apa an sih nyebut – nyebut Namaku..."ucap seseorang yang ada di tubuh Naruto,

"Ayolah Kurama, Namanya hampir sama denganmu, hanya saja di bervokal 'E' sedangkan Kau bervokal 'A' Mirip kan ? dan juga Anak kecil ini menggemaskan sekali..."ucap Naruto pada Partner nya itu,

"Terserah Kau saja..."

"Kurama itu siapa ?"tanya lanjut Kurema,

"Ah Dia itu..."Naruto mencoba berpikir dulu, bagaimana Dia menjawabnya,

"Benar juga Naruto-nii, memangnya siapa Kurama itu ? Aku belum pernah mendengarnya,"tanya Konohamaru juga

"Sebenarnya Dia itu bukanlah Manusia seperti Kita tapi...seekor Bijuu, Dia itu Bijuu Ekor sembilan dari kesembilan Bijuu"jawab Naruto

"Kyuubi maksudmu Naruto-nii ?"tanya Konohamaru memastikan, Naruto menganggukkan kepalanya,

"Yups Benar."

"Bijuu ? Apa itu Onii-chan ?"tanya Kurema, Naruto semakin bingung

"Ah Bijuu itu..."

"Monster Chakra yang Kuat Kurema-chan."jawab Konohamaru, Naruto sedikit kesal mendengarnya, Dia memang lambat untuk berpikir.

"Konohamaru..."

"Monster ? Jadi Dia itu Menyeramkan ?"tanya lanjut Kurema, membuat Naruto harus berpikir kembali, Dia sedikit tidak enak mendengar ucapan dari Mereka, wajar saja Anak kecil pasti ingin tahu sesuatu walaupun sesuatu itu adalah sesuatu yang tidak – tidak, jika tidak diberitahu tetap saja selanjutnya akan terus bertanya hingga terjawab pertanyaannya, apalagi di Usianya sekarang yang masih balita dini.

"Monster yang sangat Kuat tapi Dia itu seekor mosnter yang sangat baik lho Kurema-chan, "jawab Naruto, membuat Partner dalam tubuhnya sedikit membuka kelopak matanya ingin mendengarkan perbincangan Jinchurikinya dengan Anak kecil itu.

"Wah benarkah ? Jadi Monster yang bernama Kurama itu baik ?"tanya Kurema

"Benar Kurema-chan, juga Kurama itu adalah seekor Monster yang akan melindugi Dunia ini juga Desa Konoha milik Kita ini."lanjut Naruto, akhirnya Dia bisa berpikir untuk menjawab pertanyaan yang sangat rumit walau itu dari seorang Anak kecil seperti Kurema. Tanpa di ketahui, Partner dalam Naruto tersenyum lebar juga kembali memejamkan matanya,

"Tak salahnya juga Kau menjadi Jinchuriku...Bocah Naruto."batin Kurama.

"Oh begitu, Kurema ingin sekali segera bertemu dengannya Onii-chan..."lanjut ucap Kurema, Naruto tersenyum mendengarnya,

"Ya suatu saat Aku akan mempertemukannya dengan ketika Kau sudah cukup Dewasa ya Kurema-chan."kata Naruto sambil mengelus – ngelus rambut Kurema.

"Iya Onii-chan, janji ya nanti pertemukan Kurema dengan Kurama ya..."ucap Kurema,

"Aku janji..."

"Hei Rupanya Kau disini Naruto, Ku pikir Kau kemana, Kami mencarimu sedari tadi,"ucap seseorang yang menggangu suasana Naruto bersama Anak kecil itu,

"Sakura-chan ?"Naruto terkaget dengan hadirnya Sakura beserta rekan setimnya.

"Anak itu...Anak Kurenai-sensei kan ?"tanya Sakura melihat Kurema yang sedang di gendong Naruto itu.

"Ya."

"Mirip sekali sama Kurenai-sensei kan ?"tanya Hinata yang disebelah Sakura, yang lainnya mengangguk

"Baik Kurema-chan, Kita berpisah dulu ya, Onii-chan nanti akan segera kembali dan bermain denganmu ya,"kata Naruto sambil melepaskan Kurema dari gendongkannya dan diberikannya kembali pada Konohamaru.

"Onii-chan mau kemana ?"tanya Kurema,

"Onii-chan akan melaksanakan Misi Kurema-chan, sampai jumpa..."jawab Naruto sambil melambaikan tangannya di iringi juga oleh Hinata yang mengikuti Naruto di sampingnya,

...

"Waw jadi ini Desa Kumo ?"Sakura terkagum melihat pemandangan Desa Kumo yang penuh dengan awan juga bukit bukit tinggi di sekitarnya,

"Ini Pertama kalinya Aku kemari..."Hinata pun sama hal nya dengan Sakura,

"Kalau Aku sih...sudah pernah kemari, waktu Aku berlatih bersama Paman Bee."ucap Naruto.

"Ngomong – ngomong, Hei Naruto, Kau tahu dimana tempat Cemilan langka yang sangat enak itu ?"tanya Choji berbeda dengan yang lainnya, tak memperdulikan sekitarnya, tetap peduli terhadap Makanan.

"Tenang saja, sebenarnya Aku tidak terlalu tahu, tapi sebaiknya Kita jumpai dulu Paman Bee, siapa tahu Dia mengetahuinya Choji."jawab Naruto,

"Kalau begitu Ayo Kita temui Paman Bee itu."lanjut Choji,

...

"Yo Naruto, sudah lama tak bertemu, sudah 2 tahun Kita tak jumpai,"ucap seseorang Ninja dari Desa kumo yang memakai kaca mata hitam tercintanya, sambil menari – narikan tangannya, Rap nya tentunya,

"Yo Paman Gurita,"salam Naruto juga sambil mengepalkan tangannya, seperti biasa, salam khusus bagi Mereka,

TAPP

"Yo Naruto, lama tak berjumpa, bagaimana kabarmu ?Kau sedikit berbeda sekarang..."ucap seekor Bijuu lain dalam tubuh Bee, Hachibi.

'Yo Paman Hact-san, Aku baik – baik saja..."

"Benar juga Aku lupa..."

'Apa ?'

"Yo Kyuubi, bagaimana kabarmu ? tak mungkin Aku melupakanmu juga..."lanjut Hachibi, membuat Kurama dalan tubuh Naruto sedikit terganggu

"Kau mengganggu saja Hachibi ! Tentu saja, Aku selalu baik – baik saja."jawab Kurama,

"Kau memang tak berubah – rubah Kyuubi..."lanjut Hachibi.

"Hei Naruto, ngomong – ngomong ada kemari ?"tanya Killer Bee.

"Hmmph..."Naruto berpikir dulu,

"Bee-san sebenarnya Kami kemari adalah untuk melaksanakan Misi Kami, Misi untuk menjalin hubungan aliansi khusus antara Desa Konoha dan Desa Kumo, jadi Kami perlu bertemu dengan Raikage-sama,"jelas Sakura, menjelaskannya,

"Aku mengerti, baik Ayo Ikuti Aku kawan –k awan..."ucap Bee sambil ngerap, di ikuti juga oleh keempat orang lainnya,

"Oh Iya Bee-san, Apakah Kau mengetahui dimana Kedai Cemilan Langka yang katanya ada di Desa Kumo ?"tanya Choji

"Kedai Cemilan Langka ? Hmm...Oh iya Aku tahu itu,"jawab Bee,

"Wah Benarkah ? Aku mohon katakan padaku dimana itu ?"

"Itu...benar ada di Karui, Karui yang membuat Cemilan Langka yang Enak itu, Dia muridku."ungkap Bee.

"Terima kasih banyak Bee-san, boleh tahu dimana tempatnya ?"

"Oke No Problem Bro! Nanti akan diriku antar ke tempat itu sekalian makan siang juga..."

"Terima kasih lagi Bee-san..."ucap Choji sambil memegang tangan Bee, tapi Bee tiba – tiba memelas mukanya,

"Eh ? Bee-san ?"Choji kebingungan dengan raut wajah Bee yang tampak jadi suram

"Bukan begitu caranya berterima kasih, tapi..."ucap Bee sambil mengepalkan tangannya,

"Apakah begini ?"kata Choji sambil mengepalkan tangannya juga sambil meninjukanya,

"Yes that's True Bro!"jawab Bee dengan nada ngerap nya, Choji hanya bisa tersenyum.

...

"Jadi Kalian ingin membuat Hubungan Khusus dengan Desa Kami ?"tanya Raikage Kelima, Darui.

"Itu benar Raikage-sama, Aku Haruno Sakura beserta Uzumaki Naruto dan Hyuuga Hinata di utus sebagai utusan penyampaian pesan ini terhadap Godaime Raikage, pesan itu pesan Resmi dari Rokudaime Hokage, Hatake Kakashi."jelas Sakura,

"Aku mengerti, jadi itu keinginan Hokage ?"tanya Darui

"Itu benar, jadi sama halnya hubungan Kami dengan Desa Suna, memiliki Hubungan Khusus, Kami juga ingin membuat Hubungan istimewa seperti itu juga dengan Desa Kumo, demi keamanan serta perdamaian Dunia Shinobi."lanjut Sakura,

"Baik Aku akan menyetujuinya, tapi Apakah Desa besar lainnya tidak akan marah akan hal ini, Kami juga mempunya Hubungan Istimewa dengan Desa Iwa, sebelum itu Kami juga harus memberitahukan juga kepada Mereka, bagaimana dengan Desa Suna ? Kalian sudah menguruskannya ?"

"Sepertinya belum, tapi ada satu pesan lagi dari Rokudaime Hokage, apakah bisa melakukan rapat antar kelima Desa besar besok, atau lusa ?"

"Hmm...Sepertinya bisa, tapi Kami harus menghubungi juga Desa Iwagakure. Tapi yang menyulitkan itu adalah Desa Kirigakure, Mereka biasanya sangat tidak menyukai melakukan Hubungan Istimewa seperti ini..."

"Begitu ya ? Kalau begitu sekian dari pesan yang Kami sampaikan ini, sebagai Utusan dari Desa Konoha, Kami undur diri, permisi."Sakura segera berpamitan kemudian membungkuk begitupula diikuri oleh kedua orag lainnya, lalu meninggalkan ruangan kantor Raikage itu.

...

"Dimana Choji ? Paman Bee juga..."ucap Naruto, melihat dua orang yang dari tadi menunggu di luar kantor menghilang begitu saja,

"Maaf, Anda mencari Bee-sama dengan teman anda ?"tanya seorang Pelayan di Kantor Raikage itu.

"Ya itu benar."

"Tadi barusan Bee-sama mengatakan, jika ada yang mencarinya, terutama dari orang – orang Desa Konoha, katanya Bee-sama dan Teman kalian berada di Rumah Karui-san, Ayo Saya akan antar Kalian."jelas pelayan itu, Naruto mengangguk mengerti, kemudian mengikuti pelayan itu,

...

"Paman Gurita ? Choji ?"ucap Naruto, melihat Bee dan Choji sedang makan,

"Yo Naruto, Kalian sudah selesai ? Ayo makan dulu, lezat sekali lho..."ucap Choji,

"That's True Bro, Cmon! Come Here, Let's Lunch Togerther, This Very Delicious, Haha..."ucap Bee di iringi dengan rapnya, Mereka bertiga ikut duduk juga kemudian ikut makan juga.

"Terima kasih..."

"Silahkan di nikmati makannya,"ucap orang itu, Naruto kaget, Dia mengenal orang itu,

"Kau...Karui kan ?"tanya Naruto,

"Ya itu benar Naruto."jawab orang itu, ternyata Karui dari Desa Kumo,

"Kamu Karui-san ya ? yang waktu itu pernah datang ke Konoha setelah Invasi Pein Akatsuki kan ?"tanya Hinata, Karui mengangguk,

"Benar Aku ingat juga dirimu."ucap Sakura,

"Kalau tidak salah...Dimana Lelaki Permen itu ?"tanya Naruto, Dia baru ingat kembali, kalau tidak salah ada satunya lagi,

"Maksudmu Diriku ?"tanya seseorang di belakang Mereka, Mereka menoleh ke arah belakang

"Omoi Kau lama sekali !"ucap Karui, melihat Omoi membawa sayur mayur sembari memakan permen loli nya itu,

"Maaf, habis tadi ada Permen Loli yang terbaru dan manis rasanya,"lanjut orang itu, Omoi dari Desa Kumo, Murid dari Bee, juga teman rekan setim Karui.

"Dasar Kau ini..."kata Karui sambil menerima sayur mayur yang di beli Omoi,

"Ya itu benar, Kau Laki Permen"ucap Naruto sambil menunjuk Omoi.

"Laki Permen ? Namaku Omoi tahu !"ucap Omoi,

"Ya sudah terserah Kau saja Laki Permen."

TEPP

"Siapa Kau ?"tanya Sakura, mengagetkan semua orang yang ada di kedai Soto itu, seseorang tiba – tiba muncul di hadapan Sakura,

"Maaf Sakura-sama, ada pesan mendadak dari Godaime Hokage,"ucap orang itu, sepertinya Anbu.

"Ada pesan apa dari Tsunade-sensei ?"tanya Sakura,

"Kata Godaime Hokage-sama, Anda di suruh segera membantunya, banyak Pasien yang terluka, kekuatan Anda sangat di butuhkan,"jelas Anbu Konoha itu.

"Aku mengerti, baiklah, Naruto, Hinata, Choji, dan semuanya Aku pamit duluan, Sampai jumpa."Sakura segera berpamitan pada semuanya, kemudian memegang tangan Anbu itu kemudian menghilang seketika, dengan Shunsin no Jutsu milik Anbu itu.

"Ya Ampun...Sakura-chan Kau meninggalkanku."umpat Naruto.

"Oh Iya Hei Naruto-kun mau tidak ? sebelum Kita meninggalkan Desa ini mau tidak ingin mengunjungi Sepupuku disini ? sekalian Kita menuntaskan Janji waktu itu..."ucap Hinata, Naruto berpikir dulu, Janji ?

"Janji waktu itu ? Hmm..."Naruto berpikir dulu,

"Tidak ingat ya ?"

"Aku ingat, benar juga sekalian juga sih agar tidak repot repot kemari...baik Ayo Hinata."ucap Naruto, Hinata yang mendengarnya tersenyum, akhirnya Naruto ingat dengan janjinya itu.

"Oh Iya Choji Kau mau ikut ?"tanya Naruto, Choji masuk asyik dengan Soto yang sedang Dia makan,

"Ah tidak Naruto, Makasih. Aku masih ingin disini."jawab Choji

"Beneran ?"

"Ya, mungkin juga Aku akan menginal disini juga lagian Soto milik Karui-chan ini benar – benar sangat enak, Aku tak kuasa menahan kelezatannya, Kau dan Hinata duluan saja,"jelas Choji,

"Aku mengerti, kalau begitu Kami duluan, Sampai jumpa Choji, Paman Gurita"Naruto pun pamit, di ikuti juga oleh Hinata.

"Ya hati – hati Naruto Hinata..."

"Yo Naruto, lain Kita ketemu lagi..."

"Oh Mereka pergi ?"tanya Karui sambil menuangkan segelas teh pada Choji, Choji pun meminumnya,

"Ya.."

"Bagaimana denganmu ?"

"Aku...Hei Karui-chan !"

"Apa ?"

"Bolehkan selama beberapa hari Aku disini ? Aku sangat suka dengan Soto mu itu, sangat Lezat sekali, Aku tak kuasa menahannya, kalau pun pulang Ke Desa Konoha hanya akan membuatku terus kepingin Soto milikmu...Bagaimana ? jangan khawatir, Aku akan membayarnya 10 kali lipat..."ucap Choji, Karui sedikit tersipu malu dengan ucapan Choji,

"Ya itu sih tak apa – apa, Kau boleh menginap disini, kebetulan ada dua kamar tidur, Kau bisa tidur disana..."

"Terima kasih banyak ya Karui-chan..."

"Tak apa – apa, Kau juga bisa memasak kan ? kalau begitu bantu Aku !"

"Yups"

...

"Jadi ini Rumah Sepupumu Hinata ?"tanya Naruto.

"Ya...Ayo Kita masuk."

"Besar sekali ya ? seperti Istana saja, memangnya siapa Dia ?"kata Naruto,

Tok...Tok...Tok...

Pintu pun terbuka, keluarlah seorang Gadis berambut biru juga seperti Hinata, dengan mata yang sama juga,

"Hinata-chan ?"ucap Gadis itu, Hinata tersenyum

"Hai Hyoku-san Apa Kabar...?"

"Aku sehat – sehat saja, bagaimana denganmu ?"

"Aku juga sama begitu..."

"Begitu ya...Oh Iya Anda pasti Uzumaki Naruto-san itu kan ? Pahlawan Dunia itu ?"tanya Gadis yang bernama Hyoku itu, Naruto mengangguk.

"Wah...Aku bisa bertemu juga, Tampan sekali ya Anda..."lanjut Hyoku, Naruto hanya bisa tersenyum saja sambil menggaruk kepalanya, yang tidak gatal itu.

"Ahahaha Benarkah ? Terima kasih..."ucap Naruto, tanpa di sadari, seseorang yang di sebelahnya sedikit kesal,

"Ah maaf Hyoku-san, Apa Kau tidak mempersilahkan Kami masuk terlebih dahulu ?"tanya Hinata membuyarkan suasananya,

"Ah Iya Maaf ya Aku lupa, Ayo Silahkan masuk..."Hinata dan Naruto pun memasuki ruangan itu,

"Jadi Ada juga ya Klan Hyuuga di Desa Kumo juga ?"kata Naruto, Hyoku menuangkan segelas teh kedalam cangkir Naruto dan Hinata.

"Benar, karena dahulu nenek moyang Kami mempunyai Anak, yang satu ada di Desa Api, tepatnya ada di Desa Konoha sekarang, dan yang satunya lagi ada di Desa Petir ini, di Desa Kumo ini,"jelas Hyoku,

"Oh Begitu...Aku mengerti."kata Naruto,

"Juga Aku ini Sepupunya Hinata, karena Ibuku adalah Kakak dari Ayah Hinata."lanjut Hyoku,

"Oh..."

"Jadi Kami memiliki Kakek yang sama... Hahaha..."ucap Hyoku di akhiri dengan tawa, Naruto pun tertawa tanpa sadar, Hinata yang melihatnya sedikit kesal lagi, Dia berpikir kenapa Dia tak bisa melakukan hal seperti itu, tertawa bersama, Dia sadar bahwa...Dia terlalu bodoh dalam hal ini, karena rasa malunya yang mengganggunya..

"Hyoku-san dimana Bibi Hikata ?"tanya Hinanta mengalihkan pembicaraan Mereka,

"Kaa-san sedang menjalankan Mis bersama Tou-san juga..."jawab Hyoku,

"Begitu...Jadi Kamu sendiri ?"

"Iya...Kebetulan ada Kalian, jadi tak terasa sepi juga"

"..."

"Kalau mau boleh nginap kok disini...ya sekalian aja Kalian juga berlibur kan ?"ucap Hyoku,

"Iya Hyoku-san terima kasih atas tawarannya, Kami menerimanya..."ucap Hinata, Dia menoleh ke arah Naruto,

"Bagaimana menurutmu Naruto-kun ?"tanya Hinata,

"Ya terserah Kamu saja Hinata, lagian Aku hanya mengantarmu, kalau mau ya sudah Aku juga mau"jawab Naruto, akhirnya Hinata mengiyakannya saja.

...

"Naruto-kun ? Boleh memanggilmu begitu ?"tanya Hyoku pada Naruto yang saat ini Naruto sedang melihat langit dari atas balkon,

"Boleh, apapun juga, asalkan jangan yang aneh – aneh saja, jangan sampai seperti Sakura-chan yang selalu menyebutku dengan yang tidak – tidak"jawab Naruto,

"Begitu ya...Baik Naruto-kun Kamu sedang apa disini ?"

"Entahlah, Melihat bintang – bintang di langit dan bulan yang indah itu membuatku ingat kepada Orang Tuaku"

"Orang Tuamu ?"

"Ya Aku pernah memiliki Orang Tua"

"Benar juga, Aku dengar Kamu yatim piatu, Aku turut bersedih"

"Ya terimakasih,"

"Aku dengar juga bahwa Kehidupan Naruto-kun sangatlah menyedihkan, apa itu benar ? Di caci, di maki, di hina, ?"

"Ya tapi...itu dulu. Sekarang tidak. Hahaha..."

"Aku banyak mendengar tentangmu Naruto-kun, Aku bahkan sangat terkesan denganmu, apalagi sebagai Pahlawan Dunia ini, pertama – tama Kamu menjadi Pahlawan Konoha, setelah mengalahkan Pemimpin dari Organisasi Kejahatan itu, Pein Akatsuki, kemudian mengalahkan Uchiha Madara dan membuat Dunia damai, itu sangat mengagumkan"

"Yeah terima kasih..."

"Tapi ngomong – ngomong...Apa Naruto-kun sudah punya Pacar ?"tanya Hyoku membuat Naruto tersentak

"Pacar ?"

"Iya benar, Pacar.."

"Itu...Belum,"jawab Naruto, membuat Gadis Hyuuga yang baru saja di kenalinya mendekati wajahnya, Naruto sedikit gugup,

"Apa – apa an dengannya ?"batin Naruto mellihat tingkah sepupu Hinata ini, tapi disana ada seseorang yang melihat Naruto, dari balik pintu, Naruto langsung merasakannya dengan Mode Sagenya, kemudian orang itu segera lari, Naruto tahu percis orang itu, Hinata.

"Maaf, Aku ingin ke Toilet dulu, Maaf ya."ucap Naruto sambil mendorong Hyoku, Hyoku kaget, lalu Naruto mengejar Hinata, Dia bisa merasakan hati Hinata dengan Mode Sage nya, Hinata merasa sedih, tapi dengan kebodohannya Dia tak tahu mengapa Hinata jadi sedih, wajar saja bagi orang bodoh yang tak mengetahui perasaan cinta yang sesungguhnya.

"Hinata..."ucap Naruto mengejar Hinata, akhirnya terkejar juga kemudian memegang pundaknya,

"Naruto-kun...?"Hinata masih menunduk, Naruto sangat tidak mengerti, ada apa dengannya ?

"Hinata Kau kenapa ? Kenapa bisa sesedih itu melihatku bersama Sepupumu itu ?"tanya Naruto langsung to the point , Hinata tersentak kaget, Naruto bisa tahu perasaannya, tapi tetap saja, Hinata tahu kebodohan Naruto, Naruto tidak mengerti tentang perasaannya,

"Tidak...Aku tidak sedih kok. Tak perlu mengkhawatirkanku."jawab Hinata, Naruto menatap tajam Hinata.

"Dengar Hinata, tak perlu berbohong padaku, Aku tahu apa yang Kau rasakan, bisa Kau jelaskan padaku ? Kenapa bisa sesedih itu ?"tanya Naruto,

'Betapa Bodohnya Bocah ini, Bocah ini tak tahu sekali tentang Perasaan Hati seorang Wanita, bodoh – bodoh sekali, bahkan Bijuu sepertiku mengerti...Dasar, Anak Putra Minato itu seperti ini, berbeda jauh sekali dengannya, apa mungkin bodohnya sama seperti Kushina ? Haha Dasar. Dasar...Dasar...Bodoh. Tck Kuharap Dia segera memahami Cinta, baginya Cinta itu hanyalah sekedar suka – sukaan saja, sama halnya Bocah ini suka terhadap Gadis yang bernama Sakura itu. Masa Bodoh sekali'batin Kurama, sudah Sweet drop melihat tingkah Naruto, sebenarnya Kurama bisa menjelaskannya tapi, masa bodoh sama seperti yang Kurama pikirkan, biarkan saja orang seperti Dia.

"Naruto-kun...Aku—"ucap Hinata terhenti

"Hei Kalian sedang apa disini ? Angin disini sangat lebat, nanti bisa masuk angin, Ayo masuk kembali..."ucap orang itu, Hyoku. Mereka berdua kembali masuk Ke Rumah Hyoku, tentunya memang sangat dingin suhu udaranya itu disini.

"Baik sekarang sudah malam, Naruto-kun, Hinata-chan, di ruang pakaian itu ada Piyama yang bisa Kalian pakai, silahkan segera di pakai."ungkap Hyoku,

"Ok Terima kasih Hyoku."

"Hei Naruto-kun bagaimana ? Ini cocok kan untukku ?"tanya Hinata, Dia sudah mengenakan Piyama, terlihat di piyamanya ada gambar bunga lavender , terlihat sangat cantik dengan rambut yang di ikat,

"Hmm Sip Cocok...Itu bagus untukmu Hinata."jawab Naruto sambil mengacungkan jempolnya, Hinata tersenyum

"Terima kasih Naruto-kun..."

"Hei Naruto-kun Bagaimana denganku ?"tanya Hyoku, tak kalah cantiknya dari Hinata, Naruto meliriknya mulai dari kakinya hingga kepalanya, Naruto memegang dagunya, kemudian tersenyum

"Itu sangat cocok untukmu Hyoku ! Sempurna sekali !"jawab Naruto sambil mengacungkan kedua jempolnya, tentunya membuat Hinata kembali kesal dan sedih, Dia tak percaya bahwa liburannya itu hanya akan membuat malapetaka baginya sendiri, sekarang ada seseorang yang ingin merebut Naruto darinya.

Hinata mengepalkan tangannya dengan erat hingga mengeluarkan darah karena kepalannya sangat keras, di iringi dengan aliran chakra, Naruto langsung merasakannya.

"Hinata Kau kenapa ?"tanya Naruto, Dia langsung menyadarinya, Hinata tampak tidak enak terhadapnya.

"Aku..Tidak apa – apa kok,"jawab Hinata, sebenarnya Dia sangat sedih, kesal juga, mungkin juga sangat Cemburu pada sepupunya sendiri, tanpa di sadari juga, Hyoku, sepupunya sendiri malah tersenyum menang,

'Aku tahu Hinata-chan, Kau juga sangat mencintai Naruto-kun juga, tapi Aku ingin memilikinya, Kita buktikan siapa yang lebih pantas untuknya...'batin Hyoku dengan seringgainya,

"Hinata ? jangan berbohong !"kata Naruto dengan tegasnya, tampak air mata berlinang di kelopak mata Hinata.

"Maaf Aku lelah, Aku ingin segera tidur, Oyasuminasai."ucap Hinata, kemudian langsung berlalu dari tempat itu menuju kamarnya, Naruto langsung mengejarnya, tapi seseorang menghalangi.

"Hei kenapa Kau menghalangiku ?"tanya Naruto

"Sudah jangan mengganggunya seperti itu ? tak baik seorang Gadis di ganggu ingin tidur..."jawab Hyoku, Narutopun menurutinya dan diam.

...

HINATA POV

Kenapa...Kenapa...Kenapa Aku bisa sesedih ini ? seharusnya tidak, tadi Naruto-kun sangat mengkhawatirkan diriku, Kenapa ? Aku...Aku...benar –benar tak menyukai ini, Aku...Aku...Iri juga pada Hyoku-san, Cemburu sekali...sangat Cemburu, Hyoku-san sangat berani, sedangkan Aku...tak punya keberanian seperti Hyoku-san, tidak Aku tidak boleh seperti itu, Aku hanya tinggal belajar, belajar untuk berani dan mengatakan perasaanku yang sesunguhhnya, tak peduli mau Naruto-kun mengert atau tidak juga, benar...itu pasti bisa, Aku harus belajar terlebih dahulu.

Baiklah...

"Hei Naruto-kun ?"

"..."

"Aku sebelumnya ingin meminta maaf, atas tingkahku ."

"..."

"Sebenarnya Aku tadi itu...itu...sangat tidak menyukai Kamu bersama Hyoku-san bersama – sama."

"..."

"Aku sangat cemburu sekali, Iri sekali melihat Kalian berduaan, Aku sebenarnya ingin seperti itu juga, hanya saja...hanya saja...Aku tidak memiliki Keberanian seperti itu."

"..."

"Jadi sekarang Aku melakukan latihan, latihan untuk tidak gugup juga malu di hadapanmu juga untuk menyatakan Perasaan Cinta ku yang sesungguhnya, jadi...jadi..."

"..."

"Aku Mencintaimu, Naruto-kun."

"..."

Apa Aku berhasil ? Apakah dengan seperti itu Aku bisa menyatakannya, Aku tahu Naruto-kun tak secerdas yang di kira tapi...Aku tahu Naruto-kun juga pasti nanti akan mengerti dan memahami tentang semua perasaan ini, benar Aku yakin itu. Baiklah, sekarang Aku tidur saja, besok akan Aku katakan padanya, Aku pasti...pasti...PASTI BISA!

"Benarkah ? Kau bisa melakukannya Wahai Tuan Putri ?"ucap seseorang, membuat Hinata terkaget sekali, Dia segera mengaktifkan Kekkai Genkainya,

BYAKUGAN!

"Oh Tuan Putri tak usah seperti itu juga, "ucap orang itu, orang itu berambut biru muda, juga dengan tanpa mata,

"Siapa Kau ?"tanya Hinata, Orang itu menyeringgai

"Namaku Otsusuki Toneri, Penjaga Bulan."ungkap orang itu, Otsusuki Toneri.

"Otsusuki Toneri ?"

"Benar sekali, Wahai Tuan Putri, Mau kah Kau menikah denganku ? Kau akan menjadi Ratu Bulan disana..."lanjut Toneri

"Apa Makusdmu ? Tentu saja, Aku menolak."jawab Hinata dengan tegasnya sambil menyiapkan kuda – kudanya untuk menyerangnya, orang itu masuk ke dalam kamarnya melalui jendela yang terbuka karena angin.

"Untuk Apa Kau disini juga ? masih menunggu orang bodoh itu ?"tanya Toneri,

"Apa yang Kau katakan ?"

"Sudahlah, Lupakan Uzumaki Naruto. Dia tidak mengerti perasaanmu, hanya Aku yang mengerti perasaanmu, sekarang...Mari Menikah dengank, Wahai Tuan Putri,"

"Siapa yang Mau ? Aku tidak Mau."

"Kalau begitu, Gadis ini akan ku jadikan tumbal pengorbanan untuk kebangkitan Mataku yang sesunguhnya,"lanjut Toneri sambil menganggat seorang Gadis, Hinata sangat mengenali Gadis itu.

"HANABI ?"Hinata tak percaya, jadi orang yang bernama Toneri dari Bulan itu menyandera Adiknya sendiri.

"Lepaskan Dia !"

"Tak bisa, kalau Kau ingin Aku lepaskan, Ayo segera menikah denganku, dan Kita hidup di disana, di Bulan, Kau akan menjadi Ratu dan Aku akan menjadi Raja selanjutnya."jelas Toneri, Kini Hinata sudah bingung, apa yang harus di katakannya, Sekarang Dia harus menyelamatkan Adiknya itu yang di sanderanya, atau memanggil Naruto saja.

"Naruto-kun..."

"Kalau Kau memanggilnya, akan ku bunuh Gadis ini, bagaimana ?"tanya Toneri, Hinata sudah kehabisan cara untuk menyelamatkan Adiknya, Hanabi.

"Baiklah Aku akan ikut denganmu, asal dengan syarat, Kau tidak boleh menyentuhnya, ataupun menyakitinya, dan lepaskan Dia untukku."ucap Hinata, akhirnya sudah tidak punya pilihan lagi selain menerima tawarannya.

"Baik Aku tepati perkataanmu,"ucap Toneri sambil tersenyum, tiba –tiba Adiknya, Hanabi menghilang.

"Kemana Dia ?"tanya Hinata,

"Sebenarnya itu hanyalah Ilusi, Adikmu yang sebenarnya ada di Istanaku."jawabnya,

"Sialan Kau..."

"Ayo Tuan Putri..."Akhirnya Hinata pun ikut dengan Toneri,

DUAKKK

"HINATA TUNGGU!"ucap seseorang yang mendobrak kamarnya,

"Naruto-kun ?"

"Hinata...Aku...Aku...Mencintaimu,"ucap Naruto tiba – tiba, Hinata terkaget dengan ucapan Naruto barusan,

"Naruto-kun..."

"Cepat Tolak Dia, kalau tidak Akan ku bunuh Adikmu disana, Aku bisa membunuhnya dan mengambil matanya kapan saja, bagaimana ?"bisik Toneri, membuat Hinata kembali berpikir, apa yang harus dikatakannya, ini moment yang sangat membahagiakannya, tapi...tapi...benar Dia harus menyelamatkan Adiknya terlebih dahulu.

"Hei Naruto-kun, Dengarkan Aku..."ucap Hinata

"Hinata ?"

"Maaf, Aku menolaknya, Aku tidak mencintaimu. Aku akan menikah dengan Toneri-kun. Sampai Jumpa..."ucap Hinata membuat Naruto sangat kaget,

"Tuh sudah Ku bilang, Dia tidak mencintaimu, Dia mencintaiku tahu !"ucap Toneri

"Lepaskan Dia Brengsek ! Jangan Kau menyentuhnya ! Cepat Lepaskan !"ucap Naruto, Toneri yang melihatnya menyeringgai,

"Lepaskan ? Apa maksudmu ? Dia tidak mencintaimu, Dia ini siapa dirimu hah ?"

"Sialan Kau,"Naruto segera membuat Bunshin kemudian membuat bola angin oleh Bunshinnya, lalu melompat ke arah Toneri.

RASENGAN!

DUAKKK

"Pelindung Chakra...?"batin Naruto

"Kau lemah !"ucap Toneri, Kemudian Dia mengembalikan serangan Naruto kembali, Rasengannya kembali terbentuk lalu menghantamkannya pada dirinya sendiri,

DUAKK

"Auww..."Naruto meringis kesakitan

"Naruto-kun..."Hinata sangat kaget dengan Kondisi Naruto,

"Hei Kau, Cepat Kau bawa Aku kesana, dan jangan lakukan apapun disini, termasuk Naruto-kun."ucap Hinata, Toneri tersenyum

"Aku mengerti Tuan Putri, Ayo Kita Seger-"

CHIDORI!

Slashh

Seseorang mencoba menembakkan Petir dari samping, sayangnya serangannya meleset karena Dia menghindarinya,

"Baiklah Tuan Putri sepertinya Kita harus segera pergi dari sini, ada pengganggu Kita."ucap Toneri kemudian Dia menghilang, begitupula Hinata, Naruto memandanginya samar – samar,

"Hi...Na...Taa...Hinataaa"ucap Naruto,

"Sialan..."umpat Naruto sambil memukul tanah.

"Kau tak apa – apa Dobe ?"tanya seseorang itu, Seseorang yang memakai jubah dengan mata Sharingan di sebalahnya dan ditutupinya mata nya yang sebelah lagi.

"Kau...Sasuke kah ?"kata Naruto, kemudian Sasuke, menggendong Naruto, kemudian meloncat ke dalam kamar diatas.

...

"Naruto-kun, luka mu sedikit parah juga, ini seranganmu sendiri kan ?"tanya Hyoku, sedang membalut badan Naruto dengan perban,

"Ya...Sialan sekali si Brengsek itu."

"Baiklah sudah, sekarang Istirahatkan dulu dirimu Naruto-kun. Sekarang sudah tengah malam tak baik untuk kesehatan, baik Aku permisi dulu, Oh iya bagaimana denganmu Uchiha-san ?"tanya Hyoku melihat Sasuke,

"Tak apa – apa, Aku disini saja,"jawab Sasuke,

"Aku mengerti, baiklah permisi, Oyasuminasai..."Hyoku akhirnya keluar dari kamarnya, tinggal Sasuke dan Naruto.

"Hei Sasuke Kenapa Kau ada disini ?"tanya Naruto,

"Tidak, hanya lewat, baru saja ada orang aneh dari Bulan, Dia cukup berbahaya,"jawab Sasuke,

"..."

"Dia sudah melancaran beberapa serangan ke Desa ini, untungnya karena Aku sedang melewati desa ini, Kupiikir Aku harus melawannya, tak kusangka ada dirimu juga disini."jelas Sasuke,

"Begitu ya ?"ucap Naruto dengan lesu,

"Kau tak seperti biasanya ?"

"Aku ingin tidur, Oyasumi Sasuke..."

...

"Hei Naruto Kau tak ingin menyelamatkannya ? Sudah tiga hari Disini, Kau tak mengkhawatirkannya ? "tanya Sasuke, melihat Naruto masih tidur – tiduran di atas ranjang,

"..."

"Apa an denganmu ? Kau benar – benar seperti bukan Uzumaki Naruto yang bodoh yang Ku kenal itu..."lanjut Sasuke,

"..."

"Oh Begitu rupanya, Aku mengerti, Kau sudah menyerah, katanya Kau itu adalah Pahlawan Konoha juga Pahlawan Dunia sepertiku juga, masa bodoh sekal, masa menyelamatkan Konoha bisa, sedangkan menyelamatkan satu gadis juga tidak bisa, masa bodoh sekali...Pahlawan macam apa itu ?"

"Bocah Pahlawan bodoh yang baru saja di tolak Cintanya oleh Gadis tercintanya..."

"..."

"Katanya ingin menjadi seorang Hokage yang lebih hebat daripada pendahulunya, Masa yang benar saja, tapi lebih baik tinggalkan saja Impian Bodoh itu, tak pantas untukmu, lebih pantas untukkmu, Aku yang akan menjadi Hokage selanjutnya, tidak orang sepertimu, orang bodoh sepertimu sangat tidak cocok menjadi Hokage,Kau it-"ucap Sasuke akhirnya di potong, Naruto segera beranjak dari tidurnya kemudian memegang kerahnya

"SASUKE KAU INGIN MENGAJAK RIBUT ?"ucap Naruto dengan nada keras,

"KAU YANG BODOH TAHU! COBALAH BERPIKIR DEWASA, KITA SUDAH DEWASA, MASA BODOH..."ucap Sasuke dengan nada tinggi, Naruto pun tertegun dengan ucapannya, dan melepaskan kerahnya,

"Maaf..."ucap Naruto, kemudian Sasuke keluar dari kamar,

"Sebaiknya persiapkan dirimu, Aku akan mandi dulu..."ucap Sasuke, lalu tinggal Naruto seorang disana.

"Hei Hinata...Kau tahu sekarang ? Si Bodoh ini baru saja mengerti, "gumam Naruto sambil melihat langit yang gelap,

...

MIMPI NARUTO Sebelumnya ( Sebelum di tangkap Hinata oleh Toneri )

'Ini...Ruang Akademi ?'gumam Naruto, Dia melihat sekelilingnya hanyalah ada Anak – anak yang sedang belajar di kelas, Dia disana melihat seseorang yang sangat pada di kenalinya,

"'tu teman teman kan ? juga...'

"Baik Anak – anak, sekarang Kalian tuliskan Nama seseorang yang di cintai ketika akan menjelang hari Kiamat."ucap seorang Guru yang sangat Naruto hormati,

'Iruka-sensei ?'

"Apanya dengan Hari Kiamat ? Itu tidak akan terjadi !"ucap seorang Anak kecil berambut pirang

'Itu Aku ?'

"Hei Naruto ! Ini kan seadainya jika terjadi, jangan mengeluh lagi !"ucap Iruka

"Baik...Baik..."

"Baiklah Anak – anak sekarang mulai tuliskan !"

"Kiamat ? Yang Benar saja ? Konyol sekali..."ucap Naruto Kecil, kemudian membuang kertas nya menjadikannya pesawat lalu melemparkannya dan terbawa angin,

'Jadi itu yang Ku lakukan ?'gumam Naruto, lalu Dia berjalan ke arah meja Hinata, kemudian melihat isi kertas itu, yang di tuliskannya itu...

'Uzumaki Naruto ?'gumam Naruto,

...

KEMBALI KE MIMPI SELANJUTNYA

'Lho itu...Aku juga ? itu kemarin kan ?'gumam Naruto

"Aku banyak mendengar tentangmu Naruto-kun, Aku bahkan sangat terkesan denganmu, apalagi sebagai Pahlawan Dunia ini, pertama – tama Kamu menjadi Pahlawan Konoha, setelah mengalahkan Pemimpin dari Organisasi Kejahatan itu, Pein Akatsuki, kemudian mengalahkan Uchiha Madara dan membuat Dunia damai, itu sangat mengagumkan"ucap Hyoku

"Yeah terima kasih..."

'Siapa itu yang mengintip dari balik pintu ?'gumam Naruto, kemudian Dia melangkahkan kakinya

"Tapi ngomong – ngomong...Apa Naruto-kun sudah punya Pacar ?"tanya Hyoku membuat Naruto tersentak

'Itu...Hinata ? Kenapa Mengintip Kami ?'gumam Naruto

"Pacar ?"

'Hinata...Kau...?'gumam Naruto

"Iya benar, Pacar.."

"Itu...Belum,"jawab Naruto,

"Maaf, Aku ingin ke Toilet dulu, Maaf ya."ucap Naruto sambil mendorong Hyoku

'Benar juga...Ketika itu Aku merasakan Hinata di balik pintu yang sedang mengintip Kami, Aku sungguh bodoh sekali, baru saja Aku menyadarinya dengan Mode Sage ku.'

"Hinata..."ucap Naruto mengejar Hinata, akhirnya terkejar juga kemudian memegang pundaknya,

"Naruto-kun...?"Hinata masih menunduk, Naruto sangat tidak mengerti, ada apa dengannya ?

"Hinata Kau kenapa ? Kenapa bisa sesedih itu melihatku bersama Sepupumu itu ?"tanya Naruto

"Tidak...Aku tidak sedih kok. Tak perlu mengkhawatirkanku."jawab Hinata, Naruto menatap tajam Hinata.

"Dengar Hinata, tak perlu berbohong padaku, Aku tahu apa yang Kau rasakan, bisa Kau jelaskan padaku ? Kenapa bisa sesedih itu ?"tanya Naruto,

'Benar juga, Kenapa Aku begitu bodoh sekali, Kenapa Aku tidak memahaminya ? Dia itu Sedih juga Cemburu melihatku bersama Hyoku'

'Betapa Bodohnya Bocah ini, Bocah ini tak tahu sekali tentang Perasaan Hati seorang Wanita, bodoh – bodoh sekali, bahkan Bijuu sepertiku mengerti...Dasar, Anak Putra Minato itu seperti ini, berbeda jauh sekali dengannya, apa mungkin bodohnya sama seperti Kushina ? Haha Dasar. Dasar...Dasar...Bodoh. Tck Kuharap Dia segera memahami Cinta, baginya Cinta itu hanyalah sekedar suka – sukaan saja, sama halnya Bocah ini suka terhadap Gadis yang bernama Sakura itu. Masa Bodoh sekali'batin Kurama,

'Apa jadi Kurama juga sudah mengerti apa yang telah terjadi, Dia juga memahami Cinta juga, Kenapa Dia tidak memberitahuku ?'

'Benar juga, Sekarang Aku mengerti, Karena Aku terlalu bodoh dan tidak berpikir Dewasa pada Akhirnya Aku mengecewakan orang lain , dan sekarang orang lain itu di culik...Aku mengerti Hinata, Aku...Aku...Aku Mencintaimu'

"Naruto-kun...Tolong Aku, Aku mohon..."

"Suara siapa itu? Hianta kah ?"

"Aku mohon Naruto, tolong Aku..."

"Benar Itu Suara Hinata, Aku harus segera menolongnya..."Akhirnya Naruto terbangun dari Mimpinya kemudian menuju kamar Hinata, Dia mencoba langsung masuk, sayangnya pintunya terkunci.

'Sial terkunci' batin Naruto, pada akhirnya Dia mendobraknya,

"Hinataa..."tahu – tahu Hianta sudah ada di genggaman seseorang

MIMPI NARUTO 'END' BACK TO REAL WORLD

NORMAL POV

"Bagaimana Naruto ?"tanya Sasuke, dengan hanya mengenakan handur, Dia baru saja mandi.

"Ya Aku sudah memutuskannya Sasuke,"ucap Naruto, Sasuke menolehnya, sambil mengeringkan rambutnya,

"..."

"Akhirnya Si bodoh ini mengerti juga. Sasuke mohon bantuannya, Aku ingin menyelamatkannya,"ucap Naruto, Sasuke hanya tersenyum,

"Oke Aku akan membantumu, sekarang cepat kau mandi dulu, setelah itu Kita bersiap – siap ke Bulan,"ucap Sasuke,

"Yeah..."

.

...

...

...

...

...

...

To Be Continue...

NEXT ON : CHAPTER 4 – PENYELAMATAN SEEORANG YANG BERHARGA

SILAHKAN MINNA-SAN DI 'REVIEW' JUGA JANGAN LUPA DI FAVORITE KAN SERTA FOLLOW FIC INI JUGA AUTHORNYA, AGAR DAPAT MEMBUAT AUTHOR SEMANGAT KEMBALI MENULISKAN FIC INI,

...

JUGA DISINI BANYAK HAL

Pertama Anak Asuma dan Kurenai, Namanya 'Kurema' sebenarnya Itu hanya Nama bualan Author, soalnya belum tahu nama aslinya, Kishimoto-sensei juga belum memberitahukan namanya, jadi Author asal ngenamainya..

Kedua Sepupu Hinata, Hyuuga Hyoku, Itu juga Karakter Bualan Author, cuman sekedar penambah dalam serial cerita, Dia pastinya cuman ada di chapter ini juga chapter 4 esok,

Ketiga...AUTHOR UCAPKAN TERIMA KASIH BANYAK KEPADA SELURUH READERS YANG TELAH MEMBACA FIC DARI AUTHOR INI YANG GAJE DAN TAK SESEMPURNA YANG MINNA-SAN HARAPKAN, TERIMA KASIH BANYAK.

JUGA SEBAGAI UMAT MUSLIM SAYA UCAPKAN SELAMAT BULAN PUASA BAGI PARA PEMELUKNYA DI HARI ESOKNYA, ;)

DAN TENTUNYA TERIMA KASIH LAGI... DAN SEKIAN DARI SAYA, SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA...

Bye bye...

Words : 6000