Modern Ninja

By Juubi

Disclaimer Naruto belongs to Masashi Kishimoto

And High School DxD belongs to Ichiei Ishibumi

Rate T (maybe)

Warning : Au, OOC, tipo dll

Enjoy it

.

Perang dunia shinobi ke-4 telah usai. Setelah berhasil mengalahkan Kaguya dan menyegel juubi kedalam tubuhnya sendiri, Uzumaki Naruto menjadi sosok nyata dari rikoudo sannin bahkan lebih. Kerena segel yang dia gunakan untuk menyegel juubi membuat juubi mati membuat chakra nya menjadi milik Naruto seutuhnya dan menjadikan Naruto menjadi juubi itu sendiri.

Setelah semua ini semua orang didunia shinobi akan mengenal Uzumaki Naruto dan akan mengakui keberadaannya,seperti yang ia cita-citakan sejak kecil. Menatap ke atas langit dengan kedua mata Rinnegan miliknya, Naruto tersenyum dengan lembut sembari meneteskan air mata bahagianya.

"Kau lihat itu… kakek? Ero-sennin? Nagato? Itachi? Tou-san? Kaa-san? Aku telah berhasil memenuhi mimpi kalian, mengakhiri lingkaran setan kebencian di antara para shinobi dan membawa kedamaian. Aku harap kalian bangga…" bersamaan dengan itu, hujan deras hujan deras langsung mengguyur bekas medan pertempuran hidup dan mati para shinobi.

"E-eh?. Ke-kenapa ini. " Tiba-tiba saja tubuh Naruto menjadi keras dan tak bisa digerakan. Chakra alami Naruto saat ini sudah tergantikan dengan chakra gelap juubi membuat dia menjadi juubi itu sendiri, tapi berbeda dengan tubuh. Tubuhnya butuh waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan itu, dan itu mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah yang terjadi pada Naruto sekarang.

"Huuuaaaaa! Apa-apaan ini?!" teriak Naruto saat melihat kakinya yang secara cepat dilapisi oleh batu dan terus merambat ke tubuh bagian atasnya. Sebelum seluruh tubuhnya benar-benar terlapisi oleh batu, Naruto sempat mendengar sayup-sayup suara teman-temannya dan para aliansi shinobi yang memanggil-manggil namanya.

...

..

.

Seribu tahun kemudian.

Pancaran chakra yang gelap tiba-tiba muncul ditengah hutan. Semua hewan yang berada disekitar sumber chakra itu lari seakan-akan ketakutan ketika merasakan chakra itu. Pancaran chakra itu berasal dari sebuah patung yang terdapat ditengah-tengah hutan. Pantung tersebut berbentuk manusia yang kaki hingga dada bagian bawah tertanam ditanah, bagian tubuh yang berada dipermukaan pun dikelilingi akar pohon membuat patung tersebut hampir tak terlihat dan Dibeberapa bagian wajah patung tersebut ditumbuhi lumut.

Pancaran chakra dari patung tersebut semakin besar dan sedikit demi sedikit timbul retakan dipatung itu. Hingga akhirnya kedua mata patung tersebut terbuka menampilkan mata merah dengan pola riak air dan sembilan tomoe yang mengelilingi pupil mata (Mata juubi).

Sesaat setelah kedua mata itu terbuka, terjadi ledakan dengan patung itu sebagai pusatnya menimbulkan hembusan angin yang kencang dan kumpulan asap yang banyak. Ketika asap itu menghilang, terlihat kawah yang lumayan besar dengan diameter sekitar lima meter dan kedalaman sekitar dua meter. Ditengah-tengah kawah tersebut terdapat seorang pemuda yang sedang berlutut. Pemuda dengan surai kuning cerah itu hanya memakai celana panjang berwarna orange sedangkan tubuh bagian atasnya tidak memakai apapun sehingga menampilkan bentuk tubuh pemuda tersebut.

...

Sementara itu, disebuah bagunan pencakar langit. Didalam ruangan yang berada dibangunan paling atas, seorang pria berambut merah panjang menatap lurus keluar jendela lebih tepatnya kesebuah hutan. 'Perasaan apa ini? '

Pria tersebut melirik kebelakang saat seorang dengan pakaian serba hitam dan memakai sebuah topeng hewan tiba-tiba muncul dengan posisi berlutut dibelakangnya. Membalikan tubuhnya menghadap pada pria yang baru muncul tadi. "Ada apa? "

"Ada tekanan chakra yang aneh dihutan barat. " Tetap dalam posisi berlututnya, pria atau bisa dikatakan anbu itu berbicara dengan nada datar.

"Chakra aneh? " Sang lawan bicara pria tersebut menaikan sebelah alisnya. "Apa maksud mu? "

"Chakra itu... Saya tidak tau, tapi.. " Sang anbu kembali menjawab, tapi ada nada tidak yakin dalam perkataannya. " membuat saya takut. " Sambungnya.

Pria yang mendengar perkataan anbu tersebut menatap bingung, bukannya seorang anbu harus bisa mengontrol emosinya tapi mengapa dia bicara seperti itu. Sebenarnya seperti apa chakra yang dirasakan oleh anbu ini. Menghela nafasnya, pria dengan surai merah itu menghela nafas. "Bawa tim mu dan periksa sumber chakra itu. "

"Ha'i. " Setelah mengatakan itu sang anbu menghilang.

...

..

Dalam lebatnya hutan seorang pemuda dengan surai pirang berjalan menelusuri luasnya hutan. Dia berjalan dengan pelan tanpa takut akan ada binatang buas yang akan menyerangnya. Iris biru samudra dari matanya memandang kedepan dengan tatapan bingung. 'Sebenarnya dimana jalan keluar hutan ini. ' Batinnya.

Setelah sekian lama menyelusuri hutan, Naruto menghentikan langkahnya ketika lima orang berpakain serba hitam dan sebuah topeng diwajahnya muncul secara tiba-tiba. Naruto menatap kelima orang tersebut, ketika dia melihat simbol Konoha ditopeng orang tersebut Naruto tersenyum tipis, begitu tipis hingga tak terlihat oleh kelima orang tersebut. 'Anbu. ' Batin Naruto.

"Siapa kau? " Seorang dari lima anbu tersebut bicara, kelihatannya dialah pemimpin tim anbu ini.

'Mereka tidak mengenali ku. ' Naruto menaikan sebelah alisnya. Bukannya narsis tapi seharusnya para shinobi apalagi shinobi Konoha akan tahu dirinya. Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya, dari dia sadar tadi dia terus berpikir kenapa dia bisa sampai ditengah hutan seingatnya dia berada dimedan perang dan berubah menjadi batu setelah menyegel juubi kedalam tubuhnya.

"Siapa kau? " Lama Naruto tak menjawab, Sang pemimpin anbu kembali bertanya. Membuat Naruto sadar dari lamunannya. Naruto bahkan dapat melihat sikap waspada dari kelima orang tersebut.

"Aku... Tidak ingat. " Berusaha mencari informasi, Naruto terpaksa berbohong bahkan dia juga merubah raut wajahnya seperti orang yang kebingungan. Tapi kelima orang itu tak langsung percaya pada Naruto.

"Kalau begitu kau harus ikut kami. " Sang ketua kembali bicara memberikan perintah pada Naruto. Naruto yang bermaksud seperti itu hanya menganggukan kepalanya.

...

..

Saat ini Naruto berjalan disebuah lorong suatu bangunan, didepannya ada tiga orang anbu dan dibelakangnya ada dua orang. Mereka berjalan dalam kehrningan tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara, hanya suara langkah kaki yang terdengar dilorong tersebut.

Setelah berjalan beberapa menit, Mereka berhenti didepan sebuah pintu. Pintu sedarhana dengan cat merah kehitaman. Naruto sempat melihat tulisan yang berada diatas pintu dan apa yang dia baca membuat sedikit terkejut. Tulisan yang berada diatas pintu tersebut bertulisan 'ruangan hokage'.

Sang ketua anbu mengetuk pintu dan tak lama sebuah suara dari dalam memerintahkan mereka untuk masuk. Sang anbu itupun membuka pintu dan mereka semua masuk. Ketika Naruto memasuki ruangan tersebut, yang dia lihat adalah ruangan yang luas. Disisi ruangan terdapat sebuah rak dengan buku yang tersusun rapi, dihadapan rak tersebut ada sebuah sofa panjang. Didepan Naruto terdapat sebuah meja kerja dengan seorang pria berambut merah panjang menatap kearahnya, pria tersebut memakai jas berwarna putih dan dasi hitam dilehernya.

"Siapa dia? " Pria tersebut bertanya pada ketua anbu. Matanya terus menatap kearah pemuda yang tidak memakai baju aka Naruto.

"Kami menemukan dia dihutan tempat chakra aneh itu berasal. " Sang anbu menjawab. "Saat kami tanya, dia bilang dia tidak ingat apa-apa. "

"Benarkah? " Pria tersebut menaikan sebelah alisnya dan menatap Naruto dengan curiga. Tatapannya kemudian dia alihkan kearah lima anbu. "Tinggalkan kami berdua. "

"Ha'i. " Kelima anbu itu menghilang secara bersama-sama setelah menunduk hormat meninggalkan Naruto dan pria tersebut. Pria itu kembali menatap Naruto, sedangkan Naruto sedikit gugup ditatap seperti itu. "Siapa namamu? " Kata pria tersebut.

"Aku... Tidak ingat. " Jawab Naruto dengan nada sedikit gugup. Dia sengaja berbohong setidaknya sampai dia mendapatkan informasi dimana dia berada, walaupun dia sudah mungkin sudah sedikit memahami apa yang terjadi pada dirinya tapi dia harus memastikannya.

Untuk beberapa saat terjadi keheningan, Naruto yang terus diam setelah menjawab pertanyaan tadi sedangkan pria itu terus menatap Naruto dalam diam. Keheningan itu hilang ketika sang pria kembali bicara. "Kau kurang pandai untuk berbohong. " Katanya dengan tenang.

Naruto membulatkan matanya ketika mendengar perkataan pria tersebut. Apa dia sudah ketahuan, apa memang dia tidak pandai berbohong sehingga dengan mudah diketahui oleh pria tersebut. Mencoba berpikir apakah dia akan jujur pada pria tersebut atau tidak, mungkin kalau dia jujur dia akan mendapatkan informasi dari pria tersebut. Memejamkan matanya lalu menghembuskan nafasnya, Naruto kembali menatap pria tersebut. "Kau seorang Hokage kan. "

Pria tersebut mangangguk. "Ya, kau benar. Perkenalkan namaku Sirzechs Gremory. "

Naruto mengangguk walaupun nana pria asing ditelingnya tapi dia tidak peduli. Mungkin dia bisa jujur pada pria ini, lagipula dia tidak merasa niat buruk dari pria itu. "Baiklah, sebelum aku mengenalkan diriku, aku ingin kau perintahkan mereka pergi. "

"Apa maksudmu? " Sirzechs menatap serius Naruto. Dia tidak menyangka bahwa pemuda didepannya ini dapat mengetahui para anbu yang bertugas mengawal dirinya. Kalau pemuda itu dapat mengetahui mereka, berarti pemuda itu bukan orang sembarangan, dia harus waspada pada pemuda ini.

"Kau tau maksudku. " Dengan pandangan bosan Naruto membalas parkataan Sirzechs.

Sirzechs menghela menghembuskan nafasnya, dengan isyarat tangan Sirzechs memerintahkan anbu yang mengawalnya untuk pergi. Setelah itu pria dengan rambut merah itu menatap Naruto. "Jadi, siapa dirimu. "

Mata Naruto melirik keberbagai tempat berusaha merasakan chakra orang yang tadi dia deteksi tapu hasilnya nihil, mereka benar-benar sudah pergi. Setelah menghembuskan nafasnya, Naruto Kembali menatap Sirzechs. "Namaku Naruto Uzumaki, shinobi dari desa Konoha. "

Sirzechs membulatkan kedua matanya, mulutnya pun terbuka. Dia begitu terkejut mendengar nama pemuda didepannya ini. Siapa yang tidak tau dengan Naruto Uzumaki, shinobi terhebat dalam sejarah shinobi dan pahlawan diperang shinobi ke empat yang dikatakan mampu mengalahkan monster terkuat sepanjang sejarah. Tiba-tiba Sirzechs tertawa membuar Naruto bingung, dengan terus tertawa dia memandang Naruto. "Apa kau bercanda ha ha.. Leluconmu itu_ "

"Apa aku terlihat bercanda? " Dengan menunjukan wajah kesal Naruto memotong perkataan Sirzechs. Dengan pandangan serius, pemuda bersurai kuning itu menatap Sirzechs. "Aku benar-benar Naruto. Na-ru-to U-zu-ma-ki. " Kata Naruto dengan penekanan pada namanya.

"Kau benar-benar Naruto. Maksudku.. Kau Naruto... Salah satu pahlawan perang shinobi ke-4. " Naruto mengangguk mengiyakan perkataan Sirzechs. Tapi Sirzechs tiba-tiba menunju sebuah kertas yang tertempal di dinding. "Coba kau lihat itu. "

Naruto mengikuti arah yang ditunjuk Sirzechs, yang dia lihat adalah sebuah kalender. Menurut Naruto itu hanya kalender biasa dengan hari biasa, bulan biasa, tahun bia_. Mata Naruto membulat sempurna ketika melihat tahun yang tertulis dikalender tersebut. "Mu-musta-hil. "

"Perang shinobi ke-4 sudah berakhir seribu tahun yang lalu. " Sirzechs kembali bicara. Dia menatap Naruto yang kelihatan shock. "Kalau kau benar-benar Naruto. Bagaimana kau masih hidup selama seribu tahun. "

Naruto kembali menatap Sirzechs, diwajah pemuda itu masih tergambar jelas rasa kagetnya. Dia benar-benar shock mengetahui bahwa dia berada dizaman seribu tahun setelah perang shinobi ke-4. Dengan mengatur nafasnya dia berusaha untuk tenang dan menjawab perkataan Sirzechs. "Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi aku benar-benar Naruto. "

"Aku masih belum percaya padamu. Kau harus membuktikan nya padaku. "

"Bagaimana aku membuktikan nya hah? " Naruto berteriak frustasi.

"Bertarunglah dengan ku. "

Saat ini Naruto dan Sirzechs berada diruangan lain. Dalam ruangan ini tidak ada barang sama sekali, hanya ruangan kosong dengan cat putih. Naruto menatap Sirzechs yang berada didepannya dengan seirius. Saat ini Sirzechs mengganti bajunya dengan kaos lengan pendek berwarna putih yang sedikit ketat sehingga menampilkan bentuk tubuhnya, sedangkan Naruto dia masih bertelanjang dada, hanya celana orange dan sepatu standar ninja warna hitam yang dia pakai saat ini.

"Kau siap. " Kepala dengan surai kuning mengangguk mendengar perkataan sang pria didepannya. Pria yang menjabat sebagai hokage itu kemudian menjentikan jarinya. Dari bawah kaki Sirzechs dan Naruto muncul sebuah lingkaran merah dengan simbol aneh didalamnya, tak lama kemudian keluar cahaya yang sangat terang dari lingkaran tersebut menelan Naruto dan Sirzechs.

Saat Naruto membuka kedua matanya, tempatnya sekarang bukan lagi ruangan tadi melainkan sebuah padang rumput yang sangat luas. Naruto mengedarkan pandangannya, Walau tidak banyak tapi dia dapat melihat beberapa pohon dan batu besar yang berada disana. Pandangannya dia alihkan kedepan ketempat Sirzechs berada. "Tadi itu jikukan ninjutsu. "

"Kau benar. " Sirzechs menjawab perkataan Naruto. "Dengan menggabungkan teknologi sekarang dan fuinjutsu maka terbentuklah lingkaran teleportasi, Dan kita sekarang berada di dimensi buatan. Dimensi ini dibuat untuk pertarungan antar ninja, dan disini terdapat sistem yang akan mentransfer orang yang menyatakan dirinya menyerah atau tidak sanggup lagi melanjutkan pertarungan. Jadi kita tidak usah ragu mengeluarkan kekuatan kita disini. "

Naruto cukup terkejut mendengarkan penjelasan Sirzechs, ternyata banyak sekali yang berubah selama ini. Mungkin dia akan mempelajari hal-hal seperti ini nanti. Setelah berhasil menguasai keterkejutannya Naruto kembali bicara. "Aku mengerti. Bisakah kita mulai. "

"Baiklah. " Sirzechs tersenyum kemudian dia memasang kuda-kuda nya, begitu juga dengan Naruto. Dari tubuh Sirzechs keluar chakra berwarna merah membuat Naruto sedikit terkejut melihat nya. Tiba-tiba Sirzechs meluncur dengan cepat kearah Naruto. "Ayo kita mulai. "

Sebuah pukulan berhasil ditahan oleh Naruto, udara bergetar ketika anak Minato itu menahan pukulan tersebut. Dia menyeringai manatap Sirzechs dihadapannya, tangan yang bebas digunakan untuk memukul wajah Sirzechs tapi pria tersebut masih mampu menahan pukulan tersebut. Jual beli pukulan pun tak terelakan, mereka berdua terus memberikan serangan terbaik mereka. Hempasan udara terus terjadi ketika pukulan mereka saling beradu membuat tempat disekitar bergetar.

Sebuah pukulan kembali Naruto arahkan pada kepala Sirzechs tapi dengan mudah dihindari oleh Sirzechs dengan memeringkan kepalanya. Merasa ada celah, Sirzechs memberikan pukulan pada dagu Naruto. Tak ada pilihan Naruto melompat kebelakang dengan melakukan salto beberapa kali, ketika dia mendarat Sirzechs sudah muncul didepannya dengan tinju yang siap digunakan. Tak bisa menghindar Naruto menyilangkan kedua tangannya didepan dada untuk menahan pukulan tersebut, dia terdorong kebelakang beberapa meter, kakinya terseret ditanah hingga menimbulkan dua garis lurus ditanah.

Sirzechs menatap terkejut orang yang berada didepannya, seharusnya orang itu akan terlempar puluhan meter menerima pukulan penuh chakra darinya. Tapi orang itu hanya terseret beberapa meter, bahkan tidak ada raut wajah kesakitan darinya. Sirzechs kembali waspada ketika Naruto kembali memasang kuda-kuda bertarung, dia sudah mempersiapkan dirinya ketika Naruto berlari kearahnya dengan kecepatan tinggi.

Setelah cukup dekat dengan Sirzechs, Naruto kembali melakukan serangan pada Sirzechs. Pemuda bersurai pirang itu hendak memukul kepala Sirzechs tapi masih bisa ditahan oleh pria bersurai merah itu. Tapi Sirzechs terkejut ketika dia mendapat pukulan diperutnya membuat dia terdorong kebelakang, belum sempat merasakan sakit dari pukulan tersebut, Naruto kembali muncul didepannya dan memukul dagu hingga dia terlempar keatas.

Naruto hendak kembali menyerang tapi dia batalkan karena saat diudara Sirzechs memutar tubuhnya dan melempar beberapa kunai pada Naruto. Karna tidak memiliki kunai untuk menahannya Naruto terpaksa melompat menjauh menghindari serangan kunai tersebut. Sirzechs mendarat dengan sempurna ditanah, dia kemudian menyatukan tangangnya didepan dada, sebuah lingkaran kecil yang berwarna merah dengan simbol aneh didalamnya muncul didepan Sirzechs.

Sebuah leser hitam dengan outline merah keluar dari lingkaran tersebut meluncur menuju tempat Naruto dengan kecepatan tinggi. Naruto tidak sempat untuk menghindar ketika serangan itu akan mengenainya, mata Naruto berubah menjadi merah dengan pola riak air dan sembilan tomoe yang mengelilingi nya.

'Booomm! '

Sebuah ledakan terjadi ditempat Naruto, asap hitam tebal menyelimuti tempat Naruto. Sirzechs terus menatap kumpulan asap tersebut, dia mengira Naruto tak akan selamat dari serangannya tadi. Ketika asap menghilang, pria yang memilki surai merah itu membulatkan mata karena dia melihat Naruto yang berdiri tanpa luka sedikitpun ditubuhnya berbeda dengan tempat disekitar Naruto yang hancur menjadi abu. Matanya semakin membulat ketika dia melihat chakra hitam yang keluar dari tubuh Naruto, chakra gelap dan menakutkan membuat dirinya merinding merasakan chakra tersebut.

Naruto memandang Sirzechs yang kelihatan terkejut melihatnya. Sebenarnya dia sedikit terkejut dengan jutsu yang dikeluarkan oleh Sirzechs, selain cara mengeluarkannya yang aneh (menurut Naruto) jutsu itu juga memiliki daya hancur yang tinggi seperti jutsu jinton milik tsuchikage. Merasa tidak perlu memikirkan, mata yang sudah kembali seperti semula menatap Sirzechs dengan serius, hal yang harus dia lakukan saat ini adalah mengalahkan Sirzechs.

Sirzechs yang masih terkejut bertambah terkejut ketika Naruto menghilang dari tempatnya dan muncul tepat didepannya dengan chakra hitam yang berputar membentuk bola ditangannya. Dengan cepat Naruto menghantamkan jurus nya keperut Sirzechs. Sirzechs terlempar dengan bola dari jutsu Naruto menempel diperutnya, untuk mengurangi dampak dari jutsu tersebut Sirzechs mengeluarkan chakra diseluruh tubuhnya. Ketika tubuh Sirzechs menghantam sebuah batu yang besar, jutsu dari Naruto meledak menimbulkan pusaran chakra seperti kubah berwarna hitam.

Naruto terus memandang tempat Sirzechs ketika kubah itu menghilang, dia dapat merasakan tekanan chakra yang besar dari kumpulan debu bekas serangannya tadi. Naruto menyeringai saat dia melihat Sirzechs dari kumpulan debu, baju Sirzechs sudah hancur membuat Sirzechs bertelanjang dada. Dari tubuh Sirzechs keluar chakra merah kehitaman dalam intensitas besar, chakra itu menari-nari dipermukaan tubuhnya seperti api. Melihat itu Naruto juga meningkatkan intensitas chakra nya.

Dalam sedetik Sirzechs sudah muncul dihadapan dengan tinju yang dilapisi chakra merah kehitaman, ketika tinju itu ditahan Naruto, udara bergetar hebat bahkan lebih hebat dari sebelumnya, tanah yang mereka pijak hancur seketika. Jual beli pukulan kembali terjadi membuat dimensi buatan itu bergetar hebat, batu-batu besar hancur, pepohonan roboh, tanahpun terbelah karena pertarungan mereka.

Sirzechs terkena pukulan Naruto diwajahnya membuatnya terlempar jauh kebelang, sebelum menghantam tanah Naruto muncul dibawahnya dan menendangnya keatas membuat Sirzechs terlempar keatas. Naruto kembali muncul diatas, bersiap memukul Sirzechs yang meluncur kearah nya. Ketika Naruto melayangkan pukulannya, Sirzechs berhasil menangkap tangan tersebut dan memutar tubuhnya sehingga dia berada diudara. Mengumpulkan chakra pekat dikakinya, Sirzechs menendang punggung Naruto membuat Naruto meluncur kebawah.

'Buumb'

Ledakan kecil terjadi ketika Naruto membentur tanah. Sirzechs yang melihat itu tidak tinggal diam, ditangan kanan nya muncul sebuah bola hitam kemerahan dengan kepadatan tinggi. Ketika gravitasi memanggil dirinya, dia meluncur kebawah lebih tepatnya kearah Naruto yang masih berbaring, tangan yang memegang bola itu dia arahkan pada Naruto. Sesaat sebelum bola itu mengenai Naruto, Sirzechs melihat mata Naruto berubah.

'Shinrei tensei'

Sebelum bola dari jutsu Sirzechs menyentuh Naruto, tiba-tiba saja Sirzechs terlempar seperti dihantam sesuatu tak terlihat. Sirzechs terlempar sangat jauh dan berhenti ketika menabrak sebuah batu besar membuat batu itu hancur berkeping-keping. Belum sempat berdiri, dia dikejutkan dengan kemunculan Naruto diatasnya dengan bola sebesar kelereng berwarna hitam pekat ditangannya. Sirzechs hanya pasrah ketika Naruto menghantamkan bola itu ketubuhnya.

Ledakan besar kembali terjadi ditempat Sirzechs dan Naruto, diantara ledakan itu beberapa partikel cahaya muncul lalu menghilang. Saat ledakan menghilang, ditempat itu, dipusat kawah bekas ledakan berdiri Naruto seorang diri tak lama kemudian tubuh Naruto bercahaya dan menghilang menjadi partikel cahaya.

Saat Naruto membuka mata dia kembali diruangan tempat dia berada sebelum bertarung tadi. Didepannya dia melihat Sirzechs yang sedang berbaring dengan nafas yang cepat. "Kau tidak apa-apa? " Tanya Naruto

"Aku hah hanyah kelelahan. " Sambil berusaha mengatur nafasnya Sirzechs menjawab pertanyaan Naruto. Dia kemudian duduk dan menatap Naruto yang kelihatan baik-baik saja bahkan tidak terlihat kelelahan. "Apa kau tidak kelelahan. "

"Sedikit. " Jawab Naruto seadanya. Dia tersenyum kecil dan memandang Sirzechs remeh. Dia kemudian mengulurkan tangannya pada Sirzechs "Sekarang kau percaya? "

"Ya aku percaya. " Kata Sirzechs sedikit grogi. Dia kemudian menerima uluran tangan Naruto dan berusaha berdiri. Setelah dia berdiri, Sirzechs menatap Naruto. "Dalam pertarungan tadi... Apa kau belum mengeluarkan semua kemampuanmu? "

"Bisa dibilang begitu. Tapi aku menghadapimu dengan serius. " Naruto tersenyum pada Sirzechs. "Sekarang kau bisa membantuku. "

"Tentu saja. "

...

..

TBC

.

Fic kedua saya semoga bisa menghibur, tolong berikan komentar anda.

Untuk fic saya yang satunya akan update hari kamis.