A/N : oke ... Sebelumnya saya mau minta maaf karena kembali mem-publish chap prolog. Mengingat kemarin sagatlah berantakan jadi saya memperbaikinya lagi sekedar untuk memperjelas apa yang seharusnya diperjelas... So, happy reading.

::

Title :: Jinsei no Monogatari

Disclaimer :: I Never Admitted Ownership of
Naruto™ and Highschool DxD™

Gendre : Adventure, Fantasy, Friendship, Family, Hurt/Comfort, Drama, Supranatural, Romance, slice Humor

Warning :: AU, OOC, Typo(s), alur berantakan, Gaje, incest(maybe), harem(Does not guarantee).

Enjoy !

0o0o0o0

::

'Prolog'

::

Ramai. Yeah, Itu mungkin sebuah penggambaran yang tepat dan sangat cocok setelah melihat bagaimana situasi yang kini tengah terjadi. Melihat banyaknya orang orang yang sedang berlalu lalang sendiri ataupun berkelompok di sebuah areal luas di depan bangunan megah, dan mewah yang kini terlihat berdiri dengan indahnya di areal luas itu.

Tidak ada yang aneh dari hal itu, baik dari arsitektur bangunan ataupun dari dari orang orang yang berada disana, terlihat sangat normal jika dilihat sekilas. Yang terlihat sedikit membingungkan hanyalah pakaian yang dipakai oleh setiap individu dari mereka, sangatlah sama.

Mereka memakai setelan pakaian seorang anak sekolahan seperti biasa, dengan baju kemeja berwarna putih sebagai dalaman, dan dibalut dengan blajer berwarna hitam. Dan celana berwarna hitam untuk laki - laki dan rok hitam dengan garis kotak kotak untuk perempuan.

Namun, di setiap blazer yang dikenakan oleh mereka, terdapat sebuah emblem yang terbuat dari emas di setiap lipatan kerah mereka. Disana terdapat sebuah lencana dengan ukiran yang membentuk seperti logo perdamaian dunia di sebelah kiri. Dan disebelah kanan terdapat sebuah emblem yang membentuk sebuah lingkaran dengan simbol perdamaian di tengahnya. Dan di setiap pinggirannya terdapat ukiran sayap yang terlihat seperti sayap iblis dan juga malaikat.

Tidak ada yang aneh, namun apakah benar begitu?

Namun, saat kau memperhatikan dengan lebih teliti lagi. Beberapa dari kerumunan orang orang itu memiliki bentuk fisik yang aneh. Beberapa di antara mereka ada yang terlihat mempunyai telinga seperti hewan di atas kepala mereka, lengkap dengan ekor - ekor yang melambai dengan anggun di belakang tubuhnya. Dan ada juga yang mempunyai ekor dan terlihat membentuk runcing. Dan masih banyak ke anehan lainnya.

Namun, itu sudah membuktikan bahwa mereka merupakan mahkluk yang tidaklah normal. Apakah mereka sedang bercosplay? Apakah yang mereka kenakan adalah sebuah aksesoris belaka? Namun, melihat bagaimana itu semua sangatlah asli, sudah dapat menjawab bahwa mereka tidaklah sedang bercosplay.

Apakah ini semua hanya sebuah gurauan?

Makhluk apakah mereka itu?

Dan kenapa mereka bisa berkeliaran dengan bebasnya seperti sekarang?

Pertanyaan - pertanyaan itu pasti akan langsung terlontar dari mulut mereka yang sama sekali tidak mengetahui dan tidak terbiasa dengan mahluk - mahluk supranatural itu. Dan yang kini kalian lihat adalah para mahluk supranatural yang hidup seperti manusia normal. Mereka memasuki sebuah sekolah yang memang dibentuk oleh para petinggi manusia ataupun dari para petinggi yang terdiri dari Tiga Fraksi akherat.

Sekolah yang sengaja dibentuk sebagai sarana pendidikan khusus untuk para Fraksi. Sekolah yang juga merangkap sebagai pelatihan untuk para Mahkluk supranatural yang masih muda. Dan sekolah ini dibentuk untuk mengeluarkan setiap potensi yang dimiliki oleh para mahluk supranatural maupun untuk manusia yang mempunyai potensi. Namun yang masih menjadi pertanyaan adalah,

Kenapa mahluk yang selalu dikatakan mitos oleh manusia ini, kini bisa berkeliaran dengan bebasnya di dunia manusia ini? Dan kenapa mereka bisa berada di dunia manusia?

XxXxX

Beratus-ratus tahun yang lalu, eksistensi dari para mahluk supranatural ini, yang awalnya hanyalah sebuah fiktif dikalangan manusia, bahkan sebagian menganggap mahluk ini hanyalah sebuah dongeng ataupun tidak ada sama sekali. Namun, persepsi itu langsung berubah secara total setelah sebuah insiden tidak terduga oleh manusia terjadi.

200 tahun yang lalu, sebuah perang yang melibatkan mahluk – mahluk supranatural terjadi. Perang yang mendapat julukan sebagai 'Great War', yang dimana perang itu melibatkan pertempuran antar Tiga Fraksi Akherat, Tenshi, Da-Tenshi, dan Akuma. Perang yang disebabkan oleh sebuah perebutan wilayah oleh pihak Da-Tenshi dan Akuma yang terjadi di 'Underworld'.

Perang terus berkelanjutan, dan semakin memanas setelah turunnya Faction of Heaven dalam peperangan. Perang yang awalnya hanya melibatkan dua kubu itu kini berubah menjadi perang dengan 3 kubu. Pertempuran semakin memanas setelah turunnya eksistensi dari Two Heavenly Dragon, yang taklain sang Red Dragon Emperor 'Ddraig' dan White Dragon Emperor 'Albion'

Namun, karena perang yang terjadi diantara mahluk supranatural sudah terjadi hingga ke batas, sebuah kejadian mengejutkan terjadi di pertengahan perang itu. Perang yang sudah sangat menghancurkan itu memancing kedatangan dari sosok mahluk tak terduga.

Setiap Fraksi dibuat terkejut oleh kehadiran sang penjaga Dimension Gap, sang 'Apocalypse Dragon' 'Great Red' di tengah perang. Dan karena kehadiran dari sang Naga terkuat dalam perang, membuat pertikaian menjadi semakin memanas setelah perang itu kini menjadi perang antar 5 kubu. Korban dari setiap Fraksi semakin banyak berjatuhan, membuat jumlah mereka menjadi semakin menurun drastis.

Namun, karena ikutnya sang penjaga Dimension Gap dalam perang, membuat keseimbangan dimensi menjadi kacau, dan tanpa sadar portal dimensi, telah membuat perang kini berpindah menjadi di dunia manusia. Karena keseimbangan antar dimensi terganggu, membuat Underworld terhubung dengan dunia manusia.

Dan karena perpindahan tempat ini, membuat dunia manusia yang damai, menjadi kacau. Bencana menimpa dunia manusia, dan fraksi manusia harus menjadi korban akibat perang yang ditimbulkan oleh mahluk supranatural. Dan, seperti belum puas dengan kekacauan yang terjadi, seluruh dunia kembali dikejutkan dengan munculnya sosok yang sangat mengerikan.

Sang mahluk penghancur yang sesungguhnya. Sang 'Emperor Beast of Apocalypse' 'Trihexa'.. Kehadiran dari sang Pengancur, membuat seluruh bumi bergetar, kekuatan penghancur yang jelas terasa mengerikan membuat perang yang sebelumnya sangat memanas berhenti dalam sekejap.

Para Fraksi yang sebelumnya saling berperang satu sama lain, tanpa sadar sudah menghentikan pertikaian di antara mereka. Perang yang sebelumnya memanas berubah menjadi mencekam, Rasa takut ang mingkupi diri mereka membuat mereka berhenti.

Dan itulah awal dari petaka datang untuk mereka. Dengan Brutalnya, Trihexa mulai mengamuk tak terkendali, menghancurkan segala apa yang ada di dalam radiusnya. Sang Apocalypse Dragon Great Red, bahkan tidak bisa berbuat banyak untuk melawan Trihexa yang merupakan sang penghancur yang nyata.

Putus asa, itulah yang kini dirasakan oleh tiap tiap Fraksi. Dan mereka Pasrah akan nasib mereka. Namun, keterkejutan kembali melingkupi mereka saat sosok yang tidak diduga kembali muncul di tengah peperangan, kehadiran dari sosok sang pencipta dunia 'Tuhan' dalam injil. Semua fraksi tersadar setelah Tuhan memberikan mereka kebijaksanaan. Disinilah titik awal kesadaran mereka timbul, rasa takut mereka menghilang seketika, dan rasa optimis langsung berkembang dalam diri tiap Fraksi. Mereka bersatu, setelah itu untuk melawan sang Beast Emperor 'Trihexa'.

Kian banyak nyawa yang berjatuhan, alam semakin hancur. Bumi yang indah kini menjadi ladang bencana. Bumi yang sangat indah kini berubah menjadi dunia yang sangat mengerikan. Setelah lama bertarung dengan banyaknya nyawa yang dikorbankan, perjuangan mereka berhasil. Trihexa berhasil disegel oleh 'Tuhan' dengan membagi pecahannya keseluruh penjuru dunia, dan Dengan pusat yang Tuhan segel di dalam planet Venus.

Namun, seperti pepatah mengatakan, 'Setiap suatu pencapaian akan selalu mempunyai pengorbanan pada awalnya'. Perang berakhir, bencana berakhir. Namun, seperti menegaskan kata pepatah diatas, sebuah pengoorbanan besar juga diberikan di dalam peperangan. Sang pencipta alam, ayah dari semua mahluk, 'Tuhan' dalam injil mengorbankan kehidupannya.

Setelah berhasil menyegel sang 'Emperor Beast of Apocalypse', 'Tuhan' langsung menghilang dengan berubah menjadi partikel cahaya yang menyebar keseluruh dunia. Bumi yang berada di ambang kehancuran, langsung kembali menjadi bumi yang indah, partikel cahaya Tuhan memperbaiki setiap kerusakan dan kembali menghidupkan seluruh kehidupan yang ada di muka bumi.

Perang telah berakhir, perdamai dapat mereka semua rasakan, meski kesedihan tak dapat terbendung atas kehilangan sosok sang ayah untuk mereka. Namun, mereka masih dapat bersyukur dan berjanji tidak akan kembali menimbulkan pertikaian di antara Fraksi.

Two Heavenly Dragon yang sebelmnya ikut dalam perang, berhasil disegel oleh Tuhan sebelumnya, dan menjadikan mereka sebagai artefak suci yang dikenal sebagai 'Sacred Gear'. Great Red kembali ke tempatnya berada, dan kembali menjalankan tugas yang seharusnya dia jalankan.

Sejak saat itu perdamaian di antar Fraksi terjalin erat. Dan akibat itu juga eksistensi mereka di mata manusia terbeber. Dan memutuskan membaurkan diri dengan kehidupan manusia. Meski konflik awal di antara Manusia dan makhluk gaim sangatlah tidak berjalan baik, namun harmony dan perdamaian bisa terbentuk

Sejak saat itulah, eksistensi dari para mahluk supranatural di akui oleh Manusia. Dan dengan kerjasama yang sudah terbentuk, sebuah institut pendidikan khusus dibuat oleh Fraksi Supranatural di dunia manusia untuk sarana pelatihan militer dan juga untuk membangkitkan potensi dari setiap individu untuk terus menjaga perdamaian.

::

XxXxX

::

'Back to story'

Dan sekarang, kita beralih kesalah satu bangunan yang berada di areal sekolah khusus ini. Disana, terlihat seorang pemuda yang kini tengah berada disana. Berdiri dengan tenang, dengan menatap kosong ke arah langit biru yang tidak ternoda sedikitpun oleh awan. Pada wajahnya, kini guratan kesedihan terlihat dari raut ekspresi yang ditunjukkan olehnya. Dan itu didukung dengan sorot matanya yang kini mulai menatap dengan sendu.

Hembusan angin lembut menerpa tubuhnya, membuat sang pemuda merasakan nyaman oleh belaian yang diberikan oleh hembusan angit lembut yang memberinya sebuah ketenangan. Dengan perlahan, matanya dia pejamkan, menyembunyikan manik biru indahnya di balik kelopak matanya untuk menikmati belaian angin lembut aning pada tubuhnya. Rambut pirang spiky dengan jambang menggantung yang panjang hingga ke dagu itu melambai dengan pelan mengikuti arah angin berhembus. Begitu pula dengan jacket yang dia kenakan dengan dibiarkan terbuka itu juga mulai bergoyang akibat hembusan angin.

Kelopak mata itu dibiarkan terus tertutup. Ekspresi damai yang dia tunjukkan sebelumnya, kini mulai mengerut dan mulai mengeluarkan raut sendu yang menyimpan banyak emosi yang terlihat bercampur aduk. Pergulatan hati dan pikiran semakin membuat guratan ekspresi frustrasi, dan sedihnya terlihat jelas.

Namun, secepat dia mengeluarkan ekspresinya dengan kecepatan yang sama pula ekspresi itu kini mulai kembali. Setelah beberapa saat, ekspresi itu terlihat perlahan mulai menghilang setelah sang pemuda mencoba menenangkan dirinya. Mencapai sebuah ketenangan memang bukanlah hal yang mudah, terutama untuk seseorang yang memang sedang memiliki sebuah tekanan pada diri.

'Someone P.O.V'

Aku tak pernah berfikir dan tak pernah menyangka, hidup ini benar – benar begitu sulit. Dan aku tak pernah mengharapkan untuk mengalami sesuatu rasa yang menyakitkan seperti ini. Rasa sakit memang tidak akan pernah jauh dari kehidupan setiap insan. Namun, bagaimanapun juga itu merupakan sebuah kodrat dari setiap kehidupan. Bagaimanapun rasa sakit yang diterima oleh seseorang akan menjadi sebuah motivator untuk bertahan di kehidupan yang berat ini.

Namun, apakah rasa sakit yang harus kuterima harus semenyakitkan seperti ini?

Apakah aku salah, jika aku menyalahkan takdir yang sudah diberikan kepadaku?

Yang kuinginkan hanyalah hidup dengan damai, dan merasakan kebahagiaan di setiap cerita kehidupanku. Namun, apa yang aku dapatkan sekarang benar – benar sudah membuatku hancur. Apakah kehidupanku memang harus seperti ini?

Serasa belum cukup, hidupku semakin dibuat hancur setelah seseorang yang sangat berharga untukku megkhianatiku dengan sebegitu mudahnya. Apa yang akan kau rasakan jika orang yang kau cintai mengkhianatimu, dan menusuk dirimu dari belakang? Jika aku yang diperbolehkan menjawab, maka aku dengan tugas akan menyatakan kalau itu benar sangatlah menyakitkan.

Bahkan sebuah luka fisik sama sekali bukanlah hal yang bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang diterima oleh hati. Hancur, bak kaca yang pecah. Dan aku semakin hancur setelah pengkhianatan yang ku alami ini dilakukan oleh tunanganku sendiri.

Aku merasa bahwa kehidupanku ini sangatlah tidak beruntung. Tersandung oleh batu pengkhianatan, dan jatuh kedalam kegelapan tiada akhir. Terkadang aku merasa bahwa kehidupanku ini sangatlah lucu. Bertunangan dengan seorang dari kalangan iblis , dan setelah dua tahun bertunangan aku menyadari bahwa tunanganku sendiri mengkhianatku.

Aku benar – benar sangan ingin menertawakan nasib tragis yang menuntunku menuju kesesatan ini. dan aku semakin ingin mencaci diriku sendiri yang terus bersedih hanya karena cinta yang mengkhianatiku. Bukankah itu terlihat sangatlah lucu. Seseorang yang menyedihkan sepertiku menangis hanya karena sebuah cinta.

Jika memang benar bunuh diri bisa menjadi jalan keluar, aku benar – benar akan melakukannya sekarang juga. Namun, aku masihlah orang yang waras, aku tidak akan mugkin melakukan tindakan bodoh seperti bunuh diri yang sama sekali tidak menjamin bahwa diriku akan mati begitu mudahnya.

Berulang kali aku mencoba untuk melupakannya. Namun, bagai sebuah program yang sudah diterapkan secara permanen, semua potongan kejadian pengkhianatan oleh tunangannya selalu berputar dengan sendirinya dalam ingatan, bagai film yang sudah di program untuk dimainkan secara berulang.

Sepertinya apa yang pernah dikatakan oleh Kaa-san itu memanglah benar adanya, 'Mustahil, merasakah sebuah cinta tanpa merasakan rasa sakit dan pengkhianatan.'

'Menyedihkan….'

'Normal P.O.V'

"Lupakan…. Lupakan …. Ayo Lupakan." Bisik pemuda pirang itu, untuk mendorong dirinya dia agar bisa membuatnya tenang, meskipun kesedihannya sama sekali tidak bisa dia sembunyikan. Satu tarikan napas terakhir dengan pelepasan berat dia lakukan. Dan setelah itu, dia kembali membuka kelopak matanya, dan kembali memperlihatkan iris biru Sapphire-nya yang masih terlihat kosong menatap kejauhan.

San pemuda yang semula diam, kini mulai bergerak dengan melangkahkan kakinya kearah tepi bangunan. Dia kemudian berhenti setelah dia sudah berada di tepi bangunan. Sosok itu berhenti setelah dia berada di pinggir atap gedung ini. Ram besi yang dijadikan sebagai pembatas itu membuat sang pemuda menghentikan langkahnya.

Matanya dia gulirkan dan sekarang dia memperhatikan setiap kegiatan dari para siswa dan siswi dari atas sana dengan tatapan kosong. Perhatiannya terusik, setelah sebuah lingkaran sihir teleportasi khas iblis tercipta dibelakangnya. Menengokkan sedikit kepalanya, dia mencoba mengenali siapa yang dimuntahkan oleh lingkaran sihir teleportasi itu.

Setelah, melihat sosok siapa yang dikeluarkan oleh lingkaran sihir itu, si pemuda berambut pirang ini kembali mengalihkan tatapannya ke depan melihat kembali setiap kegiatan yang dilakukan oleh para murid di bawah. Sementara sosok pemuda yang tadi dimuntahkan oleh lingkaran sihir tadi, kini mulai berjalan mendekat ke arah sosok pemuda berambut pirang yang masih memperhatikan kegiatan setiap murid. Untuk sesaat, tidak ada diantara mereka yang membuka suara. Sang pemuda pirang langsung menghela napasnya dan melirik sekilas ke arah pemuda di sampingnya.

"Jadi…. Kenapa kau kemari, Sairaorg?" tanya si pirang pada pemuda iblis disampingnya yang dia panggil Sairaorg "…. Tidak seperti biasanya kau mengunjungiku sepagi ini?"

"Ada sesuatu hal yang ingin aku tanyakan padamu, Naruto." balas Sairaorg dengan serius pada pemuda berambut pirang yang bernama Naruto. sementara Naruto yang merasa arah pembicaraan yang mulai serius langsung ikut serius

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Aku mendapat panggilan dari Kushina Oba-san…. Dia bertanya padaku tentang dirimu." Sairaorg langsung menatap ke arah Naruto "….Kushina Oba-san juga sudah menceritakan semuanya padaku. Apakah yang dikatakan olehnya itu benar?" Sairaorg betanya dengan tingkat keseriusan yang tinggi, dan dalam guratan ekspresinya kini terlihat emosi yang terlihat dia tahan. Naruto tersenyum, meski senyum yang dia keluarkan sangat terlihat dipaksakan saat ini.

"Sepertinya Kaa-san tak bisa dipercaya untuk menjaga rahasia …." Ujar Naruto, mendesah dengan berat hati dan kembali melanjutkan kata – katanya "….Yeah. semua yang dikatakan Kaa-san memanglah benar." Lanjut Naruto dengan nada getir. Geraman penuh emosi lolos dari mulut Sairaorg, tangannya kini terkepal dengan erat melampiaskan rasa kekesalan bahkan hingga kulit tangannya memutih.

"Dan kenapa kau sama sekali tak melakukan apa - apa, Naruto?" Tanya Sairaorg dengan desisan tajam pada pemuda disampingnya. Sementara Naruto menggelengkan kepalanya perlahan.

""

"Memangnya apa yang bisa aku lakukan, hmmm?" Naruto malah balik bertanya.

"Bodoh, Kau seharusnya membunuh pemuda sialan itu." Sairaorg kini mulai geram dengan tingkah Naruto yang sama sekali tak melakukan pembalasan atas apa yang sudah dia terima. Merutnya, Naruto itu terlalu baik, membiarkan orang yang sudah berperilaku buruk padanya tanpa mempunyai keinginan untuk membalasnya. Jika yang ada dalam posisi Naruto adalah dirinya, Sairaorg sudah dapat memastikan kalau pemuda sialan yang sudah melakukan hal buruk ini akan dia hancurkan menjadi abu.

"Lupakan,…. Aku sudah lelah dengan semua ini, Sairaorg. Aku ingin melupakan semua ini." Balas Naruto dengan lemahnya. Kini tatapan kosongnya sudah terganti dengan tatapan sendu. Dia kemudian berbalik dan berjalan ke arah kursi yang ada di dekatnya. Dan langsung membaringkan tubuhnya di kursi tersebut. Sairaorg terus memperhatikan gerak geriknya.

"Apakah kau sudah mengatakan masalah ini pada keluarga Gremory?" Tanya Sairaorg. Naruto langsung menggelengkan kepalanya perlahan.

"Tidak…. Aku tidak akan memberitahukan masalah ini kepada keluarga Gremory. Meski aku sudah bertemu dengan mereka, aku hanya mengatakan bahwa aku membatalkan pertunangan antara aku dengannya, tanpa sedikitpun mengatakan alasan kenapa aku membatalkan pertunangan itu." Balas Naruto.

"Kenapa kau tak mengatakannya semuanya saja, Naruto?" Kali ini Sairaorg benar – benar tidak mengerti dengan jalan pikir sahabatnya ini. Naruto masih bersikeras tidak ingin mengatakan masalah yang sebenarnya dan lebih memilih untuk menyimpan masalah ini sendiri.

"Sudah seharusnya masalah ini hanya menjadi rahasia…. Aku tak ingin hanya karena masalah ini nama Klan Gremory menjadi tecemar…. Biarlah ini hanya menjadi rahasia. Dan aku ingin kau juga ikut merahasiakannya, Sairaorg."

"Cih…. Masalah seperti i-…"

"Sudahlah…. Biarkanlah semua masalah ini berlalu. Biarkan aku melupakan masalah ini…. Aku memang kecewa, namun aku tak ingin semua masalah ini menjadi semakin rumit. Biarkanlah ini berjalan seperti ini, dan secara perlahan akan kembali berjalan sebagaimana mestinya." Kata Naruto memotong perkataan dari Sairaorg dengan suara yang terdengar lelah.

Postur tubuh Sairaorg sempat menegang sesaat, namun dia langsung berdecak dan menghela napasnya untuk menenangkan dan meredam emosinya yang sempat lepas kendali. "Aku benar – benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu, Naruto." Sairaorg menyandarkan diri pada ram pembatas di belakang tubuhnya. Naruto hanya tersenyum menanggapinya.

"…. Dan yang lebih tidak aku mengerti, kenapa Rias sampai tega melakukan hal seperti ini." lanjut Sairaorg dengan suara yang terdengar bingung akan perilaku dari sepupunya itu. dan dia juga sangat geram atas kelakuan buruk dari sepupunya ini.

"Kau tak akan pernah mengerti bagaimana jalan pikiran wanita itu seperti apa, Sairaorg….. perempuan adalah sebuah individu yang sangatlah rumit untuk dimengerti." Kata Naruto. Memang, untuk memahami seorang perempuan bukanlah hal yang mudah. Perasaan mereka sangatlah sulit di tebak, rumit dan tidak akan dapat dimengerti. Bahkan perubahan mood mereka sangatlah cepat dibandingkan laki – laki. Sairaorg mengangguk menyetujui ucapan dari Naruto.

Sekarang keheningan melingkupi Keduanya, baik Naruto maupun Sairaorg kini tenggelam dalam pemikiran mereka masing – masing. Diantara mereka berdua tidak ada yang berinisiatif untuk kembali membuka percakapan.

Sementara itu, tak jauh dari tempat mereka sekarang. Di balik pintu masuk, yang terlihat gelap karena tak mendapatkan cahaya sedikitpun. Terlihat sosok siluet yang sedang berdiri di dekat pintu. Sosoknya sama sekali tak dapat dikenali karena minimnya cahaya yang masuk ke atas sini. Sosok itu sepertinya sudahlah menguping pembicaraan antara Naruto dan Sairaorg.

Mendengar tak ada lagi pembicaraan di luar, sosok itu menghela napasnya sesaat. Setelah itu, di bahah kakinya terbentuk sebuah lingkaran sihir berwarna putih keunguan. Dan setelah itu, sosok misterius itu langsung menghilang ditelan lingkaran sihir teleportasi meninggalkan keheningan di tempatnya.

Sementara dengan Naruto dan Sairaorg. Keheningan masih melingkupi mereka berdua, namun helaan napas dari Sairaorg langsung memecahkan keheningan.

"Hhhhh… Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Sairaorg.

"Keluar dari sekolah dan kembali melakukan apa yang seharusnya aku lakukan." Jawab Naruto mantap. Sairaorg langsung menatap ke arah Naruto dengan satu alis terangkat dan dahi yang mengerut pertanda bingung.

"Apa maksu-…."

'Poff'

Sebelum Sairaorg bisa menyelesaikan kata – katanya, Perkataannya langsung terpotong saat sebuah kepulan asap tercipta di antara dirinya dan Naruto. Ketika asap menghilang tertiup angin, Sairaorg bisa melihat sosok seseorang yang sedang menunduk penuh hormat kepada Naruto. Kebingungan Sairaorg langsung menghilang dan digantikan dengan ekspresi seriusnya.

"ANBU… apa yang dilakukan kesatuan ANBU di Kuoh?" Pikir Sairaorg dengan bingung saat melihat sosok yang baru datang barusan yang merupakan seorang ANBU.

ANBU 'Ansatsu Senjutsu Tokushu Butai' yang secara harfiah berarti 'Special Assassination and Technical Squad'. Merupakan sebuah Divisi yang dibentuk oleh klan Ninja. Divisi ini terdiri dari ninja-ninja elite yang telah dipilih dan direkomendasikan oleh pemimpin Klan Ninja, atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'KAGE'. Seperti namanya, kesatuan ANBU ini dibentuk untuk spesialis pembunuhan dan juga untuk menjalankan misi – misi sulit dengan Rank-S sampai SS. ANBU juga merupakan sebuah divisi yang secara langsung melindungi seorang Kage.

"Taichou…." Kata Sosok ANBU di depan Naruto tanpa emosi, meski suaranya terdengar tak memiliki emosi apapun, unsur hormat masih dia tunjukan kepada Naruto.

Naruto langsung bangkit dari posisi berbaringnya, dan langsung mendudukkan diri di kursi. Dia kini menatap dengan serius kepada sosok ANBU di hadapannya dengan penuh wibawa dan khas seperti seorang pemimpi. Sementara Sairaorg, dia sekarang benar – benar tak bisa untuk tidak terkejut saat mendengar panggilan yang disematkan oleh ANBU itu pada Naruto.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Naruto dengan serius.

"Ha'I …. Hokage-sama memberikan izin sepenuhnya kepada anda. Anda diberikan kebebasan untuk menentukannya pilihan anda sendiri." Jawab tegas sang ANBU yang tak diketahui rupanya karena terhalang oleh jubah yang menutupi seluruh tubuhnya.

Senyum kecil mengembang di wajah Naruto. dia sangat puas setelah mendengar jawaban yang diberikan sang ANBU. Dia langsung menghela napas lega. "Baiklah…. kau boleh kembali. Terimakasih atas bantuannya…. Aku akan memanggilmu lagi nanti." Ujar Naruto dengan tegas, sang Anbu mengangguk patuh.

"Ha'I Buntaicho…."

Setelah itu, sang ANBU langsung menghilang dalam kepulan asap khas Sunshin, meninggalkan Naruto dan Sairaorg kembali. Sairaorg kini langsung memelototi Naruto yang tengah meregangkan ototnya dengan mengangkat tangannya ke atas.

"Jadi…. Apakah ada penjelasan mengenai ini semua? Jika memang ada, aku ingin kau menjelaskan semuanya, Se-ka-rang ju-ga." Kata Sairaorg dengan penekanan pada setiap perkataannya. Naruto terkekeh melihat bagaimana Sairaorg yang tengah melotot ke arahnya.

"Apakah aku belum memberitahumu sebelumnya?" dengan cepat Sairaorg menggeleng "…. Pantas saja. Baiklah…. Sekarang, kau tau sendiri bukan kenapa aku menginjakkan kaki ke sekolah ini?" Naruo tak langsung menjawab, dia kembali melemparkan pertanyaan ke pada Sairaorg. Dengan bingung, Sairaorg langsung mengangguk.

"Kau masuk ke sekolah ini karena Sirzechs-sama yang memintamu, setelah kau bertunangan dengan Rias bukan?" Kata Sairaorg sambil mengingat – ingat apa yang pernah dikatakan oleh temannya itu.

Naruto manggut – manggut sambil menggumamkan membenarkan perkataan Sairaorg "Ya…."

"Lalu, apa hubungannya ANBU dengan permintaan dari Sirzechs-sama?" Sairaorg sepertinya masih belum mengerti.

"Sebenarnya, begini Sairaorg…. Sebelum aku terlibat pertunangan dengan Rias, aku adalah Ninja yang sudah direkomendasikan oleh Tou-san untuk menempati divisi kesatuan ANBU…. Namun, aku menolak direkomendasikan dan lebih memilih memenuhi permintaan dari Sirzechs-san." Jelas Naruto.

"Aku mengerti…. Karena kau sudah memutuskan pertunanganmu dengan Rias…, kau tidak lagi mempunyai alasan untuk memenuhi permintaan dari Sirzechs-sama. Dan kau sekarang mengambil kembali opsi yang ditawarkan oleh Oji-san padamu…. Apakah aku benar?" Sairaorg sekarang sudah mengerti perkataan dari Naruto sebelumnya. Naruto mengangguk dengan diiringi dengan senyum simpul di wajahnya.

"Yeah …. Memang begitulah adanya…"

"Apakah kau akan kembali ke desa, Naruto?" Tanya Sairaorg. Naruto dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya. Melihat itu, Sairaorg langsung merasa kebingungan.

"Aku akan tetap tinggal di kota ini."

Kebingungan Sairaorg semakin bertambah setelah mendengar penuturan Naruto barusan. Dia kini bingung, karena menurut apa yang dia tahu, kesatuan ANBU akan selalu berada di bawah bayang – bayang seorang Kage, yang mana itu berarti Squad ANBU harus selalu berada di dekat Kage itu sendiri.

Merasa mengerti dengan kebingungan Sairaorg Naruto berujar "Aku berada di sebuah unit Khusus…. Aku diberi tugas dari Tou-san untuk menjaga relasi antara klan Ninja dengan setiap Fraksi. Dan karena setiap Fraksi berpusat di kota ini, itu berarti aku tidak mungkin jauh dari kota ini" Jelas Naruto. Sairaorg langsung mengangguk mengerti atas penjelasan singkat dari Naruto.

"Begitukah…." "Masuk akal juga…" Pikir Sairaorg.

"Yeah …."

Keduanya kembali terdiam, membuat keheningan kembali melingkupi mereka berdua. Hembusan angin membelai Naruto dan Sairaorg, membuat mereka berdua terbuai oleh itu. Namun keheningan itu langsung menghilang saat Naruto menyela,

"Sairaorg… bisakah kau membantuku?"

"Hmmm …. Tentu saja." Ujar Sairaorg menyanggupi. Naruto tersenyum senang saat Sairaorg menyanggupi untuk menolong dirinya.

"Bisakah kau membantuku untuk mencari sebuah tempat yang bagus untuk dijadikan sebuah markas…. Kau tau sendiri, aku dan squad-ku membutuhkan tempat berkumpul. …. Aku sedikit sibuk sekarang ini, jadi…. bisakah kau mencairkannya untukku." Kata Naruto dengan memohon. Sairaorg langsung menghela napasnya mendengar permintaan dari Naruto. Naruto sendiri kini hanya memberikan senyum padanya.

Mengerlingkan bola matanya sesaat Sairaorg langsung berujar dengan malasnya "Baiklah …. Aku akan mencarikannya." Kata Sairaorg dengan malasnya.

"Arigatou …. Kau memang sahabat terbaikku, Sairaorg." Kata Naruto dengan senangnya. Sairaorg kembali kembali medesah. Setelah itu di bawah kakinya terbentuk sebuah lingkaran sihir teleportasi khas miliknya.

"Baiklah kalau begitu…. Aku pergi, anggota Squad-ku pasti tengah menungguku sekarang." Kata Sairaorg. Naruto mengangguk mengerti. "…. Satu hal lagi, aku tadi bertemu dengan kembaranmu. Melihat bagaimana paniknya dia, pasti dia sudah mengetahui semuanya. Dan lagi, dia sepertinya sedang mencarimu sekarang, Naruto."

Senyum di wajah Naruto langsung memudar, menghilang seketika, setelah mendengar perkataan dari Sairaorg. Tatapannya matanya kini kembali terlihat kosong, helaan napas berat langsung dia keluarkan. "Jika kau bertemu dengannya…. Katakan padanya, aku menunggunya disini." Ujar Naruto pasrah. Sairaorg mengangguk menanggapi dan langsung menghilang ditelan lingkaran sihir teleportasi.

Setelah kepergian Sairaorg, Naruto kembali membaringkan dirinya pada bangku panjang yang sebelumnya dia duduki. Matanya kini kembali menerawang jauh melihat ke arah langit biru yang mulai terhalang oleh gumpalan awan.

"Gomenne~, Naruko-chan…"

0o0o0

Sementara itu, dilorong sekolah yang kini terlihat sepi. Seorang gadis kini tengah berlarian dilorong dengan tergesa – gesa. Surai pirang panjang yang diikat twintail itu kini melambai karena angin yang bertentangan dengan laju lari dari sang empunya.

Raut wajah panik, sedih, dan marah, terlihat dari guratan wajah cantiknya. Mata indah dengan iris biru itu kini mulai terlihat berkaca – kaca menandakan pergulatan emosi dalam hatinya saat ini.

"Kenapa kau tak mengatakan yang sebenarnya padaku…. Onii-chan?" Tanya dirinya dalam hati. Pikirannya kini tengah berkecamuk dengan seorang pemuda yang dia panggil dengan kakak itu. tidak dapat ditahan, tetesan air mata mulai keluar dari mata indahnya. Dalam larinya isakan tangis kecil mulai terdengar.

"Naruto…."

::

::

::

::

TBC

XxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxXxX

Ahaha …. Maafkan saya karena malah mempublish ulang chap prolognya. Melihat bagaimana ancurnya cha ini, saya jadi gregetan soalnya. Ya udah saya perbaiki dan mempublis ulang.

Lagi pula ini saja melakukannya untuk memperjelas apa yang memang seharusnya diperjelas. Fic ini akan saya jadikan projek tetap mulai dari sekarang.

Dan fic ini murni AU, hasil imajinasi saya sendiri. Memang sih sedikit agak sama unsur dengan fic 'Tomodachi' milik author 'Bad Sectro'. Namun, ini fic murni imajinasi saya sendiri.

Den kejelasan akan ada di chap depan.

Ohh yaahhh…

Fic AS akan update antara besok atau dua hari lagi, disusul fic ini dan berikutnya TJoD.

Dan satu hal lagi…

Buat kalian penunggu fic dari Author 'KONOHAMARU22'
saya dapat pesan dari dia, kalau dia untuk sementara akan Hiatus, dan akan mulai lagi saat sebelum atau saat awal bulan ramadan berlangsung.

Itu saja.

Give you response, and do not hesitate to give suggestion or critism.

See you at the next time….

Byee…

Hyosuke : OUT

R

I

V

I

E

W