Chapter 5

My husband is the devil

Luhan

Sehun

Author : blibaekhyun

Kris terus menemani sang istri yang tak sadarkan diri. Jujur ia sangat sangat menyesal telah melakukan semuanya.

Kenapa ia tidak bisa mengontrol emosinya 'sial'

Kris mendekati ranjangnya dan ikut merebahkan dirinya disana, lama mengamati wajah sang istri yang tampak sagat lelap

"tao-ya bangunlah, maafkan aku sayang" namun yang dipanggil masih setia memejamkan matanya . tao terlihat begitu lelah

"tao-ya. Jika kau sadar, aku tidak akan menyakitimu lagi sayang, aku janji" namun lagi lagi hanya keheningan yang menjawab perkataan kris

Kris merasa prustasi dan bersalah diwaktu yang bersamaan

Dengan langkah gontai , kris keluar dari kamarnya dan menemui anak buahnya

"panggilakn suho . aku ingin bicara dengannya" perintah kris kepada salah satu pengawalnya

Dan tak berapa lama datanglah suho dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya, benar benar tampan

"suho ya.. mulai besok, aku perintahkan agar kau mulai menyamar menjadi manusia dan temukan sehun dan sehyun bahkan jika perlu kau cari mata mata yang aku kirim . dalam keadaan hidup atau mati. Aku tidak mau tau" tegas kris kepada suho

"baik yang mulia. Akan saya laksanakan perintah anda . Kalau begitu saya pamit dulu dan mempersiapkan semuanya" suho membungkuk hormat lalu meninggalkan istana nafoz

"aku harap kau tidak mengecewakan aku suho" bisik kris . lalu kembali lagi ke kamarnya untuk menemani sang istri yang masih terbaring lemah diranjangnya

.

.

"jesper lebih baik kau malam ini menginap saja ya dirumah direktur oh. Aku akan meminta ijin dulu kepada direktur oh"ujar luhan sambil menggendong jesper .luhan membawa jesper yang tengah tertidur di gendongannya

"luhan" panggil seseorang dibelakang luhan

"krystal-ssi. Ada apa ?" tanya luhan bingung sambil menatap krystal yang tengah melipatkan kedua tangannya didepan dada serta mecibir ke arah luhan

"selain penjilat kau juga sudah berani membawa orang asing ke kantor ini. Hei ! luhan sadarlah, kau masih pegawai baru disini. Kau jangan banyak tingkah dan ka.."

"krystal-ssi bisakah kau diam ? telingaku pusing mendengarkan suaramu. Kau bisa membangunkan anak ini. Jadi lebih baik kau diam" ujar kuhan sedikit pelan lalu berjalan meninggalkan krystal yang tengah melotot kearahnya

"yak ! luhan aku belum selesai bicara dengamu" teriak krystal pada luhan yang mulai menjauh

Luhan menemui sehun di ruangannya .ada rasa malu dihatinya ketika ingin bertatap muka dengan sehun namun sebelum luhan membuka pintu ruangan sehun sebuah suara mengagetkannya

"luhan" itu suara sehun tepat berdiri di belakang luhan

"direktur oh annyeonghaseo. Maaf saya kira anda ada didalam" ujra luhan sambil menunduk. Tidak berani menatap sehun

"kenapa kau mencariku luhan ? ...ada yang ingin kau tanyakan ?" tanya sehun yang melihat luhan masih menggendong anak chanyeol dan baekhyun

"ah begini direktur, maafkan saya jika saya lancang. Tapi bolehkah anak ini menginap satu malam saja dirumah anda direktur" ujar luhan kali ini ia berani menatap sehun dan tangannya tak tinggal diam masih mengusap punggung anak kecil digendongannya

'benar benar keibuan' pikir sehun

"jelaskan padaku kenapa?..." ujar sehun sambil membuka pintu ruangannya "kita bicara didalam" lanjutnya

Luhan menceritakan semuanya kepada sehun tentang apa yang ia lihat hari ini

"kau tau xi luhan ada bebrapa hal yang harus tidak perlu kau ketahui" sehun mendekatkan wajahnya ke wajah luhan. Sontak saja luhan menundukkan kepalanya

"kau tidak tahu kan kenapa chanyeol melakukan itu ? itu semua aku yang menyuruhnya . memerintahkannya untuk menyelidiki wanita itu, membiarkan chanyeol disentuh oleh wanita itu. Karena aku tidak ingin mengotori tanganku dengan menyentuh wanita itu" ujar sehun tanpa eksprei

"tapi kenapa anda melakukan itu direktur , anda tahu kan jika wakil direktur sudah mempunyai istri ,dan anak yang ada di gendonganku sekarang ini"

"kau tidak perlu tahu luhan itu semua urusanku. Jangan pernah menanyakn apapun kepada chanyeol" ancam sehun kepada luhan yang sangat menyeramkan menurut luhan

'ais dia ini manusia atau bukan sih' batin luhan

"b-baik direktur" jawab luhan sedikit tergagap

Sehun kembali ke mejanya "dan satu lagi xi luhan. berhati hatilah" ujar sehun lalu kembali melanjutkan pekerjaannya

.

.

Malam harinya baekhyun tidak kembali kerumah. Dan itu membuat chanyeol frustasi. Tadi sehun menelponnya bahwa jesper akan menginap dirumah sehun

"damn it ! ini semua gara gara sehun, kenapa harus aku yang menyelidiki wanita itu. Baekhyun sayang angkat teleponku.." sudah berpuluh kali chanyeol menelpon baekhyun namun hpnya tidak aktif "shit !" chanyeol mengambil jaket hitamnya dan pergi mengendarai mobilnya

..

Di sebuah club malam hingar bingar musik menghiasi tempat para pelacur itu mencari uang

"hik.. aku bilang tambah lagi minumanku bodoh hik.."

"tapi tuan anda sudah menghabiskan 4 botol . anda juga sudah mabuk berat lebih baik anda berhenti" ujar salah satu bartander di depan meja milik baekhyun

"hik.. berikan saja bodoh" baekhyun sudah sangat mabuk mukanya memerah hingga ke telinganya dan bibirnya terus saja mengeluarkan suara cegukan dan matanya sayu"

"minggir tuan dia adalah partnerku malam ini" seorang ahjusi tua menghampiri meja baekhyun. Otomatis sang bartander melangkahkan kakinya pergi

"hik.. mau kemana si bodoh itu. Kenapa malah meninggalkan aku hik.." racau baekhyun

"hai manis. Mau jadi partnerku malam ini. Kau sangat cantik" ahjusi tua tadi menindih baekhyun

"lepashh kauh berat" baekhyun mendorong tubuh ahjusi tua tadi dengan susah payah

"jangan menolak sayang. Kau milikku malam ini" ahjusi tua itu terus saja menarik paksa tengkuk baekhyun agar bisa menicum baekhyun

"arghh akuhh bilang lephhash sialan" baekhyun terus memberontak dalam pelukan ahjusi tua tadi

"jangan paksa aku berbuat kasar padamu cant_"

"bhuagg!" baekhyun memukul junior ahjusi tua itu

Ahjusi tadi terjatuh dan memegangi juniornya yang ditendang oleh baekhyun

"sialan kau ! akan ku kejar kau sialan!

Baekhyun berlari dari tempat laknat itu dengan kepala pusing dan juga jangan lupakan dia sedang mabuk berat membuatnya tidak kuat berlari

"chanhh" hanya nama chanyeol yang ada di pikirannya saat ini. Tak dipungkiri bahwa ia membutuhkan chanyeol untuk saat ini

Tapi berikutnya ia teringat chanyeol tengah memangku seorang wanita membuat emosinya embali memuncah "brugh" baekhyun terjatuh ditengah jalan yang sepi "hap ! mau kemana kau jalang !" ahjusi tadi berhasil menangkap baekhyun dan menarik kakinya

baekhyun yang sudah kelelahan hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya

namun saat kesadaran terakhirnya ia mendengar keributan dan seperti suara orang berkelahi

.

.

"luhan oppa maukah kau berteman denganku" sehyun tengah menikamti makan malamnya bersama dengan luhan sehun dan jesper

Sehun mengarahkan pandangannya kearah luhan

"tentu saja sehyun-ah aku mau menjadi temanmu" ujar luhan sambil menatap sehyun yang tengah menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya

"akhirnya aku punya teman juga. Kau tau tidak , sehun oppa tidak pernah mengijinkan aku bergaul dengan siapapun dia_"

"sehyun lebih baik habiskan makananmu jangan berbicara jika sedang makan" potong sehun. Dia tidak mau jika nanti sehyun kelepasan mengatakan hal yang tidak tidak, nanti luhan bisa curiga

"iya oppa" jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu

"kau sangat lucu sehyun-ah"ujar luhan sambil menatap sehyun

"luhan jangan ajak dia bicara... Biarkan dia menghabiskan makanannya"

Sungguh jika didepannya bukan sosok bosnya yang tampan, luhan bersumpah akan mencekiknya hingga sesak nafas

"thehun ajuthi galak" jesper yang ada dipangkuan luhan bersuara

Sehun yang mendengarnya hanya menatap bocah itu sekilas lalu melanjutkan kembali makanannya

.

Sehun pagi pagi sekali sudah bangun, tak seperti biasanya . banyak yang ia pikirkan mulai dari luhan yang sering memenuhi pikirannya akhir akhir ini, dan juga kris yang sepertinya mulai mengincar dirinya, sehyun dan chanyeol

Ia terus termenung di tempatnya. Bagaimana jika kris menemukannya. Tapi itu sedikit mustahil. Tapi yang ia takutkan adalah chanyeol. Bisa bisanya temannya itu menghamili manusia dan membuat tanda froz kembali lagi ke tubuhnya. Tapi semuanya sudah terjadi mau tak mau dia harus meningkatkan kewaspadaannya. Kapan saja

Selesai termenung cukup lama di kamarnya , sehun turun ke bawah untuk mencari minuman.

Sehun terenyuh melihat pemandangan didapur, dimana luhan tengah tertawa bersama dengan sehyun. Tak pernah sekalipun dia melihat sang adik tertawa lepas seperti saat ini. Dan lihatlah bagaimana cara luhan memperlakukan adiknya

Tak dipungkiri ada rasa sesak menyeruak ke dalam hati sehun.. entah mengapa dia sedirkit tidak rela melihat luhan melakukan adiknya dengan begitu istimewa

"ehemm" deheman sehun membuat kedua anak manusia berbeda kelamin itu menatapnya

"oppa.. kau sudah bangun ?" tanya sehyun sambil mencoba mencari keberadaan sang kakak dengan meraba menggunakan kedua tangannya. Sehun yang tak ingin adiknya susah mencarinya memutuskan menghampiri sang adik yang tengah berjalan pelan

"sehyun" paggil sehun

"kenapa kau berada di dapur, disini berbahaya . bagaimana jika kau terluka" lanjut sehun sambil memegang bahu sempit adiknya

Luhan yang masih terbengong melihat adegan kakak beradik itu hanya mampu menghela nafas panjang dan memutar bola matanya malas 'sangat over proterctif sekali' batin luhan

"kau berlebihan oppa. Aku tidak apa apa. Lagi pula, aku bersama luhan oppa disini, jadi dia akan menjagaku" ujarnya meyakinkan sehun

"tenang saja direktur, aku pasti menjaga sehyun sepenuh hatiku" ujar luhan dengan nada suara yang dibuat seimut mungkin

"dan kau luhan. Jangan biarkan sehyun berada didapur apalagi memasak denganmu. Itu berbahaya" ujar sehun masih dengan tampang kesalnya –menurut luhan "lebih baik kau segera bersiap luhan, kita akan berangkat setengah jam lagi. Dan sehyun lebih baik kau mandi. Oppa akan mengantarkanmu ke kamar"

Luhan kembali memasang wajah melongo 'benar benar menyebalkan, jika aku jadi sehyun. Aku mungkin akan kabur dari sini' batin luhan

Sehun mengantar sang adik ke kamarnya "oppa aku ingin ke rumah baekhyun oppa lalu bermain dengan jesper disana. Tidak apa kan ? aku.. sangat kesepian" lanjutnya
"tidak bisa sehyun. Chanyeol dan baekhyun sedang ada masalah. Jadi lebih baik, kau diam saja dirumah. Oppa janji, jika nanti baekhyun dan chanyeol sudah membaik, kau boleh bermain kerumah mereka" dan dibalas anggukan kecil dari sehyun

Selanjutnya sehun pergi meninggalkan kamar sehyun menuju kamarnya untuk menyiapkan dirinya

.

.

Chanyeol terbangun dengan sakit di punggungnya akibat pukulan yang diterimanya tadi malam "brani braninya menyakiti baekhyunku" ujar chanyeol sambil melihat kesamping kanannya mendapati baekhyun yang masih terlelap dengan damai, bibirnya sedikit terbuka

Tangan besar chanyeol mengusap pipi baekhyun dengan tangan besarnya .

"cup" satu ciuman untuk baekhyun

"maafkan aku baekhyun, maafkan aku. Aku menyesal" ujar chanyeol sambil merapatkan tubuhnya dengan tubuh baekhyun

Karena merasa terganggu tidurnya . baekhyun perlahan membuka matanya dan mendapati chanyeol tengah menatapnya

Baekhyun membalikkan tubuhnya. Dia masih marah terhadap chanyeol rupanya. Siapa yang tidak marah.. melihat orsng yang kau cintai memangku wanita lain didepan matamu sendiri

"baek.. aku minta maaf. Aku bisa jelaskan semuanya" ujar chanyeol sambil memegang pundak baekhyun

"lebih baik kau jemput jesper. Aku menyesal kemarin menelantarkan anakku" ujar baekhyun masih dengan memunggungi chanyeol

"hah.. baiklah aku akan menjemput jesper diruamh sehun dan mengajaknya ke kantor. Aku akan pulang lebih awal nanti.."

"tidak usah memaksakan , jika pekerjaanmu itu lebih penting dari pada aku dan jesper"

Chanyeol tau baekhyun sedang menyindirnya sekarang "tidak baek.. kalian berdua lebih penting dari apapun.."

"pergilah.. aku ingin istirahat"

"aku akan pesankan delivery... kau tak perlu memasak lagi" chanyeol meraih hpnya

"tidak usah, aku masih memiliki tangan untuk membuat makananku sendiri. Dan maaf hari ini aku tidak bisa membuatkanmu sarapan chanyeol"

Tanpa sepengetahuan baekhyun, chanyeol menjambak rambutnya frustasi. 'gara gara kau oh sehun' batin chanyeol

"tidak apa apa baek.. aku mengerti... maafkan aku. Aku akan berusaha memberikan banyak waktu luang untukmu dan jesper"

"jangan membuat janji jika kau tak bisa menepati janjimu. Lebih baik kau simpan janjimu untuk wanita itu.."

"aisshh baek.. dia hanya rekan kerja ku dan sehun . sehun memintaku untuk mendekatinya, untuk mendapatkan informasi dari wanita itu. Aku mohon kau mengerti baek..." chanyeol memelas

"apa yang tak aku mengerti darimu selama ini chanyeol ? bahkan aku sangat mengerti dirimu . tapi apa kau pernah mengerti posisiku ?"

Diam

Chanyeol tak bisa berkata apa apa. Kata kata baekhyun bagaikan sebuah tinjuan yang menohok hatinya. Membuat rasa nyeri disana

"baek.. aku minta maaf" hanya maaf yang bisa chanyeol utarakan. Karena memang dia yang bersalah

"tidak apa apa chanyeol. Lebih baik kau segera jemput jesper lalu bekerja" ujar baekhyun lalu mencoba bangun dari tidurnya. Walaupun kepalanya masih terasa berat tapi dia mecoba terlihat kuat di depan chanyeol

"mandilah. Aku akan siapkan pakaianmu" ujarnya tanpa melihat chanyeol

Chanyeol menghampiri baekhyun. Membalikkan badan baekhyun membuatnya berhadapan dengan dada bidang chanyeol yang tak menggunakan atasan apapun . baekhyun tak berani menatap mata chanyeol

"baek tatap aku" pinta chanyeol sambil mengangkat dagu baekhyun

"cup" chanyeol memberikan ciuman lagi dibibir baekhyun cukup lama

"maafkan aku"

Namun baekhyun hanya diam saja tak merespon permintaan maaf chanyeol.

"mandilah"

Tanpa mereka sadari seorang laki laki tengah melihat adegan perang dingin antara chanyeol dan baekhyun lalu menyeringai ditempatnya sekarang "jadi begini kehidupan park chanyeol sekarang ? cih benar benar membosankan" tak berapa lama. Tubuh lelaki itu mengilang terbawa angin entah kemana

Tbc

Udah lama bgt ga update ini ff.. jangan timpuk sayaaa wkwkwk

Saya baru megang laptop lagi soalnya . semoga ga mengecewakan yaa

Kalau mau dilanjut ? review aja . boleh kasi masukan tapi dengan kata kata yang sopan. Review kalian membuat saya semangat melanjutkan ff ini

See you next chap...

-CHANCUT