Author : manlylittledeer

SO, Park or Byun?

Cast : Main cast Baekhyun and Chanyeol EXO, all member of EXO!

Length : Chaptered

Inspired by all of Chanbaek moments!

Rated : T

Disclaimer : Chanyeol itu punya Baekhyun. Cerita ini punya manlylittledeer

.

.

.

.

'Jika aku menemukannya dibalik tivi, lalu punya siapa novel ini sebenarnya?'

-Luhan-

.

.

.

.

.

Happy reading :*

.

.

.

Sesosok namja berlari dengan gembira sambil membawa sekotak cupcake untuk namja yang sangat spesial dalam hidupnya. Dari kejauhan sudah terlihat siluet namja yang sangat disayanginya

"Chanyeollie!" Chanyeol menoleh, tersenyum manis melihat Baekhyun terlihat sangat terburu-buru, "Aku berhasil naik jabataan!" Chanyeol langsung terlihat kaget, sangat senang mendengarnya

"Selamat Baekkie, kerja kerasmu selama ini terbayar" Chanyeol mengusak rambut Baekhyun gemas, ia melirik kotak kue yang dibawa Baekhyun, "Lalu itu untuk?" Baekhyun mengangkat kotak tersebut

"Bagaimana kalau kita kepantai sambil menghabiskan cupcake ini? Untuk merayakan keberhasilanku?" Chanyeol terlihat berfikir, kemudian mengangguk

"Baiklah, tapi aku yakin yang menghabiskan seluruh cupcake itu pasti kau semua" Baekhyun memberengut

"Aku tidak serakus itu Yeollie!" Chanyeol terkekeh

.

.

.

Akhirnya mereka sampai disebuah pantai yang cukup sepi, Chanyeol dan Baekhyun tetap didalam mobil hanya atap mobil saja yang dibuka. Baekhyun mengambil strawberry cupcake dan memakannya dengan lahap, Chanyeol hanya memperhatikan saja karena ia tidak suka makan makanan manis seperti itu. Karena terlalu menikmati Baekhyun tidak sadar krim cupcake menempel dikemeja, Chanyeol yang melihat itu menggelengkan kepalanya. Tanpa basa-basi Chanyeol langsung mendekati Baekhyun dan

Slurp~

Chanyeol menjilat krim cupcake tersebut, pergerakan Baekhyun langsung berhenti. Semburat merah langsung muncul dipipinya

"CH-Chanyeol.." Chanyeol menoleh keatas, Baekhyun menatapnya malu, "
Aku bisa membersihkannya sendiri" Chanyeol tidak peduli dan tetap menjilat krim cupcake yang sebenarnya sudah bersih namun Chanyeol tetap menjilat tepat diatas nipple Baekhyun, tetap tertutupi kemeja. Baekhyun menahan desahannya

"Ch-chanyeollieh.."Chanyeol semakin gencar men—

"Luhan!" Toktoktok "Ayo bersiap latihan!" Luhan langsung terjengkang saking kagetnya, ia sangat bersyukur tadi berinisiatif untuk mengunci pintu kamarnya. Apalagi sekarang yang sedang memanggilnya itu..

"Iya Chanyeol! Aku sedang berganti baju!" Terdengar helaan nafas dari luar pintu

"Kau ini daritadi kupanggil tidak menyahut, seperti sedang menonton film xxx saja" Luhan langsung menatap novel yang tadi dibacanya

"Ka-kau kira aku namja pervert?! Sudah sana" Terdengar langkah kaki Chanyeol menjauh dari depan pintu kamarnya, Luhan menghela nafasnya lega. Bagaimana jadinya kalau misalnya Chanyeol memergokinya sedang membaca novel tentang dirinya dan Baekhyun? Luhan terdiam menatap novel tersebut.

'Jika aku menemukannya dibalik tivi, lalu punya siapa novel ini sebenarnya?'

.

.

.

"Sekali lagi! Chanyeol fokus! Kau kurang banyak latihan, masih terlihat sedikit kaku. Dimulai dari reff!" Sang pelatih hari ini benar-benar keras melatih member EXO, karena banyak project-project EXO menanti. Sebenarnya Chanyeol kurang fokus karena ia masih sedikit lelah setelah syuting WGM untuk hari kedua, ia langsung meluncur ke tempat latihan. Sepertinya setelah latihan, Chanyeol harus meminum vitamin kalau tidak mau drop. Chanyeol berusaha fokus namun tetap saja tidak bisa. Sang pelatih mendekati Chanyeol

"Baiklah, beristirahatlah sebentar. Aku tahu kau lelah" Chanyeol membungkukkan badannya berterimakasih, ia berjalan kepinggir ruangan dan duduk. Chanyeol mengambil botol minum yang entah milik siapa, Luhan yang juga beristirahat karena sang pelatih sedang melatih member lain melihat Chanyeol seksama. Luhan jelas-jelas tahu itu milik Baekhyun. Apa Chanyeol sengaja agar terjadi indirect kiss? Luhan menggelengkan kepalanya, tidak mungkin. Chanyeol straight, ia tahu itu. Luhan mendekati Chanyeol yang masih tidak sadar daritadi diperhatikan Luhan

"Chan, bagaimana syuting WGM tadi?" Chanyeol menoleh, Luhan sudah duduk disebelahnya

"Ya, begitu-begitu saja. Seperti drama" Luhan mengangguk mengerti, ia melirik botol Baekhyun yang masih berada digenggaman Chanyeol

"Itu botol siapa?" Chanyeol menatap Luhan bingung, Luhan melirik botol minum Baekhyun. Chanyeol ber'oh'ria

"Aku tidak tahu" jawab Chanyeol singkat, namun kemudian ia menoleh kearah Luhan, "Ini punyamu hyung? Maaf aku minum tanpa izin" Luhan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum

"Bukan Yeol, seingatku itu milik Baekhyun" Chanyeol langsung melotot

"Apa?! Bagaimana bisa aku minum dari botol namja gila itu?" Luhan langsung terkekeh melihat Chanyeol melempar botol minum Baekhyun seenaknya

"Memangnya kenapa? Kau masih marahan dengannya?" Chanyeol mengangkat bahunya

"Aku sebenarnya tidak marah, namun dia saja yang tiba-tiba judes dan marah-marah tidak jelas. Seperti yeoja sedang menstruasi saja" Luhan melirik Baekhyun yang sedang dilatih

"Kau tidak curiga kenapa dia tiba-tiba marah denganmu?" Chanyeol menatap Luhan bingung

"Maksud Hyung?" Luhan bersender, memperbaiki tali sepatunya

"Dia terlihat seperti cemburu bukan saat kau ikut WGM?" Chanyeol langsung tergelak mendengar penuturan Luhan

"Ya mungkin, sepertinya dia cemburu?" Luhan menoleh dengan cepat kearah Chanyeol, Apa...? "Tentu saja dia kan iri dengan ku karena bisa berdekatan dengan Yee Eun Lee sexy dancer itu. Kau juga sebenarnya irikan hyung?" Chanyeol tersenyum jahil sedangkan Luhan langsung menoyor Chanyeol

"Dasar tidak peka. Sudah aku mau latihan" Luhan langsung bergabung keformasi, sedangkan Chanyeol masih diberikan waktu beristirahat. Chanyeol menatap Luhan bingung, apa sebenarnya maksud hyung kesayangannya itu?

.

.

.

/at Dorm EXO/

"Akhirnya sampai jugaaa" Chanyeol langsung menghempaskan badannya disofa, sedangkan Kai mencibir

"Badanmu bau bodoh, mandi dulu baru tiduran" Chanyeol memutar kedua bolamatanya malas

"Bau? Bau keringat ini malah bisa membuat yeoja diluar sana mabuk kepayang, semestinya kau bersyukur bisa mencium bau badanku secara gratis" Kai mendengus

"Iya bau karena saking bau busuknya sampai-sampai mereka mabuk" Member EXO langsung tertawa mendengarnya, Chanyeol memberengut

"Bawel sekali kau seperti yeoja. Baiklah jadi siapa yang akan mandi denganku?" Luhan menatap Chanyeol kaget

"Hey, absurd sekali pertanyaanmu itu" Sehun menoyor Chanyeol, Chanyeol hanya mengangkat bahunya kemudian menoleh kearah Luhan

"Hyung, sepertinya aku jarang mandi denganmu bagaimana ka—" Luhan langsung menarik Baekhyun yang sedang lewat didepannya

"Ajak Baekhyun! Dia sangat bau, aku tidak tahan menciumnya" Kyungsoo melirik kemudian tersenyum penuh arti. Baekhyun mengangkat alisnya

"Tidak terimakasih, aku bisa gila mandi dengannya" tolak Chanyeol sedangkan Baekhyun melotot

"Lebih lebih aku! Aku bisa mati jika mandi denganmu" Chanyeol memutar kedua bolamatanya malas

"Hiperbola" Baekhyun mendengus kemudian berjalan menjauh namun belum Baekhyun terlalu jauh Kyungsoo langsung menariknya mendekati Chanyeol

"Ayolah, kalian ini berbaikan sekali saja kenapa? Sudah sana kalian berdua mandi!" Baru saja Baekhyun dan Chanyeol akan menolak, Kyungsoo langsung melotot, "Atau tidak akan ada lagi nasi goreng kimchi untuk kalian berdua selamanya"

.

.

.

Disinilah Baekhyun dan Chanyeol sekarang, berdiri saling membelakangi. Baekhyun melirik Chanyeol yang sibuk menyabuni badannya kemudian mendengus. Chanyeol yang sadar diperhatikan langsung membalik badannya dan menarik Baekhyun untuk berhadapan dengannya

"Baek, sebenarnya kau itu ada masa—"

"TUTUP DULU ITU MU BODOH" Chanyeol mengangkat alis sebelahnya, melirik kebawah kemudian mengambil handuk kecil disebelahnya

"Kau berlebihan sekali" Baekhyun menatap Chanyeol malas, "Jadi, sebenarnya kau itu marah kenapa denganku? Kenapa sekarang-sekarang ini kau senang sekali kesal denganku?" Baekhyun terdiam

"Hanya perasaanmu saja" Chanyeol terlihat berfikir

"Bahkan Luhan hyung saja menyadarinya, Kyungsoo juga" Baekhyun mengambil sampo, menuangkan sedikit ketangannya kemudian menggosoknya kerambut

"Itu hanya perasaanmu dan mereka saja" Chanyeol menatap Baekhyun malas

"Kenapa? Kau jadi tidak terbuka seperti ini kepadaku?" Pergerakan tangan Baekhyun berhenti, "Aku serius kali ini" Baekhyun menghela nafasnya

"Aku hanya bercanda, ayolah kenapa kau jadi serius seperti ini?"Chanyeol juga mengambil sampo, menggosokkannya kerambut

"Aku kenal dirimu, kalau kau bercanda tidak sampai seperti itu. Ceritalah, aku akan berubah jika ada sifatku yang tidak kau sukai" Baekhyun membilas rambutnya, ia terdiam menatap lantai. Chanyeol menunggu jawaban dari Baekhyun. Setelah membilas rambutnya ia menatap Chanyeol

"Kau tahu? Kau itu seperti hewan saja, tidak bisa berfikir" Chanyeol menatap Baekhyun yang sudah membalikkan badan membelakanginya. Ini bukan Baekhyun yang biasanya, sungguh. Chanyeol menghembuskan nafasnya, berfikir apa salah dia. Seingat dia Baekhyun begini semenjak bertemu dengan Oh Hanna

"Baek"

"Hm"

"Kau cemburu denganku?" Baekhyun langsung menatap Chanyeol tak percaya

"Cemburu? Kau gila?" Chanyeol mengangkat bahunya

"Aku hanya bertanya, apa bertanya saja bisa membuatku dibilang gila?" Baekhyun membilas badannya, ingin segera keluar dari kamar mandi

"Bisa, jika pertanyaanmu tidak rasional" Chanyeol mengernyit

"Tidak rasional? Apa mak—" Brak! Baekhyun sudah menutupi tubuhnya dengan handuk dan langsung keluar begitu saja. Chanyeol menatap pintu kamar mandi dalam diam. Sebenarnya dia sudah melakukan apa sih?

Setelah selesai membilas rambutnya, Chanyeol keluar dari kamar mandi. Kai dan Sehun bermain PS diruang tamu, Kyungsoo di dapur dan member lain berada dikamar masing-masing. Chanyeol masuk kedalam kamarnya, sebagai sahabat yang baik tentu saja kata-kata Baekhyun membuatnya kepikiran. Sepertinya Chanyeol harus mengajak Baekhyun jalan berdua untuk membicarakan hal ini /ecie/

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, Chanyeol masih diam didalam kamar. Menciptakan lagu dengan nada-nada yang terlintas dipikirannya, tangannya memegang pensil agar bisa langsung menuangkannya dalam sebuah sheet music. Namun tidak seluruhnya pikiran Chanyeol terarah untuk membuat lagu tapi sifat Baekhyun. Chanyeol menoleh kebelakang, Kyungsoo sedang menonton film melalui tabletnya.

"Kyungsoo-ah" Kyungsoo melirik Chanyeol, melepas headphonenya

"Ada apa Yeol?" Chanyeol beranjak dari duduknya, mendekati Kyungsoo

"Apa menurutmu sifat Baekhyun yang seperti ini masih bisa dibilang bercanda?" Kyungsoo mengernyit

"Memang kenapa dengan dia?" Chanyeol menceritakan percakapannya dengan Baekhyun tadi didalam kamar mandi, Kyungsoo dengan seksama mendengarkan, "Bagaimana? Apa menurutmu aku salah? Aku bahkan tidak tahu apa salahku" Kyungsoo tersenyum

"Coba kau ajak dia jalan, mungkin tadi situasi nya tidak pas saja" Chanyeol terdiam, "Kalian berdua sedang telanjang bulat, bukan waktu yang tepat untuk bertanya bukan?" Kyungsoo mendorong Chanyeol pelan

"Kudengar film Spectre sudah keluar?" Chanyeol mengacungkan jempolnya kepada Kyungsoo

Disinilah Chanyeol sekarang, didepan pintu kamar Baekhyun dan Luhan. Tangan Chanyeol terangkat untuk mengetuk pintu namun kata-kata Baekhyun yang mengejeknya seperti hewan terlintas dipikirannya.

"Kenapa aku jadi seperti membujuk pacar yang sedang marah?" tanya Chanyeol heran pada dirinya sendiri. Chanyeol menarik nafas dalam

Toktoktok!

"Baek—"

"INI APA HYUNG?" Chanyeol tersentak mendengar Baekhyun membentak Luhan dari dalam kamar

"Ak-aku itu aku menemukannya Baek. Aku tidak membelinya" Terdengar Luhan menjawab dengan lirih. Chanyeol memilih untuk diam diluar kamar mendengar pembicaraan antara Baekhyun dan Luhan, sepertinya mereka tidak mendengar tadi Chanyeol mengetuk pintu

"Tapi tetap saja hyung! Untuk apa kau menyimpannya?" tanya Baekhyun heran. Chanyeol masih terdiam, merasa penasaran dengan apa yang mereka bicarakan

"Ka-kau tahu bukan kalau aku suka membaca ja—"

"Tapi bukan berarti kau membaca novel ini hyung!" Chanyeol mengernyit bingung, lama tak terdengar balasan dari Luhan. Chanyeol yang sedang menguping pun terlihat makin penasaran. Ia menarik nafas perlahan

Toktoktok!

"Baek?" Terdengar suara barang-barang jatuh dari dalam dan teriakan Baekhyun, Chanyeol spontan langsung membuka kamar dan matanya tercengang, "Kau apakan kamarmu Baek? Astaga" Baekhyun yang jatuh terduduk pun perlahan bangkit berdiri sambil mengelus bokongnya yang sedikit nyeri sedangkan Luhan terlihat duduk dikasur, seperti menyembunyikan sesuatu dibawah bantal. Chanyeol mendekati Baekhyun

"Kau tak apa? Hyung kau tidak mau membantu Baekhyun membereskan ini?" tegur Chanyeol melihat Luhan hanya duduk manis diatas kasur. Luhan bangkit dari duduknya kemudian ikut membereskan buku-buku novel Luhan yang berjatuhan. Baekhyun, Luhan dan Chanyeol tak ada yang bersuara. Setelah membereskan tumpukan novel Luhan yang tidak bisa dibilang sedikit, akhirnya Chanyeol ingin mengutarakan alasannya masuk kedalam kamar Baekhyun dan Luhan

"Baek, bagaimana kalau kita nonton Spectre? Sepertinya sangat seru" Baekhyun melirik jam dinding dikamarnya

"Kau mengajakku menonton jam 9 malam? Aku rasa kau memang sudah gila" Chanyeol menggeleng

"Kyungsoo hyung saja menonton jam 11 malam waktu itu. Ayolah" Chanyeol menatap Baekhyun berharap, sedangkan Luhan melirik Baekhyun dan Chanyeol bergantian

"Denganku saja Yeol" Chanyeol dan Baekhyun menatap Luhan, "Kenapa?" Baekhyun menghela nafas

"Baiklah ayo aku juga penat" Baekhyun hanya mengambil sweater dan langsung hendak berangkat

"Aku juga mau ikut, boleh?" Baekhyun menoleh kearah Luhan, ia melirik novel yang terlihat terselip dibawah bantal

"Boleh sa—"

"Tidak. Luhan hyung besok saja ya" Baekhyun menatap Chanyeol bingung, Chanyeol yang tak mau banyak omong langsung menarik Baekhyun keluar dari kamar. Luhan menatap mereka berdua yang hilang dibalik pintu

"Mereka berdua benar-benar sepasang kekasih ya..?"

.

.

.

Baekhyun dan Chanyeol masuk kedalam mobil Chanyeol. Baekhyun memakai seatbelt dan menoleh kearah Chanyeol

"Jadi kita kemana?" Chanyeol menyalakan mesin mobilnya

"Kau pasti menyukainya"

Mobil Chanyeol perlahan membelah jalanan kota Seoul, tak ada yang berbicara diantara mereka. Masing-masing sibuk dengan pikirannya, Chanyeol melirik Baekhyun

"Baek, masalah tadi dikamar mandi.." Baekhyun menoleh, "Kau benar-benar mengataiku seperti hewan? Jahat sekali" Baekhyun menggaruk tengkuknya

"Maaf, tadi aku kelelahan setelah latihan jadi agak emosi" Chanyeol menghela nafasnya lega

"Baguslah, aku tidak mau ada yang membenciku di EXO" Perlahan mobil Chanyeol masuk kedalam sebuah mall besar. Tak butuh waktu lama untuk mencari tempat parkir karena suasana mall saat malam sudah cukup sepi. Baekhyun hendak memakai maskernya namun ditahan Chanyeol

"Tak perlu memakai masker Baek, aku ingin sekali-sekali bebas"

"Uhm, okay"

Baekhyun dan Chanyeol jalan beriringan memasuki mall, beruntung suasana mall cukup sepi jadi mereka tidak terganggu dengan fans yang tiba-tiba meminta foto atau tanda tangan. Bukannya sombong, tapi mereka ingin sekali-sekali bebas.

.

.

.

"Maaf, Spectre sudah mulai dari jam 9 malam tadi" Chanyeol melirik arlojinya. 9.40 malam

"Apa ada yang midnight?" Agasshi bioskop mengecek jadwal pemutaran film

"Ada, jam 11 malam" Chanyeol terlihat berfikir

"Kau mau Baek?" Baekhyun menggeleng

"Terlalu malam, sudah tidak jadi saja" Chanyeol menatap Baekhyun kecewa,"Bagaimana kalau kita duduk saja disitu?" Baekhyun menunjuk tempat duduk yang disediakan untuk para penonton menunggu jam tayang. Chanyeol menghela nafas dan mengikuti saja kemauan Baekhyun, toh dia juga mengajak Baekhyun kesini untuk meminta maaf bukan?

Baekhyun dan Chanyeol duduk berdampingan, saling terdiam memandangi beberapa penonton yang berlalu lalang. Chanyeol menggaruk tengkuknya karena menurutnya hanya duduk disini sama sekali bukan kegiatan yang asik a.k.a membosankan.

"Begini Baek, sebenarnya aku mengajakmu kesini untuk membicarakan sikapmu yang berubah beberapa hari belakangan ini" Baekhyun yang sedang memandangi poster-poster film menoleh, "Kau teman baikku, kita seumuran jadi kita bisa bebas berbicara apa saja satu sama lain. Aku tidak ingin kau seperti ini terus"

"Tidak sebebas yang kau kira" Chanyeol menatap Baekhyun bingung, "Menurutmu aku kenapa berubah?" Chanyeol membenarkan letak jaketnya

"Jika aku tahu maka aku tidak bertanya saat ini Baek" Baekhyun memainkan bajunya

"Kau bisa menebak kalau begitu" Chanyeol menatap Baekhyun lama

"Kau..." Chanyeol menggantungkan kalimatnya, "Cemburu padaku?" Baekhyun menoleh, matanya beradu pandang dengan mata Chanyeol. Ia menghembuskan nafasnya

"Kau benar" Chanyeol sontak langsung tertawa geli, ia memegangi perutnya

"Hahahaha astaga aku tidak menyangka Baek! Ya aku tahu kau pasti cemburu" Baekhyun menatap Chanyeol datar yang masih tertawa dengan bahagianya

"Lalu?" Tawa Chanyeol perlahan berhenti, ia tersenyum

"Baiklah aku akan mengenalkanmu nanti dengan Yee Eun Lee, kau tenang saja. Aku tidak menyukainya, kau boleh menjadikannya kekasihmu. Aku sangat mendukung Baek!" Baekhyun menggeleng tidak mengerti

"Apa maksudmu?" Chanyeol terkekeh

"Eyy, kau ini masih saja berpura-pura. Sudahlah tak apa, hal itu wajar" Baekhyun menatap Chanyeol kecewa

"Kau itu lambat sekali" Baekhyun langsung bangkit berdiri meninggalkan Chanyeol yang masih duduk. Chanyeol langsung berdiri dan mengejar Baekhyun, ia menarik pergelangan tangan Baekhyun agar Baekhyun berhenti. Baekhyun menunduk, Chanyeol menatap Baekhyun bingung

"Baek.." Chanyeol melirik kesana kemari, "Kau cemburu denganku bukan? Aku akan berusaha mengenalkanmu dengan Yee Eun Lee. Kenapa kau malah marah seperti ini?" Baekhyun perlahan menatap Chanyeol

" Aku . Cemburu . Padamu . Idiot . " ucap Baekhyun terpatah-patah lalu langsung pergi berlari meninggalkan Chanyeol. Chanyeol melihat kepergian Baekhyun dengan hati gundah. Sebenarnya apa maksud dia?

.

.

.

Chanyeol berjalan ke parking lot, terlihat Baekhyun duduk dikap mobil. Baekhyun menoleh, samar terlihat matanya sedikit memerah. Chanyeol mendekati Baekhyun

"Ya yeollie! Kau itu lama sekali, seperti kakek siput saja" Baekhyun tergelak dengan candaannya sendiri, namun tetap saja Chanyeol tahu Baekhyun sedang berusaha menutupi sesuatu yang bahkan Chanyeol sendiri tidak mengerti. Chanyeol tersenyum

"Ayo pulang, sudah cukup malam" Baekhyun masuk kedalam mobil setelah Chanyeol membuka kunci mobil. Baekhyun menatap jalanan dalam diam, Chanyeol melirik, "Bagaimana kalau kita membeli semangkok ramen sebelum pulang?" Baekhyun mengangguk dengan semangat

"Ide yang sangat menggiurkan!" Chanyeol menepikan mobilnya dipinggir jalan, dekat dengan kedai kecil yang terkenal dengan kelezatan ramennya. Baekhyun dan Chanyeol keluar dari mobil dengan semangat, sebenarnya sih hanya Baekhyun yang terlalu bersemangat Chanyeol terlihat biasa saja. Chanyeol dan Baekhyun duduk saling berhadapan setelah memesan dua porsi ramen pedas

"Yeol, kau yakin memesan ramen pedas? Seingatku kau tidak kuat dengan makanan pedas?" Chanyeol terkekeh, ia membusungkan dadanya

"Jangan salah aku ini pencinta ramen pedas, hanya saja aku menutupinya takut kalian merasa tersaingi" Baekhyun memutar kedua bola matanya

"Untuk apa merasa tersaingi" Tepat pesanan mereka sudah jadi, Baekhyun meneguk ludahnya dengan susah payah, "Selamat makan!" Baekhyun langsung menyumpit ramennya dengan semangat, sedangkan Chanyeol tersenyum saja. Baekhyun yang menyadari Chanyeol hanya diam tidak menyentuh ramennya, menatap Chanyeol bingung

"Hey, ramenmu akan dingin jika kau diamkan saja seperti itu Yeol" Chanyeol melirik ramennya

"Aku tidak bernafsu" Baekhyun menatap Chanyeol tidak percaya

"Lalu untuk apa kau pesan?"

"Agar kau tidak merasa makan sendirian" Baekhyun menganga mendengar jawaban Chanyeol yang sangat tidak penting, ia melirik mangkok ramennya yang masih terisi setengah

"Baiklah, aku yang makan ramenmu" Baru saja Baekhyun ingin mengambil mangkok ramen Chanyeol, Chanyeol menahannya

"Jangan kau bisa sakit perut, sepertinya ini terlihat sangat pedas" Baekhyun menarik paksa mangkok ramen Chanyeol

"Kau duduk tenang, tunggu aku selesai makan. Okay? Aku tidak bisa melihat makanan dibuang seperti itu" Chanyeol hanya terdiam saja menurut.

Baekhyun memesan dua es jeruk untuk mendinginkan tenggorokannya yang lumayan panas karena dicekoki dua mangkok ramen pedas. Dahinya berkeringat karena kepanasan, mungkin efek kepedasan juga. Chanyeol mengambil sapu tangannya, ia mengelap keringat Baekhyun dengan telaten

"Kau ini rakus juga ya" Chanyeol terkekeh, sedangkan Baekhyun hanya tersenyum lebar

.

.

.

Chanyeol saat ini berada disebuah panti asuhan untuk syuting hari terakhir WGM, tiba-tiba sebuah pesan masuk

From : Kyungsoo hyung

Hey, Baekhyun sedang dirumah sakit sekarang. Sebenarnya kalian berdua makan apa kemarin malam? Seingatku kau berniat mengajaknya menonton Spectre?

Chanyeol langsung membelalakkan matanya, ini serius? Chanyeol langsung dengan cekatan membalas pesan Kyungsoo

From : Chanyeol

Kau serius hyung? Kemarin Baekhyun memakan dua mangkok ramen pedas, ia memakan ramenku karena aku tidak memakannya

Chanyeol menatap handphonenya, mengharapkan balasan Kyungsoo cepat. Sebuah tangan menepuk pundaknya, Chanyeol menoleh

"Oppa, kau terlihat panik? Ada apa?" Chanyeol menatap Yee Eun Lee gusar

"Baekhyun masuk rumah sakit, itu karena aku" Yee Eun Lee menatap Chanyeol tak percaya

"Bagaimana bisa Oppa?" Chanyeol masih saja menatap handphonenya mengharapkan balasan dari Kyungsoo

"Aku lupa dia punya penyakit maag, dan seingatku dia belum makan apa-apa malam itu. Aku malah mengajaknya makan ramen pedas" Yee Eun Lee menatap Chanyeol sedih, ia terlihat begitu menyesal

"Setelah kita selesai syuting, kau bisa menjenguknya Oppa" Yee Eun Lee mengusap pundak Chanyeol, "Kalau boleh aku juga ingin menjenguk Baekhyun oppa" Chanyeol terdiam seketika ia teringat

"Kau..." Chanyeol menggantungkan kalimatnya, "Cemburu padaku?" Baekhyun menoleh, matanya beradu pandang dengan mata Chanyeol. Ia menghembuskan nafasnya

"Kau benar"

Chanyeol menatap Yee Eun Lee dengan semangat, "Malah kau harus ikut menjenguk Baekhyun, Yee Eun Lee"

Sepertinya Chanyeol tidak pernah peka, dan malah membawa bencana dengan mengajak Yee Eun Lee

.

.

.

Baekhyun terbaring lemah, Kyungsoo dengan setia menunggui Baekhyun. Kyungsoo menggelengkan kepalanya tidak percaya membaca pesan masuk dari Chanyeol

"Kau makan dua mangkok ramen pedas? Kau ini gila?" Baekhyun menggaruk tengkuknya sambil nyengir

"Tapi sungguh, ramen kemarin itu lezat sekali hyung" ujar Baekhyun membela diri

"Ya tapi membuatmu terkapar tak berdaya disini?" Baekhyun menatap tangannya yang diinfus, "Dan membuat maag akutmu kambuh? Kau pintar sekali Baek" Baekhyun mencubit pipi Kyungsoo gemas

"Ne,ne Eomma Kyungsoo tersayang, aku tidak akan mengulanginya lagi" Kyungsoo tiba-tiba teringat akan Luhan

"Baek, masalah Luhan hyung.." Baekhyun langsung menoleh, "Bagaimana bisa novel itu di dia?" Baekhyun menepuk dahinya

"Oh iya! Kemarin sebelum Chanyeol datang, aku membentak dia hanya karena novel tersebut. Aku harus segera minta maaf dan mengambil novel itu lagi" Baekhyun langsung merampas handphone Kyungsoo untuk menelpon Luhan, Kyungsoo langsung menahannya

"Lalu kau akan bilang apa dengannya? Apa kau tidak merasa ini terlalu mencurigakan kalau kau malah meminta novel itu?" Baekhyun langsung terdiam, "Rencana kita hancur karena Sehun yang aktingnya terlalu berlebihan" Baekhyun menggaruk kepalanya bingung

"Lalu apa aku ambil diam-diam saja?" Kyungsoo menggeleng

"Dia pasti akan langsung menuduhmu, karena setahu dia hanya kau yang tahu menahu tentang novel tersebut" Baekhyun terlihat berfikir

"Mau tidak mau, kita jelaskan saja semuanya ke Luhan hyung" Kyungsoo mengangkat alisnya, meragukan ide Baekhyun

"Kau yakin?" Baekhyun mengerang

"Ayolah Kyung, bantu aku. Kalian sudah berjanji akan membantuku bukan?" Kyungsoo tersenyum penuh arti

"Baiklah, baiklah. Setelah kau sembuh, kita akan menjelaskan semuanya kepada Luhan hyung"

"Tapi..." Baekhyun menatap datar kearah depan

"Tapi kenapa?" Baekhyun menghembuskan nafasnya

"Kemarin di—"

"BAEKHYUN! ASTAGA!" Baekhyun dan Kyungsoo langsung tersentak dengan suara Chanyeol yang menggelegar, dasar Chanyeol main masuk saja kedalam kamar rawat tanpa permisi "Kau ini kan sudah kubilang jangan makan dua mangkok! Tapi kau keras kepala, begini akibatnya" Baekhyun tidak mendengarkan apapun yang dikatakan Chanyeol, matanya terarah kesatu objek. Chanyeol yang menyadari akan hal itu langsung tersenyum

"Baiklah, Kyungsoo hyung antar aku membeli minuman sebentar diluar" Kyungsoo yang juga masih kaget melihat Yee Eun Lee menoleh

"Ne?" Chanyeol langsung menarik Kyungsoo yang pikirannya entah kenapa tiba-tiba melambat sedangkan Baekhyun masih saja terdiam.

Blam! Kini hanya tertinggal Yee Eun Lee dan Baekhyun, Yee Eun Lee yang merasakan suasana semakin canggung pun berusaha mencairkan suasana

"Oppa, bagaimana keadaanmu?" Baekhyun menatap Yee Eun Lee

"Baik." Jawab Baekhyun singkat, Yee Eun Lee tersenyum

"Senang mendengarnya" Baekhyun melirik Yee Eun Lee yang masih setia berdiri disampingnya, ia memutar badannya berhadapan dengan Yee Eun Lee

"Duduklah" Yee Eun Lee menatap Baekhyun bingung, melihat tidak ada tempat duduk didekatnya. Baekhyun yang menyadari kebingungan Yee Eun Lee menepuk space dikasurnya

"Ah tidak usah Oppa, kau sedang sakit"

"Tidak apa, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu" Yee Eun Lee masih menolak, namun karena ditatap intens Baekhyun akhirnya ia duduk, "Kau menyukai Chanyeol?" Semburat merah langsung muncul dipipi Yee Eun Lee

"TI-tidak Oppa, kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti itu?" Dasar pembohong. Baekhyun mengangkat bahunya

"Aku hanya bertanya. Biasanya couple di We Got Married berakhir menjadi real couple karena terbawa suasana" Yee Eun Lee langsung gugup jika ditanya langsung secara gamblang seperti ini

"Ak-aku hanya mengaguminya Oppa" Sudah kuduga.

"Baiklah, kau boleh keluar dan tolong panggilkan Kyungsoo hyung dan Chanyeol. Sepertinya mereka membeli minuman di Kutub Utara" Yee Eun Lee terkekeh

"Baiklah aku akan memanggilkan mereka" Yee Eun Lee dengan setengah berlari keluar dari kamar rawat karena malu sudah mengakui didepan Baekhyun bahwa ia mengagumi teman kerjanya, Chanyeol. Tak lama kemudian Kyungsoo masuk, tidak ada tanda-tanda keberadaan Chanyeol. Kyungsoo langsung mendekati Baekhyun

"Baek, apa saja yang kau bicarakan dengan nenek lampir itu?"

"Dia bukan nenek lampir, kau ini" Kyungsoo terkekeh

"Sudahlah aku tidak peduli, jadi kalian membicarakan apa saja?"

"Hanya sekedar berbasa-basi saja, ngomong-ngomong Chanyeol dimana?" Kyungsoo tersenyum jahil

"Sepertinya dia sedang mengantar putrinya kekerajaan" Baekhyun mendengus

"Menggelikan sekali bahasamu Kyung" Kyungsoo tertawa terbahak-bahak melihat Baekhyun yang cemberut

.

.

.

"Jadi hyung, begitu ceritanya" Luhan menatap Baekhyun dan Kyungsoo tidak percaya

"Ja-jadi.." Luhan menatap Baekhyun dan Kyungsoo bergantian, "Kalian gay?" Baekhyun mengangguk mantap

"Kenapa? Kau jijik dengan kami?"Luhan menggeleng cepat

"Bukan seperti itu, aku hanya masih terkejut saja" Kyungsoo tersenyum maklum

"Jadi bisa kau kembalikan novel itu? Setahuku Chanyeol baru membacanya sedikit" Luhan mengangguk, ia mengambil novel tersebut dari bawah bantalnya. Baekhyun tersenyum lega novel itu masih ada

"Sebenarnya kami belum sepenuhnya gay hyung, hanya saja kami tidak menemukan ketertarikan untuk mempunyai kekasih seorang yeoja" ujar Baekhyun yang langsung disetujui Kyungsoo

"Dan sebenarnya masih ada dua orang lagi hyung yang seperti kami..." Luhan menatap Kyungsoo dengan penuh rasa penasaran

.

.

.

.

.

"Dia itu Kai dan Sehun"

.

.

.

-tobecontinued-

ALOHAAAAA! MAAF SEMAAF-MAAFNYA yaampun telat banget ya updatenya ini udah double update buat kalian semua :3 hayooo ada yang sudah bisa nebak-nebak gimana kelanjutannya? Masalah permintaan Hanna, dibahas dichapter selanjutnya:p

YESH! Seperti yang aku bilang, semua member EXO itu pure straight awalnya

Terus kenapa itu si Bacon, Kyungsoo, Kai ama sicadel gay?

Nah masalah kok mereka gay sih? Kok bisa? Di chapter selanjutnya :p

Bener-bener minta maaf sampe setelat ini, yaampun dasar author tidak bertanggung jawab -_-

Tanggal 29 PKL ku selesaaaai! /yeaayyy/ jadi updatenya /semoga/ bakal aku jadwalin, misalnya setiap hari minggu ato setiap hari senin biar teratur dan gaterlantar ini FF :3

Sekali lagi terimakasih buat yang udah baca, follow, fav atopun Cuma numpang baca doang tapi males review. Kalian penyemangat buat aku! :3

Saranghaeyo~