Masa Depan: Naruto x DxD

Disclaimer: Naruto adn High School DxD, kau pasti tahu siapa itu?

Warning:

Mungkin akan gaje, oc, ooc, au, typo, dll.

Genre: Fantasy, Humor (Maybe), Hurt/comfort, family, friendship.

Summary:

"Perang yang membawa kehancuran bagi dunia juga menjadi awal dari dunia. Setelah perang besar yang hampir menelan seluruh kehidupan dibumi. Setelah beberapa ribu tahun berlalu dunia kembali keperadapbannya dan bahkan lebih maju. Namun ancaman dari Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat kembali datang begitupun dengan ia sang penyelamat putra dari matahari. Kebangkitan yang membawa dunia pada perang besar dan kehancuran atau perdamaian abadi"

NT: jangan biasakan setelah baca langsung pergi, setidaknya tinggalkan jejeak berupa review!

A/N: Untuk urusan pair dan semacamnya akan terjawab seiring berjalannya cerita.

Chapter 1

"Zaman dahulu kala manusia bukanlah mahluk lemah seperti yang dunia kenal, mereka adalah mahluk terkuat dari segala mahluk-Nya. Namun ketamakan dan keangkuhan mereka, membawa diri mereka kedalam kehancuran. Pertikaain, dan peperangan telah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka. Hingga akhirnya perang besar terjadi, perang yang disebut Perang dunia Shinobi ke-4. Perang yang telah menelan banyak korban, perang yang tengah berlangsung berhari-hari melawan Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat. Namun aliansi dari dunia tak mampu mengalahkannya hingga pada akhirnya ia disegel dengan segel terkuat, keberadaan dan identitasnya menjadi rahasia bagi dunia ini dan isinya."

"Namun layaknya manusia yang memiliki akhir, segel itupun juga memiliki akhir. Mereka mengatakan bahwa kelak Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat akan kembali bangkit dan menjadi bencana bagi anak cucu mereka. Dan untuk menghindari kehancuran, aliansi membentuk negara yang tersembunyi dan mengasingkan diri dari dunia. Mereka terus memantau segel tersebut dari jarak yang jauh untuk berjaga jaga. Bahkan sampai sekarang ia masih hidup disekitar kita membaur layaknya rakyat jelata."

Rias, gadis keturunan klan elit dari Underworld tersebut mencoba melenturkan beberapa bagian persendian ditubuhnya setelah membaca buku setebal 5 cm tersebut. Buku yang melegendakan perang manusia dimuka bumi yang membawa mala petaka bagi diri mereka sendiri. Ia memandang langit langit mencoba menerawang apa yang ada disana. Manusia yang memiliki kekuatan dahsyat yang bahkan mampu membuat iblis bertekuk lutut sekalipun. Setidaknya itulah yang pernah ia dengar dari Tou-samanya, namun setelah perang berakhir para manusia yang biasa disebut Shinobi menghilang dari muka bumi. Dan mulai saat itu iblis mulai memonopoli manusia dengan menandatangani kontrak antara iblis dan manusia. Manusia yang mendapatkan keinginannya dan iblis yang mendapatkan kekuatannya, namun ada juga iblis yang sengaja membunuh manusia untuk meninggkatkan kekuatan mereka. Karena manusia yang lemah dan tak memiliki kekuatan Tuhan menciptakan alat yang bisa digunakan oleh manusia untuk melindungi diri mereka, alat yang disebut Sacred Gear.

Namun seperti pendahulunya yang tak kenal rasa puas, kekuatan tersebut membuat mereka berkeinginan untuk menjadi penguasa dan pendominasi, hingga terpecahlah kembali perang antar sesama manusia. Beberapa iblis dan malaikat jatuh berusaha menolong manusia untuk kepentingan masing masing. Iblis yang ingin mendapatkan budak hingga menjadi fraksi penguasa dan terkuat, dan malaikat jatuh yang ingin memiliki petarung terkuat dengan Sacred Gear para manusia. Namun para manuasia tahu bahwa meereka dimanfaatkan hingga mereka memerangi iblis dan malaikat jatuh.

Melihat perang tanpa akhirpun membuat Tuhan memerintah para malaikat untuk mengakhirinya. Namun alih alih perang berakhir, perang tersebut malah berkecambuk menjadi besar. Layaknya gas yang disiramkan pada api, perang tersebut dikenal dengan Great war.

"Buchou apa aku mengganggumu?" tanya seorang gadis dengan hanya menambakkan sebagian tubuhnya pada daun pintu kamar Rias. "Masuklah Akeno!" perintah Rias pada temannya tersebut.

"Kau baik baik saja Buchou?" kata Akeno dengan nada khawatir miliknya, namun sepertinya yang ditanya terlihat tidak peduli sama sekali.

"Kau tahu Akeno, seharusnya ia ada disini. Bersamaku, namun kenyataannya ia telah pergi" kata Rias dengan nadanya yang lirih dan menyimpan banyak kesedihan. Akeno tahu, Rias baru saja kehilangan tunangannya atau tepatnya calon suaminya. Menma, itulah nama pemuda yang telah berhasil merebut hati Rias. Namun ketika Riser yang melawan membuat kedua orang tersebut harus bertarung habis-habisan. Dan inilah akhirnya, Rias kehilangan Menma pemuda yang sangat dicintainya. Karena kekalahan Menma pada pertarungan tersebut (yang juga telah merenggut nyawanya) membuat Rias harus rela menikah dengan Riser Phenex. Namun beruntung Onii-samanya membela Rias dengan tidak mengizinkan Riser untuk menikahi Rias.

"Aku mengerti perasaanmu Buchou" kata Akeno sambil membelai rambut crimson Rias, bagi Akeno pemuda tersebut sudah seperti saudaranya. Menma adalah orang yang selalu menemaninya sebelum dan sesudah ia menjadi iblis. Menma yang selalu mendukungnya ketika dunia mengasingkannya, Menma juga yang menemaninya ketika Akeno kehilangan kedua orang tuanya.

"Jika kau mau, Sekiryutei itu bisa menjadi pengganti Menma-kun. Kurasa Issei-kun juga menyukaimu Buchou" kata Akeno dengan senyumnya yang mencoba menghibur Rias. Namun Rias nampak tak peduli, satu satunya hal yang Rias pedulikan adalah kehadiran Menma disini. Mengetahui hal ini Akeno hanya dapat diam dan membelai kepala Rias dengan lembut. Ia tahu kata kata bukanlah hal yang diperlukan dalam situasi ini. Yang diperlukan Rias saat ini adalah seorang teman yang bersedia menjadi tempat sandarannya.

[Grigori]

Sedangkan ditempat lain, tepatnya di Grigori. Tempat bagi para malaikat jatuh bernaung dibawah kepemimpinan Azazel,

"Yare yare~ malam ini terasa berbeda daripada sebelumnya" kata pemimpin malaikat jatuh dengan nada santainya. "Bulan tampak bersinar terang malam ini" tambahnya sambil memandang bulan yang tampak lebih besar dan bersinar lebih terang terang daripada biasanya dengan corak warna merah darah yang menghiasinya.

"Seperti biasa, sepertinya kau sedang sibuk dengan hobimu ini Azazel" namun lamunan Azazel buyar saat kedatangan pemuda berambut perak, hakoryukou.

"Dari pada dibilang sibuk. Kurasa lebih pantas jika dibilang menyibukkan diri. Apa kau merasakannya Vali?" tanya Azazel kepada pemuda berambut perak tersebut.

"Yah~ aku merasakannya. Aku merasa merinding dan bergairah disaat yang bersamaan" jawab Vali sambil memandang bulan, sama halnya yang dilakukan Azazel. "Bulan tampak bersinar begitu indah malam ini" tambahnya ketika bulan yang berwarna merah darah pada malam ini.

"Bagaimana dengan kokabiel?" tanya Azazel

"Dia sudah dibekukan dengan es abadi, kurasa kau tak perlu mengkhawatirkannya" sedangkan Azazel mencoba memfokuskan ujung pancingnya pada danau didepannya saat mendengar jawaban Vali. Hatinya mengatakan akan ada sebuah hal besar yang akan terjadi, namun bukan hal yang baik melainkan hal yang buruk. Namun tiba-tiba Azazel terkaget ketika melihat senar pancingnya yang bergerak perlahan, seketika Azazel menariknya. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup Azazel, ini adalah pertama kalinya ia berhasil mendapatkan ikan dari hasil pancingannya sendiri.

"Tidak kusangka kau bisa memecahkan rekormu sendiri sebagai pecundang yang tak pernah dapat ikan" ejek Vali dengan senyum mengejeknya, namun melihat Azazel yang tak merespon membuatnya bingung "Kuucapkan selamat untukmu" tambahnya, namun Azazel tetap diam tak bergerak. Entah mengapa Azazel tak merasa sakit hati dengan hinaan Vali, dan ia tak merasa sendang dengan pujiannya. Pikirannya mengatakan ini pertanda buruk.

"Apa ada yang salah?" tanya pemuda dengan rambut perak tersebut ketika Azazel hanya diam tak merespon pujiannya tadi.

"Aku merasa ini pertanda buruk" jawab Azazel yang mencobamengutarakan apa yang ia rasakan saat ini.

"Maksudmu kau lebih senang jika tak mendapatkan ikan sama sekali?" tanya pemuda itu bingung

"Kurasa begitu"

[Underworld]

Sama halnya Azazel pimpinan malaikat jatuh, para pemimpin iblis dunia bawahpun juga merasa gelisah. Mereka berkumpul untuk membicarakan hal yang mungkin sekiranya tak terlalu penting ini.

"Kau nampak gelisah Sirzech" kata Ajuka ketika melihat sahabatnya tersebut yang sedari tadi hanya mondar mandir tak jelas.

"Aku merasa akan terjadi hal buruk hari ini Ajuka" jawab Sirzech pada temannya yang sedari tadi hanya duduk dimejanya.

"Tapi apa yang kau khawatirkan Sirzech-chan? Kita telah beraliansi dengan Fraksi Surga dan Grigori, mereka tidak akan mengganggu kita maupun Underworld" kata gadis dengan kostum penyihir, Serefall Leviathan.

"Kekhawatiranku bukanlah hanya kepada adik atau bahkan warga Underworld, tetapi pada dunia ini. Sepertinya aku harus menemui Rias untuk memastikan ia baik baik saja" kata Sirzech kemudian keluar ruangan ingin pergi

"memang aneh, namun akupun merasakan hal yang serupa. Namun seperti yang kau katakan, kurasa ini hanya perasaanku saja" kata ajuka menimpali perkataan Sirzech tadi sedangkan 2 raja iblis yang lain hanya menganggukkan kepala pertanda menetujui perkataan ajuka. Perasaan merinding tidak hanya dirasakan oleh penduduk Underworld, tetapi juga penduduk dunia tak terkecuali pihak surga.

[Ditempat Rias, dirumah Issei]

Masih seperti tadi Rias dan Akeno masih didalam kamarnya. Sedangkan yang masih berjaga adalah Issei, Kiba, dan Xenovia. Saat sedang asyik asyiknya Issei dan yang lainnya bercanda, untuk mengusik rasa takut mereka yang membuat mereka tidak bisa tidur. Tiba tiba muncullah raja iblis dunia bawah, Sirzech lucifer. Kedatangan Sirzech membuat Issei dan yang lainnya bertanya tanya.

"Maou-sama, apakah ada hal yang bisa kami bantu?" tanya gadis mantan utusan Gereja, Xenovia.

"Tidak ada apa apa, aku hanya ingin bertemu Rias. Dimana dia?" tanya Sirzech pada keempat orang tersebut

"Buchou ada dikamarnya, Maou-sama" jawab Issei mewakili yang lainnya, yang di ikuti anggukan yang laiinyya kecuali Sirzech. Mendengar hal tersebut, Sirzech langsung menuju kekamar Rias dirumah Issei.

~tok~ ~tok~ ~tok~

Bunyi Sirzech mengetuk pintu kamar Rias, namun karena tidak ada jawaban membuat Sirzech langsung masuk kekamar Rias. Namun melihat apa yang ada didepannya membuat Sirzech bersedih hati, melihat adiknya terus bersedih atas kepergian menma, kekasih Rias atau lebih tepatnya calon suami Rias.

"Kau masih saja bersedih Rias" kata Sirzech dengan nada datarnya pada Rias yang ada dipangkuan Akeno saat ini.

"Maou-sama" kata Akeno sambil akan berdiri namun dicegah Sirzech

"Tenanglah Akeno" kata Sirzech dengan senyumnya, yang kemudian melihat Rias yang masih memejamkan matanya mencoba menenangkan diri namun Sirzech tahu Rias tidak tidur.

"Mungkin sudah seminggu yang lalu menma-kun telah mati Rias, mengapa kau tidak bisa menerimanya. Jika kau tidak bisa menerimanya setidaknya carilah penggantinya" namun Rias masih tetap diam saja, begitupun dengan Akeno.

"Tidak mudah menemukan penggantinya onii-sama" kata Rias setelah beberapa saat hanya diam.

"Rias sudah melihat banyak pembunuhan dan telah mengikuti banayk perang. Aku telah kehilangan teman teman yang aku sayangi, namun meski aku bersedih bukan berarti mereka harus menjadi penghalangku dalam kehidupanku ini. Rias kau sudah besar, janganlah seperti anak kecil yang manja. Jangan biarkan kesedihan ini menghalangimu" namun meski Sirzech memberi nasihat sedemikian rupa Rias nampak tidak peduli, dan Sirzechpun perfikiran sama dengan Akeno. Saat ini Rias hanya membutuhkan seorang teman. Namun sekelebat ide muncul difikiran Rias, ia ingin mengajak Rias kekuoh akademi. Ia ingin mengajak Rias mengingat masa kecil mereka sebelum menma hadir dalam kehidupan Rias. Meski hanya sesaat setidaknya Rias dapat melupakan menma dan kesedihannya.

"Rias ikutlah denganku!" perintah Sirzech

"Untuk apa?" tanya Rias yang masih ada dalam pangkuan Akeno

"Hanya mengingat masa lalu sambil jalan jalan, kau tidak keberatankan jika aku meminjamnya beberapa saat Akeno?" tanya Sirzech pada Akeno, gadis yang saat ini memangku kepala Rias. Dan anggukan adalah jawaban yan diberikan Akeno padanya.

Setelah Rias bangkit dari pangkuan Akeno Sirzech mengajak Rias berteleportasi ke Kuoh akademi. Dan sekarang mereka berada di depan gerbang Kuoh akademi

"Kau masih ingat Rias? Saat kau masih kecil kau pernah berkata suatu saat nanti aku akan sekolah disini" tanya Sirzech sambil melirikkan matanya kearah Rias. Namun seperti sebelumnya Rias hanya memandang sendu gerbang tersebut, biasanya ia berangkat bersama menma melewati gerbang ini. Atau setidaknya menma atau Rias akan saling menunggu di pintu gerbang ini agar bisa masuk bersama meski kelas mereka berbeda.

"Aku tahu kau masih bersedih akan kepergian menma-kun, tapi kumohon bangkitlah. Jangalah bersedih, demi onii-sama, Okaa-sama, Otou-sama, demi Milicas-kun, demi orang orang yang sayang padamu Rias" reiak Sirzech kemudian memeluk Rias. "Onii-sama berjanji akan melindungimu apapun yang terjadi" tambah Sirzech dengan nada purau sambil memeluk Rias. Meski hanya sedikit, hati Rias tergerak oleh perkataan Sirzech tadi dan merasa dirinya tak boleh seperti ini terus menerus. Ia membulatkan tekad bahwa ia akan bengkit, Riaspun membalas pelukan dari Sirzech. Namun tanpa kedua saudara ini sadari dari lengit, tepatnya dibulan mulai menampakkan sinar merah darah yang semakin pekat. Dan Sirzech yang menyadari muncullnya kegelapan dilangit malam kuoh segera mengalihkan perhaiannya keatas. Dan dengan cepat sebuah cahaya merah jatuh dihalaman gedung Kuoh akademi, tepat didepan Sirzech dan Rias.

"Apa yang terjadi?" tanya Rias bingung dengan munculnya ledakan secara tiba tiba. Sedangkan Sirzech hanya diam dan mengamati apa yang ada didepannya, dibalik kebulan asap ledakan tadi.

"Aku tidak tahu berapa lama aku disegel, namun pemandangan disini terasa berbeda" kata sosok dibalik bayangan dengan sebuah kimono yang membalut tubuhnya dan sebuah tongkat khas pertapa ditangan kanannya. "Zetsu, kaulah yang selamat dari penyegelan tersebut. Dimana kau sekarang?" tanya orang tersebut entah pada siapa, namun tiba tiba dari balik tanah munul sosok setengah tubuh dengan warna hitam pekat dengan mata bundar.

"Aku disini, Madara-sama" kata sosok tersebut yang dipanggil Zetsu oleh orang berkimono tadi, Madara. Sedangkan Sirzech yang mendegar hal tersebut membelalakkan matanya tak percaya, jadi legenda yang mengisahkan tentang Perang Dunia Shinobi Ke-4 dan legenda tentang Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat memang benar benar ada. Madara, itu adalah nama samaran dari Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat karena menurut mitos hanay menyebut namanya saja dapat membawa mala petaka.

"Madara-sama, bagaimana dengan 2 orang itu?" tanya Zetsu pada Madara, sedangkan Madara mulai mengalihkan perhatiannya ke arah2 orang tadi yang mematung melihatnya dari gerbang Kuoh akademi.

"Biarkan saja mereka, aku sedang tidak tertarik bertarung. Aku lebih tertarik dengan informasi apa yang bisa kau berikan padaku saat aku tersegel dibulan" kata Madara yang kemudian memandang Zetsu lagi.

"Kau akan terkejut dengan perubahan yang terjadi pada dunia ini selama ku disegel Madara-sama" kata Zetsu kemudian bergerak kearah Madara, "Aku akan mengantarmu kemarkas kita, aku akan menjelaskan semuanya disana" setelah mengatakan hal tersebut, Zetsu bersama Madara mulai menghilang dengan cara masuk kedalam tanah. Sedangkan Sirzech yang memiliki insting tajam bisa merasakan perasaan merinding yang menyelimutinya, kegelapan sangat pekat memancar dari Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat. Namun beruntung Sirzech tidak harus terlibat pertarungan dengan Ia-Yang-Terkuat-Dari-Yang-Terkuat.

"Ini akan menjadi kabar buruk bagi dunia" kata Sirzech dengan lirih namun masih bisa didengar oleh Rias.

~TBC~

Hallo Minna-san ohayaou/konbawa/konichiwa! Maaf jika difict ini ada kesalahan dalam pengetikan. Fict yang lain aja belum selesai, saya malah buat lagi. Mau gimana lagi? Saya dah kepingin up cerita ini soalnya. Dan disini Madara ada didunia DxD bukan karena perjalanan dimensi, Ingat itu! Jadi ada kemungkinan tokoh seperti Sakura, Kakashi, Sasuke dan muncul (Karena sudah mati). Lalu mengapa gk saya buat aja karena perjalanan dimensi? Bukankah lebih bagus jadinya nanti ada Chara Naruto yang lain? Memang saya juga berfikiran seperti ini dari awal, tapi saya rasa ide ini sudah mainstream. Dimana nanti Naruto nanti berpindah kedimensi DxD kalo gk karena Jikkukan Ninjutsu pasti karena hasil pertarungannya dengan Madara atau, "Naruto telah mati setelah... dan mendapatkan misi dari Kami-sama untuk mendamaikan didunia barunya. Mampukah naruto melakukannya?" dan saya yakin jawabannya pasti mampu. Kok bisa gitu? Ya jelaslah, Narutokan pemain utama. Meskipun pada endingnya nanti Naruto mati atau bertahan hidup, tapi saya yakin pasti mampu mendamaikan dunia tersebut. Lagian ngapain sih si Authornya memberi kata "Mampukah naruto mendamaikan didunia barunya tersebut?" Menurut saya ini adalah pertanyaan yang gk perlu jawaban. Seperti "Siapa tokoh utama dalam anime Naruto?" dan semuanya pasti dah pada tahu "Naruto". Maaf saya bukannya menghina fict kalian yang bersummary seperti ini. Tapi saya hanya mengejek kalian dan menasihati kalian Hey para newbie! Kenapa kok para newbie? Karena kebanyakan para newbie sekarang kebanyakan hanya bisa copas milik orang kemudian edit sedikit, kalo gk kayak gitu pasti dibuat sama dengan canon. Nanti kalau dikritik dikit, nambek, nangis, Hiatus, discontinued dll. Fandom ini sudah mulai hancur dan berantakan, jadi tolong para newbie! Kalo buat fict jangan hanya mikirin update cerita, minta banya review dan semacamnya. Setidaknya pikirkan alur cerita kalian! Jika ada yang bertanya, mengapa saya masih bertahan di fandom ini? Kenapa gk pindah difandom lain? Jawabannya karena saya ingin menyelamatkan fandom ini. Mau ke fandom lain gk terlalu ramai, yang ramai cuman Naruto. Dan itupun sudah banyak authornya, ke One Piece? Saya gk suka anime ini, dan saya gk begitu faham alur ceritanya. Apa misi mereka dan apa yang mereka dapatkan? Itu masih menjadi teka teki bagi saya. Lalu mengapa gk ke fandom lain dimana anda tahu alurnya? Itu karena disana sepi, percuma nantinya kalau publish cerita tapi gk ada yang baca. Ada yang baca tapi gk reviewsih gk masalah, tapi kalo gk ada yang baca sama sekali gimana?

OK sampai jumpa diLain cerita dan dilain Chapter!

~Salam Anti-Mainstream~