Chapter 1 : New School

.

.

.

Warning : Typo(s) kalau memang ada, abal, dll

Disclaimer : Vocaloid mana mungkin punya saya!

.

.

.

Selamat membaca!


Pagi hari yang diawali oleh cuaca mendung, terlihat sepasang anak kembar memandang awan mendung di balik kaca mobil orang tuanya. Wajah mereka terlihat sedih, pasalnya mereka harus pindah sekolah dan rumah karena faktor pekerjaan kedua orang tuanya yang sebagai detektif. "Tou-san apa ini pindahan yang terakhir? Ini sudah ke-5 kalinya kita pindah," Tanya anak laki-laki berambut honey blonde sepundak yang di kuncir ponytail kecil, Kagamine Len. Ayah mereka, Kagamine Leon, hanya tersenyum. "Tidak tahu Len, tapi Tou-san usahakan kita tidak akan pindah tahun depan," jawab Leon. "Kalian pasti sedih karena pisah sama teman kalian setiap tahun, gomen ne…," kata ibu mereka, Kagamine Lily.

"Entahlah… sebenarnya kami sangat sedih, disaat kita mulai dekat dengan mereka, kami harus pindah. Tapi sebagian kami merasa senang karena ada beberapa yang mengikuti kami, walau tidak banyak sih…. Ya 'kan Len?" kata anak perempuan yang mirip Len, cuma bedanya, rambutnya sepundak digerai, terdapat 4 buah jepit di poninya, dan pita yang berukuran sedang di kepalanya, Kagamine Rin. Len mengangguk, sedangkan Leon dan Lily tersenyum kaku dan muncul keringat dingin di pelipis mereka. Kenapa? Karena Len dan Rin anak indingo, bisa melihat makhluk halus entah itu siluman, manusia dengan tubuh yang bervariasi (?), hewan dan lainnya. Mereka bisa melihat mereka dengan sifat 'biasa' tergantung dengan sifat dan penampilan makhluk tersebut. "Kami dengar, sekolah baru kami, SMP Sakura ada hantu yang ingin balas dendam," kata Len, tetap melihat awan mendung. Rin langsung menoleh ke Len dengan ekspresi terkejut, senang, tertarik, dan takut menjadi satu, sehingga muncul ekspresi aneh di wajahnya.

"Benarkah? Sepertinya kita harus 'menenangkannya'. Kita tidak akan bisa tenang jika hantu itu berkeliaran di sekolah baru kita," kata Rin dengan pose berpikir. Len langsung memandang Rin yang sedang berpikir, "Sepertinya aku punya ide, kita akan mencari hantu itu lalu bertanya apa yang menyebabkan dia balas dendam. Dan kita akan menenangkannya dengan cara lain, gimana?" usul Len pada Rin. "Jangan sembarangan! Itu berbahaya, akan beresiko jika hantu itu merasuki tubuh kalian!" larang Leon masih fokus dengan nyetirnya.

"Tidak apa-apa Tou-san, kami sudah biasa melakukannya. Kami juga punya rencana lain, jika niat balas dendam hantu itu jahat, maka kami akan memusnahkannya," kata Len dan Rin kompak. "Hah…. Terserah kalian, tapi jangan sampai membahayakan nyawa kalian," kata Lily lembut. Len dan Rin tersenyum "Arigato Kaa-san," kata mereka. Lily hanya bisa tersenyum khawatir.


-SKIP TIME- [SMP SAKURA AT THE 07.00 A.M]


Rin dan Len berjalan ke kelas 2-2 dengan sensei yang ada di depan mereka. Sepasang anak kembar itu merasakan suasana yang mencekam, sampai-sampai bulu kuduk mereka meremang, dan badan mereka merasakan suasana dingin yang amat sangat. 'Aku ingin nyawa kalian semua, akan aku hancurkan semuanya, KUHANCURKAN SEMUANYA HAHAHAHA!' suara wanita yang menyeramkan tadi membuat mereka berhenti berjalan, wajah mereka langsung pucat pasi, keringat dingin mengucur deras di tubuh mereka. "Kagamine-kun, Kagamine-san, apa yang kalian lakukan disana? Ayo cepat masuk!" kata sensei, Sakine Meiko. "A-a-ah, Hai'," balas mereka.


"Perkenalkan diri kalian!" pinta Meiko-sensei. "Watashi no namae wa Kagamine Rin desu, yoroshiku, kalian bisa memanggilku Rin, agar tidak bingung untuk memanggil kami berdua." Kata Rin dengan senyuman terbaik miliknya, membuat para siswa nosebleed. "Kagamine Len, Rin-nee-chan no otouto, yoroshiku," kata Len datar membuat para siswi teriak histeris. "Jadi…. Kalian bisa duduk di belakang Hatsune-kun dan Shion-san. Hatsune-kun, Shion-san angkat tangan kalian," Kata Meiko-sensei, dan dua murid pun mengangkat tangannya. Rin dan Len berjalan menuju bangku yang ada di belakang dua murid tersebut, lalu duduk.

Rin dan Len mengikuti pelajaran dengan khawatir, mereka tahu kalau bahaya akan menimpa sekolah dan diri mereka. Sepertinya mereka akan menjalani sekolah mereka dengan bahaya yang ada di depan mereka.

-To Be Continued-

(Note : Biasanya sensei di Jepang akan memanggil para siswa dengan suffix '-kun', sedangkan para siswi dengan suffix '-san')