"Min aku pulang"

Kyuhyun menghempaskan tubuh lelahnya di sofa. Tangannya yang lincah segera melepaskan dasi yang melilit lehernya lalu melemparnya keatas meja.

"Min, Sungmin-ah" teriaknya lagi.

Kyuhyun menengok kekanan dan kekiri. Sungmin masih memiliki telinga yang sehat, tidak mungkin kan gadis itu tidak mendengarnya berteriak memanggilnya sedari tadi.

"Sungmi-" Kyuhyun berhenti ketika melihat sebuah pucuk surat. Tanpa membuang waktu, Kyuhyun merampas surat itu dan membukanya.

Hai Kyu.

Kau pasti baru pulang kerja kan? Aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu. Kau hanya perlu memanaskannya saja. :D

Kyu

Hari ini aku harus kembali ke Seoul. Maaf tidak berbicara langsung padamu. Aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal jika dihapadanmu. Aku.. sudah lah.

Jaga kesehatan ya. Jangan malas untuk membersihkan mukamu itu agar tidak ada jerawat yang menghampiri :P

Terimakasih sudah menemani hari-hariku selama 3 bulan ini dan mengajakku ke berbagai tempat di Amerika.

Terima kasih

Selamat tinggal

-Lee Sungmin-

Ini tidak benar'kan? Tidak-tidak!

Seruan dalam diri Kyuhyun tidak merelakan Sungmin pergi. Tidak! Dan bagaimana bisa gadis itu pergi begitu saja?

"Sungmin" Kyuhyun berdiri dan berlari menuju kamar yang di tempati Sungmin selama ia tinggal bersamanya. Kyuhyun menatap tiap sudut kamar Sungmin. Semuanya tertata rapi. "Sungmin" teriaknya lagi.

Kyuhyun membuka lemari, hatinya berdenyut nyeri ketika tidak mendapati satu potong pun pakaian Sungmin disana.

Bunyi berisik di kamar mandi membuat Kyuhyun berharap jika Sungmin belum sempat meninggalkannya. Pintu kamar mandi perlahan terbuka.

"Sungmin?" tanya Kyuhyun.

Sosok seorang gadis keluar dari kamar mandi, ia menatap Kyuhyun dengan senyum yang mengembang di wajahnya. "Bukan" katanya. "Ini aku Kyu"

"Sungjin" gumam Kyuhyun pelan.

"Ya" Sungjin berdiri di hadapan Kyuhyun. "Long time no see"

.

.

ARRAYEO

Disclameir :

Ini hanya FF, sebuah karya fiksi yang terlahir dari otak sederhana saya. Jangan bash cast yang saya pakai karena mereka tidak tahu apa-apa. Saya hanya pinjam nama saja. V cinta damai chingu ^_^

Cast : KYUMIN and Friends ^^

Rate M

Genre : romance, drama

Warning: GS, Typo(s), OOC

THREESHOOT

.

.

Enjoy

Kyuhyun menghembuskan nafasnya lalu duduk di ranjang. Ia menatap sekali lagi surat di genggamannya lalu melipatnya kembali.

"Well, sepertinya kau tidak senang aku kembali"

Sungjin mengibaskan rambut panjangnya lalu duduk disamping Kyuhyun. Menatap pria itu dengan senyum geli. "Ada sesuatu yang terjadi?"

"Shut up"

Sungjin tergelak dan bertepuk tangan. Selama mengenal Kyuhyun, Sungjin belum pernah mendengar Kyuhyun berbicara sekasar itu. "Aku rasa seseorang sedang patah hati"

Kyuhyun menatap Sungjin tajam. –Ya, itu aku puas?- seru Kyuhyun dalam hati.

Sungjin semakin tertawa melihat Kyuhyun yang menatapnya seperti ingin mengigitnya. Ya tuhan, ini lucu sekali.

Sungjin berdeham. "Jangan menatapku seperti itu" Sungjin menepuk bahu Kyuhyun pelan. "Bagaimana Eonniku?"

Kyuhyun memasukkan surat Sungmin kedalam saku kemejanya. "Sempurna"

Sungjin tersenyum. Rencananya berhasil. Ia sungguh sangat senang. Ia yakin Kyuhyun bisa membahagiakan kakak kembarnya itu.

"Banyak yang perlu kau jelaskan padaku. Tapi sebelum itu" Kyuhyun menarik sudut bibirnya tipis. "Terima kasih kau sudah mempertemukanku dengan kakakmu"

"Sama-sama" Sungjin tersenyum tulus. "So, apa yang akan kau lakukan?"

Kyuhyun sudah memutuskan, ia tentu saja akan menyusul Sungmin ke Seoul. "There's many thing i will do, to your sister"

"Uhhh~~" sorak Sungjin. "Asal kau jangan macam-macam dengan kakakku. Dia masih sangat polos"

"Aku akan pertimbangkan" kata Kyuhyun bergurau. Sungjin terkekeh. "For starters..." Kyuhyun menatap Sungjin. "We divorce"

Sungjin menganga. "Seriously?"

"Sure"

"Yipiiiiii... aku akan bercerai" Sungjin berpekik girang. Ia berdiri dan bergerak abstrak dan melakukan ceremony.

"Baru pertama kali aku melihat ada orang yang bahagia ketika akan bercerai" ejek Kyuhyun terkekeh.

"Ya. Kau melihatnya sekarang" Sungjin mengeluarkan ponselnya. Mendial nomer satu yang langsung menghubungi seseorang yang sangat ia cintai. Sungjin meletakkan ponselnya di telinga. Tak lama sambungan itu terhubung dan Sungjin kembali berteriak. "Jongjinnn. Aku dan Kyuhyun akan berceraiii.. yeyyyy"

.

.

.

.

.

Present day

Ribuah orang berbaur di pintu kedatagan luar negeri. Kyuhyun beruntung karena tubuhnya yang tinggi hingga dia hanya perlu menengokkan kepalanya mencari keberadaan sang istri yang telah menunggu.

Pria tampan itu mengangkat tangannya dan tersenyum lebar ketika melihat Sungmin berpekik sembari meloncat-loncat.

Kyuhyun tentu saja langsung bergegas. Ia membenarkan letak tas punggunggungnya dan menarik koper sedang miliknya.

"APPAA"

Seorang anak perempuan berumur 4 tahun berlari secepat yang ia bisa menghampiri ayahnya. Kyuhyun berjongkok dan merentangkan kedua tangannya bersiap menyambut tubuh mungil putrinya.

"APPA" teriaknya lagi sembari tertawa ketika ia sudah berhasil berada di pelukan ayahnya. "Miss youu" serunya sembari memberi beribu kecupan di seluruh wajah ayahnya.

"Miss u too, Minhyunnie baby" bisik Kyuhyun.

Kyuhyun terkejut ketika tubuhnya di peluk dari samping. Ya ampun, dia melupakan istrinya.

"Melupakanku" Sungmin cemberut dengan bibir yang mengerucut. Minhyun yang melihat tingkah ibunya terkekeh dan mempererat rangkulannya pada leher ayahnya.

Kyuhyun ikut tergelak. Ia memeluk balik Sungmin dengan satu tangan dan mengecup kening istrinya. "I miss you"

"Yeah, miss yu tu" kata Sungmin dengan pengucapan yang salah.

Jika tidak ingat mereka berada di bandara, Kyuhyun sudah menerjang dan mengulum bibir Sungmin. Sebagai gantinya, Kyuhyun mengecup pipi Sungmin. "I love you"

"Ya ya ya Lop tu yu"

"Hihihi Love you too" Minhyun membenarkan ucapan Sungmin.

Sungmin semakin memajukan bibirnya, membuat suami dan anaknya semakin tertawa senang.

.

.

.

Mobil audy hitam yang di tumpangi Kyuhyun, Sungmin dan putri mereka melaju dengan kecepatan sedang. Sungmin menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun. Ia tengah asik melihat Minhyun yang terlihat tak terganggu karena sedang memainkan sebuah boneka oleh-oleh dari Kyuhyun.

"Appa, princess cantik tidak?" tanya Minhyun sembari memperlihatkan boneka barbie yang memakai gaun pink pada Kyuhyun.

"Cantik. Tapi masih cantikan Minhyunnie kok" kata Kyuhyun.

"Tentu saja" jawab Minhyun. Kyuhyun terkekeh. Ia mengacak rambut Minhyun yang memang duduk di pangkuannya. Putrinya itu kembali tenggelam dalam dunia fantasinya.

Kyuhyun menengok pada Sungmin. Ia mengecup pucuk kepala istirnya dan menggengam tangan Sungmin yang berada di pahanya. Ia pun ikut menyandarkan kepalanya pada kepala Sungmin. Sesekali Kyuhyun mencium punggung tangan Sungmin.

Tak ada yang berbicara di antara mereka berdua. Mereka terlalu asyik menikmati suasana tenang ini sembari melihat takjub perkembangan putri mereka.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Perasaan baru kemarin Kyuhyun dan Sungmin menangis bahagia ketika kelahiran Minhyun dan kini putri mereka sudah duduk di bangku Taman kanak-kanak.

"Sekarang berapa hari?" tanya Sungmin memecah keheningan.

"3 hari" jawab Kyuhyun. Kali ini Kyuhyun mengecup punggung tangan Sungmin agak lama. Ia lalu menatap Sungmin. "Maaf, untuk kali ini juga aku tidak bisa tinggal lebih lama"

Sungmin tersenyum mengerti. "Tidak apa-apa, bukankah lebih cepat lebih baik" ucapnya.

"Ya, aku akan berusaha menyelesaikannya secepat mungkin agar kita bisa berkumpul kembali" Kyuhyun mengecup bibir Sungmin.

Butuh satu tahun enam bulan untuk Kyuhyun bisa membuka sebuah cabang perusahaan Ayahnya di Seoul. Tujuannya selain untuk melebarkan sayap ke negara-negara Asia di mulai dari tanah kelahirannya. Kyuhyun pun bisa tinggal di Seoul bersama Sungmin. Ia sangat mengerti walau Sungmin sangat menikmati tinggal di Amerika tapi wanita itu selalu berpikir untuk bisa bersama Jungsoo yang berada di Seoul.

Kyuhyun juga merasa bersalah karena selama di Amerika Sungmin jarang sekali bersosialisi dengan tetangga yang lain karena masalah bahasa. Sungmin pernah belajar khursus untuk bisa fasih berbahasa inggris namun Sungmin mengeluh pusing dan menyerah.

Maka dari itu, sehari setelah merayakan ulang tahun Minhyun yang pertama. Kyuhyun membawa istri dan anaknya untuk kembali ke Korea.

Sampai 6 bulan yang lalu. Ayahnya meminta Kyuhyun untuk mengurus ini dan itu masalah anak cabang perusahaan baru yang akan di buka di jepang. Karena itu Kyuhyun sibuk bolak balik Amerika-Jepang dan akan kembali ke Seoul 2 bulan sekali dan itu hanya beberapa hari, paling lama seminggu. Dan untuk kali ini Sungmin harus puas dengan 3 hari bersama Kyuhyun

.

.

.

.

.

Matahari belum muncul ketika Sungmin terbangun dari tidurnya. Wanita itu meraih dress tidurnya yang tergeletak di lantai lalu memakainya. Ia sedikit meringis ketika mencoba berdiri, daerah selangkaannya terasa sakit. Tak apa toh sebentar lagi juga rasa sakitnya akan hilang. Sungmin tak keberatan di gempur habis-habisan oleh Kyuhyun semalaman walau ya Sungmin akui ia sedikit kewalahan.

Semalaman ya!

Blush~

Wajah Sungmin merah merona. Ya, tadi malam Kyuhyun memang membuatnya gila.

Beberapa menit kemudian, Sungmin keluar kamar mandi setelah ritual mandinya selesai dengan pakaian rumah yang sudah terpasang ditubuhnya.

"Andwae" pekik Sungmin tertahan ketika melihat putrinya, Minhyun yang akan membangunkan Kyuhyun.

Ia bergegas memeluk tubuh kecil putrinya lalu berbisik. "Jangan bangunkan Appa dulu eoh, lihat tidur Appa lelap sekali kan?"

Minhyun menggangguk. "Appa pasti lelah karena perjalanan kemarin ya. Tapi Umma"

"Hm?"

"Kenapa Appa tidur tidak pakai baju? Memang tidak dingin?"

Eh?

Sungmin terkekeh kaku. "Ah itu.. itu.. emm kan pake selimut jadi tidak dingin iya itu heheh"

Minhyun beroh ria sedangkan Sungmin mengelus dadanya lega. Syukurlah putrinya tidak bertanya apa-apa lagi.

"Bagaimana kalau kita biarkan Appa tidur, lalu kita memasak makanan kesukaan Appa?" usul Sungmin yang di angguki semangat oleh Minhyun.

"Oke" cengir Minhyun.

.

.

.

Kebun binatang.

Salah satu tempat wisata yang Minhyun ingin kunjungi jika ayahnya pulang. Tanpa banyak bicara Kyuhyun langsung menuruti keinginan putrinya itu.

Jadialah keluarga kecil itu kini sudah berada di pintu masuk kebun binatang. Minhyun tampak antusias. Gadis kecil itu memakai kostum macan tutul satu set dengan topinya dengan rambut di kuncir 2. Sungguh sangat imut. Banyak orang-orang yang menghampiri dan meminta izin Kyuhyun hanya untuk sekedar mencubit gemas pipi putrinya atau berfoto.

Ya! Ketika akan pergi, Minhyun merengek ingin memakai kostum macan tutul. Jadi keluarga kecil itu berhenti terlebih dahulu di supermarket dan berkeliling mencari kostum yang Minhyun inginkan.

"Senang?" tanya Kyuhyun pada Minhyun yang berada di gendongannya.

Minhyun tersenyum sangat lebar lalu berteriak. "SANGAAT SENANGGG" kemudian mencium gemas pipi Appanya. Kyuhyun dan Sungmin tergelak melihat tingkah putrinya.

"Appa, ayo kita naik gajah" ajak Minhyun manja.

"Kajja" jawab Kyuhyun.

"Eitt" Sungmin menahan Kyuhyun dan Minhyun. "Bagaimana jika kita makan siang dulu?" Sungmin memperlihatkan tas yang ia bawa sedari tadi. "Umma sudah membuatkan bekal"

"Tapi nanti naik gajak ya. Sama Umma terus sama Appa" kata Minhyun.

"Eh?" Sungmin mengerjapkan matanya. "Sama Appa saja ya, Umma takut"

"Shireo. Sama Umma sama Appa juga" ucap Minhyun final. "Appa appa, disana itu kosong" heboh Minhyun menunjuk tempat teduh di taman yang di tengahnya terdapat danau kecil. Disana juga banyak keluarga-keluarga lain yang tengah menikmati makan siangnya.

Sungmin masih mematung memikirkan bagaimana menuruti keinginan Minhyun yang mengharuskan Sungmin menaiki gajah. Wanita satu anak itu malah sibuk dengan ketakuatannya.

Sebuah kecupan di kening dan rangkulan di bahunya membuat Sungmin tersadar. Ia mendongak menatap Kyuhyun yang tengah tersenyum padanya. "Jangan khawatir. Ada Suami tampanmu ini" ujar Kyuhyun narsis membuat Sungmin terkekeh kecil.

.

.

.

.

.

Sungmin mengecup kening Minhyun yang sudah tidur terlelap, dengan baju tidur yang dikenakanya. Minhyun tertidur di perjalanan, untungnya sebelum pulang mereka memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu, jadi Sungmin tidak terlalu khawatir karena Minhyun tidak tidur dengan perut kosong.

Putrinya itu memang hiperaktif. Ketika di kebun binatang tadi, Minhyun berlari kesana-kemari, meminta naik ini dan itu. Seperti naik gajah misalnya dan Sungmin pun dengan gemetaran menuruti keinginan putrinya. Namun kegugupan Sungmin tak berlangsung lama saat Kyuhyun memeluknya dan Minhyun dari belakang. Memegangi mereka berdua supaya tidak terjatuh. My Husband is My Hero.

Banyak lagi hal-hal yang dilakukan Minhyun. Berfoto dengan berbagai binatang dan yang paling membuat Sungmin dan Kyuhyun jawdrop adalah Minhyun meminta untuk bisa memelihara anak macan tutul. Hell, No. Sungmin dan Kyuhyun di buat frustrasi ketika membujuk Minhyun.

Dengan perlahan Sungmin beranjak dari ranjang Minhyun dan keluar kamar. Ia menghampiri Kyuhyun yang tengah berkutat dengan laptopnya. Bukan-bukan, Kyuhyun bukan sedang bekerja. Ia tidak pernah menodai hari liburnya dengan urusan pekerjaan. Kyuhyun sedang melihat-lihat kembali foto yang ia dan Sungmin ambil ketika di kebun binatang.

"Aku suka yang itu"

Kyuhyun menoleh dan mendapati istri cantiknya sudah duduk disampingnya. Kyuhyun tersenyum dan menatap pada layar laptopnya lagi.

"Aku juga suka"

Itu foto mereka bertiga dengan Sungmin dan Kyuhyun berpose bbuing-bbuing sedangkan Minhyun tersenyum lebar. "Bagaimana kalau kita cetak yang ini"

Sungmin mengangguk mengiyakan. Sungmin ikut melihat-lihat foto yang lainnya juga. Ia berhenti ketika merasakan sapuan lidah Kyuhyun di tengkuknya. Dan tak lama Sungmin pun merasakan rengkuhan tangan Kyuhyun di perutnya.

"Kyu~"

"Hm?"

"Geli" rengek Sungmin.

"Jinja? Bagaimana dengan ini?" Kyuhyun kini mengecup lalu menghisap kulit tengkuknya. Membuat Sungmin melenguh sembari memejamkan mata. "Bagaimana rasanya?" tanya Kyuhyun.

"Molla~ eungh"

Kyuhyun terkekeh, ia terus saja melakukan hal yang sama dengan mencari spot-spot yang lain. Sedangkan Sungmin hanya bisa melenguh dan bersandar pasrah pada sandaran sofa ketika Kyuhyun beralih mengecup lehernya.

"Aku mau lagi"

"Kemarin malam kan sudah" jawab Sungmin susah payah karena Kyuhyun masih melakukan servicenya.

"Ingin lagi, ya" Kyuhyun menghentikan aksinya. Ia menatap Sungmin dengan wajah yang di buat seimut mungkin dan itu malah membuat Sungmin tergelak.

"Kenapa tertawa?" Kyuhyun merajuk. "Aku ingin ituuu~"

Sungmin menggeleng kepalanya geli. Ia mengecup bibir suaminya sekilas lalu merangkulkan lengannya pada leher Kyuhyun. "Geurae" Sungmin memajukan wajahnya dan berbisik tepat di telinga suaminya. "Tapi aku tidak mau di sofa. Aku ingin di kamar saja"

Sungmin menjauhkan wajahnya dari Kyuhyun dengan warna pink yang menghiasi kedua pipinya. Apalagi Kyuhyun kini menatapnya sembari menyeringai mesum. Tak menunggu lama, kini Sungmin sudah berada di gendongan Kyuhyun.

Well, sepertinya Sungmin dan Kyuhyun akan menikmati malam panasnya lagi.

.

.

.

.

.

3 hari telah berlalu. Kini Kyuhyun harus kembali ke Amerika. Mau tak mau Kyuhyun memang harus pergi dan berkutat dengan pekerjaannya lagi.

Keluarga kecil itu kini sedang duduk di ruang tunggu sembari menunggu keberangkatan Kyuhyun. Minhyun sedang asik memakan marshmellow kesukaannya. Gadis kecil itu duduk diapit oleh Sungmin dan Kyuhyun.

Kyuhyun mengambil tisu dari tangan istrinya lalu mengelap pinggiran bibir putrinya yang belepotan karena permen kenyal itu. Sungmin tersenyum melihatnya. Ah! Kyuhyun memang sosok ayah yang mengagumkan.

Sungmin menggengam tangan Kyuhyun, merangkul lengan suaminya kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum. Ia mengusak rambut Sungmin. "Tidak rela melihatku pergi lagi?"

"Sangat tidak rela" Sungmin menganguk imut. Ia melepas rangkulannya di lengan Kyuhyun secara tiba-tiba membuat suaminya sedikit terkejut karena melihat Sungmin yang kini sedang mencari sesuatu di tas yang Sungmin bawa.

"Mencari apa?"

"Seomul"

"Eoh?"

Sungmin menghadap Kyuhyun dengan senyum yang menghias wajah cantiknya. Ia menyodorkan sebuah kotak panjang kecil di hadapan Kyuhyun. "Por yu" kata Sungmin dengan bahasa asing.

"For you Umma. For you" ralat Minhyun. Sungmin mengecup gemas pipi gembul putrinya.

"Apa ini?" Kyuhyun membulak-balikkan kotak itu. "Hari ini bukan ulang tahunku"

Sungmin menatap Kyuhyun dengan bibir mengerucut. "Arrayeo. Memangnya aku harus menunggu hari ulang tahunmu ketika akan memberikan hadiah" ujarnya.

Kyuhyun tersenyum geli lalu mengecup pipi Sungmin. "Boleh ku buka?" Sungmin menganguk.

Perlahan Kyuhyun membuka kotak itu. Kyuhyun membulatkan matanya saat dengan jelas melihat hadiah pemberian Sungmin. "I..ini" Kyuhyun memandang Sungmin dengan penuh ketidak percayaan.

Namun istrinya menampilkan senyuman yang sangat lebar. "Bagaimana? Kau suka hadiah dariku?" tanya Sungmin dengan bangga.

Srett

Cup

Sungmin mengerjapkan matanya. Kejadiannya begitu cepat saat Kyuhyun menariknya kemudian detik berikutnya ia merasakan bibirnya disapa oleh bibir suaminya. Kyuhyun memberikan sedikit lumatan pada bibir Sungmin kemudian melepasnya. Ia masih ingat dan sadar jika dirinya berada di tempat umum.

Ia menangkup kedua pipi Sungmin. Mengecup kening istrinya lama. Kyuhyun menempelkan dahinya pada dahi Sungmin.

"Apa kau suka?"

Kini, Kyuhyun mencium pipi Sungmin gemas sama seperti Sungmin mencium pipi Minhyun. "Tentu saja, sayang. Bagaimana kau berpikir aku tidak suka eoh? dasar" Kyuhyun menyentil hidung Sungmin lalu menatap benda –hadiah Sungmin- lagi.

Hadiah itu atau benda itu sebenarnya bukan hal yang WAH. Hanya sebuah tespack. Yang menampilkan garis dua berwarna merah. Dan Kyuhyun tahu arti garis merah itu. Sungmin hamil.

"Sejak kapan?"

"Dua bulan yang lalu" jawabnya.

"Mwo?" Kyuhyun berteriak.

Sungmin tersenyum lima jari. "Satu minggu setelah kau pergi. Aku merasa tidak enak badan lalu setiap pagi selalu muntah. Aku pikir aku hamil. Lalu aku membeli itu dan ya aku memang hamil" kata Sungmin riang.

"Kenapa kau tidak memberi tahuku?" tanya Kyuhyun.

"Sekarang aku memberi tahumu" jawab Sungmin.

Kyuhyun berdecak. Ia lalu merengkuh tubuh istrinya. Dasar, Sungmin selalu berhasil membuatnya tak bisa berkata-kata.

"Terima kasih" Kyuhyun berbisik. "Nae sarang"

Sungmin tersenyum. "Saranghae nae yeobo"

Kyuhyun melepaskan pelukannya pada Sungmin. Ia mengulurkan tangannya dan mengusap perut Sungmin yang masih rata. "Disini ada bayi kecil kita"

Sungmin menggenggam tangan Kyuhyun yang masih berada di perutnya. "Iya"

Kali ini Sungmin memegang kedua sisi wajah Kyuhyun. "Nah Appa. Jangan lama-lama di luar negeri dan cepat kembali, arraseo?" kata Sungmin dengan wajah yang di buat garang namun gagal.

Kyuhyun terkekeh namun seketika itu terhenti saat Sungmin mengecup dan bahkan memagut bibirnya. Ya Tuhan, istrinya benar-benar. Mau bagaimana lagi, Sungmin yang terlebih dulu memagut bibirnya dan itu membuat Kyuhyun ingin membalas perbuatan istrinya namun sebelum rencananya terealisasikan Sungmin sudah melepas pagutannya.

"Wae?" protes Kyuhyun.

"Ini didepan umum" jawab Sungmin dengan wajah merona membuat Kyuhyun tertawa. Kyuhyun memeluk Sungmin lagi.

"Minhyun tidak diajak?" seru Minhyun yang ternyata sudah tidak berurusan lagi dengan marsmellow. Kyuhyun dan Sungmin tergelak lalu Kyuhyun merengkuh tubuh kecil putrinya.

Kyuhyun bahagia. Ia menikahi Sungmin adalah kebahagian terbesar dan itu bertambah ketika ia mendapatkan Minhyun. Dan kini kebahagiannya pun bertambah kembali, Sungmin hamil dan dalam waktu 7 bulan, malaikat kecil keduanya dan Sungmin akan hadir. Kyuhyun tak sabar, sebelum itu ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa menemani Sungmin dan Minhyun menyambut si kecil.

.

.

.

.

.

END

Taraaa... ini lah sequel Arrayeo.. maaf ya jika hanya seadanya.. maaf jg blm bisa publish ff yg baru padahal aku udah bilang ga akan lama2 ternyata ehh lama jg ya keinginan tak sesuai kenyataan #plak (apalah ini?) Wkwkwk mian mian jadi curcol :p

Makasih buat chingudeul yg udah kasih review, fav follownya.. saranghae all

Oke lah.. last mind to review?