BROTHER

By : Han Kang Woo

Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Kim Jongin, Exo Member, etc

Main Cast : ChanBaek ft Kaisoo

Genre : Romance, Friendship

Warning : BL (Boys Love), 18+

Banyak Typo, FF ini hanya pinjam nama saja

Rated : M

DLDR

= Happy Reading =

O…O…O…O…O…O…O…O…O

"aku mencintaimu Jongin-ah." Kyungsoo akhirnya menyatakan perasaan, membalas cinta Jongin.

"benarkah?" Jongin sumringah, namun masih ingin memastikan.

"ya. ma.. maafkan aku… aku sebenarnya waktu itu sudah mencintaimu, tapi… aku… aku malu mengakuinya. Maafkan aku…" Kyungsoo tergagap, rasa cintanya kepada Jongin sejak dulu sudah muncul, namun selama ini Jongin sering membullynya. Jadi rasa cinta itu tertutupi.

Jangan dilupakan bahwa posisi Kyungsoo masih memeluk tubuh tegap Jongin, tepat didepan rumah mewah Jongin.

"kau tidak marah padaku kan?" tanya Kyungsoo, takut Jongin mengubah haluan.

"tentu saja tidak." Jongin tersenyum, membalas pelukan Kyungsoo, tubuh kecil Kyungsoo tenggelam.

"terima kasih." Kyungsoo tersenyum love lips.

Setelah itu, pelukan mereka terlepas. Kedua namja berbeda tinggi badan itu saling pandang, tanpa kedipan.

"kalau begitu, ayo masuk kedalam rumahku…" ajak Jongin,

"tidak, tidak usah…"

"ayolah… kebetulan kedua orangtuaku tidak ada. Hanya ada pembantu didalam. Tenang saja, pembantu tidak akan mengganggu kita." Jongin berusaha mengajak Kyungsoo masuk kedalam rumah.

"baiklah." Kyungsoo akhirnya setuju setelah berpikir sejenak.

.

.

Jongin dan Kyungsoo beberapa menit kemudian masuk kedalam rumah milik keluarga Kim. Rumah itu begitu luas, dengan interior mewah kelas satu. Pigura, lukisan dan benda-benda antik menghiasi ruang tamu disana.

"rumahmu bagus Jongin-ah." puji Kyungsoo, menatap sekelilingnya.

"terima kasih." timpal Jongin, lalu menarik Kyungsoo pelan untuk masuk kedalam kamarnya. Dan sesuai tebakan, Kyungsoo pasrah saja. mereka berdua masuk kedalam kamar.

Interior yang mewah juga terpampang nyata didalam kamar Jongin, warna dinding didominasi warna biru dan putih. Dengan beberapa poster besar sebagai pemanis.

"duduklah." Jongin mempersilahkan Kyungsoo untuk duduk.

Kyungsoo duduk dikursi depan komputer Jongin, mendadak dia jadi gugup.

"ternyata kau adalah anak orang kaya Jongin-ah." Kata Kyungsoo, matanya kesana-kemari, mengamati keadaan sekitarnya.

"ah, tidak juga." Jongin merendah.

Kyungsoo lalu teringat sesuatu,

"hm… maaf Jongin-ah, aku ingin menanyakan sesuatu."

"apa itu?"

"kenapa tempo hari kau menyewa penginapan murah saat kiat ingin…" Kyungsoo tidak melanjutkan kalimatnya karena malu, wajahnya sontak memerah.

Jongin tertawa pelan mendengar pertanyaan Kyungsoo,

"aku punya alasan tertentu."

"alasan apa?"

"aku hanya tidak ingin orang mendekatiku karena harta, kau pasti mengerti kan."

Kyungsoo tertunduk malu mendengar jawaban dan alasan Jongin, dia menyesal sudah mencoba pekerjaan sampingan sebagai namja bayaran, yang diinginkannya hanyalah uang saja. dan pada akhirnya pelanggan keduanya ternyata adalah Jongin, namja tampan yang sering membullynya. Namja yang dikiranya miskin dan tidak punya apa-apa. tapi sekarang namja itulah yang dicintainya, cinta yang sesungguhnya, bukan karena harta.

"Kyungsoo-ya, kau baik-baik saja?" Jongin menggoyangkan telapak tangannya didepan wajah Kyungsoo, saat melihat namja itu melamun dan diam seperti patung etalase.

"ah, tidak… aku baik-baik saja." Kyungsoo tersadar.

"syukurlah… hm, giliranku bertanya." Jongin berujar, juga ingin menanyakan sesuatu.

"tanya apa?"

"mengapa kau mematikan ponselku, dan membuka baterainya? Apa ada sesuatu…" tanya Jongin, walau dia sudah tahu alasan Kyungsoo melakukannya.

"maafkan aku… ada seorang yeoja disekolah kita yang… yang menyukaimu."

"lalu…"

"sepertinya yeoja itulah yang menelfonmu, dia.. dia ingin menjebakmu. Kau pasti paham maksudku Jongin-ah." Jelas Kyungsoo, Soojunglah yang dimaksudkannya.

Jongin tersenyum mendengar penjelasan Kyungsoo, dia mendekati Kyungsoo dan memegang kedua bahu namja kecil tersebut, membuat Kyungsoo berdiri dari duduknya, saling berhadap-hadapan.

"aku tahu… tapi kau tenang saja. aku tidak akan terjebak dengan siapapun. Karena dihatiku hanya ada satu nama…" ungkap Jongin,

"siapa dia?"

"tentu saja kau… Do Kyungsoo…"

Pipi Kyungsoo merona seketika, dia jadi malu dengan pengakuan Jongin. namja tampan berkulit seksi dihadapannya itu memegang kedua tangannya dengan lembut.

"aku mencintaimu Kyungsoo-ya. Maukah aku menjadi kekasihku?" Jongin menembak Kyungsoo untuk kedua kalinya.

"aku juga mencintaimu Jongin-ah. Tentu saja aku mau menjadi kekasihmu… sangat ingin." Jawab Kyungsoo, kupu-kupu berterbangan didalam perutnya, dia sangat senang dan bahagia.

"kalau begitu aku akan menciummu… apa kau tidak keberatan?"

"tentu saja tidak, cium aku… aku milikmu sekarang Jongin-ah." Kyungsoo bergumam dan mengangguk.

Dan setelah itu, tanpa menunggu pagi (?), Jongin mendekatkan wajahnya, memajukan bibirnya dan menempelkan bibir seksi itu ke bibir tebal bentuk love Kyungsoo, dengan gerakan lambat.

Jongin mencium bibir Kyungsoo, lembut dan penuh perasaan. Kyungsoo menikmati ciuman Jongin tersebut, ciuman yang membuat melayang diawang-awang.

"hm.."

Dua anak manusia itu larut dalam kasih dan sayang, berciuman dan berpagutan. Bibir keduanya tidak mau terlepas, isapan-isapan kecil terdengar, penukaran saliva tentu saja sudah terjadi.

Jongin dan Kyungsoo akhirnya bersatu.

Indahnya dunia ini.

.

.

.

.

O…O…O…O

Di kediaman keluarga Park.

Suasana hangat dan indah terus tercipta di dalam kamar Chanyeol. Dua insan yang sedang dimabuk asmara, Chanyeol dan Baekhyun, masih berciuman dan berpagutan. Bibir mereka terus menempel erat, hal yang sama yang dilakukan oleh Kyungsoo dan Jongin ditempat lain.

Tok tok tok.

Pintu depan diketuk oleh seseorang.

Tapi baik Baekhyun maupun Chanyeol tidak memperdulikan suara ketukan pintu tersebut. Mereka asyik dengan sesi ciuman yang memabukkan.

Tok tok tok.

Ketukan itu belum hilang, si tamu yang tidak diundang kekeuh mengetuk pintu, dengan sangat keras.

Baekhyun terganggu juga, dia berinisiatif melepaskan pagutan bibirnya, yang membuat sisa salivanya dan Chanyeol berbekas.

"kenapa?" tanya Chanyeol, terengah-engah, mencoba menormalkan nafasnya.

"sebaiknya aku membuka pintu, siapa tahu saja ada hal penting." Jawab Baekhyun, juga mencoba menormalkan deru nafasnya. Posisi wajahnya masih intens didepan wajah Chanyeol.

"baiklah." Chanyeol tersenyum, Baekhyun balas tersenyum, wajahnya memerah.

Baekhyun dan Chanyeol bersama-sama keluar kamar, menuju pintu depan.

"apa mungkin omma dan appa yang datang?" tanya Baekhyun, tangannya dipegang oleh Chanyeol, sambil berjalan pelan.

"aku rasa bukan. Appa baru saja mengabarkan pembatalan pulang minggu ini." jawab Chanyeol, masih tersenyum cerah, ala pepsodent gigi sensitive.

Baekhyun mengangguk singkat mendengar jawaban Chanyeol, dia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya yang sejak tadi berbunyi, melihat dengan jelas nomor ibunya dilayar. Ternyata benar, ibunyalah yang menelfon tadi. Dia yakin ibunya menelfon hanya ingin mengabarkan hal yang sama yang dikabarkan oleh ayahnya.

Mereka berdua tiba didepan pintu beberapa saat kemudian, Baekhyun yang membuka pintu.

Jrengg…

Terpampang nyatalah sosok tamu yang sejak tadi mengetuk pintu.

"Sehun…" Baekhyun sedikit kaget,

Ternyata si tamu yang tidak diundang tersebut adalah Sehun, namja tampan adik kelas Baekhyun dan Chanyeol disekolah.

"hyung, Kyungsoo hyung mana?" tanya Sehun, wajahnya terlihat resah dan gelisah.

"Kyungsoo tidak ada disini, memangnya kenapa?" jawab Baekhyun, lalu bertanya balik.

"tidak, itu… hm.. anu…" Sehun meremas tangannya, bibirnya bergerak-gerak tidak jelas, seperti anak kecil yang diumpani permen merica campur lengkuas.

"pasti mengenai videomu kan?" Chanyeol yang bertanya, namja tinggi itu menyapa Sehun dengan ramah.

"ba... bagaimana hyung bisa tahu?" mata Sehun terbeliak kaget, rahasia videonya sudah diketahui oleh orang lain.

"tentu saja aku tahu, karena aku sudah menontonnya." Jelas Chanyeol, disampingnya Baekhyun melirik singkat padanya, lirikan tidak enak.

Chanyeol memegang pundak Sehun, menepuknya pelan.

"kau tenang saja, videomu tidak akan tersebar. Baekhyun akan menghapusnya secara permanen." Chanyeol berusaha menenangkan adik kelasnya itu.

Mata Sehun berbinar mendengar penjelasan Chanyeol.

"tap… tapi… kata Kyungsoo, dia…"

"Kyungsoo tidak mempunyai videomu itu. tenang saja… video itu hanya ada padaku." Potong Baekhyun, memberikan senyuman terbaiknya.

"benarkah… tapi… tapi hyung akan menghapusnya kan?"

"tentu saja. aku janji akan menghapusnya." Jawab Baekhyun.

"ya, Baekhyun akan menghapus videomu itu. juga 24 video lainnya." Tambah Chanyeol. Dia memang mengetahui video jaman jahiliah Baekhyun, jaman cabe-cabean yang sudah ditinggalkan oleh namja bereyeliner tersebut.

"benar sekali." Baekhyun meng-iyakan.

"terima kasih hyung, terima kasih." Sehun memegang tangan Baekhyun, setelah itu memegang tangan Chanyeol juga, sangat berterima kasih. Dia sangat senang bukan main.

"sama-sama." Chanyeol dan Baekhyun berujar bersamaan.

Sehun melepaskan tangannya, lalu mendesah lega.

"baiklah, kalau begitu aku pulang dulu hyung." Sehun minta pamit, kedatangannya hanya ingin memastikan videonya yang sementara di 'kocok' oleh Baekhyun bisa dihapus untuk selamanya.

Chanyeol dan Baekhyun mengangguk dan tersenyum bersamaan.

Dan akhirnya, Sehun pulang. Masalahnya sudah terselesaikan dengan mudah.

Baekhyun dan Chanyeol kembali tinggal berdua.

"kau akan menghapus video-video itukan?" tanya Chanyeol, mengingatkan.

"tentu saja, aku akan segera menghapusnya. Itu janjiku." Jawab Baekhyun.

"terima kasih Baek-ah."

"sama-sama."

"kalau begitu, ayo masuk…" Chanyeol menarik pelan tangan Baekhyun. Menutup kembali pintu depan dan bersama-sama Baekhyun masuk kedalam rumah, tepatnya kembali kedalam kamar milik Chanyeol.

Dua namja itu membaringkan diri lagi diatas ranjang. Dengan posisi saling himpit. Lengan Chanyeol digunakan Baekhyun sebagai bantal yang hangat. Tubuh mereka sangat intens dan intim. Tiduran.

.

.

Chanyeol menarik keras Baekhyun dan menempelkan adiknya tersebut ke dinding, yang membuat Baekhyun 'terperangkap' dan terhimpit keras oleh Chanyeol.

"Chanyeol-ah..." desah Baekhyun, menggigit bibir bawahnya.

"aku ingin melakukannya lagi." Kata Chanyeol, meniup telinga Baekhyun, yang membuat efek geli-geli nikmat.

"lakukanlah… aku akan memberikan semuanya padamu." Baekhyun memasrahkan dirinya. Sudah berkomitmen akan menyerahkan hidupnya pada Chanyeol, namja tampan yang sangat dicintainya.

Chanyeol sudah mendapatkan lampu hijau. Tangannya mulai menggerayangi tubuh Baekhyun dari posisi belakang. Posisi seksi ala barat.

"ahh…" desahan Baekhyun mengiringi suasana panas yang baru saja tercipta.

"Baek-ah, aku mencintaimu…" gumam Chanyeol, sangat pelan dan mendayu.

"aku juga mencintaimu… sangat mencintaimu." Balas Baekhyun, dari hati terdalamnya.

Baekhyun tidak ingin kalah, tangannya mulai bergerilya dan mencari senapan milik Chanyeol, alias 'super junior' Chanyeol yang selalu disukainya. Setelah meraba-raba, akhirnya Baekhyun menemukan benda besar yang sudah berkedut itu.

Baekhyun meremas kejantanan Chanyeol yang masih terlapis celana.

"ahhh…" giliran Chanyeol yang mendesah, desahan seksi yang ngebass.

Remasan Baekhyun di kejantanan Chanyeol semakin keras dan panas. Baekhyun mencoba membuka zipper Chanyeol dengan posisinya yang terhimpit. Ingin mengeluarkan rudal tersembunyi tersebut.

Tidak ingin menunggu lama, Chanyeol mulai melancarkan aksinya. Dia membuka celana Baekhyun dengan cepat, hingga akhirnya adik yang sudah menjadi pacarnya itu setengah telanjang. Siap dimasuki kapan saja.

Secara bersamaan, Baekhyun juga berhasil mengeluarkan kejantanan alias penis Chanyeol. Sekarang, yang tinggal dilakukan hanya melaksanakan adegan inti saja.

"ahh… Yeol-ah…"

"ohh…"

Chanyeol memegang penisnya yang sudah mengacung, mengocoknya pelan agar super juniornya itu semakin membesar. Setelah itu, namja tersebut mulai mengarahkan ujungnya kearah hole Baekhyun yang sudah siap. Posisi Chanyeol masih dibelakang Baekhyun.

"ahhh…"

Chanyeol meniup telinga Baekhyun, lalu mencium leher bagian belakang adiknya itu.

"Chanyeol-ah, geli… ahh…"

"apa itu tanda bahwa kau sudah tidak sabar…" gumam Chanyeol

"yeahh…" angguk Baekhyun, dahinya mulai berkeringat.

"baiklah, aku akan memasukkannya."

Tidak membuang masa lagi, Chanyeol mengarahkan kepala penisnya yang besar dan seksi untuk masuk kedalam hole sempit milik Baekhyun. Penis itu berusaha masuk, sesak.

"argghh…" Baekhyun menjerit tertahan, kepala penis Chanyeol masuk sebagian.

Belum sampai masa klimaks, tiba-tiba pintu kamar Chanyeol menjeblak terbuka. Kejadian itu berlangsung sangat cepat.

Deg.

Baekhyun dan Chanyeol kaget bukan main, seakan darah mereka menghilang seketika diwajah. Mereka betul-betul kaget, shock.

"ap.. apa yang kalian lakukan…" seru seseorang.

Chanyeol dan Baekhyun dengan gerakan sangat cepat merapikan penampilan berantakan mereka. Baekhyun menaikkan celananya, dan Chanyeol memasukkan kembali kejantanannya yang masih mengeras hebat. Dengan tergesa-gesa.

"om… omma…" gagap Baekhyun, wajahnya pucat pasi. Dia sudah memisahkan diri dari Chanyeol.

Ternyata orang yang baru datang dan membuka pintu itu adalah nyonya Park, alias ibu Baekhyun dan Chanyeol. Wanita tua itu menutup mulutnya dengan tangan, shock.

"ka.. kalian… apa yang…" nyonya Park tidak bisa melanjutkan kalimatnya, dia betul-betul tidak menyangka akan melihat pemandangan yang tidak seharusnya. Tangannya gemetar.

Chanyeol menarik nafas dalam, lalu memegang tangan Baekhyun, menggenggamnya dengan sangat erat.

"maaf omma. Maafkan kami… tapi, omma harus tahu bahwa kami…" Chanyeol menjelaskan, disertai dengan jeda yang lama.

Hening,

"kami saling mencintai omma." Chanyeol menyelesaikan kalimatnya, dengan tegas dan lantang.

Jdeerrr.

"apa? ka.. kalian saling mencintai?" nyonya Park memekik, semakin shock.

"benar omma. Aku mencintai Baekhyun dan Baekhyun juga mencintaiku. Cinta kami bukan sekedar cinta kakak adik, tapi lebih dari itu. aku harap omma mengerti." ucap Chanyeol, mengungkapkan semuanya, berharap ibunya itu bisa mengerti perasaannya.

"tidak… tidak… omma tidak setuju. Apa kalian sakit… kalian itu kakak adik." Teriak nyonya Park, dengan sangat keras. Teriakannya itu menggema.

Chanyeol tidak bergeming, dia semakin mempererat pegangan tangannya pada Baekhyun.

"kalian itu kakak adik, saudara." Seru nyonya Park,

"tapi kami tidak sedarah." Chanyeol menimpali.

"tetap saja kalian saudara…"

"tapi…"

"DIAM…" Bentak nyonya Park, matanya menyorot horor. Ekspresi yang baru kali ini ditampilkan oleh ibu kandung Baekhyun tersebut. Nafasnya tersengal-sengal.

Mata Baekhyun berkaca-kaca mendengar bentakan ibunya, sepertinya ibunya itu benar-benar sangat marah dan kecewa.

"tolong omma, aku dan Chanyeol…"

"DIAM…"

Nyonya Park menarik keras pergelangan tangan anaknya yang kosong, mencoba memisahkannya dari Chanyeol.

"kalian sudah membuat omma kecewa…" tukas nyonya Park, keras.

"omma, maafkan aku… tapi…"

"omma akan membawamu keluar negeri. Kalian harus berpisah." Kata Nyonya Park, tidak main-main.

Jdeerr.

"apa? tidak, omma tidak boleh melakukan itu. aku tidak ingin berpisah dari Chanyeol. Aku mencintainya." Baekhyun terisak-isak keras, pergelangan tangannya sakit karena ditarik.

"keputusan omma sudah bulat."

Setelah berusaha keras, nyonya Park berhasil memisahkan Baekhyun dari Chanyeol. Dia memberikan jarak kedua anaknya tersebut.

Chanyeol sontak berlutut dan memegang kaki ibunya, ingin memohon.

"tolong omma, jangan pisahkan kami. Aku tidak bisa hidup tanpa Baekhyun." Pinta Chanyeol, menahan air matanya yang ingin tumpah.

"ya omma… jangan pisahkan kami…" Baekhyun menambahkan, dia malah sudah menangis, air matanya berlinang dengan deras.

"tidak… kalian harus berpisah." Nyonya Park kembali membentak.

"omma…. Jangan…"

.

.

.

"tidaakkk… jangan pisahkan kami…" teriak Baekhyun, namja imut itu terbangun dari tidurnya. Dahinya berkeringat, nafasnya tersengal-sengal.

"Baek-ah, kau kenapa? Apa kau bermimpi?" tanya Chanyeol, dia sejak tadi berada disamping Baekhyun, adik sekaligus pacarnya. Dia memeluk Baekhyun erat dan hangat.

Baekhyun mengangguk, tubuhnya bergetar dalam pelukan Chanyeol.

"kau bermimpi apa?"

"aku… aku memimpikan, omma memergoki kita sedang bercinta… omma sangat terkejut dan.." Baekhyun mencoba menceritakan mimpinya barusan, dengan suara pelan, nyaris tidak terdengar.

"dan..."

"dan omma ingin memisahkan kita, omma tidak merestui hubungan terlarang kita." Lanjut Baekhyun, kemudian terisak-isak.

"sudah.. sudah.. kau hanya bermimpi. Tenang, ada aku disini." Chanyeol berusaha menenangkan Baekhyun, dia mengusap-usap punggung adiknya itu. posisinya masih memeluk Baekhyun.

"tapi… tapi aku takut Yeol-ah.. aku takut…"

"takut kenapa?"

"takut kalau mimpiku menjadi kenyataan. Aku takut berpisah denganmu… aku takut kehilanganmu… aku takut…" isakan Baekhyun semakin menjadi-jadi.

"tenang… kita tidak akan berpisah. Tenanglah…" Chanyeol melepaskan pelukannya, setelah itu memegang kedua pipi Baekhyun, menghapus pelan air mata disana.

"pandang wajahku…" gumam Chanyeol, syahdu.

Baekhyun mencoba memandangi wajah tampan Chanyeol. Masih terisak tertahan. Perlahan kesedihannya mulai hilang.

"tenanglah, kata pisah tidak ada dalam kamus cinta kita… kita akan selalu bersama." Kata Chanyeol, terus berusaha menenangkan Baekhyun-nya.

"tapi.."

"tidak ada tapi-tapi… yang harus kita lakukan adalah merahasiakan cinta dan perasaan kita pada omma dan appa. Jangan biarkan mereka tahu…" potong Chanyeol,

"sampai kapan?" pertanyaan yang pernah ditanyakan oleh Baekhyun kemarin.

"aku tidak tahu, kemungkinan selamanya."

"kita akan bercinta sembunyi-sembunyi?"

"tentu saja. aku tidak ingin appa dan omma terluka dengan hubungan kita. Merahasiakannya adalah jalan terbaik."

Baekhyun mengangguk dan tersenyum bersamaan. Dia setuju dengan pernyataan Chanyeol. Kisah dan kasihnya tentu saja tidak akan mendapatkan restu, malah mereka akan mendapatkan masalah baru jika jujur kepada kedua orangtuanya.

"peluk aku…" Chanyeol merentangkan kedua tangannya, ingin memeluk dan mendekap Baekhyun, agar kekasihnya itu tidak sedih lagi.

Baekhyun masih tersenyum, lalu menghamburkan dirinya ke pelukan Chanyeol. Pelukan yang sudah kesekian kalinya sejak mereka mengutarakan perasaan masing-masing.

Chanyeol dan Baekhyun sekali lagi memadu kasih, Baekhyun menempelkan pipinya ke dada bidang Chanyeol, dia bisa mendengar detak jantung namja itu. kehangatan dan kelembutan kembali mengalir, Baekhyun sudah tenang dan tidak bergetar. Efek pelukan Chanyeol memang sangat manjur.

"jangan pikirkan hal lain. Yang ada hanyalah cinta kita… hanya cinta kita…" gumam Chanyeol,

"ya, sekarang dan selamanya." balas Baekhyun, lembut dan penuh cinta.

Chanyeol dan Baekhyun berkomitmen akan merahasiakan kisah cinta mereka, hingga waktu yang tidak ditentukan. Itulah jalan terbaik yang bisa mereka tempuh. Namun bisa dipastikan, hari ini dan hari-hari berikutnya, moment manis dan intim mereka akan terus menghiasi kehidupan, walau harus dilakukan sembunyi-sembunyi.

ChanBaek forever.

.

.

.

.

.

.

.

END

O…O…O…O…O…O…O

Akhirnya FF ini selesai juga, huff… maaf, hanya sampai chapter 10 saja. ceritanya juga biasa dan tidak penuh konflik, hehehee… tapi, mudah-mudahan pembaca semua bisa larut dan menikmarinya, semoga.

Terima kasih yang selama ini memberikan sepatah dua kata di kotak Review, komentar kalianlah yang membuat FF singkat ini selesai hingga tahap akhir… terima kasih banyak sekali lagi.

Kemarin aku baru saja publish FF Hunhan 'Snatcher love story', dan hari ini publish chapter ending FF ini, terima kasih karena mau menantikannya. Kalianlah yang terbaik, hehehehe..

Review lagi ya chingu, sebagai penutup untuk FF ini, bagaimana kesannya selama membaca 10 chapter FF ini.

SalamCinta

Han Kang Woo