Title: Berlibur Bersama Anak dan Calon Istriku (?)

Cast: Kim Jongin, Do Kyungsoo, Kim Baekhyun

Note: rate M, age gap, age switch, GS for uke. Thx to storm coment buat komen menghinanya di fanfic ayam kremes. Ini sekuelnya didedikasiin buat kamu. Makasih ya udah buat aku semangat nulis sekuelnya (?) dan buat para reader, maafkan kalau tidak se-hot yang pertama

.

.

.

Jongin memandang lima voucher penginapan gratis yang Ia dapatkan dari kantor tempatnya bekerja. Ia berencana mengajak Baekhyun dan juga Kyungsoo untuk berlibur. Namun dipandanginya lagi voucher tersebut, "Kalau aku membawa lima. Baekhyun pasti mengajak Luhan dan temannya yang lain".

Jongin pun memasukkan dua voucher lainnya ke dalam meja kerjanya, sehingga tersisa tiga voucher, "Sisa duanya bisa aku gunakan bersama Kyungsoo" Jongin pun tersenyum senang, membayangkan liburan berdua bersama Kyungsoo nantinya. Diambilnya telepon genggamnya dan segera menghubungi Baekhyun.

Halo?

Terdengar diujung telepon suara anak perempuannya tersebut.

"Baek, papa punya voucher menginap di hotel, kebetulan ada tiga voucher, kalau mau ajak saja Kyungsoo"

Baekhyun bersorak senang, namun kalimat selanjutnya membuat Jongin lemas.

Tapi Kyungsoo tidak suka pantai, pa. Ajak Luhan saja ya?

Jongin tidak mungkin memaksa Baekhyun untuk mengajak Kyungsoo, nanti anaknya itu bisa curiga, kenapa ayahnya mengotot ingin mengajak Kyungsoo.

"Hmm.. Baiklah, ajak Luhan saja. Kita pergi minggu ini, sayang" Dan Jongin pun menutup panggilannya bersama Baekhyun dan langsung menyandarkan tubuhnya di kursi kantornya, membayangkan akhir pekan tanpa kekasihnya. Ingin membatalkan saja liburannya tapi dia tidak enak hati kepada Baekhyun. Tadi anaknya terdengar bahagia dan bersemangat sekali mendengar kabar liburan tersebut. Namun, beberapa menit kemudian, ada panggilan lagi dari Baekhyun, Jongin pun mengangkat teleponnya dengan cepat, dan tak lama kemudian Jongin kembali bersemangat mendengar perkataan anaknya.

Luhan minggu ini tidak bisa ikut, pa. Aku mengajak Kyungsoo tadi, eh, dia mau.

~0~0~0~0~0~

"AH~ Pantaaai!" Baekhyun berlari ke arah hamparan air laut berwarna biru yang terpampang didepannya, berlari meninggalkan dua orang yang berada dibelakangnya, Kyungsoo dan juga ayahnya, Jongin. Jongin yang melihat Baekhyun berlari menjauh, mendekatkan badannya ke Kyungsoo dan menggenggam tangan kiri Kyungsoo. Kyungsoo refleks melepaskan genggaman erat tangan Jongin.

"Baekhyun bisa melihatnya" Bisik Kyungsoo. Namun Jongin tidak mendengarkannya, malah merangkul bahu sempit Kyungsoo dan mendekap tubuh mungil itu.

"Biar saja" Jawab Jongin seenaknya. Kyungsoo pun menyentuh dada bidang Jongin yang tak terbungkus sehelai benangpun dan mendorongnya ke belakang. Dan segera berlari meninggalkan Jongin sebelum kekasihnya itu melakukan hal-hal yang dapat membongkar hubungan mereka berdua. Jongin mengikuti Kyungsoo dan Baekhyun tersenyum lucu melihat tingkah kekasihnya tersebut. Sembari menenteng tas bawaan Baekhyun dan juga Kyungsoo, Jongin menuju ke tempat dua perempuan tersebut, yang sekarang sudah berada di bibir pantai, bermain air dengan kaki-kaki mereka. Jongin mengambil tempat duduk di deretan kursi pantai yang telah disediakan oleh penginapan mereka, sembari memandangi putri dan kekasihnya bermain air. Senyum kecil terbentuk di wajah Jongin, saat memikirkan bahwa putri satu-satunya sedang bermain dengan calon ibunya. Cepat atau lambat, Kyungsoo akan menjadi istrinya. Walau Kyungsoo menolaknya, dia akan tetap memaksa Kyungsoo untuk menikah dengannya setelah Ia lulus sekolah menengah atas, yang berarti tersisa empat bulan lagi. Jongin sebenarnya kurang yakin, jika Baekhyun bisa menerima kenyataan bahwa sahabatnya adalah calon ibu tirinya. Sehingga setiap Ia ingin jujur ke Baekhyun tentang hubungannya bersama Kyungsoo, selalu saja muncul perasaan takut. Ditambah, dia belum yakin keluarga Kyungsoo juga akan setuju anaknya menikahi duda yang merupakan ayah dari sahabat anaknya itu. Tapi Jongin akan tetap maju, kalau bisa Ia akan menculik Kyungsoo dan kawin lari dengannya. Walau Jongin yakin keluarga Kyungsoo nantinya akan melaporkan dirinya atas kasus penculikan.

Jongin tidak sadar ketika Baekhyun dan Kyungsoo sudah berada di depannya, bersiap ingin membuka bathrobe yang mereka sedang gunakan untuk menutupi pakaian renang mereka.

"Papa, kenapa melamun?" Baekhyun membuka tali bathrobe-nya, dan Kyungsoo duduk di kursi pantai yang berada di sebelah kursi Jongin.

"Tidak apa-apa, Baek. Kamu mau mandi sekarang?" Tanya Jongin, Baekhyun pun mengangguk menjawabnya.

"Pakaikan punggung papa sunblock ya?"

"Tidak mau, nanti tanganku lengket" Jawab Baekhyun sembari meletakkan bathrobe-nya di dekat Jongin. Ia sudah menggunakan bikini lucu, berwarna pink pastel dengan renda-renda dan celana pendeknya, tidak terlihat seksi sama sekali di Baekhyun, namun terlihat lucu menggemaskan.

"Memangnya kamu tidak pakai sunblock?"

"Tadi sudah, tadi dipakaikan sama Kyungsoo"

"Biar aku saja yang pakaikan, om." Tiba-tiba Kyungsoo bersuara, dan Baekhyun meninggalkan Kyungsoo terlebih dahulu setelah menyuruh Kyungsoo jangan berlama-lama. Kyungsoo hanya mengiyakan, tentu saja dia akan berlama-lama mengusapkan sunblock ke punggung kekasihnya.

Jongin memperlihatkan punggungnya dan Kyungsoo dengan cepat mengoleskan sunblock tersebut, karena tujuan sebenarnya adalah—

"Uhh—" Jongin mengerang saat Ia merasakan tangan Kyungsoo yg tadi mengoleskan sunblock di punggungnya, tiba-tiba saja melingkarkan tangannya di pinggangnya dan dengan gesit memasukkan tangannya ke dalam celana pendek Jongin. Kyungsoo meletakkan dagunya di bahu Jongin, menempelkan dadanya dipunggung Jongin juga dan mulai mengurut penis panjang nan gemuk (kesukaan Kyungsoo) yang rupanya sudah mulai tegang tersebut. Kyungsoo siaga, dengan memperhatikan gerak-gerik Baekhyun agar tidak menatap ke belakang. Bisa mati Ia kalau Baekhyun melihat sahabatnya sedang mengocok penis ayahnya.

"Oppa, sudah tegang sekali ya?"

"Aku sudah tidak memasukkannya ke lubangmu selama seminggu, sayang"

Jongin terus menggeram keenakan karena perlakuan Kyungsoo ini. Kyungsoo memijit pelan penis Jongin kemudian mengocoknya cepat. Tidak lupa dimainkannya bola kembar Jongin, menambah kenikmatan baginya. Namun, tiba-tiba saja Kyungsoo mengeluarkan tangannya, karena Baekhyun ternyata tiba-tiba saja membalikkan badannya, memanggil Kyungsoo. Jongin ingin protes, karena Kyungsoo menghentikan kocokan di penisnya yang sudah tegang tersebut, namun dilihatnya juga Baekhyun tengah memanggil-manggil Kyungsoo.

"Oppa, lanjutkan nanti malam saja ya?" Ucap Kyungsoo yang kemudian bangun dari duduknya dan segera berdiri ingin membuka bathrobe-nya. Dan melototlah mata Jongin yang melihat ternyata Kyungsoo, kekasihnya, memakai bikini super seksi, dengan tali tipis dan kain penutup payudaranya sangat tipis sampai Jongin mampu melihat cetakan puting Kyungsoo, ditambah celana yang memperlihatkan pinggiran bongkahan pantatnya. Jongin menggeram marah, "Siapa yang menyuruhmu memakai bikini seksi, Kyungsoo?"

"Aku sendiri, memangnya kenapa?"

"Ganti sekarang!"

"Aku cuma bawa satu bikini"

"Aku belikan yg seperti Baekhyun!"

"Aku tidak suka model yang seperti itu, oppa"

"Tapi semua pria melihat ke arahmu"

"Memang itu yang aku mau", dan Kyungsoo pun meninggalkan Jongin sambil tersenyum senang dapat membuat Jongin cemburu. Jongin hanya mampu menggeram marah sambil menatap Kyungsoo, dan menatap seolah-olah ingin membunuh semua pria yang memandangi tubuh gadisnya. Jongin juga marah kepada Kyungsoo, meninggalkan penisnya dalam keadaan tegang dan memakai pakaian seksi yang memperlihatkan tubuh yang satu-satunya pria yang dapat memilikinya adalah Jongin.

~0~0~0~0~0~

"Aku duluan yang pakai kamar mandi!" Baekhyun yang baru saja selesai main dipantai memasuki kamar hotelnya bersama Kyungsoo, dan langsung berlari ke mandi kamarnya agar Ia terlebih dahulu membersihkan badan bekas air laut tersebut.

"Terus aku bagaimana?" Kyungsoo sudah merasa badannya lengket, tidak enak.

"Tunggu saja." Jawab Baekhyun enteng dan segera menutup pintu kamar mandinya. Padahal anak itu bisa tahan mandi selama satu jam lebih. Kyungsoo pun mendapatkan ide, dan keluar dari kamarnya dan menuju kamar tidur disebelahnya. Kyungsoo mengetuk pintunya dan mendapatkan Jongin yang membukakan pintunya.

"Aku mau masuk" Kyungsoo langsung saja masuk ke kamar kekasihnya, rencananya sih ingin menumpang mandi saja tapi melihat kulit dada Jongin yang semakin terlihat cokelat seksi dan absnya yang menyilaukan(?) serta celana pendek yang tengahnya kembung.

Jongin mencuekkannya, rupanya Ia masih marah gara-gara hal di pantai tadi, dan dia kemudian duduk di sofa bermain telepon genggamnya. Merasa dicuekkan, Kyungsoo jadi teringat minggu lalu Ia dan Jongin menonton film dewasa, dimana model wanitanya berdiri dan menungging sambil berpegangan di meja, dan prianya menyodok kewanitaannya dengan brutal. Jongin bilang Ia ingin mencobanya. Kyungsoo menyampingkan kain penutup dari branya, payudaranya terekspos tanpa perlu membuka branya tersebut.

"Oppa, lihat aku" Dan Jongin sedikit membulatkan matanya melihat pemandangan erotis di depannya, Kyungsoo dengan bikini lengkap sedang meremas kedua payudaranya dan memainkan kedua putingnya juga.

"Oppa mencuekkanku, huh?" Kyungsoo pun berbalik badan dan sedikit menungging. Beruntung sekali, di depannya ada cermin besar yang membuat Ia dapat melihat Jongin yang duduk di sofa sedang memperhatikannya. Kyungsoo menoleh sedikit dan mengerlingkan matanya ke arah Jongin, terkesan nakal di mata Jongin. Kyungsoo pun membawa jarinya ke vaginanya yang masih terbungkus celana dalam dan mulai menggosoknya.

"Ugh—" Kyungsoo mendesah, menutup matanya dan menggigit bibirnya seksi. Diselipkannya jarinya ke dalam celana dalamnya dan mengosok klitorisnya lalu menusuk lubangnya yang sudah becek oleh lendirnya.

"Ah~ Uhn, oppa, lebih dalamh" Rupanya Kyungsoo sedang membayangkan Jongin yang menggenjotnya dari belakang. Jari-jari panjang Kyungsoo menusuk-nusuk lubang vaginanya sehingga Jongin dapat melihat celana dalamnya basah dan lendirnya membasahi selangkangan Kyungsoo.

"Yeah—Uhh, Jonginnie oppa, terus sayangh" Kyungsoo mendesah tanpa henti. Dan itu mampu membuat Jongin bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Kyungsoo. Kyungsoo yang matanya tertutup tidak menyadari kalau Jongin berjalan mendekat ke arahnya. Hingga bagian pantatnya yang menungging tersentuh oleh sesuatu yang tumpul, Kyungsoo pun sadar kalau Jongin sudah bangkit dari duduknya dan mendekatinya. Kyungsoo perlahan membuka matanya dan dari cermin didepannya, Ia dapat melihat Jongin yang menatap tajam ke arahnya. Bagian selangkangannya juga sudah menempel dengan bagian belakang Kyungsoo. Kyungsoo mencabut jari yang berada di lubangnya tadi, dan mengulumnya lagi sembari menatap ke mata Jongin melalui cermin besar tersebut.

"Kamu pintar menggodaku, sayang" Ucap Jongin dengan suara berat. Dipinggirkan kain penutup vagina Kyungsoo oleh Jongin, dan dielusnya vagina basah tersebut. Diselipkannya jari tengahnya pelan, disusul dengan jari manis dan jari telunjuknya. Tiga jari di lubang Kyungsoo sudah mampu membuat Kyungsoo menjerit keenakan. Lendir kewanitaannya merembes keluar ketika jari-jari tersebut keluar masuk di lubang milik Kyungsoo.

"Oppa, penismu. Cepat masukkan" Kyungsoo dengan setengah memaksa mendorong tangan Jongin sehingga jari-jarinya terlepas dari lubang nikmat itu. Sesuai permintaan Kyungsoo, Jongin menurunkan celananya sehingga tersangkut sampai mata kakinya. Tanpa pikir panjang, di masukkannya penis tersebut ke dalam lubang Kyungsoo yang sudah sangat siap menerimanya. Kyungsoo menggerakkan pinggulnya, mengimbangi sodokan dari Jongin. Badannya pun ikut bergerak setiap gerakan pinggulnya. Jongin melihatnya dari cermin, payudara bulat itu bergoyang, seakan memanggil Jongin untuk meremasnya.

"Mhh oppa, lebih cepathh"

Jongin meremas payudara Kyungsoo dan menarik putingnya pelan, sesekali diselingi dengan pelintiran pelan. Membuat Kyungsoo menggerakkan pinggulnya lebih cepat karena rangsangan yang Ia peroleh semakin banyak. Dieratkan pegangannya di pinggiran meja tersebut, karena kakinya terasa lemas karena nikmat yang mendera bagian bawah tubuhnya.

Jongin menarik kedua tangan Kyungsoo dan membawanya ke belakang, sehingga tubuh Kyungsoo ikut melengkung dibuatnya. Di pegangnya kedua pergelangan Kyungsoo hanya dengan satu tangan, dan tangan yang lain diletakkan di bahu Kyungsoo.

Jongin mencondongkan wajahnya dan berbisik di telinga Kyungsoo, "Bikinimu ini, hanya aku yang boleh melihat kamu menggunakannya, mengerti?".

Kyungsoo mengangguk, matanya yang mulai sayu menatap Jongin pasrah. "Aku tidak suka kamu memamerkan tubuhmu ke yang lain, itu milikku sayang" Tambah Jongin.

"A-aku sengaja agar oppa cemburu dan menghukumku"

"Dan kamu berhasil sayang, rasakan hukumanmu ini", Jongin menyodokkan penisnya dengan cepat. Penisnya terasa dijepit dan disedot oleh vagina Kyungsoo, membuatnya ingin mengeluarkan spermanya di dalam lubang Kyungsoo. Dilepasnya pegangan di tangan Kyungsoo dan Kyungsoo pun merasa lemas sehingga menundukkan kepalanya hingga hampir menyentuh meja. Rasa-rasanya Ia ingin keluar, dan benar saja, tak lama kemudian lubangnya mengetat menjepit penis yang masih bergerak didalam lubangnya. Tubuh Kyungsoo bergetar dan kakinya makin lemas. Kyungsoo merasa badannya seperti seringan kapas sehingga merasa seperti melayang. Otaknya seakan-akan seperti tidak bekerja karena Kyungsoo hanya terfokus oleh rasa nikmat yang menjalar diseluruh tubuhnya tersebut. Tak lama, Ia juga merasakan penis Jongin menembaki spermanya. Tembakan sperma tersebut terasa lama oleh Kyungsoo, apa gara-gara Jongin sudah lama tidak mengeluarkannya? Ntahlah..

"Kita lanjutkan di kamar mandi, sayang" Jongin pun tanpa merasa lelah segera mencabut penisnya dan mengangkat tubuh berkeringat Kyungsoo dan membawanya ke kamar mandinya.

~0~0~0~0~0~

Baekhyun berjalan ke restoran hotel tersebut dan melihat sahabat bersama ayahnya sedang menyantap maka siang mereka. Baekhyun pun menyusul ke meja mereka membawa sepiring makan siangnya dan segelas jus jeruk.

"Kyungsoo, kamu bilas dimana?" Tanya Baekhyun yang langsung mengambil posisi duduk di sebelah Kyungsoo.

"Eh? Itu—Uhm, papamu mengizinkan aku mandi di kamar mandi di kamarnya"

"Oh ya?" Baekhyun menoleh ke ayahnya.

"Kasian temanmu kalau harus menunggu kamu mandi" Timpal Jongin. Baekhyun cengengesan mendengarnya. Dia pun melanjutkan makannya dan tidak memperhatikan dua orang yang duduk menjepitnya sedang saling bertukar pandang dan sesekali tersenyum penuh arti.

Jongin merasakan kantong celananya bergetar, pertanda Ia mendapatkan sebuah pesan baru. Dikeluarkan telepon genggamnya tersebut, dan dilihatnya dilayar ponsel tersebut jika pengirimnya adalah nama kekasihnya. Dibukanya pesan tersebut dan Jongin tersenyum miring.

Oppa, aku tidak sabar untuk nanti malam, rasanya lubangku berdenyut hanya memikirkannya, apalagi merasakan penismu.

'Kamu salah besar karena telah menggodaku sekarang, sayang. Akan kubuat kamu tidak tidur semalaman' Ucap Jongin di dalam hatinya dan menatap Kyungsoo. Kyungsoo menatapnya balik, tidak menyadari bahaya yang akan Ia temui nanti malam. Bahaya yang nikmat.

(69END69)

Berhubung yang ngereview lumayan banyak, dan pada minta sequel ((ketauan pada demen jongin ngepedoin kyungsoo LOL)) akhirnya saya mutusin buat bikin fanfic ini berchapter. Tapi setiap chapternya seperti one-shot, sekali cerita tamat. Kalian pasti penasaran gimana Jongin bisa ngajak Kyungsoo enaena, atau siapa mama Baekhyun, atau reaksi Baek kalo tau bapak sama sahabatnya main api dibelakangnya, atau gimana Jongin sama Ksoo negelakuin dikamar ortu Kyungsoo(?). Kalau pengen tau, silahkan komen atau di fav atau difollow. Thx U.

Tambahan: Barusan saya dapet komentar dari anonym dan isi komentarnya "sorry bukan maksud aku nge bash atau gimana ya. aku pernah baca ff ini dengan lain cast d wattpad. ceritanya ttg pembalasan dendam ceritanya memanh gini. dan itu berchapter. walau ini oneshoot. dan dari kata, kalimat juga alur ini sama dengan ff itu. aku lupa judulnya apa. tapi ceritanya sama persis. sorry ya bukan maksud ngebash. ini remake'an atau memang yg di wattpad juga itu milik kamu."

Okay, disini saya mau meluruskan, kalau fanfic yang saya buat, bukan fanfic ini saja, tapi semua fanfic yang ada di akun ffn saya itu murni buatan saya. kalau misalnya ada kesamaan kata, wajar, kan saya nulis ff bhs indonesia, kecuali saya nulis ff berbahasa zimbabwe(?) itu udah pasti dari kata berbeda dengan ff berbahasa indonesia. kalau soal kesamaan kalimat, itu bisa saja ada kemiripan. apa miripnya dari awal cerita sampai akhir? atau hanya 1 2 kalimat? Kalau soal alur, apa memang sama persis? kalau iya, bisa saja imajinasi beberapa orang ada yang sama. saya cuma pernah nemu 1 ff yang idenya persis seperti ff saya, bisa dibilang jadi inspirasi saya buat nulis ff ini, bisa di cek cerita My Mother is My Best Friend karya akun byunbaekcute21. tapi yang udah saya bilang diawal, ini ff buatan saya sendiri, bukan plagiat atau remake. maaf buat mbak anonym kalo komen saya panjang gini, takutnya ntar reader yang lain malah mikir saya plagiat cerita orang, saya sendiri juga ga punya akun wattpad malah ga pernah baca cerita disitus itu. padahal udah capek-capek nulis ff sendiri sampai tengah malam pula(?) TT