Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
WARNING! Typo(s), OOC, Gaje, Penempatan tanda baca yang tidak sesuai, dan banyak sekali kesalahan-kesalahan lain nya, Crack Pairs.
A : Aku Namikaze Minoru!
Seorang bocah laki-laki berusia sekitar 9 bulan itu tengah asyik bermain dengan beberapa boneka rubah dan katak miliknya, bahkan bocah itu tak mengindahkan kedatangan tamu yang notabene adalah sahabat sang ibu. Ia mengeluarkan celotehan-celotehan lucu yang hanya ia sendiri yang tahu, membuat wanita berambut merah muda yang baru saja masuk itu menghampirinya dan mengacak rambut pirang jabrik miliknya gemas.
"Selamat pagi. Tampan!"
'mengapa semua orang senang sekali mengacak-acak rambutku?' Andai ia bisa berbicara pasti ia sudah marah-marah pada istri paman tanpa alis itu, oh dan jangan lupakan bahwa ia benar-benar tampan.
Bocah itu memasang wajah kesal dan merangkak menjauhi bibi Sakura yang terkikik geli dengan kelakuannya.
"Kau tidak sibuk di Rumah Sakit, Forehead?" tanya ibunya pada bibi yang harus ia akui cantik itu, ia melihat ibunya sedang membawa beberapa tangkai bunga yang baru saja di ambil dari dalam ruangan yang memang khususibunya gunakan untuk meletakkan bunga-bunga segar yang baru saja dipetik dari kebun bunga keluarga mereka dan segera merangkak menuju sang ibu, menarik ujung rok yang ia kenakan, Minoru begitulah ia kerap di sapa mencoba menarik perhatian sang ibu.
"Toooo …. Tooo … Tooo!" ocehnya.
Ino menggeleng dan tertawa geli, "Otou-san sedang sibuk! Nanti sore kau baru bisa bertemu dengannya! Apa kau merindukan Otou-san?"
Ia mengamati sang ibu dengan seksama, seakan mengerti ia kemudian merangkak menjauh dari sang ibu, kembali bermain dengan boneka-boneka yang sangat identik dengan Otou-san dan Onii-chan kesayangannya.
"Minato-sama sibuk apa? Setauku ia tak memiliki kesibukan lain selain training bersama Naruto dan Kakashi-sensei, hahahaha!"
"Ewww~" ibunya mengerucutkan bibir kesal, "Jangan lupakan bahwa ia adalah penasehat khusus Hokage selain Shikamaru!" lanjut ibunya bangga.
"Itu karena dia adalah ayah dari Hokage-sama!"
"Kau ini menyebalkan!"
Ia memandang ibu dan bibi Sakura-nya heran, mereka 2 orang dewasa yang selalu saja meributkan suatu hal yang tidak jelas! Benar-benar merepotkan. Sungguh berbeda dengan Otou-san yang sangat berwibawa dan Naruto-Oniichan yang menyenangkan, meskipun begitu ia benar-benar menyayangi ibunya yang sangat cantik itu.
Tanpa sepengetahuan 2 orang wanita yang tengah terlibat pembicaraan tidak penting itu-menurutnya- ia merangkak cepat sebelum keduanya menyadari bahwa ia sudah tidak berada di tempatnya semula.
Ia benar-benar ingin bertemu Tou-san! Ketika ia bangun pagi, hanya sang ibu yang ia temui, begitupun pula saat ia beranjak tidur ia tak pernah melihat ayahnya datang, ibunya berbohong dengan mengatakan bahwa ayahnya akan pulang sore nanti.
Ya! Ia harus menemukan sang ayah.
Tapi, dimana ia bisa menemukan ayahnya?
Minoru merangkak pelan ketika berhasil keluar dari toko bunga keluarga Yamanaka, mata sebiru langit miliknya mengamati dengan seksama beberapa anak kecil yang berlarian sedang bermain petak umpet.
Tunggu saja beberapa tahun lagi setelah ia cukup besar, ia akan bermain bersama kakak-kakak itu.
Ia kembali merangkak dengan semangat, hingga melewati sebuah gedung tinggi dimana kakaknya yang seorang Hokage bekerja. Ia menghentikan gerakannya untuk memandang Hokage tower, tapi mungkinkah Tou-san ada di sini?
"Minoru?!"
Oh tidak! Bocah itu berontak tak suka ketika tubuh mungilnya di angkat oleh orang ini.
'lepaskan aku! Lepaskan aku! Aku mau bertemu Tou-san!'
…
"Sakura! kau tau di mana Minoru?!" Ino membelalak seketika ketika ia memandang tempat bermain putranya namun tak menemukan bocah 9 bulan itu.
"Apa?" Sakura mau tak mau ikut terkejut, ia segera berdiri dari posisi duduknya dan berusaha mencari keberadaan putra dari sahabat karibnya itu.
"Minoru!" teriak keduanya mencari ke semua sudut ruangan, "Dimana kau Minoru?!" isakan Ino mulai terdengar.
"Tenanglah Pig! Kita pasti akan menemukannya!"
"Ibu macam apa diriku, forehead?! Minato-kun pasti akan marah besar jika mengetahui ini!"
Wanita pirang itu menggigiti jarinya khawatir, kemudian memeluk sahabatnya erat "Minato-sama tidak akan marah padamu! sekarang tenangkan dirimu! Kita akan menuju Hokage Tower dan meminta bantuan Naruto untuk menemukan Minoru!"
"Tapi … tapi Jidat! Minato-kun akan . . ."
"Sebenarnya apa yang telah terjadi antara kau dan Minato-sama? Ku kira semua baik-baik saja di antara kalian selama ini."
"Aku … aku …."
Bruughhh!
"Pig!" pekik Sakura ketika tubuh ramping Ino terjatuh begitu saja di lantai.
Aku harus segera menemukan Minato-sama, ahhh Minoru kau benar-benar seperti kakakmu.
…
Minato mengernyitkan dahinya heran ketika melihat utusan Naruto menghampirinya di Training Ground ini, "Ada apa?"
"Minato-sama, Hokage-sama memerintahkan agar anda segera pulang, sesuatu telah terjadi pada Minoru."
"Apa?" pria itu meninggikan suaranya, memastikan bahwa apa yang di dengarnya baru saja memang benar, "Oi Kakashi, apa kau mendengarnya?"
"Lalu mengapa kau masih tetap di sini, Sensei?!"
Sial! Umpat Minato dalam hati, segera saja ia berlari pulang menuju Hokage kompleks untuk memastikan apa yang terjadi pada Ino dan putranya. Bayang-bayang masa lalu seketika menyeruak menghantuinya.
Tidak! Tidak boleh! Apa yang terjadi pada Naruto tak boleh terjadi pada putranya dengan Ino.
"Selamat siang Tou-san!" cengir Naruto begitu melihat sosok Minato melewati Hokage tower dengan tergesa-gesa, "Aku sedang tidak ingin meladenimu, Naruto! telah terjadi sesuatu pada adikmu dan kau masih bisa tertawa seperti itu?"
"Hihihihi, aku juga 'kan yang memerintahkan utusanku untuk memanggil Tou-san?" Naruto masih menyunggingkan seringaiannya dan mengeluarkan sosok bayi berambut pirang pucat dari balik jubahnya, "Mencarinya?"
Iris mata Minato membelalak seketika, "Minoru?!"
Yayyy~ Tou-san! Andai anak itu bisa berbicara maka ia akan bersorak demikian, terlihat bayi dengan pipi gembil itu melayangkan kedua tangannnya ke udara, meminta mantan Hokage keempat itu menggendongnya.
Namun Minato tak bergeming dan memandang putra kecilnya dengan tatapan yang tak mampu di gambarkan dengan kata-kata. Bocah kecil itu sadar bahwa ia akan mendapat masalah, bibirnya sudah bergetar, mata bulatnya yang berwarna biru langit berkaca-kaca dan tak lama kemudian tangisan pecah dari si mungil itu, "Hei! Kau tak boleh seperti ini bocah!" celetuk Naruto pada sang adik tiri.
Geez! Kakaknya ini benar-benar menyebalkan! Tunggu sampai dirinya mampu berjalan dan dia akan lebih membuat kekacauan lebih dari ini.
Tanpa ia sadari Minoru telah berada di dekapan Minato, pria jabrik itu menghapus bulir-bulir air mata dari pipi gembil putranya, "Kau telah membuat khawatir Tou-san hari ini, Minoru! Jangan mengulanginya lagi! Bagaimana dengan Ino?"
"Sebaiknya kau segera pulang, Tou-san! Ino lebih membutuhkanmu saat ini! aku sengaja tidak membawa Minoru pulang dulu, bayangkan dia merangkak dari rumah ke Hokage tower itu hal yang luar biasa, kau pikir dia mempunyai tujuan?" Naruto memasang cengiran khas miliknya lagi, satu tangannya mencubit gemas Minoru yang sudah terlihat mengantuk itu, "Dia tidak seperti bayi kebanyakan, bukan? dia anakmu, dan adikku!"
Minato tak bergeming, pemimpin klan Namikaze itu memikirkan perkataan putranya dari Kushina itu, "Lebih baik kau kembali bekerja, aku akan membawa Minoru pulang!" perintahnya yang kemudian mendapat anggukkan setuju dari Naruto, "Onii-chan kembali bekerja, Minoru! Jangan membuat khawatir Kaa-san dan Tou-san lagi, huuh!"
Bayi itu hanya tersenyum dan bertepuk tangan yang membuat mau tak mau Naruto tertawa geli dengan tingkah laku adiknya itu, "Aku masuk dulu, sampai jumpa nanti malam!"
Naruto membalik tubuhnya dan berjalan masuk untuk kembali bekerja, menyisakan Minato dan Minoru, "Kita pulang, huh?" Minato menepuk-nepuk lembut punggung sang putra yang memeluk erat lehernya.
"Kau merindukan Tou-san, jagoan?" Minato bertanya pada si mungil yang mengucek matanya, si mungil itu hanya memandangi ayahnya, menatap warna mata yang sama sepertinya dan tersenyum riang, "Tou … tou … tou." Ocehnya.
Minato tersenyum "Maafkan Tou-san tidak pernah ada untukmu dan Kaa-san!"
Ia mengedipkan kedua matanya dan memandangi sang ayah senang, rasanya benar-benar bahagia melihat ayahnya saat ini, memeluknya sangat erat hingga matanya tertutup dan ia terbuai dengan mimpi indahnya.
…
Di kediaman Namikaze, Ino merasakan pusing yang sangat menyakitkan menyerang kepalanya, ibu muda itu lantas bergegas bangun dari posisi tidurnya begitu menyadari apa yang telah terjadi padanya tadi, "Minoru!" teriaknya.
Kepalanya melihat seisi kamar besarnya dan betapa terkejutnya ia ketika menemukan pemandangan yang tak pernah ia jumpai sejak usia Minoru menginjak 4 bulan, Minato nampak menggendong sang anak dan membelai rambut pirang jabriknya lembut, ia kemudian mengalihkan pandangannya begitu menyadari bahwa cakhra Ino menguat, "Kau sudah sadar?"
"Ba-ba …. Bagaimana bisa kau menemukannya?"
"Bagaimana bisa kau kehilangannya padahal ia hanya bayi berusia 9 bulan Ino? kau tak memperhatikannya?"
Ino menunduk sedih, sudah ia duga bahwa Minato akan berkata demikian, itu artinya dia akan semakin gagal untuk membuat Minato mencintainya dan setidaknya memberikan sedikit perasaan pria itu yang seutuhnya milik Kushina, padanya. Sedikit, hanya sedikit saja.
"Maafkan aku, Minato-kun."
"Sudahlah! Tidurlah kembali! Aku akan mengurus Minoru."
Ino mengangguk sedih, memandang pria yang menikahinya 1 tahun yang lalu itu setelah ia mampu dihidupkan kembali dengan gulungan terlarang yang dimiliki oleh mendiang Hokage pertama.
"Tak bisakah aku menempati sedikit ruang di hatimu?"
Lagi-lagi ia hanya mampu menyembunyikan kesedihannya dengan menutupinya di balik topeng keceriaan yang selama ini dia pasang.
Aku mencintaimu .. .
.
.
.
.
See You Next Chapter ^^
Hah, MinaIno yeay~ tapi masih kaku banget karena pertama kalinya nulis pairing yang sudah lama sekali pengen aku jadiin tokoh utama :v. judulnya Minoru karena di setiap cerita akan saya masukkan si mungil anak mereka ini :D. jadi setiap cerita A-Z tidak akan berurutan, jadi misal di 'D' nanti bisa saja Minoro sudah berusia 10 tahun terus di 'J' Minoru baru berusia 4 tahun.
Ga tau deh, bakalan ada yang suka apa kaga yang penting buat ramein fandom InoCent :D
Sedikit aneh sih, tapi tolong sempatkan review untuk mengetahui respon kalian :D
Terimakasih :D
ENJOY ^^
#Vale