ANOTHER STORY FROM BANGTAN!

BTS V App Gayo Track 3

.

.

.

.

Ripped jeans yang sama, jimin dan yoongi berjalan beriringan bersama sahabatnya yang lain menyusuri ruang sempit yang hanya dilewati beberapa staff. Menunduk, tersenyum, dan menyapa dengan sopan sebagai ciri khas mereka Sampai langkah ketujuh pasang kaki itu mendapati ruangan luas dengan berbagai alat perekam dan lilitan kabel berantakan di sekitarnya.

Jimin berdiri dengan gagah di sebelah yoongi. mencuri kesempatan untuk meraih jemarinya namun terhalang oleh lengan hoseok yang tiba-tiba berdiri merangkul bahu sang kekasih. Ia menoleh sekian detik menampakkan dahi berkerut samarnya pada sang moodmaker sebelum suara seorang crew mengalihkan perhatiannya.

" game kali ini adalah adu akting secara berpasangan menirukan cuplikan drama yang telah ditentukan"

Jimin tersenyum. Menatap satu persatu member yang tengah berdiri mendengar pengarahan dari produser sampai pandangannya bertemu dengan taehyung yang juga memasang senyum ceria mendekati seringai ke arahnya.

Tidak salah lagi, pemikiran line 95 ini sedang sejalan.

" Berpasangan? berarti ada seseorang yang harus bermain sendiri. Dan orang itu harus HOSEOK hyung! Kalau bukan Hoseok hyung, harus HOSEOK hyung!" –telepati Vmin

.

..

Shooting-pun dimulai dengan beberapa kalimat pembuka dari hyung tertua 'jin' disertai gelak tawa dan canda dari yang lainnya hingga segmen penentuan pasangan dimulai berdasarkan peruntungan masing-masing terhadap tulisan yang telah tercetak rapi didalam lipatan kertas yang kemudian harus di ambil secara acak oleh setiap member.

Taehyung, Yoongi, Seokjin, Jungkook, Namjoon, Jimin, dan Hoseok membaca peran yang mereka dapatkan sekaligus lawan adu actingnya.

Dan saat itu juga Jimin ingin berteriak sekeras mungkin.

Taehyung ingin menendang tembok hingga runtuh

Jungkook ingin bunuh diri

Jin ingin melemparkan semua boneka super marionya

Dan Hoseok ingin tertawa sekeras mungkin!

HAHAHAHA

Mungkin hanya namjoon dan yoongi yang tersenyum diam-diam. Dipasangkan untuk melakukan adegan pepero menurut mereka akan jadi game terbaik yang pernah ada sebab bisa mengerjai dua orang di seberang sana.

Jimin dan Jin !

Pastikan dorm BTS aman malam ini! atau setidaknya Jauhkan Jimin dengan Namjoon, pisahkan kamar Yoongi dengan Jin karena mungkin sesuatu bisa rusak atau bahkan hancur di dalam sana.

Fokus pada permainan. Terlihat jungkook memasang wajah polosnya. Membulatkan mata dan mengulum bibir setipis mungkin menghindari tatapan taehyung yang seolah memohon padanya.

"kook-ah, ini adalah jebakan! ini pembohongan publik"

" JANGAN TUKAR KAMI!"

Permainan dimulai!

Taehyung berpasangan dengan Hoseok. Seolah takdir, kali ini untuk kedua kalinya setelah BTS rookie king kissing scane itu mereka berdua di satukan kembali dalam adegan secret garden. Dan Hoseok seperti biasa, selalu menikmati dan menghayati setiap adegan bersama taehyung. Berbeda dengan taehyung yang setengah mati menyembunyikan rasa takutnya. Bersentuhan hidung bahkan bibir dengan hoseok membuatnya merasa bersalah sampai ke dalam-dalam

" Sumpah Jungkook, maafkan aku! aku hanya mencintaimu"

BUG

BUG

Alih-alih ingin membuat balon meletus ia menendang bokong Hoseok sangat keras hingga sang hyung mengaduh kesakitan berkali-kali.

Taehyung menghembuskan nafas kasarnya, memasang fake smile aneh yang cukup jelas menggambarkan perasaannya. Ia meluruskan pandangannya pada Jungkook yang duduk manis di atas kursi tak jauh darinya berharap yang paling imut itu berbalik membaca permohonan maaf dalam matanya. Namun tidak, jungkook terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri; Menguatkan hatinya sekeras mungkin untuk tidak terbawa perasaan setelah adegan mesra taehyung-nya

" aku pasti bisa melakukannya"

"aku bisa melakukannya"

suara gugup sang magnae membuat jimin dan yang lainnya tertawa gemas, kecuali taehyung yang masih tertawa dengan terpaksa sampai dialog Do Min Joon selesai di lafalkan sang pujaan hati dan menangis dengan sedihnya

jungkook mengusap air mata sedih di kedua pipinya. Berjalan ke arah taehyung yang duduk bersebelahan dengan hoseok di atas karpet merah dengan tatapan sendu khasnya.

Taehyung meraih bahu jungkook. Memberinya sedikit ruang disampingnya, menggenggam jemarinya diam-diam di balik sorotan kamera dan tertawa garing saat adegan lainnya dimulai oleh Jimin dan Jin.

.

.

.

" Aiss..Kalian Terlalu Ribut!"

seperti itu cara jimin meredam kegugupannya. Sesekali ujung matanya melirik ke arah yoongi dan namjoon yang duduk tenang tidak jauh darinya.

Salahkan nasib sial yang sudah membuatnya berpasangan dengan princess Kim Seokjin yang tercantik seantero Bighit. Demi Tuhan, princess ini terlalu manja dan biasa untuk ukuran dirinya yang begitu menggilai tipe Tsundere manis seperti yoongi.

Jimin tidak konsen hingga lebih dari sekali adegannya harus mendapat teriakan N.G CUT dan sebagainya sampai suara sang Leader 'Namjoon' terdengar jelas di telinganya seolah menantang sekaligus membela si princess manja di sebelahnya

" kau harus membiarkan Jin hyung mengucapkan bagiannya Jimin!"

Menelan saliva dan memperbaiki posisi, lagi-lagi jimin melirik kegiatan sang kekasih dengan senyum manisnya disamping Namjoon. kalau saja adegan ini ia lakoni bersama yoongi pasti ia tidak perlu mendapat sorakan atau teriakan produser karena salah intonasi.

Sial!

Lama kelamaan yoongi gemas sendiri, setelah sejak tadi hanya berbicara lewat ekspresi wajahnya. Ia bersuara memaksa jimin mempercepat permainan yang tidak juga berjalan karena kesengajaan kekasihnya itu memperlama bagiannya.

" jimin-ah, lakukan dengan benar !" seru yoongi dari kursinya dan keberanian jiminpun muncul. Mengumpamakan princess berbibir seksi di sebelahnya adalah Yoongi, Jimin mulai mengucapkan dialognya. Sangat dalam dan menghayati seperti bukan jimin yang biasa.

.

Selesai menyerang jin dengan suapan bertubi-tubi, jimin berdiri menepuk tangan Namjoon dengan malas dan terpaksa. Kenyataan bahwa kekasihnya akan melakukan adegan pepero dengan bibir orang lain membuatnya frustasi, dan siapa sangka? Si princess Kim SeokJin yang tercantik itu ternyata juga memiliki perasaan dan pemikiran yang sama persis dengannya.

Dengan kompaknya ia dan Jin memperagakan bagaimana kekasih mereka melakukan game pepero dengan jarak intim hanya berkisar 3 cm

" hanya 3 sentimeter? Berarti seperti ini ..."

Jimin dan Jin bergedik ngeri, saling menjauhkan wajah dan kembali fokus pada adegan yang sudah jelas membuat mata keduanya panas dan terkotori.

Memasang ekspresi palsu di sepanjang adegan yang berkali-kali harus mendapat teriakan NG! Cut! Jimin mengalihkan pandangannya menuju lantai kosong

" sial! "

" kenapa adegannya harus di ulang berkali-kali?"

" apa Namjoon hyung sengaja membuat kesalahan?"

" Apa dia menantangku?"

Pemuda itu mengepalkan tangannya diam-diam, berdebat dengan dirinya sendiri mencari jalan untuk berdamai dengan egonya yang terus mengamuk memaksa kakinya bergerak membawa yoongi kabur dari sana.

.

.

.

.

.

.

.

.

" hyung..!"

Jimin mempercepat langkahnya jauh kedepan menghalau jalan seseorang yang sejak tadi di teriakinya. Sebelah lengannya menarik lengan kurus itu namun di tepis dengan cepat. Pemuda berwajah manis itu menjauh, melepaskan cengkraman jemari jimin di pergelangan tangannya dengan kasar kemudian berjalan dengan cepat.

" Yoongi hyung!" Jimin memeremas rambut orange-nya dengan kasar. Menendang apapun yang ada didepannya frustasi tidak bisa menahan kekasihnya.

Tiba di depan dorm, jimin mengekori yoongi berjalan masuk tanpa berniat menahan atau mengajaknya berbicara. Pandangan mata sipitnya terus menempel pada sepatu yoongi yang melangkah dengan lesu sampai di dalam kamarnya.

" Jin hyung.. tolong tutup pintunya!"

Yang di sebut tidak bergeming. Hanya berdiri dengan tatapan tajamnya di belakang yoongi yang terlihat bersiap mendarat di atas kasur empuknya.

" Jin Hyu— " terpotong. Yoongi segera menampakkan ekspresi tidak sukanya sembari merebahkan tubuh di atas ranjang dan menarik guling dan tidur membelakangi orang yang masih setia berdiri menatapnya.

pemuda itu mundur beberapa langkah. Merapatkan pintu tanpa melepaskan pandangannya pada sosok mungil nan manis di atas ranjang lalu melangkah lagi mencuri tempat di pinggiran ranjang, mendekap tubuh yoongi dan membawanya bersandar di dadanya

" kau terlihat menikmatinya, hyung?" Jimin mengeratkan pelukannya, memberi kehangatan sambil mengusap pelan rambut yoongi yang halus, "kau jauh lebih menikmatinya!" ulangnya lagi

Yoongi membuka matanya. Pandangan sayunya bertemu dengan coretan dinding yang dibuat jimin beberapa bulan yang lalu saat bosan menunggunya terbangun.

PARK JI MIN YOONGI

I GOT YES JAMS!

MIN YOONGI SARANGAHAE!

MINI MINI

Hyungie...hyungie...hyungie saranghae!

.

"Apa Namjoon hyung lebih pandai daripada aku?"

Yoongi menggeliat tidak nyaman. Menyudahi senyum kecilnya yang samar setelah membaca deretan tulisan karya kekasihnya itu. ia lalu memutar badan berbalik ke arah jimin

"kau berisik!"

Jimin terkekeh. menyeka rambut dan membasahi bibir seksinya menggoda yoongi dengan tatapan tajamnya "kau curang hyung!" –bisiknya di depan bibir yoongi

" aku sedang tidak dalam mood yang baik. Pergilah!"

Jimin menyeringai, semakin tertantang dengan Yoongi yang mulai merona di balik suara ketusnya "tidak sebelum kau menjawab pertanyaanku"

" kau mau jawaban yang seperti apa?"

"Ppoppo haseyo~ " ia menunjuk bibirnya dan terkekeh kecil.

" Ya!.. MESUM!"

Jimin melebarkan senyumnya. Selalu menjadi adegan favorit baginya dimana ia mengerjai yoongi dengan rayuan-rayuan kecil yang bisa memunculkan rona merah di pipi pemuda kesayangannya itu.

" aku ingin sesuatu yang lebih daripada yang didapat Namjoon hyu–"

Chup

" mwoya? Apa itu?"

Yoongi tersenyum. Mata sayunya tampak indah dengan kedua pipi merona hebat melihat ekspresi jimin yang tidak rela melepas ciumannya. " itu ciuman bodoh!" katanya malu

" apa? Yang seperti itu kau sebut ciuman ?"

Memasang muka cemberut, yoongi mengerutkan dahi tidak terima dengan hinaan jimin terhadap aktifitas yang bukan dia sekali untuk memulai adegan seperti itu. satu Tangannya menarik guling dan menempatkannya diantara jimin dengan dirinya.

" hyungie.. " panggil jimin lembut yang malah membuat Yoongi makin mengencangkan pelukan digulingnya dan membenamkan wajahnya disana.

" oh hyung? Sejak kapan guling jadi lebih menarik daripada aku ?" Jimin menaikkan nada suaranya berpura-pura marah dan menarik guling itu dari yoongi kemudian melemparkannya ke ranjang sebelah milik Jin.

" YA–

"ssssttt... jangan berkata apa-apa hyung! jangan melakukan apa-apa! Dan Jangan pernah berikan bibir ini pada siapapun selain aku ! ara?"

Jimin mendekatkan wajahnya, menghapus jarak dengan menarik tubuh yoongi kedalam rangkulannya. Bibir basahnya mengecup pelan bibir yoongi yang tipis dan kecil. Keduanya saling bertukar hembusan nafas beberapa detik sebelum menggerakkan kedua belah bibir itu, saling melumat, menghisap dan menggigit kecil sangat pelan

Yoongi menggerakkan jemarinya, mengusap perut jimin yang selalu jadi kesukaannya. Mata sayunya terutup nyaman menikmati sentuhan demi sentuhan jimin di kulitnya sampai dimenit selanjutnya ia membuka mata, menghentikan hisapannya dan tersenyum dalam lumatan jimin di bibirnya " —dan kau, jangan pernah berikan kehangatan ini pada siapapun! Jin hyung sekalipun"

Jimin tersenyum. Mengangguk kecil sebelum kembali meraih bibir yoongi dan mengecupnya dengan lembut "yakseokhae! Janji!" katanya disela lumatan lembut mereka.

.

.

.

.

.

" dengar kan? Kita hampir saja memancing perang dunia, hyung"

Jin membeku ditempatnya kala itu. percakapan dua dongsaeng didalam sana terdengar jelas membuatnya tidak berkutik bahkan untuk sekedar menjauh kembali seperti biasa yang selalu ia lakukan saat pasangan itu beraksi didepannya

Sebenarnya bukan hal yang baru selama yang membuat roommatenya cemburu adalah Jungkook. Tapi kali ini dirinya sendiri dan namjoon. Sumpah demi apapun Jin bahkan harus berpikir seribu kali untuk tergoda oleh bocah pervert jimin yang sudah jelas tidak apa-apanya dibandingkan kekasih geniusnya

"oh ayolah hyung...kau tidak sedang cemburu kan?" suara itu terdengar parau namun pelukannya di perut Jin makin erat

" simpan pertanyaan itu untukmu sendiri, namjoon-ah!" suara lembut jin membuat bibir di pundaknya tersenyum. Melihat kedua adiknya kembali bermesraan seperti biasa, tangan kurusnya kembali menarik pegangan pintu kamarnya dan menutupnya disertai senyum lega

" bisa saja sih—" namjoon bernafas pelan masih mengeratkan pelukannya di tubuh sang kekasih yang perlahan bergerak melepaskan tautan tangan di perutnya "—kalau kau tidak segera menghentikan niatmu melepas pelukanku "

Jin tertawa kecil. Tidak lagi berniat untuk melakukan apapun selain menuruti kemauan pemuda genius yang mengiringnya dengan pelukan hangat menuju kamar lain dimana jungkook terlihat terlibat adu tarik dengan taehyung sampai akhirnya adik termuda itu mengalah dan mengikuti taehyung entah kemana

" kali ini bukan karena kita sayang, tapi Hoseok!" kata namjoon disusul kekehan geli dari jin. "arasseo" katanya

" hyung..." namjoon melepaskan pelukannya. Senyum khasnya terpampang jelas didepan wajah sang kekasih yang segera saja merona karena tatapan 'menginginkan' yang ia hafal betul itu

" bukankah kita baru melakukannya pagi ta—"

" CK..sepertinya mulai sekarang aku harus menjauhkanmu dengan jimin "

" oh?" Jin membulatkan matanya polos. Bibir sensualnya mengerucut lucu dan namjoon lagi-lagi dilanda dilema menentukan mana magnae dan mana tertua.

"kurasa jungkook tidak lagi magnae sekarang" ucapnya diselingi tawa yang membuat jin makin keheranan

"apa maksudmu sebenarnya "

" aku mencintaimu"

Chup

" YA!"

" buang pikiran bodoh itu hyung! Aku tidak mencintai tubuh polosmu di balik selimut setelah kita melakukannya. Aku tidak sebejat itu mengajakmu tidur hanya untuk menikmatimu Karena meskipun kita tidak melakukannya aku selalu mencintaimu. aku aku mencintai Jin yang ini"

Pemuda tinggi itu membatu. Genangan air di mata sipitnya kian banyak dan siap meluncur jatuh ke pipi mulusnya "namjoon-ah" panggilnya lirih

"ssttt... kemari "

Pelukan lebar terpampang didepan mata Jin yang sudah berlinangan air mata. Kekasih geniusnya bukan seorang yang peka atau romantis yang mampu membuat hari-harinya selalu ceria karena gombalan romantisnya, ia hanya namjoon, pemuda biasa yang dingin dan kekanak-kanakan di beberapa waktu namun selalu bisa membuat siapapun merasa bangga karena menjadi bagian dari hidupnya

" saranghae "

" nado saranghae. Uljimayo hyung"

.

.

.

.

.

.

" jungkook-ah.. mianhae.. tidak bisakah kau bersikap lebih dewasa dan profesional sedikit saja?"

" aku sudah melakukannya hyung. Kalau saja tidak, pasti sudah kupatahkan lehermu didepan orang-orang saat kau bermesraan dengan Hoseok hyung "

" oh ayolah.. itu hanya acting! Kau bahkan sudah mendapatkan yang lebih dari—"

" geumanhae!" Jungkook memotong. Mata besarnya mendelik tajam pada taehyung yang menampilkan senyum konyol dihadapannya.

" Ok. Aku berhenti tapi kau harus ikut aku karena ayah bunda sedang menuju kemari" kata taehyung sambil menaikkan alis ke arah dua hyung yang tengah berjalan ke arahnya "ppalli "

Jungkook memasrahkan lengannya ditarik kuat oleh taehyung menuju kamar terluas dimana hoseok terlihat sibuk bergelut dengan laptopnya hingga kerutan alis terlihat jelas saat hyung itu melihat taehyung melemparkan magnaenya ke atas ranjang bersusun

' mereka kenapa lagi?' hoseok membatin. Raut herannya ia sembunyikan dengan berpura-pura fokus pada layar laptop dihadapannya. Kalau biasanya ia melayangkan protes atau umpatan, kali ini moodmaker itu memilih untuk diam dan mendengarkan apa sebenarnya yang terjadi antara magnae dan taehyung cinta lamanya

Taehyung mengambil tempat disamping jungkook yang masih membulatkan mata karena shock. Keduanya saling bertukar pandang selama beberapa detik sampai kemudian taehyung mulai membuka suara " kaja! Aku akan menemanimu bermain game sampai kau bosan" ajaknya sambil mengusap poni halus adiknya

" kau selalu mengatakan itu, hyung! dan selalu jadi yang jatuh tertidur lebih dulu "

" kali ini serius. kau boleh melakukan apapun kalau aku mengingkarinya"

Sepasang mata besar jungkook berbinar " apapun?"

" hm.. apapun"

" call !"

1 jam

2 jam

3 jam

Zzz...

Dengkuran keras mengudara didalam kamar. Taehyung dan jungkook tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa melihat hoseok di ranjang seberang sudah terlelap dengan kebiasaannya mengelus-elus tubuhnya sendiri.

" sepertinya kita salah tidak melibatkannya ke permainan ini. lihat! Dia tidur lebih dulu daripada salah satu dari kita. hahaha"

Terdengar kekehan geli dari jungkook. Magnae itu menampilkan jejeran gigi kelinci bersihnya sambil mengamati aktifitas hyungnya yang tak lazim "hyung itu sepertinya butuh sentuhan" katanya spontan tanpa sadar seseorang tersenyum padanya

" daripada hoseok hyung, apa kau tidak berminat membicarakan dirimu sendiri?"

" eh?"

" kemarin, apa yang kau lakukan saat aku tertidur hm? kau men—"

" tidak! aku tidak menciummu hyung" jungkook panik, di sebelahnya Taehyung sedang menatapnya dengan tatapan gemas sambil tertawa senang "usia terkadang tidak bisa berbohong. Bagaimana bisa aku menodai anak polos sepertimu hm?"

" kau sudah merusaknya, hyung"

" kalau begitu izinkan aku memperbaikinya"

" caranya?"

Chup

" Ya! Hyung! Kau—"

Chup

HAHAHAHA

-END-


Yeoreobun oraenmanida~

Ah.. FF debut yang malang. Maaf meninggalkan kalian sangat lama *bow

Terima kasih atas respon di curahan hati saya yang sebelumnya /wink/

Ada yang heran ada juga yang ngerti ada juga yang salah sangka dan ada juga yang katanya sampai nangis. Duhh...jeongmal mianhae! pokoknya terima kasih untuk semua yang sudah mendukung FF Minki...yah meskipun makin kesini makin gak jelas. Gumawoyo~

Review lagi ya?

Saranghae~