Hinata dan kejahilannya
.
.
Setelah Sasuke, Kini Itachi lah yang harus menjadi korban Hinata. Dan dia benar-benar menikmatinya
.
SEQUEL LAGI (?) LOOHH?
.
THANKS kepada;
Yudi Arata; dan kali in datang lagi hohooo, Geenndu; hidup NHSS! YEEYYY! Begitu mudah menjatuhkan harga diri si wajah datar bukan? Wkwkwkk, Ikalutfi97; tidak hanya Naruto yang NISTA hohoooo... ; hei bung lidahku terpeleset membaca nick mu haha.. ini bukan YAOI ya, kutekankan sekali lagi, ; terima kasih juga sudah meriview, sukurlah bebannya telah hancur setelah membaca ini (?) oke ini lanjutannya, Yudi; and thanks for your review :* BlackEyes947; hahaha aku pun rasanya akan tertawa tiada henti, belum lagi Sakura yang ikut2an Hinata haha, Virgo shaka mia; hai bebb :* *hug wow! Kau sudah berapa bulan hingga aku harus bertanggung jawab? Hahaha lol just kidd, aku mau semua jempolmu lohh.. but thanks for your review IreneReiko-chan; yakk.. naruto tergoda, apa ada sesuatu sebenanrnya diantara mereka? Siapa yang tahu? Hanya Allah dan Naruto yang tahu *dirasenggan Naruto, Guest; ini sudah lanjut , Dani906; kamu ngeriview apa cerita? Ya Tuhan... panjang amat haha... but ini hasil dari paksaanmu (?) Luqi kimberly; hinata bekerja sama denganku hohooo Byakugan no hime; jika lahir anaknya seperti apa ya haha, LavenMick Amanda; jangan bilang2 kalau Sasuke pppfffttt hahahaa.. iya anaknya namanya Boruto atau bolt, apa aku salah tulis?, Gyuumin4Ever; hoho thanksss, sisuo; misteri yang tidak akan terpecahkan laalaa, uzuhyuuga; pipu pipu? Lol XDD lolo; ini sudah upp :*
.
Aku gak nyangka sumpah bisa dapat banyak review di sini, alhamdulilahhh... dan kini aku persembahkan satu lagi untuk kalian reader tercinta.
.
"Jika kau tidak memilihku, akan aku pastikan besok pagi rambutmu berhias permen karet yang sedang aku kunyah ini." Ancam Sasuke sambil mengunyah permen karetnya dan membuat gelembung besar seraya mendekatkan ke kepala Itachi, Itachi menyentuh rambutnya dan menatap horror Sasuke.
Juga Naruto yang mengancamnya,
"Jika kau memilih si Sasuke aku pastikan Neji lah pemenang kontes rambut tercantik di Tokyo, kontes yang dimenangkan Neji 5 kali berturut-turut, dan kau kembali kalah." Dan Itachi sukses membelalak dengan tidak elit sampai air liurnya hampir menetes.
.
.
.
Disclaimer Masashi Kishimoto
Pairing; NaruHina, SasuSaku dan Itachi si jomblo abadi.
Rate; T
WARNING;
AU, OOC, EYD Hancur, banjir tawa, deelel.
DONT LIKE DONK READ
.
.
Kini mereka mengelilingi meja, ada Naruto, Sasuke, Itachi, Hinata, Sakura dan dua bocah yang bersembunyi di belakang Hinata untuk menghindari tatapan tajam dari masing-masing papanya, Sarada dan Boruto.
"Jadi ada apa kalian memanggilku kemari?"
Dengan wajah sok stoicnya, Itachi menompang dagunya dengan tangan kiri dan iris oniksnya menatap sekeliling pada penghuni yang mengelilingi meja tersebut, Hinata yag cekikikan mendengar celoteh dua anak kecil di belakangnya, Sakura yang cengengesan padanya, Naruto dan Sasuke yang menyebar aura membunuh pada bocah nakal di belakang Hinata, dia menggeleng.
"Jadi begini Itachi-nii." Hinata berdehem dan mengatur nafasnya namun sesekali dia tertawa tertahan, kemudian manik pucatnya menatap Itachi yang memandang bosan. "Kami telah menyiapkan hadiah berupa foto nista SasuNaru, dan jika salah satu dari mereka ingin mendapatkan foto ini mereka harus berhasil mengambil hatimu dan membuatmu menyerahkan foto ini pada salah satu dari mereka." Hinata menjelaskan, Naruto dan Sasuke cengo hendak protes tapi Sakura menatap tajam mereka membuat nyali mereka ciut.
"Jika kalian menolak─" Hinata menatap manik oniks dan safir itu bergantian "─aku akan menyebarkan foto ini seperti kejadian tempo hari." Ujarnya melanjutkan dan tersenyum menyeringai. Naruto mematung juga Sasuke yang menjambak keras rambut gaya spikenya. Itachi mengangkat tangan, dan dia membuka mulutnya sampai tiba-tiba.
Mmee eeeoongg
"Huwaaa..." Sasuke berteriak diikuti yang lainnya namun mereka bukan kaget karena suara kucing yang tiba-tiba itu melainkan karena suara Sasuke sendiri Mereka melotot kaget terlebih Sasuke yang membenci kucing, lelaki bermata oniks itu segera memeluk Naruto ang kebetulan ada di sampingnya sambil meracau tidak jelas "U-usir Kucingnya Narutooooo."
"Huahahahhahaaaa." Itachi tertawa nista sembari menunjuk-nunjuk pasangan yang sedang berpelukan mesra itu di tambah cekikikan Hinata yang membuat Naruto maupun Sasuke saling pandang dan─
Muncul semburat merah dimasing-masing pipi mereka.
KLIIKK!
"Asikk Kaa-chaaannn aku dapat foto mereka lagiiiii" teriak Boruto seraya meloncat-loncat dan buru-buru Sasuke menghempaskan Naruto hingga lelaki itu terjatuh dengan tidak elit, "Kau." Geram Naruto, namun Sasuke hanya menjulurkan lidahnya, dan Itachi berhenti tertawa.
"Itu suara SMS dari Hpku, baka otoutou." Setelahnya Itachi mendapat deathglare gratis dari adik tercintanya, dia nyengir dan malah membaca pesan yang masuk di hpnya.
From; Hinata Istri Naruto
Jangan mencoba-coba menolak, jika kau menolak akan aku sebarkan gossip bahwa kau sering mengikuti ajang kecantikan dan selalu gagal, lagipula kau harusnya senang bahwa adikmu tercinta akan mengejar-ngejarmu kan?
Ya. Itachi tersenyum dalam hati membayangkan adiknya akan mengejar-ngejarnya layaknya orang yang sedang jatuh cinta, tersenyum padanya, membelai rambut kebanggaanya, tidur dipangkuannya hingga berci─seketika Sakura men-Shannaro bayangan indah Itachi.
"Baiklah, kapan akan dimulai Hinata?" tanya Itachi, dan Hinata juga Sakura saling pandang lalu tersenyum, "Sekarang."
.
.
.
"Kali ini kenapa kau mengejar-ngejarku baka aniki?" tanya Sasuke saat melihat Itachi yang sedang tengkurap di atas ranjang miliknya, dia tersenyum dan Sasuke menggeleng pelan saat Itachi mengibaskan tangannya menyuruh ia mendekat.
"Ayo dong rayu aku kalau tidak aku akan menyebarkan ini." Ancam Itachi seraya meraih sebuah handycame dan memutar video yang membuat Sasuke sebal sekaligus malu, di sana, Sasuke sedang menangis karena Itachi melarangnya mengikuti dirinya yang akan pergi misi, saat itu Sasuke menangis dan mengusap ingus yang keluar dari hidungnya hingga merata pada pipinya, ya, itu menjijikkan dan jika tersebar maka─jatuhlah harga dirinya.
Sasuke menghela nafas dan menaiki ranjang dimana Itachi sedang tengkurap lalu dia meraih kedua tangan Itachi dan menampilkan jurus andalannya, puppy eye
"Aniki, pilih aku ya, jangan sibodoh itu." Rayu Sasuke sambil bergelayut manja di lengan kakaknya. Itachi menyeringai dan menatap oniks yang sama dengannya,
"Belai dulu rambut aniki, maka aniki akan memilihmu."
Dalam hati Sasuke menggerutu berdecak kesal, dikasih jantung minta ampela (?) loh?
"Ck, banyak maunya." Gerutu Sasuke dan dia mencelos, "Yasudah jika kau tidak memilihku, kupastikan besok rambut indahmu itu akan terhias permen karet yang sedang aku kunyah ini." Ujar Sasuke sedang Itachi menatap horror dan segera menyingkir jauh-jauh dari hadapan Sasuke.
"Kau jahat Otou-tou." Lirih Itachi sedang Sasuke tersenyum miring, setelahnya dia yakin kalau kakaknya itu akan langsung memilih dirinya seraya tersenyum congkak dia meninggalkan Itachi dengan surau hitam yang mengelilinginya.
.
.
.
"Lantas... kini apa yang kau lakukan di rumah kami?" tanya Naruto saat menatap seonggok manusia yang terdampar di karpet ruang keluarganya, dia nyengir dan membuat Naruto seolah-oleh ingin menarik rambut panjangnya.
"Aku diusir Sasuke." Singkat, padat dan jelas. Membuat Naruto, Hinata serta Boruto cengo dan diam bagai detik jam berhenti seketika.
"Kenapa, paman?" tanya Boruto mendekati Itachi dan duduk di pangkuannya, ya Itachi memang menyukai kala ia dekat dengan keluarga Uzumaki itu, Hinata ikut mendekati Itachi dan duduk di sampingnya seraya menaruh kue lapis beserta es kelapa namun saat Itachi ingin mencomotnya dia malah mendapatkan deathglare dari Hinata dan Naruto yang terkekeh.
"Jangan harap dia memberikanmu makanannya, aku saja di gampar habis-habisan." Kekeh Naruto sedang Itachi hanya sweetdrop di tempat.
"Boruto-kunnn... masa Sasuke bodoh itu ingin menaruh permen karet di rambut kebanggaanku iniii." Jerit Itachi sambil merangkul tubuh Boruto dan memeluknya erat hingga bocah itu hampir kehilangan napas. "LE-VAS-KHAAANN." Kata Boruto dan seketika Itachi melepas pelukannya dan menatap bodoh pada bocah yang sedang menghirup dalam-dalam udara mengembalikan jantungnya yang sempat kempes itu.
"Hei hidungmu kembang-kempis hahahaaa" teriak Itachi sambil guling-guling melihat Boruto dan seketika bocah itu jengkel lalu meraih gunting dan mengacungkan pada Itachi.
"Diam atau─"
"Aku mengalah, baiklah aku ingin menginap boleh?" ujar Itachi sambil mengangkat kedua tangannya lalu menatap polos pada ketiga orang yang mentap berbeda-beda kearahnya itu. Dia nyengir lalu Hinata meraih rambutnya.
"Kau memakai shampo apa? Sepertinya halus, tapi lebih halus milik Neji." Pujian dan Hinaan meluncur tanpa permisi membuat Itachi yang semula berwajah cerah kini muram seperti sedang mati lampu.
"Ah iya, kau harus memilihku Itachi─" Naruto berfikir sesaat dan Itachi menyela
"Tapi─"
"─Kalau menolak aku aku pastikan Neji lah pemenang kontes rambut tercantik di Tokyo, kontes yang dimenangkan Neji 5 kali berturut-turut, dan kau kembali kalah." Kata Naruto menyeringai dan kembali membuat Itachi cengo.
"Jika aku memilihmu maka? Aku akan menang kontes impianku itu?" tanya Itachi sambil menatap berbinar-binar pada Naruto, sedang Naruto menaruh telunjuknya di depan dagu dan menatap langit-langit "Sepertinya begitu."
"Akan aku fikirkaaaannn!" teriak Itachi lalu berlari keluar kamar dan salto-salto ria kemudian Hinata berjalan kearah pintu dan menutupnya lalu mengunci.
Tinggallah kini Itachi yang menatap polos pintu rumah Uzumaki yang terkunci rapat itu,
"Kenapa dikunci Hinataaaaaaa."
.
.
.
"Jadi ayah mengancamnya seperti itu?" tanya Sarada sambil menatap Sasuke yang sedang memainkan sebuah game di laptopnya, dia hanya mengangguk dan tersenyum. Sarada terdiam lalu tiba-tiba berkata "Kau punya rasa ya sama Hokage itu?"
Bluushhhh
Sasuke merasakan wajahnya memanas dan segera menatap pada Sarada yang nyengir dan menampilkan pose dengan kedua jari telunjuk yang mengacung di samping wajahnya. Dia menggeleng kuat.
"Bodoh! Mana mungkin."
"Kau tidak perlu gelagapan seperti itu Ayah." Sarada mengakhiri kalimatnya dan berjalan melangkah meninggalkan Sasuke yang sedang berdebat dengan perasan di hatinya.
Aku menyukai Naruto? Bencana apa yang akan aku terima? Dia meringis pasrah
Sedang di tempat lain Hinata sedang tiduran di atas perut Naruto dan sedang tertawa membaca mention di twitternya, Naruto sendiri hanya mengelus rambut Hinata dan perutnya yang semakin besar, dia berfikir masih dalam kandungan saja semua kerepotan bagaimana jika sudah lahir? Ah Naruto menunggu kedatangan hari itu.
.
.
.
Kini mereka kembali berkumpul dengan ketegangan yang ada, Itachi menatap mereka satu per satu lalu terdiam, tiada lagi canda tawa yang hadir di wajah maniaknya bahkan Boruto nampak asing pada Itachi hingga seseorang datang kepada mereka.
"Neji." Kata mereka bersamaan kala melihat Neji yang berjalan mendekat kearah Itachi dan merangkulnya dari belakang. Lalu menatap Naruto dan Sasuke dengan tajam lalu beralih lembut pada Hinata.
"Maaf nona, foto yang ada pada Itachi aku bakar, dia menceritakan semuanya padaku bahwa dia harus memilih salah satu dari lelaki ini, dia frustasi dan menyerahkan semuanya padaku. Dan kau Sasuke, bukannya kau sudah memiliki Sakura dan Sarada? Apa yang ada di otakmu? Sedang kau Naruto? Kau Hokage dengan level paling rendah dalam sejarah, awas kau menyelingkuhi adikku, kutekankan pada kalian Itachi memilihku, bye!" setelah pidato panjangnya Neji mengibas rambut kebanggaannya dan berlalu dari sana seraya menyeret Itachi.
Mereka sukses bengong dan tidak bisa mengucapkan apapun hingga Sakura dan Hinata tertawa bersama diiringi hembusan nafas dari Sasuke dan Naruto.
"Dia cemburu dan salah faham." Kata Naruto terkekeh sedang di sampingnya Sasuke menutupi sebelah wajahnya sambil menghela napas, lagi.
"Untung dia bodoh."
FINISH
.
.
Oke, ini benar-benar Finish dan maaf kalau ini mengecewakan. Review kalian adalah dukungan untukku agar kembali membawa fict Humor lagi, ada yang setuju jika aku membuat humor dengan main character Anggota AKATSUKI?
Kasih pendapat kalian yaa...
Arigatou dan Jaaaaaaa
MIND TO REVIEW?
Watanabe Niko