Summary : Baekhyun adalah namja pelupa dengan baby facenya. Terkadang melupakan orang terdekatnya, seperti kekasihnya. Chanyeol. Yaoi. DLDR!

Happy Reading^^

Hai hai hai.. Maap baru nongol baru update. Aku lagi...males/?Hehe:v beneran deh gatau lagi males banget buat lanjutinnya. Moodnya lagi down kali.. #Cielah pake mood segala:v

Aku ada hadiah buat kalian.

Jreng

Jreng

Jreng

Jreng

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Uhhh Eommaa.." Rengek seorang namja manis yang menghampiri Eommanya yang sedang masak didapur.

"Ada apa Baekki? Kau ingin sarapan? Sebentar lagi ini selesai" Ucap Eommanya. Merasa heran karena Baekhyun bangun lebih pagi dari biasanya.

Baekhyun menggeleng menandakan ia tak ingin sarapan, dan itu membuat Eommanya semakin heran dengan anak semata wayangnya.

"Lalu...?" Tuntut Eommanya.

"Eemm begini Eomma, apa boleh Baekki bermimpi 'itu' bersamaa Yeolli?" Tanya Baekhyun dengan wajah memerah, sedangkan sang ibu mengernyit heran.

"Bermimpi 'itu'?" Tanya Eomma Byun heran.

"Iyaa Eomma.."

"Bermimpi seperti apa Baekki? Eomma tidak mengerti" Ucap Eommanya meminta pengertian.

"Ituloh Eomma, Baekki bermimpi melakukan hal-hal yang pernah Eomma katakan pada Baekki. Jika hal-hal itu tidak boleh dilakukan sebelum 17 Agustus" Ucap Baekhyun mencoba menjelaskan.

"...? 17 Agustus? Apa itu perlombaan?" Gumam Eomma Byun heran.

"Jadi..apakah boleh?" Tanya Baekhyun lagi.

"17 Agustus itu hari kemerdekaan sayang, kenapa tidak boleh melakukan hal-hal saat 17 Agustus?tentu boleh" Ucap Eomma Byun.

"Yeayy terima kasih Eomma.." Ucap Baekhyun sambil berlalu pergi kembali kekamarnya.

"Hahh bagaimana bisa aku punya anak seperti itu. 17 Agustus? Apanya yg dilarang dihari itu. Tu-tunggu... Bermimpi itu?bersama Yeolli?17 Agustus? Astaga.."

"BAEKHYUN!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat ini banyak sekali manusia sedang berkoar koar demi mendapatkan sesuap nasi, oke ini berlebihan. Sekarang adalah waktu istirahat, waktu dimana banyak murid sedang berusaha mendapatkan makanan untuk mengisi energi mereka yang telah mereka gunakan untuk berpikir. Walaupun tidak semua berpikir, Hell.

"Chan, kau cari tempatnya dan aku yang mengantri ne? Agar kita bisa makan dengan cepat" Ucap Baekhyun saat mereka tiba dikantin.

"Siap princess.. Kusiapkan singgah sana untukmu dulu. Arra? Kkk" Ucap Chanyeol, dan setelahnya mereka berpisah. Duh baper:v

Baekhyun berjalan menuju antrian sedangkan Chanyeol mencari tempat untuk mereka, saat Baekhyun mengantri ada segerombolan preman sebelah upss.. Lebih tepatnya anak kelas sebelahnya kelas Baekhyun, yang salah satu dari mereka menyukai Baekhyun yang BMW itu. Bohay Montok Wow.

"Minggir... Beri antrian pertama untuk pujaan hatiku"

Terdengar ribut-ribut dibelakang antriannya, yang mau tak mau membuat Baekhyun menoleh. Namun saat berbalik saat yang pas pula lelaki itu berdiri dihadapan Baekhyun.

"Silahkan cantik, kau boleh lewat sini" Ujarnya sambil mendorong bahu Baekhyun hingga ia menjadi antrian pertama dan mendapat delikan dari beberapa murid.

Sedangkan Baekhyun yang bingung pun hanya menganggukan kepalanya dan mulai memesan.

"Terima kasih Cha-"

"Daehyun Baek!"

"Ahh iyaa.. Terima kasih Daehyun, kau membuatku mengantri lebih awal. Tapi kenapa kau mengikutiku? Bukannya kau ingin mencari tempat?" Tanya Baekhyun.

"Yahh dan sekarang aku sudah temukan tempatnya."

"Jja kita makan, aku sudah lapar.." Baekhyun merengek sambil mempoutkan bibir mungilnya, sehingga Daehyun yang melihatnya harus menahan hasratnya yang menggebu. Puas! Kk.

Dan Baekhyun pun membuka makanan yang ia pesan tadi, ia memesan kentang goreng dan ayam goreng.

"Baekki.."

"Ndee?"

"Ayo kita makan."

"Aku sedang makan Dae.."

"Bukan seperti itu makannya.."

"Lalu..?"

"Seperti ini" Daehyun menarik satu kentang goreng dan memakan ujungnya tanpa menggigitnya kemudian ia tarik tengkuk Baekhyun untuk memakan ujung yang lain.

Hehh Daehyun modus sekali ternyata, mentang mentang Baekhyun sedang mode pikun ia jadi seenaknya.

Baekhyun yang entah polos atau tidak hanya diam saja menerima itu, dan saat kentang itu berkurang karena gigitan Daehyun ia memejamkan matanya.

Tersisa 2cm...

1.75cm...

1.50cm...

1cm...

0.75cm...

0.50...

Dan...

...

"Kenapa Baekhyun lama sekali? Waktu istirahat hampir selesai, aku sudah tak tahan. Lebih baik ku cari sajalah.."

Chanyeol pun bangkit dari tempatnya dan berjalan agak lari agar ia cepat sampai di counter makanan. Karena memang Chanyeol mendapatkan tempat yang agak jauh dan tidak terlihat dari tempat Baekhyun memesan.

Saat ia hampir sampai ditempat tadi ia dan Baekhyun berpisah, Chanyeol melihat kejadian yang membuat wajahnya memerah. Bukan, bukan karena merona melainkan ia sedang marah.

Bagaimana tidak, kekasihnya tengah atau hampir berciuman. Hanya tinggal beberapa gigitan lagi dan benda berharga miliknya yang bahkan baru beberapa kali ia nikmati itu tersentuh oleh bajingan kecil.

Ia berlari dengan cepat tanpa disadari dua objek itu, dan saat Chanyeol benar benar berada dihadapan mereka ia langsung manarik bahu Daehyun dan memukul tepat diwajahnya.

Bugh

"Ya.. Jung Daehyun! Berani berani kau mengganggu kekasihku!" Ucap nya dengan nada tinggi dan wajah seramnya.

Bugh

"Dasar kau tak tahu malu, apa kau tak laku sampai harus mengganggu kekasihku hah? Mengambil kesempatan disaat kekasihku tidak tau apa apa hah?! Brengsek kau!"

Bugh

Dan itulah pukulan Chanyeol yang terakhir sebelum ia menarik Baekhyun pergi keluar dari kantin.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ihh lepaskan.." Baekhyun meronta saat tangannya digenggam dan ditarik dengan kuat oleh namja tinggi didepannya ini.

"Diam!" Balas namja tinggi itu, yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Park Chanyeol.

"Yak kau kenapa? Kenapa menarikku? Ini sakit kau tau?" Terus, Baekhyun terus berontak.

Dan saat mereka sampai di atap sekeloh, barulah Chanyeol menghempaskan tangan Baekhyun dan mengunci pergerakan Baekhyun dengan menghimpit namja manis itu ke tembok dan menatap matanya tajam.

"Kau ini siapa, kenapa menatap ku seperti itu?" Tanya Baekhyun sedikit membentak, karena ia bingung dengan namja didepannya.

"Aku tak tau, kau itu benar benar pelupa atau pura pura lupa. Tapi kau tidak pernah menolak saat bajingan itu mendekatimu, memelukmu, dan bahkan hampir menciummu. Apa jadinya jika aku tak datang saat itu hah? Apa kau tetap akan diam saja? Atau bahkan kau pernah berciuman dengannya?" Chanyeol langsung menuding semua tuduhannya kepada Baekhyun.

"Kau ini bicara apa hah?! Sana! Lepaskan aku" Baekhyun mencoba melepaskan diri dari kukungan Chanyeol, namun Chanyeol malah makin kuat menahannya.

"Lepaskan! Aku ingin pergi, kau ini tidak deng- Mmfftttt"

Chanyeol mengunci pergerakan bibir kekasihnya dengan bibirnya, melumatnya dengan cepat namun lembut. Ia masih bisa mengontrol emosinya terhadap Baekhyun, meski ia marah namun ia tak mau menyakiti Baekhyun.

Chanyeol memiringkan kepalanya mencari posisi yang nyaman sambil memejamkan matanya, sedangkan Baekhyun yang terkejut dengan kejadian itu membulatkan matanya terdiam tanpa melakukan pembalasan.

Chanyeol menyadari jika Baekhyun tengah bingung, entah ia kembali dengan ingatannya atau tidak. Namun Chanyeol mencoba membuat Baekhyun nyaman dengan hal ini, ia menangkupkan tangannya diwajah Baekhyun dan mengelus pipi lembut itu.

Merasa tak ada pembalasan, Chanyeol mencoba dengan menggigit sedikit bibir kecil itu. Dan saat ada sercecah ruang, ia langsung memasukan lidahnya kedalam mulut Baekhyun.

Sepertinya Baekhyun mulai merasakan kenyamanan, ia pun memejamkan matanya dan mencoba berbuat sama seperti Chanyeol. Bahkan tangan Baekhyun kini sudah mengalung sempurna dileher Chanyeol.

Chanyeol yang senang mendapat balasan pun semakin merapatkan tubuhnya pada Baekhyun, dengan tergesa ia mencium bibir ceri itu.

Baekhyun merasakan paru-parunya kehausan pun langsung mendorong tubuh Chanyeol untuk melepaskan ciumannya. Namun tanpa diduga ciuman Chanyeol malah beralih menuju leher Baekhyun.

"Mmfftt..eunghhh"

Baru saja Chanyeol menjilat leher itu, sang empunya bahkan sudah mengeluarkan alunannya.

"Nnghhh.. Ahhnn.. Chan"

Chanyeol pikir Baekhyun sudah ingat kembali dengan jati dirinya, karena barusan ia mendengar Baekhyun mendesahkan namanya.

Chanyeol terus menjelajahi leher mulus Baekhyun dengan perlahan namun memabukan.

"Hhmm? Apa sayang?" Tanyanya dengan suara seksinya.

Ia pun mulai membuka kancing kemejanya, dan mengusap perut ber-abs itu.

Kalian heran?

Karena yang membuka kancing kemeja itu adalah Baekhyun. Ia membuka kancing kemeja Chanyeol, dan Chanyeol pun heran. Bagaimana bisa kekasihnya berbuat demikian. Namun ia senang Baekhyun melakukan hal itu, ia ingin hubungannya kali ini sedikit dewasa.

Chanyeol pun sama, ia mulai membuka kancing kemeja Baekhyun. Saat semua kancing terlepas, ia segera melempar kemeja itu sembarangan.

Ia menelan ludahnya, baru kali ini ia melihat tubuh atas kekasihnya. Ia sungguh sungguh menakjubkan, ini benar benar surga dunia pikirnya.

Tak ingin berlama-lama ia mulai lagi aksinya dimulai dari leher namja itu. Menjilat,menggigit,menghisap. Ia lakukan berulang hingga Baekhyun mendesah hebat.

"Ahh.. Channhh.. Kau.. Ngghh.. Nikmat.." Baekhyun mulai meracau.

"Yess baby, sebut namaku.."

"Nnghhh Channhh... Ahh.."

Ciuman itu mulai turun sedikit demi sedikit sampai Chanyeol berhenti didepan dua benda kecil yang menonjol keluar.

Nipple Baekhyun

Baekhyun yang gila akan kenikmatan pun segera menekan kepala Chanyeol agar cepat memanjakan nipplenya yang sudah tegang.

Baekhyun merasa ia sedang dialam mimpinya tadi pagi. Ya, tadi pagi ia bermimpi melakukan ini bersama Chanyeol dan ditempat itu pula. Jadi ia mencoba melakukan apa yang ia lakukan dialam mimpinya.

Oh God.. Ini sungguh nikmat, kenapa bisa tubuh kekasihku senikmat ini? Terima Kasih Tuhan kau telah memberikannya untukku. Terima Kasih.

"Emmhhh Baekkhh.. Ini sungguh nikmatt" Ucap Chanyeol disela kulumannya pada nipple Baekhyun.

"Eungghhh.. Channhh.. Moreee.. Ngghhh..." Baekhyun mendesah lagi.

"C-chan?" Baekhyun bertanya dengan saat Chanyeol melepaskan kulumannya pada nipple Baekhyun.

"Kau harus menjawab Baek. Kenapa kau selalu diam saat Daehyun mendekatimu?" Tanyanya dengan mata yang menatap mata Baekhyun tajam.

Yang ditatapun menjadi takut untuk menjawabnya, dan berusaha agar bisa menjawab sewajarnya.

"Daehyun itu temanku" Jelasnya.

"Saat dia memelukmu?" Tanyanya lagi.

"Aku tak tahu itu, kau tau kan sifat pelupaku"

"Jangan gunakan itu sebagai alasan sayang" Bisik Chanyeol tepat ditelinga Baekhyun.

"Ngg.. Memang itu kenyataan C-chan." Baekhyun terlihat gugup sekarang, apalagi saat ia merasakan tangan kekasihnya berada dibenda pusakanya.

"Ini pertanyaan terakhir baby.. Dan ku harap kau menjawab dengan benar, karena jika saja kau salah. Maka kita tak akan 'melanjutkan' ini dan membuat 'dia' tersiksa sayang.." Ucap Chanyeol sambil mengelus junior Baekhyun dari luar.

"Eemhh.. Tanyakanhh" Baekhyun mendesah saking tak kuatnya ia.

"Apa kau sudah 'pernah' berciuman dengan bajingan itu?" Tanya Chanyeol dengan tangan yang mulai jail di bagian itu. Ia bahkan telah memijatnya agak kencang.

"Ahhh.. C-chan.. Ak-akuu.. Nghh.."

"Jawab Baby"

"Nnghh... Akuu..."

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Akhirnya aku bisa update.. Gimana? Pliss jangan judge aku, karena aku tau ini lebih dari sekedar hal yang perlu di judge. Hawhawhaw:v

Makasih buat yang udah review,fav,follow,baca. Aku harap kalian mau terus baca fanfic-ku.

Oke cukup sekian dan terima kasih...

Review juseyo?pliss...