TITTLE: BAD BOYS? OR INNOCENT BOYS?R
RATED: TM bdsm
YAOI
CAST:BAEKHYUN, CHANYEOL,SEHUN,SUHO AND OTHER
MAAF YA FF NYA KE HAPUS SAMA
GAK TAU KENAPA INI AKU REPOST T.T
Baekhyun mengerjapkan matanya pelan, membiasakan matanya dengan cahaya lampu yang langsung menyorot matanya. Ia merasakan pusing yang mendalam mulutnya tak bisa berbicara karena tertutup oleh gagball
"baekhyun kau sudah sadar?" tanya chanyeol yang berhasil melepaskan ikatan pada mulutnya. Baekhyun berusaha melihat sosok chanyeol
"hhmm hmmm" dengan susah payah ia berbicara. Rantai yang terpasang di sekujur tubuh baekhyun yang tak terutupi sehelai benangpun hanya celana dalam yang masih terbungkus rapih di tempatnya, dengan posisi mengangkang menghadap tepat di hadapan chanyeol. cklek... seseorang membuka pintu, kriss berdiri di ambang pintu.
"oh rupanya kau sudah bangun ya?" tanya kriss, kriss memerintahkan anak buahnya untuk membawa peralatan lainnya. Baekhyun dan chanyeol melotot melihat semua alat yang sedikit di ketahui oleh baekhyun.
"hhmmm hmmm" baekhyun menggoyang badannya berusaha untuk melepaskan semua ikatanya tapi rantainya sangat kuat, lehernya sakit jika terus bergerak ikatan pada lehernya begitu kuat.
"k..ka..-kau mau apakan baekhyun" ucap chanyeol kaget
"kau hanya diam dan temani aku melihat penderitaannya. Chanyeol membulatkan matanya "kalian semua keluar pastikan kamera itu berfungsi"
'kamera? Apa yang akan dilakukannya'ucap baekhyun dalam hati, wajahnya pucat pasih. Semua anak buah kriss telah menghilang di balik pintu kamarnya
"hmm apa yang pertama aku lakukan yah" kriss nampak memilah-milah alat-alat di depannya. Lilin, vibrator,cock ring, pecut, penjepit dan beberapa alat lainnya. Kriss memilih cock ring lalu ia menggunting celana dalam baekhyun sekarang baekhyun benar-benar telanjang total.
"hmm hmm" baekhyun memberontak saat kriss memotong helaian terakhir celananya, ia memasang cock ring tanpa rasa jijik, ia pikir melakukan dengan tao sudah terlalu sering. Iya tao~, mengingat nama itu kriss semakin emosi. Ia mulai menyalakan lilin besar berwarna merah, bukan untuk sekedar penghangat suasana tapi... untuk melukai tubuh mulus baekhyun. di rasa lilin sudah mencair banyak akibat api yang menyala, ia mendekati baekhyun dan menumpahkan lelehan lilin itu.
"hhmmtpp" baekhyun menahan perih saat lelehan lilin itu tepat mengenai kulitnya
"kriss kumohon lepaskan dia, kumohon... jika memang kau hanya ingin menyiksa seseorang kau bisa menyiksaku jangan dia" chanyeol berteriak keras, membuat kriss menghentikan aktivitasnya.
"kau.. hanya tau dia dari apa yang kau lihat bukan apa yang kau rasakan! DIA SUDAH MEMBUAT ORANG YANG AKU CINTAI KOMA!" bentak kriss saat mendekat ke arah chanyeol "aku hanya ingin melihatnya kesakitan, sama seperti apa yang di rasakannya" kriss lirih, lalu ia kembali dengan kegiatan menumpahkan lelehan lilin kesegala arah di tubuhnya
"hmmmppptt... hmpppt" baekhyun menggelengkan kepalanya menutup matanya saat merasakan lelehan lilin itu tepat mengenai puting dan penisnya.
"baek.." chanyeol menitihkan airmatanya, melihat dan mungkin kesakitannya baekhyun. setelah merasa puas menumpahkan semua lelehan lilin ia mengambil alat lain,'pecut'. Dengan tanpa perasaan kriss memecut bagian tubuh baekhyun yang baru saja di siram oleh lelehan. Belum hilang rasa perih akibat lilin sekarang bahkan rasanya nyerinya bertambah berpuluh-puluh kali lipat saat kriss dengan datarnya memukulkan alat itu ke seluruh badannya. Noda merah tercipta di sekujur tubuhnya.
"kurasa yang di rasakan kekasihku kurang dari ini" kriss memukul baekhyun dengan sangat keras.
"sudah cukup kumohon" chanyeol menggerakan tubuhnya memberontak berusaha melepaskan ikatannya. Tapi ikatannya terlalu kuat. Baekhyun sudah menitihkan air matanya, ia sulit mengerang sakit.
"kau merusak suasana" kriss menatap sinis chanyeol. kriss mengambil vibrator berbentuk penis yang sangat besar. Chanyeol membelalak melihat penis tiruan dengan besar yang tak pernah ia lihat.
"kriss kumohon jangan, itu akan menyakiti baekhyun" chanyeol menggerak-gerakan kursinya
"bahkan dia telah menyakiti kekasihku lebih dari ini" tanpa aba-aba atau pelumas yang lain ia memasukan vibrator penis itu dengan paksa pada hole baekhyun
"hmmmmmmmmmmmmmmmmmptttttttttttt" teriakan baekhyun tertahan gagball, dan tanpa perasaan kriss menaikan kecepatannya menjadi kecepatan maksimal. Ia juga tak lupa memasangkan alat menyedot sperma pada penis baekhyun.
"hhmmpp hmmpt hmmmpt hmmmpt" baekhyun mendesah di balik gagballnya airmatanya tak henti-hentinya mengalir dengan deras. Chanyeol menundukkan kepalanya tak kuasa melihat baehyun seperti ini. kriss menepukan tangannya, lalu beberapa orang muncul membawa alat suntik yang sudah berisikan cairan yang tak tau apa. Kriss menyuntikan suntikan pertama pada tangan baekhyun yang terangkat atas, baekhyun masih mendesah hebat walau tak terdengar vibratornya masih bergerak sangat cepat.
" apa yang kau suntikan kriss?" tanya chanyeol saat ia melihat kriss menyuntikan sesuatu
"hmm hanya cairan yang orang-orang maniak sex pakai" ucap kriss santai
"apa maksudmu perasngsang?" tanya chanyeol lagi
"bisa dibilang seperti itulah." Saat suntikan pertama habis, ia kembali mengambil suntikan lagi ini berbeda cairan
"apa lagi itu, cukup kriss kumohon" chanyeol memohon tapi kriss sudah menyuntikan 3 suntikan sekaligus. Lalu anak buah kriss menghilang di balik pintu. Kriss memasang penjepit niples yang memiliki vibrator.
"aku akan meninggalkanmu sampai besok pagi, jadi selamat bersenang-senang" ucap kriss menghilang di balik pintu
"baek.."
"hhmmmpppt...hmppptt.. hmpppttt" baekhyun mendesah hebat. Chanyeol menundukan kepalanya tak kuat melihat kondisi baekhyun. berjam-jam baekhyun dengan kondisi yang sama, spermanya berulang kali keluar dan sudah tak terhitung berapa kali dia klimaks. Baekhyun kelelah sangat lelah tapi semuanya tak bisa di hentikan. Efek obat perangsang yang di berikan kriss juga masih berefek pada tubuhnya. Dan dua cairan yang tak di ketahuinya membuatnya tak bisa bergerak banyak.
'sebetulnya apa yang di suntikan padaku?'pikir baekhyun.
Paginya kriss masuk ke kamar baekhyun melihat kondisi baekhyun yang tak sadarkan diri dengan alat-alat yang masih terpasang sangat rapih. Dan lelehan sperma yang berserakan di kasurnya.
"lepaskan semua alat-alat itu, aku jijik memegangnya" ucap kriss memerintahkan anak buahnya. Di bukanya semua ikatan dan alat-alat yang menempel di tubuh baekhyun. chanyeol masih tertidur dengan posisi yang sama dari sebelumnya.
"bawa dia kegudang tempat dimana tao di habisi olehnya, tapi sebelumnya suntikan dulu obat yang kemarin padanya. Jangan lupa pakaikan bajunya, dan chanyeol bawa dia ikut juga" perintah kriss lalu menghilang dari balik pintu.
Kriss mengendari mobilnya sendiri menuju gudang dan anak buahnya yang membawa tubuh baekhyun dan juga chanyeol.
..
Suho sudah memerintahkan semua anak buahnya untuk mencari baekhyun, dan belum mendapatkan hasilnya. Sehun pun ia sudah di bantu kyungsoo dan kai mencari chanyeol tapi sampai detik ini pun mereka belum menemukannya.
"apa kita tanya pada baekhyun?" tanya kyungsoo
"baekhyun tak bisa di hubungi, aku sudah mencobanya berulang-ulang kali" jawab sehun sambil menyetir
"tanya hyungnya, aku tau dimana letak rumahnya. Kediaman KIM" ucap kyungsoo, sehun langsung memutar kemudinya menuju rumah Suho. Suho mengangkat alisnya saat mendapati ke tiga pria mendatangi rumahnya
"ada apa?" tanya suho pada sehun, ya suho sudah mengenal sehun tapi hanya sekedar mengenal.
"apa baekhyun ada hyung?" jawab kyungsoo, suho menundukkan kepalanya sedih itu yang dirasakannya sekarang
"justru aku sedang mencarinya, ia hilang kemarin dia hanya bilang mungkin dia tak akan kembali" ucap suho lirih
"berarti sehari setelah chanyeol menghilang" kai mulai berfikir sedikit
"jangan-jangan keduanya hilang ada sangkut pautnya" pikir kyungsoo
"aku sudah meminta semua anak buahku, dan anak buah baekhyun untuk mencarinya" ucap suho
"anak buah baekhyun?" ketiganya menyeringai aneh mendengar ucapan suho.
...
Baekhyun di letakan di sebuah kursi dengan terikat, dan chanyeol di letakan di lantai yang dingin.
"bangunkan mereka" ucap kriss yang sudah duduk bagaikan boss lalu beberapa anak buahnya membanjurkan air ke kedua tubuh yang tertidur. Baekhyun dan chanyeol terbangun mendapat tumpahan air, baekhyun merasakan kaki tangan dan holenya sangat sakit, kepalanya juga masih pusing.
"sekarang giliran mu melihat betapa sakitnya hatimu melihat orang yang kau sayangi kesakitan." Baekhyun sudah sulit berbicara lidahnya kaku akibat obat yang di berikan tadi pagi oleh kriss. Kriss memerintahkan anak buahnya untuk menghajar chanyeol. lalu semua anak buah kriss memukuli chanyeol tanpa ampun. Baekhyun tak bisa berbuat apa-apa hanya tetesan air mata yang mengalir deras di pelupuk matanya.
'chanyeol...'baekhyun berbicara dalam hatinya. Semua tubuh baekhyun tak berpungsi. Chanyeol terkulai tak berdaya dengan darah bercucuran dimana-mana. Kriss menghentikan pemukulan chanyeol
"bagaimana sakit? Ahhh ku rasa sudah cukup ya,, aku juga harus pergi untuk membawa tao ke canada" mendengar nama tao baekhyun kaget, jadi semua ini karena tao? Pikirnya.
"tinggalkan mereka, tapi berikan sisa obat yang kemarin semuanya pada baekhyun" perintah kriss lalu meninggalkan gudang, anak buah kriss hanya menurut dan kembali menyuntikan obatnya yang tersisa lima. Dan semuanya sukses di suntikan pada baekhyun. perlahan mata baekhyun menutup merasakan reaksinya. Chanyeol dengan susah payang menghampiri tubuh baekhyun yang terkulai lemah, bahkan tak sadarkan diri.
..
Saat kyungsoo, sehun, dan kai mendengar penjelasan dari suho soal baekhyun. ketiganya langsung mencari keberadaan baekhyun. mereka sudah mengitari kota seoul tapi tetap tak menemukannya. Lalu sehun dan yang lain tak sengaja melewati gudang yang bekas pakai. Sehun memiliki pirasat aneh, ia menghentikan laju mobilnya, lalu keluar.
"sehun-a kau kenapa?" tanya kai. Sehun tak mengindahkan panggilan kai, ia terus melaju masuk kedalam gudang. Betapa kagetnya ia melihat chanyol berlumuran darah sambil memeluk tubuh baekhyun. sehun cepat memanggil kai dan kyungsoo untuk membantunya membawa baekhyun dan chanyeol.
Sehun menghubungi suho saat sudah sampai di rumah sakit, ia juga tak lupa menghubungi yoora. Keduanya masuk ruang icu. Suho sudah ketakutan melihat kondisi baekhyun, jangan kira ke tiga temannya tidak khawatir.
"bagaimana keadaannya sekarang ya, ya tuhan baek aku menyayangimu.. jangan tinggalkan aku" suho meracau dengan segala pikirannya. Ia mengacak-acak rambutnya sembari memondar mandir di depan ruang pemeriksaan. Tak lama baekhyun keluar, ia terkulai di atas kasur pasien dengan alat yang begitu banyak tertempel di tubuhnya. Suho langsung mengikuti arah suster membawa baekhyun di susul oleh kyungsoo, sehun kai dan yoora menunggu dokter yang menangani chanyeol keluar. Tak selang beberapa lama akhirnya chanyeol keluar dengan balutan perban dimana-mana dan kaki yang di gips dan juga lehernya. Chanyeol di bawa ke ruang VIP sedangan baekhyun ke ruang ICU VVIP. Kondisi baekhyun sangat parah
"bagaimana keadaan baekhyun yixxing?" tanya suho pada dokter yang menanganinya—yixxing.
"ku rasa kondisinya sangat parah, kulit tubuhnya sangat rusak akibat cambukan, penisnya juga membengkak dan holenya memerah. Dan yang lebih parah baekhyun tak akan bisa sadar untuk waktu yang lama, kerja otaknya lemah, semua tubuhnya tak bisa di gerakan dan detak jantungnya lemah. Ku perkirakan obat yang di berikan padanya melebih kapasitas" jelas yixxing, suho tertunduk lesu kyungsoo menatap sedih temannya. Baekhyun kini seperti mayat hidup dengan segala alat yang terpasang di tubuhnya.
Sehun menunggu chanyeol sadar di kamarnya, yoora sedang menyelesaikan administrasinya.
"aku bersyukur baekhyun bertemu denganmu, sehingga kau bisa merasakan apa itu cinta" gumam sehun. Ia menatap miris sahabatnya itu, dengan bantuan alat pernafasan ia terkulai lemah.
1 hari setelah kejadian akhirnya chanyeol sadar, ia merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya
"jangan banyak bergerak bodoh" ucap sehun
"dimana baekhyun"
"baekhyun? kau ini, harusnya kau mementingkan tubuhmu dulu baru baekhyun" ucap kai
"baekhyun dimana aku mau menemuinya"
"baekhyun di ruang ICU dia masih koma" ucap sehun
"koma?" tanya chanyeol, sehun mengangguk kecil
"kau beristirahat dulu jika sembuh kau temui dia" ucap sehun, tapi chanyeol tak mengindahkan perkataan sehun ia melepaskan inpsusan di tangannya lalu mencoba berjalan tetapi terjatuh
"sudah ku bilang, bahkan untuk berjalanpun kau tak bisakan" sehun membopong tubuh chanyeol ke atas kasurnya
"bawakan aku kursi roda, kumohon aku ingin melihat keadaan baekhyun" ucap chanyeol lirih, kai dan sehun menghela nafasnya lalu kai pergi untuk mendapatkan kursi roda. Di letakannya tubuh chanyeol di kursi roda tapi sebelumnya suster sudah kembali memasang inpusan pada tangan chanyeol. sehun mendorong kursi rodanya menuju ruang icu tempat dimana baekhyun tertidur pulas. Chanyeol menatap lemah tubuh di hadapannya
"baek... aku sudah bangun, maka dari itu ayo cepat bangun. Aku ingin mengajakmu bermain ke theme park" ucap chanyeol lirih air matanya tak terbendung ia membiarkan tetesan demi tetesan membasahi wajahnya. Orang yang di ajak bicara tak menjawab, hanya ada suara detakan jantung melalu alat pendeteksi detak jantung. Nafas yang memburu dari dalam alat pernafasan dan inpusan yang terus mengalir memberikan asupan pada tubuh tak berdaya di hadapannya.
"aku berjanji setiap saat akan menemanimu sampai kau sadar.."ucap chanyeol
"chan lebih baik kau sembuhkan dulu tubuhmu, baekhyun juga ingin melihatmu sehat saat ia bangun nanti." Ucap sehun. Orang di dalam ruangan menatap iba pasangan yang baru mengikrakan cintanya 4 hari yang lalu. Dan kali ini patut menjadi sejarah dimana chanyeol merubah pikirannya tentang orang seperti baekhyun.
Setiap harinya chanyeol akan datang untuk mengunjungi baekhyun, menceritakan kegiatannya setiap hari memberinya bunga menceritakan banyak hal. Anggota blue sky pun tak henti-hentinya mengunjungi ruangan baekhyun untuk sekedar menengok bossnya atau memberikan banyak hal pada baekhyun, walau pada akhirnya baekhyun tak pernah bisa menjawab. Tubuhnya hanya tertidur di atas kasur tanpa bergerak sedikitpun.
1 tahun kemudian...
"baek.. kembalilah apa kau tak ingin bertemu mereka yang sudah menyayangimu?" tanya luhan saat mengusa-usap surai adiknya
"tapi aku ingin disini bersama hyung, aku merindukanmu hyung" ucap baekhyun manja
"tapi kau belum bisa bersamaku dan kedua orang tua kita disini, hidupmu masih panjang orang-orang disana menyayangimu, apa kau tidak merasa kasihan pada mereka yang setiap hari menemanimu?"
"hyung benci aku?" tanya baekhyun menegakkan duduknya
"tidak, mana mungkin aku bisa membenci adiku yang manis ini" goda luhan
"kau bohong, buktinya kau selalu memintaku pulang"
"karena kau masih harus kembali, aku tak ingin kau meninggalkan orang-orang sudah setia menunggu kau siuman. Kembalilah dan aku berjanji setiap hari mengunjungimu di dalam mimpi"
"tapi hyung..." luhan berdiri lalu beranjak pergi meninggalkan baekhyun yang terdiam sambil duduk melihat kepergian hyungnya lagi
"eomma setuju dengan kakakmu, kembalilah tepati janjimu pada kami" ucap ibunya
"tapi"
"tak ada tapi, selesaikan masalahmu sebagai namja" ucap appa
...
Tubuh baekhyun menegang hebat membuat semuanya panik, suho buru-buru memanggil yixxing untuk memeriksa tubuh baekhyun. yixxingpun panik saat tubuh baekhyun kejang-kejang setelah di periksa tiba-tiba tubuh baekhyun melunak. Perlahan-lahan baekhyun mulai membuka matanya,membiasakan dengan pencahayaan yang sudah tak ia lihat amat lama
"dia siuman" teriak yixxing, sontak membuat orang seisi ruangan mendekat pada tubuh baekhyun
"kau sudah sadar baek.." tanya chanyeol
"syukurlah kau sudah sadar... hyung sangat khawatir, baekhyun memutar bola matanya melihat suho, sehun, kai, kyungso, dan Chanyeol bergantian. Mulutnya masih sulit berbicara
"jangan buat dia berbicara dulu, obat yang selama ini di berikan padanya sedang bereaksi, beberapa hari atau jam lagi ia bisa berbicara" ucap yixxing, lalu suster mencatat kondisi baekhyun sekarang. Baekhyun masih menatap kosong kedepan. Setelah suster mencatat kondisi baekhyun da memberi obat melalui selang infus, susterpun pergi.
"terima kasih kau sudah merawat adiku yixxing, aku mencintaimu" ucap suho memeluk kekasihnya itu
"kau ini, sudah—aku harus bekerja lagi, jika terjadi sesuatu langsung panggil kami ya" ucap yixxing, lalu pergi meninggalkan ruangan. Chanyeol langsung memeluk telapak tangan baekhyun.
"syukurlah kau sudah sadar, baek. Aku merindukanmu" ucap chanyeol, tapi baekhyun tak menjawab tapi matanya menitihkan air mata. Sehun berdiri di samping baekhyun
"syukurlah kau kembali kedunia ini.. kami semua merindukanmu" ucap sehun, kai dan kyungsoo tersenyum.
"kau terlalu banyak tidur baek" ucap kyungsoo
"kau melewatkan pertunanganku bersama kyungsoo, nanti jika kau sembuh aku akan membuat perayaan ulang untukmu" tambah kai "jadi cepatlah sembuh, kau juga melewatkan perayaan kelulusan kita" kyungsoo menyikut tubuh kai
"sudah kau terlalu banyak omongan" senyuman tipis sangat tipis bahkan sampai tak terlihat keluar dari bibir baekhyun melihat teman-temannya bahagia. Sehun mengsuap surai baekhyun
"cepat sembuh ya" sehun mengecup pucuk kepala baekhyun
"jangan menciumnya, kau tak lihat disini ada aku?" chanyeol merajuk
"iya maaf.." dan seisi ruanganpun tertawa. 2 hari setelah baekhyun sadar, ia sudah di perbolehkan pulang. Chanyeol mendorong kursi roda yang di naiki baekhyun, memesukan tubuhnya yang terlihat kurusan itu kedalam mobil suho.
"hyung boleh aku menginap, aku ingin merawat baekhyun sampai sembuh" pinta chanyeol "hyung juga kan harus bekerja kan?" tambah chanyeol. suho hanya mengangguk. Baekhyun memerhatikan jalanan dari dalam mobil. Masih menatap kosong, tangannya masih di genggam oleh chanyeol. baekhyun tersenyum lirih melihat tangannya yang masih di genggam chanyeol.
"sayang... aku akan menjagamu sampai sembuh" ucap chanyeol, baekhyun hanya tersenyum tak mengatakan apapun, lidahnya masih lumpuh. Obat yang di berikan yixxing masih belum berefek banyak. Saat sudah sampai di rumah suho, chanyeol menggendong tubuh baekhyun di depan, dan suho mendorong kursi rodanya. Beberapa pegawai suho mengangkati barang bawaan suho. Di letakannya baekhyun di kasurnya
'sudah lama aku tidak berada disini'pikir baekhyun suasana kamar yang tak berubah saat terakhir kali ia tinggali.
"kau mau sesuatu?" tanya chanyeol, baekhyun hanya menggeleng kecil."ya sudah aku akan disini menunggumu" baekhyun tersenyum
'terima kasih sudah mau menungguku selama ini, luhan hyung benar aku tak seharusnya meninggalkan orang yang menyayangiku. Terima kasih luhan hyung'ucap baekhyun dalam hati
"baek.. aku mencintaimu.. cepatlah sembuh aku sakit melihatmu seperti ini" ucap chanyeol lirih
"ma..af" satu kata yang di ucapkan baekhyun membuat chanyeol tersenyum girang
"obatnya bereaksi" chanyeol memeluk tubuh mungil itu "jika sudah sembuh mari menikah"...
...
END