Trouble with so Called (fake) Brother
By HOMIN'EL
.
CHANKAI
BFF!SEKAITAO
.
WARN: TYPOS
Enjoy
Chapter 2
Mereka sedang berada di meja makan yang luas. Suasana riuh terdengar di ruang makan tersebut. Kai yang duduk di sebalah kiri Chanyeol hanya bisa diam sambil mengunyah makananya. Yejin yang berada di sebelah Kanan Chanyeol hanya bisa menggigit bibir lantaran Kekasihnya tersebut tak pernah menggubrisnya sejak di bandara sampai sekarang. Jongdae dan teman-temannya bergurau dengan krystal,Yuri,dan Seohyun. Sedangkan Tao dan Sehun hanya bisa tersenyum palsu sambil mengumpat dalam hati karena tidak mau merusak suasana para Sunbaenya.
"Makan wortelnya" Chanyeol menyuapkan wortel pada bibir kai. Dan kai melahapnya lalu mengunyahnya pelan. Sebenarnya Kai tidak pernah suka wortel, tapi Chanyeol selalu memaksanya dengan dalih 'Wortel bagus untuk mata. Dan aku menyukai matamu yang indah, dan aku ingin menjaganya' omong kosong.
"Yeol... aku iri sekali dengan adikmu. Sudah besar tapi tetap bisa manja-manja" Komentar Chen membuat meja menjadi riuh karena suara teman-temannya yang setuju dengan kata-kata Chen. Manja-maja kepalamu? Siapa juga yang mau di perlakukan seperti anak TK seperti ini. Kai memaki Chen Dalam hati.
"Kalian hanya iri, karena kalian tidak punya adik semanis milik ku" Chanyeol terdengar sangat pamer. Bahkan ia menekankan kata milik ku di akhir kalimatnya. namun itulah Park Chanyeol. ia tak pernah Capek untuk memamerkan Jongin pada teman-temannya. Dan Jongin sudah biasa dengan hal semacam ini.
"Kalau pacar aku punya banyak. Tapi kalau adik aku hanya punya satu. Dan sayangnya kalian tak punya yang seperti ini" Tapi tidak di depan kekasihnya seperti ini! Jongin melirik Yejin karena sedikit khawatir. Terlihat Yejin menggigit bibir bawahnya, tanganya menggenggam garbu erat, hingga buku-buku tanganya memutih. Dan suasana meja makanpun menjadi sedikit... aneh.
"Wae?" Tanya Chanyeol karena merasa suasana sedikit tidak enak.
"Yejin kau tahu kan kalau aku punya banyak pacar, apa kau keberatan akan hal itu?" Chanyeol bertanya pada Yejin yang sudah siap untuk menangis. Namun yejin hanya menggeleng pelan. Yejin tak mau putus dari Chanyeol walau itu berarti menjatuhkan harga dirinya.
"See? Sudahlah...Jangan memasang wajah seperti itu. Tsk! Kalian ini" dan Chanyeol tertawa geli. Teman-temannya mengenal siapa park Chanyeol. Dan mereka pun prihatin dengan Chanyeol, tidak terhadap Yejin. Kenapa? well mereka adalah sahabat, tentu mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya yang playboy tersebut.
Yejin selalu mengejar-ngejar Chanyeol walau Chanyeol tidak mau (menjalin hubungan serius) . Kim Yejin sangat terobsesi dengan Chanyeol. Chanyeol tak pernah mau menyentuh Yenjin karena Sahabatnya Kris mencintai Yenjin dengan segenap hatinya. Dan Yejinpun memanfaatkan kesetiaan Kris untuk medekatkan dirinya dengan Chanyeol.
Dan 1 tahun yang lalu Sahabat mereka kris yang sangat mencintai Yejin, sudah kalah dengan penyakitnya. Yaitu leukimia. Dan di masa kritisnya, Kris meminta Chanyeol untuk menerima cinta Yejin dan berjanji untuk selalu menjaga gadis itu untuknya. Sebenarnya Chanyeol tidak ingin. Namun Kris memohon padanya sambil menangis. Dan Chanyeolpun ingin membahagiakan sahabatnya di akhir hidupnya. Sahabatnya tersebut sudah terlalu lama tersakiti. Dan iapun mengabulkan permintaan Kris. Ia berjanji akan menerima cinta yejin. Dan selalu menjaga Yejin. Untuk Kris.
Hanya kelima sahabatnya yang tahu akan hal itu. Maka dari itu mereka tahu betapa Chanyeol cukup menderita. Karena Chanyeol harus menanggung Janjinya pada sang sahabat , yang mana sungguh tidak adil bagi Chanyeol. Chanyeol juga tidak bisa meninggalkan Yejin karena sudah berjanji pada Kris untuk menjaga gadis itu. Chanyeol menunggu Yejin sampai gadis itu bosan padanya, dan meninggalkanya. Chanyeol bahkan tak peernah menyentuh Yejin sekalipun, gadis itu yang selalu melemparkan tubuhnya pada Chanyeol. Namun Chanyeol tetap Chanyeol. Sekali tidak suka ia tidak akan pernah berubah pikiran.
Bahkan di saat-saat terakhir hidup Kris, Yejin tidak sudi menengoknya. Dan hal itu membuat Chanyeol sangat membenci Yejin saat itu. Chanyeol sudah lama kehilangan respect terhadap gadis berparas Cantik itu. Namun janjinya terhadap kris membuatnya merasa bersalah apabila ia meninggalkan Yejin. Jadi hanya ini yang bisa ia perbuat. Menunggu Yejin pergi dengan sendirinya.
Hubungannya dengan dengan Eunhee juga sudah tidak jelas, pacar pertamanya itu pindah ke perancis 3 tahun yang lalu. Dan sampai sekarang mereka tetap mempertahankan hubungan mereka yang bahkan sudah tidak ada artinya tersebut.
Yang kedua adalah Yoona. Yoona adalah wanita karir yang lebih tua 4 tahun dari Chanyeol. hubungan mereka selalu stabil dan konstan. Mungkin Karena Yoona adalah wanita yang dewasa, jadi ia bisa mengerti posisi Chanyeol dan selalu bisa memahami kekasih mudanya tersebut. Yoona Bahkan tahu akan hungan Chanyeol dengan EunHee maupun Yejin. Dan menurut sahabat-sahabatnya, Yoona adalah wanita yang paling cocok untuk Chanyeol.
Namun Chanyeol tetaplah Chanyeol. dia seorang Play Boy. Fakta mempunyai kekasih yang super sabar seperti Yoona. Tidak menghentikan Chanyeol untuk selalu meniduri wanita manapun yang di taksir oleh Jongin. Dengan dalih memastikan apakah wanita itu pantas untuk Jongin-nya atau tidak.
Dan Kim Jongin...
Pemuda itu satu-satunya hal yang tidak bisa di mengerti oleh siapapun. Bahkan Yoona ataupun Sahabat-sahabat Chanyeol. Kim Jongin atau Kai. Sudah seperti jantung Chanyeol. Kim Jongin mati maka Chanyeol juga akan mati. Hukum paten yang sangat konyol hanya untuk mendeskripsikan hubungan kakak-adik yang bahkan tidak sedarah tersebut. Chanyeolpun tak butuh orang lain untuk mengerti hubunganya dengan Kim Jongin. Bagi Chanyeol, Selagi Jongin masih ada di genggamannya semua tidak masalah. Karena Chanyeol begitu sayang pada adiknya tersebut. Begitu sayang sampai tidak mau orang lain memiliki adiknya. Tak seorangpun.
.
.
.
"Aku kasian dengan Yejin, walau gadis itu menyebalkan tapi tetap saja..." Kai memakai celana renangnya.
"Kakak mu itu memang bajingan sejati" Sehun mengacungkan jempolnya pada Kai
"Sudahlah... kalian tidak usah khawatir tentang Yejin, dia itu kuat lebih dari apa yang kalian kira. Dan ayo fokus pada misi melepaskan keperjakaan Jongin. So... target pertama kita krystal" Tao pun mulai menjelaskan rencananya pada kedua sahabatnya.
"Yosh! kau mengertikan Kai, jangan sampai kita gagal di rencana awal ini" Kai mengangguk mantap. Matanya berbinar tidak sabar.
"Chanyeol hyung serahkan pada kami" Ucap sehun memeberikan kai tepukan di pundak.
"Yosh! Mari kita lakukan!" ucap mereka bersama-sama
.
.
.
Kai melihat Krystal yang sedang berenang di kolam hotel sendirian. Kolam outdoor dengan pemandangan lautan busan memang yang terbaik. Kai mulai masuk kedalam kolam dan mengingat perintah Tao.
-Pertama... cobalah betergur sapa lalu bergurau dan bermain-main sebentar-
"Hai Krystal" Kai menghampriri Krystal yang kini sudah berada di pinggiran kolam. Kai menelan ludah saat melihat sepasang payudara yang mengambang di air dan hanya berbalut kain bikini tipis.
"Oh... kai" sapanya dengan senyum menggoda. Tubuh Kai berdesir di buatnya. Benar kan.. dia bukan gay!
.
.
.
"Dimana Kai?" Chanyeol membuat Sehun dan Tao meloncat kaget.
"Ah hyung... kau mengagetkanku" Sehun mengelus dadanya.
"Diamana Kai?" Sebenarnya Chanyeol tidak suka mengulang pertanyaan.
"Kai sedang keluar besama Lay Hyung" Balas Tao yakin dengan aktingnya yang natural.
"Lay?" Chanyeol sedikit janggal dengan apa yang di ucapkan Tao.
"Jangan main-main dengan ku" Chanyeol tersenyum mengancam pada kedua sahabat adiknya tersebut.
"Kau boleh menelponnya kalau tidak percaya"Sehun berusaha terdengar natural. Chanyeolpun mengambil Hpnya dan mulai menelpon Yixing
"Lay, Jongin bersamamu?" Chanyeol tak meninggalkan tempatnya. Masih didepan Tao dan Sehun.
"Kenapa kau gagap begitu? Hahahahah ya sudah, cepatlah pulang. Nanti kalau hujan Jongin bisa sakit, Jongin tidak kuat dengan hujan" Ucap Chanyeol pada Sahabatnya. Dan membut Tao serta sehun ber'tos'ria saat Chanyeol tidak melihat. Tao memang sudah meminta Lay untuk berkomplot sebelumnya.
"OK... bye" Chanyeol memasukan HPnya lagi kedalam saku, namun Chanyeol tetap tak beranjak dari tempatnya.
"Kalian tahu? Lay itu akan gagap kalau sedang berbohong" Ucapan Chanyeol membuat TaoHun membatu. Chanyeol mencengkram kerah baju mereka berdua.
"Hiyaaaaaaaaa! maafkan aku hyung! Maaf kan kami kumohon! Hyung jangan sakiti kami kumohon! ampuni kami! Hiks..." Bahkan Tao sudah mulai menangis. Cry baby. Padahal dia bisa wushu.
"Jongin sedang berenang di kolam renang barat!" Dan ucapan Sehun membuat Chanyeol melepaskan cengkramannya pada kerah baju keduanya.
"Jangan di ulangi lagi" keduanya mengangguk sangat cepat. Chanyeol melenggang pergi. Membuat Tao dan sehun berpelukan saking takutnya. Memeori saat Chanyeol mencekik leher keduanya tiba-tiba muncul lagi. Sensasinya bahkan masih begitu nyata.
"Kai.. maafkan kami" desis Tao memeluk sehun yang berkeringat dingin.
.
.
.
-Kedua... mulai puji kecantikannya-
"Krystal... kau cantik sekali" Ucap Jongin sambil menyentuh rambut krystal yang mengambang di air.
"Terima kasih Kai- oh Sunbae?" ucapan Krystal sukses membuat Kai berbalik. Dan OH MY GOSH!Jantung Kai seperti akan melompat kalau saja tak di lindungi tulang rusuk dan juga daging serta kulitnya. Chanyeol berada di depannya sudah bertelanjang Dada, kulit Chanyeol yang seputih Susu sangat kontras sekali dengan kulitnya yang Tan eksotis.
"H-Hyung..." Kai mundur teratur. Namun gerakanya terhenti saat Chanyeol menarik pinggang telanjang Jongin. Membuat Jongin menahan nafas di persekian detiknya.
"Krystal Baby, sepertinya kau tadi di cari oleh Yuri. Sebaiknya kau menghampirinya" Ucap Chanyeol dengan kadar kebohongan 110%
"Err Tapi Yuri bilang dia pergi ke-"
"Pergi. Sekarang. Bisakah?" Dan tidak ada lagi kebohongan. Hanya perintah penuh intimidasi. Membuat Krystal menunduk saking takutnya.
"B-Baik sunbae,maafkan aku." Bahkan gadis cantik itu tak mampu melihat mata sang Sunbae. Krystal mulai naik ketepian dan mulai berjalan cepat meninnggalkan Chanyeol dan Kai di kolam renang.
"Apa yang sedang kau rencanakan dengan teman-temanmu hm?" Chanyeol mengeratkan pegangannya pada pinggang Jongin. Membuat Jongin terpakasa mendekat pada tubuh Chanyeol yang bidang.
"Uh...Aku" Jongin kembali merasa perasaan ingin disentuh tersebut. Tubuhnya bereaksi saat Chanyeol memegang pinggang telanjangnya dengan posesif. Bukankah mereka tidak seharusnya seperti ini. Tapi tubuh Jongin tidak bisa berbohong, setiap senti dari kulitnya berteriak meminta untuk disentuh. Namun hatinya berteriak tidak tahan, ia ingin lari.
"Kau tahu? Hyung sudah pernah tidur dengan Krystal. Sudah kubilang jangan mendekati wanita-wanita pelacur itu. Mereka tidak pantas untukmu" Chanyeol berbisik lirih di telinga Jongin membuat Jongin makin melemas. Tanganya yang beristirahat di bahu sang kakak yang terasa panas. Pinggangnya terasa terbakar karena kedua tangan besar Chanyeol tak kunjung pergi dari sana. Dan gundukan di celana renangnya terlihat jelas sekali, dan ia mati-matian untuk menyembunyikan gundukan tersebut.
"Aku hanya... ingin berenang" Dan dengan itu Jongin menjauh dari tubuh Chanyeol. melepaskan diri dari jeratan sang kakak dan mulai berenang dengan indah di dalam kolam yang airnya tak lagi terasa segar akibat suhu tubuhnya yang panas.
Chanyeol berdiri melihat Jongin yang berenang dengan indah, tak ada senyum disana, namun hanya wajah datar namun matanya terlihat khawatir, seperti tak ingin kehilangan. Kemudian senyum tipis itu terbentuk. Seolah mengusir semua kekhawatirannya. Ia pun menyusul sang adik dan ikut bermain.
"Yak! Hyung... aishh lepas hahahah hyung geli!"
"Tidak akan, Hahhahha" begitulah gelak tawa keduanya saat mereka sudah mulai bermain. Seakan tak peduli pada sekitar. Seakan dunia milik mereka berdua.
.
.
.
"Misi pertama Gagal... Sighh" Tao menghela napas di hadapan kedua sahabatnya. Kini mereka berada di beranda kamar hotel mereka. Memandang Lautan busan yang sangat indah di terangi bintang-bintang cerah di lautan langit yang jernih.
"Kita masih punya Seohyun dan Yuri. Bahkan Yenjin kalau kau mau Kai" Ucap Sehun membuat Kai memincing jijik.
"Aku lebih baik perjaka selamanya dari pada harus bercinta dengan Yejin" Ucap Kai membuat kedua sahabatanya tertawa.
"Hei.. Kai jangan sejahat itu dengan Yejin. Dia itu tidak seburuk itu , kau tahu" Ucap Tao sedikit membela kekasih Park Chanyeol tersebut.
"Ah... jangan-jangan Kau yang tertarik dengannya" Sehun memincingkan matanya penuh selidik.
"Sehunah... kau ini bagaimana, nenek-nenek saja dia mau apalagi Yejin! Hahahahhaha" cerocos Kai membuat keduanya tertawa sampai tersungkur.
"Teruskan saja menertawakanku!" Tao terlihat kesal dengan kedua sahabatnya yang selalu membully-nya tersebut.
"Hahahhhaha Tao habis kau ini... kendalikan sedikit penis mu itu, jangan-jangan nanti ahjuma penjual ikan di pasar kau embat juga Buahahahahha" tawa Keduanya makin menggelegar. Membuat Tao berdiri dari kursinya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur. Mengambek. Begitulah Tao kalau sedang Kesal. Kalau tidak menangis ya merajuk.
"Yah! jangan merajuk... Tao-yah!" Sehun berdiri dan menghampiri Sahabatnya yang sedang merajuk. Meninggalkan Kai termenung sendiri.
"Sigh..." Kai mendesang. Lututnya di tekuk dan ia rapatkan di dada sebelum dipeluknya. Pikiranya melayang pada kejadia di kolam tadi siang. Hyung-nya yang menyentuh pinggangnya posesif, bahkan rasanya masih begitu hangat membekas di permukaan kulitnya kini.
Apa yang dikatan Tao benar, ia memang seharusnya tak membenci Yejin. Sejujurnya ia tidak membenci wanita itu. Ia hanya... terlalu tidak suka. Ia merasa iri dengan semua wanita yang berhubungan serius dengan Chanyeol. Kekasih Chanyeol bisa memiliki Chanyeol, mengclaim Chanyeol sebagai milik mereka. Entah kenapa kenyataan itu membuat hatinya sakit. Kai Selalu saja mengabaikan rasa iri itu atau lebih tepatnya cemburu. Namun Kai masih terlalu malu untuk mengakuinya. Terlalu malu untuk di akui oleh dirinya sendiri. Apa benar ia sudah jatuh cinta pada hyungnya itu? Bagaimana mungkin? Sedangkan ia yakin ia bukanlah seorang GAY.
Semua rasa iri dan tidak suka terhadap wanita di sekeliling Chanyeol itu sudah ia rasakan sejak lama. Sejak Chanyeol mulai menjalani hubungan dengan Eun Hee. Tak hanya sekali atau dua kali Kai sengaja menghubungi Chanyeol di tengah-tengah kencan mereka, Karena Kai tahu Hyung-nya tersebut akan selalu berlari kepadanya apapun yang terjadi dan dalam situasi apapun. Tak hanya pada Eun Hee namun juga Yoona Maupun Yejin. Namun Yejin berbeda, ada suatu hal yang Jongin tidak ketahui yang membuat Chanyeol selalu lari ke pada Yejin disaat gadis itu tersakiti atau membutuhkan pertolongan. Bahkan Chanyeol sempat mengabaikan permintaan Jongin karena mendapat telepon dari Yenjin yang sedang terluka karena tersandung di jalan. Itulah yang membuat Jongin sangat tidak suka dengan Yejin melebihi Pacar-pacar Chanyeol yang lain. Yejin membuat perhatian Chanyeol padanya terbagi. Meski Chanyeol memperlakukan Yejin tak selayaknya seorang kekasih. Tetap saja... Chanyeol tak kunjung mengakhiri hubungannya dengan Gadis sialan itu.
Buk
"Aw.." Jongin mengusuk telapak tanganya yang tanpa sadar sudah ia gunakan untuk memukul bangku kayu yang sedang ia duduki. Memikirkan Yenjin selalu membuatnya kesal.
"Sigh..." Mendesah lagi. Jongin melihat ke langit. Banyak bintang berkelip disana. Namun dipikaranya hanya ada hyungnya saja.
Apa benar tidak apa-apa kalau aku mencintaimu hyung?
.
.
.
"kai.. Bangun. Kai… Kai!"
"Engh… Hyung.. apa yang - eng? Hyung?! Kau mau kemana?" Jongin yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya di kagetkan dengan Chanyeol yang sudah berpenampilan rapi serta mulai mengemasi barang-barang miliknya.
"Kita pulang hari ini" jawab Chanyeol santai sambil memasukan semua barang-barang kai kedalam koper. Barang bawaan kai tidak banyak. Hanya beberapa buku, pakaian dan yang pasti bantal kesanyangannya. Tak luput juga boneka rilakuma yang senantiasa di bawanya kemana-mana.
"Tapi Hyung! Kita kan belum-"
"Cepat mandi 5 menit kutunggu di bawah" Chanyeol memotong protes Jongin. Setelah memberi kecupan singkat di kepala Jongin. Chanyeol keluar dari kamar Sekaitao dengan membawa koper Jongin bersamanya.
"Sialan…Selalu saja seenaknya sendiri" geram Jongin. Namun semburat merah itu nampak jelas di pipinya. Kecupan Chanyeol di kepalanya membuatnya mendidih. Meskipun hal itu sudah biasa. Namun saat ini semuanya menjadi luar biasa.
"Bro… kau pulang duluan? Tapi kita belum bersenang senang. Dan kau juga belum…" kehilangan keperjakaan. Namun Tao tak melanjutkan kalimatnya. Ia dan Sehun dari tadi pura-pura tidur sejak Chanyeol masuk kedalam kamar mereka tanpa permisi. Lebih baik pura-pura tidur dari pada pipis di celana gara-gara melihat kegarangan Chanyeol. Yang pasti Chanyeol masih marah pada Tao dan Sehun.
"Aku lelah dengan sikapnya…" ucap Kai sambil mengerang jengah. Namun ia tetap melenggang pergi kekamar mandi untuk mandi dan segera meluncur ke bawah untuk menemui Chanyeol.
Sehun terdiam. Tao Juga demikian. Keduanya memikirkan hal yang sama.
"Bro… kalaupun kai tak bisa sebaiknya kita harus melakukannya untuknya. Setidaknya sudah di busan. Harus merasakan gadis busan" Ucap Tao tanpa melihat Sehun, tampangnya terlihat serius. Sehun memandang Tao dengan wajah lempengnya
"Kau ke busan mau liburan atau melacur sih?" Tanya Sehun dan berhasil mendapat satu timpukan bantal di kepala pemuda cadel tersebut. Dan berakhirlah keduanya melakaukan perang bantal sesaon 2.
"Sebaiknya kita juga pulang… " ucap Tao saat mereka sudah mengakhiri perang bantal mereka. Sehun mengangguk dan kembali merebahkan tubuhnya.
"Hmmm rasanya Kurang kalau belum membuat kai hilang keperjakaannya" Ucap Sehun dan membuat Tao berseringai.
"Sehunie Aku punya Ide"
.
.
.
TBC
A/N selamat gi semuanya. Terima kasih untuk yang sudah revew di chapter sebelumnya. Gimana untuk Chapter ini? semoga menghibur ya? Maaf kalau ada banyak Typo soalnya ngebut ngetiknya dan saya males ngedit #plak
saya memutuskan untuk OPEN REQUEST. Jadi kalau kalau ada reader yang punya ide cerita dan pingin di buatin fic. Langsung PM saya aja beserta Plot yang diinginkan.
Oke saya tunggu.