Yatta desuka ne!
Akhirnya author update juga*ditendang OC sendiri*

Ryu : tidak apdet untuk waktu lama dan sekarang updateannya sedikit maksudnya apa?! =A=)

Ran : Maksudnya aku cinta kamu.#eaa

Ryu : ...*getok pala author*

Ran : Ittaiii! QAQ Kamu jahat sekali sih!

Ryu : Salah sendiri kenapa ga apdet!

Ran : Dasar tsundele!

Ryu : *menengok dengan gerakan patah-patah* apa?

Ran : E-enggak! AMPUN!


Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Ide cerita © Mikan Ran Konako

Warning :

Humor kantong kresek, bisa membuat anda bosan maupun sakit mata, abal, OOC, typo bertebaran de el el\


Nijimura—yang sering [Name] sebut 'Senpai' atau ga 'abang'—adalah remaja normal—yang tentunya tidak tertarik dengan apa cinta—boro boro tertarik mendengarnya saja ogah,

Lagian Nijimura punya adek-adek yang harus ia urusin di klub basketnya, apalagi yang bandel dan manja.

Ketika ia ditanya siapa orang yang dia sukai selama ini, ia hanya akan menggelengkan kepala, dan menunjukkan wajah tidak minat terhadap percakapan yang sedang berlangsung.

"Sa-salam kenal Nijimura-senpai… Akashi [Name] desu."

Suara yang agak bergetar itu membuat Nijimura menengok dan membalikkan badannya, mendapati seorang gadis yang setinggi Akashi sedang membungkuk kepada Nijimura, bahunya yang bergetar membuat Nijimura tersenyum hangat karna melihat kekikukan gadis itu.

Nijimura kemudian mengulurkan tangannya, kemudian mengelus halus rambut gadis itu.

"Salam kenal juga ya, [Name]."


Itulah pertemuan pertama Nijimura dengannya yang mengubah segalanya.


Kedua bola mata hitamnya hanya bisa menatap pemandangan di luar mobil, tatapannya tidak seperti biasanya, ia merasa terganggu, dan bahkan ia tidak ragu untuk mengeluarkan aura gelap di depan adik kelasnya, entahlah, entah kenapa dia menjadi baper seperti ini.

Pemandangan langka terlihat lagi di benaknya,

Akashi tersenyum, dengan adiknya sendiri di pelukannya. Nijimura sebenarnya masih tidak menanggapi serius tindakan Akashi sebelumnya, sampai Akashi mencium pipi [Name] dan mulai beralih ke arah leher gadis itu.

Sikap ganjil Akashi itu membuat Nijimura bimbang dengan dua hal. Antara Akashi menyukai adiknya sendiri atau ia menyayangi adiknya sebagai seorang kakak. Walaupun menurutnya pendapat pertama adalah yang paling kuat.

Bola mata Nijimura kini beralih ke arah gadis yang kini ada di pangkuan Akashi, yang kebetulan di sebelahnya. Wajah gadis itu benar-benar memerah, malu mungkin dengan tindakan Akashi yang beda dari biasanya, bahkan sesekali ia melirik ke arah kakaknya yang tersenyum bangga, dan juga ke arah pemain basket Teikou di sekitarnya.

Nijimura kemudian menatap ke arah jendela lagi, ia kemudian menutup matanya perlahan. Membayangkan masa lalunya ketika saat ia berangkat dari bandara menuju Amerika.

"Nijimura-senpai…terimakasih…atas semuanya…" bisikan pelan yang diselingi dengan sesunggukan, membuat Nijimura tersenyum tipis ke arah gadis didepannya, senyum terpaksa gadis itu benar-benar tidak dapat membohonginya, mungkin ditinggal sebentar lagi ia akan benar-benar menangis.

Nijimura melepaskan peganggannya di trolli, dan kemudian memeluk gadis itu pelan, Nijimura menutup matanya, sambil mengelus pelan rambut gadis itu, ia berbisik pelan ke arah [Name].

"Dasar bodoh, kau seperti ingin aku pergi dan tidak kembali saja."

Kedua mata gadis itu membulat lebar, sebelum menutup matanya cepat, Bahunya bergetaran, ia mengigit bibir bawahnya, tangannya mencengkram jaket yang dikenakan Nijimura dengan erat, isakannya semakin terdengar, pertahanan gadis itu sudah runtuh. Ia sudah tidak peduli lagi dengan tatapan orang-orang disekitarnya.

"Bu-bu-bukan…hiks…seperti…itu…hiks." Lirih gadis itu sedih, membuat Nijimura hanya menutup matanya, ia kemudian mengelus halus kepala gadis itu dengan pelan, setelah tangisan gadis itu mereda, Nijimura melepaskan pelukannya,

"Segera berangkat Garu Lines A123 menuju Amerika…"

Nijimura tersenyum miris, ia kemudian menepuk kepala gadis itu, membuat gadis itu menatapnya sedih, Nijimura tidak bisa berbuat apa-apa bukan?

"Sampai jumpa ya manager kedua. Aku harap kau cepat-cepat menyampaikannya."

Dengan pesan itu, Nijimura berbalik sambil mendorong trollinya, meninggalkan gadis itu sendirian disana. Samar-samar ia seperti mendengar suara gadis itu dengan imajinasi gadis itu menangis lagi,

'Maafkan aku.'


Dalam Limounse itu,

Kise tak berhenti menatap Akashi yang masih saja memeluk [Name]. tiap kali ia melirik mereka, rasa sakit didalam hatinya bertambah, dan tidak kunjung reda walaupun Kise sudah berada di dalam mobil limounse dalam waktu cukup lama. Kise ingin protes, tapi ia bisa apa? Akashi itu kakaknya, jadi sah sah saja ia melakukan itu.

Dan sepertinya bukan hanya dia yang merasa seperti itu…
Kise menoleh kanan kiri, merasakan bahwa teman-teman seperjuangannya ikut-ikutan melirik mereka, bahkan sampai Nijimura juga.

Kise terdiam sejenak, memikirkan apakah ada sesuatu yang bisa ia lakukan.

Bohlam yang muncul di kepala Kise menyala. Menandakan bahwa ia ada ide.

"Gimana kalau kita main-ssu?"

Semua menoleh ke arah sumber suara.

"Ide bagus nanodayo! Kita mau main apa?" Tanya Midorima tertarik dengan yang dikatakan Kise, ia bahkan membetulkan kacamatanya lagi. Kise kemudian membentuk pose berpikir, sampai akhirnya ia bertepuk tangan dengan senyum mengembang sempurna.

"KITA MAIN TOD YUK-SSU!" seru Kise yang membuat semuanya melihat ke arahmu dan juga Akashi. Dalam hati mereka cemas, jika Akashi tidak memperbolehkan permainan ini, maka permainan yang diusulkan Kise tidak jadi dimainkan. Padahal ini adalah permainan penguji nyali buat yang ikut, apalagi ada Akashi.

Muka [Name] langsung memucat, permainan horror yang selama ini berusaha dihindari malah datang tak diundang, Akashi yang melihat ekspresimu jadi ikut-ikutan tertarik dengan permainan ini.

"Menarik. Ayo kita lakukan." Guman Akashi sempat membuatmu mendesah pasrah, dan hanya bisa mengangguk dalam hati dirimu sudah menjerit tidak terima.

'ya mau gimana…oni-chan dah .'

"Kita pakai ini—ssu!" ucap Kise sambil mengeluarkan gelas berwarna hitam dari tasnya, didalamnya terdapat stick es krim, sempat membuat Aomine mengerang frustasi. Kise yang melihat ini hanya terkekeh. "Tadi aku juga main sama Aomine dan Momoi-ssu! Jadi begini, siapa yang dapet stick diujungnya ada yang merah dia yang dapet truth or dare!"

Kau hanya menggangguk mengerti, namun aslinya ingin kabur dari permainan ini. Kise melirik ke arahmu, dan kemudian tersenyum kecil,

"Sebelum itu lebih baik [Name]cchi duduk disebelah Akashi, itu aturan permainan ini loh-ssu." Umum Kise sempat membuatmu berkaca-kaca melihat kea rah Kise, terharu, dan berterimakasih secara tidak langsung, walau Akashi hanya menyinggungkan senyum datar.

Akashi kemudian mengangkatmu dan menaruhmu disebelahnya, yang kebetulan ada Midorima, sempat membuat Midorima memerah hebat karna kini kau ada dipangkuannya. Tapi sepertinya Akashi tidak mengindahkan itu dan menatap tajam kepada Midorima,

"Kau geser Shintarou."

Sekali titah dari Akashi membuat Midorima langsung menaruhmu disebelahnya sambil menggeser diri, hati Midorima berceloteh kecewa, namun mau gimana lagi.
Kise kemudian menepuk tangannya, berusaha mendapat perhatian dari semua orang,

"Saa! Ayo kita main-ssu! Kalian jangan lupa tutup mata kalau kalian sudah dapet stick ya!" kata Kise sementara semuanya menggangguk, Akashi sempat melihat tajam ke arahnya, karna ia memegang gelas mungkin dia jadi tidak ikut dalam games? Menurut Akashi itu tidak adil, tapi tampaknya Kise tidak menggubris dan malah tersenyum pada Akashi.

"Minta dibunuh ternyata." Bisik Akashi pelan pada diri sendiri, sehabis ini ia akan siap-siap menghadiahi gunting kepada Kise,

"1…2…3…!" Kise berhitung, semua tangan kemudian mengambil cepat stik-stik itu, dan mata mereka kemudian menutup matanya.

Kise menyengir, sebagai salah satu yang tidak ikut games, menurutnya sasarannya sejak awal untuk games ini memang dia, tapi Kise tidak menyangka bahwa dia mendapat stick merah.

"Siapa kira-kira yang dapat stick merah ya-ssu?" ucap Kise kencang dengan riang membuat semuanya curiga. "Siapa ya? Siapa yaaa-ssu?"

"Jangan buat aku penasaran teme!" Aomine yang sudah kehabisan kesabaran ingin menampar Kise karna membuat takut dirinya. Dan terlebih lagi kini ia malah mendengar tawa kecil Kise, semakin memperkuat keinginannya tersebut.

"Yang dapat stik merah adalah—"


Ran : Yak segitu dulu, kita lanjut mungkin minggu depan hehe.

Kuroko : ...

Ran : Nya?

Kuroko : kenapa pake mungkin Ran-san?

Ran : Karna aku sayang kamuuu*digetok sama Ryu*
Ran : I-Iya kita bales Ripiu aja deh...

Akashi : Lebih baik kau lanjutkan dari sekarang.*snip* Untuk Review diwakilkan saja dengan balasan.
Ran : EHHH TAPI-

Akashi : tidak ada tapi-tapian.

Ran : ...ka-kalau gitu o-oke.


Terimakasih untuk semua review dari kalian semua, author senyum-senyum baca Review kalian! Hehe! review kalian mewarnai hidupku*eaa

Kuroko : Author kebanyakan gombal...

Ran : Sumimasen efek samping baca yang gombal2~3

Maapin ya ga balesin satu-satu, tadi dah nulis panjang-panjang dan keteken tombol back... /sakit hati
Yang suka scene Midokuro AUTHOR JUGA SUKA BANGET MEREKA, semoga kedepannya author bisa bikin fanfic tentang mereka nyehehe!

Untuk pairing asli sebenernya ada tiga apa empat ya author lupa, pokoknya ada Kuroko, Akashi sama Niji sama Haizaki, tapi sayangnya pairing kuroko ga kesampaian jadi paling mengandalkan pairing polling.

EHHH!? Ending nyampe punya anak? (OAO)""
mungkin ya mungkin... (uwu)"""
untuk yang belum nonton sekaiichi hatsukoi aku rekomen banget /w/ bagiku itu lebih sweet daripada junjouh 3

Oiya, akashi ga bakalan ngaku sampai fic ini tamat, dia overprotective sama adeknya ndiri, karna dia pikir dia absolut*dilempar gunting

Dan untuk bang jaki lagi dalam proses melakukan sesuatu nantinya ngeheheh.

dan untuk poling author tutup sampai sini! :3 dan untuk yang milih tiga, saya masukin tiga-tiganya, mau tambah kagami juga boleh, tapi dia mungkin muncul pas zaman-zaman sudah SMAnya pas mereka dah pacaran kali ya*uhukak

Tambahan :

Akashi : menikahkanku dengan gunting? Tidak terimakasih. hm.

Midorima : AKU DAN KUROKO TIDAK UNYU NANODAYO*blushing* sa-sampai ketemu nanti nanodayo!

Kuroko : ... jaa.

Kise : Sampai jumpa nanti ya-ssu! Salam dariku muach!

Aomine : jaa teme! ketemu lagi di chapter lanjutan ya!