Miss Ekonomis

Naruto © Masashi Kishimoto

Happy Reading~

.

.

.

Pagi ini begitu cerah sama seperti hari-hari sebelumnya. Mentari mulai menampakkan diri dan memancarkan kehangatan bagi penduduk di bumi, lebih tepatnya penduduk di Konoha. Para penduduk mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing, mulai dari memasak, pergi ke kantor atau bahkan bersiap untuk pergi ke kebun. Seperti seorang gadis bubblegum yang kini telah siap berangkat ke sekolahnya. Wajah gadis itu terlihat begitu ceria.

"Yosh.. ! Waktunya memulai hidup, semangat!" teriak gadis itu sambil mengangkat tangannya yang terkepal ke atas. Dia segera mengayuh sepeda mininya yang berwarna sama seperti rambutnya, yaitu pink. Tapi tidak untuk pemuda tampan yang satu ini, dia masih setia bersembunyi di balik selimut tebalnya yang hangat. Sinar matahari tak tinggal diam, dia masih berusaha untuk menerobos celah korden yang sedikit terbuka. Dan celah itu lama-lama semakin terbuka lebar. Sang pemuda yang merasa terganggu pun dengan terpaksa membuka matanya dan tampaklah bola mata onyx yang terlihat begitu mempesona. Sang pemuda menguap dan mendapati wanita cantik yang kini berada di depan jendela kamarnya, onyxnya mengernyit kesal.

"Kaa-san.. kenapa ada di sini?" tanya sang pemuda. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itupun hanya tersenyum dan duduk di tepi ranjang anak bungsunya yang super manja, hanya di depan sang Ibu tentunya.

"Sasuke,ini sudah siang.. waktunya pergi ke sekolah."

"Tapi aku masih ngantuk,Kaa-san.. biarkan aku tidur sepuluh menit lagi.." ujar Sasuke yang kembali tidur. Sang ibu yang bernama Mikoto menghela nafas. Ia menarik pelan selimut yang menutupi wajah putra bungsunya.

"Tapi ini sudah jam setengah tujuh,sayang..." ucap Mikoto lembut. Dengan malas Sasuke bangun, melangkah gontai berjalan menuju ke kamar mandi. Matanya belum sepenuhnya terbuka. Hingga sesuatu benar-benar membuat nyawanya terkumpul dalam sekejap.

'DUAGH'

"Aaarghh"

Mikoto hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Sasuke kesakitan setelah keningnya mencium pintu kamar mandi yang lupa dibuka.

.

.

.

Jalan Konoha tampak mulai ramai. Banyak orang dan kendaraan yang berlalu lalang. Terlihat beberapa siswa-siswi yang berjalan beriringan, sesekali mereka tertawa saat mendengar celoteh salah satu temannya. Di sisi lain seorang wanita paruh baya dengan setelan baju rapi sedang berbicara lewat Androidnya entah dengan siapa, dilihat dari langkahnya yang cepat sepertinya Ia sedang terburu-buru, orang sibuk. Lalu di sisi lainnya lagi, tampak seorang pemuda berwajah yang err- menggiurkan? tengah sibuk mengotak-atik mobil sport di depannya.

"Tch, sial!" umpat Sasuke sambil menendang mobil ferrari hitamnya yang mogok.

"A-aduh.. aduh.." Ia melompat-lompat kecil sambil mengangkat sebelah kakinya yang sakit karena Ia gunakan untuk menendang badan mobilnya yang sebenarnya tidak bersalah. Mungkin. Semoga tak ada seorangpun yang menyadari tingkah konyolnya barusan, tapi sialnya dia terlalu sayang untuk dilewatkan, bahkan oleh seorang nenek-nenek yang tengah terkikik geli sambil menatap kearahnya sekarang.

'Bunuh saja aku sekarang.' Mencoba mengabaikan sekitar, pemuda dengan sejuta pesona itu menoleh ke kanan dan ke kiri, berharap menemukan bengkel yang tak jauh dari sana. Tapi tak ada satupun bengkel yang tertangkap netra hitamnya. Dengan gemas Ia mengacak rambutnya yang sebenarnya sudah berantakan dan menjadi semakin berantakan sekarang. Wajah tampan, tatapan tajam, bibir tipis, rambut acak-acakan, oh apa yang kalian harapkan? Sayup-sayup terdengar suara senandung seorang gadis yang kian lama semakin mendekat.

'CITT..' suara rem yang beradu dengan permukaan ban.

"Kau..." Sakura, nama gadis itu, memincingkan sedikit matanya. Ia merasa mengenal pemuda yang sedang ada di dekatnya sekarang. 'Tch, yang benar saja. Mana mungkin dia tidak mengenal orang se-keren dan se-tampan aku? Apalagi kita ini kan-' belum selesai inner Sasuke ngedumel gaje, suara cempreng Sakura mengganggu pendengarannya.

"Uchiha-san kan?!"

'Hebat. Dia orang terlama yang mengenali seorang Uchiha Sasuke.' batin Sasuke keki.

"Hn. Dan kita SE-KE-LAS, jika kau lupa." jawab Sasuke datar sambil menyenderkan tubuhnya di sisi mobil. Jangan lupakan sebuah kata yang penuh dengan penekanan itu.

"Ah! Pantas saja kau tampak tidak asing lagi, hahaha.." Sasuke menatap datar gadis di depannya. Merasakan hawa yang kurang bersahabat membuat Sakura menghentikan tawanya. Ia berdehem pelan.

"Ehem, kenapa Uchiha-san berhenti di sini? " tanya Sakura dengan wajah polos yang terlihat begitu menggemaskan. Sasuke sejenak menahan nafas dan melupakan rasa kesalnya pada gadis keturunan Haruno itu.

"Ban mobilku bocor.." jawab Sasuke singkat. Sakura melihat ke arah ban belakang mobil Sasuke dan ber'oh ria.

"Mau berangkat bersama ku?" tawaran Sakura membuat Sasuke menaikkan sebelah alisnya.

"Maksudmu.. kita berdua naik.. sepeda?" tanya Sasuke aneh.

"Yup!" Sakura mengangguk. Sasuke menelan ludah, dia berfikir apa kata orang jika seoramg Uchiha Sasuke anak pengusaha terkenal yang memiliki wajah tertampan dan otak yang jenius di Konoha High School berangkat sekolah naik sepeda mini berwarna pink dengan siswi yang bernama Haruno Sakura? 'Keh, aku yakin pasti banyak siswa yang iri melihatku bersama Sakura, salah satu siswi yang paling diicar di KHS. Khukhukhu. Uchiha selalu menang.' batin Sasuke tertawa nista.

"Uchiha-san?" Sakura mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah datar Sasuke.

"Hm? Baiklah, ayo.." ucap Sasuke yang mengambil alih sepeda Sakura. Bukannya mengambil posisi untuk duduk di belakang Sasuke, gadis penyuka soft cake itu malah terdiam mematung. Ia baru menyadari sesuatu. Ia mulai merasa aneh.

"Err.. bagaimana dengan mobilmu?" tanya Sakura dengan raut wajah bingung.

"Biar pembantuku yang mengurusnya, tadi aku sudah menelfon." jawab Sasuke kalem.

"Err.. apa kau yakin ingin berangkat bersama ku,Uchiha-san?" kini giliran Sakura yang bertanya dengan ekspresi ragu. Sasuke menaikkan sebelah alisnya.

"Tentu saja.." jawab Sasuke singkat. Sakura menunduk melihat ujung sepatunya yang bergerak gelisah, tangannya juga tak henti-hentinya meremas ujung roknya. Tiba-tiba saja perasaan gugup menyerang Sakura.

"Apa kau tidak malu? Kau kan kaya, apa kau.." melihat sikap Sakura yang aneh membuat Sasuke mengernyit heran dan berdecak kesal.

"Sudahlah.. ayo berangkat atau kita terlambat. Dan jangan panggil aku Uchiha-san!" ucap Sasuke sambil menaiki sepeda sakura.

"Lalu?" jawab Sakura polos.

"Panggil saja Sasuke.. Sasuke-kun mungkin?" ucap Sasuke nyaris berbisik pada akhir kalimatnya. Dan tanpa sadar, semburat merah tipis mulai menghiasi pipi mulus sang Uchiha muda. Sayang sekali, Sakura tak dapat melihatnya karena sekarang pemuda itu tengah menatap ke depan.

"Ayo!" ajak Sasuke sambil menoleh ke belakang.

"Um!" Sakura mendekat sambil tersenyum cerah. Setelah Sakura duduk dengan nyaman, Sasuke mulai mengayuh sepeda Sakura.

'Ku harap ini akan terulang lagi.' ucap Sasuke dalam hati dan kini terlukis senyuman tipis di bibir Sasuke.

'Kami-sama.. aku merasa ada yang salah dengan jantungku. Mungkinkah ini rasa bersalah karena aku mencuri jatah kue untuk Tou-san? Sepertinya iya.' pikir Sakura dengan polosnya. Benar-benar tidak peka pada perasaannya sendiri.

Konoha High School...

Semua mata memandang dua sosok yang baru datang, lidah mereka terasa kelu dan ekspresi terkejut terpampang jelas di wajah mereka. Bisa ditebak siapa yang datang, ya! si Uchiha dan Haruno. Setelah parkir mereka berdua berjalan menuju kelas mereka. Saat melewati koridor Sakura merasa aneh dengan tatapan orang banyak. Dia mendekat ke arah Sasuke.

"Err.. Uchi- eh, maksudku Sasuke.. kenapa orang-orang melihat kita dengan pandangan seperti itu?" bisik Sakura pada Sasuke dengan wajah yang begitu imut, ingin rasanya Sasuke mencubit kedua pipi ranum Sakura atau melumat habis bibir tipisnya yang begitu menggoda. Tapi dia sadar harus jaga image sebagai seorang Uchiha.

'Tahan Sasuke, tahan.. setelah kalian menikah nanti, kau bisa lakukan apa saja yang kau mau. Tahan..' batin Sasuke mencoba untuk menahan hasratnya yang sudah lama terpendam. Apa?

"Sudah, jangan pedulikan." jawab Sasuke datar. Sakura mengedikkan kedua bahunya, lalu mereka memasuki kelas meninggalkan para murid yang mulai bergosip.

.

.

.

Tbc

Review? :D